Anda di halaman 1dari 10

A.

PENGERTIAN PERADABAN
Dalam kamus besar bahasa indonesia kata adab berarti kesopanan, kehalusan dan
kebaikan budi pekerti. Sedangkan peradaban (1) kemajuan ( kecerdasan, kebudayaan lahir
batin ), (2) hal yang menyangkut sopan santun, budi bahasa, dan kebudayaan suatu bangsa.
Di kalangan para ahli sampai saat ini sering terjadi perbedaan pendapat mengenai
kedua istilah kebudayaan dan peradaban yang sering dicampuradukkan itu bahkan pendapat
di antara para ahli kadang-kadang bertentangan satu sama lain:
Bierens De Hann (1822-1895). Mempertentangkan pengertian kebudayaan dan
peradaban sebagai berikut. Peradaban adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi,
dan teknik. Jadi peradaban adalah bidang kehidupan untuk kegunaan yang praktis,
sedangkan kebudayaan ialah sesuatu yang berasal dari hasrat dan gairah yang lebih dan murni
yang berada di atas tujuan yang praktis hubungan kemasyarakatan
Oswald Spengl (1880-1936) mengatakan bahwa kebudayaan ialah wujud dari seluruh
kehidupan adat, industrial filsafat dan sebagainya, sedangkan peradaban ialah kebudayaan
yang sudah tidak tumbuh lagi sudah mati.
Koentjaraningrat(1923-1999), mengatakan bahwa peradaban ialah bagian-bagian
kebudayaan yang halus dan indah, seperti kesenian.
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa pengertian peradaban. Peradaban menurut
Fairchild, dkk., (1980: 41) dalam Nursyid sebagai berikut :
Dengan demikian, peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah
mencapai tingkat tertentu yang dicirikan oleh taraf intelektual, keindahan, teknologi, dan
spiritual tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya. Taraf kebudayaan yang telah
mencapai tingkat tertentu tercermin pada pendukungnya yang dikatakan sebagai adab atau
mencapai peradaban yang tinggi.
Suatu masyarakat yang telah mencapai tahapan peradaban tertentu, berarti telah
mengalami evolusi kebudayaan yang lama dan bermakna sampai pada tahap tertentu yang
diakui tingkat iptek dan unsur-unsur budaya lain.Dengan demikian, masyarakat tersebut
dapat dikatakan telah mengalami proses perubahan sosial yang berarti, sehingga taraf
kehidupannya makin kompleks. Dengan kata lain, telah memasuki tahapan atau tingkatan
peradaban tertentu
B. PENGERTIAN MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BERADAB DAN MASYARAKAT
BERADA
Manusia merupakan mahluk berpikir, berpikir itu bertanya. Bertanya adalah mencari
jawaban Mencari jawaban adalah mencari kebenaran. Artinya manusia, mahluk pencari
kebenaran. Disamping itu, manusia adalah mahkluk yang beradab dalam membangun
masyarakat yang beradab.

Sebagai makhluk sosial manusia akan hidup bersama dengan manusia lain yang akan
melahirkan suatu bentuk kebudayaan. Karena kebudayaan itu sendiri diperoleh manusia dari
proses belajar pada lingkungan juga hasil pengamatan langsung.
Kebudayaan itu dapat diterima dengan tiga bentuk, sebagai berikut:
1. Melalui pengalaman hidup saat menghadapi lingkungan.
2. Melalui pengalaman hidup sebagai makhluk sosial.
3. Melalui komunikasi simbolis (benda, tubuh, gerak tubuh, peristiwa, dan lain-lain yang
sejenis).

