Anda di halaman 1dari 6

HUKUM INVESTASI INDONESIA DALAM PERKEMBANGAN GLOBALISASI

Oleh : Ruslan Wahyono


Email : ruslanwahyonoperadi@gmail.com

Abstract

The effects of globalization at the present time cannot be avoided, because when
information flows with relative freedom, the old geographical barriers are irrelevant. Global
needs produce global products. This of course will happen to the implementation of
development in Indonesia and other countries which are closely related to global commitments
in the fields of economy, trade, financial transactions, and others. This economic globalization
will bring about legal globalization. Economic globalization is a new manifestation of the
development of capitalism as an international economic system. When the economy becomes
integrated, legal harmonization follows. The role of law in the development of economic
globalization among the nation’s increasingly important role, particularly regulate all forms of
advances in information technology, communications,transportation in international
transaction. In addition to the law here to protect,organize and plan economic life so that the
dynamics of economic activity that can be directedto the progress and welfare of the entire
community, economic globalization cannot be avoidedby any country. With compliance with
international legal norms, the harmony and well-being ofsociety can be achieved

Keyword : Law, Globalization, Economic

Abstrak

Pengaruh globalisasi pada saat sekarang ini tidak bisa dihindari, sebab ketika
informasi mengalir dengan kebebasan yang relatif, maka penghalang geografis yang lama
menjadi tidak relevan. Kebutuhan global menghasilkan produk global. Hal ini sudah barang
tentu akan terjadi pada pelaksanaan pembangunan di Indonesia dan negara-negara lain terkait
erat dengan komitmen-komitmen global dalam bidangekonomi, perdagangan, transaksi
keuangan, dan lain-lain. Globalisasi ekonomi ini akan membawa globalisasi hukum.
Globalisasi ekonomi merupakan manifestasi yang baru dari pembangunan kapitalisme sebagai
sistem ekonomi internasional. Manakala ekonomi menjadi terintegrasi, harmonisasi hukum
mengikutinya. Peran hukum dalam pengembangan Globalisasi ekonomi antara bangsa yaitu
mengatur segala bentuk kemajuan teknologi informasi, komunikasi,transportasi dalam
transaksi internasional. Selain itu hukum di sini untuk melindungi, mengatur dan
merencanakan kehidupanekonomi sehingga dinamika kegiatan ekonomi itu dapat diarahkan
kepada kemajuan dankesejahteraan bagi seluruh masyarakat, globalisasi ekonomi tidak dapat
dihindari oleh negara manapun. Dengan ditaatinya norma hukum antar bangsa, maka
kerukunan dan kesejahteraanmasyarakat dapat tercapai.

