NIM : 2007531244
No. Absen : 29
1. Labar kotor adalah pendapatan penjualan yang dikurangi dengan beban pokok penjualan.
Laba kotor menjadi penting karena merupakan salah satu parameter keberhasilan suatu
perusahaan. Suatu tingkat laba kotor yang cukup tinggi diperlukan bagi sebuah perusahaan
dagang. Laba kotor juga merupakan salah satu dari 3 elemen yang menentukan profitabilitas
suatu perusahaan dagang.
2. Siklus operasi adalah dagang adalah sebagai berikut:
a. Dimulai ketika perusahaan membeli barang dagangan dari penjual
b. Perusahaan menjual persediaan barangnya kepada konsumen
c. Akhirnya perusahaan menerima kas dari konsumen
Sumber pendapatan utama sebuah perusahaan dagang adalah penjualan barang dagangan
yang disebut dengan pendapatan penjualan atau disingkat dengan penjualan.
Tangga
l Keterangan Debet Kredit
3-Jan Pembelian xxx
Utang Dagang xxx
(pencatatan saat pembelian)
3-Jan Kas xxx
Utang Dagang xxx
(pencatatan saat pembayaran kas
selanjutnya)
Tangga
l Keterangan Debet Kredit
3-Jan Piutang Dagang xxx
Penjualan xxx
(pencatatan saat penjualan)
3-Jan Kas xxx
Piutang Dagang xxx
(pencatatan saat pembayaran kas
selanjutnya)
3% x 1,000 = 30
a) Jika pembayaran tunai, maka akan mendapat potongan sebesar 3%. Jadi pembeli hanya
membayar sebesar 970
b) Jika pembayaran secara kredit, maka pembeli akan tetap membayar sebesar 1,000
Tanggal pembayaran terakhir n/30 hari setelah tanggal faktur yaitu tanggal 27 Agustus
Nama : Ni Putu Ayu Rasita Nata Dewi
NIM : 2007531252
No. Absen : 30
6. Rabat
Penjualan = Rp 35.000,00 – Rp 3.000,00
Penjualan = Rp 32.000,00
Jurnal Umum
Potongan Penjualan
2% × 32.000 = 640
JurnalsaatPelunasan
Penjualan Bersih
= Rp 31.360,00
7. Perbedaan jurnal untuk mencatat penjualan barang dagangan secara tunai dengan penjualan
barang dagangan secara kredit adalah terletak pada nama akunnya, yaitu :
Pencatatan Penjualan Barang Dagangan secara Tunai
Kas xxxx (Debet)
Penjualan xxxx (Kredit)
10. Empat nama akun lawan (akun pengurang) yang dijumpai dalam bab ini, yaitu :
a) Akun pembelian
b) Akun penjualan
c) Akun persediaan
d) Akun potongan tunai
Nama : Ni Made Ayu Novitarini
NIM : 2007531270
No. Absen : 34
11. Retur dan potongan penjualan dicatat dalam akun tersendiri (akun kontra penjualan) dan
tidak didebetkan langsung pada akun penjualan yang bersangkutan, karena sebuah akun
kontra itu selalu memiliki saldo normal yang berlawanan dengan akun yang diikutinya.
Dengan demikian akun retur dan akun potongan penjualan memiliki saldo normal debit
(berlawanan dengan akun Penjualan yang bersaldo normal kredit). Akun retur dan
potongan penjualan dicatat dalam akun tersendiri, agar mudah mengetahui besarnya
masing-masing yang dimana Pendapatan Penjualan bersih ditetapkan sebagai berikut :
Pendapatan Penjualan bersih = pendapatan penjualan – retur dan pengurangan harga
penjualan - Potongan penjualan
12. Potongan tunai penjualan adalah apabila pembeli membayar dalam periode potongan
sesuai dengan termin kredit yang diberikan, maka penjual hanya akan menerima kas
setelah dikurangi potongan. Manfaat yang diperoleh penjual dengan memberikan
potongan tunai adalah kas akan segera diterima, sehingga bisa segera digunakan kembali
tanpa harus menunggu sampai akhir periode kredit. Jumlah rupiah yang tertanam dalam
piutang akan menurun. Resiko kerugian karena piutang tidak dapat ditagih dapat
berkurang.
13. Kesamaan perhitungan beban pemakaian perlengkapan dengan perhitungan harga pokok
penjualan adalah sama-sama dicatat di laporan laba/rugi dengan tujuan yaitu untuk
mengetahui besarnya biaya produksi yang akan dikeluarkan oleh suatu perusahaan saat
akan memproduksi barang/jasa. Dengan begitu perusahaan dapat menentukan harga jual
produk, menghitung rugi/laba perusahaan dari penjualan produk.
