Anda di halaman 1dari 7

PERADABAN

Oleh :
Kelompok 2
Adhi Pramana Ramadhan_F12120058
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Waktu merupakan hal mutlak yang terus bergerak maju, dalam perkembangannya
akan selalu banyak perubahan dan kemajuan yang terjadi berdasarkan segala bentuk inovasi
dan pencetusan terhadap hal – hal baru yang secara langsung membawa pengaruh terhadap
kondisi pada suatu lingkungan atau wilayah. Peradaban sendiri sebagai bagian dari perubahan
dalam waktu memiliki begitu banyak dampak besar baik dalam kehidupan bersosialisasi
dalam Masyarakat, Pembangunan dan Pengembangan lainnya. Tentunya dalam bicara soal
peradaban sendiri, kita tidak terlepas dari definisi atau pengertian dari peradaban. Seperti
menurut seorang ahli Anthropologi De Haan, yang berpendapat bahwa peradaban adalah
seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi dan ilmu Teknik. Jadi semua bidang kehidupan
untuk kegunaan praktis. Dengan demikian peradaban dapat dikatakan sebagai sebuah
keterangan mengenai pertumbuhan dan perkembangan lingkungan bermasyarakat dan hal
yang berkaitan lainnya dari satu waktu ke waktu yang lain. Suatu peradaban mempunyai
wujud, tahapan dan dapat berevolusi atau berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dari
peradaban pula dapat mengakibatkan suatu perubahan pada kehidupan sosial. Perubahan ini
dapat di akibatkan karena pengaruh modernisasi yang terjadi di Masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

Dari Latar belakang di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah pengertian dari adab dan peradaban ?


2. Bagaimana definisi dan kondisi manusia sebagai makhluk beradab dan adab ?
3. Bagaimana evolusi dan tahapan – tahapan peradaban ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari adab dan peradaban


2. Mengetahui definisi dan kondisi manusia sebagai makhluk beradab dan adab
3. Mengetahui evolusi dan tahapan – tahapan peradaban
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Adab dan Peradaban

Menurut Damon sebagaimana di ikuti oleh oman sukmana, kata ’’Adab’’ berasal dari
bahasa Arab yang berarti akhlak atau kesopanan dan kehalusan budi pekerti.

Adab erat hubungannya dengan:

 Moral yaitu nilai-nilai dalam masyarakat yang hubungannya dengan kesusilaan


 Norma yaitu aturan, ukuran atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan
sesuatau yang baik atau salah.
 Etika yaitu nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang
menjadi pegangan dalam mengatur tingkah laku manusia.
 Estetika yaitu berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan,
kesatuan, keselarasan dan kebalikan.

Menurut Fairchild sebagaimana yang dikutip oleh Oman Sukman ‘’peradaban’’


adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang diperoleh
manusia pendukungnya.

Menurut Bierens De Hans ‘’peradaban’’ adalah seluruh kehidupan sosial, ekonomi,


politik dan Teknik. Jadi, peradaban adalah bidang kehidupan untuk kegunaan yang praktis,
sedangkan kebudayaan adalah sesuatu yang berasal dari hasrat dan gairah yang lebih murni di
atas tujuan yang praktis hubungannya dengan masyarakat.

Menurut Prof. Dr. Koentjaraningrat ‘’peradaban’’ adalah bagian-bagian kebudayaan


yang halus dan indah seperti kesenian. Dengan demikian ‘’peradaban’’ adalah tahapan
tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang telah mencapai kebudayaan tertentu
pula, yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan,
teknologi dan sosial yang berarti, sehingga taraf kehidupannya makin kompleks.
2.2 Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Beradab dan Adab

Manusia disamping sebagai makhluk Tuhan, sebagai makhluk individu juga sebagai
makhluk sosial budaya, dimana saling berkaitan satu dengan yang lain. Sebagai makhluk
Tuhan manusia memiliki kewajiban mengabdi kepada sang kholik, sebagai makhluk individu
manusia harus memenuhi sebagai kebutuhan pribadinya dan sebagai makhluk sosial budaya
manusia harus harus hidup berdampingan dengan manusia lain dalam kehidupan yang selara
dan saling membantu.

Manusia sebagai makhluk sosial disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya
mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat lain, agar dapat melangsungkan
hidupnya dalam masyarakat tersebut. Oleh karena itu, manusia yang bertanggung jawab
adalah manusia yang dapat menyatakan bahwa tindakannya itu baik dalam arti menurut
norma umum. Mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat lain, agar dapat
melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Oleh karena itu, manusia yang

bertanggung jawab adalah manusia yang dapat menyatakan bahwa tindakannya itu baik
dalam arti menurut norma umum.

