PENGERTIAN KAS
Kas adalah uang kertas atau uang logam atau simpanan di bank yang dapat diuangkan
setiap saat, atau alat pembayaran yang setara/dapat disamakan dengan uang tunai (cash
equivalent).
• Deposito dan surat berharga jangka pendek diklasifikasikan sebagai temporary investments
• Kas merupakan komponen asset yang paling likuid, oleh karenanya internal control dari kas
sangat penting
CHECK
ARSIP ARSIP
BUKU VOUCHER VOUCHER BUKU
VOUCHER
VOUCHER BELUM BELUM VOUCHER
BAYAR BAYAR
ARSIP
BUKU VOUCHER
CHECK TELAH
KELUAR DIBAYAR
X
Pada saat pembentukan Petty Cash XX Petty Cash X
Cash XX Cash XX
Contoh soal :
1 Jan Dicairkan cek sebesar Rp 800.000,- untuk keperluan dana kas
kecil selama seminggu
3 Dibeli perlengkapan kantor Rp 180.000,-
3 Dibayar biaya iklan Rp 100.000,-
4 Dibayar biaya bensin, parkir, tol sebesar Rp 200.000,-
5 Dibeli perlengkapan kantor sebesar Rp 120.000,-
6 Diisi kembali dana kas kecil
Diminta : Jurnal atas transaksi tersebut diatas apabila kas kecil memakai :
a. Sistem Dana Tetap
b. Sistem Dana Berubah
Jawab :
Tgl Fluctuating System Imprest System
Jan
1 Petty Cash 800.000 Petty Cash 800.000
800.00
Cash 800.000 Cash 0
3 Office Supplies 180.000 No Entry
Petty Cash 180.000
Miscellaneous
4 Exp. 200.000 No Entry
Petty Cash 200.000
Bank Reconciliation
Rekonsiliasi bank adalah proses mencocokkan saldo buku kas antara catatan perusahaan
dengan bank statement yang dilakukan oleh perusahaan, untuk menemukan penyebab
selisih saldo-saldo tersebut.
Berikut ini bagan yang menunjukkan hubungan pembukuan menurut catatan
perusahaan dan rekening koran bank yang menimbulkan perbedaan saldo menurut catatan
buku perusahaan dan laporan rekening koran bank sehingga perlu dibuat rekonsiliasi bank.
TRANSAKSI PERUSAHAAN BANK
LAPORAN
BUKU REKENING
PENERIMAAN PENERIMAAN KORAN
UANG BANK
KREDIT
AKUN: BANK
DEBIT
SALDO SALDO
BUKU BANK
AKUN: BANK
KREDIT
BUKU
LAPORAN
PENGELUARAN
REKENING
BANK/ BUKU CEK
KORAN - DEBIT
KELUAR
PENGELUARAN
UANG
Biasanya, perbedaan pencatatan antara perusahaan dan pihak bank disebabkan oleh item-
item rekonsiliasi, yaitu:
Deposit in Transit (setoran dalam perjalanan)
Misalnya terjadi pengiriman dari pelanggan atau perusahaan sendiri yang menyetorkan
ke bank pada akhir bulan, tetapi dilaporkan pada awal bulan berikutnya,seharusnya
penambahan uang di bank sudah dicatat, tetapi pihak bank belum mencatatnya, maka
koreksi dilakukan dengan menambah saldo catatan bank.
Outstanding Check (cek yang masih beredar)
Misalkan perusahaan telah melakukan pembayaran kepada pelanggan dengan
memberikan cek, sehingga saldo di perusahaan sudah berkurang. Tetapi oleh pelanggan
cek tersebut belum diuangkan,sehingga saldo di bank masih tetap belum berkurang,
maka saldo di bank harus dikurangi.
Bank Service Charges (biaya administrasi bank)
Pihak bank telah mengurangi saldo dana perusahaan sebagai beban administrasi, tetapi
perusahaan belum mengetahuinya, sehingga catatan di perusahaan harus dikurangi.
