Ditujukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Bisnis
Oleh:
10090318341
2018 M / 1440 H
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan
sesuai harapan. Tak lupa shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya.
Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh nilai mata kuliah Pengantar Bisnis. Terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dan membimbing dalam pembuatan makalah
ini.
Akhir kata, semoga Allah SWT membalas segala kebaikan semua pihak
yang telah membantu dan semoga makalah ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.
Penulis
Pengertian Channel of Distribution
Saluran distribusi sangat penting untuk dijaga dan dipertahankan dengan baik.
Sebab saluran distribusi adalah rangkaian jalur yang membawa produk dari
produsen kepada konsumen, apabila saluran distribusi itu tidak efektif dan efisien
maka setiap produk yang akan sampai ke tangan konsumen akan mengalami
kendala yang nantinya akan merugikan produsen sendiri dan konsumen tentunya.
a. Nitisemito
menyatakan bahwa pengertian saluran distribusi adalah lembaga -lembaga
distributor atau lembaga -lembaga penyalur yang berkegiatan dalam
menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau jasa-jasa dari
produsen kepada konsumen.
b. Warren J. Keegan
berpendapat bahwa saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh
para produsen untuk menyalurkan barang produksinya, dari produsen
sampai ke konsumen atau kepada pemakai industri.
c. Assauri
Assauri menyebutkan bahwa saluran distribusi merupakan lembaga-
lembaga yang berkegiatan memasarkan produk, yang berupa barang
maupun jasa dari produsen ke konsumen.
d. Kotler
Kotler mengutarakan tentang pengertian saluran distribusi adalah
sekelompok perusahaan atau perseorangan yang mempunyai hak
kepemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak pemilikan
produk atau jasa pada waktu akan dipindahkan dari produsen ke
konsumen.
e. David A. Revzan
dalam bukunya berjudul Marketing Organization Through the Channel,
Wholesaling in Marketing Organization (Basu Swastha, 1999: 3)
menyatakan bahwa saluran distribusi merupakan suatu jalur yang dilalui
oleh barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada
pemakai. Definisi tersebut masih terlalu sempit. Istilah barang sering
diartikan sebagai suatu bentuk fisik. Akibatnya, definisi ini lebih
cenderung menggambarkan pemindahan jasa-jasa atau kombinasi antara
jasa dan barang. Selain membatasi barang yang disalurkan, definisi ini
juga membatasi lembaga-lembaga yang ada. Definisi yang bersifat luas
tidaklah demikian terapi harus memasukkan semua lembaga yang
mempunyai kepentingan dalam saluran, dan harus cukup luas macam
barang serta jasa yang disalurkan.
g. C. Glenn Walters
dalam bukunya berjudul Marketing Channels juga menjelaskan bahwa
saluran distribusi adalah sekelompok pedagang dan agen perusahaan yang
mengkombinasikan antara pemindahan fisik dan nama dari suatu produk
untuk menciptakan kegunaan bagi pasar tertentu.
Dari definisi diatas dapat diketahui adanya beberapa unsur penting, yaitu :
a. Pertimbangan Pasar
Jenis Pasar
Misalnya untuk mencapai pasar industry perusahaan tidak akan
memerlukan pengecer. Jumlah Pelanggan Potensial. Jika pelanggan
potensial relatif sedikit, maka akan lebih baik bila perusahaan
memakai tenaga penjual sendiri untuk menjual secara langsung
kepada pembeli individual dan pembeli industrial. Sebaliknya
perusahaan lebih baik menggunakan perantara jika pelanggan
potensial relatif banyak.
Konsentrasi Geografis Pasar
Pemasar cenderung mendirikan cabang-cabang penjualan di pasar
yang berpenduduk padat dan menggunakan perantara untuk pasar
yang berpenduduk jarang.
Jumlah dan Ukuran Pesanan
Sebuah perusahaan manufaktur akan menjual secara langsung pada
jaringan grosir yang besar, karena jumlah pesanan yang besar
menyebabkan bentuk pemasaran langsung ini lebih layak
(feasible). Sedangkan untuk toko grosir kecil yang pesanannya
relatif kecil, perusahaan akan menggunakan pedagang grosir
(wholesaler) untuk melakukan penjualan langsung.
b. Pertimbangan Produk
Nilai Unit (Unit Value)
Semakin rendah nilai unit maka saluran distribusinya semakin
panjang. Namun jika produk yang nilai unitnya rendah itu dijual
dalam kuantitas besar atau dikombinasikan dengan barang-barang
lain sehingga jumlah pesanan total menjadi besar, maka saluran
distribusi yang pendek secara ekonomis lebih fleksibel. Sementara
itu, produk yang nilai unitnya tinggi kerapkali dijual melalui
armada penjual perusahaan.
