BA
8B
Tujuan Materi
Setelah mempelajari materi yang ada dalam bab ini,mahasiswa diharapkan dapat:
1.Memahami jurnal khusus
2.Melakukan pencatatan ke dalam buku penjualan
3.Melakukan pencatatan ke dalam buku pembelian
4.Melakukan pencatatan ke dalam buku pengeluaran kas
5.Melakukan pencatatan ke dalam buku penerimaan kas
6.Melakukan pencatatan ke dalam buku pembantu hutang
7.Melakukan pencatatan ke dalam buku pembantu piutang
Bahan kajian
1.Jurnal khusus
2.Buku besar pembantu
A.JURNAL KHUSUS
Dalam pelajaran terhadulu telah diuraikan tentang proses akuntansi dimana transaksitransaksi keuangan pertama-tama dicatat dalam jurnal.Semua transaksi keuangan dicatat
dalam satu buah jurnal yang dinamakan jurnal umum.
Sistem pencatatan yang demikian hanya baik diselenggarakan pada perusahaan kecil
dimana transaksi-transaksi keuangan tidak begitu banyak dan kompleks.Didalam perusahaanperusahaan besar penerapan prosedur-prosedur yang terperinci semacam ini untuk sejumlah
besar transaksi-transaksi yang terjadi berulang-ulang,jelas tidak praktis.
Mengingat adanya kelemahan-kelemahan di atas,maka untuk perusahaan-perusahaan
besar perlu dicari sistem pencatatan yang dapat menghambat waktu dan memungkinkan
untuk membagikan pekerjaan kepada orang.Salah satu cara untuk memperbaiki sistem
jurnal
penjualan
adalah
untuk
mencatat
semua
penjualan
secara
kredit.Pencatatan transaksi kedalam jurnal dilakukan tiap-tiap kali terjadi penjualan barang
dagangan dengan kredit.
Buku Penjualan
Hal : .....
Tgl
Keterangan
(Nama Customer)
No.Faktur
P/R
Jumlah
Format jurnal penjualan,jika perusahaan menerapkan sistem Perpetual untuk mencatat
persedian adalah sebagai berikut:
Contoh 8.1
01 November 2016 dijual barang dagangangan kepada Wijaya secara kredit Rp1.100.000
dengan harga pokok penjualan Rp900.000,syarat 2/10,n/30 dengan
nomor faktur penjualan A011.
03 November 2016 dijual barang dagangan kepada Tokoserba senilai dengan harga pokok
penjualan RP2.000.000,syarat 2/10,n/30.
Transaksi di atas akan dijurnal dalam jurnal penjualan Perpetual sebagai berikut:
Buku Penjualan
Hal : 01
Tgl
2013
1Nov
3Nov
Keterangan
(Nama Customer)
Toko Wijaya
Toko Serba
No.Faktur
P/R
A0111
A0122
Jumlah
Piutang Dagang(D)
Penjualan (K)
Rp 1.000.000
Rp 2.200.000
Rp 900.000
Rp 2.000.000
Rp 3.300.000
Rp 2.900.000
Buku Besar
Piutang Dagang
31/12 Buku Penjualan
Rp. 3.300.000
Penjualan
31/12 Buku Penjualan Rp
3.300.000
Rp 2.900.000
2.900.000
Format jurnal penjualan, jika perusahaan menerapkan sistem Periodik untuk mencatat
persediaan adalah sebagai berikut:
Buku Penjualan
Hal : ...........
Keterangan
Tgl
No.Faktur
(Nama Customer)
Piutang Dagang(D)
P/R
Penjualan(K)
Jumlah
Buku Penjualan
Hal: 01
Keterangan
Tgl
No.Faktur
(Nama Customer)
2013
1 Nov
3 Nov
Toko Wijaya
Toko Serba
Piutanga Dagang(D)
P/R
Penjualan(K)
A0111
A0112
Jumlah
Rp
Rp
1.100.000
2.200.000
Rp
3.300.000
Buku penjualan
Hal : 01
Tgl
2013
1 Nov
3 Nov
Keterangan
(Nama Customer)
Toko Wijaya
Toko Toserba
No.Faktur
P/R
Penjualan(K)
A0111
A0112
Jumlah
Rp
Rp
1.100.000
2.200.000
Rp
3.300.000
Buku Besar
Piutang Dagang
31/12 Buku Penjualan
Rp 3.300.000
Penjualan
31/12 Buku Penjualan Rp
3.300.000
Jurnal
Pembelian
adalah
untuk
mencatat
semua
pembelian
secara
Keterangan
No.Faktur
(Nama Customer)
Termin
P/R
Utang Usaha(K)
Jumlah
Setiap hari angka pada utang dagang akan di-posting ke-buku besar pembantu utang
dagang sesuai dengan debitur masing-masing,sedangakan saldo total utang setiap akhir bulan
akan ke buku besar (ledger)
Contoh 8.2.