Contoh jurnal penyesuaian harga pokok penjualan :
HPP xxx
Perlengkapan xxx
14. Cara menghitung harga pokok penjualan apabila perusahaan menggunakan metode fisik
adalah Yang pertama pengertian pencatatan persediaan metode fisik adalah cara sistem
pencatatan persediaan barang dagangan yang mengharuskan adanya perhitungan barang
yang masih ada pada tanggal penyususan laporan. Perhitungan persediaan (stock
opname) ini diperlukan untuk mengetahui berapa jumlah barang yang masih ada dan
kemudian diperhitungkan sebagai harga pokok penjualan (HPP). Dengan menggunakan
metode ini mutasi persediaan barang tidak diikuti dalam buku-buku. Setiap pembelian
barang dicatat dalam rekening pembelian. Karena tidak ada catatan mutasi persediaan
barang maka harga pokok penjualan (HPP) juga tidak dapat diketahui sewaktu-waktu.
Harga pokok penjualan baru dapat dihitung setelah persediaan akhir sudah dihitung. Cara
menghitung HPP (harga pokok penjualan) adalah dengan cara sebagai berikut:
15. Persediaan awal adalah Rp5.000,00, pembelian bersih total Rp30.000,00, dan biaya
angkut pembelian Rp1.000,00. Apabila persedian akhir barang dagangan berjumlah
Rp8.000,00, berapakah harga pokok penjualan?
Jawab :
Mencari pembelian bersih:
Pembelian bersih = Total pembelian bersih + biaya angkut pembelian – retur dan
potongan pembelian.
Mencari HPP :
HPP = 28.000
Persediaanawal 5.000
Pembelian 30.000
Pembelianbersih 31.000
BTUD 36.000
HPP Rp28.000,00
Nama : A.A Putri Winasari
No : 51
NIM. : 2007531273
16. Mengapa digunakan akun tersendiri untuk menampung beban-biaya angkut pembelian ?
Jawab :
Biaya angkut pembelian adalah akun yang digunakan untuk mencatat besarnya beban
angkut pada barang dagang dari gudang pihak supplier ke gudang pihak pembeli yang
akan ditanggung oleh pihak pembeli. Akun beban-biaya angkut pembelian digunakan
akun tersendiri karena biaya angkut tersebut akan berpengaruh dengan harga barang yang
dibeli darigudang pihak supplier tersebut dan akan memudahkan penjual untuk mencari
harga jual barang yang akan dijual ini. Jadi nantinya harga barang yang dibeli darigudang
pihak supplier tersebut akan berbeda harganya ketika kita akan menjualnya kembali,
karena adanya biaya angkut.
17. Berikan contoh jurnal penyesuaian untuk akun persediaan apabila perusahaan
menggunakan metoda fisik.
Jawab :
Akun persediaan barang dagangan pada tanggal 31 Desember menunjukkan saldo sebesar
Rp.40.500.000
xxx
xxx
Saldo Rp.40.500.000
Bila tidak terjadi kerusakan, pencurian, atau kesalahan, maka persediaan yang seharusnya
ada pada tanggal 31 Desemberadalah Rp.40.500.000 tetapi hasil perhitungan fisik yang
dilakukan Nada Kencana pada tanggal 31 Desember hanya berjumlah Rp.40.200.000
18. Jelaskan cara menangani persediaan awal dan akhir dalam metoda fisik !
Metode fisik sering disebut juga dengan metode periodic. Dalam metode ini, satu-satunya
cara untuk menangani persediaan awal dan akhir adalah dengan cara menghitung
langsung barang persediaan yang ada atau sering disebut dengan perhitungan fisik.
Perhitungan fisik ini biasanya dilakukan pada saat akan menyusun laporan keuangan.
Perhitungan ini memegang peranan penting karena tanpa perhitungan fisik, laporan
keuangan tidak dapat disusun.
19. Bagaimana saudara dapat membedakan anatara perusahaan jasa dan perusahaan dagang
dengan cara melihat pada neraca laporan rugi-laba kedua perusahaan tersebut ?
Pada neraca laporan laba/rugi perusahaan jasa tidak memiliki persediaan barang (di
neraca), sehingga laporan laba/rugi pada perusahaan jasa tidak terdapat akun harga pokok
penjualan. Sedangkan pada perusahaan dagang muncul akun persediaan barang dan
membutuhkan perhitungan harga pokok penjualan. Perhitungan laporan laba/rugi pada
perusahaan jasa, yaitu dari selisih jumlah pendapatan dengan jumlah beban. Sedangkan
perhitungan laporan laba/rugi perusahaan dagang, yaitu dengan mengurangi pendapatan
penjualan dengan beban pokok penjualan, kemudian di kurangi beban operasi.