Anda di halaman 1dari 25

1

RESUME BUKU
Pengantar Bisnis
Karya: Prof. Dr. H. Buchari Alma

Diresume Oleh :

Nama : Ernawati

NIM : 19612011070

Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

Dosen Pengampu : Prio Anggoro, S.Sos.I., M.M

PENDAHULUAN
Berdasarkan situasi perekonomian Indonesia yang masih belum juga
kondusif, dan peluang kerja yang semakin menipis membuat masyarakat
Indonesia di era ini harus pintar-pintar dan memutar otak bagaimana, dan apa
yang harus dilakukan agar dapat memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Adapun
bergantung sebagai buruh yang di upah pun kini sudah tidak menjamin keadaan
dimasa mendatang sebab adanya kontrak kerja yang berlaku.

Maka dari itu kegiatan bisnis sangat diperlukan untuk membantu bagi
para generasi milenial saat ini dan seterusnya dalam menghadapi dunia
perekonomian dan persaingannya yan semkin ketat.

Dan dengan itu, penulis menerbitkan buku “Pengantar Bisnis” ini untuk
berbagi ilmu dan wawasan bagi para pemula yang ingin melakukan kegiatan
bisnis dengan menjabarkan berbagai aspek dalam dunia bisnis yang akan
mempermudah para pemula untuk memahami dan meyakinkan hal-hal apa yang
harus dilakukan dan ditekuni dalam menjalankan bisnis dengan baik, dan
menghadapi persaingan pasar yang semakin tajam.
2

BAB 1

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP BISNIS

Salah satu pendapat seorang ahli, Hughes dan Kapoor menyatakan:


“Bussines is the organized effort of individuals to produce and sell for a profit,
the goods and service that satisfy society’s needs. The general term business
refers to all such efforts within a society or within an industry. Yaitu, bisnis ialah
suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual
barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat.

Adapun sejarah perkembangan bisnis dimulai dari proses individualisme


dimana pada zaman dahulu mereka melakukan sesuatunya secara sendiri, dari
membuat pakaian, kebutuhan bahan makan, membuat rumah dan lain-lain.
Sampai munculnya Revolusi Industri yang membawa perubahan yang sangat
pesat dan besar dengan adanya pabrik-pabrik, perdagangan besar, perusahaan-
perusahaan dan lain-lain.

Saat ini bisnis merupakan kegiatan yang sangat umum dan penting bagi
masyarakat luas. Karena adanya kebutuhan dan keinginan setiap individu yang
harus terpenuhi mengharuskan kita melakukan kegiatan bisnis tersebut, dan juga
berbisnis untuk memperoleh keuntungan atau laba.

Adapun macam-macam bisnis, penulis menerangkan ada 9 macam yaitu:

1. Usaha pertanian
2. Produksi bahan mentah
3. Pabrik/manufaktur
4. Konstruksi
5. Usaha perdagangan besar dan kecil
6. Transportasi dan Komunikasi
7. Usaha finansial, asuransi, dan real estate
8. Usaha jasa
9. Usaha yang dilakukan oleh pemerintah
3

Dan Steinhoff dalam bukunya The World of Business (1979) menyatakan


fungsi bisnis antara lain:

1. Mencari bahan mentah


2. Merubah bahan mentah menjadi produk
3. Menyalurkan barang ke tangan konsumen

Dari fungsi tersebut, terdapat juga suatu pandangan yang menyatakan


bisnis dibagi atas dua bagian yaitu, production dan marketing. Dimana
production memiliki peranan mencari bahan mentah dan memprosesnya menjadi
hasil jadi, sedangkan marketing yaitu bagian yang mendistribusikan, atau
memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain.

Dalam kegiatan bisnis terdapat banyak sekali peluang yang bisa


didapatkan oleh orang-orang yang menginginkannya dan bersungguh-sungguh
dalam mengerjakannya. Terlebih lagi bagi para anak muda yang mempunyai
semangat tinggi, karena saat ini lapangan pekerjaan yang semakin menipis dan
sulit didapatkan membuat mereka harus mengarahkan pandangannya ke bidang
bisnis dengan kemampuannya masing-masing. Tak hanya laki-laki yang harus
bekerja, seorang perempuan pun saat ini telah banyak menduduki bidang usaha
dan terlebih lagi menjadi wanita pengusaha. Semuanya berawal dari bisnis, bisnis
yang akan merubah pola piker kita dengan memandang lingkungan sekitar sebagai
peluang kesuksesan. Pada umumnya memang ada beberapa factor yang
mendorong orang-orang untuk melakukan kegiatan bisnis, yaitu: Terbukanya
kesempatan untuk memperoleh keuntungan, memenuhi minat dan keinginan
pribadi, terbuka kesempatan menjadi boss, dan adanya kebebasan dalam
manajemen.

Namun dalam kegiatan bisnis sudah pasti memiliki resiko-resiko tersendiri


dan tantangan yang yang harus para pebisnis hadapi. Tantangan bisnis yang
diterangkan oleh penulis antara lain, tantangan produktivitas, kualitas ,dan pasar
global. Dan tantangan bisnis dari aspek lainnya bisa juga dating dari The
4

demographic and cultural challenge, The environmental challenge, The social


responsibility and ethics challenge dan The technology challenge.

BAB 2

EKONOMI DAN BISNIS

Perlu kita ketahui “ilmu ekonomi ialah ilmu yang mempelajari cara
masyarakat mengalokasikan sumber-sumber yang terbatas untuk keperluan
produksi dan distribusi barang dan jasa”. Adapun “sistem ekonomi yaitu
bagaimana menggunakan resources ntuk menghasilkan produksi dan
mengalokasikan produk tersebut”. Ada tiga macam sistem ekonmi dasar yang
berpengaruh, yaitu kapitalis, komunis, sosialis dan sampai dengan sistem
campuran.

Bisnis yang dikenal sebagai RTP dalam bentuk lembaga dan masyarakat
sebagai RTK memiliki hubunagn yang sangat erat dan saling membantu satu sama
lainnya dalam mencapai kemajuan. Dimana RTK menyediakan dan RTP yang
membutuhkan faktor-faktor produksi, berupa alam, tenga kerja, modal dan skill
yang kemudian akan dibayar oleh RTP. Dan factor-faktor produksi tadi diolah
untuk menghasilkan barang dan jasa , dan dijual kembali pada RTK.