02 November 2016
Dibeli
barang
dagangan
dari
PT.Marimitsu
seharga
21 November 2016
Metode Perpetual
Buku Jurnal Pembelian
Hal : 01
Tgl
2013
02/11
10/11
21/11
Keterangan
(Nama Kreditur)
PT.Marimitsu
PT.Sentosa
PT.Melvnic
No.Faktur
Termin
2/10,n/60
2/10,EOM
1/10,n/60
P/R
24.000.000
21.000.000
40.000.000
Jumlah
Rp
85.000.000
Rp 85.000.000
Utang Usaha
31/12 Buku Pembelian Rp 85.000.000
Metode Periodik
Buku Jurnal pembelian
Hal : 01
Tgl
2013
02/11
10/11
21/11
Keterangan
(Nama Kreditur)
No.Faktur
PT.Marimitu
PT.Sentosa
PT.Melvenic
Termin
Pembelian(D)
P/R
2/10,n/60
2/10,EOM
1/10,n/60
Utang Usaha(K)
Rp
Rp
Rp
Jumlah
24.000.000
21.000.000
40.000.000
Rp
85.000.000
Pembelian
Rp 85.000.000
Utang Usaha
31/12 Buku Pembelian
Rp 85.000.000
Apabila diinginkan supaya segala pembelian secara kredit selain barang dagangan
nampak dalam buku jurnal pembelian ,maka jurnal pembelian,maka jurnal pembelian dapat
dibuat (disusun) dalam bentuk berkolom-kolom,dengan ketentuan setiap jenis barang atau
harta yang sering dibeli dengan kredit disediakan satu kolom tersendiri,sedang jarang yang
dicatat dalam kolom serba/i (macam-macam perkiraan).Pembelian yang sering terjadi selain
barang dagangan, misalnya pembelian perlengkapan toko secara kredit. Maka bentuk buku
jurnal tsb :
Buku Pembelian
Hal : ......
Tgl
Keterangan
No.Faktur
Termin
P/R
Debet
Pembelian
Utang
Serba/serbi
Kreditur
Utang
Dagang
(Nama
Perkiraan
Jumlah
Dagang
Kreditur)
Jumlah
Keterangan
No.
Bukti
P/R
Pembelian
Utang
Debet
Gaji dan
Dagang
Upah
Serba/Serbi
Perkiraan
Kredit
Potongan
Jumlah
Pembelian
Kas
Contoh 8.3.
03 November 2016
08 November 2016
12 November 2016
No.
Tgl
Keterangan
Bukt
Debet
P/R
Pembelian
Utang dagang
i
03 nov
Pembelian
peralatan toko
08 nov
12 nov
Pembayaran gaji
Toko wijaya
Kredit
Serba-serbi
Perkiraan
Jumlah
Peralatan
Potongan
pembelian
Rp 500.000
Kas
Rp 500.000
toko
Rp 1.000.000
Rp 24.000.000
Jumlah
Rp 24.000.000
Rp 1.000.000
Rp 500.000
Rp 480.000
Rp 1.000.000
Rp 23.520.000
Rp 480.000
Rp 25.020.000
Keterangan
No.
Bukti
P/R
Debet
Potongan
Kas
penjualan
Penjualan
Kredit
Piutang
Serba/serbi
Perkiraan
Jumlah
dagang
jumlah
Contoh 8.4.
01 november 2016 pemilik perusahaan menyerahkan tambahan modal perusahaan Rp.
100.000.000
06 november 2016 dijual secara tunai barang dagangan sebesar Rp. 20.000.000
09 november 2016 diterima dari toko Wijaya. ( lihat contoh pada jurnal penjualan)
Buku jurnal penerimaan kas
Hal : 01
Tgl
Keterangan
No.
