Anda di halaman 1dari 56

Hormon pertumbuhan adalah hormon yang berperan dalam mengendalikan pertumbuhan tulang, otot

dan organ serta mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tubuh. Hormon Pertumbuhan Manusia (HGH)
suatu hormon / asam amino yang terdiri dari 191 asam amino yang diproduksi dalam tubuh dan
dikeluarkan dari lobus anterior kelenjar hipofisis. hormon ini sangat penting selama periode masa
pertumbuhan. Seseorang yang kelebihan hormon ini akan mengalami pertumbuhan luar biasa yang
disebut gigantisme. Sedangkan Orang yang kekurangan hormon ini akan mengalami kekerdilan. Human
Growth Hormon (Hormon Pertumbuhan Manusia) adalah hormon yang dihasilkan oleh KELENJAR
PITUITARY. Kelenjar pituitary terletak di bawah otak manusia. Ukuran dari kelenjar ini adalah sebesar
kacang kedelai. Walaupun kecil, kelenjar ini merupakan raja dari seluruh kelenjar yang memproduksi
hormon di tubuh manusia. Produksi dari HGH sangat mempengaruhi produksi hormon-hormon lain di
dalam tubuh. Lalu bagaimana HGH dapat mempengaruhi organ tubuh? HGH yang dihasilkan oleh
kelenjar pituitary pertama-tama mengalir melalui pembuluh darah menuju ke organ hati. Di dalam hati,
HGH dirubah menjadi IGF 1 (insulinlike Growth Factor 1). Lalu melalui peredaran darah pula, IGF 1
dialirkan keseluruh organ-organ yang ada di tubuh manusia. IGF 1 inilah yang bertanggung jawab untuk
memelihara seluruh organ-organ di dalam tubuh manusia. Oleh karena terpeliharanya organ-organ di
dalam tubuh manusia, maka system imunisasi di dalam tubuh manusia juga ikut terpelihara. Tidak heran
mengapa seseorang pada usia muda yang dimana produksi HGH-nya masih banyak, mereka lebih tahan
terhadap serangan penyakit dan hampir tidak dijumpai adanya penyakit-penyakit yang biasa ditemukan
pada orang yang sudah berumur cukup tua. Karena Hormon Pertumbuhan Manusia akan berkurang
seiring dengan pertambahan usia. .Pada umur 60 tahun volume hormon pertumbuhan hanya tinggal
sebesar 25% jika dibandingkan dengan usia 21 tahun. Faktor-faktor yang membuat proses penuaan
manusia jauh lebih cepat dari yang seharusnya adalah Jika suka menerapkan faktor pola hidup tidak
sehat. Pengurangan volume Hormon Pertumbuhan akan menyebabkan sistem metabolisme tubuh
menurun serta gejala penuaan seperti: daya ingat menurun, warna rambut berubah, kerutan-kerutan,
stamina tidak prima, mudah lelah, sangat rentan terhadap penyakit, dan daya seksual menurun..!!! :-)
Ada dua cara alami untuk meningkatkan tingkat hormon pertumbuhan: **Menggunakan pelepaskan
hormon pertumbuhan berbentuk produk seperti glisin, glutamin, agrinine, ornithine, niasin, dan 16
asam amino lainnya yang bisa Anda dapatkan di supermarket atau toko khusus. Ini zat atau suplemen
yang biasanya digunakan oleh binaragawan. Ini juga berguna untuk orang tua agar meningkatkan tingkat
hormon pertumbuhan mereka. Dan sangat baik untuk meningkatkan kekebalan, melindungi hati,
melawan kanker, membantu membangun kembali jaringan tubuh manusia setelah operasi atau trauma,
dan banyak aplikasi lainnya. Karena asam amino membantu menghasilkan hormon pertumbuhan,
beberapa dari mereka, dengan latihan yang tepat dapat dilihat sebagai meningkatkan pertumbuhan.
Beberapa zat itu ada juga digabungkan dengan obat-obatan atau nutrisi lain. Cara ini dinilai lebih aman
daripada injeksi Growth Hormone **Dan yang kedua adalah menggunakan Suntikan HGH Tujuan
metode ini adalah untuk dapat memproduksi kembali 191 asam amino menjadi bentuk seperti HGH
alami dan dikirimkan langsung ke aliran darah melalui injeksi. Ini adalah cara paling efektif untuk
meningkatkan tingkat HGH dan digunakan oleh Dokter sebagai metode untuk anak-anak yang
kekurangan HGH. Di luar negri biaya untuk melakukan suntikan ini berkisar $ 1.000 per bulan dan
pemakaiannya metode ini bisa sampai beberapa tahun kedepan , berarti berapa ratus juta yang harus
anda persiapkan untuk hal ini. Jika Anda berpikir Anda adalah seorang calon yang membutuhkan
suntikan HGH hubungi dokter yang berpengalaman . Suntikan ini memang dapat membantu Anda
tumbuh dan memperbaiki Hormon pertumbuhan yang sudah hilang, tapi dorongan pertumbuhan terlalu
cepat dapat menghambat pertumbuhan dikemudian harinya. Metode Hormon pertumbuhan ini dapat
menghasilkan berbagai efek samping lain, seperti: kolesterol tinggi, diabetes, kelainan hati, jaringan
meningkat kekakuan, carpal tunnel syndrome, penyakit muskuloskeletal, neuropati, reaksi alergi,
pankreatitis, hiperglikemia, visual kemerosotan, sakit kepala, muntah, peningkatan tingkat enzim hati,
peningkatan keringat, edema, rasa sakit pada umumnya dan kembali mengalami sakit khusus. Selain itu,
jika Anda menerima suntikan tersebut, tubuh Anda akan beradaptasi dengan obat ini, dan akan menolak
untuk memproduksi hormon pertumbuhan alami setelah Anda berhenti menerima suntikan. Ada faktor-
faktor alami lain, yang meningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan yang lebih sehat dan aman,.
Sebagai contoh, olahraga,, kegembiraan emosional, dan diet yang bagus dapat meningkatkan hormon
pertumbuhan.

midwife,,,
Minggu, 21 Juni 2015
Makalah Hormon Pertumbuhan

BAB I
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG
Makhluk hidup mengalami penambahan tinggi, penambahan besar diameter. Begitu juga
manusia memiliki pertumbuhan dan perkembangan. Bayi yang baru lahir tent berbeda dengan
orang dewasa. Seiring waktu pertumbuhannya, bukan hanya ukran tubuh saja yang menjadi lebih
besar namun hal-hal lain juga menjadi semakin matang. Tidak seperti makhluk hidup lainnya,
pada manusia perkembangan bukan hanya menyangkut masalah kemampuan berkembang biak
namun juga banyak aspek lainnya.
Hormon pertumbuhan manusia atau yang biasa disebut dengan HGH(Human Growth
Hormon) adalah suatu hormon anabolic yang berperan sangat besar dalam pertumbuhan dan
pembentukan tubuh terutama pada masa  anak-anak dan puberitas. Growth Hormon berperan
meningkatkan ukuran dan volume dari otak, rambut, otot, dan organ-organ dalam tubuh. HG
bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak dari kecil sampai dia tumbuh besar.

B.  TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk membahas sedikit banyaknya tentang
hormon pertumbuhan pada manusia. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah
wawasan tentang hormon pertumbuhan untuk semua pembaca.

BAB II
PEMBAHASAN

A.  PENGERTIAN HORMON PERTUMBUHAN


Hormon pertumbuhan manusia atau yang biasa disebut HGH (Human Growth Hormon)
adalah suatu hormon anabolik yang berperan sangat besar dalam pertumbuhan dan
perkembangan dalam tubuh, terutama pada masa  anak-anak dan puberitas. Growth Hormon
berperan meningkatkan ukuran dan volume dari otak, rambut, otot, dan organ-organ dalam
tubuh. HG bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak dari kecil sampai dia tumbuh
besar. Setelah manusia bertumbuh besar, bukan berarti hormon ini tidak berguna, akan tetapi
hormon ini bertugas untuk menjaga agar organ tubuh tetap pada kondisi yang prima.
Pada orang dewasa GH berperan terutama untuk menjaga volume dan kekuatan yang
cukup dari kulit, otot-otot, dan tulang. Selain itu GH juga berperan meningkatkan fungsi,
perbaikan dan memelihara kesehatan dari otot, jantung, paru-paru, hati, ginjal, persendian,
persarafan tubuh, dan otak. Kelenjar yang bertanggung jawab untuk memproduksi HGH (Human
Growth Hormon) adalah kelenjar pituitary. Kelenjar pituitary terletak dibawah otak manusia.
Ukuran kelenjar ini adalah sebesar kacang kedelai. Walaupun kecil kelenjar ini merupakan raja
dari seluruh kelenjar yang memproduksi hormon ditubuh manusia. Produksi dari HGH (Human
Growth Hormon) sangat mempengaruhi produski hormon-hormon lain di dalam tubuh. HG
diproduksi pada tiga sampai empat jam pertama dari waktu tidur dan produksinya mencapai
puncak pada masa remaja hingga mencapai kadar 1500 µ g perhari.
Pada pria dan wanita muda dengan usia 25 tahun dan bertumbuh dengan baik produksi
HG mencapai 350 µ g perhari. Secara normal seseorang akan mengalami penurunan kadar dari
GH sejak usia memasuki 20 tahun yaitu menurun sebesar 14% setiap pertumbuhan usia 10 tahun
dan akan memiliki GH dalam jumlah yang sedikit ataupun tidak sama sekali pada usia 65 tahun.
Penurunan kadar Gh didalam tubuh akan menyebabkan berbagai mental. Tanda dan gejalanya:
tanda- tanda adanya penurunan GH pada orang dewasa diantaranya antara lain: rambut yang
menipis, gusi yang menyusut, perut yang membesar dan kenyal seperti karet ban, otot-otot tubuh
yang menjadi tipis, kering dan mengendur, mudah atau senantiasa merasa lelah dan sulit kembali
menjadi bugar walaupun telah beristirahat, persaan tidak menyukai dan pandangan yang buruk
tentang lingkungan sekitar sehingga cenderung suka menyendiri dan disertai perasaan cemas
serta khawatir yang dialami terus menerus. Kemunduran fisik maupun mental akibat penurunan
kadar GH didalam tubuh dapat diketahui melalui pemeriksaan Insulin Growth Factor (IGF-I)
atau yang juga dikenal dengan Somatomedin C, dan seseorang dianggap mengalami kekurangan
GH apabila didapatkan kadar IGF-I kurang dari ng/ml. Kekurangan Gh dapat diatasi dengan
terapi pemberian hormon atau sulih hormon dengan menggunakan sediaan GH yang diberikan
melalui suntikan dan sediaan tersebut telah banyak tersedia dipasaran.
Terapi sulih hormon menggunakan suntikan GH, mengikuti prinsip pemberian dosis kecil
dan dengan jumlah pemberian yang sering biasanya dosis sebesar 0,5 – 1 IU dengan pemberian
sebanyak 3 kali perminggu. Pemberian terapi sulih hormon dengan Gh menggunakan prinsip
tersebut adalah untuk efek samping yang dapat timbul akibat pemberian GH diantaranya capal
Tunnel syndrome, pembengkakan dan rasa nyeri yang ringan pada tubuh. Pemberian GH tidak
boleh dilakukan pada orang-orang dengan penyakit pada retina (retinopati proliferatif),
peninggian tekanan didalam kepala, penyakit kanker (walaupun masih menjadi kontoversi) dan
relative pemberiannya tidak ditujukan pada wanita yang sedang hamil. Manfaat dari terapi sulih
hormon pada orang yang mengalami kekurangan GH meliputi peningkatan massa otot sebesar
8,8% dalam terapi selama 6 bulan tanpa melakukan olahraga, hilangnya lemak sebesar 14,4%
dalam terapi selama 6 bulan tanpa melakukan diet, memiliki tenga taupun kemampuan bekerja
yang meningkat, perbaikan dari organ-organ hati, jantung, limfa dan organ-organ tubuh lainnya
yang terpengaruh oleh bertambahnya usia, perbaikan dari daya ingat, penurunan tekanan darah
yang tinggi,perbaikan sistem daya tahan tubuh terhadap penyakit, penurunan kadar kolesterol
yang merugikan tubuh (kolesterol LDL) dan meningkatkan kadar keolesterol yang baik
(kolesterol HDL), penurunan rasa lelah dan depresi akibat penuaan, penglihatan dan
pendengaran yang tajam, tulang yang lebih kuat, perbaikan mood, perbaikan dan penampilan
tubuh yang ditandai dengan kembali menebalnya rambut, hilangnya keriput dan selulit dikaki,
penebalan jumlah jaringan ikat dan kolagen kulit yang menyebabkan kulit menjadi tebal, lentur,
dan terlebih mudah.
Hormon-hormon ini juga dapat berperan dalam meningkatkan kadar atau manfaat dari
GH antara lain melatonin, insulin, hormon tiroid, estrogen, progesteron, gonadotropin, hormon
luteizing, vasopressin, dihidroepiandrosteron (DHEA), tsetoteron, eritropoetin, dan hormon
paratiroid, peningkatan ataupun untuk mempertahankan kadar GH dapat dilakukan secara
alamiah tanpa melalui pemberian obat-obatan. Cara alamiah tersebut dengan memakan makanan
dengan jumlah kalori dan protein yang cukup terutama makan makanan berupa buah-buahan,
daging terutama dari golongan unggas, telur dan ikan, kurangi konsumsi alkohol, cuka, maupun
minuman atau makanan yang mengandung kafein, gula, permen, kue-kue, pasta, sereal dan
produk-produk olahan dari susu. “ Hindari memiliki berat badan berlebihan ataupun gemuk,
kurang tidur, tingkat stres yang tinggi dalam jangka waktu yang lama, rokok, obat-obatan atau
narkoba. Somatotropin adalah hormon polipeptida yag memiliki berat molekul 22.000. hormon
ini merupakan 10% dari berat kelenjar hipofisis kering. Hormon polipeptida berasal dari protein
berupa 191 rantai asam amino yang disintesis, disimpan dan dilepaskan oleh sel somatotropin
didalam sayap anterior kelenjar pituitary. Somatotropin disingkat GH untuk hewan dan rhGH
manusia karena faktor DNA rekombinan.
Somatotropin berperan dalam mengendalikan pertumbuhan tulang, otot dan organ serta
mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tubuh dengan memberikan stimulasi kepada hati untuk
mensekresi hormon somatomedin. Sebuah hormon perkembangan yang memberikan stimulasi
lebih lanjut terhadap sel untuk berkembang biak. Seseorang yang kelebihan hormon ini akan
mengalami pertumbuhan luar biasa yang disebut gigantisme pada anak dan akromegali pada
orang dewasa. Orang yang kekurangan hormon ini akan mengalami kekerdilan (dwarfisme).
Hormon ini dikeluarkan oleh hipofisis. Disamping hormon pertumbuhan beberapa hormon lain
juga berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan normal yaitu hormon tiroid, insulin,
androgen, dan estrogen. Pemberian hormon pertumbuhan pada pasien hipopituitarysme
menyebabkan pertumbuhan normal apabila pengobatan dimulai cukup dini. Pematang alat
kelamin tidak terjadi tanpa pemberian hormon kelamin atau gonadotropin. Gigantisme dan
akromegali tidak pernah dilaporkan terjadi akibat terapi dengan hormon ini. Hormon
pertumbuhan manusia akan berkurang seiring dengn pertambahan usia. Pada umur 60 tahun
volume Hormon pertumbuhan hanya tinggal sebesar 25% jika dibandingkan dengan usia 21
tahun. Faktoe-faktor yang membuat proses penuaan manusia jauh lebih cepat dari yang
seharusnya adalah faktor pola hidup yang tidak sehat.
B. MEKANISME KERJA HORMON PERTUMBUHAN
       Hormon merupakan  mediator kimia yang  mengatur aktivitas sel / organ tertentu.  Dahulu
sekresi hormonal dikenal dengan cara  dimana  hormon disintesis dalam suatu jaringan diangkut
oleh sistem sirkulasi untuk bekerja pada organ lain disebut sebagai fungsi endokrin.
Ini bisa dilihat  dari sekresi hormon Insulin oleh pulau β Langerhans Pankreas yang  akan
dibawa melalui sirkulasi darah ke organ targetnya sel-sel hepar. Sekarang diakui hormon dapat
bertindak setempat di sekitar mana mereka dilepaskan tanpa melalui sirkulasi dalam plasma di
sebut sebagai fungsi Parakrin, digambarkan oleh kerja Steroid seks dalam  ovarium, Angiotensin
II dalam ginjal, Insulin pada sel α pulau Langerhans. Hormon juga dapat bekerja pada sel dimana
dia disintesa disebut sebagai  fungsi Autokrin. Secara khusus kerja autokrin pada sel kanker yang
mensintesis berbagai produk onkogen yang bertindak dalam sel yang sama untuk merangsang
pembelahan sel dan meningkatkan pertumbuhan kanker secara keseluruhan.3
Konsentrasi hormon dalam cairan ekstrasel sangat rendah berkisar 10-15–10-9. Sel target
harus membedakan antara berbagai hormon dengan konsentrasi yang kecil,  juga antar hormon
dengan molekul lain.Derjad pembeda dilakukan oleh molekul pengenal yang terikat pada sel
target disebut reseptor hormon. Reseptor Hormon adalah molekul pengenal spesifik dari sel
tempat hormon berikatan sebelum memulai efek biologiknya. Umumnya pengikatan Hormon
Reseptor ini bersifat reversibel dan nonkovalen. Reseptor hormon bisa terdapat pada permukaan
sel (membran plasma) atau pun intraselluler. Interaksi hormon dengan reseptor permukaan sel
akan memberikan sinyal pembentukan senyawa yang disebut sebagai  second messenger 
(hormon sendiri dianggap sebagai first messenger). Jika hormon sudah berinteraksi dengan
reseptor spesifiknya pada sel-sel target, maka peristiwa-peristiwa komunikasi intraseluler
dimulai. Hal ini dapat melibatkan reaksi modifikasi seperti fosforilasi dan dapat mempunyai
pengaruh pada ekspresi gen dan kadar ion. Peristiwa-peristiwa ini hanya memerlukan
dilepaskannya zat-zat pengatur.1