Badan usaha dan perusahaan adalah sesuatu yang hampir sama tapi
sebenarnya perlu dibedakan arti dan maksudnya. Badan usaha apabila dilihat dari
segi tujuannya, selalu bertujuan mencari laba. Sedangkan perusahaan tujuannya
ialah berproduksi, sebagaimana didefinisikan, perusahaan ialah suatu kesatuan
organisasi yang mengoganisir factor-faktor produksi dengan tujuan berproduksi.

Penggabungan/kerjasama antara perusahaan juga dilakukan untuk


membatasi persaingan. Dan kerjasama ini biasanya dalam bentuk kartel, pool,
trust, holding company, corner dan ring, concern, joint venture, production
sharing, kontrak karya dan merger.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat, akan meningat pula


standar hidup suau bangsa. Ada keuntungan yang diperoleh dari pertumbuhan
5

ekonomi seperti memperluas lapangan pekerjaan. Namun terdapat aspek negative


juga yang ditimbulkan dari pertumbuhan ekonomi seperti timbulnya masalah bagi
kelestarian lingkungan hidup yang terancam karena proses prduktifitas yang terus
meningkat.

Dan bisnis yang bergerak di dalam pertumbuhan ekonomi yang sedang


meningkat, telah menjadikan suatu bisnis modern yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut: Mekanisme, dengan menggunakan mesin yang serba otomatis.
Spesialisasi, yaitu tenaga kerja memang berada pada bidang yang benar-nenar
menurut keahliannya. Standardisasi, yaitu membuat ukuran-ukuran standar dari
barang-barang yang dihasilkan. Dan yang terakhir adalah penggunaan computer
yang membuat pekerjaan menjadi lebih efesien.

Ada beberapa juga resiko yang harus dipikul oleh bisnis yaitu, perubahan
permintaan konsumen, perubahan konjungtur atau fluktuasi kegiatan ekonomi
yang turun naik, persaingan antar bisnis, dan lain-lain seperti adanya perbaikan
teknologi dan peraturan-peraturan baru yang dibuat oleh pemerintah. Karena
bisnis juga tidak akan lepas dari hubungannya dengan pemerintah karena
pemerintah memiliki 4 peran dalam dunia bisnis, yaitu sebagai pengatur dan
pemaksa, sebagai konsumen, sebagai saingan, dan juga pemberi subsidi.

BAB 3

BENTUK PEMILIKAN BISNIS

Bentuk pemilikan bisnis di Indonesia terbentuk dalam badan hukum dan


tidak berbadan hukum. Badan hukum yang dimaksud ialah mempunyai kekayaan
sendiri tanpa melibatkan kekayaan para pendiri dan pengurusnya.

Usaha yang termasuk tidak terbentuk badan hukum, yaitu:

a) Badan usaha perseorangan


b) Persekutuan firma
c) Persekutuan komanditer
6

Usaha yang teramasuk dalam terbentuk badan hukum, yaitu:

a) Perseroan terbatas (PT)


b) Koperasi
c) Yayasan

Dan badan-badan usaha diatas baik usaha yang tidak berbentuk hukum
maupun usaha dalam bentuk hukum kesemuanya tercatat dalam perundang-
undangan dan mempunyai ketentuan dan aturannya masing-masing yang telah
ditetapkan.

BAB 4

BENTUK BISNIS KECIL DAN PEMILIHAN TEMPAT KEDIAMAN

Small Business Administrasion America, menyatakan bisnis kecil


merupakan:z

1. Sebuah pabrik yang didirikan dan dijalankan oleh beberapa karyawan.


2. Usaha grosir dengan jumlah penjualan kurang dari $200.000 setahun.
3. Usaha toko eceran, perusahaan konstruksi, usaha jasa dengan jumlah
penghasilan setahun kurang dari $50.000.
Banyak dari mereka para pelaku bisnis memilih melakukan usaha bisnis
kecil dari pada bisnis besar. Karena orang-orang yang berkeinginan membuka
usaha kecil itu memiliki tujuan seperti kebebasan dalam berprestasi, untuk
memperoleh tambahan income, membantu family dalam berbagai hal, dan
menyediakan komoditi atau kegiatan bisnis yang belum ada di tempat itu. Dan
karna para pemilik usaha kecil bertujun pada “achievement oriented” atau
“berorientasi pada pencapaian”. Sedangkan para pebisnis besar, manajer di
perusahaan lebih berorientasi pada power dan prestige. Yang mana antara kedua
orientasi ini akan berhasil, sangat tergantung pada pengetahuan, keterampilan dan
kepribadian individu dalam bisnisnya.
7

Adapun menjadi seorang pebisnis, kita bukan lagi menerima gaji tetapi
kita dapat menggaji diri sendiri atau sampai dengan menggaji orang lain ketika
usaha sudah benar-benar lancar. Namun dalam usaha kecil memang ada
kelemahan-kelamahan seperti, pendapatan yang tidak menentu, resiko bagi si
pengusaha lebih besar, ketika memiliki pekerja dan dalam keadaan yang sedang
sulit akan berat dalam menggaji, dan pengusaha dibatasi geraknya oleh berbagai
peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Apapun kelemahannya dan
apapun halangannya, semuanya tergantung pada kemampuan dan ketekunannya
dalam menghadapinya.
Para pelaku bisnis kecil juga harus memerhatikan pemilihan tempat
kediaman yang yang akan digunakan untuk beroperasi. Terlebih dahulu
memahami perbedaan antara tempat kediaman dan kedudukan. Tempat
kedudukan yang berarti kantor dari badan usaha tersebut, dan tempat kediaman
yaitu tempat dimana perusahaan beroperasi.
Dalam prakteknya tempat kediaman perusahaan dipengaruhi oleh 4 faktor,
yaitu:
1. Faktor pemerintah
2. Faktor alam
3. Faktor sejarah
4. Faktor ekonomis
Penempatan lokasi juga salah satu faktor yang akan sangat mempengaruhi
keberhasilan kegiatan bisnis. Dan untuk penempatan lokasi bagi usaha bisnis kecil
tergantung pada jenis atau tipe toko itu sendiri dalam memproduksi suatu prodak.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lokasi:
1. Karakteristik demografis
2. Kondisi ekonomi
3. Kecenderungan penghasilan penduduk
4. Persaingan
5. Iklim social dan perdagangan

