dan organ serta mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tubuh. Hormon Pertumbuhan Manusia (HGH)
suatu hormon / asam amino yang terdiri dari 191 asam amino yang diproduksi dalam tubuh dan
dikeluarkan dari lobus anterior kelenjar hipofisis. hormon ini sangat penting selama periode masa
pertumbuhan. Seseorang yang kelebihan hormon ini akan mengalami pertumbuhan luar biasa yang
disebut gigantisme. Sedangkan Orang yang kekurangan hormon ini akan mengalami kekerdilan. Human
Growth Hormon (Hormon Pertumbuhan Manusia) adalah hormon yang dihasilkan oleh KELENJAR
PITUITARY. Kelenjar pituitary terletak di bawah otak manusia. Ukuran dari kelenjar ini adalah sebesar
kacang kedelai. Walaupun kecil, kelenjar ini merupakan raja dari seluruh kelenjar yang memproduksi
hormon di tubuh manusia. Produksi dari HGH sangat mempengaruhi produksi hormon-hormon lain di
dalam tubuh. Lalu bagaimana HGH dapat mempengaruhi organ tubuh? HGH yang dihasilkan oleh
kelenjar pituitary pertama-tama mengalir melalui pembuluh darah menuju ke organ hati. Di dalam hati,
HGH dirubah menjadi IGF 1 (insulinlike Growth Factor 1). Lalu melalui peredaran darah pula, IGF 1
dialirkan keseluruh organ-organ yang ada di tubuh manusia. IGF 1 inilah yang bertanggung jawab untuk
memelihara seluruh organ-organ di dalam tubuh manusia. Oleh karena terpeliharanya organ-organ di
dalam tubuh manusia, maka system imunisasi di dalam tubuh manusia juga ikut terpelihara. Tidak heran
mengapa seseorang pada usia muda yang dimana produksi HGH-nya masih banyak, mereka lebih tahan
terhadap serangan penyakit dan hampir tidak dijumpai adanya penyakit-penyakit yang biasa ditemukan
pada orang yang sudah berumur cukup tua. Karena Hormon Pertumbuhan Manusia akan berkurang
seiring dengan pertambahan usia. .Pada umur 60 tahun volume hormon pertumbuhan hanya tinggal
sebesar 25% jika dibandingkan dengan usia 21 tahun. Faktor-faktor yang membuat proses penuaan
manusia jauh lebih cepat dari yang seharusnya adalah Jika suka menerapkan faktor pola hidup tidak
sehat. Pengurangan volume Hormon Pertumbuhan akan menyebabkan sistem metabolisme tubuh
menurun serta gejala penuaan seperti: daya ingat menurun, warna rambut berubah, kerutan-kerutan,
stamina tidak prima, mudah lelah, sangat rentan terhadap penyakit, dan daya seksual menurun..!!! :-)
Ada dua cara alami untuk meningkatkan tingkat hormon pertumbuhan: **Menggunakan pelepaskan
hormon pertumbuhan berbentuk produk seperti glisin, glutamin, agrinine, ornithine, niasin, dan 16
asam amino lainnya yang bisa Anda dapatkan di supermarket atau toko khusus. Ini zat atau suplemen
yang biasanya digunakan oleh binaragawan. Ini juga berguna untuk orang tua agar meningkatkan tingkat
hormon pertumbuhan mereka. Dan sangat baik untuk meningkatkan kekebalan, melindungi hati,
melawan kanker, membantu membangun kembali jaringan tubuh manusia setelah operasi atau trauma,
dan banyak aplikasi lainnya. Karena asam amino membantu menghasilkan hormon pertumbuhan,
beberapa dari mereka, dengan latihan yang tepat dapat dilihat sebagai meningkatkan pertumbuhan.
Beberapa zat itu ada juga digabungkan dengan obat-obatan atau nutrisi lain. Cara ini dinilai lebih aman
daripada injeksi Growth Hormone **Dan yang kedua adalah menggunakan Suntikan HGH Tujuan
metode ini adalah untuk dapat memproduksi kembali 191 asam amino menjadi bentuk seperti HGH
alami dan dikirimkan langsung ke aliran darah melalui injeksi. Ini adalah cara paling efektif untuk
meningkatkan tingkat HGH dan digunakan oleh Dokter sebagai metode untuk anak-anak yang
kekurangan HGH. Di luar negri biaya untuk melakukan suntikan ini berkisar $ 1.000 per bulan dan
pemakaiannya metode ini bisa sampai beberapa tahun kedepan , berarti berapa ratus juta yang harus
anda persiapkan untuk hal ini. Jika Anda berpikir Anda adalah seorang calon yang membutuhkan
suntikan HGH hubungi dokter yang berpengalaman . Suntikan ini memang dapat membantu Anda
tumbuh dan memperbaiki Hormon pertumbuhan yang sudah hilang, tapi dorongan pertumbuhan terlalu
cepat dapat menghambat pertumbuhan dikemudian harinya. Metode Hormon pertumbuhan ini dapat
menghasilkan berbagai efek samping lain, seperti: kolesterol tinggi, diabetes, kelainan hati, jaringan
meningkat kekakuan, carpal tunnel syndrome, penyakit muskuloskeletal, neuropati, reaksi alergi,
pankreatitis, hiperglikemia, visual kemerosotan, sakit kepala, muntah, peningkatan tingkat enzim hati,
peningkatan keringat, edema, rasa sakit pada umumnya dan kembali mengalami sakit khusus. Selain itu,
jika Anda menerima suntikan tersebut, tubuh Anda akan beradaptasi dengan obat ini, dan akan menolak
untuk memproduksi hormon pertumbuhan alami setelah Anda berhenti menerima suntikan. Ada faktor-
faktor alami lain, yang meningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan yang lebih sehat dan aman,.
Sebagai contoh, olahraga,, kegembiraan emosional, dan diet yang bagus dapat meningkatkan hormon
pertumbuhan.
midwife,,,
Minggu, 21 Juni 2015
Makalah Hormon Pertumbuhan
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Makhluk hidup mengalami penambahan tinggi, penambahan besar diameter. Begitu juga
manusia memiliki pertumbuhan dan perkembangan. Bayi yang baru lahir tent berbeda dengan
orang dewasa. Seiring waktu pertumbuhannya, bukan hanya ukran tubuh saja yang menjadi lebih
besar namun hal-hal lain juga menjadi semakin matang. Tidak seperti makhluk hidup lainnya,
pada manusia perkembangan bukan hanya menyangkut masalah kemampuan berkembang biak
namun juga banyak aspek lainnya.
Hormon pertumbuhan manusia atau yang biasa disebut dengan HGH(Human Growth
Hormon) adalah suatu hormon anabolic yang berperan sangat besar dalam pertumbuhan dan
pembentukan tubuh terutama pada masa anak-anak dan puberitas. Growth Hormon berperan
meningkatkan ukuran dan volume dari otak, rambut, otot, dan organ-organ dalam tubuh. HG
bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak dari kecil sampai dia tumbuh besar.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk membahas sedikit banyaknya tentang
hormon pertumbuhan pada manusia. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah
wawasan tentang hormon pertumbuhan untuk semua pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
Setiap reseptor hormon mempunyai sedikitnya dua daerah domain fungsional yaitu :
1. Domain pengenal akan mengikat hormon.
2. Regio sekunder menghasilkan (tranduksi) signal yang merangkaikan pengaturan beberapa fungsi
intrasel .
Hormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu menurut komposisi kimia, sifat
kelarutan, lokasi reseptor dan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel.
Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya
1. Golongan Steroid→turunan dari kolestrerol
2. Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat
3. Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil
4. Thyroid,Katekolamin
5. Golongan Polipeptida/Protein
6. Insulin,Glukagon,GH,TSH
Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon
1. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak
2. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air
Berdasarkan lokasi reseptor hormon
1. Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler
2. Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran)
Berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel:kelompok
Hormon yang menggunakan kelompok second messenger senyawa cAMP,cGMP,Ca2+,
Fosfoinositol, Lintasan Kinase sebagai mediator intraseluler.1,2,3
D. REGULASI PERTUMBUHAN
Hormon pertumbuhan disekresikan dalam suatu pola pulsatil, meningkat dan menurun.