Setiap reseptor hormon mempunyai sedikitnya dua daerah domain fungsional yaitu :
1.       Domain pengenal akan mengikat hormon.
2.       Regio sekunder menghasilkan (tranduksi) signal yang merangkaikan pengaturan beberapa fungsi
intrasel .
Hormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu menurut komposisi kimia, sifat
kelarutan, lokasi reseptor  dan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel.
          Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya
1.                Golongan Steroid→turunan dari kolestrerol
2.                Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat
3.                Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil
4.                Thyroid,Katekolamin
5.                Golongan Polipeptida/Protein
6.                Insulin,Glukagon,GH,TSH
          Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon
1.                Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak
2.                Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air
          Berdasarkan lokasi reseptor hormon
1.                Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler
2.                Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran)
          Berdasarkan sifat sinyal  yang  mengantarai kerja hormon di dalam sel:kelompok
Hormon yang menggunakan kelompok second messenger senyawa cAMP,cGMP,Ca2+,    
Fosfoinositol, Lintasan  Kinase sebagai mediator intraseluler.1,2,3

Hormon kelenjar hipofisis


            Secara embriologis, kedua bagian hipofisis berasal dari dua sumber yang berbeda.
Hipofisis anterior berasal dari kantong Rathke, yang merupakan invaginasi epitel faring sewaktu
pembentukan embrio, dan hipofisis posterior berasal dari penonjolan jaringan saraf hipotalamus.
Asal mula hipofisis anterior dari epitel faring ini dapat menjelaskan sifat epiteloid sel-selnya,
sedangkan asal mula hipofisis posterior dari jaringan neural dapat menjelaskan adanya sejumlah
besar sel tipe glia dalam kelenjar ini. Terdapat enam hormon peptida yang penting ditambah
beberapa hormon yang kurang penting disekresikan oleh hipofisis anterior, dan dua hormon
peptida penting disekresikan oleh hipofisis posterior. Hormon yang dikeluarkan oleh hipofisis
anterior berperan penting dalam pengaturan fungsi metabolik di seluruh tubuh. Berikut adalah
beberapa hormon yang disekresi oleh kelenjar hipofisis:3
1.       Hormon pertumbuhan meningkatkan pertumbuhan seluruh tubuh dengan cara mempengaruhi
pembentukan protein, pembelahan sel, dan diferensiasi sel.
2.       Adrenokortikotropin mengatur sekresi beberapa hormon adrenokortikol, yang mempengaruhi
metabolisme glukosa, protein, dan lemak.
3.       Thyroid-stimulating hormone (tirotropin) mengatur kecepatan sekresi tiroksin dan triiodotironin
oleh kelenjar tiroid, dan hormon ini mengatur kecepatan sebagian besar reaksi kimia dalam
tubuh.
4.       Prolaktin meningkatkan pertumbuhan kelenjar payudara dan produksi air susu.
5.       Dua jenis hormon gonadotropin, follicle-stimulating hormone dan luteinizing hormone,mengatur
pertumbuhan ovarium dan testis, serta aktivitas hormonal dan reproduksinya. Kedua hormon
yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis posterior ini mempunyai peran lain.
6.       Hormon antidiuretik (juga disebut vasopresin) mengatur kecepatan ekskresi air ke dalam urin
sehingga membantu mengatur konsentrasi air dalam cairan tubuh.
7.       Oksitosin membantu menyalurkan air susu dari kelenjar payudara ke puting susu selama
pengisapan, dan kemungkinan membantu pelahiran bayi pada akhir kehamilan.

C. FUNGSI FISIOLOGIS HORMON PERTUMBUHAN


             Hormon pertumbuhan, yang juga disebut sebagai hormon somatotropik atau
somatotropin, merupakan molekul protein kecil yang terdiri dari 191 asam amino yang
dihubungkan dengan rantai tunggal dan mempunyai berat molekul 22,005. Hormon ini
menyebabkan pertumbuhan seluruh jaringan tubuh yang memang mampu untuk tumbuh.
Hormon ini menambah ukuran sel dan meningkatkan proses mitosis yang diikuti dengan
bertambahnya jumlah sel dan diferensiasi khusus dari beberapa tipe sel tertentu seperti
pertumbuhan tulang dan sel otot awal. Selain dari efek umum hormon pertumbuhan dalam
menyebabkan pertumbuhan, hormon pertumbuhan juga mempunyai berbagai efek metabolik
yang spesifik, yang meliputi peningkatan kecepatan sintesis protein di sebagian besar sel tubuh,
peningkatan mobilisasi asam lemak dari jaringan lemak, peningkatan asam lemak bebas dalam
darah, peningkatan penggunaan asam lemak untuk energi, dan penurunan kecepatan pemakaian
glukosa di seluruh tubuh. Jadi efek hormon pertumbuhan adalah meningkatkan protein tubuh,
menghabiskan simpanan lemak, dan menghemat karbohidrat.4
            Dalam meningkatkan penyimpanan protein dalam jaringan, hormon pertumbuhan secara
langsung meningkatkan pengangkutan paling sedikit beberapa dan mungkin sebagian besar asam
amino melewati membran sel ke bagian dalam sel. Keadaan ini meningkatkan konsentrasi asam
amino di dalam sel dan diduga setidaknya berperan sebagian dalam meningkatkan sintesis
protein. Pengaturan pengangkutan asam amino ini mirip dengan efek insulin dalam mengatur
pengangkutan glukosa melewati membran. Bahkan bila konsentrasi asam amino tidak meningkat
di dalam sel, hormon pertumbuhan juga meningkatkan translasi RNA, menyebabkan lebih
banyak protein yang disintesis oleh ribosom di dalam sitoplasma. Sesudah melewati jangka
waktu panjang (24 sampai 48 jam), hormon pertumbuhan juga merangsang transkrip DNA di
dalam nukleus, sehingga meningkatkan jumlah pembentukan RNA. Keadaan ini meningkatkan
sintesis protein dan juga meningkatkan pertumbuhan bila energi, asam amino, vitamin, dan
bahan-bahan lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tersedia. Keadaan ini mungkin
merupakan fungsi hormon pertumbuhan yang paling penting dalam jangka waktu yang lama.
Selain peningkatan sintesis protein, juga terjadi penurunan pemecahan protein sel.
Kemungkinan alasan untuk keadaan ini adalah bahwa hormon pertumbuhan juga mengangkut
banyak sekali asam lemak bebas dari jaringan lemak, dan asam lemak bebas ini digunakan untuk
menyediakan energi bagi sel tubuh, sehingga bekerja sebagai “penghemat protein” yang kuat.
Secara ringkasnya, hormon pertumbuhan meningkatkan hampir semua ambilan asam amino dan
sintesis protein oleh sel, sementara pada saat yang sama juga mengurangi pemecahan protein.4
            Hormon pertumbuhan mempunyai efek yang spesifik dalam menyebabkan pelepasan
asam lemak dari jaringan lemak, sehingga meningkatkan konsentrasi asam lemak dalam cairan
tubuh. Selain itu, di dalam jaringan di seluruh tubuh, hormon pertumbuhan meningkatkan
perubahan asam lemak menjadi asetil koenzim A (asetil-KoA) dan kemudian digunakan untuk
energi. Oleh karena itu, di bawah pengaruh hormon pertumbuhan, lebih disukai memakai lemak
sebagai energi daripada memakai karbohidrat dan protein. Kemampuan hormon pertumbuhan
untuk meningkatkan pemakaian lemak, bersama-sama dengan efek anabolik proteinnya
menyebabkan peningkatan massa tubuh bebas lemak. Akan tetapi, pengangkutan lemak akibat
pengaruh hormon pertumbuhan membutuhkan waktu beberapa jam, sedangkan peningkatan
sintesis protein selular akibat pengaruh hormon pertumbuhan dapat dimulai dalam waktu
beberapa menit saja. Di bawah pengaruh jumlah hormon pertumbuhan yang berlebihan,
pengangkutan lemak dari jaringan lemak menjadi sangat besar sehingga sejumlah besar asam
asetoasetat dibentuk oleh hati dan dilepaskan ke dalam cairan tubuh, dengan demikian
menyebabkan ketosis. Pengangkutan lemak yang berlebihan dari jaringan lemak ini juga sering
menyebabkan perlemakan hati.4
            Selain itu, hormon pertumbuhan menyebabkan berbagai efek yang mempengaruhi
metabolisme karbohidrat, meliputi pengurangan ambilan glukosa di dalam jaringan seperti otot
skelet dan lemak, peningkatan produksi glukosa oleh hati, dan peningkatan sekresi insulin.
Setiap perubahan ini disebabkan oleh “resistensi insulin” akibat pengaruh hormon pertumbuhan,
yang melemahkan kerja insulin dalam merangsang pengambilan dan pemakaian glukosa di
dalam otot skelet dan lemak, dan dalam menghambat glukoneogenesis (produksi glukosa) oleh
hati; keadaan ini menyebabkan peningkatan konsentrasi glukosa darah dan peningkatan
kompensasi sekresi insulin.
Karena alasan inilah, efek hormon pertumbuhan disebut diabetogenik, dan sekresi hormon
pertumbuhan yang berlebihan dapat menimbulkan gangguan metabolik yang sangat mirip
dengan gangguan metabolik pada pasien diabetes tipe II (tidak tergantung insulin), yang juga
sangat resisten terhadap efek metabolik insulin. Kita tidak mengetahui secara tepat mekanisme
resistensi insulin dan pengurangan pemakaian glukosa oleh sel yang disebabkan hormon
pertumbuhan. Akan tetapi, peningkatan konsentrasi asam lemak dalam darah akibat pengaruh
hormon pertumbuhan dapat mengganggu kerja insulin dalam pemakaian glukosa jaringan. Studi
eksperimen menunjukkan bahwa peningkatan kadar asam lemak dalam darah di atas normal
dengan cepat akan menurunkan sensitivitas hati dan otot skelet terhadap efek insulin yang
berpengaruh pada metabolisme karbohidrat.4,5
            Insulin dan karbohidrat juga penting untuk kerja hormon pertumbuhan dalam
meningkatkan pertumbuhan. Hormon pertumbuhan gagal menyebabkan pertumbuhan pada
seekor hewan yang tidak memiliki pankreas; hormon pertumbuhan juga gagal menyebabkan
pertumbuhan bila karbohidrat tidak terdapat dalam makanan. Hal ini menunjukkan bahwa
aktivitas insulin yang adekuat dan ketersediaan karbohidrat dalam jumlah yang adekuat
diperlukan agar kerja hormon pertumbuhan menjadi efektif. Sebagian dari kebutuhan karbohidrat
dan insulin ini adalah untuk menyediakan energi yang dibutuhkan untuk metabolisme
pertumbuhan, tapi tampaknya ada efek yang lain juga. Yang khususnya penting adalah
kemampuan insulin untuk meningkatkan pengangkutan beberapa asam amino ke dalam sel
dengan cara yang sama seperti insulin meningkatkan pengangkutan glukosa.4
            Walaupun hormon pertumbuhan merangsang peningkatan timbunan protein dan
meningkatkan pertumbuhan di hampir semua jaringan tubuh, efek hormon pertumbuhan yang
paling jelas adalah meningkatkan pertumbuhan struktur rangka. Keadaan ini disebabkan oleh
berbagai efek hormon pertumbuhan pada tulang yang meliputi peningkatan timbunan protein
oleh sel kondrositik dan sel osteogenik yang menyebabkan pertumbuhan tulang, juga
meningkatkan kecepatan reproduksi sel-sel ini, dan efek spesifik dalam mengubah kondrosit
menjadi sel osteogenik, sehingga menyebabkan timbunan tulang yang baru. Ada dua mekanisme
utama pertumbuhan tulang: Pertama, sebagai respons terhadap rangsangan hormon pertumbuhan,
tulang panjang tumbuh secara memanjang pada kartilago epifisisnya, tempat epifisis dipisahkan
dari batang tulang pada bagian ujung tulang.
Pertumbuhan ini mula-mula menyebabkan penimbunan kartilago yang baru, diikuti
pengubahan kartilago ini menjadi tulang yang baru, sehingga membuat batang tulang semakin
panjang dan mendorong epifisis semakin jauh terpisah. Pada waktu yang sama, kartilago epifisis
sendiri secara berangsur-angsur dipergunakan, sehingga pada usia remaja lanjut, tidak tersedia
lagi tambahan kartilago epifisis untuk pertumbuhan tulang panjang lebih lanjut. Pada waktu ini,
terjadi penyatuan tulang antara batang tulang dan epifisis pada masing-masing ujungnya,
sehingga pemanjangan tulang panjang tidak dapat terjadi lagi. Kedua, osteoblas di dalam
periosteum tulang dan dalam beberapa kavitas tulang membentuk tulang baru pada permukaan
tulang yang lama. Secara bersamaan, osteoklas di dalam tulang meresorpsi tulang yang lama.
Bila kecepatan pembentukan lebih besar dari resorpsi, ketebalan tulang akan meningkat. Hormon
pertumbuhan dengan kuat merangsang osteoblas. Oleh karena itu, tulang dapat terus menebal
sepanjang hidup di bawah pengaruh hormon pertumbuhan. Hal ini terjadi terutama pada tulang
membranosa. Sebagai contoh, tulang rahang masih dapat dirangsang untuk tumbuh bahkan
setelah usia remaja, menyebabkan pipi menonjol ke depan dan merendahkan gigi. Demikian
juga, tulang tengkorak dapat bertambah tebal dan membentuk tonjolan tulang di atas mata.4
            Bila hormon pertumbuhan disuplai langsung ke kondrosit kartilago yang dikultur di luar
tubuh, proliferasi atau pembesaran kondrosit biasanya gagal. Namun hormon pertumbuhan yang
disuntikkan ke dalam hewan yang utuh menyebabkan proliferasi dan pertumbuhan sel yang
sama. Secara singkat, telah diketahui bahwa hormon pertumbuhan menyebabkan hati (dan
sebagian kecil jaringan yang lain) membentuk beberapa protein kecil yang disebut somatomedin,
yang memiliki efek kuat dalam meningkatkan semua aspek pertumbuhan tulang. Efek
somatomedin terhadap pertumbuhan banyak yang mirip dengan efek insulin terhadap
pertumbuhan. Oleh karena itu, somatomedin disebut juga faktor pertumbuhan yang mirip insulin
(IGF). Paling sedikit empat jenis somatomedin telah diisolasi, tetapi sejauh ini yang paling
penting adalah somatomedin C (juga disebut IGF 1). Berat molekul somatomedin C kira-kira
7500, dan konsentrasinya di dalam plasma mendekati kecepatan sekresi hormon pertumbuhan.
Hormon pertumbuhan berikatan lemah dengan protein plasma di dalam darah. Oleh karena itu,
hormon pertumbuhan dilepaskan dari darah ke dalam jaringan dengan cepat, dengan waktu paruh
di dalam darah kurang dari 20 menit.
 Sebaliknya somatomedin C berikatan kuat pada protein pembawa (carrier) di dalam darah
yang, seperti halnya dengan somatomedin, diproduksi sebagai respons terhadap pertumbuhan.
Akibatnya, somatomedin C dilepaskan dengan lambat dari darah ke jaringan, dengan waktu
paruh kira-kira 20 jam. Keadaan ini sangat memanjangkan efek ledakan sekresi hormon
pertumbuhan yang meningkatkan pertumbuhan.5

D. REGULASI PERTUMBUHAN
            Hormon pertumbuhan disekresikan dalam suatu pola pulsatil, meningkat dan menurun.
Mekanisme yang mengatur sekresi hormon pertumbuhan secara tepat belum sepenuhnya
dipahami, namun beberapa faktor yang berkaitan dengan keadaan nutrisi pasien atau berkaitan
dengan stress yang dapat merangsang sekresi, yaitu kelaparan (terutama pada defisiensi protein
yang berat), hipoglikemi (atau rendahnya konsentrasi asam lemak dalam darah), olah raga,
ketegangan, dan trauma. Hormon pertumbuhan juga secara khas meningkat pada 2 jam pertama
tidur lelap. Tabel 1 meringkas beberapa faktor yang mempengaruhi sekresi hormon
pertumbuhan.