Not Sufficient Fund (cek kosong)
Misalkan pelanggan melakukan pembayaran kepada pihak perusahaan dengan
memberikan cek, tetapi ternyata cek tersebut tidak ada dananya atau tidak mencukupi.
Catatan di perusahaan telah bertambah, sementara catatan di bank belum, sehingga
catatan di perusahaan harus dikurangi.
Direct Collection By Bank (dana yang langsung masuk ke bank)
Misalkan bank menagihkan piutang yang dimiliki perusahaan kepada pelanggan, atau
pelanggan langsung melakukan pembayaran langsung melalui rekening perusahaan di
bank, maka catatan di perusahaan harus ditambah.
Interest Income (pendapatan bunga atas dana yang disimpan)
Adalah bunga yang diperhitungkan oleh bank dari dana simpanan perusahaan yang
ada di bank, sehingga catatan di perusahaan harus ditambah.
Error (Kesalahan)
Untuk melakukan koreksi akibat kesalahan, tidak ada aturan yang pasti, karena
kesalahan dapat dilakukan oleh pihak bank maupun pihak perusahaan, maka
diperlukan ketelitian untuk membaca kasus yang terjadi.
Rekonsiliasi bank umumnya dilakukan dengan 2 cara, sebagai berikut:
1. Bank to Book Balance atau Book to Bank Balance
Dalam hal ini saldo buku atau saldo bank (salah satu) dianggap benar. Sehingga koreksi
yang dilakukan adalah untuk mengacu pada saldo yang dianggap benar tersebut. Jika saldo
bank dianggap benar, maka semua koreksi dilakukan atas saldo buku, demikian sebaliknya.
Contoh soal :
Saldo Kas menurut catatan PT ABC pada tanggal 1 Maret 2006 adalah sebesar Rp 990.250,- .
Transaksi selama bulan Maret 2006, penerimaan kas Rp 2.225.750,- dan pengeluaran kas Rp
2.407.200,- . Sedangkan saldo menurut Rekening Koran Bank pada tanggal 31 Maret 2006
adalah sebesar Rp 880.880,- . Data rekonsiliasi pada bulan Maret 2006 antara catatan menurut
PT ABC dan menurut Rekening Koran Bank adalah sebagai berikut :
a. Setoran sebesar Rp 52.920,- belum tampak dalam Rekening Koran Bank
b. Cek sebesar Rp 12.000,- yang dikeluarkan untuk pelunasan hutang dagang telah salah
dicatat oleh PT ABC sebesar Rp 21.000,-
c. Bank telah menerima pelunasan dari debitur sebesar Rp 98.800,-
d. Cek yang telah dikeluarkan PT ABC tapi belum diuangkan Rp 35.000,-
e. Bank telah mendebit rekening PT ABC atas biaya administrasi Rp 1.000,-
f. Cek yang diterima dari pelanggan untuk pelunasan piutang dagang sebesar Rp 8.800,- telah
ditolak oleh Bank karena dananya tidak cukup.
g. Penarikan dengan selembar cek sebesar Rp 80.000,- telah salah dibebankan oleh bank
sebesar Rp 88.000,-
Diminta :
1. Susunlah rekonsiliasi bank dengan menunjukkan saldo yang benar
2. Buatlah ayat jurnal yang diperlukan.
Jawab : PT ABC
Bank Rekonsiliasi
. 31 Maret 2006 .
