23
PENDAHULUAN
Buku Panduan ini dibuat bertujuan untuk membantu team Implementasi untuk
melaksanakan Implementasi Komputerisasi dari setiap produk Perangkat
Lunak yang dibuat oleh pt Realta Chakradarma.
TAHAPAN-TAHAPAN IMPLEMENTASI
Tahapan ini harus dihadiri oleh wakil dari departemen yang terkait
tergantung dari produk yang terjual, yaitu dari departemen :
1. Departement yang melakukan transaksi penjualan (Sales Department,
Maintenance Department).
2. Project Department.
3. Development Department, apabila terdapat modifikasi program.
4. SE Department.
5. Purchasing Department, apabila ada produk-produk yang harus dibeli.
6. Finance Department.
Dari hasil tahapan ini maka Team Implementasi bertanggung jawab untuk
membuat beberapa hal yaitu :
Jadwal Implementasi (lihat lampiran IMP-01-01).
Daftar anggota team, Project Leader dan anggota team berikut dengan
lingkup pekerjaannya masing-masing (lihat lampiran IMP-01-02).
Adalah tahapan yang penting dan harus dilakukan dimana tujuan dari tahapan
ini adalah mendapatkan kesepakatan bersama tentang rencana lingkup
pekerjaan secara keseluruhan yang akan dilakukan antara pihak Realta dan
pihak Pelanggan.
Untuk memperlancar pelaksanaan tahapan-tahapan Implementasi maka
kehadiran dari wakil departemen yang terkait pihak pelanggan menjadi hal
yang sangat penting.
Sedangkan siapa saja yang harus hadir dari pihak Realta adalah :
Sipembuat Kontrak.
Team Implementasi.
Semua keputusan hasil dari tahapan ini harus terekam dalam notulen rapat
dan dilengkapi dengan daftar hadir.
Dimana hasil dari tahapan ini harus dibuat dalam bentuk tertulis dan dalam
bentuk buku, yang isinya terdiri dari :
Hasil Survey Detail
Hasil Analist and Design
Daftar Program yang terkait dengan Modifikasi
Berita Acara Modifikasi
Penawaran Modifikasi baru untuk kebutuhan yang tidak tercakup dalam
Kontrak
Setelah mendapatkan kesepakatan dari pihak Pelanggan maka hasil dari
tahapan ini akan disimpan ke binder Pelanggan.
Apabila pada saat tahapan ini dilakukan dan diketemukan hal-hal yang perlu
dibeli oleh pihak pelanggan maka hal tersebut menjadi tanggung jawab dari
Project Leader untuk memastikan hal tersebut terjadi, dimana untuk
pengadaannya Project Leader dapat meminta bantuan dari departemen yang
terkait.
Selain hal diatas maka team Implementaation juga harus menjelaskan data
Master apa saja yang harus dipersiapkan oleh pihak pelanggan dan
memberikan media Form Data Master yang diperlukan serta penjelasan cara
penggunaannya.
Memastikan semua form yang digunakan dapat dipersiapkan pada waktunya
seperti PO Form, DO Form, Invoice Form, Slip Gaji dan lain-lainnya.
Apabila dari hasil tahapan ini muncul suatu prosedur yang tidak tercakup
didalam sistem yang telah dibeli oleh pihak pelanggan dan pihak pelanggan
meminta hal tersebut untuk dapat diakomodir didalam sistem maka team
Implementation harus membahas hal ini dengan departemen Development dan
setelah itu akan ditindak lanjuti oleh departemen Development.
Sedangkan team Impelementasi itu sendiri tetap melanjutkan semua tahapan
Implementasi sesuai dengan kontrak yang telah disetujui.
Tahapan ini dilakukan oleh departemen Hardware (SE) dan penyelesaian dari
tahapan ini harus ditandai dengan Berita Acara Instalasi Perangkat Keras.
Departemen Project juga harus mempunyai satu buah copy dari Berita Acara
Perangkat Keras dan disimpan di binder Pelanggan.
Project Leader harus mengikuti status dari tahapan ini dan memastikan
bahwa semuanya telah terpasang sesuai dengan kebutuhan.
Setelah kondisi Perangkat Keras yang ada di pelanggan sudah siap untuk
digunakan maka langkah selanjutnya adalah melakukan Instalasi atau
Pengiriman Perangkat Lunak yang telah dipesan oleh Pelanggan.
Semua keputusan dari tahapan ini harus terekam dalam bentuk Notulen Rapat
dan Daftar Hadir semua peserta, yang kemudian disimpan kedalam binder
Pelanggan.
Dengan dijalankannya tahapan ini maka diharapkan semua orang yang terkait
akan memberikan support dan dapat bekerja sama dengan lebih baik sehingga
tahapan-tahapan berikutnya dapat berjalan dengan semestinya.
Perlu atau tidaknya tahapan ini dilakukan sangatlah tergantung dari lingkup
kerja yang akan dikomputerisasikan.
Salah satu tahapan yang juga harus dilakukan sebelum sistem dapat
dijalankan adalah tahapan untuk memasukkan data master maupun data tabel
yang diperlukan.
Perlu diingat bahwa semua persiapan data Transaksi ataupun Data Saldo
terkait dengan tanggal Cut-Off yang telah ditentukan bersama.
Setelah semua persiapan data master dan transaksi selasi dimasukkan maka
tahapan selanjutnya adalah Tahapan System Life yang artinya adalah
dimulainya menjalankan sistem dengan menggunakan data actual dan data up-
to-date.
Pada saat sistem ini dijalankan maka sistem lama harus sudah tidak dijalankan
lagi per tanggal yang sistem baru dijalankan (metode Cut-Off), pastikan
bahwa kita tidak menganut metode Pararel-Run.
Alasan mengapa kita tidak menganut metode Pararel-Run karena dengan
metode tersebut akan menimbulkan dualisme pekerjaan yang akan dapat
menghambat kelancaran komputerisasi, karena akan timbul prioritas kepada
pekerjaan dengan sistem yang lama.
Untuk memastikan bahwa sistem baru dapat berjalan dengan baik dan
semestinya maka pada saat tahapan ini dilakukan maka team Implementasi
harus mendampingi pelanggan sehingga siap membantu apabila terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan.
Sebagai bukti bahwa tahapan ini telah dilakukan dan berjalan dengan baik
maka Project Leader harus membuat BA System Life (IMP-13-01) dan
ditanda tangani oleh pihak pelanggan.
Catatan :
Apabila tahapan ini dikaitkan dengan pembayaran maka Project Leader harus
memastikan terjadinya tagihan ke pelanggan dan terjadi pembayaran oleh
pelanggan.
14. ASSISTANCE
Biasanya pada tahap awal setelah sistem dijalankan masih muncul beberapa
kendala, seperti :
Belum terbiasa menjalankan sistem baru.
Belum mengerti bagaimana caranya memasukkan data ke sistem untuk
beberapa kasus yang tidak tercakup didalam tahapan Operator
Training.
Project Leader juga harus selalu memberikan laporan dari status project
yang sedang dijalankan ke Manager divisi Project dalam bentuk Project
Review Internal.