Mekanisme yang mengatur sekresi hormon pertumbuhan secara tepat belum sepenuhnya
dipahami, namun beberapa faktor yang berkaitan dengan keadaan nutrisi pasien atau berkaitan
dengan stress yang dapat merangsang sekresi, yaitu kelaparan (terutama pada defisiensi protein
yang berat), hipoglikemi (atau rendahnya konsentrasi asam lemak dalam darah), olah raga,
ketegangan, dan trauma. Hormon pertumbuhan juga secara khas meningkat pada 2 jam pertama
tidur lelap. Tabel 1 meringkas beberapa faktor yang mempengaruhi sekresi hormon
pertumbuhan.
F. OBAT-OBATAN HORMON PERTUMBUHAN
Obat Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan digunakan untuk mengatasi kekurangan hormon pada anak dan
dewasa (lihat pedoman di bawah). Pada anak digunakan untuk sindrom Prader-Willi, sindrom
Turner’s dan insufisiensi ginjal kronik; hormon pertumbuhan juga digunakan pada pada
gangguan pertumbuhan pada anak dengan berat badan yang rendah saat dilahirkan. Hormon
pertumbuhan yang berasal dari manusia (HGH; somatropin) telah digantikan oleh hormon
pertumbuhan human sequence yaitu somatropin yang diproduksi dengan menggunakan teknologi
DNA rekombinan. Pedoman penggunaan somatropin untuk anak yang mengalami kegagalan
pertumbuhan dengan: - terbukti kekurangan hormon pertumbuhan - sindrom Turner’s - sindrom
Prader-Willi - kegagalan ginjal kronik sebelum masa pubertas Pengobatan sebaiknya dimulai dan
diawasi oleh dokter anak berpengalaman dalam menangani gangguan hormon pertumbuhan;
pengobatan dapat dilanjutkan oleh dokter umum yang telah memperoleh informasi protokol
pengobatan. Pengobatan sebaiknya dihentikan jika respon tidak terlihat (peningkatan kecepatan
pertumbuhan anak kurang dari 50% dibanding awal pengobatan) pada tahun pertama
pengobatan. Pada anak dengan kegagalan ginjal kronik, pengobatan sebaiknya dihentikan setelah
transplantasi ginjal dan tidak boleh diulang selama 1 tahun. Penggunaan somatropin untuk
dewasa, hanya jika memenuhi tiga kriteria sebagai berikut: - Defisiensi hormon pertumbuhan
yang berat, dipastikan dengan metode yang tepat - Kualitas hidup yang sangat menurun, diukur
dengan kuesioner khusus - Telah menerima pengobatan untuk kasus defisiensi hormon pituitari
lain Pengobatan somatropin sebaiknya dihentikan jika selama 9 bulan tidak ada perbaikan
kualitas hidup; pengobatan sebaiknya dilanjutkan hingga tercapai massa tulang maksimal.
Pengobatan dengan somatropin sebaiknya dilakukan oleh dokter yang berpengalaman dalam
menangani gangguan hormon pertumbuhan.
Contoh obat :
Monografi
SOMATROPIN (SOMATOTROPIN)
Indikasi:
pengobatan jangka panjang pada gangguan pertumbuhan anak yang disebabkan: insufisiensi
sekresi hormon pertumbuhan, Turner Syndrome, insufisiensi ginjal kronik, born small for
gestational- age, Prader-Willi Syndrome. Somatropin juga memperbaiki bentuk tubuh anak
denganPrader-Willi Syndrome. Untuk terapi sulih pada orang dewasa dengan defisiensi hormon
pertumbuhan.
Peringatan:
dilaporkan kejadian fatal pada penggunaan hormon pertumbuhan anak dengan Prader-Willi
Syndrome dengan satu atau lebih faktor risiko: obesitas berat, riwayat kegagalan pernafasan atau
apnoea saat tidur atau infeksi pernafasan yang tidak teridentifikasi. Kemungkinan lain adalah
faktor jenis kelamin laki. Penderita dengan Prader-Willi Syndrome harus dievaluasi untuk upper
airway obstruction, apnoea saat tidur atau infeksi pernafasan sebelum memulai pengobatan
dengan Somatropin.Jika selama evaluasi upper airway obstruction, ditemukan kelainan patologi
anak harus dirujuk ke spesialis THT untuk pengobatan dan resolusi gangguan pernafasan
terutama untuk pengobatan awal hormon pertumbuhan. Semua penderita Prader-Willi Syndrome
harus dievaluasi untuk sleep apnoea dan dimonitor jika dicurigai ada sleep apnoea. Tidak ada
studi pada wanita hamil. Diabetes melitus (mungkin diperlukan penyesuaian dosis antidiabetik),
papiloedema, defisiensi hormon pituitary lain, riwayat keganasan, kelainan epipisis pada
panggul, hipertensi intrakranial yang jelas, tidak dianjurkan pemberian obat menjelang pubertas
pada anak born small for gestational age, Silver-Russell Syndrome, lokasi penyuntikan
berpindah untuk mencegah lipoatropi, menyusui.
Interaksi:
dapat meningkatkan bersihan senyawa yang dimetabolisme dengan sitokrom P4503A4
(misalnya sex steroids, kortikosteroid, antikonvulsan dan siklosporin), lihat lampiran 1.
Kontraindikasi:
penderita yang mempunyai riwayat aktifitas neoplastik dan penderita dengan pertumbuhan
tumor intrakranial benign yang tidak terkontrol. Pengobatan antitumor harus diselesaikan
sebelum menggunakan somatropin. Penderita dengan penyakit kritis akut dengan komplikasi
setelah operasi jantung dan perut, multiple accidental trauma atau kegagalan pernafasan akut.
Penderita dengan Prader-Willi Syndrome yang obesitas berat atau kegagalan pernafasan berat.
Tidak boleh digunakan untuk promosi pertumbuhan pada anak dengan closed epiphyses,
kehamilan.
Efek Samping:
dikenali pada penderita dewasa udema periferal, kaku pada ekstremitis, artralgia, mialgia dan
paraestesia. Pada anak efek samping terjadi lebih jarang. Reaksi kulit lokal pada daerah injeksi.
Jarang terjadi hipertensi intrakranial benign dan Diabetes melitus tipe II. Menurunkan nilai
kortisol serum, kemungkinan dengan mempengaruhi protein pembawa atau dengan
meningkatkan bersihan hati. Terapi pengganti kortikosteroid harus dipastikan sebelum memulai
pengobatan genotropin. Sangat jarang terjadi leukemia pada anak dengan defisiensi hormon
pertumbuhan yang diobati somatropin, tetapi timbul juga pada anak tanpa defisiensi hormon
pertumbuhan.
Dosis:
Dosis perhari untuk indikasi:
Defisiensi hormon pertumbuhan:0.025 - 0.035 mg/kg bb; 0.07-0.10 IU/kg bb; 0.07-0.10 mg/m2
luas permukaan tubuh (LPT);2.1-3.0 IU/m2 LPT;
Turner syndrome: 0.045-0.050 mg/kg bb; 0.14 IU/kg bb; 1.4 mg/m2 LPT; 4.3 IU/m2 LPT
Insufisiensi ginjal kronis: 0.045-0.050 mg/kg bb; 0.14 IU/kg bb; 1.4 mg/m2 LPT; 4.3 IU/m2
LPT; Prader-Willi Syndrome: 0.035 mg/kg bb; 0.10 IU/kg bb; 1.0 mg/m2 LPT; 3.0 IU/m2 LPT;
Small for gestational age: 0.035-0.067 mg/kg bb; 0.10-0.20 IU/kg bb; 1.0-2.0 mg/m2 LPT; 3.0?