Ketentuan-ketentan yang telah dijabarkan diatas tetap tidak menjamin


100% keberhasilan dalam berbisnis. Selalu ada factor-faktor yang memungkinkan
8

menjadi penyebab kegagalan kegiatan tersebut dan sudah menjadi resiko dalam
melakukan bisnis. Hal-hal yang memungkinkan penyebab dari kegagalan bisnis
kecil ini yaitu, modal yang kurang mencukupi, lokasi yang kurang
menguntungkan, membeli barang terlalu banyak, kurangnya pengawasan
persediaan barang, keadaan ekonomi kurang menguntungkan, pengeluaran dan
tanggungan biaya terlalu besar, mengambil kredit tanpa perhitungan, pembukuan
kurang baik, mengadakan ekspansi terlalu besar,tanggungan biaya tetap terlalu
besar. Masih banyak pendapat yang menyatakan penyebab-penyebab dari
kegagalan bisnis kecil, namun dapat disimpulkan penyebab utama dari kegagalan
ini disebabkan karena kurangnya pengalaman dan kurang terampil memimpin
bisnis secara efisien.

Meskipun banyak factor penyebab kegagalan dalam usaha bisnis kecil


ataupun usaha lainnya, semangat daya juang yang tinggi, dan keyakinan diri
bahwa ada kesuksesan yang akan diraih di masa mendatang. Semua kembali pada
diri kita sendiri dan kerja keras yang kita lakukan untuk menjadi pengusaha
sukses.

BAB 5

ORGANISASI INTERN

Webster mendefinisikan organisasi yaitu “sebagai suatu struktur eksekutif


dari bisnis”. Di dalam setiap organisasi terdapat pengawasan dan pengarahan
kegiatan bisnis yang memungkinkan manajemen mengkoordinasi tenaga kerja,
uang mesin dan material untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Adapun Authority dan kekuasaan merupakan dua konsep yang sangat


penting dalam organisasi. Konsep-konsep yang dipakai untuk mengatur jalannya
organisasi dengan baik.

Oraganisasi memiliki beberapa jenis yaitu seperti, organisasi garis,


organisasi garis dan staff, dan oraganisasi fungsional. Setiap jenis organisasi
9

memiliki kelebihan dan kelemahannya sendiri-sendiri. Ada juga organisasi


komite/tim, yaitu organisasi yang terbentuk dari modifikasi organisasi lini dan
staff dengan fungsional. Organisasi yang satu ini juga tetap ada kelebihan dan
kelemahanya tersendiri. Hanya saja kembali lagi pada diri pengurus bagaimana
meminimalisir dampak dari setiap kelemahan yang akan ditimbulkan.

Dalam organisasi juga terdapat tingkatan manajemen, agar organisasi


tersebut dapat bekerja secara efektif. Tingkatan manajemen ini apabila
digambarkan akan berbentu seperti pyramid, yang mana bagian paling atasnya
disebut sebagai Top Management. Namun pada usaha bisnis kecil memang hanya
akan ada satu tingkatan ini saja, tetapi ketika bisnis mulai semakin besar maka top
management perlu mengangkat beberapa manajer baru sebagai Middle
Management yang bertanggung jawab pada setiap departemen tertentu.
Kemudian masih diperlukan juga tenaga supervisor untuk mengawasi secara
langsung para pekerja. Dengan itu, terbentuklah tingkat manajemen yang ke 3
yaitu Operating Management.

Beberapa prinsip dalam organisasi, yaitu garis otoritas harus jelas, setiap
organisasi mempunyai tujuan, jumlah tingkatan otoritas harus dibuat minimum,
tak seorangpun dalam organisasi yang diperintah oleh lebih dari satu supervisor,
pembatasan jumlah orang yang diawasi, struktur organisasi fleksibel, dan
organisasi harus seimbang. Dan dalam menetapkan struktur suatu organisasi yang
fleksibel mempunyai beberapa factor yaitu, adanya suatu tujuan, misi dan strategi
dalam perusahaan yang dirumuskan dalam rangka menguasai, memperluas pasar,
mengatasi persaingan, ataupun keinginan menguasai posisi leader.

Organisasi terbagi menjadi organisasi formal dan informal. Organisasi


formal yaitu suatu kerangka pembagian tanggungjawab terlihat secara jelas garis
komando dan pelaksana otoritas dan sangat memprioritaskan pada tujuan yang
ditetapkan. Sedangkan organisasi informal yaitu, interaksi antar karyawan
berdasarkan hubungan pribadi untuk penciptaan suasana lingkungan yang lebih
menyenangkan dan lebih enjoy.
10

BAB 6

MANAJEMEN DAN EKSEKUTIF

Dalam melakukan kegiatan bisnis sudah pasti akan terhubung dengan hal
manajemen yang memang penggunaannya masih relative baru. John G. Glover
mendefinisikan manajemen sebagai kepandaian manusia menganalisa,
merencanakan, memotivasi, menilai dan mengawasi, penggunaan secara efektif
sumber-sumber manusia dan bahan yang digunakan untuk mencapai tujuan
tertentu. Masih banyak para ahli yang mndefinisikan pengertian manajemen
dengan pemikiran mereka. Tapi dapat disimpulkan bahwasannya manajemen
adalah suatu kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan tertentu.

Manajemen modern berawal dari revolusi industry yang dimulai pada


tahun 1970. Pada saat itulah muncul berbagai macam kemajuan-kemajuan yang
sebelumnya belum ada dan masih sangat sederhana. Seperti scientific
management sampai ekonomi bisnis sebagai pengetahuan professional pada abad
20.

Fungsi manajeman juga banyak diuraikan oleh para ahli, tapi penulis buku
mengambil bebrapa kesimpulan sebagai berikut: planning (perencanaan),
organizing and staffing (persiapan untuk pencapaian planning menjadi kegiatan
nyata), coordinating (mengintegrasikan berbagaia unit yang berbeda), and
controlling (pengontrolan).

Di dalam manajemen terdapat eksekutif yaitu, seorang yang bertanggung


jawab terhadap hasil pekerjaan orang lain yang ada di bawah pengawasannya.
Dan dia adalah seorang perantara antara perintah yang diberikan oleh administrasi
dan pekerja. Sebagai seorang eksekutif harus memiliki perilaku yang baik yaitu
seperti managerial traits (sifat manajerial), dan personal traits (sifat pribadi).

