INFORMASI • Analisa dan perancangan sistem merupakan proses-proses bertahap dalam pengembangan sistem informasi yang berkualiatas tinggi. Sebuah sistem informasi menggabungkan teknologi informasi, orang/pengguna, dan data untuk mendukung kebutuhan bisnis/organisasi. • Sebagai contoh, sistem informasi menangani transaksi bisnis harian, meningkatkan produktifitas perusahaan, dan membantu para manajer membuat keputusan Siapa yang bertugas mengembangkan Sistem Informasi?
• Secara khas, pekerjaan untuk menyelesaikan pengembangan
sistem ini diperlukan peran Analis sistem dan para tenaga profesional TI. Selain dari pada itu perusahaan tidak perlu mempertimbangkan pilihan-pilihan implementasi sebelum penetapan tujuan pengembangan sistem. • Ketika pengembangan sistem telah berjalan, maka peran dari seorang analist sistem dapat berbeda sesuai dengan pilihan implementasi yang sudah ditetapkan. PROSES PERENCANAAN SISTEM INFORMASI
Dalam proses perencanaan sistem informasi ada
komponen-komponen yang diperlukan yang dapat melahirkan hasil yang spesifik (dalam hal ini hasil yang sesuai dengan kebutuhan organisasi) Komponen-komponen penting yang terdapat di dalam sistem informasi adalah, • Hardware (perangkat keras) • Software (perangkat lunak) • Data • Proses • Orang / pengguna sistem Hardware (perangkat keras)
Perangkat keras terdiri dari segala
sesuatu dalam lapisan fisik atau bentuk fisik dari sistem informasi. Sebagai contoh, Hardware dapat berupa server (bentuk fisik sistem komputer yang melayani jaringan komputer), workstations (komputer khusus yang spesifikasinya dibuat dan disesuaikan dengan keperluan kerja), peralatan telekomunikasi, kabel serat optik, mobile device/ telepon genggam atau tablet, scanner, dan infrastruktur lain yang berupa tekonologi. Software (perangkat lunak) Perangkat lunak merupakan program-program yang mengatur jalannya perangkat keras dan menghasilkan informasi atau hasil yang diinginkan. • Contoh sistem perangkat lunak dapat berupa OS/sistem operasi (contoh, windows 7, mac), • perangkat lunak keamanan (contoh, aplikasi antivirus), • driver perangkat keras yang dipasang untuk menghubungkan perangkat keras seperti printer dan scanner, dan program-program utility yang befungsi sebagai backup data (pembuat data cadangan), manajemen disk. • Contoh aplikasi perangkat lunak yang digunakan secara luas dalam perusahaaan dapat berupa aplikasi sistem pemesanan barang, sistem pembayaran, dan jaringan komunikasi perusahaan. • Contoh lain dalam skala kecil yang digunakan secara individu dapat berupa aplikasi spreedsheet (contoh, ms.Excel), aplikasi word processors (contoh, ms.Word ) dan sistem pengelolaan database (contoh, oracle, ms.Access, MySQL). Data Data adalah bentuk material mentah yang dirubah oleh suatu sistem informasi untuk dijadikan informasi yang berguna. Suatu sistem informasi dapat menyimpan data pada lokasi yang berbeda, yang dikenal dengan tabel-tabel. Dengan menghubungkan tabel-tabel maka sistem dapat meciptakan informasi yang spesifik. Proses • Proses merupakan tugas-tugas dan fungsi-fungsi bisnis yang dilakukan para pengguna, para manejer, dan staf-staf IT untuk mencapai tujuan yang spesifik. • Untuk membuat sistem informasi yang berhasil, analis harus memahami proses bisnis dan mendokumentasikannya secara baik. Orang / Pengguna • Orang yang meminati suatu sistem informasi dapat disebut juga sebagai stakeholders (pemangku kepentingan dalam hal ini pihak baik perorangan ataupun kelompok yang memiliki kepentingan dalam suatu perencanaan). • Stakeholders termasuk tanggung jawab kelompok manajemen, pengguna/ users (atau disebut end user) yang berada di luar atau di dalam perusahaan yang meniliki interaksi dengan sistem, dan staf-staf IT, seperti analis sistem, programer, dan administrator jaringan yang mengembangkan dan menghubungkan sistem. System Development Life Cycle ( siklus hidup pengembangan sistem) Membangun sistem informasi dengan