Bukti
Debet
P/R
Kredit
Piutang
dagang
Kas
01/01
investasi
06/02
Penjualan
tunai
Rp
100.000.000
Rp
20.000.000
09/03
Toko wijaya
Rp 1.078.000
Rp
22.000
Rp
121.078.000
Rp
22.000
Jumlah
Piutang
dagang
Penjualan
Serba/serbi
Perkiraan
Jumlah
Rp
Modal
100.000.000
Rp
20.000.000
Rp
1.100.00
0
Rp
Rp
1.100.00
0
Rp
120.000.00
0
5. jurnal umum
jurnal umum adalah untuk mencatat seluruh transaksi keuangan lainnya yang tidak dapat
dicatat dalam jurnal khusus di atas. Berbagai transaksi yang dicatat dalam bentuk jurnal
umum yang sidatnya dapat digolongkan sbb:
Tgl
Contoh 8.5
keterangan
P/R
Debet
Kredit
28 November 2016 diterima kembali barang yang dijual kepada toko wijaya tertanggal 01
November 2016 sebesar Rp. 1000.000,00 karena rusak
Buku jurnal umum
Hal : 01
Tgl
28 Nov
13
Keterangan
Retur Penjualan
Piutang dagang
P/R
Debet
Rp. 100.000
Kredit
Rp. 100.000
SIKLUS AKUNTANSI
Bukti transaksi
Jurnal umum/
khusus
Buku besar
Buku pembantu
Neraca saldo
Biasanya dalam perusahaan dagang digunakan tiga macam buku besar pembantu yaitu
buku pembantu piutang (account payable ledger) dan buku pembantu persediaan barang
( liventory receivable ledger).
No
Buku besar
Buku pembantu
1.
Piutang dagang
1.
2.
3.
4.
Fa.merapi
UD. Setia
PD. Makmur
Toko Maju
2.
Utang dagang
1. Fa. Jujur
2. PD. Sehati
3. Toko Abadi
3.
Persediaan barang
1. Beras
2. Gula
3. Kedelai
Contoh buku besar dan buku besar pembantu di atas, apa yang dapat anda simpulkan?
Ya, di antaranya yaitu, semakin banyak langganan (debitur) perusahaan maka semakin
banyak pula buku pembantu perlu dibuat. Semakin banyak jenis dari barang dagang maka
semakin banyak buku pembantu persediaan yang diperlukan.
Didalam buku ini hanya disajikan dua buku pembantu yaitu untuk piutang dagang dan
utang dagang. Bagaimana bentuknya? Pembahasan lebih lanjut dalam materi selanjutnya.
Keterangan
Ref
Debit (Rp)
Tgl
Keterangan
Keterangan
Ref
Debit ( Rp)
Ref
(. . . . )
Kredit (Rp)
(. . . . )
Kredit ( RP)
Setelah anda amati format di atas, mungkin anda bertanya, apakah cara pencatatnya
sama dengan pencatatan pada buku besar?. Jawabannya ya. Perbedaannya hanya pada sumber
pencatatan. Pada buku besar sumber pencatatannya adalah dari jurnal umum atau jurnal
khusus, sedangkan buku pembantu sumber pencatatannya langsung dari bukti transaksi.
Untuk itu dilanjutkan dengan cara pencatatan buku besar pembantu.
Cara pencatatan buku besar pembantu
Proses pencacatan dalam buku pembantu dapat dilakukan dari bukti transaksi
langsung ke dalam buku pembantu. Seperti yang dicontohkan berikut ini!
Contoh 8.6.
PD. Samahati selama bulan juli 2016 melakukan transaksi penjualan kepada beberapa
langganan sebagai berikut :
Juli 5 dijual barang dagang secara kredit kepada Tn.Sabar Bandung dengan harga Rp
1.400.000 faktur nomor 010.
Juli 7 dijual barang dagang Rp 1.170.000 kepada Toko Tiya secara kredit. faktur nomor 011.
Juli 8 dijual dengan kredit barang dagang kepada Toko Sehati Medan seharga Rp 2.100.000
faktur nomor 012.
Juli 12 dijual barang dagang dengan harga Rp 1.000.000 kepada Tn. Ryan Bandar Lampung
dengan kredit. Faktur nomor 013.
