OLEH
DEBY AYU BR KABAN
EVERWATY BR GINTING
JUNIKA TARIGAN
MAHARANI BR SURBAKTI
SAGITA BR TARIGAN
GURU: J.T
berbagai
wawasan
dan
a. Budaya Global.
Perilaku, nilai, dan gaya hidup yang dibawa masuk arus informasi global
diterima dengan mudah, meskipun ada yang tidak sesuai degan nilai sosial
budaya sendiri. Munculnya manusia global, orang yang hidup di Indonesia
tetapi lebih merasa sebagai warga komunitas global dan sebagainya.
b. Konsep Global.
Timbulnya wacana atau diskusi terhadap permasalahan konseptual yang
ditimbulkan oleh globalisasi, misalnya mengenai konsep negara-bangsa
( nation state ), relevansi ideologi bagi negara, primordialisme baru,
liberalisasi, dan sebagainya.
c. Pendangkalan wawasan dan kehidupan demokrasi.
Kompetisi media massa global melahirkan demokrasi instant dan
pendangkalan wawasan, dengan proses analisis realtime yang langsung
jadi dari tempat peristiwa yang mengutamakan nilai gigit ( soundbites ),
rentang perhatian ( span of attention ) yang singkat, serta kultur pop
global. Pendangkalan ini menular ke dalam masyarakat yang tidak sempat
melihat perspektif yang wajar sebagai akibat dari gerak dinamika yang
sangat tinggi.
d. Isyu Global.
Hak Asasi Manusia, masalah lingkungan global, dan isyu yang
dikembangkan di masyarakat yang menguasai lalu-lintas informasi global,
misalnya: hak aborsi wanita, kohabitasi, keluarga sama jenis, dan
sebagainya.
e. Politik global.
Perlu diingat, bahwa adanya diskusi dan perhatian tersebut tentu dengan
tidak sendirinya berarti tidak baik. Dengan pengkajian dan telaahan yang
lebih dalam dan terbuka, dengan memakai bahasa yang sama, isyu global
dapat dibahas dalam berbagai forum seminar, pengkajian dan diskusi
secara lugas. Hal ini misalnya dapat dilakukan terhadap wawasan tentang
keterbukaan, hak asasi manusia atau wawasan lingkungan.
3.
5)
Visi penglihatan untuk melihat proses pembangunan tidak dalam
jangka pendek (short tern vision) tetapi dalam jangka panjang (long tern
vision).
4)
Toleransi yang menghormati hak berbeda pendapat, berbeda agama,
berbeda suku, berbeda ras, berbeda kelompok. Hak untuk berbeda dalam
semangat bersatu.
5)
Solideritas sosial yang menumbuhkan sikap keadilan sosial dan
terwujud dalam jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan yang
menurun dan kesenjangan di atas garis kemiskinan mangecil.
Demikian langkah-langkah penyesuaian yang perlu diusahakan dalam
menanggapi proses globalisasi dan proses pembangunan yang merobah
struktur ekonomi dan masyarakat Indonesia dari masyarakat agraris
pertanian ke arah masyarakat industri. Langkah-langkah penyesuaian ini
tidak berlangsung otomatis, tetapi perlu ditumbuh kembangkan.
5. Implikasi Globalisasi Terhadap Bangsa dan Negara
Negara Indonesia sebagai bagian dari masyarakat global dengan ideologi
Pancasila yang terbuka dan sistem politik, ekonomi, sosial-budaya serta
hankam yang dinamis, dalam melaksanakan pembangunan dari tahun ke
tahun, merasakan dampak dari perubahan-perubahan dunia yang cepat
dan mendasar. Hal ini tentu saja membawa implikasi pada perencanaan
dan pengelolaan pembangunan nasional secara keseluruhan dalam
berbagai bidang dan aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Akan tetapi, perubahan-perubahan itu sendiri akan berpengaruh pada
perkembangan terhadap teknologi informasi dan komunikasi, ilmu
pengetahuan, para cendikiawan dari berbagai disiplin ilmu, pelaku
ekonomi dalam dunia usaha maupun purumus kebijakan di tingkat
nasional. Semua perubahan-perubahan tersebut akan berimplikasi pada
hal-hal antara lain sebagai berikut :
1.
2.