PENGERTIAN PERADABAN
Dalam kamus besar bahasa indonesia kata adab berarti kesopanan, kehalusan dan
kebaikan budi pekerti. Sedangkan peradaban (1) kemajuan ( kecerdasan, kebudayaan lahir
batin ), (2) hal yang menyangkut sopan santun, budi bahasa, dan kebudayaan suatu bangsa.
Di kalangan para ahli sampai saat ini sering terjadi perbedaan pendapat mengenai
kedua istilah kebudayaan dan peradaban yang sering dicampuradukkan itu bahkan pendapat
di antara para ahli kadang-kadang bertentangan satu sama lain:
Bierens De Hann (1822-1895). Mempertentangkan pengertian kebudayaan dan
peradaban sebagai berikut. Peradaban adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi,
dan teknik. Jadi peradaban adalah bidang kehidupan untuk kegunaan yang praktis,
sedangkan kebudayaan ialah sesuatu yang berasal dari hasrat dan gairah yang lebih dan murni
yang berada di atas tujuan yang praktis hubungan kemasyarakatan
Oswald Spengl (1880-1936) mengatakan bahwa kebudayaan ialah wujud dari seluruh
kehidupan adat, industrial filsafat dan sebagainya, sedangkan peradaban ialah kebudayaan
yang sudah tidak tumbuh lagi sudah mati.
Koentjaraningrat(1923-1999), mengatakan bahwa peradaban ialah bagian-bagian
kebudayaan yang halus dan indah, seperti kesenian.
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa pengertian peradaban. Peradaban menurut
Fairchild, dkk., (1980: 41) dalam Nursyid sebagai berikut :
Dengan demikian, peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah
mencapai tingkat tertentu yang dicirikan oleh taraf intelektual, keindahan, teknologi, dan
spiritual tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya. Taraf kebudayaan yang telah
mencapai tingkat tertentu tercermin pada pendukungnya yang dikatakan sebagai adab atau
mencapai peradaban yang tinggi.
Suatu masyarakat yang telah mencapai tahapan peradaban tertentu, berarti telah
mengalami evolusi kebudayaan yang lama dan bermakna sampai pada tahap tertentu yang
diakui tingkat iptek dan unsur-unsur budaya lain.Dengan demikian, masyarakat tersebut
dapat dikatakan telah mengalami proses perubahan sosial yang berarti, sehingga taraf
kehidupannya makin kompleks. Dengan kata lain, telah memasuki tahapan atau tingkatan
peradaban tertentu
B. PENGERTIAN MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BERADAB DAN MASYARAKAT
BERADA
Manusia merupakan mahluk berpikir, berpikir itu bertanya. Bertanya adalah mencari
jawaban Mencari jawaban adalah mencari kebenaran. Artinya manusia, mahluk pencari
kebenaran. Disamping itu, manusia adalah mahkluk yang beradab dalam membangun
masyarakat yang beradab.
Sebagai makhluk sosial manusia akan hidup bersama dengan manusia lain yang akan
melahirkan suatu bentuk kebudayaan. Karena kebudayaan itu sendiri diperoleh manusia dari
proses belajar pada lingkungan juga hasil pengamatan langsung.
Kebudayaan itu dapat diterima dengan tiga bentuk, sebagai berikut:
1. Melalui pengalaman hidup saat menghadapi lingkungan.
2. Melalui pengalaman hidup sebagai makhluk sosial.
3. Melalui komunikasi simbolis (benda, tubuh, gerak tubuh, peristiwa, dan lain-lain yang
sejenis).
Karena tiap kebudayaan berbeda namun pada dasarnya memiliki hakikat yang sama, yaitu :
1. Terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia
2. Sudah ada sejak lahirnya generasi dan tetap ada setelah pengganti mati.
3. Diperlukan manusia yang diwujudkan lewat tingkah laku.
4. Berisi aturan yang berisi kewajiban, tindakan yang diterima atau tidak, larangan, dan
pantangan
Perbedaan kebudayaan dengan peradaban adalah dua hal yang paling mudah untuk
dijawab. Dua orang antropolog yaitu Melville : (1) J. Herkovits : cultural determinism.