Juli 16 dijual barang dagang secara kredit kepada Tn.Sabar Bandung seharga Rp 2.000.000.
faktur nomor 014.
Juli 18 diterima kembali barang dagang yang dijual tanggal 16 juli lalu seharga Rp 400.000
karena tidak sesuai dengan pesanan Nota Kredit Nomor 004.
Juli 22 dijual barang dagang seharga Rp 1.100.000 kepada Tn. Ryan Bandar Lampung secara
kredit. Faktur nomor 015.
Juli 28 diterima pelunasan faktur penjualan nomor 014 tanggal 16 yang lalu dari Tn.Sabar
Bandung Bukti Kas masuk 047.
Juli 29 diterima piutang dagang dari toko Tiya sejumlah Rp 470.000 bukti kas masuk 048.
Diminta :
Catatlah transaksi di atas dalam buku besar pembantu piutang dagang (bentuk staffel) sebagai
berikut:
1. Tn. Sabar, Jl. Merapi 22, Bandung.
2. Toko Sehati, Jl. Candrawasih 12, Medan.
3. Tn. Ryan, Jl. Menara Baru 234, Bandar Lampung.
4. Toko Tiya, Jl. Kaswari 17, Tangerang.
Keterangan :
1. Kolom tanggal
2. Kolom keterangan
3. Kolom referensi
4. Kolom debit
5. Kolom kredit
6. Kolom saldo
Keterangan
Ref
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
Saldo
(Rp)
debit
Jul 5
16
18
28
FJ10
FJ14
NK04
KM47
1.400.000
2.000.000
400.000
1.600.000
1.400.000
3.400.000
3.000.000
1.400.000
PD SEHATI
DAFTAR SALDO PIUTANG DAGANG
Bulan Juli 2000
No
1
2
Nama kreditur
Tn. Sabar
Toko Tiya
Jumlah
Keterangan
Ref
FJ11
KM48
Debit (Rp)
1.170.000
Kredit (Rp)
470.000
BUKU BESAR
Piutang dagang
Saldo Rp 2.100.000
Apa yang perlu disiapkan untuk mencatt transaksi tersebut di atas? Bagaimana
pencatatannya? Baiklah, anda perhtaikan pencatatannya berikut ini.
Keterangan
Jul 5
16
18
28
Ref
FJ10
FJ14
NK04
KM4
7
Debit(Rp
)
1.400.000
2.000.000
Kredit(Rp)
400.000
1.600.000
(01)
Saldo debit (Rp)
1.400.000
3.400.000
3.000.000
1.400.000
Keterangan
Ref
Debit (Rp)
Kredit ( Rp)
Saldo
Rp 1.400.000
Rp 700.000
Rp2.100.000
Jul 7
29
FJ11
KM48
1.170.000
470.000
1.170.000
700.000
Keterangan
Ref
FJ12
Debit (Rp)
2.100.000
Kredit ( Rp)
Nama : Tn.Ryan
Alamat : Jl. Menara Baru 234 Bandar Lampung
(05)
Tgl
Jul12
22
Keterangan
Ref
FJ13
FJ15
Debit (Rp)
1.000.000
1.100.000
Kredit ( Rp)
Mengapa pencatatan buku besar pembantu sederhana seperti di atas? Baik, apabila anda
perhatikan pencatatan buku besar pembantu sumbernya adalah dari bukti transaksi. Transaksi
di atas semua berhubungan dengan penjualan barang dagang yang dilakukan secara kredit
( menambah piutang dagang ), retur penjualan ( mengurangi piutang dagang ) dan
penerimaan pelunasan faktur penjualan ( mengurangi piutang dagang ).
Analisis transaksi penjualan barang dagang secara kredit, akan dicatat dalam akun piutang
dagang pada sisi debit karena harga jumlah penjualan tidak langsung diterima saat itu. Dalam
pencatatanya dalam buku besar pembantu piutang atas nama masing-masing debitur
perusahaan.
Begitu juga dengan buku besar pembantu utang dagang, sumber pencatatannya berasal
dari transaksi pembelian yang dilakukan secara kredit, analisisnya hanya terhadap akun utang
dagang bertambah akibat pembelian yang dilakukan dengan kredit yang harus dicatat di sisi
kredit,akun utang dagang berkurang karena adanya transaksi retur pembelian pembelian dan
transaksi pembayaran/pelunasan faktur pembelian yang jatuh tempo yang mestinya dicatat di
sisi debit dalam buku besar pembantu utang dagang.