E. ANATOMI HORMON PERTUMBUHAN

                         
F. OBAT-OBATAN HORMON PERTUMBUHAN
Obat Hormon Pertumbuhan

Hormon pertumbuhan digunakan untuk mengatasi kekurangan hormon pada anak dan
dewasa (lihat pedoman di bawah). Pada anak digunakan untuk sindrom Prader-Willi, sindrom
Turner’s dan insufisiensi ginjal kronik; hormon pertumbuhan juga digunakan pada pada
gangguan pertumbuhan pada anak dengan berat badan yang rendah saat dilahirkan. Hormon
pertumbuhan yang berasal dari manusia (HGH; somatropin) telah digantikan oleh hormon
pertumbuhan human sequence yaitu somatropin yang diproduksi dengan menggunakan teknologi
DNA rekombinan. Pedoman penggunaan somatropin untuk anak yang mengalami kegagalan
pertumbuhan dengan: - terbukti kekurangan hormon pertumbuhan - sindrom Turner’s - sindrom
Prader-Willi - kegagalan ginjal kronik sebelum masa pubertas Pengobatan sebaiknya dimulai dan
diawasi oleh dokter anak berpengalaman dalam menangani gangguan hormon pertumbuhan;
pengobatan dapat dilanjutkan oleh dokter umum yang telah memperoleh informasi protokol
pengobatan. Pengobatan sebaiknya dihentikan jika respon tidak terlihat (peningkatan kecepatan
pertumbuhan anak kurang dari 50% dibanding awal pengobatan) pada tahun pertama
pengobatan. Pada anak dengan kegagalan ginjal kronik, pengobatan sebaiknya dihentikan setelah
transplantasi ginjal dan tidak boleh diulang selama 1 tahun. Penggunaan somatropin untuk
dewasa, hanya jika memenuhi tiga kriteria sebagai berikut: - Defisiensi hormon pertumbuhan
yang berat, dipastikan dengan metode yang tepat - Kualitas hidup yang sangat menurun, diukur
dengan kuesioner khusus - Telah menerima pengobatan untuk kasus defisiensi hormon pituitari
lain Pengobatan somatropin sebaiknya dihentikan jika selama 9 bulan tidak ada perbaikan
kualitas hidup; pengobatan sebaiknya dilanjutkan hingga tercapai massa tulang maksimal.
Pengobatan dengan somatropin sebaiknya dilakukan oleh dokter yang berpengalaman dalam
menangani gangguan hormon pertumbuhan.
Contoh obat :
Monografi
SOMATROPIN (SOMATOTROPIN)

Indikasi: 
  pengobatan jangka panjang pada gangguan pertumbuhan anak yang disebabkan: insufisiensi
sekresi hormon pertumbuhan, Turner Syndrome, insufisiensi ginjal kronik, born small for
gestational- age, Prader-Willi Syndrome. Somatropin juga memperbaiki bentuk tubuh anak
denganPrader-Willi Syndrome. Untuk terapi sulih pada orang dewasa dengan defisiensi hormon
pertumbuhan.

Peringatan: 
  dilaporkan kejadian fatal pada penggunaan hormon pertumbuhan anak dengan Prader-Willi
Syndrome dengan satu atau lebih faktor risiko: obesitas berat, riwayat kegagalan pernafasan atau
apnoea saat tidur atau infeksi pernafasan yang tidak teridentifikasi. Kemungkinan lain adalah
faktor jenis kelamin laki. Penderita dengan Prader-Willi Syndrome harus dievaluasi untuk upper
airway obstruction, apnoea saat tidur atau infeksi pernafasan sebelum memulai pengobatan
dengan Somatropin.Jika selama evaluasi upper airway obstruction, ditemukan kelainan patologi
anak harus dirujuk ke spesialis THT untuk pengobatan dan resolusi gangguan pernafasan
terutama untuk pengobatan awal hormon pertumbuhan. Semua penderita Prader-Willi Syndrome
harus dievaluasi untuk sleep apnoea dan dimonitor jika dicurigai ada sleep apnoea. Tidak ada
studi pada wanita hamil. Diabetes melitus (mungkin diperlukan penyesuaian dosis antidiabetik),
papiloedema, defisiensi hormon pituitary lain, riwayat keganasan, kelainan epipisis pada
panggul, hipertensi intrakranial yang jelas, tidak dianjurkan pemberian obat menjelang pubertas
pada anak born small for gestational age, Silver-Russell Syndrome, lokasi penyuntikan
berpindah untuk mencegah lipoatropi, menyusui.
Interaksi: 
 dapat meningkatkan bersihan senyawa yang dimetabolisme dengan sitokrom P4503A4
(misalnya sex steroids, kortikosteroid, antikonvulsan dan siklosporin), lihat lampiran 1.

Kontraindikasi: 
 penderita yang mempunyai riwayat aktifitas neoplastik dan penderita dengan pertumbuhan
tumor intrakranial benign yang tidak terkontrol. Pengobatan antitumor harus diselesaikan
sebelum menggunakan somatropin. Penderita dengan penyakit kritis akut dengan komplikasi
setelah operasi jantung dan perut, multiple accidental trauma atau kegagalan pernafasan akut.
Penderita dengan Prader-Willi Syndrome yang obesitas berat atau kegagalan pernafasan berat.
Tidak boleh digunakan untuk promosi pertumbuhan pada anak dengan closed epiphyses,
kehamilan.

Efek Samping: 
 dikenali pada penderita dewasa udema periferal, kaku pada ekstremitis, artralgia, mialgia dan
paraestesia. Pada anak efek samping terjadi lebih jarang. Reaksi kulit lokal pada daerah injeksi.
Jarang terjadi hipertensi intrakranial benign dan Diabetes melitus tipe II. Menurunkan nilai
kortisol serum, kemungkinan dengan mempengaruhi protein pembawa atau dengan
meningkatkan bersihan hati. Terapi pengganti kortikosteroid harus dipastikan sebelum memulai
pengobatan genotropin. Sangat jarang terjadi leukemia pada anak dengan defisiensi hormon
pertumbuhan yang diobati somatropin, tetapi timbul juga pada anak tanpa defisiensi hormon
pertumbuhan.

Dosis: 
 Dosis perhari untuk indikasi:
Defisiensi hormon pertumbuhan:0.025 - 0.035 mg/kg bb; 0.07-0.10 IU/kg bb; 0.07-0.10 mg/m2
luas permukaan tubuh (LPT);2.1-3.0 IU/m2 LPT;
Turner syndrome: 0.045-0.050 mg/kg bb; 0.14 IU/kg bb; 1.4 mg/m2 LPT; 4.3 IU/m2 LPT
Insufisiensi ginjal kronis: 0.045-0.050 mg/kg bb; 0.14 IU/kg bb; 1.4 mg/m2 LPT; 4.3 IU/m2
LPT; Prader-Willi Syndrome: 0.035 mg/kg bb; 0.10 IU/kg bb; 1.0 mg/m2 LPT; 3.0 IU/m2 LPT;
Small for gestational age: 0.035-0.067 mg/kg bb; 0.10-0.20 IU/kg bb; 1.0-2.0 mg/m2 LPT; 3.0?
6.0 IU/m2 LPT. Anjuran dosis untuk pasien defisiensi hormon pertumbuhan pada dewasa, dosis
awal 0,15 mg- 0,30 mg (0,45-0,9 IU) per hari.

Cara Alami Tingkatkan Hormon Pertumbuhan

Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon berbasis protein peptida. Merangsang


pertumbuhan, reproduksi sel dan regenerasi pada manusia dan hewan lainnya. Hormon
pertumbuhan adalah asam 191 amino, tunggal-rantai polipeptida yang disintesis, disimpan, dan
dikeluarkan oleh sel somatotroph dalam sayap lateral kelenjar pituitari anterior.
Somatotropin merujuk pada hormon pertumbuhan 1 yang diproduksi secara alami dalam
hewan, sedangkan istilah somatropin merujuk pada hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh
DNA rekombinan teknologi, dan adalah disingkat “HGH” pada manusia.
Hormon pertumbuhan digunakan dalam pengobatan untuk mengobati anak-anak
pertumbuhan gangguan dan defisiensi hormon pertumbuhan dewasa. Dalam beberapa tahun
terakhir, terapi penggantian hormon pertumbuhan telah menjadi populer di pertempuran
melawan penuaan dan obesitas.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperlambat proses penuaan pada tubuh.
Belakangan muncul beragam laporan riset tentang potensi pemberian hormon pertumbuhan
manusia (HGH) sintetik sebagai salah satu cara mencegah penuaan. Namun benarkah hal itu
efektif? Sains akan mengujinya.
Hormon pertumbuhan atau growth hormone diproduksi secara alami oleh kelenjar pituary
(hipofisis) – struktur kecil di dasar otak – yang berperan penting dalam membantu pertumbuhan
dan menjaga vitalitas jaringan serta organ. Namun, seiring bertambahnya usia, kelenjar hipofisis
cenderung menghasilkan lebih sedikit hormon pertumbuhan – sehingga menyebabkan
degenerasi.
Menurut para ahli dari Mayo Clinic Amerika Serikat, ada sedikit bukti yang menunjukkan
bahwa pemberian hormon pertumbuhan manusia (HGH) sintetis dapat memperlambat atau
menghentikan proses penuaan, atau membantu mengembalikan vitalitas.
Meski begitu, pemberian hormon ini juga memiliki risiko efek samping, mulai dari masalah
kecil seperti carpal tunnel sindrom dan nyeri sendi. Sedangkan untuk efek samping yang lebih
serius dapat menyebabkan diabetes dan penyakit jantung.
Namun Anda tidak perlu khawatir. Ada cara yang lebih aman dan tanpa efek samping untuk
meningkatkan hormon pertumbuhan Anda. Berikut tipnya seperti dikutip dari majalah Life
Extension berikut ini :
1.     Menyingkirkan lemak perut dapat membantu membalikkan penurunan produksi HGH (human
growth hormone). Penelitian juga menemukan, dengan melakukan aktivitas fisik dan tetap aktif
dapat mengoptimalkan tingkat HGH dalam tubuh seseorang.
2.     Pastikan ketahui apa yang Anda makan. Life Extension menuliskan bahwa seseorang harus
menjauhi konsumsi karbohidrat yang tinggi indeks glikemiknya, di mana telah terbukti dapat
menghambat sekresi HGH. Sebaliknya, mengonsumsi makanan ringan yang tinggi protein dan
rendah karbohidrat sebelum tidur yang tinggi protein dan rendah karbohidrat akan dapat
membantu dalam produksi HGH.
3.     Cukup waktu istirahat. Sebagaian besar produksi hormon pertumbuhan (HGH) umumnya terjadi
selama tidur. Pola tidur yang buruk dapat memberikan kontribusi dalam penurunan produksi
HGH yang lebih rendah dalam tubuh

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hormon pertumbuhan manusia atau yang biasa disebut dengan HGH ( HumanGrowth
hormon ) adalah suatu hormon anabolik yang berperan sangat besar dalam pertumbuhan dan
pembentukan tubuh , terutama pada masa anak anak dan puberitas. Growth hormone berperan
meningkatkan ukuran dan volume dari otak, rambut, otot dan organ-organ didalam tubuh. HG
bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak dari kecil samapi dia tumbuh besar. Setelah
manusia sudah tumbuh besar, bukan berarti hormon ini tidak berguna, akan tetapi hormon ini
bertugas untuk menjaga agar organ tubuh tetap pada kondisi yang prima.

B. Saran
Hormon prtumbuhan memiliki efek penting pada metabolisme protein, lipid dan karbohidrat
dengan mekanisme kerja yang belum jelas. Hormon lain yaitu insulin, glukokortikoid,
ketakolamin dan glucagon juga berpengaruh terhadap pengaruh zat- zat ini. Dalam beberapa
kasus, efek langsung hormon pertumbuhan telah jelas menunjukan pada orang lain, IGF-I
dianggap sebagai mediator kritis dan beberapa kasus tampak bahwa efek baik langsung dan tidak
langsung yang berperan

DAFTAR PUSTAKA

H.syafudin,B.AC.Drs. Anatomi fisiologi.edisi;2.1997.EGC,jakarta


Parwiroharji,sarwono. 2005. Ilmu kandungan jakarta:Yayasan bina pustaka
Farmakologi dan terapi.1995.jakarta.fakultas kedoteran-unifersitas indonesia

Diposting oleh Unknown di 07.50


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:


Posting Komentar

Posting Lebih Baru Beranda


Langganan: Posting Komentar (Atom)

Arsip Blog
 ►  2016 (2)

 ▼  2015 (2)
o ►  Oktober (1)
o ▼  Juni (1)
 Makalah Hormon Pertumbuhan

Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.

Hidup Sehat

Peran Penting Hormon Pertumbuhan


Hormon pertumbuhan dihasilkan oleh kelenjar hipofisis (pituitary) di otak yang berperan
mengatur pertumbuhan tinggi badan dan membantu pembentukan otot-otot serta tulang.

Kadar hormon pertumbuhan secara alami akan mengalami naik-turun tiap hari. Fluktuasi ini
dipengaruhi dari kegiatan fisik yang dilakukan seseorang. Misalnya, kadar hormon pertumbuhan
akan meningkat ketika Anda rajin berolahraga.
Manfaat Hormon Pertumbuhan

Anak-anak dan remaja membutuhkan asupan hormon pertumbuhan yang mencukupi demi
mendapatkan pembentukan tulang hingga masa dewasa sebaik mungkin. Hormon pertumbuhan,
atau growth hormone, membantu kerja organ hati dalam menghasilkan zat-zat pendukung
pertumbuhan, seperti IGF-1. Bersama zat-zat pendukung lainnya, IGF-1 berperan menunjang
pertumbuhan tulang. Selain itu, hormon pertumbuhan memiliki sejumlah kontribusi lainnya bagi
kesehatan manusia secara umum, di antaranya adalah menjaga kesehatan jantung, mengatur
metabolisme gula dan lemak, serta mengatur komposisi tubuh. Komposisi tubuh dalam hal ini
mencakup otot, cairan tubuh, dan tulang.