Artinya segala sesuatu yang terdapat dalam manusia akan ada dan ditentukan dari
budayanya; 2) V. Gordyn chillde, ahli arkeolog, berdasarkan bukti arkeologis, peradaban
maju pertama-tama muncul di daerah Mesopotamia sekitar 8000-1000 SM, diikuti oleh
daerah Mesir 5000-3000 SM. Lembah Sungai Indus di India 2600 2400 SM. Cina Utara
2500-300 SM, Mesopotamia 3000-500 SM dan daerah Peru Amerika Latin 250o-soo
sM.Penemuan yang paling penting adalah kemajuan dan kepandaian bercocok tanam di
samping penemuan teknologi baru.
Menciptakan suasana yang mendorong tumbuh berkembangnya rasa tanggung jawab
dan kesetiakawanan sosial, disiplin dan sikap budaya yang mampu menjawab tantangan
pembangunan dan pengembangan pranata-pranata sosial yang mendukung proses
terbentuknya masyarakat yang beradab.
C. PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan teriadi akibat perubahan unsur yang mempertahankan keseimbangan
masyarakat. Perubahan ini membawa pada perubahan nilai dan norma untuk mewujudkan
1. Nilai
Nilai merupakan suatu penlaian yang diperoleh individu dalam kehidupan bermasyarakat
pada saat menanggapi berbagai rangsangan tertentu mengenai mana yang diinginkan mana
yang tidak diinginkan. Nilai dapat menumbuhkan sikap pada individu suatu kecenderungan
yang dipelajari individu untuk menjawab atau menanggapi rangsangan yang hadir di hadapan
atau di sekitar dirinya. Kecenderungan itu tergantung pada nilai-nilai yang dipertahankan
individu. Nilai menghasilkan kecenderungan untuk menanggapi berbagai rangsangan yang
spesifik. Nilai ini akan mengarahkan individu berinteraksi dengan individu lainnya.
Nilai dapat mendorong individu dengan memberikan pengalaman empiris merupakan
orientasi nilai dalam membimbing sikap dan prilaku seseorang :
Mendorong seseorang untuk berkompetisi, menempatkan nilai pada prestasi,
kekuasaan, kekayaan dan prestise.
Membangun gairah bekerja dan disiplin untuk mencapai gemilang
Memberikan jalan keluar terhadap persoalan yang dihadapi setiap individu;
Memiliki keyakinan yang kuat untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dan
lainnya
2. Etika
Etika merupakan suatu cabang filsafati yang membicarakan tentang nilai dan norma
moral yang menentukan prilaku manusia dalam kehidupan. Etika menekankan pada
pendekatan yang kritis dalam melihat dan mengimplementasikan nilai dan moral tersebut
terhadap permasalahan-permasalahan yang muncul.
Menurut Burhanuddin Salam (1997:3-4) menyatakan nilai, norma dan etika dua macam,
yaitu :
a. Etika deskriptif yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan pola
prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup sebagai sesuatu yang
bernilai. Etika ini berbicara mengenai fakta apa adanya yaitu mengenai nilai dan pola
prilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas konkrit yang
membudaya.
b. Etika normatif yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang
seharusnya dimiliki oleh manusia, atau apa yang seharusnya dimiliki oleh manusia, atau
apa yang seharusnya dijalankan manusia dan apa tindakan yang seharusnya diambil untuk
mencapai apa yang bernilai dalam hidup ini. Etika normatif berbicara mengenai normanorma yang menuntun tingkah laku serta memberi penilaian sebagai seharusnya
diamati oleh panca indera; (ii) aestretic : pencerapan indera (sense perception) atau
pengamatan indera (Sidi Gazalba 1988:54).