Selanjutnya akan disajikan contoh transaksi dan pencatatannya dalam buku besar
pembantu utang dagang, pada PD. Samahati.
Juli 3 Dibeli barang dagang dari PD Maju secara kredit seharga Rp. 800.000,00 semarang.
Faktur nomor 082.
Juli 6 Dibeli barang dagang seharga Rp. 1.200.000,00 dari PT.Agung Jakarta secara kredit.
Faktur nomor 028.
Juli 6 Dikirim kembali sebagian barang dagang yang dibeli tanggal 3 Juli yang lalu Rp.
100.000,00 karena rusak. Nota debit 01.
Juli 7 Dibeli barang dagang Rp. 600.000,00 secara kredit dari UD. Setuju Bandung. Faktur
nomor 061.
Juli 10 Dibeli barang dagang secara kredit Rp. 700.000 dari PT.Agung Jakarta. Faktur nomor
055.
Juli 12 Dibeli barang dagang Rp. 400.000,00 dari UD. Jujur jakarta dengan kredit. Faktur
063.
Juli 14 Dibeli barang dagang Rp. 1.400.000,00 dari PD. Maju Semarang, secara kredit.
Faktur nomor 99.
Juli 15 Dilunasi faktur pembelian nomor 082 dari PD. Maju tanggal 3 Juli yang lalu. Bukti
kas keluar 08.
Diminta :
a. Catatlah transaksi di atas ke dalam buku besar pembantu utang dagang atas nama :
1. PD. Maju, Jl. Paus 18, Semarang
2. PT. Agung, Jl. Baru 28, Jakarta.
3. UD. Setuju, Jl. Melati 61, Bandung
4. UD. Jujur, Jl. Mandiri 10, Jakarta
b. Gunakan format yang telah disediakan berikut ini!
keterangan
Ref
FB82
ND01
FB99
KK08
Debit ( Rp)
Kredit ( Rp)
800.000
100.000
1.400.000
700.000
(01)
Saldo Debit (Rp)
800.000
700.000
2.100.000
1.400.000
keterangan
Ref
FB28
Dedit ( Rp)
Kredit ( Rp)
1.200.000
(02)
Saldo debit ( Rp)
1.200.000
10
FB55
700.000
1.900.000
Kredit (Rp)
(03)
Saldo debit ( Rp)
Keterangan
Jul 7
Fb61
Ref
Debit ( Rp)
600.000
600.000
Keterangan
Jul 12
Ref
Debit ( Rp)
FB63
Kredit ( Rp)
400.000
400.000
Bedasarkan contoh di atas, buku besar pembantu piutang dibuat sebanyak 4 buah,
mengapa demikian? Karena buku pembantu piutang disiapkan sebanyak debitur perusahaan
( PD. Samahati ). Begitu juga buku besar pembantu untuk utang dagang disiapkan sebanyak 4
buah karena kreditur perusahaan jumlahnya juga 4. Jadi semakin banyak langganan debitur/
kreditur maka semakin banyak pula buku besar pembantu yang harus disiapkan.
Contoh 8.7 Berikut ini disajikan neraca saldo PT.PERLINDUNGAN per 31 Oktober
2015
PT.PARLINDUNGAN
NERACA SALDO
31 OKTOBER 2015
NAMA REKENING
Kas
Persedian barang dagangan
Piutang usaha
Utang usaha
Modal saham biasa
Penjualan
Retur penjualan
Potongan penjualan
Pembelian
Retur pembelian
Potongan pembelian
Beban angkut pembelian
DEBIT
Rp 114.000.000
Rp 554.800.000
Rp 315.400.000
KREDIT
Rp 277.400.000
Rp 414.200.000
Rp 1.383.200.000
Rp 38.000.000
Rp 15.200.000
Rp 684.000.000
Rp 49.400.000
Rp 11.400.000
Rp
38.0000.000
Rp
95.000.000
Rp 281.000.000
Rp 2.135.600.000
Rp 2.135.600.000
Dibayar tunai sewa kantor dan toko untuk bulan November Rp 8.000.00
11
15
16
19
20
25
28
Dikeluarkan kas Rp 2.000.000 untuk menambah sewa toko dan kantor pada
tanggal 7 November, karena disepakati sejak bulan November ongkos sewa
dinaikkan Rp 2.000.000 untuk mengimbangi kenaikan harga umum terjasi.