Hormon pertumbuhan sintetis/buatan

Selain diproduksi secara alami di kelenjar hipofisis, hormon pertumbuhan dibuat dalam bentuk
sintetis. Hormon pertumbuhan sintetis dikembangkan sejak 1985 dan saat ini sudah dijual bebas,
meski penggunaannya tetap dikhususkan untuk kasus-kasus tertentu. Hormon pertumbuhan
sintetis kerap disuntikkan kepada anak yang mengalami pertumbuhan terhambat sebagai akibat
dari suatu kondisi medis atau sebatas memiliki perawakan lebih pendek dibandingkan tinggi rata-
rata yang belum diketahui penyebabnya. Kondisi ini dinamakan dengan dwarfisme.

Hormon pertumbuhan sintetis juga diberikan untuk menangani masalah perkembangan


tinggi/panjang badan akibat:
 Penyakit ginjal kronis
 Defisiensi hormon pertumbuhan
 Bayi lahir kecil untuk ukuran kehamilan yang seharusnya.
 Sindrom Turner pada anak perempuan dan gangguan genetik akibat sindrom Prader-
Willi.

Bagi orang dewasa, hormon pertumbuhan sintetis berguna untuk menangani penyakit pengecilan
otot yang disebabkan HIV/ AIDS, short bowel syndrome, dan defisiensi hormon pertumbuhan
yang disebabkan oleh tumor hipofisis.

Kekurangan dan Kelebihan Hormon Pertumbuhan

Kekurangan atau defisiensi hormon pertumbuhan umumnya terjadi pada anak penderita bibir
sumbing. Kemungkinan penyebab lainnya adalah adanya tumor di sekitar kelenjar hipofisis atau
hipotalamus, anak-anak atau orang dewasa yang memiliki riwayat cedera kepala serius, atau
terpapar radiasi berlebihan ketika menjalani suatu pengobatan.

Defisiensi hormon pertumbuhan dapat mengakibatkan terhambatnya proses pertumbuhan baik


pada anak maupun orang dewasa. Anak-anak yang terdiagnosis mengalami kekurangan hormon
pertumbuhan sejak dini masih bisa disembuhkan dan tumbuh dengan baik. Namun, jika kondisi
ini dibiarkan, maka bisa mengakibatkan tertundanya pubertas dan terhambatnya perkembangan
seksual. Yang pasti, tinggi badan anak dengan defisiensi hormon pertumbuhan pada akhirnya
berada di bawah rata-rata.

Sementara itu, kelebihan hormon pertumbuhan dapat menyebabkan akromegali, yaitu kelainan
yang menyebabkan tulang tumbuh secara berlebihan. Kondisi ini umumnya menyerang wajah,
tangan, dan kaki serta menyebabkan kulit menebal, kasar, dan berambut. Komplikasi lain dari
penyakit akromegali adalah penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

Terlepas dari manfaatnya, pemberian hormon pertumbuhan sintetis tetap dapat menimbulkan
efek samping buruk tertentu bagi kesehatan Anda. Beberapa efek samping yang timbul adalah
nyeri tulang dan sendi, carpal tunnel syndrome, kadar gula darah dan kolesterol yang tinggi.
Untuk itu, konsultasikan kepada dokter sebelum menggunakan hormon pertumbuhan sintetis.

Manfaat Olahraga untuk Memicu Hormon Pertumbuhan

Rendahnya hormon pertumbuhan menyebabkan penurunan yang nyata dalam kemampuan fisik
seseorang. Namun dengan berolahraga secara rutin, kapasitas kemampuan fisik ini dapat dijaga
dan bahkan ditingkatkan.

Untuk defisiensi hormon pertumbuhan pada usia dini atau anak-anak, di mana hormon ini sangat
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan, penanganannya ialah melalui suntikan
hormon pertumbuhan sintetis, yang tentu saja harus melalui pengawasan dokter. Aktivitas fisik,
seperti olahraga, juga sangat penting untuk memaksimalkan pertumbuhan mereka.
Sementara itu, proses penurunan hormon pertumbuhan pada orang lanjut usia dapat diperlambat
dengan olahraga yang rutin dan diet yang sehat, selain juga untuk memelihara kapasitas
kemampuan fisik. Cara yang bisa dilakukan misalnya dengan membatasi konsumsi protein
harian dan melakukan paling tidak 30 menit per hari aktivitas olahraga ringan seperti berjalan
kaki.

Satu lagi, tambahan latihan beban dua hingga tiga kali seminggu juga dapat membantu
membangun kekuatan dan massa otot secara umum. Berkat olahraga dan diet sehat secara rutin,
tubuh anak akan menjadi makin bugar dan lebih kecil berisiko terkena penyakit kronis.

Terakhir diperbarui: 21 Mei 2017


Artikel Terkait

 Beranda
 Artikel »
o Tenaga Kesehatan
o Umum
 Obat Baru
 IONI
 Info BPOM
 Situs Terkait
 Website POM
 Obat Komparator

Anda di sini
Depan » IONI » BAB 6 SISTEM ENDOKRIN » 6.5 Hormon Hipotalamus dan Hipofisis serta
Antiestrogen » 6.5.2 Hormon Hipofisis » Hormon Pertumbuhan

Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan digunakan untuk mengatasi kekurangan hormon pada anak dan dewasa
(lihat pedoman di bawah). Pada anak digunakan untuk sindrom Prader-Willi, sindrom Turner’s
dan insufisiensi ginjal kronik; hormon pertumbuhan juga digunakan pada pada gangguan
pertumbuhan pada anak dengan berat badan yang rendah saat dilahirkan. Hormon pertumbuhan
yang berasal dari manusia (HGH; somatropin) telah digantikan oleh hormon pertumbuhan
human sequence yaitu somatropin yang diproduksi dengan menggunakan teknologi DNA
rekombinan.

Pedoman penggunaan somatropin untuk anak yang mengalami kegagalan pertumbuhan dengan:

- terbukti kekurangan hormon pertumbuhan,

- sindrom Turner’s,

- sindrom Prader-Willi,

- kegagalan ginjal kronik sebelum masa pubertas.

Pengobatan sebaiknya dimulai dan diawasi oleh dokter anak berpengalaman dalam menangani
gangguan hormon pertumbuhan; pengobatan dapat dilanjutkan oleh dokter umum yang telah
memperoleh informasi protokol pengobatan. Pengobatan sebaiknya dihentikan jika respon tidak
terlihat (peningkatan kecepatan pertumbuhan anak kurang dari 50% dibanding awal pengobatan)
pada tahun pertama pengobatan. Pada anak dengan kegagalan ginjal kronik, pengobatan
sebaiknya dihentikan setelah transplantasi ginjal dan tidak boleh diulang selama 1 tahun.

Penggunaan somatropin untuk dewasa, hanya jika memenuhi tiga kriteria sebagai berikut:

- Defisiensi hormon pertumbuhan yang berat, dipastikan dengan metode yang tepat,

- Kualitas hidup yang sangat menurun, diukur dengan kuesioner khusus,

- Telah menerima pengobatan untuk kasus defisiensi hormon pituitari lain.

Pengobatan somatropin sebaiknya dihentikan jika selama 9 bulan tidak ada perbaikan kualitas
hidup; pengobatan sebaiknya dilanjutkan hingga tercapai massa tulang maksimal. Pengobatan
dengan somatropin sebaiknya dilakukan oleh dokter yang berpengalaman dalam menangani
gangguan hormon pertumbuhan.

Monografi: 

SOMATROPIN (SOMATOTROPIN)
Indikasi: 

pengobatan jangka panjang pada gangguan pertumbuhan anak yang disebabkan: insufisiensi
sekresi hormon pertumbuhan, Turner Syndrome, insufisiensi ginjal kronik, born small for
gestational-age, Prader-Willi Syndrome. Somatropin juga memperbaiki bentuk tubuh anak
dengan Prader-Willi Syndrome. Untuk terapi sulih pada orang dewasa dengan defisiensi hormon
pertumbuhan.

Peringatan: 
dilaporkan kejadian fatal pada penggunaan hormon pertumbuhan anak dengan Prader-Willi
Syndrome dengan satu atau lebih faktor risiko: obesitas berat, riwayat kegagalan pernafasan atau
apnoea saat tidur atau infeksi pernafasan yang tidak teridentifikasi. Kemungkinan lain adalah
faktor jenis kelamin laki. Penderita dengan Prader-Willi Syndrome harus dievaluasi untuk upper
airway obstruction, apnoea saat tidur atau infeksi pernafasan sebelum memulai pengobatan
dengan Somatropin. Jika selama evaluasi upper airway obstruction, ditemukan kelainan patologi
anak harus dirujuk ke spesialis THT untuk pengobatan dan resolusi gangguan pernafasan
terutama untuk pengobatan awal hormon pertumbuhan. Semua penderita Prader-Willi Syndrome
harus dievaluasi untuk sleep apnoea dan dimonitor jika dicurigai ada sleep apnoea. Tidak ada
studi pada wanita hamil. Diabetes melitus (mungkin diperlukan penyesuaian dosis antidiabetik),
papiloedema, defisiensi hormon pituitary lain, riwayat keganasan, kelainan epipisis pada
panggul, hipertensi intrakranial yang jelas, tidak dianjurkan pemberian obat menjelang pubertas
pada anak born small for gestational age, Silver-Russell Syndrome, lokasi penyuntikan
berpindah untuk mencegah lipoatropi, menyusui.

Interaksi: 

dapat meningkatkan bersihan senyawa yang dimetabolisme dengan sitokrom P4503A4 (misalnya
sex steroids, kortikosteroid, antikonvulsan dan siklosporin), lihat lampiran 1.

Kontraindikasi: 

penderita yang mempunyai riwayat aktivitas neoplastik dan penderita dengan pertumbuhan
tumor intrakranial benign yang tidak terkontrol. Pengobatan antitumor harus diselesaikan
sebelum menggunakan somatropin. Penderita dengan penyakit kritis akut dengan komplikasi
setelah operasi jantung dan perut, multiple accidental trauma atau kegagalan pernafasan akut.
Penderita dengan Prader-Willi Syndrome yang obesitas berat atau kegagalan pernafasan berat.
Tidak boleh digunakan untuk promosi pertumbuhan pada anak dengan closed epiphyses,
kehamilan.

Efek Samping: 

dikenali pada penderita dewasa udema periferal, kaku pada ekstremitis, artralgia, mialgia dan
paraestesia. Pada anak efek samping terjadi lebih jarang. Reaksi kulit lokal pada daerah injeksi.
Jarang terjadi hipertensi intrakranial benign dan Diabetes mellitus tipe II. Menurunkan nilai
kortisol serum, kemungkinan dengan mempengaruhi protein pembawa atau dengan
meningkatkan bersihan hati. Terapi pengganti kortikosteroid harus dipastikan sebelum memulai
pengobatan genotropin. Sangat jarang terjadi leukemia pada anak dengan defisiensi hormon
pertumbuhan yang diobati somatropin, tetapi timbul juga pada anak tanpa defisiensi hormon
pertumbuhan.

Dosis: 

Dosis per hari untuk indikasi:


Defisiensi hormon pertumbuhan: 0.025 - 0.035 mg/kg bb; 0.07-0.10 IU/kg bb; 0.07-0.10 mg/m2
luas permukaan tubuh (LPT);2.1-3.0 IU/m2 LPT;
Turner syndrome: 0.045-0.050 mg/kg bb; 0.14 IU/kg bb; 1.4 mg/m2 LPT; 4.3 IU/m2 LPT;
Insufisiensi ginjal kronis: 0.045-0.050 mg/kg bb; 0.14 IU/kg bb; 1.4 mg/m2 LPT; 4.3 IU/m2
LPT;
Prader-Willi Syndrome: 0.035 mg/kg bb; 0.10 IU/kg bb; 1.0 mg/m2 LPT; 3.0 IU/m2 LPT;
Small for gestational age: 0.035-0.067 mg/kg bb; 0.10-0.20 IU/kg bb; 1.0-2.0 mg/m2 LPT; 3.0?
6.0 IU/m2 LPT.
Anjuran dosis untuk pasien defisiensi hormon pertumbuhan pada dewasa, dosis awal 0,15 mg-
0,30 mg (0,45-0,9 IU) per hari.

‹ Gonadotropin ke atas Kortikotropin ›

Daftar Isi
 IONI
o PEDOMAN UMUM
o BAB 1 SISTEM SALURAN CERNA
o BAB 2 SISTEM KARDIOVASKULER
o BAB 3 SISTEM SALURAN NAPAS
o BAB 4 SISTEM SARAF PUSAT
o BAB 5 INFEKSI
o BAB 6 SISTEM ENDOKRIN
 6.1 Diabetes
 6.2 Hormon Tiroid dan Antitiroid
 6.3 Kortikosteroid
 6.4 Hormon Kelamin
 6.5 Hormon Hipotalamus dan Hipofisis serta Antiestrogen
 6.5.1 Hormon Hipotalamus
 6.5.2 Hormon Hipofisis
 Antagonis Hormon Antidiuretik
 Diabetes Insipidus
 Gonadotropin
 Hormon Pertumbuhan
 Kortikotropin
 6.5.3 Antiestrogen
 6.6 Gangguan Metabolisme Tulang
 6.7 Gangguan Endokrin Lain
o BAB 7 OBSTETRIK, GINEKOLOGIK, DAN SALURAN KEMIH
o BAB 8 KEGANASAN DAN IMUNOSUPRESI
o BAB 9 GIZI DAN DARAH
o BAB 10 OTOT SKELET DAN SENDI
o BAB 11 MATA
o BAB 12 TELINGA, HIDUNG DAN TENGGOROK
o BAB 13 KULIT
o BAB 14 PRODUK IMUNOLOGIS DAN VAKSIN
o BAB 15 ANESTESIA
o BAB 16 PENANGANAN DARURAT PADA KERACUNAN
o BAB 17 MEDIA KONTRAS
o BAB 18 RADIOFARMAKA
o LAMPIRAN 1 : INTERAKSI OBAT
o LAMPIRAN 2 : GAGAL HATI
o LAMPIRAN 3 : GAGAL GINJAL
o LAMPIRAN 4 : KEHAMILAN
o LAMPIRAN 5 : MENYUSUI
o LAMPIRAN 6 : PETUNJUK PRAKTIS PENGGUNAAN OBAT YANG
BENAR

Pencarian
 IONI
 Monografi
 Interaksi Obat
 Gagal Hati
 Gagal Ginjal
 Kehamilan
 Menyusui

Copyright © 2015, Pusat Informasi Obat Nasional, Badan POM RI

Lailatul Fitri's Site


I'am Proud that I will be MIDWIFE *Maaf bila ada kesalahan, lagi belajar :D

Saturday, April 5, 2014


Hormon Pertumbuhan (HGH)

 BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Makhluk hidup mengalami penambahan tinggi, penambahan besar diameter. Begitu juga
manusia juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Bayi yang  baru lahir tentu berbeda
dengan orang dewasa. Seiring waktu pertumbuhannya, bukan hanya ukuran tubuh saja yang
menjadi lebih besar namun hal-hal lain juga  menjadi semakin matang. Tidak seperti pada
makhluk hidup lainnya, pada  manusia perkembangan bukan hanya menyangkut masalah
kemampuan  berkembang biak, namun juga banyak aspek lainnya. Misalnya kemampuan 
berfikir dan kemampuan emosional. Pada makalah ini kami menjelaskan bagaimana
pertumbuhan dan perkembangan pada manusia.
Hormon pertumbuhan manusia atau yang biasa disebut dengan HGH (HumanGrowth
Hormon) adalah suatu hormon anabolik yang berperan sangat besar dalam pertumbuhan dan
pembentukan tubuh, terutama pada masa anak-anak dan puberitas. Growth Hormon berperan
meningkatkan ukuran dan volume dari otak, rambut, otot danorgan-organ di dalam tubuh.HG
bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak dari kecil sampai dia tumbuh besar.

