Anda di halaman 1dari 29

DIFFUSION of INNOVATION

Prof. Dr. H. Yus Darusman, M.Si


Pembangunan Pendidikan
Pembangunan Pendidikan
invention
Tradisional

Perubahan Inovasi
Inovasi pendidikan
Sosial

Perubahan Pendidikan
Struktur Sosial Adopsi Inovasi Modern

Kesejahtraan Meningkat
INOVASI PENDIDIKAN
1. KURTILAS
2. AKSELERASI
3. SEKOLAH PEMBANGUNAN
4. SEKOLAH INTERNASIONAL
5. MBS
6. UNBK
7. SEKOLAH FULL DAY
8. MEDIA PEMBELAJARAN
9. MULTI MEDIA
10.IT BASE
11.MODEL MODEL PEMBELAJARAN
12.DSB
PROSES INOVASI
INVENTION

INOVASI

DIFUSI (PENYEBARAN)

MASYARAKAT

ADOPSI (DIAMBIL OVER)

PERUBAHAN SOSIAL
BUKAN PERGESERAN
BUKAN MOBILITAS HORIZONTAL
BUKAN POLARISASI KAPITALISME
Proses Difusi novasi
Invention
Inovation
Difusion
Prubahan Sosial
Perubahan Struktur Sosial
Mobilitas Vertical
Taraf Hidup meningkat
1. Invention = penemuan baru
2. Inovation = Kebaharuan, gagasan, barang-
barang, cara, teknik, prilaku,
aturan
yang dianggap baru
3. Difusi = penyebaran, sosialisasi,
diseminasi
4. Perubahan Sosial = perubahan masyarakat
5. Perubahan Struktur Sosial = Perubahan fungsi
dan peran sosial
6. Mobilitas Vertical = perubahan keatas
7. Taraf hidup meningkat
KOMPONEN DIFUSI INOVASI

1. Inovasi
2. Komunikasi
3. Jangka waktu
4. Sistem Sosial
5. Konsekwensi
CIRI-CIRI INOVASI PENDIDIKAN
Orang akan mempertimbangkan inovasi
sebelum
mengambil keputusan untuk diadopsi;
1. Relatif advantage (derajat keuntungan relatif)
2. Compatibility (Derajat kesesuaian dengan
nilai, pengalaman, kebutuhan, kepercayaan)
3. Complexity ( tingkat kesukaran)
4. Triability ( kemungkinan untuk dicoba)
5. Observability (Penampakan hasil)
Jenis Komunikasi
1. Interpersonal (tatap muka)
kontak Individu- individu atau individu
dengan kelompok; pertemuan, rapat-rapat,
penyuluhan, penataran, kampanye, pendidikan,dst

2. Masa (Media masa) seperti; koran, majalah,


radio, televisi, iklan, pamplet, dsb.