30
Penyelesaian:
1. Jurnal khusus dan Jurnal Umum
JURNAL PEMBELIAN
Tanggal
Akun Dikredit
Termin
P/R
2015
3
CV. PANJAITAN
3/10,n/30
Rp 2.732.000.000
CV. PANJAITAN
3/10,n/31
Rp 1.068.000.000
30
CV. SAGALA
5/10,n/30
Rp
250.000.000
Rp 4.050.000.000
JURNAL PENJUALAN
Tgl
Termin
20
Nov
2013
8
P/R
CV. HARAHAP
2/10, n/30
Rp 488.000.000
CV. PASARIBU
3/10, n/30
Rp 642.000.000
25
CV. PAKPAK
5/10, n/30
Rp 1.928.000.000
Perkiraan yang
Dikredit
Debet
UDSIMATUPANG
Penjualan
UDSIPAHUTAR
UDTANJUNG
Penjualan
CV.PAKPAK
Kas
RP 156.000.000
Rp 2.700.000.000
Rp 694.000.000
Rp 100.000.000
Rp 248.000.000
Rp 30.000.000
Rp 3.928.000.000
Potongan
penjualan
Rp
3.120.000
Rp
14.164.000
Rp 17.284.000
Kredit
Piutang
Penjualan
usaha
Rp 159.120.000
Rp2.700.000.000
Rp 708.164.000
Rp 100.000.000
Rp 248.000.000
Rp 30.000.000
Rp 997.284.000
Rp 2.948.000.000
Perkiraan yang
Dikredit
2013
Debet
Potongan
Nov
Kas
2
4
7
9
15
19
28
Kredit
UDSITINJAK
Biaya angkut pembelian
Biaya Sewa
CV. PANJAITAN
Biaya Gaji
CV.PANJAITAN
Biaya Sewa
Rp
Piutang Usaha
penjualan
180.000.000
Rp
Rp
22.000.000
8.000.000
Rp
28.000.000
Rp
2.000.000
Rp 2.732.000.000
Rp 888.000.000
Rp 3.800.000.000
Penjualan
R p 58.000.000
Rp 180.000.000
Rp 22.000.000
Rp 8.000.000
Rp 2.650.040.000 Rp 81.960.000
Rp 28.000.000
Rp 861.360.000
Rp 24.640.000
Rp2.000.000
Rp 3.749.400.000 Rp 108.600.000
JURNAL UMUM
Tgl
Nov
11
11
Keterangan
P/R
Debet
Retur Penjualan
Piutang Usaha
(Retur dari UDSIPAHUTAR
Rp 88.000.000
Utang Usaha
Retur Pembelian
Rp 180.000.000
Kredit
Rp 88.000.000
Rp 180.000.000
2. Buku Besar
Kas
Tgl
Keterangan
P/R
Debet
Kredit
Debet
2015
1
30
30
Nov
Saldo
Saldo
Jurnal Penerimaan kas
Jurnal Pengeluaran kas
Rp 3.928.000.000
Rp 7.751.400.000
Kredit
Rp 114.000.000
Rp 4.042.000.000
Rp 290.600.000
Keterangan
P/R
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Saldo
Kredit
Rp 554.800.000
PIUTANG USAHA
Tgl
Keterangan
P/R
Debet
Kredit
Debet
2015
Nov
1
11
30
30
Saldo
Saldo
Jurnal Umum
Jurnal Penjualan
Jurnal Penerimaan Kas
Rp 88.000.000
Rp 1.928.000.000
Rp 997.348.000
Kredit
Rp 315.400.000
Rp 227.400.000
Rp 2.155.400.000
Rp 1.158.052.000
UTANG USAHA
Tgl
Keterangan
P/R
Debet
Kredit
Saldo
Debet
2015
Kredit
Nov
1
11
30
30
Saldo
Jurnal Umum
Jurnal Pembelian
Jurnal Pengeluaran Kas
Rp 180.000.000
Rp 4.050.000.000
Rp 3.800.000.000
Rp 277.400.000
Rp 97.000.000
Rp 4.147.400.000
Rp 347.400.000
Keterangan
P/R
Debet
Kredit
Debet
2015
Nov
1
Saldo
Saldo
Kredit
Rp 414.200.000
PENJUALAN
Tgl
2015
Nov
1
30
30
Keterangan
P/R
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Saldo
Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal Penjualan
Kredit
Rp 1.383.200.000
Rp 4.331.200.000
Rp 6.259.200.000
Rp 2.948.000.000
Rp 1.928.000.000
RETUR PENJUALAN
Tgl
2015
Nov
1
11
Keterangan
P/R
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Saldo
Jurnal Umum