Saldo Menurut
Saldo Menurut Catatan Perusahaan 808,800 Catatan Bank 880,880
Ditambah Ditambah
c. Pelunasan
A/R 98,800 a. Deposit in transit 52,920
Dikurang Dikurang
98,000 25,920
b. Error oleh
perusahaan : b. Cash 9,000
Account
Penarikan Cek 12,000 Payable 9,000
Dicatat di pembukuan ( Koreksi atas kesalahan jurnal pelunasan
perush 21,000 utang )
Selisih lebih pengurangan
kas Error : A/P 21,000
di perusahaan 9,000 Cash 21,000
SOAL LATIHAN
SOAL I
Berikut ini merupakan transaksi – transaksi yang terjadi di toko Samudra berkaitan dengan kas
kecilnya selama bulan April 2004
April 1 Dicairkan cek sebesar Rp 500.000,- untuk keperluan dana kas
kecil
5 Dibayar biaya iklan Rp 150.000,- biaya pengiriman barang Rp 35.000,- biaya
kebersihan Rp 15.000,-
7 Dibeli perlengkapan toko sebesar Rp 100.000,-
8 Dibayar biaya bensin, parkir, tol sebesar Rp 90.000,-
9 Dana kas kecil diisi kembali
Diminta :
Jurnal atas transaksi tersebut diatas apabila kas kecil memakai :
a. Sistem Dana Tetap
b. Sistem Dana Berubah
SOAL II
Saldo Kas menurut catatan PT Raina Rayhan pada tanggal 1 Maret 2004 adalah sebesar
Rp750.800,- . Transaksi selama bulan Maret 2004, penerimaan kas Rp 2.750.000,- dan
pengeluaran kas Rp2.500.800,- . Sedangkan saldo menurut Rekening Koran Bank pada tanggal
31 Maret 2004 adalah sebesar Rp ,1.100.000,- . Data rekonsiliasi pada bulan Maret 2004 antara
catatan menurut PT Raina Rayhan dan menurut Rekening Koran Bank adalah sebagai berikut :
a. Setoran sebesar Rp 45.000,- belum tampak dalam Rekening Koran Bank
b. Cek sebesar Rp 12.000,- yang dikeluarkan untuk pelunasan hutang dagang telah salah
dicatat oleh PT Raina Rayhan sebesar Rp 21.000,-
c. Bank telah menerima pelunasan dari debitur sebesar Rp 98.800,-
d. Cek yang telah dikeluarkan oleh PT Raina Rayhan tetapi belum diuangkan sebesar Rp
55.000,-
e. Bank telah mendebit rekening PT Raina Rayhan atas biaya administrasi sebesar Rp 1.000,-
f. Cek yang diterima dari pelanggan untuk pelunasan piutang dagang sebesar Rp 8.800,- telah
ditolak oleh Bank karena dananya tidak cukup.
g. Penarikan dengan selembar cek sebesar Rp 80.000,- telah salah dibebankan oleh bank sebesar
Rp 88.000,-
Diminta :
1. Susunlah rekonsiliasi bank dengan menunjukkan saldo yang benar
2. Buatlah ayat jurnal yang diperlukan.
PIUTANG ( RECEIVABLE )
Allowance Method / Metode Penyisihan Piutang Tak Tertagih dengan metode ini
perusahaan selalu memperkirakan jumlah piutang yang kemungkinan tidak akan
tertagih, sehingga setiap akhir periode akuntansi akan dihitung jumlah
penyisihan/cadangan kerugian piutang (allowance for uncollectible account)
Contoh Soal : Pada tgl 6 September 2006 PT ABC menjual barang dagangan secara kredit
kepada PT XYZ sebesar Rp 1.000,- Pada tgl 10 Oktober 2006 PT XYZ dinyatakan pailit.
Diminta :
Buatlah jurnal yang diperlukan oleh PT ABC apabila menggunakan metode :
a. Langsung
b. Cadangan
Jawab :
Metode Langsung Metode Cadangan
ALLOWANCE METHOD
Metode ini merupakan suatu estimasi atau perkiraan mengenai berapa jumlah piutang
usaha yang mungkin tidak bisa tertagih, sehingga perusahaan melakukan antisipasi dengan
membuat ayat jumal penyesuaian setiap akhir periode akuntansi, di mana adjustment entry
tersebut adalah untuk mencatat beban piutang tat tertagih di masa depan.