Di akhir uraian bab ini juga penulis menguraikan persyaratan bagi personil
untuk karir manajemen, yaitu:
11

1. Mau bekerja, ada dorongan semangat kuat, ambisi dan kerja keras.
2. Kepemimpinan, yakin diri, dan mampu memimpin orang lain.
3. Pergaulan, kemampuan bergaul dengan orang lain.
4. Pandangan, mempunyai imajinasi melihat apa di belakang masalah dan
memproyeksi pemecahannya.
5. Keputusan, kemampuan membuat keputusan cepat dan tepat.
6. Ekspresi, kemampuan menyatakan sesuatu secara efektif tertulis dan lisan.
7. Karakter, sopan, bebas tidak tergantung, dipercaya dan berani.

Manajemen memiliki tiga macam tingkatan yang berdasarkan pada


kedudukannya. Yang pertama yaitu Top level manager, yang kedua yaitu, middle
level managerial, dan yang terakhir yaitu, lower level manager. Tingkatan-
tingkatan manajemen tersebut adalah bagian dari kepemimpinan dari yang paling
atas sampai dengan tingkatan terakhir, dan lebih dikenal sebagai management
pyramid yang mempunyi tugas dan wewenang masing-masing pada setiap
tingkatannya.

Di dalam buku ini penulis juga menguraikan tentang bagaimana style


kepemimpinan yang efektif, dan di sini ada tiga kategori leadership yaitu:
Autocratic Leaders, membuat keputusan tanpa perlu konsultasi dengan yang
lainnya. Democratic Leaders, mendelegasikan otoritas dan mengikutsertakan
karyawan dalam proses pembuatan keputusan. Laissez-fire Leaders, sebagai
konsultan, mendorong bangkitnya ide, pemikiran, opini bawahan. Apabila
dipertanyakan mana salah satu dari tiga kategori yang paling baik, seorang
manajer yang telah berpengalam pernah menyatakan, “ bahwa tidak ada satu style
kepemimpinan yang digunakan terus menerus. Leader yang berhasil, tidak
menggunakan satu style, tapi ia akan menggunakan style sesuai dengan situasi
yang dihadapi.

BAB 7

ADMINISTRASI KANTOR
12

Kantor merupakan sebuah unit atau departemen pelayanan yang bertugas


untuk melayani semua jajaran departemen agar semua pekerjaan organisasi
berjalan secara efisien. Kegiatan di dalam kantor, manajemen tidak dapat
membuat keputusan yang up to date tanpa sebuah informasi. Dan informasi harus
mudah diperoleh dalam bentuk singkat dan mudah dimengerti. Maka dari itu,
fungsi dari sebuah kantor adalah menjaga keutuhan informasi yang bersifat
penting bagi urusan perusahaan. Seperti halnya, records dan reports, formulir, dan
koresponden.

Menjadi manajer kantor juga harus di tinjau dan tidak sembarang orang.
Berikut kualifikasi dari manajer kantor yaitu di tinjau dari beberapa aspek berupa,
kualitas pribadi, pendidikan dan latihan, dan yang terakhir adalah sebuah
pengalaman. Adapun sekretaris dalam sebuah kantor dan bisnis sangat lah
dibutuhkan karena, seorang sekretaris akan mengetahui segala sesuatu yang
berjalan di kantor dan seringkali memimpin posisi eksekutif. Karna seorang
sekretaris sendiri yaitu, pekerja professional, dia berhubungan rapat dengan
karyawan, mengawasi pekerjaan personil lainnya, dan bertanggung jawab
terhadap banyak pekerjaan administratif yang penting. Dan seorang sekretaris
adalah tangan kanannya pemimpin, seseorang yang sangat dipercayai oleh
pimpinan untuk membantu segala sesuatu untuk kebaikan perusahaan. Jadi tidak
heran apabila perkerjaan sekretaris akan lebih banyak dari pada pekerja di posisi
lainnya.

Menjadi seorang sekretaris juga tidak sembarang orang dapat


melakukannya, terdapat pengkualifikasian bagi seorang sekretaris perusahaan
yang baik yaitu, tepat dalam bekerja (akurasi), bertanggung jawab, intelijensi
tinggi, sopan, inisiatif, pintar, dan penampilannya menarik.

Sebuah kantor juga tidak hanya memperhatikan tentang siapa saja pekerja-
pekerja di dalamnya, tetapi juga tentang kenyamanan para karyawan yang akan
berdampak pada kelayakan produktivitasnya, dengan kata lain kantor harus
mengupayakan dalam menjaga Ergonomics-nya. Yaitu, suatu studi ilmiah tentang
hubungan karyawan dengan lingkungan fisik termasuk di dalamnya hubungan
13

dengan kantor dan segala peralatan serta sistem yang digunakan. Ergonomics
dapat diciptakan melalui bebrapa factor seperti desain perabot kantor, tata letak,
teknologi peralatan kantor, suasana halaman kantor, batas/penyekat ruangan,
cahaya/ventilasi, penggunaan lampu ruang, temperature, lagu, sound systems, dan
sebagainya.

Dalam administrasi perkantoran juga ada suatu hal yang sangat perlu
diperhatikan yaitu, kegiatan perjalanan bisnis (business travel). Da beberapa hal
penting yang harus diperhatikan dalam pengaturan business travel yaitu,
organisasi dan prosedur travel, persiapan itinerary, tipe perjalanan, dokumen yang
dibawa, dan tindak lanjut.

BAB 8

RISET DAN STATISTIK DALAM BISNIS

Perkembangan riset dalam dunia bisnis sudah sangat meningkat, terutama


dalam penelitian produk dan marketing. Marketing riset dilakukan untuk
memasarkan baik dalam bentuk barang maupun jasa. Dan penelitian produk
sebagian besar dilakukan untuk memperbaiki produk yang sudah ada, dan juga
untuk menciptakan produk baru. Menganalisa metode marketing dan memperoleh
informasi seperti bagaimana kebiasaan membeli konsumen sangat membantu
meningkatkan jumlah penjualan, dan memperbaiki posisi pasar. Ada juga dengan
cara meramalkan (forecasting) yaitu dengan didasarkan atas perkiraan apa yang
akan terjadi esok. Keputusan ini sering digunakan oleh para pengusaha dalam
kegiatan sehari-hari.

Adapun analisa trend (kecenderungan), korelasi dan perkiraan gabungan


adalah suatu teknik keputusan yang mulai banyak digunakan oleh para pengusaha
dalam kegiatan sehari-hari.

