Anda di halaman 1dari 3

Cara menyusun jurnal penyesuaian dengan

pendekatan HPP

Dalam perusahaan dagang jurnal penyesuaian dapat disusun dengan menggunakan 2


(dua) pendekatan yaitu pendekatan ikhtisar laba-rugi dan dengan pendekatan HPP.
Pada postingan sebelumnya telah dibahas tentang penyusunan jurnal penyesuaian
dengan pendekaan ikhtisar laba-rugi, sekarang akan dibahas Cara menyusun
jurnal penyesuaian dengan pendekatan HPP. Sebelum membahas lebih jauh ada
baiknya kita mengenal istilah HPP, Dalam akuntansi HPP atau Harga pokok penjualan
adalah dasar perhitungan keuntungan atau laba yang ditetapkan perusahaan atau dapat
juga diartikan sebagai harga perolehan barang yang terjual.
Unsur-Unsur HPP antara lain Persediaan barang dagangan awal dan ahir, pembelian,
beban angkut pembelian, Retur pembelian, beban angkut pembelian, dan potongan
pembelian. Ketika perusahaan memutuskan untuk menggunakan pendekatan HPP
dalam penyusunan jurnal penyesuaian maka langkah yang diambil adalah menjurnal
unsur-unsur HPP tersebut dengan memindahkan kedalam akun Harga pokok penjualan
(HPP). Adapun jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut:
1. Menjurnal akun persediaan barang dagangan
a.
Persediaan
barang
(mengurangi Persediaan)
HPP...................Rpxxx
Persediaan barang dagangan .......Rp xxx
b.
Persediaan
barang
(menambah atau memunculkan persediaan)
Persediaan barang dagangan........ Rp xxx
HPP
.....................................................Rp xx

dagangan

awal

dagangan

ahir

2. Menjurnal Pembelian (Menambah HPP)


HPP ..........Rp xxx
Pembelian........Rp xxx
3. Beban angkut Pembelian (menambah HPP)
HPP ............Rp xxx
Biaya angkut Pembelian......Rp xxx
4. Retur Pembelian (mengurangi HPP )
Retur Pembelian ............Rp xxx
HPP ....................Rp xxx
5. Potongan Pembelian (mengurangi HPP )
Potongan pembelian .............Rp xxx
HPP ...........................Rp xxx
Untuk memperjelas pemahaman tentang penyusunan jurnal penyesuaian dengan
pendekatan HPP, silahkan perhatikan ilustrasi berikut ini:

Data penyesuaian per 30 September 2012:


a. Persediaan barang dagangan Rp 7.900.000
b. Inventaris disusutkan 15% per tahun
c. Perlengkapan yang terpakai Rp 192.000
d. Telah dibayar sewa gudang pada bulan ini untuk 2 bulan (september da oktober
2012) sebesar Rp 500.000
e. Iklan yang belum dibayar Rp 20.000

Analisis Jurnal Penyesuaian pendekatan HPP


1. Persediaan barang dagangan awal
Persediaan barang sebesar Rp 7.500.000 yang terdapat pada neraca saldo merupakan
persediaan barang awal. Pada ahir periode persediaan ini telah terjual dan menambah
HPP sehingga harus dipindahkan ke dalam akun harga pokok penjualan dengan cara
mendebetnya sebesar jumlah yang sama. Ayat jurnal penyesuaian yang dibuat adalah
sebagai berikut:
HPP
Rp 7.500.000
Persediaan barang dagang Rp 7.500.000
2. Pembelian Barang Dagangan
Pembelian barang dagang sebesar Rp 24.950.000 berada diposisi kredit dalam jurnal
penyesuaian karena akun pembelian mempengaruhi HPP dan harus dipindahkan ke
akun HPP dengan jumlah yang sama, Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
HPP Rp 24.950.000
Pembelian Rp 24.950.000
3. Retur Pembelian
Akun retur pembelian sebesar Rp 1.350.000 berada diposisi debet, karena akun retur
pembelian mempengaruhi HPP dan harus dipindahkan ke akun HPP dengan jumlah
yang sama. jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut:
Retur Pembelian
Rp 1.350.000
HPP
Rp 1.350.000
4. Potongan Pembelian
Potongan pembelian sebesar Rp 276.000, Berada diposisi kredit, karena akun potongan
pembelian mempengaruhi HPP dan harus dipindahkan ke akun HPP dengan jumlah
yang sama. Jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagi berikut:
Potongan pembelian
Rp 276.000

HPP
Rp 276.000
5. Persediaan ahir barang dagangan
Akun persediaan ahir barang dagangan didebet, karena persediaan ini belum dicatat
dalam neraca saldo, akun ini juga akan mengurangi HPP sehingga dalam akun HPP
dicatat disisi kredit. Jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagi berikut:
Persediaan Barang dagangan
Rp 7.900.000
HPP
Rp 7.900.000
6. Penyusutan inventaris
Beban penyusutan inventaris terjadi karena terpakainya inventaris tersebut sepanjang
periode operasi perusahaan, dilain pihak, penurunan nilai inventaris ini dicatat
dalam akumulasi penyusutan inventaris dengan jumlah yang sama.
Perhitungan penyusutan inventaris bulan september 2012 adalah:
Penyusutan dalam 1 tahun:
15% x 4000.000 = Rp 600.000
Penyusutan dalam 1 bulan:
Rp 600.000 : 12 = Rp 50.000.
Jurnal Penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut:
Beban penyusutan Inventaris Rp 50.000
Akl. Penyusutan Inventaris
Rp 50.000
7. Penyesuaian Perlengkapan
Perlengkapan yang telah terpakai selama periode operasi perusahaan diperlakukan
sebagai beban, bukan lagi sebagai harta sehingga perlu dilakukan penyesuaian dengan
cara mengurangi saldo perlengkapan tersebut.
Jurnal penyesuaian yang dibuat untuk menyesuaiakan perlengkapan adalah sebagai
berikut:
Beban Perlengkapan Rp 192.000
Perlengkapan
Rp 192.000
8. Penyesuaian Sewa dibayar dimuka
Beban sewa yang dibayarkan sebesar Rp 500.000, Namun beban sewa yang terjadi
selama satu periode bejalan (1 bulan) adalah sebesar Rp 250.000, Hal ini berarti Saldo
beban sewa dibayar dimuka berkurang sebesar jumlah saldo beban sewa yang telah
terjadi, sehingga perlu dibuat penyesuaian.
Jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebgai berikut:
Sewa gudang dibayar dimuka Rp 250.000
Beban sewa gudang
Rp 250.000
9. Biaya Iklan yang belum dibayar
Biaya iklan yang menjadi beban dalam periode akuntansi tersebut adalah Rp 20.000
karena belum dibayar, sehingga terjadi utang iklan dengan jumlah yang sama.
Jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut:
Beban Iklan Rp 20.000
Utang iklan
Rp 20.000

Anda mungkin juga menyukai