Karena tiap kebudayaan berbeda namun pada dasarnya memiliki hakikat yang sama, yaitu :
1. Terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia
2. Sudah ada sejak lahirnya generasi dan tetap ada setelah pengganti mati.
3. Diperlukan manusia yang diwujudkan lewat tingkah laku.
4. Berisi aturan yang berisi kewajiban, tindakan yang diterima atau tidak, larangan, dan
pantangan
Perbedaan kebudayaan dengan peradaban adalah dua hal yang paling mudah untuk
dijawab. Dua orang antropolog yaitu Melville : (1) J. Herkovits : cultural determinism.
Artinya segala sesuatu yang terdapat dalam manusia akan ada dan ditentukan dari
budayanya; 2) V. Gordyn chillde, ahli arkeolog, berdasarkan bukti arkeologis, peradaban
maju pertama-tama muncul di daerah Mesopotamia sekitar 8000-1000 SM, diikuti oleh
daerah Mesir 5000-3000 SM. Lembah Sungai Indus di India 2600 2400 SM. Cina Utara
2500-300 SM, Mesopotamia 3000-500 SM dan daerah Peru Amerika Latin 250o-soo
sM.Penemuan yang paling penting adalah kemajuan dan kepandaian bercocok tanam di
samping penemuan teknologi baru.
Menciptakan suasana yang mendorong tumbuh berkembangnya rasa tanggung jawab
dan kesetiakawanan sosial, disiplin dan sikap budaya yang mampu menjawab tantangan
pembangunan dan pengembangan pranata-pranata sosial yang mendukung proses
terbentuknya masyarakat yang beradab.
C. PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan teriadi akibat perubahan unsur yang mempertahankan keseimbangan
masyarakat. Perubahan ini membawa pada perubahan nilai dan norma untuk mewujudkan

keperluan tertentu terhadap perubahan kebudayaan. Perubahan kebudayaan berdampak pada


perubahan sosial. Perubahan sosial terjadi akibat perubahan sistem kemasyarakatan. Proses
perubahan sosial mengandung urutan perubahan yang bersifat statis dalam waktu yang lama.
Perubahan itu terjadi dengan sendirinya tanpa ada rencana tertentu. Ini berlangsung akibat
adanya tindakan-tindakan masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluannya dengan
suasana dan keadaan yang muncul akibat perkernbangan masyarakat.

Perubahan sosial terjadi secara bertingkat dalam tahapan tertentu, misalnya:


Pertama, Evolusi sosial, terbagi dalam : (i) evolusi kosmik, evolusi dalam bentuk
perturnbuhan, perkembangan bahkan juga kemunduran hidup manusia (ii) evolusi organik,
terutama dalam bentuk perjuangan manusia mempertahan dalam perubahan teknik dan
perubahan kebudayaan.
Kedua, revolusi sosial, perubahan-perubahan cepat lembaga-lembaga masyarakat
yang menjadi asas atau tiang-tiang pokok kehidupan. Tidak semua revolusi berhasil
berhasilnya revolusi harus memiliki syarat-syarat ada tidak di masyarakat, keinginan untuk
mencapai perbaikan dengan mengadakan perubahan keadaan; (ii) ada pemimpin atau
sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat; (iii) pemimpin merumuskan dan
menegaskan keinginan-keinginan itu dan menjadikannya program dan arah gerak
masyarakat; (iv) pemimpin dapat menunjukan tujuan secara konktrit dan dapat dilihat oleh
masyarakat, di samping itu merumuskan tujuan yang abstrak.
Ketiga, perubahan berpengaruh kecil dan besar. Perubahan yang berpengaruh kecil
ialah perubahan yang tidak memberi pengaruh yang berarti kepada masyarakat, yaitu unsur
struktur sosial. Misalnya, perubahan logat atau bahasa. Sedangkan perubahan berpengaruh
besar menyebabkan perubahan dalam lembaga-lembaga sosial. Misalnya perubahan desa
menjadi kota.
Keempat, perubahan yang dikehendaki dan tidak dikehendaki. Perubahan yang
dikehendaki atau direncanakan ada pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam
masyarakat disebut "agent of change", seorang atau sekumpulan orang yang dipercayai oleh
masyarakat sebagai pemimpin daripada satu atau lebih lembaga sosial. Pemimpin tersebut
menuntut masyarakat dalam mengubah lembaga sosial. Sedangkan perubahan yang tidak
dikehendaki ialah perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki atau direncanatan oleh "agent of
change" (Sidi Gazalba, 1983:138-146).
D. WUJUD PERADABAN (NILAI, ETIKA, MORALITAS, DAN ESTETIKA)
Keberhasilan manusia untuk merubah dunia telah membawa perubahan cukup
fantastis dalam semua aspek telekomunikasi canggih, penggunaan sistem komputerisasi
data, pemanfantan teknologi trans yang berkecepatan tiaggi, dan teknologi indikasi lainnya.
Pemanfaatan teknologi tersebut sebagai Dengan pemanfaatan (kebudayaan) yang pendukung
teknologi tersebut, peradaban berupa nilai, moral, etika dan estetika.