Menaksir Kerugian Piutang
Ada dua pendekatan dalam menaksir kerugian piutang (menghitung berapa penyisihan
yang diperlukan untuk piutang yang kemungkinan tidak tertagih). Perhitungan ini hanya
dilakukan jika perusahaan menggunakan metode allowance/ cadangan, yakni dengan
pendekatan sebagai berikut:
Contoh Soal :
PT ABC mengunakan metode cadangan dalam mencatat kerugian piutang, sebagian
saldo buku besar pada tgl 31 Desember 2005 adalah sbb. :
Account Receivable Rp 55.000.000,- ( D )
Allowance for Bad Debt Rp 1.100.000,- ( C )
Transaksi selama tahun 2006 adalah sebagai berikut :
Penjualan kredit Rp 75.000.000,-.
Penjualan tunai Rp 25.000.000,-
Retur penjualan kredit Rp 5.000.000,-
Penerimaan pelunasan piutang dagang Rp 60.000.000,-
Apabila kebijakan perusahaan menetapkan besarnya kerugian piutang tidak tertagih
ditaksir :
a. 4% dari Penjualan kredit
b. 3% dari Saldo Piutang dagang akhir
Diminta : buatlah jurnal yang diperlukan :
Jawab :
Cash 25.000.000,-
Account Receivable 75.000.000,-
Sales 100.000.000,-
Cash 60.000.000,-
Account Receivable 60.000.000,-
Contoh soal :
PT. ABC menerima pelunasan dari PT XYZ yang telah pailit pada tgl 10 Oktober lalu
atas sebagian hutangnya sebesar Rp 750,-
Diminta : Buatlah jurnal yang diperlukan bila pembayaran dilakukan pada tgl.
a. 1 Desember 2006 ( periode sama )
b. 1 Maret 2007 ( periode berbeda )
Jawab :
a. 1 Desember 2006 :
Jurnal Metode Langsung Jurnal Metode Cadangan
Cash 750 Cash 750
Bad Debt Expense 750 Allowance for Bad Debt 750
b. 1 Maret 2007
Jurnal Metode Langsung Jurnal Metode Cadangan
Cash 750 Cash 750
Retained Earning 750 Allowance for Bad Debt 750
LATIHAN SOAL
SOAL 1
PT. Mutiara telah beroperasi selama beberapa tahun, berikut ini informas yang berhubungan
dengan kegiatan perusahaan selama tahun 2006 :
a. Penjualan tunai Rp 8.000.000,-. ( 70% diantaranya penjualan kredit )
b. Retur Penjualan kredit Rp 600.000,-
c. Penerimaan pelunasan piutang dagang Rp 2.000.000,- .
d. Piutang dagang yang dihapus pada tahun 2006 Rp 300.000,-
e. Penerimaan kembali piutang dagang yang telah dihapus Rp 200.000,-
Diminta : Buatlah jurnal yang diperlukan
SOAL 2
Sebagian saldo buku besar PT Tsuraya tgl 31 Desember 2005 adalah sbb. :
Account Receivable Rp 5.000.000,- ( D )
Allowance for Bad Debt Rp 700.000,- ( C )
Transaksi yang terjadi selama tahun 2006 adalah sebagai berikut :
a. Penjualan kredit Rp 7.000.000,-.
b. Penjualan tunai Rp 2.000.000,-
c. Retur penjualan kredit Rp 500.000,-
d. Retur penjualan tunai Rp 200.000,-
e. Penerimaan pelunasan piutang dagang Rp 4.000.000,- sudah termasuk potongan
penjualan Rp 100.000,-
f. Piutang dagang yang dihapus pada tahun 2006 Rp 500.000,-
g. Penerimaan kembali piutang dagang yang telah dihapus Rp 250.000,-
Perhitungan :
Discount : Rp 9.000.000 X 5% X 2 = Rp 900.000,-
Hasil Pendiskontoan : Rp 9.000.000 – Rp 900.000 = Rp 8.100.000,-
3. Jika pada tgl jatuh tempo jangka waktu piutang wesel diperpanjang, maka tidak
dilakukan jurnal oleh PT ABC.