Estetika terkait juga dengan sains dan estetika, meliputi :
a) Estetika psikologi, kajian estetik secara empiris perkembangan ilmu dalam bidang
estitika memakai metode psikologi. Metode psikologi dipergunakan untuk
menemukan, menghimpun data pengalaman yang berhubungan estetika,
selanjutnya menganalisa dan menyimpulkan data tersebut.
b) Psikologi estetik, yaitu penyelidikan psikologi yang berkaitan dengan masalahmasalah estetika. Dalam konteks ini mengkaji : proses kegiatan cipta dalam
menghasilkan karya, faktor psikologi sosial yang berkaitan dengan apresiasi seni,
dorongan batin dalam seni.
c) Estetika ujikaji. Untuk menemukan norma-norma atau dalil-dalil mengapa orang
lebih menghargai suatu keindahan tertentu dan tidak menyukai yang lain, maka
dilakukan kajian dengan menerapkan metode ujikaji (eksperimen) seperti dalam
psikologi. Sasaran yang diselidiki bukan suatu karya seni secara keseluruhan, tapi
komponen-komponennya yang paling dasar, misalnya bangun bangun geometri
(garis, segitiga, empat persegi, lingkaran dan lain), warna, nada dan lainnya.
Caranya ialah dengan membuat statistik pendapat sejumlah orang.
d) Estetika matematik. Mengukur nilai keindahan atau kadar perasaan estetik.
Caranya dengan menggunakan metode kuantitatif berupa pengukuran dan
perhitungan yang teliti. Hasil perumusan ukuran itu dituangkan dalam rumusrumus maternatik.
Modernisasi merupakan salah satu modal yang ditandai dengan ciri ciri :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
c.
Masyarakat Madani
PENYEBAB PERUBAHAN
ilmu dan teknologi modern maupun menghadapi tren global yang membawa daya tarik kuat
ke arah pola hidup yang betentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa.
Akibat globalisasi diantaranya masyarakat mengalami anomi atau tidak punya norma
atau heteronmy atau banyak norma sehingga terjadi kompromisme sosial terhadap hal hal
yang sebelumnya dianggap melanggar norma tunggal masyarakat.Selain itu juga terjadinya
diorientasi atau alienasi.
Kemajuaan bidang teknologi, komunikasi dan informasi yang demikian pesat sebagai
sebuah perkembangan peradaban manusia kadang kala menimbulkan problematika bagi
kehidupan manusia. Sebagai contoh (handphone) dengan berbagai fasilitas yang ada
didalamnya, dapat memberikan manfaat yang sangan besaar kalau digunakan secara
baik, tetapi sebaliknya jika digunakan secara tidak baik akan menimbulkan dampak negatif.
Pertumbuhan dan perkembangan demografi, juga berpotensi menimbulkan
problematika bagi adab dan peradaban manusia. Jumlah penduduk yang berkembang, dengan
cepat jika tidak diimbangi dengan tersediannya lapangan pekerjaan yang cukup justru akan
menciptakan gelombang pengangguran.
Oleh karena itu, upaya yang harus dilakukan agar kita mampu membangunan bangsa
agar tetap eksis di tengah tengah arus modernisasi dan globalisasi yang semakin
kuat, adalah dengan meningkat peran lembaga pendidikan untuk terus mengali ilmu
pengetahuan dan teknologi serta informasi tanpa menghilangkan jati diri Indonesia melalui
pelestarian nilai nilai dan moral bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Bainar,Hajjah,at.al., 2006, Ilmu Sosial, Budaya dan Kealaman Dasar, Jakarta, Jenki Satria
Setiadi, Elly, M, et.al, 2009, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta, Kencana Setia
(2015210062)
(2014210064)
(2014210140)
(2015210078)
(2015210094)
(2015210186)
(2015210039)
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2016