6.0 IU/m2 LPT. Anjuran dosis untuk pasien defisiensi hormon pertumbuhan pada dewasa, dosis
awal 0,15 mg- 0,30 mg (0,45-0,9 IU) per hari.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hormon pertumbuhan manusia atau yang biasa disebut dengan HGH ( HumanGrowth
hormon ) adalah suatu hormon anabolik yang berperan sangat besar dalam pertumbuhan dan
pembentukan tubuh , terutama pada masa anak anak dan puberitas. Growth hormone berperan
meningkatkan ukuran dan volume dari otak, rambut, otot dan organ-organ didalam tubuh. HG
bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak dari kecil samapi dia tumbuh besar. Setelah
manusia sudah tumbuh besar, bukan berarti hormon ini tidak berguna, akan tetapi hormon ini
bertugas untuk menjaga agar organ tubuh tetap pada kondisi yang prima.
B. Saran
Hormon prtumbuhan memiliki efek penting pada metabolisme protein, lipid dan karbohidrat
dengan mekanisme kerja yang belum jelas. Hormon lain yaitu insulin, glukokortikoid,
ketakolamin dan glucagon juga berpengaruh terhadap pengaruh zat- zat ini. Dalam beberapa
kasus, efek langsung hormon pertumbuhan telah jelas menunjukan pada orang lain, IGF-I
dianggap sebagai mediator kritis dan beberapa kasus tampak bahwa efek baik langsung dan tidak
langsung yang berperan
DAFTAR PUSTAKA
Arsip Blog
► 2016 (2)
▼ 2015 (2)
o ► Oktober (1)
o ▼ Juni (1)
Makalah Hormon Pertumbuhan
Hidup Sehat
Kadar hormon pertumbuhan secara alami akan mengalami naik-turun tiap hari. Fluktuasi ini
dipengaruhi dari kegiatan fisik yang dilakukan seseorang. Misalnya, kadar hormon pertumbuhan
akan meningkat ketika Anda rajin berolahraga.
Manfaat Hormon Pertumbuhan
Anak-anak dan remaja membutuhkan asupan hormon pertumbuhan yang mencukupi demi
mendapatkan pembentukan tulang hingga masa dewasa sebaik mungkin. Hormon pertumbuhan,
atau growth hormone, membantu kerja organ hati dalam menghasilkan zat-zat pendukung
pertumbuhan, seperti IGF-1. Bersama zat-zat pendukung lainnya, IGF-1 berperan menunjang
pertumbuhan tulang. Selain itu, hormon pertumbuhan memiliki sejumlah kontribusi lainnya bagi
kesehatan manusia secara umum, di antaranya adalah menjaga kesehatan jantung, mengatur
metabolisme gula dan lemak, serta mengatur komposisi tubuh. Komposisi tubuh dalam hal ini
mencakup otot, cairan tubuh, dan tulang.
Selain diproduksi secara alami di kelenjar hipofisis, hormon pertumbuhan dibuat dalam bentuk
sintetis. Hormon pertumbuhan sintetis dikembangkan sejak 1985 dan saat ini sudah dijual bebas,
meski penggunaannya tetap dikhususkan untuk kasus-kasus tertentu. Hormon pertumbuhan
sintetis kerap disuntikkan kepada anak yang mengalami pertumbuhan terhambat sebagai akibat
dari suatu kondisi medis atau sebatas memiliki perawakan lebih pendek dibandingkan tinggi rata-
rata yang belum diketahui penyebabnya. Kondisi ini dinamakan dengan dwarfisme.
Bagi orang dewasa, hormon pertumbuhan sintetis berguna untuk menangani penyakit pengecilan
otot yang disebabkan HIV/ AIDS, short bowel syndrome, dan defisiensi hormon pertumbuhan
yang disebabkan oleh tumor hipofisis.
Kekurangan atau defisiensi hormon pertumbuhan umumnya terjadi pada anak penderita bibir
sumbing. Kemungkinan penyebab lainnya adalah adanya tumor di sekitar kelenjar hipofisis atau
hipotalamus, anak-anak atau orang dewasa yang memiliki riwayat cedera kepala serius, atau
terpapar radiasi berlebihan ketika menjalani suatu pengobatan.
Sementara itu, kelebihan hormon pertumbuhan dapat menyebabkan akromegali, yaitu kelainan
yang menyebabkan tulang tumbuh secara berlebihan. Kondisi ini umumnya menyerang wajah,
tangan, dan kaki serta menyebabkan kulit menebal, kasar, dan berambut. Komplikasi lain dari
penyakit akromegali adalah penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
Terlepas dari manfaatnya, pemberian hormon pertumbuhan sintetis tetap dapat menimbulkan
efek samping buruk tertentu bagi kesehatan Anda. Beberapa efek samping yang timbul adalah
nyeri tulang dan sendi, carpal tunnel syndrome, kadar gula darah dan kolesterol yang tinggi.
Untuk itu, konsultasikan kepada dokter sebelum menggunakan hormon pertumbuhan sintetis.
Rendahnya hormon pertumbuhan menyebabkan penurunan yang nyata dalam kemampuan fisik
seseorang. Namun dengan berolahraga secara rutin, kapasitas kemampuan fisik ini dapat dijaga
dan bahkan ditingkatkan.
Untuk defisiensi hormon pertumbuhan pada usia dini atau anak-anak, di mana hormon ini sangat
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan, penanganannya ialah melalui suntikan
hormon pertumbuhan sintetis, yang tentu saja harus melalui pengawasan dokter. Aktivitas fisik,
seperti olahraga, juga sangat penting untuk memaksimalkan pertumbuhan mereka.
Sementara itu, proses penurunan hormon pertumbuhan pada orang lanjut usia dapat diperlambat
dengan olahraga yang rutin dan diet yang sehat, selain juga untuk memelihara kapasitas
kemampuan fisik. Cara yang bisa dilakukan misalnya dengan membatasi konsumsi protein
harian dan melakukan paling tidak 30 menit per hari aktivitas olahraga ringan seperti berjalan
kaki.
Satu lagi, tambahan latihan beban dua hingga tiga kali seminggu juga dapat membantu
membangun kekuatan dan massa otot secara umum. Berkat olahraga dan diet sehat secara rutin,
tubuh anak akan menjadi makin bugar dan lebih kecil berisiko terkena penyakit kronis.
Beranda
Artikel »
o Tenaga Kesehatan
o Umum
Obat Baru
IONI
Info BPOM
Situs Terkait
Website POM
Obat Komparator
Anda di sini
Depan » IONI » BAB 6 SISTEM ENDOKRIN » 6.5 Hormon Hipotalamus dan Hipofisis serta
Antiestrogen » 6.5.2 Hormon Hipofisis » Hormon Pertumbuhan
Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan digunakan untuk mengatasi kekurangan hormon pada anak dan dewasa
(lihat pedoman di bawah). Pada anak digunakan untuk sindrom Prader-Willi, sindrom Turner’s
dan insufisiensi ginjal kronik; hormon pertumbuhan juga digunakan pada pada gangguan
pertumbuhan pada anak dengan berat badan yang rendah saat dilahirkan. Hormon pertumbuhan
yang berasal dari manusia (HGH; somatropin) telah digantikan oleh hormon pertumbuhan
human sequence yaitu somatropin yang diproduksi dengan menggunakan teknologi DNA
rekombinan.
Pedoman penggunaan somatropin untuk anak yang mengalami kegagalan pertumbuhan dengan:
- sindrom Turner’s,
- sindrom Prader-Willi,
Pengobatan sebaiknya dimulai dan diawasi oleh dokter anak berpengalaman dalam menangani
gangguan hormon pertumbuhan; pengobatan dapat dilanjutkan oleh dokter umum yang telah
memperoleh informasi protokol pengobatan. Pengobatan sebaiknya dihentikan jika respon tidak
terlihat (peningkatan kecepatan pertumbuhan anak kurang dari 50% dibanding awal pengobatan)
pada tahun pertama pengobatan. Pada anak dengan kegagalan ginjal kronik, pengobatan
sebaiknya dihentikan setelah transplantasi ginjal dan tidak boleh diulang selama 1 tahun.
