DIFUSI INOVASI
1. Konsep Difusi
Secara historis, teori difusi inovasi pertama kali Dibahas pada tahun 1903 oleh sosiolog
Prancis, Gabriel Tarde. Kemudian diikuti oleh Ryan dan Gross pada 1943 yang
memperkenalkan kategori adopter. Kemudian dikembangkan dan dipopulerkan oleh Everett
Rogers tahun 1962 (Kaminski, 2011). Secara etimologi, difusi berarti: (1) aksi menyebar Ke
berbagai arah; (2) proses di mana informasi, ide, Perubahan perilaku, dll. Menyebar melalui
sekelompok orang (Cambridge Dictionary, 2021); (3) keadaan menyebar atau ditularkan
terutama melalui kontak atau aksi menyebarkan; (4) penyebaran unsur budaya dari satu
wilayah atau kelompok orang ke orang lain melalui Kontak (Merriam-Webster, 2021). Jadi,
difusi merupakan proses tersebarnya ide, gagasan, atau produk berupa material, layanan,
proses, maupun sistem melalui masyarakat tertentu.Teori Difusi Inovasi sering dianggap
sebagai model perubahan yang berharga untuk memandu inovasi teknologi. Inovasi
dimodifikasi dan disajikan dengan cara-cara yang memenuhi kebutuhan di pengadopsi di
semua tingkatan.
2. Elemen Difusi
Ada empat elemen utama dalam difusi, yaitu:
(1) Inovasi,
(2) saluran komunikasi,
(3) waktu, dan
(4) sistem Sosial
Menurut (Rogers, 2002). Adapun penjelasannya berikut ini:
INOVASI PENDIDIKAN
Inovasi di bidang pendidikan diharapkan dapat meningkatkan dan menyasar kualitas
pendidikan. Apalagi di zaman kemajuan teknologi seperti sekarang ini.
1. Guru
Sasaran utamanya adalah guru. Sebagai seorang pendidik, guru berada di garda terdepan
dalam memastikan kelangsungan belajar siswa di kelas. Keahlian pendidikan guru pasti akan
mengubah pengetahuan dan moral siswa. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat
dilakukan oleh guru perubahan atau inovasi:
Membuat rencana pelajaran
Melaksanakan pembelajaran
Menangani tugas administrasi
Menjalin komunikasi yang baik
Meningkatkan keterampilan pendidikan
Mengembangkan keterampilan siswa
2. Siswa
Siswa adalah tujuan utama pendidikan. Nilai siswa dapat dijadikan sebagai tolak ukur
keberhasilan proses pembelajaran. Namun, siswa perlu dilibatkan dalam inovasi, meskipun
hanya dilakukan dalam bentuk rujukan, seperti belajar dari inovasi atau mengkomunikasikan
pengetahuan yang diperoleh antar siswa.
3. Kurikulum
Kurikulum merupakan pedoman bagi guru untuk belajar. Oleh karena itu, segala inovasi yang
diterapkan di sekolah harus terlebih dahulu diselaraskan dengan kurikulum. Tanpa
kurikulum, inovasi tidak dapat mencapai tujuannya. Inovasi kurikulum dapat diartikan
sebagai gagasan untuk menciptakan kurikulum baru dengan memaksimalkan potensi
pemecahan masalah.
4. Fasilitas
Inovasi fasilitas sekolah tidak bisa diabaikan begitu saja. Tanpa peralatan yang memadai,
pembelajaran tidak akan bermanfaat. Contoh inovasi fasilitas sekolah antara lain menyiapkan
ruang baca di ruang kelas, membangun lapangan basket, dan melengkapi peralatan
eksperimen.
5. Masyarakat
Masyarakat secara tidak langsung menjadi sasaran inovasi. Mengapa demikian? Inovasi
memiliki dampak langsung pada siswa. Sekarang, para siswa yang berpartisipasi dalam
lingkungan masyarakat secara langsung. Oleh karena itu, masyarakat dapat menjadi faktor
yang perlu diperhatikan dalam inovasi.