1.2   Rumusan Masalah


1.      Apa pengertian dari hormon pertumbuhan?
2.      Apa manfaat dan pengaruh dari hormon pertumbuhan?
3.      Bagaimana mekanisme kerja hormon pertumbuhan?
4.      Bagaimana pengaturan hormon pertumbuhan?
5.      Bagaimana indikasi hormon pertumbuhan?
6.      Bagaimana sediaan hormon pertumbuhan?

1.3   Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian hormon pertumbuhan
2.      Untuk mengetahui manfaat dan pengaruh hormon pertumbuhan
3.      Untuk mengetahui mekanisme kerja hormon pertumbuhan
4.      Untuk mengetahui pengaturan hormon pertumbuhan
5.      Untuk mengetahui indikasi hormon pertumbuhan
6.      Untuk mengetahui sediaan hormon pertumbuhan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian hormon pertumbuhan


Human Growth Hormon (HGH) atau Hormon Pertumbuhan Manusia adalah hormon yang
bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak dari kecil sampai dia tumbuh besar. Setelah
manusia sudah bertumbuh besar, bukan berarti hormon ini tidak berguna, akan tetapi hormon ini
bertugas untuk menjaga agar organ tubuh tetap pada kondisi yang prima. HGH mempengaruhi
hampir semua sel dalam tubuh kita, meremajakan kulit dan tulang, regenerasi jantung, hati, paru-
paru dan ginjal serta membawa fungsi organ dan jaringan tubuh kembali ke tingkat muda.
Kelenjar yang bertanggung jawab untuk memproduksi HGH adalah kelenjar Pituitary.
Hormon pertumbuhan (GH) adalah berbasis poli-protein- hormon peptida . Ini merangsang
pertumbuhan, sel reproduksi dan regenerasi pada manusia dan hewan lainnya. Ini adalah asam
amino-191, satu rantai polipeptida hormon yang disintesis, disimpan, dan dikeluarkan oleh
somatotroph sel dalam sayap lateral hipofisis anterior kelenjar. Somatotropin mengacu pada
hormon pertumbuhan diproduksi native dan alami pada hewan, sedangkan somatropin merujuk
pada hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh teknologi DNA rekombinan , dan disingkat
“rhGH” pada manusia.

2.2 Manfaat dan pengaruh hormon pertumbuhan


Hormon pertumbuhan manusia atau yang biasa disebut dengan HGH (HumanGrowth
Hormon) adalah suatu hormon anabolik yang berperan sangat besar dalam pertumbuhan dan
pembentukan tubuh, terutama pada masa anak-anak dan puberitas. Growth Hormon berperan
meningkatkan ukuran dan volume dari otak, rambut, otot danorgan-organ di dalam tubuh. HG
bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak dari kecil sampai diatumbuh besar. Setelah
manusia sudah bertumbuh besar, bukan berarti hormon ini tidak berguna, akan tetapi hormon ini
bertugas untuk menjaga agar organ tubuh tetap pada kondisiyang prima.
Fungsi hormon pertumbuhan yang paling jelas adalah terhadap pertumbuhan.
Kekurangan  hormon ini menyebabkan kekerdilan (dwarfisme), sedang kelibihan hormon ini
menyebabkan gigantisme pada anak dan akromegali pada orang dewasa.beberapa hormon lain
juga dalam berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan normal yaitu hormon tiroid,
insulin, androgen, dan estrogen.
Pada orang dewasa GH berperan terutama untuk menjaga volume dan kekuatanyang
cukup dari kulit, otot-otot, dan tulang. Selain itu GH juga berperan meningkatkanfungsi,
perbaikan dan memelihara kesehatan dari otot, jantung, paru-paru, hati, ginjal, persendian,
persarafan tubuh, dan otak.Kelenjar yang bertanggung jawab untuk memproduksi HGH (Human
GrowthHormon) adalah kelenjar pituitary. Kelenjar pituitary terletak di bawah otak manusia.
Ukurandari kelenjar ini adalah sebesar kacang kedelai. Walaupun kecil, kelenjar ini merupakan
rajadari seluruh kelenjar yang memproduksi hormon di tubuh manusia. Produksi dari
HGH(Human Growth Hormon) sangat mempengaruhi produksi hormon-hormon lain di
dalamtubuh.HG diproduksi pada tiga sampai empat jam pertama dari waktu tidur, dan
produksinya mencapai puncak pada masa remaja, hingga mencapai kadar 1500 µg perhari.
Pada pria dan wanita muda dengan usia 25 tahun dan bertumbuh dengan baik, produksi
GHmencapai 350 µg perhari. Secara normal, seseorang akan mengalami penurunan kadar
dariGH sejak usia memasuki 20 tahun yaitu menurun sebesar 14 % setiap pertumbuhan 10 tahun
usia, dan akan memiliki GH dalam jumlah yang sedikit ataupun tidak sama sekali pada usia 65
tahun. Penurunan kadar GH di dalam tubuh, akan menyebabkan berbagai kemunduran, baik
kemunduran fisik maupun mental. Tanda dan gejala tanda-tanda adanya penurunan GH pada
orang dewasa diantaranya adalahrambut yang menipis, kulit menjadi tipis, kering dan
mengendur, kedua belah pipi yangmengendur, gusi yang menyusut, perut yang membesar dan
kenyal seperti karet ban, otot-otottubuh yang mengendur, mudah atau senantiasa merasa leleh
dan sulit kembali menjadi bugar walupun telah beristirahat, perasaan tidak menyukai dan
pandangan yang buruk tentang lingkungan sekitar sehingga cenderung lebih suka menyendiri
dan disertai perasaan cemas serta khawatir yang dialami terus menerus. Kemunduran fisik
maupun mental akibat penurunan kadar GH didalam tubuh dapat diketahui melalui pemeriksaan
Insulin-like Growth Factor 1 (IGF-I) atau yang jugadikenal dengan Somatomedin C, dan
seseorang dianggap mengalami kekurangan GH apabiladidapatkan kadar IGF-1 kurang dari 350
ng/ml. Kekurangan GH dapat diatasi dengan terapi pemberian hormon atau sulih hormon dengan
menggunakan sediaan GH yang diberikan memalui suntikan dan sediaan tersebut telah banyak
tersedia di pasaran.

2.3 Mekanisme kerja hormon pertumbuhan


HGH yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary pertama-tama mengalir melalui pembuluh
darah menuju ke organ hati. Di dalam hati, HGH dirubah menjadi IGF 1 (insulinlike Growth
Factor 1). Lalu melalui peredaran darah pula, IGF 1 dialirkan keseluruh organ-organ yang ada di
tubuh manusia. IGF 1 inilah yang bertanggung jawab untuk memelihara seluruh organ-organ di
dalam tubuh manusia. Oleh karena terpeliharanya organ-organ di dalam tubuh manusia, maka
system imunisasi di dalam tubuh manusia juga ikut terpelihara. Tidak heran mengapa seseorang
pada usia muda yang dimana produksi HGH-nya masih banyak, mereka lebih tahan terhadap
serangan penyakit dan hampir tidak dijumpai adanya penyakit-penyakit yang biasa ditemukan
pada orang yang sudah berumur cukup tua.

2.4 Pengaturan hormon pertumbuhan


Sekresi hormon pertumbuhan secara fisiologis diatur oleh hipotalamus. Hipotalamus
menghasilkan factor pengelepas hormon pertumbuhan (GHRF = growth hormon releasing
factor) yang merangsang sekresi hormon pertumbuhan. Selain itu dalam hipotalamus juga
dijumpai somatostatin (GH-RIH =growth hormon releasing inhibitory hormon) yang
menghambat sekresi. Demikian hipotalamus memegang peran dwifungsi dalam pengaturan
hormon ini.
Pada waktu istirahat sebelum makan pagi kadar hormon pertumbuhan 1-2
ng/mL,sedangkan pada keadaan puasa sampai 60 jam, meningkat perlahan mencapai 8
ng/mL.kadar ini selalau meningkat setelah seseorang tertidur lelap. Pada orang dewasa kadar
hormon pertumbuhan meningkat terutama pada waktu tidur; sedangkan pada remaja meningkat
pada waktu bangun.kadar anak dan remaja  lebih tinggi dibandingkan kadar pada dewasa dan
kadar puncak terjadi pada saat remaja, kadar hormon pertumbuhan dapat mencapai 50 ng/mL.
Beberapa obat dan neutransmiter dapat mempengaruhi sekresi hormon pertumbuhan,
sekresi hormon pertumbuhan dapat ditekan dengan pemberian agonis dopamin. Dopamine
diketahui dapat merangsang sekresi hormon pertumbuhan pada orang normal.
Bromoktripin,suatu agonis dopamin derovat ergot, dipakai untuk menekan sekresi hormon
pertumbuhan pada pasien tumor hipofisis. Efek bromoktripin tidak segera terlihat, penurunan
kadar hormon dalam darah terjadi setelah pengobatan dalam jangka panjang . sekresi hormon
pertumbuhan kembali meningkat setelah pemberian bromokriptin dihentikan. Bimokriptin  juga
menekan sekresi prolaktin yang berlebihan yang terjadi pada tumor hipofisis.
Antagonis serotonin (5-HT) misalnya siproheptadin dan metergolin,antagonis adrenergic
misalnya fentolamin, juga dapat menghambat sekresi hormon pertumbuhan, tetapi efeknya lemah
dan tidak konsisten. Somastostatin meskipun dapat menghambat sekresi hormon pertumbuhan,
tidak digunakan untuk pengobatan akromegali terutama karena menghambat sekresi hormon-
hormon lain.

2.5 Indikasi hormon pertumbuhan


Selama ini, indikasi hormon pertumbuhan hanya dibatasi untuk dimengatasi kekerdilan
akibat hipopituitarisme. Dengan ditemukannya cara rekayasa genetika untuk memproduksi
hormon ini secara mudah dalam jumlah besar, ada kemungkinan penggunaannya untuk
mengatasi gangguan pertumbuhan akan lebih luas. Efektivitas hormon ini pada defisiensi partial
dan anak pendek ini yang normal hanya tampak diawal terapi untuk indikasi ini, sulit ditentukan
siapa yang perlu diobati, kapan pengobatan dimulai dan kapan pengobatan berakhir. Juga perlu
disertai penanganan psikologis, yang akan sangat penting artinya bila terapi gagal.
Berbagai usulan dimunculkan dalam 10 tahun terakhir ini, antara lain anjuran
penggunaan pada anak pendek yang tingginya dibawah 10% populasi dan berespons terhadap
terapi hormon pertumbuhan yang dicobakan dulu selama 6 bulan. Bagaimanapun penggunaan
hormon ini pada kasus tanpa defisiensi hormon berhadapan dengan pertimbangan ethis. Perlu
pertimbangan manfaat resiko yang lebih luas yaitu bukan hanya mempertimbangkan resiko efek
samping serius misalnya akromegali, gangguan kardiovaskular, gangguan metabolism glukosa
yang terjadi pada kelebihan hormon endogen tetapi juga resiko kejiwaan pada kegagalan terapi
(perubahan persepsi pendek normal menjadi abnormal).
Dengan dibuatnya hormon ini, secara rekayasa genetic keterbatasan pengadaan tidak
akan menjadi masalah lagi. Kalau factor biaya yang juga tidak menjadi masalah, perlu dipikirkan
adanya batasan yang jelas mengenai indikasinya. Saat ini telah ada laporan penggunaan diluar
indikasi yang telah jelas, misalnya penyalahgunaan obat atlet untuk mencapai tinggi dan bentuk
badan tertentu dan pada orang lanjut usia untuk menghambat proses penuaan. Meskipun
penelitian menunjukan bahwa hormon pertumbuhan menyebabkan hal-hal yang menguntungkan
pada atlet dan orang lanjut usia yaitu penurunan jumlah jaringan lemah, peningkatan jaringan
otot, peningkatan BMR, menurunan total kolestrol, peningkatan kekuatan isometric dan
kemampuan kerja fisik, namun efeknya sebagai anti penuaan tetap dipertanyakan. Pada menchit,
justru GH dan IGF-1 analog secara konsisten memperpendek umur. Pemakaian GH oleh atlet
dilarang oleh komite olimpiade. Terapi hormon GH telah disetujui di USA untuk pasien yang
kekurangan berat (wasting) karena AIDS, terapi ini bermanfaat untuk sebagian pasien tersebut.
Hormon pertumbuhan perlu diberikan 3x seminggu selama masa pertumbuhan. Pada saat
pubertas, perlu ditambahkan pemberian hormon kelamin agar terjadi pematangan organ kelamin
yang sejalan dengan pertumbuhan tubuh. Evaluasi terapi dilakukan 6 bulan setelah pengobatan.
Terapi dikatakan berhasil bila terlihat pertambahan tinggi minmal 5 cm. Tampaknya, pengobatan
lebih berhasil pada mereka yang gemuk. Pertumbuhan sangat kecil atau hampir tidak ada pada
usia 20-24 tahun. Resistensi, yang sangat jarang terjadi, biasanya disebabkan oleh timbulnya
antibody terhadap hormon pertumbuhan, hal ini dapat diatasi dengan menaikan dosis. Di masa
lalu, manfaat GH pada usia dewasa dengan defisiensi GH tidak pernah dibicarakan. Baru
belakangan diketahui gejala-gejala obesitas umum, kurangnya masa otot dan curah jantung yang
menurun akan berkurang dengan pemberian GH. Tahun 2004, GH diindikasikan untuk short-
bowl syndrome yang tergantung pada total parenteral nutrition. Pemberiannya bersama
glutamine, untuk memperbaiki pertumbuhan sel mukosa usus. Tahun 1993 di USA, rhGH
diizinkan digunakan untuk meningkatkan produksi susu oleh sapi, tetapi karena sering terjadi
mastitis, maka pemakaian antibiotic meningkat dan dikhawatirkan adanya residu antibiotic pada
susu dan daging sapi.
Hormon pertumbuhan yang dipergunakan dalam klinik saat ini adalah hasil rekayasa
genetic. Penggunaan hormon hasil rekayasa genetic memperkecil kemungkinan efek samping
yang ditimbulkan oleh bahan protein manusia yang belim tentu bebas penyakit. Hal ini menjadi
masalah setelah ditemukannya kasus penyakit Creutzfeld-jacob yaitu degenerasi susunan saraf
yang disebabkan oleh virus Creutzfeld-jacob yang sulit dideteksi sehingga kontaminasinya dalam
sari hipofisis manusia tidak dapat dihindari. Kasus penyakit yang sangat jarang ini ditemukan
pada pasien yang mendapat sediaan hormon pertumbuhan ekstraksi hipofisis manusia. Karena
hal diatas, pada pertengahan 1985, beberapa Negara antara lain USA, telah melarang
penggunaan sediaan sari hipofisis manusia.
Ada 2 GH recombinan (rhGH) yang saat ini digunakan yaitu somatropin yang identik
dengan GH manusia yang alaminya dan somatrem yang memiliki tambahan residu metioni.
Keduanya diketahui memiliki potensi yang sama.
Hormon pertumbuhan yang dihasilkan dengan cara rekayasa genetic ini memiliki satu
gugus metionin tambahan pada terminal-N. Hal ini mungkin menjadi penyebab timbulnya
antibody dalam kadar rendah terhdap sediaan ini pada ± 30% pasien, adanya antibody ini tidak
mempengaruhi perangsangan pertumbuhan oleh hormon. Efek biologisnya sama dengan
somatropin. 1mg Somatren setara dengan 2,6 iu hormon pertumbuhan.