Jawab :
Date Description Debit Credit
2006
26-Jan Account Receivable 9,000,000
Sales 9,000,000
( Penjualan kredit )
1-Peb. Notes Receivable 9,000,000
Account Receivable 9,000,000
( Perubahan menjadi Piutang Wesel )
Perhitungan :
Bunga wesel saat jatuh tempo : Rp 9.000.000 X 4% X 6 = Rp 2.160.000,-
Nilai jatuh tempo : Rp 9.000.000 + Rp 2.160.000 = Rp 11.160.000,-
Discount : Rp 11.160.000 X 5% X 2 = Rp 1.116.000,-
Hasil Pendiskontoan : Rp 11.160.000 – Rp1.116.000 = Rp 10.044.000,-
Pendapatan bunga atas pendiskontoan : 10.044.000 - 9.000.000 = 1.044.000,-
3. Jika pada tgl jatuh tempo jangka waktu piutang wesel diperpanjang, maka tidak
dilakukan jurnal oleh PT ABC.
SOAL LATIHAN
SOAL I
PT Mutiara memiliki wesel – wesel sebagai berikut :
Wesel Tanggal Nilai Jangka Tingkat Tanggal Tingkat
Penarikan Nominal Waktu Bunga Diskonto Diskonto
A 01-Dec-01 Rp 85,000 120 hari 25% 31-Jan-02 22%
B 11-Nov-01 30,000 90 hari - 14-Dec-01 20%
Wesel A, dan B didiskontokan pada tanggal dan tingkat diskonto sesuai tabel diatas.
Diminta :
1. Untuk setiap wesel hitunglah tanggal jatuh tempo dan bunga yang harus diterima pada saat
jatuh tempo.
2. Hitunglah :
a. Nilai Jatuh Tempo
b. Jangka Waktu Diskonto
c. Jumlah diskonto
d. Jumlah yang diterima
SOAL II
Wesel A, dan B didiskontokan pada tanggal dan tingkat diskonto sesuai tabel diatas.
Diminta :
1. Untuk setiap wesel hitunglah tanggal jatuh tempo dan bunga yang harus diterima pada saat
jatuh tempo.
2. Untuk wesel A, dan B hitunglah :
a. Nilai Jatuh Tempo
b. Jangka Waktu Diskonto
c. Jumlah diskonto
d. Jumlah yang diterima
3. Buatlah ayat jurnal yang diperlukan pada saat pendiskontoan wesel A, dan B
4. Apabila Wesel C tidak dijual sampai jatuh tempo hitung berapa bunga :
a. Yang dihasilkan pada tahun 2000
b. Yang dihasilkan pada tahun 2001
c. Buatlah ayat jurnal pada saat jatuh tempo
5. Apabila wesel A dan B dibayar oleh penariknya pada saat jatuh tempo sedangkan Wesel C
tidak dibayar. Buatlah ayat jurnal yang diperlukan.
PERSEDIAAN (INVENTORY)
Pengertian Inventory
Inventory yaitu barang yang dibeli dengan tujuan untuk dijual kembali, baik sudah
melalui pengolahan atau tidak.
Dalam perusahaan dagang disebut persediaan barang dagang (merchandise inventory),
sedangkan dalam perusahaan industri ada yang disebut sebagai persediaan bahan baku,
persediaan bahan pembantu, persediaan dalam proses produksi, dan persediaan barang jadi
(barang dagangan)
Persediaan merupakan bagian penting dalam laporan keuangan. Kesalahan dalam
persediaan berakibat pada neraca dan laba rugi serta berdampak tidak hanya pada tahun
terjadinya kesalahan.
FIFO (First in First Out) : Harga beli yang awal dikeluarkan terlebih dahulu saat
menghitung harga pokok penjualan atau persediaan barang akhir
LIFO (Last in First Out): Harga beli yang terakhir yang harus dikeluarkan
terlebih dahulu saat menghitung harga pokok penjualan atau persediaan akhir.
AVERAGE :
Weighted average method
Yaitu: harga beli per unit dikalikan dengan jumlah unit yang dibeli (untuk setiap
kali melakukan pembelian). Hasilnya dibagi dengan jumlah unit seluruh
pembelian selama periode tersebut.