Penggunaan somatropin untuk dewasa, hanya jika memenuhi tiga kriteria sebagai berikut:
- Defisiensi hormon pertumbuhan yang berat, dipastikan dengan metode yang tepat,
Pengobatan somatropin sebaiknya dihentikan jika selama 9 bulan tidak ada perbaikan kualitas
hidup; pengobatan sebaiknya dilanjutkan hingga tercapai massa tulang maksimal. Pengobatan
dengan somatropin sebaiknya dilakukan oleh dokter yang berpengalaman dalam menangani
gangguan hormon pertumbuhan.
Monografi:
SOMATROPIN (SOMATOTROPIN)
Indikasi:
pengobatan jangka panjang pada gangguan pertumbuhan anak yang disebabkan: insufisiensi
sekresi hormon pertumbuhan, Turner Syndrome, insufisiensi ginjal kronik, born small for
gestational-age, Prader-Willi Syndrome. Somatropin juga memperbaiki bentuk tubuh anak
dengan Prader-Willi Syndrome. Untuk terapi sulih pada orang dewasa dengan defisiensi hormon
pertumbuhan.
Peringatan:
dilaporkan kejadian fatal pada penggunaan hormon pertumbuhan anak dengan Prader-Willi
Syndrome dengan satu atau lebih faktor risiko: obesitas berat, riwayat kegagalan pernafasan atau
apnoea saat tidur atau infeksi pernafasan yang tidak teridentifikasi. Kemungkinan lain adalah
faktor jenis kelamin laki. Penderita dengan Prader-Willi Syndrome harus dievaluasi untuk upper
airway obstruction, apnoea saat tidur atau infeksi pernafasan sebelum memulai pengobatan
dengan Somatropin. Jika selama evaluasi upper airway obstruction, ditemukan kelainan patologi
anak harus dirujuk ke spesialis THT untuk pengobatan dan resolusi gangguan pernafasan
terutama untuk pengobatan awal hormon pertumbuhan. Semua penderita Prader-Willi Syndrome
harus dievaluasi untuk sleep apnoea dan dimonitor jika dicurigai ada sleep apnoea. Tidak ada
studi pada wanita hamil. Diabetes melitus (mungkin diperlukan penyesuaian dosis antidiabetik),
papiloedema, defisiensi hormon pituitary lain, riwayat keganasan, kelainan epipisis pada
panggul, hipertensi intrakranial yang jelas, tidak dianjurkan pemberian obat menjelang pubertas
pada anak born small for gestational age, Silver-Russell Syndrome, lokasi penyuntikan
berpindah untuk mencegah lipoatropi, menyusui.
Interaksi:
dapat meningkatkan bersihan senyawa yang dimetabolisme dengan sitokrom P4503A4 (misalnya
sex steroids, kortikosteroid, antikonvulsan dan siklosporin), lihat lampiran 1.
Kontraindikasi:
penderita yang mempunyai riwayat aktivitas neoplastik dan penderita dengan pertumbuhan
tumor intrakranial benign yang tidak terkontrol. Pengobatan antitumor harus diselesaikan
sebelum menggunakan somatropin. Penderita dengan penyakit kritis akut dengan komplikasi
setelah operasi jantung dan perut, multiple accidental trauma atau kegagalan pernafasan akut.
Penderita dengan Prader-Willi Syndrome yang obesitas berat atau kegagalan pernafasan berat.
Tidak boleh digunakan untuk promosi pertumbuhan pada anak dengan closed epiphyses,
kehamilan.
Efek Samping:
dikenali pada penderita dewasa udema periferal, kaku pada ekstremitis, artralgia, mialgia dan
paraestesia. Pada anak efek samping terjadi lebih jarang. Reaksi kulit lokal pada daerah injeksi.
Jarang terjadi hipertensi intrakranial benign dan Diabetes mellitus tipe II. Menurunkan nilai
kortisol serum, kemungkinan dengan mempengaruhi protein pembawa atau dengan
meningkatkan bersihan hati. Terapi pengganti kortikosteroid harus dipastikan sebelum memulai
pengobatan genotropin. Sangat jarang terjadi leukemia pada anak dengan defisiensi hormon
pertumbuhan yang diobati somatropin, tetapi timbul juga pada anak tanpa defisiensi hormon
pertumbuhan.
Dosis:
Daftar Isi
IONI
o PEDOMAN UMUM
o BAB 1 SISTEM SALURAN CERNA
o BAB 2 SISTEM KARDIOVASKULER
o BAB 3 SISTEM SALURAN NAPAS
o BAB 4 SISTEM SARAF PUSAT
o BAB 5 INFEKSI
o BAB 6 SISTEM ENDOKRIN
6.1 Diabetes
6.2 Hormon Tiroid dan Antitiroid
6.3 Kortikosteroid
6.4 Hormon Kelamin
6.5 Hormon Hipotalamus dan Hipofisis serta Antiestrogen
6.5.1 Hormon Hipotalamus
6.5.2 Hormon Hipofisis
Antagonis Hormon Antidiuretik
Diabetes Insipidus
Gonadotropin
Hormon Pertumbuhan
Kortikotropin
6.5.3 Antiestrogen
6.6 Gangguan Metabolisme Tulang
6.7 Gangguan Endokrin Lain
o BAB 7 OBSTETRIK, GINEKOLOGIK, DAN SALURAN KEMIH
o BAB 8 KEGANASAN DAN IMUNOSUPRESI
o BAB 9 GIZI DAN DARAH
o BAB 10 OTOT SKELET DAN SENDI
o BAB 11 MATA
o BAB 12 TELINGA, HIDUNG DAN TENGGOROK
o BAB 13 KULIT
o BAB 14 PRODUK IMUNOLOGIS DAN VAKSIN
o BAB 15 ANESTESIA
o BAB 16 PENANGANAN DARURAT PADA KERACUNAN
o BAB 17 MEDIA KONTRAS
o BAB 18 RADIOFARMAKA
o LAMPIRAN 1 : INTERAKSI OBAT
o LAMPIRAN 2 : GAGAL HATI
o LAMPIRAN 3 : GAGAL GINJAL
o LAMPIRAN 4 : KEHAMILAN
o LAMPIRAN 5 : MENYUSUI
o LAMPIRAN 6 : PETUNJUK PRAKTIS PENGGUNAAN OBAT YANG
BENAR
Pencarian
IONI
Monografi
Interaksi Obat
Gagal Hati
Gagal Ginjal
Kehamilan
Menyusui
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makhluk hidup mengalami penambahan tinggi, penambahan besar diameter. Begitu juga
manusia juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Bayi yang baru lahir tentu berbeda
dengan orang dewasa. Seiring waktu pertumbuhannya, bukan hanya ukuran tubuh saja yang
menjadi lebih besar namun hal-hal lain juga menjadi semakin matang. Tidak seperti pada
makhluk hidup lainnya, pada manusia perkembangan bukan hanya menyangkut masalah
kemampuan berkembang biak, namun juga banyak aspek lainnya. Misalnya kemampuan
berfikir dan kemampuan emosional. Pada makalah ini kami menjelaskan bagaimana
pertumbuhan dan perkembangan pada manusia.
Hormon pertumbuhan manusia atau yang biasa disebut dengan HGH (HumanGrowth
Hormon) adalah suatu hormon anabolik yang berperan sangat besar dalam pertumbuhan dan
pembentukan tubuh, terutama pada masa anak-anak dan puberitas. Growth Hormon berperan
meningkatkan ukuran dan volume dari otak, rambut, otot danorgan-organ di dalam tubuh.HG
bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak dari kecil sampai dia tumbuh besar.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hormon pertumbuhan
2. Untuk mengetahui manfaat dan pengaruh hormon pertumbuhan
3. Untuk mengetahui mekanisme kerja hormon pertumbuhan
4. Untuk mengetahui pengaturan hormon pertumbuhan
5. Untuk mengetahui indikasi hormon pertumbuhan
6. Untuk mengetahui sediaan hormon pertumbuhan
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hormon pertumbuhan manusia atau yang biasa disebut dengan HGH (HumanGrowth
Hormon) adalah suatu hormon anabolik yang berperan sangat besar dalam pertumbuhan dan
pembentukan tubuh, terutama pada masa anak-anak dan puberitas. Growth Hormon berperan
meningkatkan ukuran dan volume dari otak, rambut, otot danorgan-organ di dalam tubuh. HG
bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak dari kecil sampai dia tumbuh besar. Setelah
manusia sudah bertumbuh besar, bukan berarti hormon ini tidak berguna, akan tetapi hormon ini
bertugas untuk menjaga agar organ tubuh tetap pada kondisi yang prima.