Dalam menyimpulkan data dan beribu-ribu informasi dapat dikumpulkan


oleh peneliti, dengan terlebih dahulu ditabulasi dan dianalisa sebelum informasi
14

mempunyai arti untuk digunakan. Dan dengan bantuan computer, data tersebut
dapat ditabulasi dan dianalisa secara mudah oleh ahli statistic. Dengan
menggunakan ukuran rata-rata statistic, mean, median, mode dan penggunaa
angka indeks. Setelah rangkaian-rangkaian diatas telah selesai, data perlu
disajikan dalam bentuk yang lebih akurat, menarik dan jelas agar mudah untuk
memahaminya. Dan untuk penyajiannya dapat dilakukan dalam bentuk tabel,
diagram, peta ataupun grafik. Adapun untuk grafik ada banyak pilihan bentuk
yang dapat digunakan seperti, bentuk bar, line dan lingkaran.

BAB 9

TANGGUNG JAWAB SOSIAL DARI BISNIS

Ada banyak perbedaan pendapat yang timbul tentang hal tanggung jawab
dari bisnis terhadap kehidupan social. Namun dapat diperhatikan bagi perusahaan
untuk kegiatan Social Responcibility dapat dilakukan sebagai berikut,
bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan, bertanggung jawab
terhadap konsumen, tanggung jawab terhadap investor, dan bertanggung jawab
terhadap karyawan.

Adapun permasalahan-permasalahan dalam bisnis dalam dekade terakhir


ini yaitu, menurunnya etika dalam berbisnis yang terus merosot. Dengan
pemerosotan ektika bisnis ini dapat mempengaruhi keputusan dalam bisnis, yang
akhirnya akan mengundang campur tangan pemerintah untuk ikut
menyelesaikannya. Peraturan berasal dari pemerintah atau masyarakat. Aksi
konsumen terjadi karena ketidakpuasan yang usdah berlarut-larut dan
menginginkan adanya suatu perbaikan, dan menimbulkan gerakan konsumerisme
ataupun gerakan umum di masyarakat.

Awalnya tanggung jawab bisnis hanya untuk menghasilkan laba bagi para
pemilik. Kemudian muncul aksi yng menghendaki agar bisnis juga bertanggung
jawab menghasilkan dan menjual barang yang bermutu bagi masyarakat.

Masalah lainnya juga terdapat dalam masalah polusi yang memang


ditimbulkan sebab kegiatan proses produksi seperti asap, ampas, atau zat kimia
15

yang dihasilkan pabrik dan dibuang ke lingkungan masyarakat atau alam terbuka.
Polusi-polusi ini akan terus mengembang dan tidak ada hentinya yang membuat
kecemasan atas bahaya yang dapat ditimbulkan. Dan untuk keamanan, saat ini
sedang dikembangkannya program penciptaan “langit biru” yang diharapkan
langit dapat terbebas dari macam polusi yang membahayakan.

Maka kesimpulan yang dapat diambil dari tanggung jawab social dari
bisnis jawabannya yaitu pelaksanaan etik dalam bisnis, yang mana mencakup
masalah produksi barang dan jasa, masalah distribusi, pemasangan iklan,
pemberian harga, dan penjagaan kelestarian lingkungan dari ancaman berbagai
polusi dan sebagainya.

BAB 10

HUMAN RESOURCES MANAGEMENT (MANAJEMEN SUMBER


DAYA MANUSIA)

Human Resources Managament dapat diartikan sebagai suatu kegiatan


merencanakan, mengarahkan dan mengkoordinasikan semua pekerjaan yang
menyangkut pegawai, mencari pegawai, melatih atau mengorganisasikan dan
melayani mereka. Dengan tujuan organisasi secara efisien dan memungkinkan
pegawai menggunakan segala kemampuannya, minatnya dan kesempatan untuk
bekerja sebaik mungkin. Dan yang bertanggungjawab dalam hal ini yaitu, para
manajer, mandor dan supervisor dalam berbagai lapangan operasi bisnis.

Pentingnya manajemen SDM sangat berpengaruh pada keberhasilam


manajemen yaitu dengan menempatkan orang yang tepat pada tempatnya yang
sesuai. Dengan itu manajemen SDM ini memiliki beberapa fungsi yaitu:
merencanakan kebutuhan staff, mencari dan merekrut karyawan, melatih dan
mengembangkan, menilai performance, menetapkan kompensasi/imbalan dan
menyesuaikan dengan perubahan-perubahan.
16

Makin besar perusahaan maka pekerjaan bagian personil akan semakin


sibuk karena melayani banyak orang, dan ini beberapa kegiatan manajemen SDM
antara lain: analisa jabatan, mencari tenaga kerja, melakukan seleksi, mengadakan
latihan, mengadakan mutasi dan promosi, memberikan kompensasi. Menjaga
suasana kerja dan disiplin, menjaga hubungan, konflik, dan komunikasi,
pendelegasian, organisasi karyawan, pemberhentian, pension, pemutusan
hubungan kerja.

Adapun dalam manajemen terdapat beberapa teori konsep yang


diungkapkan oleh para aliran manajemen untuk memelihara tenaga kerja dan
meningkatkan prestasi karywan, yaitu dengan teori X dan teori Y, teori pola A
dan pola B, manajemen gaya jepang, dan teori Z, total quality management, dan
konsep kaizen.

BAB 11

KOMPENSASI DAN TEORI UPAH

Sebuah definisi menyatakan; “Compensation is all form of pay or benefits


for employees that arise from their employment” (schoel et al,1993:321). Yaitu,
“Kompensasi adalah segala bentuk pembayaran atau tunjangan bagi karyawan
yang timbul dari pekerjaan mereka” (schoel et al,1993:321).

Dan beberapa tujuan dari kompensasi yaitu, dapat memenuhi kebutuhan


minimal karyawan dengan UMR = Upah Minimum Regional dari Pemerintah,
kompensasi harus dapat mengikat, dapat memotivasi karyawan, harus adil dengan
pertimbangan yang matang dan rasional dalam pemberian kompensasi, todak
boleh statis, dan kompensasi harus bervariasi.