2.6 Sediaan hormon pertumbuhan


1.    SOMATREM
Hormon pertumbuhan yang dihasilkan dengan cara rekayasa genetik ini memiliki satu
gugus metionin tambahan pada terminal-N. Hal ini mungkin menjadi penyebab timbulnya
antibodi dalam kadar rendah terhadap sediaan ini pada ± 30% pasien, adanya antibodi ini tedak
mempengaruhi perangsangan pertumbuhan oleh hormon. Efek biologisnya sama dengan
somatropin. 1 mg somatrem setara dengan 2.6 IU hormon pertumbuhan.
Kegunaan klinik: Diindikasikan untuk difesiensi hormon pertumbuhan pada anak. Penggunaann
pada difisiensi parsial dan anak pendek normal masih harus diteliti. Suntikan lepas lambat yang
melepas obat perlahan-lahan dapat diberikan subcutan sebulan sekali. Ada pula preparat yang
diberikan 3-6 kali perminggu. Kadar puncak dicapai dalam 2-4 jam dan kadar terapi bertahan 36
jam.Bila terapi tidak berhasil, setelah 6 bulan obat harus dihentikan
Dosis. Harus disesuaikan kebutuhan perorangan, dan diberikan oleh spesialis. Dosis total
seminggu dapat juga dibagi dalam 6-7 kali pemberian, beberapa penelitian menunjukkan bahwa
respons lebih baik bila obat diberikan tiap hari.pengobatan diberikan sampai diberikan epifisis
atau bila tidak ada lagi respons.
Efek samping. Hiperglikemia dan ketosis (diabeto genic)bisa terjadi pada pasien dengan riwayat
diabetes mellitus.
2.    SOMATROPIN
Secara kimia identik dengan hormon pertumbuhan manusia tetapi dibuat dengan rekayasa
ginetik, efek geologik sama tetapi tidak ada resiko kontaminasi virus penyebab penyakit
Creutzfeldt-Zacob 1 ml gram obat ini setara 2,6 IU hormon pertumbuhan.
Kegunaan klinik. Sama dengan somatrem.
Efek samping dan interaksi obat.  Pembentukan antibodi hanya hanya 2% pasien. Antibodi ini
juga tidak menghambat efek perangsangan pertumbuhan . Glukokortikoid diduga dapat
menghambat perangsangsn pertumbuhan oleh hormon ini.
Cara pemberian. IM dan SC seperti somatrem, begitu pula lama pengobatan. Dosis maksimum
dibagi 3 kali pemberian dalam seminggu. Atau 6-7 kali pemberian dalam seminggu. Ada juga
yang menggunakan dosis yang sama dengan somatrem. Telah diketahui bahwa umumnya
pengobatan dengan hormon pertumbuhan menunjukkan respons yang makin lama makin
menurun. Suatu penelitian menunjukkan bahwa menaikkan dosis pada saat respon menurun
dapat kembali meningkatkan respon, tanpa efek samping pada metabolisme karbohidrat maupun
lipid. Penurunan respons mungkin juga disebabkan oleh penutupan epifisis atau ada masalah
lain, misal malnutrisi atau hipotiroidisme. Saat penyuntikan mungkin mempengaruhi hasil.
Penyuntikan pada malam hari kurang mempengaruhi pola metabolisme (asam lemak rantai
medium, serum alanin, laktat) dibandingkan pada pagi hari.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hormon pertumbuhan manusia atau yang biasa disebut dengan HGH (HumanGrowth
Hormon) adalah suatu hormon anabolik yang berperan sangat besar dalam pertumbuhan dan
pembentukan tubuh, terutama pada masa anak-anak dan puberitas. Growth Hormon berperan
meningkatkan ukuran dan volume dari otak, rambut, otot danorgan-organ di dalam tubuh. HG
bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak dari kecil sampai dia tumbuh besar. Setelah
manusia sudah bertumbuh besar, bukan berarti hormon ini tidak berguna, akan tetapi hormon ini
bertugas untuk menjaga agar organ tubuh tetap pada kondisi yang prima.
HGH yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary pertama-tama mengalir melalui pembuluh
darah menuju ke organ hati. Di dalam hati, HGH dirubah menjadi IGF 1 (insulinlike Growth
Factor 1). Lalu melalui peredaran darah pula, IGF 1 dialirkan keseluruh organ-organ yang ada di
tubuh manusia.
Sekresi hormon pertumbuhan secara fisiologis diatur oleh hipotalamus. Hipotalamus
menghasilkan factor pengelepas hormon pertumbuhan (GHRF = growth hormon releasing
factor) yang merangsang sekresi hormon pertumbuhan. Selain itu dalam hipotalamus juga
dijumpai somatostatin (GH-RIH =growth hormon releasing inhibitory hormon) yang
menghambat sekresi.demikian hipotalamus memegang peran dwifungsi dalam pengaturan
hormon ini.

3.2 Saran
Hormon pertumbuhan memiliki efek penting pada metabolisme protein, lipid dan
karbohidrat dengan mekanisme kerja belum jelas. Hormon lain yaitu insulin, glukokortikoid,
katekolamin dan glucagon juga berpengaruh terhadap pengaturan zat-zat ini. Dalam beberapa
kasus, efek langsung hormon pertumbuhan telah jelas menunjukkan, pada orang lain, IGF-I
dianggap sebagai mediator kritis, dan beberapa kasus tampak bahwa efek baik langsung dan
tidak langsung yang berperan.

DAFTAR PUSTAKA
http://psychologynews.info/artikel/growth-hormon/
http://pickyeatersclinic.com/2012/04/08/gangguan-hormon-pertumbuhan-pada-anak/
http://fj-myblogb.blogspot.com/2012/01/kuliah-2-farmakologi-hormon.html
http://devegafanni.blogspot.com/2012/11/hormon-yang-terkait-dalam-kebutuhan.html
http://ocdsukses.blogspot.com/p/manfaat-hgh.html
http://catatankuliahmi.blogspot.com/2013/04/makalah-hormon.html

Diposkan oleh Lailatul Fitri Rachmawati di Saturday, April 05, 2014


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

1 comment:

1.
Viny SaalehFebruary 2, 2016 at 11:50 PM

kalo menstimulasi hgh dgn teknologi brainwave apa ad efek smpingny sperti gigantisme,
akromegali??

Reply

Add comment
Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Pageviews past week


Blog Archive
 ▼  2014 (15)
o ►  May (3)
o ▼  April (12)
 Penting Nihh..read or just see this article :')
 Sempetin Baca Yuk,,
 Little thing about AKDS :)
 Percobaan Fransisco Redi, Lazarro Spallanzani, Lou...
 Laporan ingenhousz #flashback SMA
 Pelayanan Kegawatdaruratan Obstetri dan Neonatal
 Komunikasi Intrapersonal dalam Kebidanan
 Hormon Pertumbuhan (HGH)
 Euthanasia dalam Islam
 Keragaman dan Kesetaraan sebagai Kekayaan Sosial d...
 Sumber Daya Desan dan Kota dalam Upaya Peningkatan...
 Pendidikan Bidan Berkelanjutan

 ►  2013 (5)

About Me

Lailatul Fitri Rachmawati


Student at Midwifery Academy dr.Soebandi Jember...... just as a good student who want
try to share a bit knowledge.. may be useful and is used to ask a good thing.. Add my
facebook Lailatul Fitri Rachmawati thank's for your visit :)
View my complete profile
Picture Window theme. Theme images by blue_baron. Powered by Blogger.
Skip to main content

it's my blog ismi anni


Makalah Sistem Kontrol Hormon GH dan Hormon Pankreastik

February 21, 2017

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Artinya: yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan dia tidak mempunyai anak dan
tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia
menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi rapinya(Qs. Al-Furqan:2)

Segala sesuatu diciptakan sesuai dengan ukuran dan kebutuhannya. Begitu juga dengan hewan
dan tumbuhan yang diciptakan begitu sempurnanya. Dalam tubuh hewan terdapat mekanisme pengaturan
yang dirancang sedemikian rupa, sehingga proses metabolisme dapat berjalan dengan baik. Makhluk
hidup membutuhkan berbagai zat sesuai kadarnya. Untuk mengontrol konsentrasi zat-zat yang dibutuhkan
tubuh, tubuh mempunyai suatu zat kimia yang disebut hormon.
Hormon pada organisme multiselular merupkan berbagai zat kimia yang disekresikan oleh dan
terbentuk didalam sel sel yang spesialisasi, mengalir bersama cairan tubuh, dan bekerja pada sel target
yang spesifik di bagian lain tubuh untuk mengubah fungsi sel tersebut(Campbell, 2014). Menurut definisi
klasik, hormon adalah suatu zat yag dihasilkan oleh suatu kelenjar endokrin, disekresikan dalam darah,
dan sampai pada jaringan sasaran dimana hormon tersebut menimbulkan efek fisiologis(Marks, 1996).
Peredaran zat-zat gizi dari karbohidrat lemak, protein dalam proses metabolisme dipengaruhi oleh
berbagai hormon, termasuk hormon insulin, glikagon, epinefrin, kortisol, dan hormon pertumbuhan.

Pankreas berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya sebagai organ endokrin
didukung oleh pulau-pulau Langerhans (Islets of Langeerhans)yang terdiri tiga jenis sel yaitu; sel alpha
(α) menghasilkan glukagon, sel beta (β) menghasilkan insulin dan merupakan jenis sel pankreas paling
banyak, sel deltha (D) menghasilkan somatostatin namun fungsinya belum jelas diketahui, dan sel PP
menghasilkan polipeptida pancreas.
Somatotropin adalah hormon peptida yang berasal dari protein berupa 191 rantai asam amino
yang disintesis, disimpan dan dilepaskan oleh sel somatotroph didalam bagian anterior kelenjar pituitari.
Somatotropin berperan dalam mengendalikan pertumbuhan tulang, otot dan organ serta mempengaruhi
percepatan pertumbuhan tubuh dengan memberikan stimulasi kepada hati untuk mensekresikan hormon
somatomedin, yaitu sebuah hormon perkembangan yang memberkan stimulasi lebih lanjut terhadap sel
untuk berkembangbiak.
Lebih lanjut makalah ini akan membahas tetang sistem kontrol serta fungsi-fungsi hormon
pangkreatik, dan hormon GH serta membahas juga tetang peran hormon GH pada penggemukan ayam
pedaging.
1.2.Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah

1.      Apasaja fungsi hormon pangkreatik?

2.      Bagaimana sistem kontrol hormon pangkreatik?

3.      Apasaja fungsi hormon pertumbuhan(GH)?

4.      Bagaimana sistem kontrol hormon pertumbuhan?

5.      Bagaimana peran hormon pertumbuhan (GH) dalam proses penggemukan ayam pedaging?

1.3.Tujuan

Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:

1.      Untuk mengetahui fungsi hormon pangkreatik.

2.      Untuk mengetahui sistem kontrol hormon pangkreatik.

3.      Untuk mengetahui fungsi hormon pertumbuhan(GH).

4.      Untuk mengetahui sistem kontrol hormon pertumbuhan(GH).

5.      Untuk mengetahui peran hormon pertumbuhan (GH) dalam proses penggemukan ayam pedaging.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.   Hormon Pangkreatik

Pangkreas merupakan organ tubuh yang berfungsi ganda sebagai kelenjar eksokrin dan
endokrin. Sebagai kelenjar eksokrin pangkreas membantu  dan berperan penting dalam sistem pencernaan
dengan mengsekresikan enzim-enzim pangkreas, seperti amilase, lipase dan tripsin. Kemudian sebagai
kelenjar endokrin, pangkreas dikenal dengan produksi hormon-hormon yang berperan dalam metabolisme
glukosa yaitu insulin dan glukagon.

Pangkreas memiliki gugusan sel-sel endokrin yang dikenal sebagai pulau-pulau


langerhans(islets of laungerhans) yang tersebar di seluruh pangkreas. Masing-masing pulau memiliki sel
alfa yang membuat glukagon, dan sel beta yang membuat insulin.

Insulin dan glukagon, merupakan dua hormon yang antagonis, meregulasi konsentrasi glukosa
pada darah. Setiap hormon bekerja dalam jalur endokrin sederhana yang diregulasi oleh umpan balik
negatif. Ketika glukosa darah naik diatas titik setelan, pelepasan insulin memicu pengambilan glukosa
dalam darah, sehingga menurunkan konsentrasi glukosa dalam darah. Sebaliknya, ketika glukosa turun
dari batas titik setelan, memicu pelepasan glukagon yang mendorong pelepasan glukosa ke dalam darah.
Sehingga kedua hormon ini mengontrol konsentrasi gula dalam darah dengan ketat. Penjelasan lebih
lanjut tentang insulin dan glucagon sebagai berikut:

a.       Insulin

Nama Insulin ini berasal dari bahasa Latin insula untuk "pulau". Insulin adalah suatu polipeptida
yang mengandung dua rantai asam amino yang dihubungkan oleh jembatan sulfide. Struktur Insulin
bervariasi sedikit antara spesies hewan. Terdapat perbedaan kecil dalam komposisi asam amino dari satu
spesies ke spesies yang lain. Perbedaan ini biasanya tidak cukup besar untuk dapat mempengaruhi
aktivitas biologi suatu insulin pada spesies heterolog tetapi cukup besar untuk menyebabkan insulin
bersifat antigenik.

Insulin merupakan hormon yang dihasilkan sel beta kelenjar pangkreas. Dalam keadaan normal
insulin akan disintesis dan disekresikan dalam darah sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk regulasi
glukosa darah, insulin akan membawa glukosa dalam darah masuk ke sel-sel target yaitu sel lemak, otot,
dan hepar untuk melakukan fungsi fisiologisnya sehingga kadarnya dalam darah tidak berlebihan. Apabila
glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel target, maka akan terjadi peningkatan kadar glukosa
dalam darah.
Aspek penting dari kerja hormon insulin pada hepar adalah insulin akan menekan peran
pelepasan glukosa endogen dari hepar. Apabila kadar glukosa dalam darah meningkat maka kadar
glukosa dalam darah tidk bertambah banyak. Seperti diketahui keadaan homeostasis(normal) glukosa
tubuh juga turut dipertahankan oleh hepar ketika kadar glukosa dalam darah menurun dari ambang
normal maka hepar akan melakukan proses glukoneogenesis dan dlikogenolisis, menghasilkan glukosa
endogen yang dikeluarkan ke dalam darah untuk meningkatkan kadarnya menuju batas normal. Apabila
kadar glukosa dalam darah sudah tinggi dan insulin terstimulasi untuk keluar maka kerjanya pada hepar
menyebabkan hepar tidak mensekresikan glukosa endogen lagi, sehingga kadar glukosa tidak ertambah
tinggi.