Kredit
Rp 38.000.000
Rp 126.000.000
Rp 88.000.000
POTONGAN PENJUALAN
Tgl
2015
Nov
1
30
Keterangan
P/R
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Saldo
Jurnal Penerimaan Kas
Kredit
Rp 15.200.000
Rp 32.548.000
Rp 17.348.000
PEMBELIAN
Tgl
2015
Nov
1
30
Keterangan
P/R
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Saldo
Jurnal Pembelian
Rp 4.050.000.000
RETUR PEMBELIAN
Rp 684.000.000
Rp 4.734.000.000
Kredit
Tgl
2015
Nov
1
11
Keterangan
P/R
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Saldo
Jurnal Umum
Kredit
Rp 49.400.000
Rp 229.400.000
Rp 180.000.000
POTONGAN PEMBELIAN
Tgl
2015
Nov
1
30
Keterangan
P/R
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Saldo
Jurnal Pengeluaran Kas
Kredit
Rp 11.400.000
Rp 120.000.000
Rp 108.600.000
Keterangan
P/R
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Saldo
Jurnal Pengeluaran Kas
Kredit
Rp 38.000.000
Rp 60.000.000
Rp 22.000.000
Keterangan
P/R
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Saldo
Jurnal Pengeluaran kas
Kredit
Rp 95.000.000
Rp 105.000.000
Rp 10.000.000
Keterangan
P/R
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Saldo
Jurnal Pengeluaran
Rp 28.000.000
Rp 29.200.000
Rp 57.200.000
3. Neraca Saldo
PT. PARLINDUNGAN
NERACA SALDO
31 OKTOBER 2015
Nama Rekening
Debit
Kredit
Kredit
Kas
Persediaan barang dagangan
Piutang Usaha
Utang Usaha
Modal saham biasa
Penjualan
Retur Penjualan
Potongan penjualan
Pembelian
Retur Pembelian
Potongan pembelian
Beban angkut pembelian
Beban sewa kantor dan toko
Beban gaji dan upah
Jumlah
Rp 290.600.000
Rp 554.800.000
Rp 1.158.052.000
Rp 347.400.000
Rp 414.200.000
Rp 6.259.200.00
Rp 126.000.000
Rp 32.548.000
Rp 4.734.000.00
Rp 229.400.000
Rp 120.00.000
Rp 60.000.000
Rp 105.000.000
Rp 309.200.000
Rp 7.370.200.000
Rp 7.370.200.000
4. Laporan Keuangan
PT. PARLINDUNGAN
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 NOVEMBER 2015
Pendapatan Penjualan :
Rp 6.259.200.000
Retur & Penyesuaian Harga Jual
Rp (126.000.000)
Potongan Penjualan
Rp (32.548.000)
Penjualan Bersih
Harga Pokok Penjualan
Persediaan awal
Rp
Pembelian
Rp 4.734.000.000
Retur pembelian
Rp 229.400.000
Potongan pembelian Rp 120.000.000+ Rp 349.400.000Pembelian bersih
Rp 4.384.600.000
Beban angkut pembelian
Rp
60.000.000 +
Barang dagangan bersedia untuk dijual
Rp 4.444.600.000
Persedian akhir
Rp 554.800.000
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor
Beban Operasional :
Beban sewa kantor dan toko
Rp 105.000.000
Beban gaji dan upah |
Rp 309.200.000+
Total beban operasional
Laba operasional
Rp 6.100.652.000
Rp 4.444.600.000
Rp 1.656.052.000
Rp 414.200.000Rp 1.241.852.000
PT. PARLINDUNGAN
LAPORAN EKUITAS PEMILIK
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 NOVEMBER 2015
Modal SINAGA (Awal)
Laba
Kenaikan modal pemilik
Prive
Modal SINAGA (Akhir)