3. Nir Masa (telepon, HP, Internet)


Model Komunikasi
S (source) = sumber, (komunikator, inovator,
pemuka pendapat, change agent, instruktur,
dsb)
M (message) = Pesan inovasi
C (channel) = saluran (media interpersonal, media
masa)
R (receiver) = penerima (komunikan, audience,
anggota sistem sosial, adopter, dsb)
E (Effect) = akibat, (konsekwensi, perubahan,
terima-tolak)
C (contex) = Keadaan (fisik, psikis, emosi, sosial
ekonomi, ppolitik, dsb)
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
INOVASI
1. Tahap mengetahui/ mengenal (inovasi
diperkenalkan)
2. Tahap persuasi/pendirian (membentuk
keputusan, suka/tidak suka)
3. Keputusan (terima/tolak)
4. Tahap implementasi .(keputusan untuk
digunakan)
5. Tahap konfirmasi: pengukuhan, pembenaran
1. Tahap Mengetahu/mengenal
a. Mencari pengetahuan
b. Mencocokan pengetahuan dengan kebutuhan
(pengetahuan dan kebutuhan seperti ayam
sama telur, mana yang lebih dahuliu)
c. Terjadi proses seleksi apakah inovasi sesuai
dengan kebutuhan (selective exposure) dan
kepercayaan (selective perception)
d. Ada 2 jenis pengetahuan ( pengetahuan
praktis dan pengetahuan prinsip)
e. Ciri Manusia Inovatif; lebih terdidik, status
sosial lebih tinggi, memiliki banyak saluran
komunikasi, banyak partisipasi sosial,
kosmopolit (berpengetahuan luas)
2. Tahap Persuasi
a. Pembentukan sikap (suka/tidak suka)
b. Apakah menguntungkan/merugikan
c. Mungkin terjadi KAP GAP
d. Komunikasi interpersonal lebih baik
dalam persuasi
e. Kelompok homopili akan lebih cepat
untuk persuasi
f. Pengembangan sikap positif terhadap
perubahan
3. Tahap Keputusan
a. Perlu ada demontrasi untuk mencoba
b. Keputusan terima/tolak
c. Jenis penolakan (1) tolak aktif (active
rejection) proses penolakan setelah
menerima dan mencoba. (2) Penolakan
pasif (passive rejection) yaitu penolakan
tanpa pertimbangan keguanaan.
d. Mungkin terjadi ketidak ketidak selarasan
(dissonansi) antara sikap dan perilaku
karena berbagai alasan. Percaya dan
mengerti akan inovasi tapi tidak dilakuakan
karena mungkin ketersediaan atau lainnya
4. Tahap Pelaksanaan
a. Aktif mencari kejelasan
b. Mencari inovasi
c. Menggunakan inovasi
d. Mungkin terjadi re- invention
5. Tahap Konfirmasi
a. Mencari informasi tambahan
b. Mungkin menemukan informasi negatif dan
kemudian menolak
c. Mungkin terjadi diskontinuitas, karena;
(1). Ada inovasi yang lebih baik
(2). Kekecewaan karena berbagai sebab
(kurang pengetahuan, kurang modal, salah
teknis, keuntungan relatif rendah, dsb.
Inovasi Dalam PLS
1. KONSEP PAUD;
Penitian Bayi (0-1)
Penitipan Anak (1-2)
Kober /Play Group (2-4)
TK 0 kecil (4-5)
TK 0 Besar (5-6)
Difusi Kurang Efesien;
Melalui ; Dirjen PAUD-DIKMAS ke DINAS PEMDA
kemudian ke Penilik, PAUD/PKBM
Tidak melalui kampus, masyarakat dan pos
Yandu dan jalur pemerintahan.
2. Konsep Life skill
Dari; 1. Dirjen PAUD-DIKMAS ke PEMDA ke
PKMB
2. Dirjen PAUD-DIKMAS ke DIRjEN DIKMEN
ke
SEKOLAH

Difusi Tidak Efesien;


1. Tidak ada pendampingan menjadi salah
kaprah
2. Tidak menggunakan nara sumber yang ahli
3. Tidak melibatkan kampus
3. KONSEP KESETARAAN
GENDER
1. DIRJEN PAUD-DIKMAS ke POLITIK Ke
PEMDA Ke ORGANISASI WANITA ke
Pemerintahan.

DIFUSI EFEKTIF;
Terlalu over dalam beberapa hal; banyak
berbenturan dengan kepercayaan masyarakat
dan menimbulkan efek negatif karena sering
tidak relefan dengan hakekat.
INOVASI PENDIDIKAN
1. Kurikulum 2013 (Kurtilas)
mahal, rumit, hasil belum tentu, terbatas
nara sumber, Belum ada kesepahaman,
kurang dukungan politik, terlalu revolutif.
Akhirnya terkatung katung.
5 Kategori Adopter, dilihat dari
kecepatan Adopsi