Perishability
Untuk produk-produk yang fisiknya mudah rusak dan tidak tahan
lama lebih baik disalurkan melalui saluran distribusi yang pendek.
Sifat Teknis Produk
Produk-produk industri yang bersifat sangat teknis seringkali harus
didistribusikan secara langsung karena armada penjual produsen
akan lebih dapat memberikan pelayanan yang diperlukan baik
sebelum maupun sesudah pembelian dan lebih menguasai segala
aspek yang berkaitan dengan barang tersebut. Sebaliknya, produk
konsumen yang bersifat teknis seringkali menyulitkan produsen.
Menjual langsung ke konsumen akhir tidaklah mungkin, karena
jumlah konsumennya begitu besar. Sedangkan bila dijual secara
langsung ke retailer juga seringkali menimbulkan masalah
berkenaan dengan pemberian pelayanan pada produk tersebut.
c. Pertimbangan Perantara
Jasa yang diberikan perantara
Produsen hendaknya memilih perantara yang memberi jasa
pemasaran yang tidak bisa dilakukan perusahaan secara teknis
maupun ekonomis.
Keberadaan perantara yang diinginkan
Kesulitan yang dihadapi adalah bahwa seringkali perantara yang
diinginkan produsen tersebut juga menyalurkan produk-produk
yang bersaing dan mereka tidak bersedia menambah lini
produknya.
Sikap perantara terhadap kebijakan perusahaan
Kadang pilihan saluran distribusi produsen menjadi terbatas karena
kebijakan pemasarannya tidak bisa diterima oleh perantara-
perantara tertentu.
d. Pertimbangan Perusahaan
Sumber-sumber Finansial
Perusahaan yang kuat keuangannya cenderung lebih tertarik untuk
mengorganisasikan armada penjualnya sendiri sehingga mereka
relatif kurang membutuhkan perantara.
Kemampuan Manajemen
Pemilihan saluran juga dipengaruhi oleh pengalaman dan
kemampuan pemasaran dari pihak manajemen perusahaan.
Kurangnya pengalaman dan kemampuan pemasaran akan
menyebabkan perusahaan lebih suka memanfaatkan perantara
untuk mendistribusikan barangnya.
Tingkat Pengendalian yang Diinginkan
Apabila dapat mengendalikan saluran distribusi, maka perusahaan
dapat melakukan promosi yang agresif dan dapat mengawasi
kondisi persediaan barang dan harga eceran produknya. Untuk
tujuan-tujuan ini seringkali produsen memilih saluran distribusi
yang pendek, walaupun biayanya tinggi.
Jasa yang Diberikan
Penjual Seringkali perusahaan harus memberikan jasa-jasa
pemasaran karena permintaan dari perantara.
Lingkungan
Pada situasi perekonomian yang lesu, produsen cenderung
menyalurkan barang ke pasar dengan cara yang paling ekonomis,
yaitu menggunakan saluran distribusi yang pendek.
Fungsi transaksi
Fungsi transaksi adalah fungsi yang meliputi bagaimana
perusahaan menghubungkan dan mengkomunikasikan produknya
dengan calon pelanggan. Fungsi ini membuat mereka sadar
terhadap produk yang ditawarkan serta menjelaskan kelebihan serta
manfaat produk tersebut.
Fungsi logistik
Fungsi logistik merupakan fungsi yang meliputi pengangkutan dan
penyortiran barang, termasuk sebagai tempat penyimpanan,
memelihara dan melindungi barang. Fungsi ini penting agar barang
yang diangkut tiba tepat waktu dan tidak rusak atau cepat busuk.
Fungsi fasilitas
Fungsi fasilitas meliputi penelitian dan pembiayaan. Penelitian
yakni mengumpulkan informasi tentang jumlah anggota saluran
dan pelanggan lainnya. Pembiayaan adalah memastikan bahwa
anggota saluran tersebut mempunyai uang yang cukup guna
memudahkan aliran barang melalui saluran distribusi sampai ke
konsumen akhir.
Pedagang Perantara
Perantara pedagang (merchant middleman) adalah pedagang besar maupun
pedagang eceran yang membeli suatu barang atau jasa (oleh karena itu,
sempat memiliki atau mempunyai hak kepemilikan atas barang tersebut)
kemudian menjualnya kembali. Walaupun mereka membantu produsen,
tetapi mereka ini adalah suatu lembaga yang bebas, jadi tidak dikendalikan
oleh produsen.
Agen Perantara
Perantara agen (agen middleman) adalah para agen, broker, manufacturers
representatives, pedagang komisioner, salesman, dan sebagainya yang
mencari konsumen yang kemudian melakukan negosiasi atas nama
produsen untuk suatu barang atau jasa yang disalurkannya. Bedanya
dengan pedagang perantara adalah pada hak kepemilikan barang atau jasa,
yang mana agen perantara tidak mempunyai hak atas kepemilikan barang
tersebut.