Kata Kunci : Hukun, Globalisasi, Ekonomi


A. Latar Belakang Masalah Berkaitan dengan manfaat pasar bebas
Perekonomian dunia telah memasuki secara teoritis, Amir MS mengemukakan,
era perdagangan bebas. Hampir tidak ada satu bahwa pasar bebas akan membawa keuntungan
negarapun yang tidak melakukan hubungan bagi suatu negara peserta antara lain sebagai
dengan negara lain. Pada masa kini, globalisasi berikut : 2
ekonomi dan perdagangan dilakukan dengan 1. Perdagangan bebas akan mendorong setiap
jalan damai melalui perundingan dan perjanjian orang atau setiap bangsa untuk
internasional yang melahirkan aturan memproduksi komoditi yang paling
perdagangan bebas serta memfokuskan menguntungkan dalam arti kata yang
pengembangan pasar bebas terbuka.1 mempunyai keunggulan comparative dan
Globalisasi ditandai dengan adanya daya saing yang tinggi untuk diekspor ke
keterbukaan dan kebebasan dalam berbagai negara lain. Sebaliknya negara itu akan
bidang kehidupan yang mengakibat-kan mengimpor komoditi yang dibutuhkan dari
perubahan dalam berbagai aspek kehidupan negara-negara yang dapat memproduksinya
yang berlangsung sangat cepat (Hikmahanto, lebih murah dan lebih bermutu;
2002).Melalui globalisasi serta keterbukaan 2. Perdagangan bebas memungkinkan suatu
informasi maka kegiatan ekonomi menjadi bangsa melakukan spesialisasi produksi dan
bersifat terbuka sehingga mengakibatkan dapat dilakukan dalam skala besar, dengan
transaksi bisnis dapat dilakukan dimana saja demikian akan dicapai economic of scale
dan kapan saja. Globalisasi membawa dan dengan tingkat efisiensi yang tinggi;
pengaruh dalam perkembangan hukum 3. Perdagangan bebas memungkinkan setiap
korporasi maupun hukum bisnis sebagai akibat bangsa menikmati aneka ragam komoditi
berkembangnya pranata-pranata ekonomi dari bangsa lain dalam kawasan itu. Hal ini
dalam kegiatan bisnis yang mau tidak mau juga jelas akan memperkaya citarasa dan karsa
melahirkan suatu pranata hukum baru yang bangsa sendiri;
bersifat mengimpor hukum asing khususnya 4. Perdagangan bebas akan menghapus garis
hukum yangberasal dari tradisi hukum Anglo rasial yang sempit, dan terjadinya
saxon dengan sistem hukum common law transformasi sosial yang dahsyat.Sehingga
(Lubis, 1986). pola pikir yang sempit “narrowminded
Sejalan dengan perkembangan tersebut, nationalism” ditukar dengan“hidup damai di
maka bentuk-bentuk kegiatan bisnis di era mayapada”. Kotak-kotak isolasionisme dan
globalisasi ini terus berkembang cepat eksklusivisme akan pecah dan merekah; dan
mengikuti perkembangan bentuk-bentuk 5. Perdagangan bebas akan mendorong
kegiatan usaha didunia. Bahkan pranata terciptanya rasa solidaritas antar bangsa
ekonomi asing banyak masuk dan berkembang yang terkait di kawasan itu.
diIndonesia yang kadang kala tidak cocok 6. Seiring dengan meningkatnya transaksi
diterapkan diIndonesia. Seperti bentuk-bentuk bisnis akibat dari perdagangan bebas dan
pranata hukum yang berkembang di tradisi globalisasi ekonomi, baik yang bersifat
hukum anglo saxon dengan sistem hukumnya nasional, regional maupun internasional ini
commonlaw dimana perbedaan sistem hukum sudah barang tentu akan membawa
menjadi kendala dalam penerapannya. Dengan konsekuensi perlunya aturan main (rule of
kemajuan teknologi maka telah berkembang the game) yang berupa regulasi yang dapat
bentuk-bentuk transaksi eletronik yang menjamin kontinuitas aktifitas dunia usaha
merupakan bentuk perikatan atau hubungan sendiri secara adil dan pasti. Demi
hukum yang ramai dibicarakan sebagai online terciptanya keteraturan dan kepastian dalam
contract, yaitu perikatan atau hubungan hukum mengakomodasi berbagai kepentingan
yang dilakukan secara elektronik dengan pelaku bisnis, hukum ekonomi dan bisnis
memadukan jaringan (networking) dari sistem akan menjadi kebutuhan yang tidak
informasi berbasis komputer dengan sistem terelakkan sebagai pedoman fundamental.3
komunikasiyang berbasis jaringan dan jasa
telekomunikasi (Suhardi, 2002).

2
Mir MS, 2000, Seluk Beluk dan Teknik Perdagangan Luar
1
Erman, Globalisasi Hukum dan Kemajuan Teknologi: Negeri, PPM, Jakarta, hlm. 203
Implikasinya Bagi Pendidikan Hukum dan Pembangunan Hukum 3
Ngadino, Peranan Hukum dalam Globalisasi Ekonomi, Jurnal
Indonesia, Jurnal hukum, Vol.01, No.1, 2005, hlm.12 Pembaharuan Hukum, Vol 01 No.1 , 2014, hlm 60
Sehubungan dengan globalisasi hukum sudah seharusnya bersifat promotif, adil,
tersebut, perlu dilakukan pengembangan kondusif serta efisien. Selain itu, iklim ini
hukum (rechtsbeofening) secara terintegrasi juga harus tetap memperhatikan
dan berkelanjutan, sesuai dengan tatanan kepentingan ekonomi nasional.
hukum nasional (sistem hukum Indonesia) Maka dari itu, dengan berbagai
berdasarkan nilai yang terkandung dalam pertimbangan diatas, Presiden bisa membuat
substansi Pancasila dan UUD 1945. 4 hukum investasi melalui pembentukan UU.
Isi UU No. 25 Tahun 2007 : UU ini
B. Pembahasan membahas berkenaan dengan apa yang
1. Undang Undang Investasi di Indonesia dimaksud dengan investasi atau penanaman
Hukum investasi atau pasar modal di modal sebagai bentuk investasi utama.
Indonesia, sudah diatur oleh Pemerintah Menurut UU ini, yang dimaksud dengan
melalui UU No. 25 Tahun 2007 Tentang penanaman modal ialah segala bentuk
Penanaman Modal. UU ini memiliki kegiatan yang dilakukan dalam rangka
beberapa pasal yang secara jelas mengatur penanaman modal. Adapun penanam modal
hukum atau aturan investasi di Indonesia. atau investor yang dimaksud di sini bisa
Silahkan simak pembahasan berikut; berupa investor dalam atau luar negeri.
Pertimbangan dalam Pembuatan
Undang-Undang Berdasarkan UU, Presiden 2. Hukum Investasi Indonesia dalam
bisa memutuskan untuk membuat UU perkembangan globalisasi
investasi karena beberapa hal berikut; Indonesia merupakan bagian dari
a. Berdasarkan UUD Negara Republik masyarakat global sehingga Indonesia pun
Indonesia Tahun 1945. Menurut UUD ini, tidak terlepas dari hukum internasional
dijelaskan bahwa ada tujuan yang termasuk yang menyangkut ekonomi.Tetapi
dilakukan untuk membuat perekonomian walaupun demikian, kita juga harus bersikap
negara Indonesia agar lebih baik lagi kritis dan memperjuangkan hak bagi
yakni melalui pembangunan ekonomi kesejahteraan negara kita, karena tidak
nasional yang berkelanjutan. Tentu saja, semua kebijakan ekonomi tersebut dapat
menurut UUD tersebut, pembangunan diterapkan dan kalaupun diterapkan harus
ekonomi ini diharuskan berlandaskan ada penyesuaian dengan hukum yang
pada demokrasi ekonomi. berlaku di Indonesia. Bagi Indonesia sendiri,
b. Menjalankan amanat yang sudah pengaruh globalisasi itu selain menuntut
ditetapkan di Ketetapan Majelis penyesuaian sistem hukum nasional,
Permusyawaratan Rakyat Republik globalisasi hukum sekaligus menghadapkan
Indonesia Nomor XVI/MPR/ 1998. Indonesia pada berbagai penuntasan
Adapun isi amanat tersebut adalah guna persoalan hukum yang harus diselesaikan.
melaksanakan aturan atau kebijakan Tidak saja menyangkut grand desain hukum
investasi (penanaman modal), maka nasonal yang belum ada, ada sejumlah
diharuskan dengan landasan sistem keadaan hukum Indonesia atau apa yang
ekonomi kerakyatan. Didalam ekonomi dinamakan dengan (the existing legal system)
kerakyatan tersebut ada usaha kecil, yang menunjukkan hal-hal sebagai berikut: 5
mikro, menengah serta koperasi. a. Dilihat dari substansi hukum, asas dan
c. Untuk percepatan pembangunan ekonomi, kaedah, hingga saat ini terdapat berbagai
maka dilakukan peningkatan penanaman sistem hukum yang berlaku,yakni sistem
modal. Ini dilakukan untuk mengolah hukum adat, sistem hukum agama, sistem
segala potensi ekonomi menjadi kinerja hukum barat, dan sistem hukum nasional.
ekonomi yang riil atau nyata. Adapun Tiga sistem hukum yang pertama
modal tersebut bisa datang dari dalam merupakan akibat politik hukum masa
atau luar negeri. penjajahan. Secara negatif, politik hukum
d. Untuk membuat Indonesia ikut serta tersebut dimaksudkan untuk membiarkan
dalam kerjasama di dunia internasional rakyat tetap hidup dalam lingkungan
maka harus ada iklim investasi atau
penanaman modal. Iklim investasi ini 5
agir Manan, 1999, Pembinaan Hukum Nasional, dalam Mochtar
Kusumaatmadja : Pendidik & Negarawan, Kumpulan KaryaTulis,
4
Soetandyo Wignjosoebroto, Hukum: Paradigma, Metode Menghormati 70 Tahun Prof. Dr. Mochtar
dan Dinamika Masalahnya, Jakarta, 2002, hlm 363 Kusumaatmadja,SH.,LL.M., Alumni, Bandung, hlm 238-245
hukum tradisional dan sangat dibatasi ternyata lebih rumit dibanding globalisasi
untuk memasuki sistem hukum yang ekonomi. Globalisasi hukum dalam artian
diperlukan bagi suatu pergaulan yang tanggung jawab global telah
modern; menempatkan dirinya sebagai alat bagi
b. Ditinjau dari segi bentuk, sistem hukum global state. Kondisi ini mirip dengan
yang berlaku lebih mengandalkan pada hukum sebagai alat kekuasaan
bentuk-bentuk hukum tertulis. Para sebagaimana terjadi pada negara-negara
pelaksana dan penegak hukum senantiasa bangsa (negara nasional). Semakin
mengarahkan pikiran hukum pada pesatnya angka per tumbuhan serta
peraturan-peraturan tertulis. Pemakaian perkembangan perekonomian dunia,
kaidah hukum adat atau hukum Islam maka lahirlah hukum ekonomi. Di
hanya dipergunakan dalam hal-hal yang seluruh dunia, hukum ekonomi berfungsi
secara hukum ditentukan harus diperiksa mengatur dan membatasi kegiatan
dan diputus menurut kedua hukum ekonomi, dengan harapan sistem
tersebut. Penggunaan jurisprudensi dalam pembangunan perekonomian tidak
mempertimbangkan suatu putusan hanya mengabaikan hak-hak dan kepentingan
sekedar untuk mendukung peraturan masyarakat.
hukum tertulis yang menjadi tumpuan
utama; Pengaturan tentang kegiatan
c. Hingga saat ini masih cukup banyak investasi yakni dalam Undang-Undang No.
hukum tertulis yang dibentuk pada masa 25 Tahun 2007 Pasal 3 ayat (1) huruf a,
pemerintahan Hindia Belanda. Hukum- disebutkan bahwa hal tersebut di
hukum ini bukan saja dalam banyak hal selenggarakan berdasarkan asas kepastian6
tidak sesuai dengan alam kemerdekaan, Secara spesifik, tujuan utama pembentukan
tetapi telah pula ketinggalan orientasi dan UUPM adalah ”memberikan kepastian
mengandung kekosongan, baik ditinjau hukum dan kejelasan mengenai kebijakan
dari sudut kebutuhan danfungsi hukum penanaman modal dengan tetap menge-
maupun perkembangan masyarakat; depankan kepentingan nasional sehingga
d. Keadaan hukum kita dewasa ini dapat meningkatkan jumlah dan kualitas
menunjukkan pula banyak aturan investasi yang berujung pada peningkatan
kebijakan (beleidsregel). Peraturan- pertumbuhan ekonomi, peningkatan
peraturan kebijakan ini tidak saja berasal lapangan kerja, peningkatan ekspor dan
dari administrasi negara,bahkan ada pula penghasilan devisa, peningkatan
dari badan justisial; kemampuan teknologi, peningkatan
e. Keadaan hukum kita dewasa ini adalah kemampuan daya saing nasional, dan pada
sifat departementalcentris. Hukum, akhirnya diharapkan dapat meningkatkan
khususnya peraturan perundangan kesejahteraan masyarakat pada umumnya.”.
seringkali dipandang sebagai urusan Lahirnya Undang-Undang Nomor
departemen yang bersangkutan 25 Tahun 2007 tentang PenanamanModal
f. Tidak pula jarang dijumpai inkonsistensi (UUPM) tersebut adalah sebagai langkah
dalam penggunaan asas-asas hukum atau awal pembaharuan hukum investasi karena
landasan teoretik yang dipergunakan. UUPM ini mencabut UUPMA dan UUPMD
Berdasarkan dinamika globalisasi yang lama. Dengan UUPM ini diharapkan
yang mempengaruhi bidang hukum, maka dapat mengakomodasi berbagai kendala
globalisasi hukum sepertinya berakar pada investasi yang selama initerjadi demi
dua hal, yaitu: tercapainya pertumbuhan ekonomi yang
1) Globalisasi hukum yang berakar pada lebih baik ke depan. Alasan filosofis dari
globalisasi ekonomi dan bidan glainnya UUPM paling tidak terlihat dari
yang menempatkan global state sebagai konsideransnya, huruf c bahwa ”untuk
“masyarakat pasar”; mempercepat pembangunan ekonomi
2) Globalisasi hukum yang berakar pada nasional dan mewujudkan kedaulatan politik
global state yang menampakkan dan ekonomi Indonesia diperlukan
wujudnya dalam apa yang disebut dengan
“tanggung jawab global”. Hal ini 6
M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Aspek H, Aspek Hukum
mengindikasikan, globalisasi hukum Pasar Modal Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2004), hl, 34
peningkatan penanaman modal untuk DAFTAR PUSTAKA
mengolah potensi ekonomi menjadi
kekuatan ekonomi riil dengan menggunakan Erman, 2005, Globalisasi Hukum dan Kemajuan
modal yang berasal, baik dari dalam negeri Teknologi: Implikasinya Bagi Pendidikan
maupun dari luar negeri”; dan huruf Hukum dan Pembangunan Hukum
d ”dalam menghadapi perubahan Indonesia, Jurnal hukum, Vol.01, No.1
perekonomian global dankeikutsertaan MS Mir, 2000, Seluk Beluk dan Teknik
Indonesia dalam berbagai kerjasama Perdagangan Luar Negeri, PPM, Jakarta
internasional perlu diciptakan iklim Ngadino, 2014, Peranan Hukum dalam Globalisasi
penanaman modal yang kondusif, promotif, Ekonomi, Jurnal Pembaharuan Hukum,
memberikan kepastian hukum, keadilan, dan Vol 01 No.1
efisien dengan tetap memperhatikan Wignjosoebroto, Soetandyo, 2002, Hukum:
kepentingan ekonomi nasional.”7 Paradigma, Metode dan Dinamika
Masalahnya, Jakarta
C. Penutup Manan, agir , 1999, Pembinaan Hukum Nasional,
1. Kesimpulan dalam Mochtar Kusumaatmadja : Pendidik
Penataan hukum investasi dalam & Negarawan, Kumpulan KaryaTulis,
upaya menciptakan iklim investasi tersebut, Menghormati 70 Tahun Prof. Dr. Mochtar
telah dimulai dengan kehadiran UUPM Kusumaatmadja,SH.,LL.M., Alumni,
yang secara normatif telah mengakomodir Bandung
berbagai kepentingan para penanam modal Nasarudin , M. Irsan & Surya, Indra, 2004, Aspek
asing. Misalnya adanya ketentuan- Hukum Pasar Modal Indonesia, Jakarta:
ketentuan dan perlakuan yang tidak Kencana
diskriminatif, yang diberikan pada para Limbong, Ferry Susanto, 2018, Implikasi Hukum
pengusaha lokal atau domestik dalam Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Investasi,
arena memperebutkan pangsa pasar, Jurnal Warta Edisi : 57,
adanya perlindungan dan jaminan investasi
atas ancaman terjadinya resiko
nasionalisasi dan eksproriasi, dan adanya
jaminan dalam hak untuk dapat
mentransfer laba maupun deviden, serta
hak untuk melakukan penyelesaian hukum
melalui arbitrase internasional.
2. Saran
Untuk kedepannya sangat
diperlukan kefektifan dalam mendorong
lebih lanjut peningkatan investasi
penanaman modal di Indonesia, terkait
bagaimana implementasi UUPM
selanjutnya dalam menciptakan iklim
investasi dan usaha yang lebih menarik

Nama Mahasiswa : Ruslan Wahyono


Kelas : Hukum Bisnis (B3)
NIM : 1910522036

7
Ferry Susanto Limbong, Implikasi Hukum Ekonomi
Terhadap Pertumbuhan Investasi, Jurnal Warta Edisi : 57,
2018, Hlm 6

Anda mungkin juga menyukai