      Sintesis insulin

Sintesis insulin dimulai dari bentuk preproinsulin(prekursor insulin) di retikulumendoplasma sel


beta pankreas. Dengan bantuan enzim peptidase maka preproinsulin akan dipecah menjadi proinsulin
yang kemudian dihimpun dalam gelembung-gelembung sekresi(secretory vesicles) dalam sel tersebut.
Disini, sekalilagi dengan bantuan enzim peptidase proinsulin akan diurai menjadi insulin dan peptida-
C(C-peptide) yang siap disekresi secara bersamaan melalui membran sel apabila diperlukan.
Prodiksi dan sekresi insulin oleh sel beta pankreas terutama dipengaruhi oleh kadar glukosa
darah. Ketika glukosa terdapat dalam darah, untuk dapat masuk ke sel melalui membran sel, glukosa
harus berikatan dengan senyawa lain sebagai kendaraan pembawanya. Senyawa ini disebut
GLUT(glucose Transporter). Pada sel beta pangreas terdapat GLUT-2 yang diperlukan untuk membawa
glukosa dalam darah melewati membran sel dan masuk ke dalam sel. Proses tersebut merupakan langkah
yang penting karena selanjutnya glukosa yang masuk ke dalam sel beta pankreas akan mengalami
glikolisis dan fosforilasi sehingga menghasilkan ATP.
ATP yang dihasilkan itu dibutuhkan untuk mengaktifasi penutupan K channel yang terdapat pada
membran sel beta pankreas. Karena terjadi penutupan maka pengeluaran ion K keluar sel menjadi
terhambat dan menyebabkan depolarisasi membran sel(karena perubahan muatan yang disebabkan oleh
jumlah ion yang keluar masuk sel melewati membran sel) yang diikuti oleh pembuatan Ca Channel.
Pembuatan Ca channel menyebabkan ion C masuk ke dalam sel dan meningkatkan kadar ion Ca dalam
sel yang tinggi(dengan mekanisme yang masih belum diketahui) merupakan suasana yang diperlukan
oleh sel beta pankreas untuk mengsekresikan insulin. Insulin kemudian disekresikan kedalam darah dan
melakukan fungsi fisiologisnya.
Insulin disekresikan oleh sel beta pangkreas sesuai dengan kebutuhan tubuh. Sekresi insulin
terjadi dalam 2 fase sehingga sekresinya bersifat bifasik(memiliki dua puncak kadar tertinggi). Sekresi
insulin normal yang bifasik ini akan muncul setelah adanya rangsangan, misalnya terdapat glukosa
didalam darah dari penyerapan subtansi makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Sekresi insulin fase 1 bersifat meningkat cepat dan berakhir cepat pula. Hal ini diperlukan untuk
mengantisipasi kadar glukosa darah yang biasanya meningkat tajam segera setelah makan. Kehadiran fase
1 yang cepat dan kuat diperlukan untuk mempertahankan berlangsungnya proses metabolisme glukosa
secara normal.
Sekresi insulin fase 2 merupakan keadaan dimana sekresi insulin kembali meningkat secara
perlahan dan bertahan dalam waktu relatif lama. Setelah berakhir fase 1 maka tugas regulasi glukosa
diambil alih oleh fase 2. Banyak tidaknya insulin yang disekresikan pada fase 2 tergantung dari berapa
banyak jumlah glukosa darah pada akhir fase 1. Apabila fase 1 cukup tidak kuat maka pade fase 2 akan
dieksresikan lebih banyak insulin sehingga menyebabkan hiperinsulinemia(peningkatan kadar insulin
dalam darah) dalam rangka mempertahankan kadar glukosa dalam darah yang normal.
b.      Glukagon

Glukagon ialah suatu peptida hormon disekresikan oleh pankreas untuk meningkatkan kadar
glukosa darah. Efeknya adalah kebalikan dari insulin , yang menurunkan kadar glukosa darah. Pankreas
melepaskan glukagon ketika gula darah (glukosa) tingkat jatuh terlalu rendah. Glukagon menyebabkan
hati untuk mengkonversi glikogen yang disimpan menjadi glukosa , yang dilepaskan ke dalam aliran
darah. Kadar glukosa darah tinggi merangsang pelepasan insulin. Insulin memungkinkan glukosa yang
akan diambil dan digunakan oleh insulin-dependent jaringan. Dengan demikian, glukagon dan insulin
adalah bagian dari sistem umpan balik yang membuat kadar glukosa darah pada tingkat yang stabil.

Hormon ini disintesis dan disekresikan dari sel alfa (α-sel) dari pulau Langerhans , yang terletak
di bagian endokrin pankreas. Pada tikus, sel-sel alfa yang terletak di tepi luar dari pulau tersebut. Struktur
pulau manusia jauh lebih sedikit terpisah, dan sel alfa yang didistribusikan di seluruh pulau tersebut.

Sekresi glukagon dirangsang oleh:

a)      Hipoglikemia

b)      Epinefrin (via β2,, α2 [2] dan α1 reseptor adrenergik)

c)      Arginine

d)     Alanin (sering dari otot yang diturunkan transaminasi piruvat / glutamat (lihat transaminase alanin reaksi).
e)      Asetilkolin

f)       Cholecystokinin

Sekresi glukagon dihambat oleh:

a)      Somatostatin

b)      Insulin (via GABA )

c)      Peningkatan bebas asam lemak dan asam keto ke dalam darah

d)     Peningkatan urea produksi

Glukagon umumnya mengangkat jumlah glukosa dalam darah dengan mempromosikan


glukoneogenesis dan glikogenolisis . Glukosa disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen, yang
merupakan pati seperti rantai polimer terdiri dari molekul glukosa. Sel hati ( hepatosit ) memiliki reseptor
glukagon . Ketika glukagon mengikat ke reseptor glukagon, sel-sel hati mengubah glikogen menjadi
polimer molekul glukosa individu, dan melepaskan mereka ke dalam aliran darah, dalam proses yang
dikenal sebagai glikogenolisis . Saat habis, glukagon kemudian mendorong hati dan ginjal untuk
mensintesis glukosa tambahan oleh glukoneogenesis . Glukagon mematikan glikolisis di hati,
menyebabkan intermediet glikolitik akan shuttled untuk glukoneogenesis.

Glukagon juga mengatur tingkat produksi glukosa melalui lipolisis . Glukagon memiliki efek
minimal terhadap lipolisis pada manusia. Produksi glukagon tampaknya tergantung pada sistem saraf
pusat melalui jalur belum didefinisikan. Pada hewan invertebrata, eyestalk penghapusan telah dilaporkan
mempengaruhi produksi glukagon. Excising eyestalk di lobster muda menghasilkan glukagon-diinduksi
hiperglikemia.

Glukagon mengikat ke reseptor glukagon , suatu protein G-coupled reseptor , yang terletak di
membran plasma . Perubahan konformasi di reseptor akan mengaktifkan protein G , protein
heterotrimeric dengan α, β, γ dan subunit. Ketika protein G berinteraksi dengan reseptor, itu mengalami
perubahan konformasi yang mengakibatkan penggantian PDB molekul yang terikat pada subunit α
dengan GTP molekul. Substitusi ini hasil dalam pelepas dari subunit α dari β dan γ subunit. Subunit alpha
khusus mengaktifkan enzim berikutnya dalam kaskade, siklase adenilat.

Siklase adenilat memproduksi adenosin monofosfat siklik (AMP siklik atau cAMP), yang
mengaktifkan protein kinase A (cAMP-dependent protein kinase). Enzim ini, pada gilirannya,
mengaktifkan kinase fosforilasa , yang, pada gilirannya, phosphorylates fosforilasa glikogen ,
mengkonversi ke bentuk aktif yang disebut fosforilasa A. fosforilasa A adalah enzim yang bertanggung
jawab untuk membebaskan glukosa-fosfat 1- dari polimer glikogen.
2.2.   Hormon Pertumbuhan(Growth Hormone/ GH)
Hormon pertumbuhan atau disebut juga growth hormon(GH) adalah protein yang bekerja pada
keseluruhan tubuh untuk menstimulasi pertumbuhan. Hormon ini menjamin frekuensi yang tepat untuk
pembentukan protein. Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis bagian depan, hormon ini juga disebut sebagai
hormon somatotropin(STH) yang berperan untuk mempengaruhi kecepatan pertumbuhan seseorang.
Seorang anak tidak akan tumbuh dengan normal apabila kekurangan hormon pertumbuhan. Pada masa
pertumbuhan kelebihan hormon ini akan menimbulkan pertumbuhan raksasa(gigantisme), sebaliknya jika
kekurangan akan menimbulkan kekerdilan(kretinisme). Jika kelebihan hormon ini pada saat dewasa dapat
menyebabkan pembesaran pada bagian tertentu, seperti pada hidung atau telinga, kelainan ini disebut
akromegali.
Hormon pertumbuhan(Growth Hormon, GH) merupakan sejenis protein yang terdiri dari hampir
200 asam amino mempengaruhi berbagai ragam jaringan target dan mempunyai pengaruh langsung
maupun pengaruh tropik. GH mendorong pertumbuhan secara langung dan merangsang produksi faktor
pertumuhan. Sebagai contoh, kemampuan GH untuk merangsang pertumbuhan tulang sejati dan tulang
rawan sebagian disesabkan oleh pemberian sinyal dari hormon itu ke hati untuk menghasilkan faktor
pertumbuhan yang mirip insulin(Insulin growth Faktor, IGF), yang beredar dalam plasma darah dan
secara langsung merangsang pertumbuhan tulang sejati dan tulang rawan. Dalam keadaan tidak ada GH,
pertumbuhan rangka hewan yang belum dewasa akan terhenti. Jika GH disuntikkan kedalam seekor
hewan yang telah kehabisan GH-nya sendiri, sebagian pertumbuhan akan bisa dipulihkan.

Growth hormone adalah salah satu hormon yang mengalami penurunan ketika terjadi penuaan.
Growth Hormone adalah hormon polipeptida, terdiri dari 191 asam amino yang disintesis oleh sel
somatotropik di kelenjar pituitari anterior. Sekresi GH diatur secara sentral oleh hormon hipotalamus,
yaitu growth hormone releasing hormone (GHRH) dan somatostatin. GHRH berfungsi untuk merangsang
produksi GH sedangkan somatostatin menghambat sekresi GH. Pelepasan GH juga diregulasi oleh
respon neurohormonal. Rangsangan kolinergik meningkatkan sekresi GH dengan menghambat
pelepasan somatostatin, sedangkan rangsang β-adrenergik memiliki efek yang berlawanan. Respon
perifer juga mempengaruhi sekresi GH. Ini dapat terjadi melalui somatostatin yang juga diproduksi pada
jaringan lain atau hormon ghrelin yang diproduksi di lambung. Ghrelin dapat memicu sel somatotrof
untuk memproduksi GH. Hormon-hormon lain yang dapat mempengaruhi GH adalah kortisol, thyroid
releasing hormone (TRH), leptin, seks steroid, dan hormon tiroid. Kortisol dan TRH dapat menghambat
sekresi GH sedangkan hormon tiroid dan seks steroid memicu pelepasan GH. Keadaan-keadaan seperti
aktivitas fisik, starvasi, anoreksia, stres dan jumlah jam tidur dapat menstimulasi sekresi GH. Sedangkan
depresi, hiperglikemia, dan obesitas menurunkan GH basal, tetapi menstimulasi sekresi GH ( Tien et al,
2000).

      Fungsi Hormon GH


Pengaruh hormon pertumbuhan pada jaringan tubuh secara umum dapat digambarkan sebagai
anabolik(membangun). Seperti kebanyakan hormon protein lainnya. GH bertindak dengan berinteraksi
dengan reseptor spesifik pada permukaan sel. Tinggi badan anak dirangsang oleh dua mekanisme:

1.      Polipeptida hormon tidak larut lemak, oleh karenanya hormon tidak dapat menembus membran sel.
Dengan demikian GH diberikan beberapa efek dengan mengikat reseptor pada sel target, dimana ia
mengaktifkan jalur MAPK/ERK. Melalui GH mekanisme ini langsung merangsang pembelahan dan
perbanyakan kondrosit tulang rawan.

2.      GH juga menstimulasi melalui jalur JAK-STAT signaling, produksi IGF sebuah homolog hormon untuk
proinsulin. Hati merupakan orhan target utama dari GH dalam proses ini, juga menjadi tempat utama
dalam produksi IGF. IGF merangsang berbagai pertumbuhan jaringan. Tambahan IGF menyebabkan
jaringan target, sehingga memunculkan endokrin dan autokrin/parakrin hormon. IGF juga mempunyai
efek stimulasi pada osteoblas dan kondrosit untuk merangsang pembentukan tulang.

Selain itu hormon pertumbuhan juga mempunyai efek hormon pertumbuhan pada tulang, sebagai
berikut:

1.      Peningkatan pertumbuhan protein oleh sel kondrositik dan sel osteogenik serta meningkatkan percepatan
produksi dari sel-sel tersebut.

2.      Efek kusus dalam mengubah kondrosit menjadi sel osteogenik sehingga menyebabkan timbunan khusus
tulang baru.

3.      Efek mendorong pertumbuhan jaringan lunak melalui peningkatan jumlah sel(hiperplasial) dengan
merangsang pembelahan sel dan peningkatan ukuran sel(hipertrofi) dengan mendorong sintesis protein,
yang merupakan komponen strukural utama protein.

4.      Meningkatkan pertumbuhan tulang sehingga menyebabkan tulang panjang dan tebal.

5.      Merangsang poliferasi tulang rawan epifisis, sehingga menyediakan lebih banyak ruang untuk
membentuk tulang dan juga merangsang osteoblast.
6.      Meningkatkan pemanjangan tulang panjang selama lempeng epfisis tetap berupa tulang rawan, namun
jika setelah masa pertumbuhan, maka efek pertumbuhan tulang akibat GH akan berhenti.

Efek hormon pada metabolisme karbohidrat:

1.      Mengurangi pemakaian glukosa untuk mendapatkan energi.

2.      Meningkatkan pengendapan glikogen dalam sel.

3.      Mengurangi pengambilan glukosa oleh sel.

4.      Meningkatkan sekresi insulin dan penurunan sensitifitas terhadap insulin.

Efek hormon terhadap metabolisme protein:

1.      Meningkatkan hampis semua pengambilan asam amino dan sintesis protein sel, pada saat yang sama GH
mengurangi pemecahan protein

Efek hormon terhadap metabolisme lemak:

1.      Menyebabkan pelepasan asam lemak dari jaringan adiposa, sehingga konsentrasi asam lemak dalam
tubuh meningkat.

2.      Didalam jaringan seluruh tuguh, GH meningkatkan perubahan asam lemak menjadi asetil CoA yang akan
digunakan sebagai sumber energi.

3.      Efek ketogenik dari GH akan menyebabkan perlemakan hati.

Fungsi GH lainnya adalah mengontrol tegangan emosional dan mental, meningkatkan tidur,
meningkatkan memori, meningkatkan nafsu makan, meningkatkan kemampuan atlit untuk tampil di
intensitas tinggi selama jangka waktu lebih lama.

      Sistem Kontrol Hormon GH


GH disekresikan secara teratur seperti detak jantung dari kelenjar pituitari anteriur. Dalam
kondisi sadar dan normal, tingkat GH biasanya rendah dan tidak dapat dideteksi namun pada beberapa
waktu tertentu dan waktu malam selama tidur, terjadi keaikan GH . pola sekresi GH yang seperti debar
yang teratur menunjukkan interaksi dari beberapa regulator, yang didalamnya termasuk dua peptida
regulator hipotalamik, GH-releasing Hormone(GHRH), yang menstimulassi sekresi GH, dan
somatostatin(somatotropin releassing-inhibiting faktor[SRIF]), yang menginhibisi sekresi GH. Berbagai
neurotransmiter dan neuropeptida terlibat dalam regulasi dari faktor hipotalamik sebagai berikut,
serotonin, histamin, norepinefrinm dopamin, aseltikolin, gamma-aminobutyric acid(GABA), thyroid
releasing hormone, vassoaktive intestinal peptidem gastrin, neurotensin, subtance P, kalsitonin,
neuropeptide Y, vasopresin, kortikotropin releasing hormone dan galanin.
Banyak faktor yang mempengaruhi sekresi GH, terutama glukosa yang menginhibisi dan asam
amino tertentu dan ghrelin yang menstimulassi sekresi GH. Sekresi GH juga dipengaruhi hormon
nonpeptida, termasuk androgen, ekstrogen, thyroxine dan glukokortikoid. Mekanisme hormon ini
meregulasi sekresi GH sangat kompleks, dapat melibatkan aksi dalam level hipotalamus dan pituiter.
Faktor fisiologis dan frakmakologis eksogen telah diketahui untuk menstimulasi sekresi GH. Beberapa
agen ini termasuk klonidin, L-dopa dan olah raga, yang digunakan dalam tes stimulasi GH. Dalam
plasma, sebagian besar GH terikat dengan afinitas dan spesifikassi yang tinggi namun dengan kapasitas
yang rendah terhadap protein pembawa yang disebut GH bingding protein(GHBH).
Sekresi GH berawal dari adanya suatu rangsangan yang dapat berupa stres atau kadar glukosa
darah yang menurun. Akan merangsang hipotalamus untuk menghasilkan GHRH yang nantinya akan
merangsang hipofisis anterior untuk menyekresikan GH. Seperti yang kita ketahui ada kecenderungan
hormon akan dieksresikan banyak maka selain dapat mempengaruhi dari sel target hormon juga bisa
menghambat dari hipotalamus itu sendiri, sehingga hipotalamus itu sendiri mengakibatkan penurunan dari
hormon yang merangsang pelepasan dan meningkatkan pengeluaran hormon penghambat atau GH-
RIH(Growth Hormone Releasing Inhibitory hormone).

regulasi hormon pertumbuhan

Ada dua mekanisme GH dalam bekerja, yaitu: secara langsung dan tidak langsung.