Simple average method
Yaitu : harga beli per unit setiap kali melakukan pembelian dijumlahkan,
hasilnya dibagi dengan frekuensi melakukan pembelian.
Moving average method
Yaitu : Harga beli persediaan dirata-ratakan setiap kali terjadi pembelian dengan
harga yang tidak sama dengan pembelian sebelumnya maka harga per unit
persediaan akan berubah.
4. Identifikasi Khusus
Metode identifikasi khusus layak digunakan dalam keadaan :
- Barangnya tidak banyak
- Nilai per unit besar
- Tiap unit barang punya karakteristik tersendiri
Pembelian Penjualan
Qty Qty
(unit Harga Total (unit Harga Total
Tanggal ) ( Rp ) ( Rp ) Tanggal ) ( Rp ) ( Rp )
5-Sep-05 200 500 10-Sep-05 170 525
100,000 89,250
15-Sep-05 300 475 20-Sep-05 200 550
142,500 110,000
25-Sep-05 250 525 30-Sep-05 250 560
131,250 140,000
Diminta :
1. Hitunglah persediaan akhir barang dagangan, harga pokok barang yang dijual dan laba
kotor ( Gross Profit ), apabila metode penilaian persediaan menggunakan :
a. FIFO dengan sistem Periodic
b. LIFO dengan sistem perpetual ( gunakan tabel )
c. Average
2. Jurnal yang diperlukan jika metode penilaian persediaan menggunakan metode LIFO
baik untuk metode pencatatan periodic maupun perpetual
Jawab :
a. Periodic ( FIFO )
b. Perpetual ( LIFO )
SALES 339,250
COGS 311,250
GROSS PROFIT 28,000
SALES 339,250
COGS 308,905
GROSS PROFIT 30,345
c.2 Harga rata – rata sederhana : 450 + 500 + 475 + 525 = 1.950 = Rp 488
4 4
Nilai persediaan akhir : 230 unit X Rp 488 = Rp 112.240
PERIODIC PERPETUAL
DATE DESCRIPTION DEBIT CREDIT DATE DESCRIPTION DEBIT CREDIT
Merchandise
5 Purchases 100,000 5 Inventory 100,000
Account Account
Payable 100,000 Payable 100,000
Account Account
10 Receivable 89,250 10 Receivable 89,250
Sales 110,000
Account
20 Receivable 110,000
25 Purchases 131,250 Sales 110,000
Account Cost of Good
Payable 131,250 Sold 95,000
Merchandise
Inventory 95000
Account
30 Receivable 140,000
Merchandise
Sales 140,000 25 Inventory 131,250
Account
Payable 131,250
Account
30 Receivable 140,000
Sales 140,000
Cost of Good
Sold 131,250
Merchandise
Inventory 131250
Contoh Soal : Valuation Method
Nilai bersih yang dapat direalisasi ( NRV ) u/ ( Barang rusak )
Toko Elektronik Satelit memiliki 5 bh VCD yang rusak bagian luarnya karena tergores
ketika masih digudang. Harga perolehannya : Rp 400.000,- Harga jual ( eceran ) Rp 500.000,-
Kalau pada tgl neraca akan laku terjual seharga Rp 300.000,- dan diperlukan biaya
perbaikan Rp 50.000,- komisi bagian penjualan 10% maka NRV untuk setiap buah VCD :
Kerugian Perusahaan :
HP Rp 400,000
NRV Rp 220,000
Kerugian per unit : 180,000
Total Kerugian ( 5 unit ) Rp 900.000,-
Metode LCM dapat diterapkan untuk tiap jenis barang, atau untuk tiap kelompok atau untuk
seluruh persediaan.
Misal
LCM
Harga Harga Per Jenis Per Klpk Keseluruhan
Televisi Perolehan Pasar
Layar datar 21" 250,000 200,000 200,000
Layar datar 14" 200,000 225,000 200,000
450,000 425,000 425,000
Radio
Listrik 150,000 125,000 125,000
Transistor 100,000 110,000 100,000
250,000 235,000 235,000
Jumlah 700,000 660,000 660,000
Rp 280.000
=
Rp 400.000
= 70%
SOAL LATIHAN
SOAL I
PT Sabar Menanti memiliki persediaan 1’juni’06 sebanyak 100 unit VCD Sony dengan
nilai Rp 300.000,- per unit. Selama bulan Juni mutasi persediaan barang dagang sebagai berikut
(penjualan dan pembelian dilakukan secara kredit) :
Jun 3 : Pembelian 200 unit @ Rp 400.000,-
6 : Penjualan 150 unit dengan harga jual @ Rp 500.000,-
10 : Pembelian 100 unit @ Rp 450.000,-
17 : Pembelian 50 unit @ Rp 475.000,-
21 : Penjualan 150 unit dengan harga jual @ Rp 550.000,-
28 : Penjualan 125 unit dengan harga jual @ Rp 600.000,-
Diminta :
Hitunglah nilai persediaan akhir bulan juni, dengan menggunakan system pencatatan
Fisik (Periodic) dan perpetual menggunakan metode FIFO, LIFO dan Average dan berapa
gross profit selama bulan tersebut
SOAL II
Persediaan barang dagangan PT Anugrah pada tanggal 1 Mei 2004 sebanyak 25 unit,
harga per unit Rp 325,- Mutasi persediaan barang dagangan selama bulan Mei 2004 adalah
sebagai berikut :
Pembelian : Penjualan :
Qty Harga Total Qty Harga Total
Tanggal (unit) ( Rp ) ( Rp ) Tanggal (unit) ( Rp ) ( Rp )
Diminta :
Hitunglah persediaan akhir barang dagangan, harga pokok barang yang dijual dan laba kotor
(Gross Profit ) apabila metode penilaian persediaan menggunakan :
a. FIFO dengan sistem perpetual ( gunakan tabel )
b. LIFO dengan sistem Periodic
AKTIVA TETAP ( FIXED ASSET )
Metode Penyusutan
1. Straight Line Method / Metode Garis Lurus
cost aktiva dialokasikan secara merata setiap periode selama umur ekonomisnya, menjadi
beban penyusutan/ depreciation expense.
Rumus perhitungannya:
Depreciation = Cost – Salvage Value
Economical life
2. Unit of Production Method / Metode Unit Produksi
cost aktiva dialokasikan sesuai dengan jumlah unit produksi yang dihasilkan tiap-tiap
periode
Rumus perhitungannya :
Depreciation = (cost – salvage value) x Volume production
Capacity total
Dengan mencatat menggunakan cara tidak langsung, maka cost fixed assets tidak berubah,
tetapi akan ada contra account yang akan mengurangi nilai cost menjadi nilai buku (book
value) dari fixed assets.
Contoh soal :
PT Rayhan pada tanggal 1 Januari 2005 membeli sebuah mesin pabrik senilai $ 24,000,
diperkirakan umur ekonomis mesin adalah 5 tahun dengan nilai sisa $ 2,000
Diminta :
Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan beserta perhitungannya apabila metode
penyusutan yang digunakan :
1) Straight Line
2) Sum of the year digits
3) Double declining balance
4) Unit of production, jika diketahui hasil produksi setiap tahun adalah sbb: Tahun. I = 25
ton, Tahun II = 35 ton, Tahun III = 45 ton, Tahun IV = 40 ton, Tahun V = 55 ton.
Jawab:
1 Januari 2005
Dr. Machinary 24,000
Cr. Cash 24,000
( Pembelian aktiva tetap )
31 Desember
Dr Depreciation Expense 4,400
Cr Accumulated Depreciation 4,400
( Jurnal penyesuaian u/ beban penyusutan setiap thn berjalan
dengan straight Line Method )
Perhitungan penyusutan :
Ada beberapa alasan kenapa dilakukan penghentian penggunaan aktiva tetap oleh
perusahaan :
a. Dijual sebelum habis umur ekonomisnya karena alasan tertentu
b. Ditukar dengan aktiva tetap yang baru
c. Mengalami kerusakan sebelum habis umur ekonomisnya
d. Sudah habis umur ekonomisnya
Contoh soal :
Misal dari contoh tersebut diatas PT Rayhan menjual aktiva tetap mesinnya pada
tanggal 1 April 2006 dengan harga jual $ 19,000
Diminta :
Jurnal yang diperlukan beserta perhitungannya apabila metode penyusutannya menggunakan
metode garis lurus (stright line method), bagaimana bila menggunakan metode lainnya ?
Jawab :
Penyusutan yang belum dicatat :
1 januari 2006 s/d 1 April 2006 = 3 bulan → 3/12 X 4,400 = 1,100
Jurnal penyusutan pada tgl 1 April 2006
Apabila terjadi rugi, misalkan mesin dijual dengan harga $ 17,500, maka
Jurnal penjualan mesin :
1 April 2006
Dr Cash 17,500
Accumulated Depreciation 5,500
Loss on Sales of Machine 1,000
Cr Machine 24,000
Diminta :
Jurnal yang diperlukan beserta perhitungannya apabila metode penyusutannya menggunakan
metode Jumlah Angka Tahun (Sum of The Year Digits Method), bagaimana bila menggunakan
metode lainnya ?
Jawab :
Penyusutan yang belum dicatat :
1 januari 2006 s/d 1 Maret 2006 = 2 bulan → 2/12 X 5,867 = 978
Jurnal penyusutan pada tgl 1 Maret 2006
Apabila terjadi rugi, misalkan PT Rayhan menukarkan aktiva tetap mesinnya dengan
aktiva tetap mesin baru yang harganya $ 30,000 untuk itu harus menambah kekurangannya
sebesar $ 16,000 , maka
1 Maret 2006
Dr Equipment 30,000
Accumulated Depreciation 8,310
Cr Machine ( Old ) 24,000
Cash 14,000
Gain on exchange of machine 310
Penyajian Di Neraca:
Aktiva tetap di neraca akan disajikan sebesar harga perolehan dikurangi dengan -
akumulasi penyusutannya untuk mendapatkan nilai buku, di mana nilai buku akan makin
menurun karena menunjukkan sisa manfaat aktiva. Penyajiannya adalah sebagai berikut:
ASSETS LIABILITIES
Current Assets:
……….
Fixed Assets
Machinery 24,000
Less : Accumulated Depreciation 4,400
Book Value 19,600
SOAL LATIHAN
SOAL I
Pada tanggal 6 September 2006 PT. Fajar Sukses Selalu membeli secara tunai Mesin
Rajut dengan harga faktur Rp 510.000.000,- Biaya Angkut dan pemasangan Rp 500.000,- Biaya
Instalasi dan uji coba Rp 1.500.000,- Mesin mulai dipergunakan pada tgl 1 Oktober 2006,
ditaksir mempunyai umur ekonomis 10 tahun dengan nilai sisa sebesar Rp 12.000.000,- Metode
penyusutan garis lurus ( straight line methode )
Diminta :
1. Jurnal pembelian mesin tersebut
2. Buatlah jurnal penyesuaian pada akhir tahun 2006.
Soal II
Berikut ini merupakan data aktiva tetap milik PT Tunas Jaya pada tgl 31 Desember
2005 :
Machine Rp 275.000.000,-
Accumulated Depreciation Rp 100.000.000,-
Book Value Rp 175.000.000,-
Aktiva tetap tersebut dibeli pada tanggal 1 Januari 2002, Metode penyusutan
menggunakan metode garis lurus sedangkan nilai sisa Rp 25.000.000 dan umur ekonomis 10
th
Pada tgl 30 September 2006 aktiva tetap tsb. ditukar dengan mesin sejenis yang baru
seharga Rp 225.000.000 untuk itu perusahaan menambah uang tunai sebesar Rp 50.000.000
dan wesel bayar Rp 25.000.000
Diminta :
Buatlah jurnal pada tgl. 30 September 2006 & tgl 31 Desember 2006.