Rp
414.200.000
Rp 1.241.852.000 +
Rp 1.656.052.000
Rp
- Rp 1.656.052.000
PT. PARLINDUNGAN
NERACA
31 NOVEMBER 2015
ASET
Aset lancar
Kas
Piutang Usaha
Persediaan barang dagangan
Sewa toko dibayar dimuka
Total aset lancar
TOTAL ASET
KEWAJIBAN
Kewajiban lancar :
Utang Usaha
Rp 290.600.000
Rp 1.158.052.00
Rp 554.800.000
Rp
- +
Rp 2.003.452.000
Rp 2.003.452.000
Rp 347.400.000
Total Kewajiban lancar
EKUITAS PEMILIK
Modal SINAGA
Rp 1.656.052.000
Total ekuitas pemilik
TOTAL KEWAJIBAN & MODAL PEMILIK
2.003.452.000
Rp 347.400.000
Rp 1.656.052.000 +
EVALUASI
SOAL 1. PT.AXER mempergunakan buku harian khusus. Transaksi-transaksi selama bulan
Desember 2014 sbb :
1 Des
3 Des
Rp
4 Des
5 Des
6 Des
8 Des
9 Des
13 Des
17 Des
Dibeli barang dagangan dari CV. Maju Rp. 200.000,- syarat 2/10,n/30
21 Des
25 Des
28 Des
Diterima kembali barang yang dijual tgl 25 Des sebesar Rp. 50.000,-
29 Des
30 Des
31 Des
05/01/2016
07/01/2016
09/01/2016
12/01/2016
14/01/2016
19/01/2016
24/01/2016
26/01/2016
27/01/2016
30/01/2016
Diminta :
1.
2.
3.
4.
SOAL 3. Transaksi berikut selama bulan April 2016, pada PD. Bukit Johor Mas, Jl. Karya
Kasih No. 10 Medan.
April 4
April 5
April 6
Dijual barang dagang Rp. 1.200.000,00 secara kredit kepad Tn.Andi, Medan.
Faktur nomor 08.
April 7
April 8
Dijual barang dagang kepada Ny. Ayu, Medan Rp 1.000.000,00 secara kredit.
Faktur nomor 09
April 8
Dijual barang dagang Rp 1.800.000,00 kepada Tn. Andi secara kredit, Medan.
Faktur nomor 010.
April 9
Dijual barang dagang Rp 1.650.000,00 dengan kredit kepada Ny. Ayu, Medan.
Faktur nomor 011.
April 12
April 16
Dilunasi faktur pembelian nomor 21 tanggal 4 Januari yang lalu kepada PT.
Sukses.
April 18
April 19
Dijual barang dagang kepada Sdr Budi, Medan secara kredit Rp 1.500.000,00.
Faktur nomor 012.
April 20
Dijual barang dagang kepada Tn. Rifki, Medan Rp 1.000.000,000 secara kredit.
Faktur nomor 013.
April 21
Dibeli barang dagang Rp 700.000,00 dari PT. Sukses secara kredit, Medan.
Faktur nomor 44.
April 22
Dijual kepada Sdr Budi barang dagang secara kredit Rp 200.000,00. Faktur
nomor 014.
Diminta : catatlah transaksi tersebut di atas ke dalam buku besar pembantu utang dan buku
besar pembantu piutang!
Rp 512.600.000
Rp 462.500.000
Perangkat
Rp 218.000.000
Utang Usaha
Rp 241.100.000
Modal Ananda
Rp 952.000.000
4 Februari
8 Februari
9 Februari
10 Februari
11 Februari
12 Februari
14 Februari
16 Februari
17 Februari
17 Februari
20 Februari
2/10,n/30.
22 Februari
23 Februari
26 Februari
28 Februari
Rp
200.000.000
Utang
Rp 240.000.000
Modal
Rp 9.400.000.000
Rp 1.980.000.000
Rp 1.020.000.000
Rp
40.000.000
Rp 2.000.000.000
Rp 3.000.000.000
Rp 1.400.000.000
Rp 9.640.000.000
Rp 9.640.000.000
5 Januari
10 Januari
15 Januari
16 Janurai
17 Januari
18 Januari
19 Januari
20 Januari
21 Januari
25 Januari
29 Januari
31 Januari