1. Nilai
Nilai merupakan suatu penlaian yang diperoleh individu dalam kehidupan bermasyarakat
pada saat menanggapi berbagai rangsangan tertentu mengenai mana yang diinginkan mana
yang tidak diinginkan. Nilai dapat menumbuhkan sikap pada individu suatu kecenderungan
yang dipelajari individu untuk menjawab atau menanggapi rangsangan yang hadir di hadapan
atau di sekitar dirinya. Kecenderungan itu tergantung pada nilai-nilai yang dipertahankan
individu. Nilai menghasilkan kecenderungan untuk menanggapi berbagai rangsangan yang
spesifik. Nilai ini akan mengarahkan individu berinteraksi dengan individu lainnya.
Nilai dapat mendorong individu dengan memberikan pengalaman empiris merupakan
orientasi nilai dalam membimbing sikap dan prilaku seseorang :
Mendorong seseorang untuk berkompetisi, menempatkan nilai pada prestasi,
kekuasaan, kekayaan dan prestise.
Membangun gairah bekerja dan disiplin untuk mencapai gemilang
Memberikan jalan keluar terhadap persoalan yang dihadapi setiap individu;
Memiliki keyakinan yang kuat untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dan
lainnya
2. Etika
Etika merupakan suatu cabang filsafati yang membicarakan tentang nilai dan norma
moral yang menentukan prilaku manusia dalam kehidupan. Etika menekankan pada
pendekatan yang kritis dalam melihat dan mengimplementasikan nilai dan moral tersebut
terhadap permasalahan-permasalahan yang muncul.
Menurut Burhanuddin Salam (1997:3-4) menyatakan nilai, norma dan etika dua macam,
yaitu :
a. Etika deskriptif yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan pola
prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup sebagai sesuatu yang
bernilai. Etika ini berbicara mengenai fakta apa adanya yaitu mengenai nilai dan pola
prilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas konkrit yang
membudaya.
b. Etika normatif yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang
seharusnya dimiliki oleh manusia, atau apa yang seharusnya dimiliki oleh manusia, atau
apa yang seharusnya dijalankan manusia dan apa tindakan yang seharusnya diambil untuk
mencapai apa yang bernilai dalam hidup ini. Etika normatif berbicara mengenai normanorma yang menuntun tingkah laku serta memberi penilaian sebagai seharusnya

berdasarkan norma-norma. Ia menghimbau manusia bertindak yang baik dan menghindari


yang jelek.
Menurut Frans Magnis Suseno (1987:15-16) menulis ada empat alasan mengapa etika itu
diperlukan dalam kehidupan modem :
1. Kita hidup dalam masyarakat yang semakin pluralistik, juga dalam bidang moralitas.
Setiap hari kita bertemu dengan orang-orang dari suku bangsa, daerah dan agama yang
berbeda-beda,
2. Kita hidup dalam masa transformasi masyarakat yang tanpa tanding. Perubahan terjadi di
bawah hantaman kekuatan yang mengenai segi kehidupan kita yaitu gelombang
modernisasi. Modernisasi ini telah menjangkau kehidupan masyarakat di seluruh penjuru
tanah air sampai ke pelosok-pelosok yang paling terpencil. Tak ada dimensi kehidupan
yang tidak kena
3. Tidak mengherankan bahwa proses perubahan sosial budaya dan moral yang kita alami ini
dipergunakan oleh berbagai pihak untuk memancing dalam air keruh Mereka menawarkan
ideologi-ideologi mereka sebagai obat penyelamat
4. Etika juga diperlukan oleh kaum agama yang di satu pihak menemukan dasar kematangan
mereka dalam iman kepercayaan mereka, di lain pihak sekaligus mau berpartisipasi tanpa
takut-takut dan dengan tidak masyarakat diri dalam semua dimensi kehidupan masyarakat
yang sedang berubah.
Tujuan dan fungsi etika dalan kehidupan adalah untuk menggugah kesadaran akan
tanggung jawab kita sebagai manusia dalam kehidupan bersama dalam segala dimensinya
etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik secara perorangan
langsung maupun secara bersama dalam institusi keluarga, masyarakat dan negara.
3. Moralitas
Moralitas merupakan sebuah pranata, seperti halnya agama, politik, dan sebagainya
sejak dahulu diwariskan secara turun temurun. Moralitas adalah sisiem nilai tentang
bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia. Sistem nilai terkandung dalam
ajaran berbentuk petuah-petuah, nasehat, wejangan, peraturan dan semacamnya yang
diwariskan secara turun temurun melalui agama dan kebudayaan tentang bagaimana manusia
berlaku baik. Moralitas adalah tradisi kepercayaan tentang prilaku dan buruk. Moralitas
memberi manusia aturan atau petunjuk konktrit tentang bagaimana ia hidup, bagaimana ia
bertindak yang baik dan menghindari tindakan yang buruk
4. Estetika
Estetika terkait dengan falsafah. Falsafah juga membicarakan sains dan estetika. Kata
estetika berasal dari bahasa Yunani "aesthetica" artinya (i) perkara-perkara yang dapat