HGH yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary pertama-tama mengalir melalui pembuluh
darah menuju ke organ hati. Di dalam hati, HGH dirubah menjadi IGF 1 (insulinlike Growth
Factor 1). Lalu melalui peredaran darah pula, IGF 1 dialirkan keseluruh organ-organ yang ada di
tubuh manusia.
Sekresi hormon pertumbuhan secara fisiologis diatur oleh hipotalamus. Hipotalamus
menghasilkan factor pengelepas hormon pertumbuhan (GHRF = growth hormon releasing
factor) yang merangsang sekresi hormon pertumbuhan. Selain itu dalam hipotalamus juga
dijumpai somatostatin (GH-RIH =growth hormon releasing inhibitory hormon) yang
menghambat sekresi.demikian hipotalamus memegang peran dwifungsi dalam pengaturan
hormon ini.
3.2 Saran
Hormon pertumbuhan memiliki efek penting pada metabolisme protein, lipid dan
karbohidrat dengan mekanisme kerja belum jelas. Hormon lain yaitu insulin, glukokortikoid,
katekolamin dan glucagon juga berpengaruh terhadap pengaturan zat-zat ini. Dalam beberapa
kasus, efek langsung hormon pertumbuhan telah jelas menunjukkan, pada orang lain, IGF-I
dianggap sebagai mediator kritis, dan beberapa kasus tampak bahwa efek baik langsung dan
tidak langsung yang berperan.
DAFTAR PUSTAKA
http://psychologynews.info/artikel/growth-hormon/
http://pickyeatersclinic.com/2012/04/08/gangguan-hormon-pertumbuhan-pada-anak/
http://fj-myblogb.blogspot.com/2012/01/kuliah-2-farmakologi-hormon.html
http://devegafanni.blogspot.com/2012/11/hormon-yang-terkait-dalam-kebutuhan.html
http://ocdsukses.blogspot.com/p/manfaat-hgh.html
http://catatankuliahmi.blogspot.com/2013/04/makalah-hormon.html
1 comment:
1.
Viny SaalehFebruary 2, 2016 at 11:50 PM
kalo menstimulasi hgh dgn teknologi brainwave apa ad efek smpingny sperti gigantisme,
akromegali??
Reply
Add comment
Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
► 2013 (5)
About Me
BAB I
PENDAHULUAN
Artinya: yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan dia tidak mempunyai anak dan
tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia
menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi rapinya(Qs. Al-Furqan:2)
Segala sesuatu diciptakan sesuai dengan ukuran dan kebutuhannya. Begitu juga dengan hewan
dan tumbuhan yang diciptakan begitu sempurnanya. Dalam tubuh hewan terdapat mekanisme pengaturan
yang dirancang sedemikian rupa, sehingga proses metabolisme dapat berjalan dengan baik. Makhluk
hidup membutuhkan berbagai zat sesuai kadarnya. Untuk mengontrol konsentrasi zat-zat yang dibutuhkan
tubuh, tubuh mempunyai suatu zat kimia yang disebut hormon.
Hormon pada organisme multiselular merupkan berbagai zat kimia yang disekresikan oleh dan
terbentuk didalam sel sel yang spesialisasi, mengalir bersama cairan tubuh, dan bekerja pada sel target
yang spesifik di bagian lain tubuh untuk mengubah fungsi sel tersebut(Campbell, 2014). Menurut definisi
klasik, hormon adalah suatu zat yag dihasilkan oleh suatu kelenjar endokrin, disekresikan dalam darah,
dan sampai pada jaringan sasaran dimana hormon tersebut menimbulkan efek fisiologis(Marks, 1996).
Peredaran zat-zat gizi dari karbohidrat lemak, protein dalam proses metabolisme dipengaruhi oleh
berbagai hormon, termasuk hormon insulin, glikagon, epinefrin, kortisol, dan hormon pertumbuhan.
Pankreas berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya sebagai organ endokrin
didukung oleh pulau-pulau Langerhans (Islets of Langeerhans)yang terdiri tiga jenis sel yaitu; sel alpha
(α) menghasilkan glukagon, sel beta (β) menghasilkan insulin dan merupakan jenis sel pankreas paling
banyak, sel deltha (D) menghasilkan somatostatin namun fungsinya belum jelas diketahui, dan sel PP
menghasilkan polipeptida pancreas.
Somatotropin adalah hormon peptida yang berasal dari protein berupa 191 rantai asam amino
yang disintesis, disimpan dan dilepaskan oleh sel somatotroph didalam bagian anterior kelenjar pituitari.
Somatotropin berperan dalam mengendalikan pertumbuhan tulang, otot dan organ serta mempengaruhi
percepatan pertumbuhan tubuh dengan memberikan stimulasi kepada hati untuk mensekresikan hormon
somatomedin, yaitu sebuah hormon perkembangan yang memberkan stimulasi lebih lanjut terhadap sel
untuk berkembangbiak.
Lebih lanjut makalah ini akan membahas tetang sistem kontrol serta fungsi-fungsi hormon
pangkreatik, dan hormon GH serta membahas juga tetang peran hormon GH pada penggemukan ayam
pedaging.
1.2.Rumusan Masalah
5. Bagaimana peran hormon pertumbuhan (GH) dalam proses penggemukan ayam pedaging?
1.3.Tujuan
5. Untuk mengetahui peran hormon pertumbuhan (GH) dalam proses penggemukan ayam pedaging.
BAB II
PEMBAHASAN
Pangkreas merupakan organ tubuh yang berfungsi ganda sebagai kelenjar eksokrin dan
endokrin. Sebagai kelenjar eksokrin pangkreas membantu dan berperan penting dalam sistem pencernaan
dengan mengsekresikan enzim-enzim pangkreas, seperti amilase, lipase dan tripsin. Kemudian sebagai
kelenjar endokrin, pangkreas dikenal dengan produksi hormon-hormon yang berperan dalam metabolisme
glukosa yaitu insulin dan glukagon.
Insulin dan glukagon, merupakan dua hormon yang antagonis, meregulasi konsentrasi glukosa
pada darah. Setiap hormon bekerja dalam jalur endokrin sederhana yang diregulasi oleh umpan balik
negatif. Ketika glukosa darah naik diatas titik setelan, pelepasan insulin memicu pengambilan glukosa
dalam darah, sehingga menurunkan konsentrasi glukosa dalam darah. Sebaliknya, ketika glukosa turun
dari batas titik setelan, memicu pelepasan glukagon yang mendorong pelepasan glukosa ke dalam darah.
Sehingga kedua hormon ini mengontrol konsentrasi gula dalam darah dengan ketat. Penjelasan lebih
lanjut tentang insulin dan glucagon sebagai berikut:
a. Insulin
Nama Insulin ini berasal dari bahasa Latin insula untuk "pulau". Insulin adalah suatu polipeptida
yang mengandung dua rantai asam amino yang dihubungkan oleh jembatan sulfide. Struktur Insulin
bervariasi sedikit antara spesies hewan. Terdapat perbedaan kecil dalam komposisi asam amino dari satu
spesies ke spesies yang lain. Perbedaan ini biasanya tidak cukup besar untuk dapat mempengaruhi
aktivitas biologi suatu insulin pada spesies heterolog tetapi cukup besar untuk menyebabkan insulin
bersifat antigenik.