Lembaga Pelayanan
Lembaga pelayanan (facilitator) adalah lembaga-lembaga yang bebas.
Lembaga ini bersifat membantu penyaluran, akan tetapi mereka tidak
mempunyai hak kepemilikan barang atau negosiasi pembelian dan
penjualan suatu barang atau jasa tertentu. Contohnya adalah lembaga
keuangan, biro perjalanan dan pengiriman barang, perusahaan
pergudangan.
Information
Yaitu mengumpulkan informasi penting tentang konsumen dan pesaing
untuk merencanakan dan membantu pertukaran.
Promotion
Suatu pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif tentang
produk yang ditawarkan.
Negotiation
suatu mencoba untuk menyepakati harga dan syarat-syarat lain, sehingga
memungkinkan perpindahan hak pemilikan.
Ordering
Suatu pihak distributor memesan barang kepada perusahaan.
Payment
yaitu pembeli membayar tagihan kepada penjual melalui bank atau
lembaga keuangan lainnya.
Title
yaitu perpindahan kepemilikan barang dari suatu organisasi atau orang
kepada organisasi ataupun orang lain.
Physical Possesion
Suatu yaitu mengangkut dan menyimpan barang-barang dari bahan mentah
hingga barang jadi dan akhirnya sampai ke konsumen akhir.
Financing
Yaitu meminta dan memanfaatkan dana untuk biaya-biaya dalam
pekerjaan saluran distribusi.
Risk Taking
Yaitu menanggung resiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan
saluran distribusi.
Postponement-Speculation Theory
Mendasarkan pemilihan saluran distribusi pada resiko,
ketidakpastian, dan biaya yang dapat timbul dalam transaksi.
Penundaan (postponement) berarti berupaya mengurangi risiko
dengan mencocokkan produksi dengan permintaan actual
pelanggan.
Goods Approach
Menyatakan bahwa karakteeristik produk yang menentukan
metode distribusi yang tepat dan ekonomis Financial Approach
Keinginan produsen untuk dapat memutuskan harga eceran, outlet
distribusi, pelayanan kepada pelanggan, fasilitas penyimpanan, dan
iklan. Pertimbangan lain Perkembangan teknologi Faktor social
dan standar etika Regulasi pemerintah Tipologi, pola populasi, dan
luasnya daerah geografis Kebudayaan
b. Strategi Cakupan Distribusi
Strategi ini berkaitan dengan jumlah perantara sesuatu wilayah. Tujuannya
untuk melayani pasar dengan biaya yang minimal namun bisa
menciptakan citra produk yang diinginkan. Strategi ini ada tiga macam
dan pemilihan masing-masing strategi mensyaratkan pemahaman pemasar
mengenai kebiasaan pembeliaan pelanggan, tingkat gross margin dan
turnovel, kemampuan retailer dalam memberi jasa dan menjual seluruh lini
produk perusahaan serta kelas produk.
Distribusi eksklusif
yaitu produsen hanya menuntut satu orang perantaara khusus untuk
menyalurkan barangnya di wilayah tertentu, dengan syarat
perantara tersebut tidak boleh menjual produk produsen lain.
Distribusi Intensif
Yaitu produsen berusaha menyediakan produknya disemua retail
outlet yang mungkin memasarkannya.
Distribusi Selektif
Yaitu strategi menempatkan produk perusahaan dibeberapa retail
outlet saja dalam suatu daerah tertentu.
Faktor-Faktor Produksi
Tujuan Produksi
Tujuan kegiatan produksi yang dilakukan oleh produsen adalah untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan dari kegiatan tersebut.
Jenis-Jenis Produksi
Promosi
a. Periklanan (advertising)
Iklan adalah berita pesan yang bertujuan untuk mendorong, membujuk
kepada khalayak ramai tentang benda dan jasa yang ditawarkan (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 1989) Periklanan adalah suatu komunikasi massa
dan harus dibayar untuk menarik kesadaran, menanamkan informasi,
mengembangkan sikap atau mengharapkan adanya suatu tindakan yang
menguntungkan bagi pengiklan. Secara sederhana iklan dapat
didefinisikan pula sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang
ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media, iklan merupakan salah
satu unsur penting dalam promosi,bersama-sama beriringan dengan
personal selling,sales promotion, dan publicity Iklan merupakan bagian
dari bauran promosi (promotion mix), dan bauran promosi adalah bagian
dari bauran pemasaran (marketing mix). Konsep dasar 4P dalam bauran
pemasaran untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh E. Jerome
McCarthy, yang kemudian dikembangkan oleh Philip Kotler, dan kini
digunakan secara luas. Bauran pemasaran terbagi dalam empat tahapan
yakni product (produk), place (tempat), price (harga) dan promotion
(promosi). Tiap tahapan mempunyai hubungan yang saling terikat
sehingga bila satu tahap tidak berjalan dengan lancar maka akan
mempengaruhi tahap yang lain. Iklan masih sering disamakan maknanya
dengan promosi, padahal iklan merupakan bagian dari promosi. Untuk
membedakan antara iklan dengan promosi berdasarkan sasarannya adalah
sebagai berikut.:
Iklan
yang menjadi sasaran dari iklan adalah mengubah jalan
pikiran setiap konsumen untuk membeli. dan promosi.