diamati oleh panca indera; (ii) aestretic : pencerapan indera (sense perception) atau
pengamatan indera (Sidi Gazalba 1988:54).
Estetika terkait juga dengan sains dan estetika, meliputi :
a) Estetika psikologi, kajian estetik secara empiris perkembangan ilmu dalam bidang
estitika memakai metode psikologi. Metode psikologi dipergunakan untuk
menemukan, menghimpun data pengalaman yang berhubungan estetika,
selanjutnya menganalisa dan menyimpulkan data tersebut.
b) Psikologi estetik, yaitu penyelidikan psikologi yang berkaitan dengan masalahmasalah estetika. Dalam konteks ini mengkaji : proses kegiatan cipta dalam
menghasilkan karya, faktor psikologi sosial yang berkaitan dengan apresiasi seni,
dorongan batin dalam seni.
c) Estetika ujikaji. Untuk menemukan norma-norma atau dalil-dalil mengapa orang
lebih menghargai suatu keindahan tertentu dan tidak menyukai yang lain, maka
dilakukan kajian dengan menerapkan metode ujikaji (eksperimen) seperti dalam
psikologi. Sasaran yang diselidiki bukan suatu karya seni secara keseluruhan, tapi
komponen-komponennya yang paling dasar, misalnya bangun bangun geometri
(garis, segitiga, empat persegi, lingkaran dan lain), warna, nada dan lainnya.
Caranya ialah dengan membuat statistik pendapat sejumlah orang.
d) Estetika matematik. Mengukur nilai keindahan atau kadar perasaan estetik.
Caranya dengan menggunakan metode kuantitatif berupa pengukuran dan
perhitungan yang teliti. Hasil perumusan ukuran itu dituangkan dalam rumusrumus maternatik.

E. TRADISI, MODERNISASI DAN MASYARAKAT MADANI


a. Tradisi
Istilah tradisi ini mempunyai banyak arti. Artinya yang mendasar adalah "traditum"
yaitu suatu yang diteruskan (transmitted) dari masa lalu ke masa sekarang bisa berupa benda
atau tindak laku sebagai unsur kebudayaan atau nilai, norma, harapan dan cita-cita.
Menurut Edward Skils bahwa tradisi ini tidak dipermasalahkan berapa lama unsur- unsur
tersebut dibawa dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kriteria yang paling menentukan
bagi konsepsi tradisi itu bahwa tradisi diciptakan melalui tindakan dan kelakuan orang-orang
melalui pikiran dan imajinasi orang - orang yang diteruskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya (Ny. Pudjiwati Sajogo, 1995:90)
Sesuatu yang diteruskan tidaklah berarti sesua:u yang normatif. Kehadirannya dari
masa lalu tidak memerlukan bahwa ia harus diterima atau dihayati. Thadisi dari generasi ke