Insulin merupakan hormon yang dihasilkan sel beta kelenjar pangkreas. Dalam keadaan normal
insulin akan disintesis dan disekresikan dalam darah sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk regulasi
glukosa darah, insulin akan membawa glukosa dalam darah masuk ke sel-sel target yaitu sel lemak, otot,
dan hepar untuk melakukan fungsi fisiologisnya sehingga kadarnya dalam darah tidak berlebihan. Apabila
glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel target, maka akan terjadi peningkatan kadar glukosa
dalam darah.
Aspek penting dari kerja hormon insulin pada hepar adalah insulin akan menekan peran
pelepasan glukosa endogen dari hepar. Apabila kadar glukosa dalam darah meningkat maka kadar
glukosa dalam darah tidk bertambah banyak. Seperti diketahui keadaan homeostasis(normal) glukosa
tubuh juga turut dipertahankan oleh hepar ketika kadar glukosa dalam darah menurun dari ambang
normal maka hepar akan melakukan proses glukoneogenesis dan dlikogenolisis, menghasilkan glukosa
endogen yang dikeluarkan ke dalam darah untuk meningkatkan kadarnya menuju batas normal. Apabila
kadar glukosa dalam darah sudah tinggi dan insulin terstimulasi untuk keluar maka kerjanya pada hepar
menyebabkan hepar tidak mensekresikan glukosa endogen lagi, sehingga kadar glukosa tidak ertambah
tinggi.
Glukagon ialah suatu peptida hormon disekresikan oleh pankreas untuk meningkatkan kadar
glukosa darah. Efeknya adalah kebalikan dari insulin , yang menurunkan kadar glukosa darah. Pankreas
melepaskan glukagon ketika gula darah (glukosa) tingkat jatuh terlalu rendah. Glukagon menyebabkan
hati untuk mengkonversi glikogen yang disimpan menjadi glukosa , yang dilepaskan ke dalam aliran
darah. Kadar glukosa darah tinggi merangsang pelepasan insulin. Insulin memungkinkan glukosa yang
akan diambil dan digunakan oleh insulin-dependent jaringan. Dengan demikian, glukagon dan insulin
adalah bagian dari sistem umpan balik yang membuat kadar glukosa darah pada tingkat yang stabil.
Hormon ini disintesis dan disekresikan dari sel alfa (α-sel) dari pulau Langerhans , yang terletak
di bagian endokrin pankreas. Pada tikus, sel-sel alfa yang terletak di tepi luar dari pulau tersebut. Struktur
pulau manusia jauh lebih sedikit terpisah, dan sel alfa yang didistribusikan di seluruh pulau tersebut.
a) Hipoglikemia
c) Arginine
d) Alanin (sering dari otot yang diturunkan transaminasi piruvat / glutamat (lihat transaminase alanin reaksi).
e) Asetilkolin
f) Cholecystokinin
a) Somatostatin
c) Peningkatan bebas asam lemak dan asam keto ke dalam darah
Glukagon juga mengatur tingkat produksi glukosa melalui lipolisis . Glukagon memiliki efek
minimal terhadap lipolisis pada manusia. Produksi glukagon tampaknya tergantung pada sistem saraf
pusat melalui jalur belum didefinisikan. Pada hewan invertebrata, eyestalk penghapusan telah dilaporkan
mempengaruhi produksi glukagon. Excising eyestalk di lobster muda menghasilkan glukagon-diinduksi
hiperglikemia.
Glukagon mengikat ke reseptor glukagon , suatu protein G-coupled reseptor , yang terletak di
membran plasma . Perubahan konformasi di reseptor akan mengaktifkan protein G , protein
heterotrimeric dengan α, β, γ dan subunit. Ketika protein G berinteraksi dengan reseptor, itu mengalami
perubahan konformasi yang mengakibatkan penggantian PDB molekul yang terikat pada subunit α
dengan GTP molekul. Substitusi ini hasil dalam pelepas dari subunit α dari β dan γ subunit. Subunit alpha
khusus mengaktifkan enzim berikutnya dalam kaskade, siklase adenilat.
Siklase adenilat memproduksi adenosin monofosfat siklik (AMP siklik atau cAMP), yang
mengaktifkan protein kinase A (cAMP-dependent protein kinase). Enzim ini, pada gilirannya,
mengaktifkan kinase fosforilasa , yang, pada gilirannya, phosphorylates fosforilasa glikogen ,
mengkonversi ke bentuk aktif yang disebut fosforilasa A. fosforilasa A adalah enzim yang bertanggung
jawab untuk membebaskan glukosa-fosfat 1- dari polimer glikogen.
2.2. Hormon Pertumbuhan(Growth Hormone/ GH)
Hormon pertumbuhan atau disebut juga growth hormon(GH) adalah protein yang bekerja pada
keseluruhan tubuh untuk menstimulasi pertumbuhan. Hormon ini menjamin frekuensi yang tepat untuk
pembentukan protein. Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis bagian depan, hormon ini juga disebut sebagai
hormon somatotropin(STH) yang berperan untuk mempengaruhi kecepatan pertumbuhan seseorang.
Seorang anak tidak akan tumbuh dengan normal apabila kekurangan hormon pertumbuhan. Pada masa
pertumbuhan kelebihan hormon ini akan menimbulkan pertumbuhan raksasa(gigantisme), sebaliknya jika
kekurangan akan menimbulkan kekerdilan(kretinisme). Jika kelebihan hormon ini pada saat dewasa dapat
menyebabkan pembesaran pada bagian tertentu, seperti pada hidung atau telinga, kelainan ini disebut
akromegali.
Hormon pertumbuhan(Growth Hormon, GH) merupakan sejenis protein yang terdiri dari hampir
200 asam amino mempengaruhi berbagai ragam jaringan target dan mempunyai pengaruh langsung
maupun pengaruh tropik. GH mendorong pertumbuhan secara langung dan merangsang produksi faktor
pertumuhan. Sebagai contoh, kemampuan GH untuk merangsang pertumbuhan tulang sejati dan tulang
rawan sebagian disesabkan oleh pemberian sinyal dari hormon itu ke hati untuk menghasilkan faktor
pertumbuhan yang mirip insulin(Insulin growth Faktor, IGF), yang beredar dalam plasma darah dan
secara langsung merangsang pertumbuhan tulang sejati dan tulang rawan. Dalam keadaan tidak ada GH,
pertumbuhan rangka hewan yang belum dewasa akan terhenti. Jika GH disuntikkan kedalam seekor
hewan yang telah kehabisan GH-nya sendiri, sebagian pertumbuhan akan bisa dipulihkan.
Growth hormone adalah salah satu hormon yang mengalami penurunan ketika terjadi penuaan.
Growth Hormone adalah hormon polipeptida, terdiri dari 191 asam amino yang disintesis oleh sel
somatotropik di kelenjar pituitari anterior. Sekresi GH diatur secara sentral oleh hormon hipotalamus,
yaitu growth hormone releasing hormone (GHRH) dan somatostatin. GHRH berfungsi untuk merangsang
produksi GH sedangkan somatostatin menghambat sekresi GH. Pelepasan GH juga diregulasi oleh
respon neurohormonal. Rangsangan kolinergik meningkatkan sekresi GH dengan menghambat
pelepasan somatostatin, sedangkan rangsang β-adrenergik memiliki efek yang berlawanan. Respon
perifer juga mempengaruhi sekresi GH. Ini dapat terjadi melalui somatostatin yang juga diproduksi pada
jaringan lain atau hormon ghrelin yang diproduksi di lambung. Ghrelin dapat memicu sel somatotrof
untuk memproduksi GH. Hormon-hormon lain yang dapat mempengaruhi GH adalah kortisol, thyroid
releasing hormone (TRH), leptin, seks steroid, dan hormon tiroid. Kortisol dan TRH dapat menghambat
sekresi GH sedangkan hormon tiroid dan seks steroid memicu pelepasan GH. Keadaan-keadaan seperti
aktivitas fisik, starvasi, anoreksia, stres dan jumlah jam tidur dapat menstimulasi sekresi GH. Sedangkan
depresi, hiperglikemia, dan obesitas menurunkan GH basal, tetapi menstimulasi sekresi GH ( Tien et al,
2000).