Sedangkan yang menjadi sasaran dari promosi adalah
merangsang pembelian di tempat (immediately stimulating
purchase). Iklan memiliki sasaran yang berbeda dengan
unsur lainya, seperti produk , harga, maupun tempat
(distribusi)nya, ketiga unsur tersebut memilki sasaran pada
pasar konsumen, sedangkan iklan memiliki sasaran pada
konsumen sasaran. Perbedaan antara keduanya adalah
sebagai berikut :
a. Pasar sasaran
yaitu suatu pasar yang dituju, dalam hal ini pasar sasaran adalah sasaran
yang ditentukan dan dipilih oleh produsen sesuai dengan konsep
segmentasi pasar. Dan konsumen sasaran; yaitu pasar sasaran ditambah
dengan faktor-faktor disekelilingnya yang mempengaruhi pasar sasaran
untuk mengambil keputusan;
Tujuan periklanan, Sudah sewajarnya setiap tindakan yang diambil
memiliki tujuan, dan tujuan dari periklanan adalah:
Memperkenalkan produk pada konsumen
Menciptakan kesadaran akan merek
Membentuk citra merek
Mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang
ditawarkan
Membangun citra korporat dan lini produk
Mengubah persepsi terhadap derajat kepentingan atribut
merek dengan cara mengiklankan USP (unique selling
point)
Memperkuat sikap pelanggan
Restock (mengingatkan pembeli agar membeli lagi produk
tersebut
Mission (misi) :
Money (uang) :
Message (pesan) :
Pesan apa yang harus disampaikan ? Tinjauan tanggung jawab sosial
Media (media) :
Media apa yang akan digunakan ? Berapa jauh jangkauan frekwensi yang
di terima konsumen ? Kapan pesan itu disampaikan, dan berapa sering
(Media Timing)
Measurement (mengetahui hasil ukuran iklan) :
Bagaimana hasil dari iklan ? Dampak penjualan dan dampak komunikasi ?
b. Manfaat periklanan
c. Tahapan iklan
Supaya sebuah iklan mampu mengena seperti yang diinginkan, untuk itu
dalam pembuatan iklan perlu diperhatikan elemen-elemen dalam sebuah
rumus yang di kenal AIDCA, yang terdiri dari :
Attention (Perhatian)
Iklan harus bisa menarik perhatian dari targetaudience, baik
pembaca,pendengar, pemirsa. Untuk itu iklan memerlukan bantuan
antara lain ukuran (size untuk media cetak, air time untuk media
penyiaran), penggunanan warna (spot atau full color), tata letak
(lay out), jenis huruf (typografi) yang ditampilkan selain itu untuk
menarik pembeli dapat menggunakan cara seperti berikut :
o Slogan yang mudah diingat
o Menonjolkan atau menebalkan huruf
o Selling point (keunggulan produk) suatu produk
o Huruf tebal (bold) untuk menonjolkan kata-kata yang
intinya menjual
o Sub-sub judul untuk membagi naskah dalam beberapa
paragraf pendek
o Interest (minat)
Bagaimana caranya para calon konsumen berminat untuk membeli produk yang
kita tawarkan, untuk itu konsumen perlu dirangsang agar tertarik kemudian mau
untuk membaca dan mengikuti pesan-pesan yang disampaikan
d. Desire (kebutuhan/keinginan)
Iklan harus berhasil menimbulkan keinginan konsumen untuk memilki
ataumenikmati produk yang di iklankan
e. Conviction (rasa percaya)
Pada tahap ini iklan telah berhasil menciptakan kebutuhan calon pembeli,
maka untuk menimbulkan rasa percaya pada diri calon pembeli, sebuah
iklan dapat ditunjang berbagai kegiatan peragaan seperti testimonial atau
pembuktian
f. Action (tindakan)
Merupakan harapan agar calon pembeli segera pergi membeli produk yang
diklankan, atau menyimpan dalam ingatan mereka sebagai catatan untuk
membelinya suatu saat nanti, sehingga setidak-tidaknya dapat menjadi
sebuah investasi jangka panjang karena telah tertanam dibenak konsumen
dan calon konsumen tentang image produk yang diiklanka
Jenis-jenis iklan