Selanjutnya yaitu perbedaan antara upah dan gaji. Upah (wages) sendiri
yaitu, “ Pay based on the number of hours the employee has work” atau “Bayar
berdasarkan jumlah jam kerja karyawan”. Misalnya upah per jam Rp 2.000, maka
dalam 8 jam perhari pekerja mendapatkan upah sebesar Rp 18.000. Sedangkan
17

gaji (salary) yaitu “ Compensation paid on a weekly , biweekly, monthly, or


annual basis. Atau “Kompensasi dibayarkan setiap minggu, dua mingguan,
bulanan, atau tahunan”. Contoh, pegawai kantoran umumnya mendapatkan gaji
Rp 4.000.000 atau Rp 10.000.000 per bulannya.

Ada 2 teori mengenai upah, yaitu teori tawar menawar @ menyatakan


bahwa tingkat upah ditentukan oleh tawar menawar di pasaran tenaga kerja. Dan
teori standar hidup @ didasarkan atas keyakinan bahwa buruh harus dibayar
secara layak agar dapat memenuhi kebutuhan standar hidupnya. Untuk metode
pembayaran upah pun ada 4 yaitu, sistem upah menurut waktu, sistem upah
menurut prestasi, potongan, persatuan hasil, sistem upah borongan, dan sistem
upah premi.

BAB 12

MANAJEMEN PRODUKSI

Manajemen produksi merupakan kegiatan mengelola secara optimal


penggunaan sumber daya (factor produksi) dalam proses transformasi menjadi
produk barang dan jasa. Dan sumber daya harus dikelola secara optimal dalam
bentuk menentukan lokasi yang tepat, mencari sumber bahan baku, daerah
konsumen, mengatur penempatan mesin, merencanakan proses produksi, menjaga
ketepatan waktu, dan pekerjaan lain yang bersifat teknis dalam pabrik.

Adapun masalah-masalah yang kerap dihadapi dalam menentukan lokasi


yaitu: dekat dengan sumber material, dekat dengan pasar, mudah mendapat tenaga
kerja, mudah fasilitas transportasi, mudah memperoleh bahan bakar, mudah
memperoleh air, dan sikap pemerintah setempat serta masyarakatnya. Setelah
penempatan lokasi selanjutnya adalah lay out-nya yaitu jumlah ruangan yang
dikehendaki dan peralatan yang akan digunakan. Lay out memang harus diatur
sedemikian rupa sehingga memudahkan aliran kerja dan kondisi kerja yang baik.
18

Selanjutnya riset industri, usaha riset industri sama usianya dengan usaha
produksi itu sendiri, tetapi kurang mendapat perhatian dengan usaha penjualan
dan permodalan. Dan mengenai usaha prosuksi, industry modern telah
mengembangkan beberapa tipe proses produksi yang berbeda yaitu ekstraktif,
analitis, sintetis dan fabricating. Adapula pengawasan produksi, terdapat 4
langkah dalam pengawasan yaitu, planning atau perencanaan, routing yaitu
pengawasan terhadap tingkat pekerjaan tertentu, yang ke tiga yaitu, Scheduling
untuk menjaga kelancaran pekerjaan, dan yang terakhir dispatching yaitu perintah
kerja. Adapun pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan dengan beberapa teknik
yaitu, papan rencana dan diagram kemajuan, studi gerak, studi waktu, standar, dan
inpesksi.

BAB 13

MANAJEMEN PEMBELANJAAN

Dalam manajemen pembelanjaan uang mempunyai unsur penting dalam


proses kegiatan. Karena seeperti yang di definisikan William H.Cunnigham,
(Uang ialah sesuatu yang diterima umum sebagai pembayaran barang dan jasa
yang merupakan darah kehidupan ekonomi). Karena fungsi uang itu sebagai alat
pertukaran, alat pengukur nilai, dan sebagai alat penyimpan bernilai.

Dan yang dimaksud permodalan atau pembelanjaan itu ialah bagaimana


usaha dari suatu perusahaan untuk mencari dana atau kekayaan guna kelancaran
jalannya perusahaan tersebut. Dana atau kekayaan menurut sumber dari mana
diperoleh dapat dilihat di sebelah kredit neraca, sedangkan untuk apa dana
tersebut digunakan dapat dilihat di sebelah debet neraca yang terdiri atas barang-
barang modal. Adapun pembelanjaan dibagi menjadi dua yaitu, pembelanjaan
pasif yang mana perusahaan yang berusaha guna mendapatkan dana untuk
dibelanjakan. Dan pembelanjaan aktif, yaitu kegiatan perusahaan dalam
menggunakan dana.

Pengertian modal tidak hanya tertuju pada sejumlah mata uang, melainkan
suatu alat yang berguna untuk proses produksi selanjutnya. Sumber permodalan
19

bisa didapatkan dari permodalan sendiri, kekayaan sendiri atau sumber intern.
Dan permodalan asing, kekayaan asing, atau sumber ekstern yang didapatkan dari
pihak luar perusahaan. Dan kekayaan seorang pengusaha dapat didapatkan dari
pasar kekayaan yang dibagi dua yaitu, pasar uang yaitu pasar dimana kita
mendapat kekayaan jangka pendek. Dan pasar modal yaitu pasar dimana dapat
memperoleh kekayaan jangka panjang. Pada pasar kekayaan inilah para
pengusaha mendapatkan kredit. Kredit menurut jangka waktunya terdapat kredit
panjang dan pendek, menurut kepastiannya terdapat kredit blanko dan terjamin,
menurut tujuannya terdapat kredit produktif dan konsumtif dan juga kredit untuk
investasi dan untuk modal lancar. Kredit investasi maksudnya kredit untuk
membangun gedung-gedung pabrik beserta perlengkapannya, sedangkan kredit
modal lancar bertujuan agar perusahaan berjalan lancar yaitu untuk modal
kerjanya.

Adapun sumber-sumber permodalan jangka pendek dapat diperoleh


dengan cara: kredit barang dagangan, pinjaman bank tanpa jaminan, pinjaman
dengan jaminan benda bergerak dan benda tidak bergerak.

Unsur-unsur kontinuitas yang perlu dilakukan seorang pimpinan untuk


mejaga kelangsungan hidup perusahaan anatara lain yaitu soliditas, besarnya
kepercayaan masyarakat pada perusahaan. Likuiditas, berasal dari kata “likuid”
yang berarti cair. Likuiditas mencakup dalam beberapa hal yaitu: Likuiditas badan
usaha, kemampuan melunasi huatang yang jatuh tempo. Likuiditas perusahaan
berarti mampu melakukan pengeluaran atau menyediakan alat-alat secara lancar
dan tepat pada waktunya. Likuiditas suatu aktiva, kemampuan suatu aktiva atau
asset untuk dijadikan uang tunai pada waktu tetentu. Solvabilitas, kemampuan
suatu perusahaan untuk dapat membayar semua utang-utangnya jika pada saat itu
perusahaan dibubarkan.