1. Polipeptida hormon tidak larut lemak, oleh karenanya hormon tidak dapat menembus membran sel.
Dengan demikian GH diberikan beberapa efek dengan mengikat reseptor pada sel target, dimana ia
mengaktifkan jalur MAPK/ERK. Melalui GH mekanisme ini langsung merangsang pembelahan dan
perbanyakan kondrosit tulang rawan.
2. GH juga menstimulasi melalui jalur JAK-STAT signaling, produksi IGF sebuah homolog hormon untuk
proinsulin. Hati merupakan orhan target utama dari GH dalam proses ini, juga menjadi tempat utama
dalam produksi IGF. IGF merangsang berbagai pertumbuhan jaringan. Tambahan IGF menyebabkan
jaringan target, sehingga memunculkan endokrin dan autokrin/parakrin hormon. IGF juga mempunyai
efek stimulasi pada osteoblas dan kondrosit untuk merangsang pembentukan tulang.
Selain itu hormon pertumbuhan juga mempunyai efek hormon pertumbuhan pada tulang, sebagai
berikut:
1. Peningkatan pertumbuhan protein oleh sel kondrositik dan sel osteogenik serta meningkatkan percepatan
produksi dari sel-sel tersebut.
2. Efek kusus dalam mengubah kondrosit menjadi sel osteogenik sehingga menyebabkan timbunan khusus
tulang baru.
3. Efek mendorong pertumbuhan jaringan lunak melalui peningkatan jumlah sel(hiperplasial) dengan
merangsang pembelahan sel dan peningkatan ukuran sel(hipertrofi) dengan mendorong sintesis protein,
yang merupakan komponen strukural utama protein.
4. Meningkatkan pertumbuhan tulang sehingga menyebabkan tulang panjang dan tebal.
5. Merangsang poliferasi tulang rawan epifisis, sehingga menyediakan lebih banyak ruang untuk
membentuk tulang dan juga merangsang osteoblast.
6. Meningkatkan pemanjangan tulang panjang selama lempeng epfisis tetap berupa tulang rawan, namun
jika setelah masa pertumbuhan, maka efek pertumbuhan tulang akibat GH akan berhenti.
1. Meningkatkan hampis semua pengambilan asam amino dan sintesis protein sel, pada saat yang sama GH
mengurangi pemecahan protein
1. Menyebabkan pelepasan asam lemak dari jaringan adiposa, sehingga konsentrasi asam lemak dalam
tubuh meningkat.
2. Didalam jaringan seluruh tuguh, GH meningkatkan perubahan asam lemak menjadi asetil CoA yang akan
digunakan sebagai sumber energi.
Fungsi GH lainnya adalah mengontrol tegangan emosional dan mental, meningkatkan tidur,
meningkatkan memori, meningkatkan nafsu makan, meningkatkan kemampuan atlit untuk tampil di
intensitas tinggi selama jangka waktu lebih lama.
Ada dua mekanisme GH dalam bekerja, yaitu: secara langsung dan tidak langsung.
Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan GH pada penuaan, yang tidak termasuk salah satu
kelainan di atas belum jelas diketahui. Faktor- faktor yang berperan dalam patofisiologi defisiensi GH,
antara lain (Pangkahila, 2007):
1. Adiposity, yaitu keadaan obesitas dapat menyebabkan penurunan sekresi GH, tidak hanya pada usia tua
namun juga pada usia muda, terutama pada obesitas sedang dan berat.
2. Berkurangnya produksi hormon seks steroid. Penurunan kadar estrogen pada betina dan testosteron
pada jantan dapat mempengaruhi sekresi GH.
3. Kebugaran fisik yang menurun, kapasitas aerobik mempunyai hubungan dengan konsentrasi serum GH
24 jam.
4. Tidur terganggu, sekresi GH dapat dipengaruhi pola tidur yang berubah karena terjadinya terutama
selama tidur dalam gelombang lambat (slow-wave sleep).
5. Malnutrisi, status nutrisi yang rendah berpengaruh negatif terhadap sintesis dan daya kerja IGF-1.
Defisiensi GH menunjukkan gejala yang menyerupai gejala yang identik dengan keluhan-keluhan
umum yang dialami pada penuaan. Pada laki-laki, penuaan dan defisiensi growth hormone sama-sama
berhubungan dengan penurunan protein sintesis, massa bebas lemak, dan mineral tulang serta
peningkatan lemak tubuh. Gejala dan tanda adanya penurunan GH antara lain ( Pangkahila, 2007):
2. Gangguan kenyamanan secara psikologis, perasaan tertekan, kecemasan, emosi tidak stabil
3. Kelelahan
Pada penderita dengan defisiensi GH ditemukan peningkatan risiko mortalitas akibat penyakit
kardiovaskular.
Diagnosis defisiensi GH dapat ditetapkan apabila terdapat gejala dan tanda di atas dengan didukung
oleh pemeriksaan kadar GH setelah stimulus ( Pangkahila, 2007).
Pengukuran IGF-1 dan 1GFBP-3 untuk menentukan adanya defisiensi GH pada orang dewasa
tidak reliabel. Serum IGF-1 yang berada di bawah kisaran normal menunjukkan adanya defisiensi GH bila
tidak ada penyebab lain yang menyebabkan IGF-1 rendah, seperti, malnutrisi, penyakit hepar, diabetes
mellitus tak terkontrol, dan hipotiroid. Begitu pula dengan kadar IGFBP-3, kadar yang rendah
menunjukkan adanya defisiensi GH ( Pangkahila,2007).
Pusat rangsangan syaraf yang mempengaruhi kerja hormon pada unggas terdapat pada
hipothalamus. Rangsangan syaraf dari luar akan ditransformasikan menuju hipothalamus sehingga
hipothalamus akan mensekresikan hormon- releasing factor (HRS). HRS yang dihasilkan hipothalamus
akan mengatur regulasi hormon yang dihasilkan oleh pituitari pars anterior/PPA ( anterior pars pituitary).
PPA memproduksi hormon yang sifatnya dapat mengatur kerja dari beberapa kelenjar endokrin.
Beberapa hormon yang disekresikan PPA antara lain Thyroid-stimulating hormone (TSH),
Adrenocorticotrophic hormone (ACTH), dan dua dua jenis Gonadotrophic hormone (GTH) yang masing-
masing berefek pada aktivitas kelenjar tiroid, kelenjar adrenal dan kelenjar kelamin dan juga
menghasilkan Growth hormone (GH) yang mengatur pertumbuhan tubuh unggas. Beberapa kelenjar
tersebut akan terangsang untuk menghasilkan hormon tertentu yang mempunyai fungsi tertentu
(Nesheim et al., 1979).
Mekanisme proses fisiologis rangsangan cahaya diawali dengan rangsangan mekanis pada syaraf
penglihatan dan selanjutnya secara kimiawi melalui rangsangan hormonal dan mempengaruhi organ-
organ tubuh. Cahaya yang mengenai mata ayam akan diterima oleh reseptor pada mata ayam,
merangsang syaraf mata dan kemudian rangsangan ini diteruskan ke hiphofisa. Hasil kerja selanjutnya
menyebabkan pengeluaran hormon pengendali dari hiphofisa anterior yang berfungsi mengatur
pengeluaran kelenjar endokrin. Hormon pengendali tersebut terdiri atas hormon stimulasi tiroid yang
meningkatkan stimulasi tiroid dan hormon somatotropik yang berfungsi mengatur pertumbuhan
dengan mengendalikan metabolisme asam amino dalam pembentukan protein. Hormon pertumbuhan
penting dalam pengendalian pertumbuhan dan aspek lainnya dari metabolisme lemak, karbohidrat dan
protein dalam tubuh unggas (Olanrewaju, 2006).