Secara langsung GH menyebabkan lipolisis, meningkatkan transportasi asam amino ke jaringan,


sintesis protein dan glukosa di hati serta beberapa efek Iangsung pada pertumbuhan tulang rawan
(Gardner dan Shoback, 2007). Secara tidak langsung GH bekerja melalui IGF-1 yang dihasilkan oleh
berbagai jaringan sebagai respon terhadap GH. IGF-1 dalam sirkulasi terikat pada 6 spesific binding
potein dalam beberapa kombinasi. IGF-binding protein (IGFBP) yang utama adalah IGFBP-3 yang
merupakan 95 % dari semua binding protein. Jaringan yang memproduksi IGF-1 antara lain hati, otot,
tulang, tulang rawan, ginjal dan kulit. Sebagian besar IGF-1 yang dilepas disirkulasi berasal dari hati
( Pangkahila, 2007).

Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan GH  pada penuaan, yang tidak termasuk salah satu
kelainan di atas belum jelas diketahui. Faktor- faktor yang berperan dalam patofisiologi defisiensi GH,
antara lain (Pangkahila, 2007):
1. Adiposity, yaitu keadaan obesitas dapat menyebabkan penurunan sekresi GH, tidak hanya pada usia tua
namun juga pada usia muda, terutama pada obesitas sedang dan berat.

2. Berkurangnya produksi hormon seks steroid. Penurunan kadar estrogen pada betina dan testosteron
pada jantan dapat mempengaruhi sekresi GH.

3. Kebugaran fisik yang menurun, kapasitas aerobik mempunyai hubungan dengan konsentrasi serum GH
24 jam.

4. Tidur terganggu, sekresi GH dapat dipengaruhi pola tidur yang berubah karena terjadinya terutama
selama tidur dalam gelombang lambat (slow-wave sleep).

5. Malnutrisi, status nutrisi yang rendah berpengaruh negatif terhadap sintesis dan daya kerja IGF-1.

Defisiensi GH menunjukkan gejala yang menyerupai gejala yang identik dengan keluhan-keluhan
umum yang dialami pada penuaan. Pada laki-laki, penuaan dan defisiensi growth hormone sama-sama
berhubungan dengan penurunan protein sintesis, massa bebas lemak, dan mineral tulang serta
peningkatan lemak tubuh. Gejala dan tanda adanya penurunan GH antara lain       ( Pangkahila, 2007):

1. Status kesehatan secara umum dirasakan menurun

2. Gangguan kenyamanan secara psikologis, perasaan tertekan, kecemasan, emosi tidak stabil

3. Kelelahan

4. Berkurangnya energi dan vitalitas

5. Kulit tipis dan kering dengan ekstremitas terasa dingin

6. Berkurangnya massa bebas lemak.

7. Volume cairan ekstraseluler berkurang

8. Bertambahnya lemak total dan di daerah perut

9. Berkurangnya kekuatan otot dan kapasitas gerak

10. Berkurangnya densitas mineral tulang

11. Penurunan kolesterol high density lipoprotein (HDL)


12. Peningkatan kolesterol low density lipoprotein (LDL)

13. Penurunan aliran darah ginjal

14. Penurunan basal metabolic rate

15. Penurunan ambang anaerohik

Pada penderita dengan defisiensi GH ditemukan peningkatan risiko mortalitas akibat penyakit
kardiovaskular.

Diagnosis defisiensi GH dapat ditetapkan apabila terdapat gejala dan tanda di atas dengan didukung
oleh pemeriksaan kadar GH setelah stimulus ( Pangkahila, 2007).

Pengukuran IGF-1 dan 1GFBP-3 untuk menentukan adanya defisiensi GH pada orang dewasa
tidak reliabel. Serum IGF-1 yang berada di bawah kisaran normal menunjukkan adanya defisiensi GH bila
tidak ada penyebab lain yang menyebabkan IGF-1 rendah, seperti, malnutrisi, penyakit hepar, diabetes
mellitus tak terkontrol, dan hipotiroid. Begitu pula dengan kadar IGFBP-3, kadar yang rendah
menunjukkan adanya defisiensi GH ( Pangkahila,2007).

2.3. Peran Hormon GH dalam Penggemukan Ayam Pedaging

Pusat rangsangan syaraf yang mempengaruhi kerja hormon pada unggas terdapat pada
hipothalamus. Rangsangan syaraf dari luar akan ditransformasikan menuju hipothalamus sehingga
hipothalamus akan mensekresikan hormon- releasing factor (HRS). HRS yang dihasilkan hipothalamus
akan mengatur regulasi hormon yang dihasilkan oleh pituitari pars anterior/PPA ( anterior pars pituitary).
PPA memproduksi hormon yang sifatnya dapat mengatur kerja dari beberapa kelenjar endokrin.
Beberapa hormon yang disekresikan PPA antara lain Thyroid-stimulating hormone (TSH),
Adrenocorticotrophic hormone (ACTH), dan dua dua jenis Gonadotrophic hormone (GTH) yang masing-
masing berefek pada aktivitas kelenjar tiroid, kelenjar adrenal dan kelenjar kelamin dan juga
menghasilkan Growth hormone (GH) yang mengatur pertumbuhan tubuh unggas. Beberapa kelenjar
tersebut akan terangsang untuk menghasilkan hormon tertentu yang mempunyai fungsi tertentu
(Nesheim et al., 1979).

Mekanisme proses fisiologis rangsangan cahaya diawali dengan rangsangan mekanis pada syaraf
penglihatan dan selanjutnya secara kimiawi melalui rangsangan hormonal dan mempengaruhi organ-
organ tubuh. Cahaya yang mengenai mata ayam akan diterima oleh reseptor pada mata ayam,
merangsang syaraf mata dan kemudian rangsangan ini diteruskan ke hiphofisa. Hasil kerja selanjutnya
menyebabkan  pengeluaran hormon pengendali dari hiphofisa anterior yang berfungsi mengatur
pengeluaran kelenjar endokrin. Hormon pengendali tersebut terdiri atas hormon stimulasi tiroid yang
meningkatkan stimulasi tiroid dan hormon somatotropik yang  berfungsi mengatur pertumbuhan
dengan mengendalikan metabolisme asam amino dalam pembentukan protein. Hormon pertumbuhan
penting dalam pengendalian pertumbuhan dan aspek lainnya dari metabolisme lemak, karbohidrat dan
protein dalam tubuh unggas (Olanrewaju, 2006).

Peningkatan sekresi GH secara fisiologis dan dikuti dengan efek metabolik berupa penurunan
jaringan adiposa dan meningkatnya sintesis protein dan meningkatkannya sintesis protein. Frohman
(1995) menyatakan bahwa GH dapat meningkatkan mobilitas asam lemak dari jaringan adiposa akibat
meningkatnya lipolisis trigliserida dan meningkatnya sensitifitas efek lipolisis dari katekholamin. Di
dalam jaringan GH meningkatkan perubahan asam lemak menjadi asetil koA dan kemudian digunakan
untuk menghasilkan energi. Akibatnya sumber energi banyak diperoleh dari lemak dibanding dari
karbohidrat dan protein (Guyton,2002).

Bila dilihat dari hubungan antara sekresi GH dan pembatasan pakan dengan efek metabolik GH
maka ada kemungkinan untuk meningkatkan kualitas daging dengan cara pembatasan jumlah dan waktu
pemberian pakan. Dengan pembatasan pakan diharapkan terjadi kelaparan yang optimal sehingga GH
meningkat dengan akibat daging berkadar lemak rendah dan protein tinggi.

Pemberian cahaya pada ayam broiler yang umum dilakukan peternak adalah secara terus-
menerus (continous lighting) selama 24 jam dengan intensitas yang semakin menurun pada fase akhir.
Pencahayaan terus-menerus akan meningkatkan waktu untuk makan, meningkatkan pertambahan
bobot badan, dan meningkatkan pembentukan bulu tetapi menyebabkan terjadinya gangguan ritme
harian (diurnal), kelainan kaki dan tulang yang mengakibatkan kesulitan pergerakan ayam broiler untuk
mendapatkan pakan dan air minum. Ayam broiler yang tetap berada pada posisi ritme harian, mampu
mengatur pola tingkah laku seperti makan, tidur, bergerak dan istirahat secara normal.

Efek metabolik yang terpenting dari GH adalah stimulasi pertumbuhan linier pada anakan
sebelum penutupan epifisis. Pertumbuhan tulang panjang terjadi pada lempeng pertumbuhan di epifisis,
dimana prekondrosit  sebagai sel prekursor kartilago, berdiferensiasi ke kondrosit dalam pengaruh GH
yang distimulasi IGF-1. Sumsum tulang mengandung banyak GHR, GH mengambil osteoklas dari monosit
sumsum tulang dan menstimulasi produksi IGF-1 sehingga terjadi proliferasi sel darah putih. Dengan
adanya sekresi GH, hormon tiroid diikutsertakan pada lempeng pertumbuhan untuk membentuk
osteogenesis.

Hormon ini disekresikan secara pulsatil dengan rata-rata frekuensi 13 kali per hari. Puncaknya
terjadi pada malam hari ketika pelepasan somatostatin berkurang. Sekresi yang kurang menonjol juga
terjadi beberapa jam setelah makan Growth hormone menghambat pelepasan melalui mekanisme
umpan balik. Hal ini terjadi melalui beberapa jalur yang diperankan oleh GH maupun IGF-1. Sel
somatotrof dapat dihambat secara langsung melalui rangsangan produksi IGF-1 lokal maupun melalui
hambatan pada GHRH dan stimulasi somatostatin oleh GH. Mekanisme lainnya adalah melalui IGF-1
yang sebagian besar diproduksi di hati akibat rangsangan GH. IGF-1 tersebut dapat menghambat sintesis
GHRH dan merangsang sintesis somatostatin (Tien et al., 2000; Gardner dan Shoback, 2007).

Pengaruh GH terhadap proses fisiologi tubuh sangat kompleks. Growth hormone adalah
komponen pokok yang mengontrol sebagian dari proses fisiologis kompleks yaitu pertumbuhan dan
metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak     (Goldman dan Klatz, 2003).
BAB III

PENUTUP

3.1.  Kesimpulan
Bedasarkan makalah yang diatas dapat disimpulkan bahwa:
1.      fungsi dari hormone pangkreatik sebagai pengontrol glukosa dalam darah
2.      system control dari hormone pangkreatik yaitu ketika glukosa dalam darah naik maka pancreas akan
meproduksi insulin semakin banyak, sedangkan ketika kadar glukosa dalam darah sedikit pancreas akan
menghasilkan glucagon yang merubah glikogen menjadi glukosa sehingga kadar glukosa menjadi
seimbang kembali
3.      hormon pertumbuhan(GH) adalah hormone  yang bekerja pada keseluruhan tubuh untuk menstimulasi
pertumbuhan
4.      system control hormone semakin hormone pertumbuhan (GH) tinggi maka proses pertumbuhan semakin
cepat dan sebaliknya.
5.       pemberian hormone pertumbuhan pada proses penggemukan ayam mengakibatkan proses pertumbuhan
tulang, otot dan organ lain dari ayam tumbuh dengan lebih cepat.
3.2.  Saran
Untuk menghasilkan sebuah makalah yang menarik dan informasi yang lengkap diperlukaanya literature
yang banyak dan gambar-gambar yang mendukung.
Daftar Pustaka

Campbell, Neil A. 2014. Biologi Jilid 3 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Gardner, D.G. dan Shoback, D. 2007. Greenspan's Basic and Clinical Endocrinology. 8th ed. San Fransisco: The Mc
Graw-Hill Company.

Goldmann R. dan Klatz R. 2003. Anti Aging Revolution. 3rd ed. California: Basic Health Publisher Inc.

Guyton, AC, Hall JE. 2002. Textbook of medical physiology, 10th ed. WB Sounder Company.

Olenrewaju, H. A. J. P. Thaxton. W. A. Dozier. J Purswell, W. B. Roush, & S. L. Branton. 2006. A Review of Lighting
Program for Broiler Production.

Pangkahila, W. 2007. Anti Aging Medicine: Memperlambat Penuaan Meningkatkan Kualitas Hidup. Jakarta:
Kompas

Sherwood L., Fisiolofi Manusia: dari Sel ke Sistem, Alih Bahasa: dr. Brahm U.P. SP.KK. edisi 2.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Tien, M.H.N., Kenney, J.K., dan Munger, M.A. 2000. Growth Hormone: A Promising Treatment for the Failing
Heart? Pharmacotherapy Publications, [cited: 2010 April 13].

Makalah

Popular posts from this blog

Makalah Kelas Osteichthyes

February 06, 2017


KELAS OSTEICHTHYES
A.CIRI-CIRI UMUM KELAS OSTEICHTHYES             Osteichthyes berasal dari bahasa yunani, ➩ Osteon =
tulang, ichthyes = ikan. Kurang lebih 29000 jenis ➩ 95% dari seluruh jenis ikan, 50% dari seluruh
vertebrata. Fosil Ostichthyes pertama diketahui muncul pada periode Silurian dan mengalami
perkembangan di periode Devonian Bawah dan Tengah, telah mempunyai ukuran, bentuk, warna dan
mekanisme penyesuaian terhadap lingkungannya. Pada ukuran, mereka meningkat dari ikan-ikan di
daerah tropis tertentu yang panjangnya hanya 1 inch sampai kepada Sturgeon di rusia yang panjangnya
±20 kaki atau lebih. Ikan-ikan ini sangat sedikit yang berbahaya terhadap manusia, kecuali “barricuda”
laut, ikan-ikan listrik dan piranha yang bengis yang hidup di sungai-sungai di Amerika Selatan (Sumadji
Sastrosuparno, 1978). Karakter utama: Rangka dari tulang sejati Memiliki penutup insang (operculum)
Bisa bergerak memompa air, tak perlu berenang ➩agar air masuk keinsang Memiliki gelembung renang
yaitu k…

Read more

Makalah Anatomi Bunga

February 07, 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Bunga adalah bagian tanaman yang mengandung struktur alat
perkembang biakan generatif. Pada umumnya bunga memiliki 4 organ utama yaitu kelopak (sepal),
mahkota (petal), benang sari (stamen sebagi kelamin jantan, dan putik (pistilum) sebagai kelamin betina.
Adapun bagian benang sari tersebut terdiri dari tangkai sari (Filamen) sedangkat putik terdiri dari
tangkai putik (stilus) dan bakal buah (ovary). Menurut pendapat Stace (1980) bunga merupakan struktur
pembuahan pada tumbuhan berbunga yaitu pada Magnoliophyta. Bunga mengandung organ-organ
yang berfungsi dalam menghasilkan biji melalu pembiakan untuk tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi.
Menurut Sumardi (1992) bunga merupakan alat reproduksi Angiospermae, dibentuk oleh meristem
ujung khusus yang berkembang dari ujung pucuk vegetatif setelah dirangsang oleh faktor internal dan
eksternal untuk keperluan tersebut. Bunga yang mempunyai kelopak, mahkota, stamen dan putik
disebut bunga lengkap. Namun kebanyakan b…

Read more

Laporan Salinitas pada Kacang hijau

January 31, 2017


LAPORAN PRAKTIKUM EKOFISIOLOGI TUMBUHAN
STRES ATAU CEKAMAN GARAM TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN BENIH KACANG
HIJAU

Dosen Pengampu: Dr. Evika Sandi Savitri, M. P Bayu Agung Prahardika, M.Si

Disusun Oleh: Nama : Ismi Anni Aslikhah NIM   : 13620055

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK
IBRAHIM MALANG 2016

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Pertumbuhan tanaman tidaklah selalu dalam keadaan normal dan sesuai dengan apa
yang diinginkan. Dalam pertumbuhannya tanaman akan mengalami banyak hal seperti perubahan
fisiologis maupun perubahan metabolisnya ataupun yang lainnya. Sebagai makhluk hidup tanaman tidak
ada bedanya dengan manusia taupun hewan, dia akan selalu tanggap dengan apa yang ada disekitarnya.
Respon tanaman terhadapa segala yang ada disekitarnya sangat tinggi melebihi dengan respon yang
manusia berikan. Respon yang dimaksud disini contohnya seperti apabila tanaman itu tumbuh ditempat
yang kering/kekurangan air, kekurangan unsur hara…

Read more

Powered by Blogger

Theme images by Galeries

Archive

Labels

Report Abuse

Anda mungkin juga menyukai