generai berikutnya itu mencakup objek-objek kebendaan, macam-macam kepercayaan,


tentang orang-orang atau kejadian sosial, kebiasaan dan adat lembaga sosial. Berbicara
tradisi berarti berbicara tentang sesuatu yang memiliki fungsi, memelihara atau menjaga
tradisi yang ditransmisikan dari generasi ke generasi.
b. Modernisasi
Modernisasi dimulai di Italia abad ke 15 dan tersebar di sebagian besar ke dunia
Barat dalam lima abad berikutnya. Manifesto proses modernisasi pertama kali terlihat di
Inggris dengan meletusnya revolusi industri pada abad ke 18, yang mengubah cara
produksi tradisional ke modern.
Modernisasi masyarakat adalah suatu proses tranformasi yang mengubah :
Di bidang ekonomi, modernisasi berarti tumbuhnya kompleks industri yang
besar, dimana produksi barang konsumsi dan sarana dibuat secara masal.
2. Di bidang politik, dikatakan bahwa ekonomi yang modern memerlukan ada
masyarakat nasinal dengan integrasi yang baik.
masyarakat ke arah kehidupan masyarakat yang kontemporer yang menurut
penilaian lebih maju dalam derajat kehormatan tertentu.
1.

Modernisasi merupakan salah satu modal yang ditandai dengan ciri ciri :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

c.

Keutuhan materi dan ajang kebutuhan manusia.


Kemajuan teknologi dan industrialisasi, individualisasi, sekularisasi,
diferensasi,dan akulturasi.
Modernisasi banyak menberikan kemudahan bagi manusia.
Berkat jasanya, hampir senua keinginan manusia terpenuhi.
Modernisasi juga memberikan dan melahirkan teori baru.
Mekanisme masyarakat berubah menuju prinsip dan logika ekonomi
serta orientasi kebendaan yang berlebihan.
Kehidupan seseorang perhatian religiusnya dicurahkan untuk bekerja dan
menumpuk kekayaan.

Masyarakat Madani

Menurut Wirutomo (2002), di Indonesia kata civil societyditerjemahkan sebagai


masyarakat sipil, masrakat warga, masyarakat madani, atau masyarakat adab.[16] Apapun
bentuk tindakannya yang pasti konsep itu menyangkut sutu ruang gerak masyarakat yang
berada di luar negara.
Karena bidang politik pada masa lalu selalu dikaitkan dengan negara, maka muncul
konsep civil society sebagai arena bagi warga negara yang aktif dalam politik. Tetapi lebih
luas lagi konsep ini sering juga dikaitkan dengan peradaban masyarakat, yaitu suatu kualitas
kebudayaan masyarakat yang ditandai oleh supremasi hukum.
F.

PENYEBAB PERUBAHAN

Interkorelasi dan interaksi sosial masyarakat mendorong perkembangan berpikir dan


reaksi emosional para anggotanya Hal ini mendorong masyarakat untuk mengadakan

berbagai perubahan. Perkembangan kualitas dan kuantitas anggota masyarakat mendorong


perubahan sosial. Prof Dr. Soerjono Sockamto(1986) menyebutkan adanya faktor intern dan
faktor ekstern yang menyebabkan perubahan sosial dalam masyarakat, yaitu :
a. Faktor Intern
1. Bertambahnya dan berkurangnya penduduk Bertambah dan berkurangnya penduduk yang
sangat cepat di Pulau Jawa menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat
Berkurangnya penduduk mungkin dapat disebabkan karena perpindahan penduduk dari desa
ke kota, atau dari satu daerah ke daerah lain, misalnya transmigrasi.
2. Adanya penemuan-penemuan baru yang meliputi berbagai proses, di bawah ini :
a) Discovery, penemuan unsur kebudayaan baru.
b) Invention, pengembangan dari discovery.
c) Innovation, proses pembaruan.
3. Konflik dalam masyarakat Konflik(pertentangan) yang dimaksud adalah konflikantara
individu dalam masyarakat, antarkelompok, dan lain-lain.
4. Pemberontakan dalam tubuh masyarakat Misalnya Revolusi Indonesia 17 Agustus 1915
mengubah struktur pemerintahan kolonial menjadi pemerintah nasio- nal dan berbagai
perubahan struktur yang mengikutinya.
b. Faktor Ekstern
1. Faktor alam yang ada di sekitar masyarakat yang berubah.
2. Pengaruh kebudayaan lain dengan melalui adanya kontak kebudayaan antara dua
masyarakat atau lebih yang memiliki kebudayaan yang berbeda.