1. Inovator 2,5%
2. Adopter pemula (early adopter) 13,5%
3. Mayoritas awal (early mayority) 34%
4. Mayoritas akhir (late mayority) 34%
5. Laggars (paling lambat) 16%
MACAM MACAM TIPE KEPUTUSAN
INOVASI
1. Keputusan inovasi optional = keputusan
terima/tolak tergantung kepada sistem
sosial (sistem nilai, hubungan interpersonal,
tingkat pendidikan, tradisi)
2. Keputusan inovasi kolektif= keputusan
inovasi terima/tolak berdasarkan konsensus
dalam sistem sosial
3. Keputusan inovasi otoritas= keputusan
terima/tplak oleh pemilik kekuasaan
4. Keputusan inovasi kontingensi= keputusan
terima/tolak merupakan gabungan antara
kolektif dan otoritas (2 dan 3)
KONSEKWENSI DIFUSI INOVASI
Akibat dari difusi inovasi adalah Perubahan
Sosial dengan proses;
Inovasi
Difusi inovasi
Adopsi inovasi
Proses adaptasi
diferensiasi
Konflik
Disintegrasi
Kekuatan Nilai
Reintegrasi
PROSES ADOPSI INOVASI OLEH
MASYARAKAT
Proses adopsi inovasi oleh masyarakat mengikuti hurup s

Waktu

2,5 % 13,5% 34% 34% 16%


inovator pelopor mayoritas mayoritas laggard
awal akhir
Proses Mental Adopsi Inovasi
1`.Tahap pengetahuan (Knowledge)
2. Tahap menyatu dengan jiwa ( Attitude)
3. Tahap praktek (Practice)
Disebut model KAP
KAP-GAP = tidak selaras antara
knowledge, attitude dan practice karena
berbagai alasan, seperti;
a. ketersediaan
b. kekurangan pengetahuan
Tahap Pengembangan Inovasi
1. Pengembangan masalah dan kebutuhan (recognizing
a problem or need). Biasanya muncul melalui isyu
politik atau social problem. Penangannyan oleh
pemerintah.
2. Penelitian dasar dan penelitian terapan (basic
research and applied research). Dilakukan oleh
Perguruan Tinggi. Research problem solving lebih
mengacu kepada researsh terapan.
3. Pengembangan (development). Inovasi disesuaikan
dengan kebutuhan dilakukan oleh pemerintah
4. Komersialisasi (commersialization) produk inovasi
siap untuk disebarkan kepada masyarakat oleh
perusahaan
5. Difusi dan penyerapan (diffusion and adoption)
Dilakukan melalui proses politik atau pemerintah
6 Konsekwensi ……..> masalah terpecahkan
Agen Pembaharu
(change agent)
Agen pembaru
- pekerja profesional
- penyuluh lapangan
- penghubung antara dua sistem sosial
(dinas pertanian dengan petani)
- tangan-tangan lembaga pembaharu
- sering terjadi konflik peranan karena kakinya
ditaruh di dua lembaga
Peran Agen Pembaharu
(Change Agent)
1. Menjadi mata rantai penghubung antara dua sistem sosial
atau lebih.
2. Membangkitkan keinginan untuk berubah sebagai
katalisator (pembuka kran) untuk perubahan.
3. Mengadakan hubungan untuk perubahan.
- Membina keakraban dengan klien
- dapat dipercaya, jujur, dan empathi dengan kebutuhan dan
masalah klien
4. Mengdiagnosis masalah;
- memahami situasi dari sudut pandangan klien,
masuk kedalam dunia kliennya. (menuntut kemampuan
empati
yang tinggi.
5. Mendorong motivasi untuk berubah pada klien
- harus berorientasi pada kebutuhan klien
6. Merencanakan tindakan pembaharuan
-mempromosikan pelaksanaan program
pembaharuan
-klien menerima inovasi
7. Memeliharan program pembaharuan dan
mencegah dari kemacetan
- klien harus merasa aman dengan pembaharuan
- klien diberi pesan-pesan yang menunjang
8. Mencapai hubungan terminal;
- menjadikan klien sebagai agen pembaharu
minimal
untuk dirinya sendiri (percaya pada dirinya sendiri)
pemutusan hubungan dengn klien

Anda mungkin juga menyukai