menggunakan SDLC harus mengikuti aturan fase dasar, yaitu fase: • Planning (Perencanaan), • Analysis (Analisis), • Design (desain / merancang), dan • Implementation (Implementasi/Pelaksanaan) Planning /perencanaan Fase Planning/ Perencanaan adalah proses dasar untuk memahami mengapa sebuah sistem informasi harus dibuat dan menetapkan bagaimana tim proyek akan membuatnya. Fase ini memiliki dua tahapan : 1. Selama tahap awal proyek, nilai bisnis dari sistem pada organisasi diidentifikasi—bagaimana sistem tersebut akan menurunkan biaya atau dapat meningkatkan pendapatan? Sebagian besar ide-ide pada sistem baru berasal dari luar area Sistem Informasi (seperti bagian pemasaran, bagian accounting, dll.) di dalam daftar system request (permintaan sistem). Sebuah system request memuat kesimpulan penjelasan dari sebuah kebutuhan bisnis, dan system request tersebut menjelaskan bagaimana sebuah sistem yang mendukung kebutuhan akan menghasilkan nilai bisnis. Lanjut. Pekerjaan bagian SI bekerjasama dengan orang atau divisi atau departemen yang melakukan request (disebut juga dengan project sponsor) untuk melaksankan Feasibility Analysis / analisis kelayakan. Analisis kelayakan menguji aspek-aspek utama pada usulan proyek: • Technical feasibility/ kelayakan teknis (can we build it?/ bisakah kita membuatnya?) • Economic feasibility/ kelayakan ekonomi (will it provide business value?/ akankah sistem yang dibuat menghasilkan nilai bisnis?) • Organizational feasibility/ kelayakan organisasi (if we buil it, will it be used?/ bila kita membuatnya, akankah dapat digunakan?) • System request dan analisis kelayakan diperlihatkan kepada suatu komite persetujuan sistem informasi/ approval committee (disebut juga sebagai steering commitee), yang mana memutuskan apakah proyeknya harus dijalankan. Lanjut.
2. Ketika proyek telah disetujui, kemudian memasuki
project management/ manajemen proyek. Selama manajemen proyek, manejer proyek membuat sebuah work plan/ kerangka kerja, merekrut staf- staf ke dalam proyek, dan memasukan teknik- teknik di tempat untuk membantu kendali tim proyek dan mengarahkan proyek melewati seluruh proses SDLC. Yang dapat diberikan dari manajemen proyek adalah sebuah project plan / perencanaan proyek yang menjelaskan bagaimana tim proyek akan mengembangkan sistemnya. Analysis / analisis • Fase analisis menjawab pertanyaan siapa yang akan menggunakan sistemnya, apa yang dapat dilakukan oleh sistemnya, dan di mana dan kapan dapat digunakan. Selama fase ini, tim proyek menginvestigasi system lain yang sudah ada atau sedang berjalan, mengidentifikasi peluang-peluang dari kemajuan, dan mengembangkan sebuah konsep untuk sistem yang baru. Lanjut.
• Pada fase ini ada tiga tahapan:
• Sebuah analisis strategi/ strategy analysis dikembangkan untuk menuntun usaha tim proyek. Sebagaimana biasanya strategi memasukkan sebuah studi dari sistem yang sedang berjalan (disebut as-is system/ sistem yang sedang digunakan) dan masalah-masalahnya, dan membayangkan cara-cara untuk merancang sebuah sistem baru (disebut to-be system/ sistem yang sedang dikembangkan bedasarkan analisis terhadap sistem yang sedang digunakan dengan tujuan untuk merubahnya sesuai kebutuhan). Lanjut. • Tahap selanjutnya adalah requirements gathering/ pengumpulan informasi yang dibutuhkan (yaitu melalui wawancara, kelompok lokakarya/ workshop, atau kuesioner). Analisis pada informasi-informasi tersebut— pada gabungan dengan input/masukan dari sponsor proyek dan banyak orang—mengarah terhadap pengembangan sebuah konsep untuk sistem yang baru. Sistem tersebut kemudian digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan sebuah set/kumpulan analisis bisnis yang menjelaskan bagaimana bisnis akan dioperasikan bila sistem yang baru telah dikembangkan. Kumpulan/set yang secara khas memasukkan model-model yang mewakili data dan kebutuhan proses-proses untuk mendukung dasar-dasar proses bisnis tersebut. Lanjut.