Peningkatan sekresi GH secara fisiologis dan dikuti dengan efek metabolik berupa penurunan
jaringan adiposa dan meningkatnya sintesis protein dan meningkatkannya sintesis protein. Frohman
(1995) menyatakan bahwa GH dapat meningkatkan mobilitas asam lemak dari jaringan adiposa akibat
meningkatnya lipolisis trigliserida dan meningkatnya sensitifitas efek lipolisis dari katekholamin. Di
dalam jaringan GH meningkatkan perubahan asam lemak menjadi asetil koA dan kemudian digunakan
untuk menghasilkan energi. Akibatnya sumber energi banyak diperoleh dari lemak dibanding dari
karbohidrat dan protein (Guyton,2002).
Bila dilihat dari hubungan antara sekresi GH dan pembatasan pakan dengan efek metabolik GH
maka ada kemungkinan untuk meningkatkan kualitas daging dengan cara pembatasan jumlah dan waktu
pemberian pakan. Dengan pembatasan pakan diharapkan terjadi kelaparan yang optimal sehingga GH
meningkat dengan akibat daging berkadar lemak rendah dan protein tinggi.
Pemberian cahaya pada ayam broiler yang umum dilakukan peternak adalah secara terus-
menerus (continous lighting) selama 24 jam dengan intensitas yang semakin menurun pada fase akhir.
Pencahayaan terus-menerus akan meningkatkan waktu untuk makan, meningkatkan pertambahan
bobot badan, dan meningkatkan pembentukan bulu tetapi menyebabkan terjadinya gangguan ritme
harian (diurnal), kelainan kaki dan tulang yang mengakibatkan kesulitan pergerakan ayam broiler untuk
mendapatkan pakan dan air minum. Ayam broiler yang tetap berada pada posisi ritme harian, mampu
mengatur pola tingkah laku seperti makan, tidur, bergerak dan istirahat secara normal.
Efek metabolik yang terpenting dari GH adalah stimulasi pertumbuhan linier pada anakan
sebelum penutupan epifisis. Pertumbuhan tulang panjang terjadi pada lempeng pertumbuhan di epifisis,
dimana prekondrosit sebagai sel prekursor kartilago, berdiferensiasi ke kondrosit dalam pengaruh GH
yang distimulasi IGF-1. Sumsum tulang mengandung banyak GHR, GH mengambil osteoklas dari monosit
sumsum tulang dan menstimulasi produksi IGF-1 sehingga terjadi proliferasi sel darah putih. Dengan
adanya sekresi GH, hormon tiroid diikutsertakan pada lempeng pertumbuhan untuk membentuk
osteogenesis.
Hormon ini disekresikan secara pulsatil dengan rata-rata frekuensi 13 kali per hari. Puncaknya
terjadi pada malam hari ketika pelepasan somatostatin berkurang. Sekresi yang kurang menonjol juga
terjadi beberapa jam setelah makan Growth hormone menghambat pelepasan melalui mekanisme
umpan balik. Hal ini terjadi melalui beberapa jalur yang diperankan oleh GH maupun IGF-1. Sel
somatotrof dapat dihambat secara langsung melalui rangsangan produksi IGF-1 lokal maupun melalui
hambatan pada GHRH dan stimulasi somatostatin oleh GH. Mekanisme lainnya adalah melalui IGF-1
yang sebagian besar diproduksi di hati akibat rangsangan GH. IGF-1 tersebut dapat menghambat sintesis
GHRH dan merangsang sintesis somatostatin (Tien et al., 2000; Gardner dan Shoback, 2007).
Pengaruh GH terhadap proses fisiologi tubuh sangat kompleks. Growth hormone adalah
komponen pokok yang mengontrol sebagian dari proses fisiologis kompleks yaitu pertumbuhan dan
metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak (Goldman dan Klatz, 2003).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bedasarkan makalah yang diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. fungsi dari hormone pangkreatik sebagai pengontrol glukosa dalam darah
2. system control dari hormone pangkreatik yaitu ketika glukosa dalam darah naik maka pancreas akan
meproduksi insulin semakin banyak, sedangkan ketika kadar glukosa dalam darah sedikit pancreas akan
menghasilkan glucagon yang merubah glikogen menjadi glukosa sehingga kadar glukosa menjadi
seimbang kembali
3. hormon pertumbuhan(GH) adalah hormone yang bekerja pada keseluruhan tubuh untuk menstimulasi
pertumbuhan
4. system control hormone semakin hormone pertumbuhan (GH) tinggi maka proses pertumbuhan semakin
cepat dan sebaliknya.
5. pemberian hormone pertumbuhan pada proses penggemukan ayam mengakibatkan proses pertumbuhan
tulang, otot dan organ lain dari ayam tumbuh dengan lebih cepat.
3.2. Saran
Untuk menghasilkan sebuah makalah yang menarik dan informasi yang lengkap diperlukaanya literature
yang banyak dan gambar-gambar yang mendukung.
Daftar Pustaka
Gardner, D.G. dan Shoback, D. 2007. Greenspan's Basic and Clinical Endocrinology. 8th ed. San Fransisco: The Mc
Graw-Hill Company.
Goldmann R. dan Klatz R. 2003. Anti Aging Revolution. 3rd ed. California: Basic Health Publisher Inc.
Guyton, AC, Hall JE. 2002. Textbook of medical physiology, 10th ed. WB Sounder Company.
Olenrewaju, H. A. J. P. Thaxton. W. A. Dozier. J Purswell, W. B. Roush, & S. L. Branton. 2006. A Review of Lighting
Program for Broiler Production.
Pangkahila, W. 2007. Anti Aging Medicine: Memperlambat Penuaan Meningkatkan Kualitas Hidup. Jakarta:
Kompas
Sherwood L., Fisiolofi Manusia: dari Sel ke Sistem, Alih Bahasa: dr. Brahm U.P. SP.KK. edisi 2.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Tien, M.H.N., Kenney, J.K., dan Munger, M.A. 2000. Growth Hormone: A Promising Treatment for the Failing
Heart? Pharmacotherapy Publications, [cited: 2010 April 13].
Makalah
Read more
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Bunga adalah bagian tanaman yang mengandung struktur alat
perkembang biakan generatif. Pada umumnya bunga memiliki 4 organ utama yaitu kelopak (sepal),
mahkota (petal), benang sari (stamen sebagi kelamin jantan, dan putik (pistilum) sebagai kelamin betina.
Adapun bagian benang sari tersebut terdiri dari tangkai sari (Filamen) sedangkat putik terdiri dari
tangkai putik (stilus) dan bakal buah (ovary). Menurut pendapat Stace (1980) bunga merupakan struktur
pembuahan pada tumbuhan berbunga yaitu pada Magnoliophyta. Bunga mengandung organ-organ
yang berfungsi dalam menghasilkan biji melalu pembiakan untuk tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi.
Menurut Sumardi (1992) bunga merupakan alat reproduksi Angiospermae, dibentuk oleh meristem
ujung khusus yang berkembang dari ujung pucuk vegetatif setelah dirangsang oleh faktor internal dan
eksternal untuk keperluan tersebut. Bunga yang mempunyai kelopak, mahkota, stamen dan putik
disebut bunga lengkap. Namun kebanyakan b…
Read more
Dosen Pengampu: Dr. Evika Sandi Savitri, M. P Bayu Agung Prahardika, M.Si
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK
IBRAHIM MALANG 2016
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Pertumbuhan tanaman tidaklah selalu dalam keadaan normal dan sesuai dengan apa
yang diinginkan. Dalam pertumbuhannya tanaman akan mengalami banyak hal seperti perubahan
fisiologis maupun perubahan metabolisnya ataupun yang lainnya. Sebagai makhluk hidup tanaman tidak
ada bedanya dengan manusia taupun hewan, dia akan selalu tanggap dengan apa yang ada disekitarnya.
Respon tanaman terhadapa segala yang ada disekitarnya sangat tinggi melebihi dengan respon yang
manusia berikan. Respon yang dimaksud disini contohnya seperti apabila tanaman itu tumbuh ditempat
yang kering/kekurangan air, kekurangan unsur hara…
Read more
Powered by Blogger
Archive
Labels
Report Abuse