BAB 14

AKUNTING
20

Akunting ialah kegiatan proses yang sistematis dalam mengumpulkan


data, menganalisa, dan melaporkan informasi tentang keuangan. Orang yang
paling berkepentingan dengan informasi akunting ialah para manajer perusahaan
ataupun lainnya seperti perbankan. Untuk menjadi seorang akunting seseorang
harus mempelajarinya bertahun-tahun dan praktek mencari pengalaman.
- Bookkeeping ialah pekerjaan mencatat kejadian-kejadian setiap harim dan
merupakan bagian penting dari akunting.
- Klasifikasi akuntan ialah orang yang terlatih dan berpengalaman dalam
metode dan sistem akunting.
Orang yang paling berkepentingan dengan informasi akunting ialah para
manajer perusahaan untuk mengetahui segala data mengenai perusahaannya
menyangkut penghasilan, biaya, utang-piutang, keuntungan, dan lain sebagainya.
Adapun perbankan, lembaga lain yang membutuhkan informasi akunting guna
menetapkan kebijaksanaan perkreditannya, juga apa yang disebut securities
industry, guna menentukan jumlah saham atau obligasi yang akan dijual atau
dibeli. Ada juga seorang pemerintah untuk melihat kegiatan perusahaan dalam
daerah pemerintahannyan dan kemajuan dalam penerimaan pajak. Seorang
organisasi buruh untuk melihat informasi keuangan guna menetapkan
perundingan kenaikan gaji. Dan yang paling penting adalah bagi para pemilik atau
pemegang saham sendiri.
Akunting merupakan suatu proses transformasi data mentah menjadi
informasi keuangan yang berguna. Dan Income statement ialah catatan semua
penghasilan dan biaya yang terjadi pada selang waktu tertentu. Dan dalam
menyusun income statement, akuntan tidak dapat menghitung pendapatan bersih
perusahaan tanpa menghitung harga pokok barang yang terjual. Dan FIFO dan
LIFO merupakan dua metode yang digunakan untuk menilai persediaan. FIFO
metode yang beranggapan bahwa barang yang pertama masuk ke dalam rak toko
adalah yang harus pertama kali dijual, atau harus dijual terlebih dulu. Dan yang
masuk sesudahnya, akan dijual setelahnya juga. Sedangkan LIFO, beranggapan
bahwa barang yang terakhir dibeli adalah yang pertama dijual, artinya harga
penjualan barang ditentukan oleh harga yang terakhir dibeli.
21

Dalam menginterpretasikan laporan keuangan ada dua cara yang mendasar


yaitu, analisa komparatif dan analisa ratio. Analisa komparatif yaitu dengan
membandingkan neraca tahun ini dengan neraca tahun yang lalu. Kemudian
dilihat perbedaan-perbedaan yang terjadi, dan diteliti apakah perubahan tersebut
menjadikan posisi perusahaan lebih baik atau lebih jelek. Sedangkan Analisa
ratio yaitu dilihat dari neraca dan income statementnya. Ataupun dengan
membandingkan antara perusahaan sejenis dan dapat dibandingkan dengan
keadaan tahun lalu.

BAB 15
MANAJEMEN PEMASARAN
Pada hakekatnya pemasaran sudah ada sejak zaman dulu. Bahkan pada
kehidupan fauna dan flora pun sudah ada pemasaran. Sampai pada masa kemajuan
perekonomian, maka para produsen membutuhkan pengetahuan pemasaran yang
semakin lama semakin canggih taktik dan strateginya. Dengan berkembangnya
pemasaran, maka berkembang juga jenis barang dan jasa yang dihasilkan, dan
semakin banyak pula barang dan jasa yang dikonsusmsi oleh masyarakat. Suatu
keinginan besar bagi para pengusaha agar mampu menerobos pasar dunia dan
terus bersaing dari produk luar di pasar dalam negeri sendiri. Dan kegiatan
pemasaran saat ini tidak lagi tentang hal iklan ataupun promosi, tetapi akan lebih
mementingkan kepuasan konsumen.
Adapun materi pemasaran yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
 Fenomena kehidupan masyarakat dilihat dari segi kebutuhan serta keinginan
yang beraneka ragam.
 Lingkungan yang mempengaruhi pemasaran seperti: lingkungan demografi,
lingkungan ekonomi, lingkungan alam, lingkungan teknologi, lingkungan
politik/hukum dan lingkungan social budaya, serta banyaknya definisi tentang
manajemen pemasaran.
 Membangun kepuasan pelanggan, melalui penekanan pada mutu produk,
pelayanan dan memberikan nilai pelanggan yang superior.
22

 Sistem informasi pasar, dalam rangka menganalisa peluang pasar, mengambil


keputusan pemasaran dengan menggunakan hasil riset pemasaran.
 Menganalisa konsumen dan perilaku pembeli, memelihara langganan dan
munculnya loyalitas pelanggan.
 Mengnalisa persaingan, dan strategi yang dilakukan oleh penguasa pasar.
 Pasar bisnis atau bisnis marketing.
 Pasar jasa yang dibutuhkan konsumen.
 Product Development dengan segala kreativitasnya.
 PLC atau Siklus Kehidupan Produk.
 Usaha-usaha dalam lini produk, merek, pembungkus.
 Kebijaksanaan penetapan harga.
 Mengelola saluran pemasaran.
 Komunikasi pemasaran
 Pemasaran global
 Berbagai strategi yang dikembangkan dalam pemasaran melalui marketing
mix.
Secara sederhana manajemen pemasaran ini mengajarkan kita bagaimana
menggunakan ilmu manajemen dalam usaha pemasaran dengan cara
mengaplikasikan fungsi-fungsi manajemen agar tujuan pemasaran dapat tercapai
secara memuaskan. Dan juga penggunaan strategi marketing dengan analisis dan
pemilihan target market yang ingin dicapai oleh perusahaan dan menciptakan
langkah-langkah yang tepat, dengan menggunakan berbagai kebijakan marketing
untuk mencapai tujuan tersebut. Adapun turbo marketing yaitu suatu strategi
pemasaran dengan berusaha menekan waktu (time compression) sehingga
perusahaan dapat lebih unggul dalam hal produksi yang lebih cepat dan
pelayanan yang lebih cepat pula.

