Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


mengamanatkan bahwa pembangunan kesehatan harus ditujukan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumberdaya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomis. Setiap orang berhak atas kesehatan dan setiap orang mempunyai hak yang sama
dalam memperoleh akses atas sumberdaya di bidang kesehatan. Namun, setiap orang juga
tidak luput dari kewajiban-kewajiban di bidang kesehatan.
Dalam Sistem Kesehatan Nasional 2009, khususnya dalam tujuan Sub Sistem
Pemberdayaan Masyarakat adalah meningkatnya kemampuan masyarakat untuk berperilaku
hidup sehat, mampu mengatasi masalah kesehatan secara mandiri, berperan aktif dalam,
setiap pembangunan kesehatan, serta dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan
pembangunan berwawasan kesehatan.
Saat ini, dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, masyarakat masih diposisikan
sebagai objek dan belum sebagai subjek. Selain itu, masih banyak upaya kesehatan belum
menyentuh masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, tertinggal, kepulauan, dan
perbatasan. Untuk itu, perlu adanya Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM),
agar upaya kesehatan lebih mudah diakses (accessible), lebih terjangkau (affordable), serta
lebih berkualitas (quality).

Dalam Kepmenkes Nomor 1529 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan


Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif disebutkan bahwa salah satu kriteria desa
dan kelurahan siaga aktif adalah adanya kemudahan akses masyarakat ke sarana pelayanan
kesehatan (Poskesdes, Puskesmas Pembantu, Puskesmas atau sarana kesehatan lainnya) dan
pengembangan UKBM yang melaksanakan surveilans berbasis masyarakat. Dalam
perkembangan pemberdayaan masyarakat sampai dewasa ini, telah tumbuh dan berkembang
berbagai UKBM. Berbagai UKBM yang telah berkembang, antara lain Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu), Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK), Pos Kesehatan Pesantren
(Poskestren), Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM), Pos Malaria
Desa (Posmaldes), Pos TB Desa, Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Pondok Bersalin Desa
(Polindes), dll.
Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif pada akhirnya diharapkan
terintegrasi dengan perencanaan pembangunan desa, agar dalam pelaksanaannya dapat
berkesinambungan. Oleh karena itu, diperlukan dukungan pemerintah daerah dan pemangku
kepentingan terkait. Hal ini diperkuat dengan terbitnya Surat Edaran (SE) Menteri Dalam
Negeri Nomor 140/1508/SJ Tahun 2011 yang ditujukan kepada seluruh Gubernur, Bupati,
dan Walikota seluruh Indonesia untuk menyelenggarakan pengembangan desa dan kelurahan
siaga aktif di wilayahnya masing-masing sesuai dengan isi Pedoman umum pengembangan
desa dan kelurahan siaga aktif.
BAB II
KONSEP DASAR POSKESDES
A. PENGERTIAN
Pos Kesehatan Desa, selanjutnya disingkat dengan Poskesdes,adalah Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka
mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes
dibentuk sebagai upaya untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar setiap hari bagi
masyarakat di desa serta sebagai sarana untuk mempertemukan upaya masyarakat dan
dukungan Pemerintah. Pelayanan Poskesdes meliputi upaya promotif, preventif, dan
kuratif sesuai dengan kewenangannya yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama
bidan) dengan melibatkan kader kesehatan.
Pengertian “Desa” atau yang disebut dengan nama lain adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang
diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Terwujudnya masyarakat sehat yang peduli, tanggap, dan mampu mengenali, mencegah, dan
mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi.
2. Tujuan Khusus
a. Terselenggaranya upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya di bidang kesehatan.
b. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
(bidan) dan kader kesehatan.
c. Terselenggaranya pengamatan, pencatatan, dan pelaporan dalam rangka meningkatkan
kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap risiko dan bahaya yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi
menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) serta faktor-faktor risikonya (termasuk status gizi
dan ibu hamil yang berisiko).

C. RUANG LINGKUP KEGIATAN


Ruang lingkup kegiatan Poskesdes meliputi upaya kesehatan yang mencakup upaya promotif,
preventif, dan kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan
melibatkan kader kesehatan. Kegiatan Poskesdes, utamanya adalah pelayanan kesehatan
dasar yaitu layanan kesehatan untuk ibu hamil, ibu menyusui, kesehatan anak dan
pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans penyakit, surveilans gizi, surveilans perilaku
berisiko, surveilans lingkungan, dan masalah kesehatan lainnya), penanganan
kegawatdaruratan kesehatan, serta kesiapsiagaan terhadap bencana. Sebagai bentuk
pertanggungjawaban maka kegiatan di Poskesdes didukung dengan pencatatan dan pelaporan.
Poskesdes merupakan pendorong dalam menumbuhkembangkan terbentuknya UKBM lain di
masyarakat serta meningkatkan partisipasi masyarakat dan kemitraan dengan berbagai
pemangku kepentingan terkait.
Kegiatan dilakukan berdasarkan pendekatan edukatif atau kemasyarakatan yang
dilakukan melalui musyawarah dan mufakat oleh forum desa siaga aktif atau forum kesehatan
lainnya yang sudah ada, yang disesuaikan dengan kondisi dan potensi masyarakat setempat.

D. FUNGSI POSKESDES
1. Sebagai fasilitas pelayanan kesehatan guna lebih mendekatkan
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat.
2. Sebagai wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai risiko
dan masalah kesehatan.
3. Sebagai wahana pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan.

E. PRIORITAS PENGEMBANGAN
Mengingat Poskesdes merupakan salah satu upaya mendekatkan pelayanan kesehatan dasar
yang sekaligus menjadi wahana pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan maka prioritas
pengembangannya adalah:

Anda mungkin juga menyukai