Untuk menjadi makhluk yang beradab, manusia senantiasa harus menjunjung tinggi
aturan-aturan, norma-norma, adat-istiadat, ugeran dan wejangan atau nilai-nilai kehidupan
yang ada di Masyarakat diwujudkan dengan menaati berbagai pranata sosial atau aturan
sosial, sehingga dalam kehidupan di Masyarakat itu akan tercipta ketenangan, kenyamanan,
ketentraman dan kedamaian. Dan inilah sesungguhnya makna hakiki sebagai manusia
beradab

Konsep Masyarakat adab dalam pengertian yang lain adalah suatu kombinasi yang ideal
antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Dalam suatu masyarakat yang adil, setiap
orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya dianggap paling cocok bagi setiap
orang tersebut, yang tentunya perlu adanya keselarasan dan keharmonisan. Namun demikian
keinginan manusia untuk mewujudkan keinginannya atau haknya sebagai salah satu bentuk
pemenuhan kebutuhan hidup, tidak boleh di lakukan secara berlebihan bahkan merugikan
manusia lain. Manusia dalam menggunakan hak untuk memenuhi kepentingan pribadinya
tidak boleh melampaui batas atau merugikan kepentingan orang lain. Sebagai suatu anggota
masyarakat yang beradap manusia harus bisa menciptakan adanya keseimbangan antara
kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Jadi, perlu adanya suatu kombinasi yang ideal
antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
2.3 Evolusi dan Tahapan-Tahapan Peradaban

Evolusi diajukan sebagai faktor kebudayaan pada sekitar pertengahan abad ke-19 dan
dengan segala pula menjadi kategori budaya yang sangat populer. Mereka yang menerapkan
gagasan evolusi pada pertumbuhan kebudayaan tidak begitu melukiskan proses yang
sungguh-sungguh terjadi, melainkan hanya menyusun sebuah artificial selection selection
diantara ratusan peristiwa dan kejadian yang lalu diurutkan menurut skema evolusi. Menurut
JWM Baker SJ, mereka tidak sampai menerapkan jalan kebudayaan dengan teori evolusi,
tetapi mencoba membuktikan evolusi dengan data budaya yang ada.

Proses evolusi kebudayaan hanya di pandang dari jauh, yakni dengan mengambil
jangka waktu yang Panjang, misalnya beberapa ribu tahun yang lalu, maka akan
menampakan perubahan-perubahan besar yang seolah menentukan arah (directional) dari
sejarah perkembangan kebudayaan yang bersangkutan. Perubahan-perubahan tersebut
direkonstruksi dengan menganalisa sisa-sisa dari benda hasil kebudayaan manusia pada
jaman dahulu yang antara lain digali dari lapisan bumi diberbagai tempat.

Menurut Alfin Tofler tahapan peradaban dapat dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Gelombang pertama sebagai tahap peradaban pertanian, dimana dimulai kehidupan baru
dari budaya meramu ke bercocok tanam (revolusi agraris).
2. Gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri penemuan mesin uap, energi listrik,
mesinuntuk mobil dan pesawat terbang (revolusi industri).
3. Gelombang ketiga sebagai tahap peradaban informasi. Penemuan teknologi informasi dan
komunikasi (ICT) dengan komputer atau alat komunikasi digital.Menurut John Naisbitt
mengemukakan bahwa era informasi menimbulkan gejala mabuk teknologi, yang ditandai
dengan beberapa indikator, yaitu :
 Masyarakat lebih menyukai penyelesaian masalah secara kilat.
 Masyarakat takut sekaligus memuja teknologi.
 Masyarakat mengaburkan perbedaan antar yang nyata dan yang semu.
 Masyarakat menerima kekerasan sebagai sesuatu yang wajar.
 Masyarakat mencintai teknologi dalam bentuk mainan, dan6.Masyarakat menjalani
kehidupan yang berjarak dan terenggut

2.4 Wujud Peradaban


Peradaban adalah wujud kebudayaan sebagai hasil kreatifitas manusia baik yang bersifat
materil berupa benda – benda yang kasat mata dan dapat diraba, seperti candi Borobudur,
bangunan Gedung atau rumah, mobil, peralatan kerja dan sebagainya, maupun yang bersifat
non – materil dalam bentuk nilai, moral, norma dan estetika.

Peradaban sebagai wujud kebudayaan yang bersifat non – materil, seperti adat sopan
santun pergaulan dalam menjalani hidup dan kehidupan ini manusia senantiasa memegang
teguh nilai – nilai yang ada, baik berupa moral, norma, etika dan estetika.
BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat kami simpulkan bahwasanya suatu peradaban


diciptakan oleh manusia itu sendiri dengan begitu banyak wujud dan tahapan serta dapat
berevolusi atau berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dari peradaban pula dapat
mengakibatkan suatu perubahan kehidupan sosial. Perubahan ini dapat diakibatkan karena
pengaruh modernisasi yang terjadi di Masyarakat.

Pada intinya, peradaban merupakan sebuah bukti daripada perkembangan yang terjadi
dalam waktu, yang dimana hal ini terbentuk oleh sifat dan sikap dari suatu kelompok dalam
suatu lingkungan. Peradaban bukan hanya tentang kemajuan pada bidang Pembangunan dan
teknologi tapi peradaban juga mencakup etika dan moralitas dalam kehidupan bermasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai