Anda di halaman 1dari 5

1.

Menurut Davis (1985), bahwa salah satu makna dari sistem informasi
manajemen adalah sistem yang menghasilkan dan menyajikan informasi.
Sehubungan dengan hal tersebut, coba,
a. Sebutkan dua tantangan terbesar bagi sistem informasi manajemen yang
efektif dan efisien, dalam kaitannya dengan kemampuansistem informasi
manajemen tersebut !
b. Jelaskan dua tantangan terbesar bagi sistem informasi manajemen yang
efektif dan efisien, dalam kaitannya dengan kemampuan sistem informasi
manajemen tersebut !

Jawaban:

a. 1. Menghasilkan informasi
2. Menyajikan informasi
b. 1. Menghasilkan jenis dan jumlah informasi yang benar-benar dibutuhkan
oleh organisasi, khususnya oleh level manajemen, sumber informasi diperoleh
dari sumber intern dan ekstern. Informasi yang dihasilkan dari kedua sumber
tersebut akan digunakan dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat
2. Menyampaikan informasi yang memenuhi persyaratan serta mudah dipahami
oleh pimpinan organisasi (user). Informasi yang baik adalah informasi yang
mempunyai persyaratan kualitas, seperti lengkap sesuai kebutuhan,
terpercaya. Dalam menyajikan informasi, sistem informasi manajemen dapat
juga menjembatani antara kegiatan perencanaan dan pengendalian dalam
organisasi.

2. Menurut Goyal (2003), bahwa sistem perangkat keras komputer memiliki


setidaknya lima komponen. Coba saudara.
a. Sebutkan lima komponen dari sistem perangkat keras komputer tersebut !
b. Jelaskan dan berikan contoh dari masing-masing komponen tersebut !

Jawaban:

a. 1. Input
2. Pemrosesan
3. Pengendalian
4. Penyimpanan
5. Output
b. 1. Input adalah proses memasukkan data dan perintah ke dalam komputer. Data
ba pemrosesan kompuer umumnya berasal dari beberapa sumber seperti
berikut:
a) Pemasukan data langsung secara online pada sebuah terminal komputer
b) Penyiapan data manakala transaksi dikonversi ke dalam format yan dapat
dibaca mesin unk kemudian akan diinput dan diproses
c) Data dalam format dokumen yang dapat dibaca mesin
d) Data yang telah diproses sebelumnya yang ada dalam penyimpanan sekunder
Pada dasarnya, data dimasukkan ke dalam sistem komputer melalui peralatan
input (input device) dan data masuk ke dalam peralatan input melalui media
input (input device). Peralatan input dari sistem komputer antara lain
keyboard, mouse elektronik, touch screen (layar sentuh), optical scanners
(penyaring gambar optis).
2. Pemrosesan, komponen pemrosesan utama dari sistem komputer adalah unit
pusat pengolahan atau yang bisa disebut sebagai CPU (Central Processing
Unit). Inti dari setiap konfigurasi komputer adalah pusat pengolahan (CPU).
CPU merupakan pusat dari seluruh aktivitas pemrosesan yang artinya dalam
CPU semua pemrosesan dikendalikan, semua data dimanipulasi, perhitungan
aritmatika dijalankan dan perbandingan logika di buat. Contoh dari
komponen pemrosesan adalah Processor
3. Pengendalian, unit yang menjalankan fungsi mengendalikan aktivitas di
dalam CPU disebut Unit Pengendali (Control Unit). Unit ini berfungsi
menerjemahkan berbagai program komputer dan mengirimkan berbagai
arahan kepada komponen-komponen lainnya dari sistem komputer untuk
pengoprasian yang perlu dijalankan. Contoh dari komponen pengendalian
adalah Motherboard yang merupakan pusat pengendali yang mengatur kerja
dari semua komponen yang terpasang padanya. Mengatur pemberian daya
listrik pada setiap komponen PC. Lalu lintas data semuanya diatur oleh
motherboard,
4. Penyimpanan, fungsi penyimpanan dari sistem komputer dijalankan oleh
unit penyimpanan utama (main memory) dan penyimpanan sekunder
(secondary storage/memory). Unit-unit ini menyimpan data dan program
yang dibutuhkan untuk pemrosesan data. Penyimpanan utama adalah alat
penyimpan data dan instruksi yang berada di dalam CPU dan tidak dapat
dipindahkan. Penyimpanan sekunder adalah media penyimpanan data,
instruksi dan informasi yang tidak terpasang pada CPU dan dapat
dipindahkan. Contoh dari komponen penyimpanan adalah seperti, Harddisk,
Floppy Disk, Optical Disc, Magnetic Disc, Magnetic Disc, Punch Card, dan
lainnya
5. Output, merupakan hasil pengolahan data dari sistem komputer. Peralatan
output dapat digunakan untuk menampilkan (menampakkan), menyimpan
atau mencetak hasil pengolahan data. Peralatan output pada dasarnya
mengubah informasi elektronik yang dihasilkan sistem komputer menjadi
bentuk yang dapat dipresentasikan kepada pengguna akhirnya. Contoh dari
komponen output seperti Monitor, Printer, Speaker, Unit Respon Audio,
dan lainnya.

3. Dalam kaitannya dengan dukungan sistem informasi, Davis


& Olson (1993) menyampaikan bahwa terdapat beberapa
tahapan dari proses pembuatan keputusan, coba
a. Sebutkan beberapa tahapan dari proses pembuatan keputusan!
b. Jelaskan keterkaitan antara dukungan sistem informasi untuk pembuatan
keputusan tersebut!
Jawaban:
a. - Intelligence Phase (Tahap Penelusuran)
- Design Phase (Tahap Perancangan)
- Choice Phase (Tahap Pemilihan)
b. Keterkaitan antara dukungan sistem informasi untuk pembuatan keputusan
Tahap dari Proses Keterkaitan dengan Sistem Pendukung untuk Pembuatan
Pembuatan Keputusan
keputusan
Penelusuran Proses penelusuran melibatkan pengujian data, baik dalam cara yang sebelumnya telah
(Intelligence) ditentukan terlebih dahulu maupun yang ad hoc (khusus). Dukungan sistem informasi
harus menyediakan kedua kemampuan tersebut. Sistem informasi itu sendiri harus
menyelediki semua data dan pemicu suatu permintaan bagi pengujian manusia atas
situasi yang membutuhkan perhatian. Berbagai ragam model harus dimasukkan ke
dalam pengamatan/penyelidikan dan susunan laporan. Contoh-contohnya adalah model
ekstraorganisasi, model historis, perencanaan, dan unit-unit lainnya. Baik sistem
maupun organisasi harus menyiapkan seluruh komunikasi bagi masalah-masalah yang
dirasakan akan dihadapi organisasi sampai masalah-masalah itu dapat diambil
tindakan.
Perancangan (Design) Sistem informasi harus mengandung model-model keputusan untuk mengolah data dan
menghasilkan alternatif solusi. Sistem informasi juga harus membantu dengan daftar
pengecekan (checklist), template proses keputusan, skenario dan lain-lain. Model-
model tersebut harus membantu dalam penganalisisan alternatif keputusan
Pemilihan (Choice) Sistem informasi paling efektif apabila hasil dari tahap desain disajikan dalam suatu
format yang mendorong keputusan. Ketika pilihan dibuat, peranan dari sistem
informasi berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian lebih
lanjut

4. Kountur (1996) menyampaikan bahwa dalam pengembangan sistem informasi


terdapat beberapa siklus yang sistematis. Di lain pihak Wahyono (2004)
mengemukakan bahwa terdapat sepuluh fase kegiatan dalam pengembangan
sistem informasi informasi. Demikian pun dengan apa yang disampaikan oleh
Goyal (2003), bahwa proses pengembangan sistem dapat diringkas menjadi
enam tahap.
a. Sebutkan sejumlah perbedaan dari masing-masing pendapat tersebut !
b. Berikan analisis saudara terkait perbedaan pandangan-pandangan menurut
tiga ahli tersebut!

Jawaban:
a. Perbedaan pendapat mengenai pengembangan sistem informasi oleh Kountur,
Wahyono dan Goyal terletak pada prosesnya, Kountur membuat pengembangan
sistem informasi yang simpel dan hanya terdiri dari 3 tahap, berbeda dengan
Wahyono yang menganggap tahap-tahap pengembangan itu harus lebih detail
dan terjadwal sehinggan tahapannya lebih banyak yaitu sebanyak 10 tahap,
sedangkan Goyal berusaha membuat tahap pengembangan sistem informasi
yang lebih sederhana dan sudah mencakup semua tahap yang ada pada kedua
pendapat di atas. Perbedaan lain adalah Kountur menganggap bahwa
pengembangan sistem informasi merupakan sebuah siklus sedangkan Goyal
menganggap pengembangan suatu sistem informasi tersebut sebagai upaya
dalam menyelesaikan masalah dalam perangkat lunak sistem informasi.
b. Menurut Kountur dalam pelaksanaan sistem akan selalu ditemukan adanya
suatu masalah yang perlu dianalisis kembali, oleh sebab itu pengembangan
sistem merupakan suatu siklus yang dimulai dari analisis sistem kemudian
dilanjutkan dengan kegiatan merancang atau mendesain sistem berdasarkan
laporan dari analisis sistem dan selanjutnya sistem tersebut akan
diimplementaasikan, ketika hasil dari pelaksanaan sistem tersebut akan
dianalisis kembali dalam rangka mendesain sistem informasi yang benar-benar
sesuai dengan kebutuhan para pengguna sistem (user). Agar pengembangn
sebuah sistem informasi dapat berjalan dengan lancar dan sukses dibutuhkan
suatu perencanaan yang matang. Tahap perencanaan dalam pengembangan
sebuah sistem informasi menyangkut kebijaksanaan dalam mempersiapkan tim
pengembangan proyek serta metode penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
yang sesuai dengan jenis sistem yang akan ditangani. Oleh sebab itu Wahyono
memandang perlu kiranya membagi keseluruhan proses pengembangan sistem
tersebut ke dalam berbagai aktivitas atau tahap yang lebih kecil atau lebih detail
lagi yang terdiri dari sepuluh fase kegiatan yang meliputi analisa dan ivestigasi
sistem, desain umum sistem, desain khusus sistem, pengembangan program dan
prosedur, pengadaan perangkat keras, instalasi dan pemasangan perangkat
keras, instalasi dan pemasangan perangkat lunak, testing program, running
program, evaluasi sistem. Selajutnya disusun urutan jadwal kegiatan yang
mencantumkan batas- batas waktu yang diperlukan dari setiap kegiatan.
Goyal kemudian menyederhanakan tahap-tahap dari proses pengembangan
sistem yang dikemukakan oleh Wahyono menjadi enam tahap yaitu Investigasi
yang dilakukan kajian secara menyeluruh serta mendalam terhadap kegiatan
sistem pengolahan data dan sistem informasi yang saat ini sedang berjalan.
Tahap selanjutnya adalah analisis sistem yang menyediakan analisis dengan
sebuah pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan
memutuskan tentang bagaimana masalah itu diselesaikan. Setelah laporan hasil
analisis sistem disetuji maka tahap selanjutnya adalah melakukan desain sistem
yang terdiri atas berbagai aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi sistem
yang memenuhi persyaratan fungsional yang dikembangkan dalam proses
analisis sistem. Kegiatan desain harus mempu menspesifikasikan apa jenis
sumber daya perangkat keras, sumber daya perangkat lunak, serta sumber daya
manusia yang akan dibutuhkan dalam sistem. Tahap selanjutnya adalah tahap
konstruksi dan pengujian. Pada tahap ini program- program yang dibutuhkan
dikodekan, dipasangm dan didokumentasikan. Sistem harus diuji melalui
beberapa pengujian data untuk menjamin atau memastikan keakuratan dan
keterandalannya. Setelah sistem itu buat dan diuji coba maka tahap selanjutnya
adalah tahap pengimplementasian sistem tersebut. Tahap implementasi
sesungguhnya merupakan tahap inti dari pekerjaan sebuah proyek. Karena
dalam tahap ini pembangunan komponen-komponen pokok sebuah sistem
informasi dilakukan berdasarkan rancangan yang sudah dibuat. Setelah sistem
telah diimplementasikan secara penuh dan digunakan dalam operasional bisnis,
fungsi pemeliharaan dimulai. Pemeliharaan sistem melibatkan kegiatan
pemantauan, penilaian, dan modifikasi dari sebuah sistem untuk membuat
perbaikan yang diinginkan atau diperlukan.

Sumber :
BMP ADPU4442 Sistem Informasi Manajemen UT Edisi-3

Anda mungkin juga menyukai