• Analisis/analysis, konsep sistem/system
concept dan model-model digabungkan ke dalam sebuah dokumen yang disebut system proposal/ proposal sistem, yang mana akan diberikan kepada sponsor proyek dan para pengambil keputusan lainnya (seperti anggota komite persetujuan) yang akan memutuskan apakah proyek harus dilanjutkan ke depannya. Desain / design • Berupa tatap muka penggunanya/ user interface, forms/data formulirnya, dan laporan-laporan yang akan digunakan; dan program-program yang spesifik, basis data/ databases, dan file-file yang nantinya dibutuhkan. Meskipun sebagian besar dari keputusan-keputusan yang strategis yang berhubungan dengan sistem dibuat pada proses pengembangan konsep sistem selama fase analisis, tahapan dalam fase desain menentukan secara tepat bagaimana sistem akan dioperasikan. Lanjut. • Pada fase desain ini terdapat empat tahapan: • Design strategy/ strategi desain harus ditentukan. Hal ini mengklarifikasikan apakah sistem akan dikembangkan oleh programer dari dalam perusahaannya sendiri, apakah akan dikembangkan oleh pihak luar yang dikontrak perushaan (biasnya konsultan), atau apakah perusahaan akan membeli paket software yang sudah jadi. Lanjut. • Fase selanjutnya masuk pada pengembangan dasar Desain Arsitektur/Architecture Design untuk sistem yang menjelaskan tentang perangkat keras, perangkat lunak, dan infrasruktur jaringan yang akan digunakan. Dalam banyak kasus, sistemnya dapat menambah atau merubah infrastruktur yang sudah ada di dalam organisasi. • User Interface/ antarmuka pengguna menentukan bagaimana para pengguna dapat menggunakan sistemnya (sebagai contoh, metode-metode navigasi seperti tombol-tombol menu dan tampilan pada layar) dan forms/ form-form dan laporan-laporan yang akan digunakan pada sistem. Lanjut. • Pengembangan database and file spesification/ spesifikasi file dan basis data. Hal ini menjelaskan secara tepat data apa saja yang akan disimpan/digunakan dan di mana akan disimpan/ digunakan. • Para tim analis mengembangkan program design/desain program, yang merupakan program-program yang dibutuhkan untuk dicatat dan tepatnya apa yang akan dilakukan olen tiap-tiap program. Implementasi / implementation • Tahap akhir pada SDLC adalah fase implementasi, berjalan selama sistem benar- benar dibuat (atau fokus/perhatian, dalam hal desain paket software dan dipasang). • Inilah fase yang membutuhkan banyak perhatian, karena pada proses keseluruhan sistem inilah bagian yang paling lama dan paling mahal pada proses pengembangan. Lanjut. Fase ini memiliki tiga tahapan: • Pada tahap awal disebut system construction/ konstruksi sistem. Sistemnya dibuat dan diuji untuk memastikan bahwa sistem berjalan sesuai dengan desain yang dibuat. • Saat biaya untuk menetapkan gangguan-ganguan bisa menjadi besar, pengujian adalah salah satu tahap yang paling kritis dalam implementasi. • Sebagian besar organisasi-organisasi menghabiskan banyak waktu dan perhatian pada pengujian dibandingkan dengan pembuatan program-program pada awal pengerjaan. Lanjut. • Pemasangan sistem/ system is installed. Pemasangan/ installation adalah proses-proses yang mana sistem lama dimatikan dan sistem yang baru digunakan. • Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mengkonversi sistem yang lama ke sistem yang baru. • Satu dari aspek-aspek yang paling penting pada saat konversi adalah training plan/ perenacanaan pelatihan, digunakan untuk mengajari para pengguna bagaimana menggunakan sistem baru dan membantu pengelolaan perubahan yang dimunculkan dari sistem yang baru. Lanjut.
• Para tim analis membuat sebuah support
plan/ perencanaan pendukung untuk sistem tersebut. • Perencanaan ini biasanya terdapat sebuah tinjauan pos-implementasi formal atau non formal, sebagaimana suatu cara sistematis untuk mengidentifikasi perubahan mayor dan minor yang dibutuhkan pada sistem yang baru
Pendekatan sederhana untuk SEO: Bagaimana memahami dasar-dasar optimasi mesin pencari dengan cara yang sederhana dan praktis melalui jalur penemuan non-spesialis untuk semua orang