BAB 16
BUDAYA PERUSAHAAN
(CORPORATE CULTURE)
23

Budaya perusahaan adalah budaya yang berlaku di sebuah perusahaan.


Struktur perusahaan serta kebijakannya mungkin dapat berubah mengikuti situasi,
namun budaya perusahaan akan lebih sulit untuk mengikuti perubahan tersebut.
Karena sesuatu yang telah menjadi budaya di dalam hal apapun pasti telah
menjadi kebiasaan yang akan sulit dirubah karena telah terbentuk sejak lama.
Namun apabila suatu organisasi mampu merubah budaya perusahaan yang lama
dengan yang baru, itu akan menjadi suatu kunci keberhasilan menyusun dan
melaksanakan strategi perusahaan untuk masa depan.
Perubahan budaya-budaya perusahaan ini akan berjalan dengan sukses
apabila terdapat factor-faktor besar yang dapat mempengaruhi anggota-anggota
organisasi. Seperti halnya seorang pimpinan yang harus memberikan contoh
langsung dengan baik kepada karyawan atau bawahannya. Ada juga yang
mengemukakan budaya perusahaan ini dapat dilihat pada saat orang berinteraksi,
seperti menggunakan kata-kata, simbol-simbol, mimik, kualitas kerja, dan
penghargaan terhadap atasan atau bawahan.
Adapun fungsi dari budaya perusahaan atau organisasi ini yaitu dapat
disimpulkan untuk dapat membedakan ataupun membandingkan sesuatu yang
dapat diprioritaskan terlebih dahulu untuk kepentingan bersama, dan dapat
mengetahui mana yang lebih baik untuk kemajuan organisasi ke depannya dan
agar anggota organisasi tidak terlanjur membiasakan diri terus menerus dalam
kelemahan yang ada.

BAB 17
HUKUM BISNIS
Di dalam bertambah pesatnya perkembangan bisnis global dan masalah-
masalah yang bermunculan, maka rambu-rambu hukum, regulasi, deregulasi,
perlu disusun, dan sangsi-sangsi yang harus ditetapkan dan dilaksanakan secara
konsekuen. Dan di samping bisnis global, bisnis dalam negeri pun sangat banyak
diatur agar pertumbuhan bisnis, pertumbuhan ekonomi, dapat diarahkan guna
mencapai ketenteraman dan kemakmuran masyarakat. Seperti halnya perangkat
hukum berupa undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan-peraturan
24

diciptakan mulai dari pembentukan perusahaan, penanaman modal asing, atau


penanaman modal dalam negeri, perizinian, kegiatan-kegiatan bisnis dari industri
hulu, sampai industri hilir, dengan segala rantai kegiatannya.
Dan berikut beberapa regulasi yang disusun dan dilaksanakan dalam dunia
bisnis, yaitu: Hak Atas Kekayaan Intelektual yang muncul dari kemampuan
intelektual yang dimiliki setiap manusia. Hak Cipta seperti yang tertera dalam
UUHC dalam Sentosa Sembiring (2001:120). Sederhananya yaitu suatu karya
tulis seseorang dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, sastra dan karya ilmiah
lainnya yang dilindungi oleh undang-undang. Dan terdapat ketentuan-ketentuan
yang tidak boleh dilakukan oleh para pembacanya disertai hukuman bagi yang
melanggarnya. Hak Merek dasar hukum merek ini diatur dalam UU No.19 tahun
1992 dan UU No. 14 tahun 1997. Suatu merek memang harus didaftar di kantor
merek agar mendapat perlindungan hukum dan mencegah persamaan merek
antara usaha satu dan yang lainnya. Hak Paten diatur dalam UU No. 6 tahun
1989 jo UU No. 13 tahun 1997. Hak ini diberikan negara kepada para penemu
atas hasil penemuannya di bidang teknologi. Peraturan Menyangkut Internal
Bisnis yaitu kewajiban pengusaha untuk membuat pembukuan, yang akan
berguna untuk pemeriksaan bila diperlukan. Peraturan Tentang Bentuk Usaha
yaitu mengenai pendirian dan segala bentuk perizinan formal yang diperlukan
bagi Perusahaan Perseorangan, Firma, CV, PT, Koperasi, dan juga Yayasan.
Adapun berbagai peraturan lainnya yaitu mengenai para perantara yang
bergerak dalam bisnis seperti agen, distributor, makelar, komisioner dan para
pialang efek di pasar bursa. Peraturan kontrak dagang dan berbagai dokumen yang
menyangkut kebapeanan. Dan kepailitan, penundaaan pembayaran, likuidasi,
penerbitan saham baru, licensing, franchising, jaminan kredit, penagihan piutang
negara (PUPN) jaminan rahasia bank, transaksi valuta asing, perbankan dan
lembaga keuangan lainnya sampai eksekusi oleh pengadilan.
Perbedaan licensing dan franchising ialah dalam franchising, terdapat
pengawasan pelaksanaan usaha, metode produksi serta bahan baku produksi.
Sedangkan licensing, hanya sekedar pemberian izin penggunaan merek, teknologi
dan knowhow, tanpa ada pengawasan terus menerus atas usaha tersebut. Dengan
25

persamaan antara licensing dan franchising yaitu sama-sama memasarkan barang


atau jasa dengan merek dari pihak lain. Kedua bentuk ini menyebabkan
pengalihan teknologi dan knowhow dari licensor atau franchisor ke licensee atau
franchisee, namun hak atas merek dan patennya tidak berpindah.
Permasalahan dalam bisnis modern berdasarkan perkembangan teknologi
yang semakin pesat juga mengakibatkan munculnya permasalahan dari akibat
canggihnya teknologi itu sendiri seperti adanya kelainan, penipuan, dan
penyalahgunaan dan lain sebagianya yang mengacu pada tindak kejahatan. Maka
untuk mengantisipasi segala bentuk kecuranagn tersebut maka seperti pihak bank
telah mengintrodusir kartu dengan hologram dan magnetic stripe yang baik, tidak
mudah ditiru, dilengkapi dengan pas foto terbaru yang sudah diprogram dalam
computer, sehingga sindikat sulit mengganti pasfoto tersebut.

Anda mungkin juga menyukai