G. PERADABAN DAN PROBLEMATIKANYA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA


Arus modernisasi dan globalisasi adalah sesuatu yang pasti terjadi dan sulit untuk
dikendalikan, terutama karena begitu cepatnya informasi yang masuk ke seluruh belahan
dunia, hal ini membawa pengaruh bagi seluruh bangsa di dunia,termasuk di dalamnya bangsa
Indonesia.
Arus informasi berkembang cepat menumbuhkan cakrawala pandangan manusia makin
terbuka luas. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena ditopang pula oleh
sistem sistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang makin tinggi, teknologi telah
menjadi pengarah hidup manusia.
Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, maka dunia menjadi
sempit, ruang, dan waktu menjadi sangat relatif, dan dalam banyak hal, batas batas negara
sering menjadi kabur dan bahkan mulai tidak relevan. Tujuan akhir dari kedua usaha atau
kewajiban ini menurut (Indra Siswarini, 2006 : 16) adalah masyarakat modern yang tipikal
Indonesia, masyarakat yang tidak hanya mampu membangun dirinya sederajat dengan bangsa
lain tetapi juga tangguh dalam menghadapi kemerosotan mutu lingkungan hidup akibat arus

ilmu dan teknologi modern maupun menghadapi tren global yang membawa daya tarik kuat
ke arah pola hidup yang betentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa.
Akibat globalisasi diantaranya masyarakat mengalami anomi atau tidak punya norma
atau heteronmy atau banyak norma sehingga terjadi kompromisme sosial terhadap hal hal
yang sebelumnya dianggap melanggar norma tunggal masyarakat.Selain itu juga terjadinya
diorientasi atau alienasi.
Kemajuaan bidang teknologi, komunikasi dan informasi yang demikian pesat sebagai
sebuah perkembangan peradaban manusia kadang kala menimbulkan problematika bagi
kehidupan manusia. Sebagai contoh (handphone) dengan berbagai fasilitas yang ada
didalamnya, dapat memberikan manfaat yang sangan besaar kalau digunakan secara
baik, tetapi sebaliknya jika digunakan secara tidak baik akan menimbulkan dampak negatif.
Pertumbuhan dan perkembangan demografi, juga berpotensi menimbulkan
problematika bagi adab dan peradaban manusia. Jumlah penduduk yang berkembang, dengan
cepat jika tidak diimbangi dengan tersediannya lapangan pekerjaan yang cukup justru akan
menciptakan gelombang pengangguran.
Oleh karena itu, upaya yang harus dilakukan agar kita mampu membangunan bangsa
agar tetap eksis di tengah tengah arus modernisasi dan globalisasi yang semakin
kuat, adalah dengan meningkat peran lembaga pendidikan untuk terus mengali ilmu
pengetahuan dan teknologi serta informasi tanpa menghilangkan jati diri Indonesia melalui
pelestarian nilai nilai dan moral bangsa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Bainar,Hajjah,at.al., 2006, Ilmu Sosial, Budaya dan Kealaman Dasar, Jakarta, Jenki Satria
Setiadi, Elly, M, et.al, 2009, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta, Kencana Setia

MANUSIA DAN PERADABAN SERTA PROBLEMATIKA


KEHIDUPAN MASYARAKAT DI TENGAH
KEHIDUPAN MODERNISASI DAN GLOBALISASI
TUGAS RESUMME MATA KULIAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 9


1.
2.
3.
4.
5.
6.

DINA FATMA ALIA SIMBOLON


CHAERANI ADHITA HIMAWAN
MARATUS SHOLIKHAH
FAHRIZA AULIA ISKANDARSYAH
HANA WIJAYATI
OLYMPIANITTA GEORGIA
7. AULYA YUDHA PRATIWI

(2015210062)
(2014210064)
(2014210140)
(2015210078)
(2015210094)
(2015210186)
(2015210039)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2016

Anda mungkin juga menyukai