Norma menjadi suatu hal yang penting untuk dapat dijadikan sebagai tolak ukur manusia yang
beradab. Manusia adalah makhluk yang beradab sebab dianugrahi harkat, martabat, serta
potensi kemanusiaan yang tinggi. Hal ini sesuai dengan realita bahwa manusia memerlukan
kesopanan, akhlak, dan kehalusan budi pekerti dalam melakukan kontak sosial dengan
masyarakat luas. Konsep masyarakat beradab berasal dari konsep civil society, dari asal
kata cociety civilis. istilah masyarakat adab dikenal dengan kata lain masyarakat sipil,
masyarakat warga, atau masyarakat madani.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan dua arti peradaban, yaitu:
a. Kemajuan (kecerdasan, kebudayaan) lahir batin, bangsa-bangsa di dunia ini tidak sama
tingkat perdabannya;
b. Hal yang menyangkut sopan santun, budi bahasa, dan kebudayaan suatu bangsa.
2. Manusia beradab adalah manusia yang bisa menyelaraskan antara, cipata, rasa, dan karsa.
Kaelan (2002) menyatakan manusi yang beradab adalah manusi yang mampu melaksanakan
hakikatnya sebagai manusia (monopluraris secara optimal)
Manusia adalah makhluk yang beradab sebab dianugrahi karkat, martabat, serta potensi
kemanusiaan yang tinggi. Konsep masyarakat adab berasal dari konsep civil society, dari asal
kata cociety civilis.istilah masyarakat adab dikenal dengan kata lain masyarakat sipil,
masyarakat warga, atau masyarakat madani.
Nurcholis majid menyebut masyarakat madani sebagai masyarakat yang berkadaban memiliki
ciri-ciri, antara lain egalitarianisme, menghargai prestasi, keterbukaan, penegakan hukum dan
keadilan. Toleransi dan pluralisme, serta keterbukaan dan penegakan hukum dan keadilan,
toleransi dan pluralisme, serta musyawarah. Muhamad A.S. Hikam (1990) didalam bukunya
demokrasi dan civil society memberikan defenisi civil society sebagai wilayah kehidupan
sosial yang terorganisasi dan bercirikan antaralain bersukarelaan (Voluntari), keswasembedaan
(self generating), keswadayaan (self sporting), kemandirian yang tinggi berhadapan dengan
negara, dan keterikatan dengan norma atau nilai hukum yang diikuti oleh warganya.
a. gelombang pertama sebagai tahap peradaban pertanian, dimana dimulai kehidupan baru
dari budaya meramu ke bercocok tanam. (revolusi agraris)
b. gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri penemuan mesin uap, energi listrik,
mesin untuk mobil dan pesawat terbang.(revolusi industri)
c. gelombang ketiga sebagai tahap peradaban informasi. Penemuan TI dan komunikasi
dengan computer atau alat komunikasi digital[7].
Wilbert Moore memandang perubahan sosial sebagai ―perubahan struktur sosial, pola
perilaku, dan interaksi sosial‖. Setiap perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat atau
perubahan dalam organisasi sosial disebut perubahan sosial. Perubahan sosial berbeda
dengan perubahan kebudayaan.
Perubahan kebudayaan mengarah pada perubahan unsur-unsur kebudayaan yang ada.
Contoh perubahan sosial : perubahan peran seorang istri dalam keluarga modern. Perubahan
kebudayaan contohnya: penemuan baru seperti radio, televisi, komputer, yang dapat
mempengaruhi lembaga-lembaga sosial.
Perubahan sosial tidak dapat dilepaskan dari perubahan kebudayaan. Hal ini
disebabkan kebudayaan merupakan hasil dari adanya masyarakat, sehingga tidak akan ada
kebudayaan apabila tidak ada masyarakat yang mendukungnya dan tidak ada satupun
masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan. Perubahan sosial, yaitu perubahan yang terjadi
dalam masyarakat atau dalam hubungan interaksi, yang meliputi berbagai aspek kehidupan.
Kebalikannya masyarakat yang tidak berani melakukan perubahan-perubahan, tidak akan
dapat melayani tuntutan dan dinamika anggota-anggota yang selalu berkembang kemauan
dan aspirasinya.
Cara yang paling sederhana untuk memahami terjadinya perubahan sosial dan budaya
adalah membuat rekapitulasi dari semu perubahan yang terjadi dalam masyarakat
sebelumnya. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat dianalisis dari berbagai segi: