Anda di halaman 1dari 25

Analisa Sistem Informasi

Pert 1
PENDAHULUAN

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM


INFORMASI
• Analisa dan perancangan sistem merupakan proses-proses
bertahap dalam pengembangan sistem informasi yang
berkualiatas tinggi. Sebuah sistem informasi menggabungkan
teknologi informasi, orang/pengguna, dan data untuk
mendukung kebutuhan bisnis/organisasi.
• Sebagai contoh, sistem informasi menangani transaksi bisnis
harian, meningkatkan produktifitas perusahaan, dan
membantu para manajer membuat keputusan
Siapa yang bertugas mengembangkan Sistem Informasi?

• Secara khas, pekerjaan untuk menyelesaikan pengembangan


sistem ini diperlukan peran Analis sistem dan para tenaga
profesional TI. Selain dari pada itu perusahaan tidak perlu
mempertimbangkan pilihan-pilihan implementasi sebelum
penetapan tujuan pengembangan sistem.
• Ketika pengembangan sistem telah berjalan, maka peran dari
seorang analist sistem dapat berbeda sesuai dengan pilihan
implementasi yang sudah ditetapkan.
PROSES PERENCANAAN SISTEM INFORMASI

Dalam proses perencanaan sistem informasi ada


komponen-komponen yang diperlukan yang dapat
melahirkan hasil yang spesifik (dalam hal ini hasil yang
sesuai dengan kebutuhan organisasi)
Komponen-komponen penting yang terdapat di dalam sistem
informasi adalah,
• Hardware (perangkat keras)
• Software (perangkat lunak)
• Data
• Proses
• Orang / pengguna sistem
Hardware (perangkat keras)

Perangkat keras terdiri dari segala


sesuatu dalam lapisan fisik atau bentuk
fisik dari sistem informasi. Sebagai
contoh,
Hardware dapat berupa server (bentuk
fisik sistem komputer yang melayani
jaringan komputer),
workstations (komputer khusus yang
spesifikasinya dibuat dan disesuaikan
dengan keperluan kerja),
peralatan telekomunikasi, kabel serat
optik,
mobile device/ telepon genggam atau
tablet, scanner, dan infrastruktur lain
yang berupa tekonologi.
Software (perangkat lunak)
Perangkat lunak merupakan program-program yang mengatur
jalannya perangkat keras dan menghasilkan informasi atau hasil
yang diinginkan.
• Contoh sistem perangkat lunak dapat berupa OS/sistem operasi
(contoh, windows 7, mac),
• perangkat lunak keamanan (contoh, aplikasi antivirus),
• driver perangkat keras yang dipasang untuk menghubungkan
perangkat keras seperti printer dan scanner, dan program-program
utility yang befungsi sebagai backup data (pembuat data cadangan),
manajemen disk.
• Contoh aplikasi perangkat lunak yang digunakan secara luas dalam
perusahaaan dapat berupa aplikasi sistem pemesanan barang,
sistem pembayaran, dan jaringan komunikasi perusahaan.
• Contoh lain dalam skala kecil yang digunakan secara individu dapat
berupa aplikasi spreedsheet (contoh, ms.Excel), aplikasi word
processors (contoh, ms.Word ) dan sistem pengelolaan database
(contoh, oracle, ms.Access, MySQL).
Data
Data adalah bentuk material mentah yang dirubah
oleh suatu sistem informasi untuk dijadikan informasi
yang berguna. Suatu sistem informasi dapat
menyimpan data pada lokasi yang berbeda, yang
dikenal dengan tabel-tabel. Dengan menghubungkan
tabel-tabel maka sistem dapat meciptakan informasi
yang spesifik.
Proses
• Proses merupakan tugas-tugas dan fungsi-fungsi
bisnis yang dilakukan para pengguna, para manejer,
dan staf-staf IT untuk mencapai tujuan yang
spesifik.
• Untuk membuat sistem informasi yang berhasil,
analis harus memahami proses bisnis dan
mendokumentasikannya secara baik.
Orang / Pengguna
• Orang yang meminati suatu sistem informasi dapat
disebut juga sebagai stakeholders (pemangku
kepentingan dalam hal ini pihak baik perorangan
ataupun kelompok yang memiliki kepentingan
dalam suatu perencanaan).
• Stakeholders termasuk tanggung jawab kelompok
manajemen, pengguna/ users (atau disebut end
user) yang berada di luar atau di dalam
perusahaan yang meniliki interaksi dengan
sistem, dan staf-staf IT, seperti analis sistem,
programer, dan administrator jaringan yang
mengembangkan dan menghubungkan sistem.
System Development Life Cycle
( siklus hidup pengembangan sistem)
Membangun sistem informasi dengan menggunakan
SDLC harus mengikuti aturan fase dasar, yaitu fase:
• Planning (Perencanaan),
• Analysis (Analisis),
• Design (desain / merancang), dan
• Implementation (Implementasi/Pelaksanaan)
Planning /perencanaan
Fase Planning/ Perencanaan adalah proses dasar untuk
memahami mengapa sebuah sistem informasi harus dibuat dan
menetapkan bagaimana tim proyek akan membuatnya. Fase ini
memiliki dua tahapan :
1. Selama tahap awal proyek, nilai bisnis dari sistem pada
organisasi diidentifikasi—bagaimana sistem tersebut akan
menurunkan biaya atau dapat meningkatkan pendapatan?
Sebagian besar ide-ide pada sistem baru berasal dari luar area
Sistem Informasi (seperti bagian pemasaran, bagian accounting,
dll.) di dalam daftar system request (permintaan sistem). Sebuah
system request memuat kesimpulan penjelasan dari sebuah
kebutuhan bisnis, dan system request tersebut menjelaskan
bagaimana sebuah sistem yang mendukung kebutuhan akan
menghasilkan nilai bisnis.
Lanjut.
Pekerjaan bagian SI bekerjasama dengan orang atau divisi atau
departemen yang melakukan request (disebut juga dengan project
sponsor) untuk melaksankan Feasibility Analysis / analisis kelayakan.
Analisis kelayakan menguji aspek-aspek utama pada usulan proyek:
• Technical feasibility/ kelayakan teknis (can we build it?/ bisakah
kita membuatnya?)
• Economic feasibility/ kelayakan ekonomi (will it provide business
value?/ akankah sistem yang dibuat menghasilkan nilai bisnis?)
• Organizational feasibility/ kelayakan organisasi (if we buil it, will
it be used?/ bila kita membuatnya, akankah dapat digunakan?)
• System request dan analisis kelayakan diperlihatkan kepada suatu
komite persetujuan sistem informasi/ approval committee
(disebut juga sebagai steering commitee), yang mana
memutuskan apakah proyeknya harus dijalankan.
Lanjut.

2. Ketika proyek telah disetujui, kemudian memasuki


project management/ manajemen proyek. Selama
manajemen proyek, manejer proyek membuat
sebuah work plan/ kerangka kerja, merekrut staf-
staf ke dalam proyek, dan memasukan teknik-
teknik di tempat untuk membantu kendali tim
proyek dan mengarahkan proyek melewati seluruh
proses SDLC. Yang dapat diberikan dari
manajemen proyek adalah sebuah project plan /
perencanaan proyek yang menjelaskan bagaimana
tim proyek akan mengembangkan sistemnya.
Analysis / analisis
• Fase analisis menjawab pertanyaan siapa yang
akan menggunakan sistemnya, apa yang
dapat dilakukan oleh sistemnya, dan di mana
dan kapan dapat digunakan. Selama fase ini,
tim proyek menginvestigasi system lain yang
sudah ada atau sedang berjalan,
mengidentifikasi peluang-peluang dari
kemajuan, dan mengembangkan sebuah
konsep untuk sistem yang baru.
Lanjut.

• Pada fase ini ada tiga tahapan:


• Sebuah analisis strategi/ strategy analysis
dikembangkan untuk menuntun usaha tim proyek.
Sebagaimana biasanya strategi memasukkan sebuah
studi dari sistem yang sedang berjalan (disebut as-is
system/ sistem yang sedang digunakan) dan
masalah-masalahnya, dan membayangkan cara-cara
untuk merancang sebuah sistem baru (disebut to-be
system/ sistem yang sedang dikembangkan
bedasarkan analisis terhadap sistem yang sedang
digunakan dengan tujuan untuk merubahnya
sesuai kebutuhan).
Lanjut.
• Tahap selanjutnya adalah requirements gathering/
pengumpulan informasi yang dibutuhkan (yaitu melalui
wawancara, kelompok lokakarya/ workshop, atau
kuesioner). Analisis pada informasi-informasi tersebut—
pada gabungan dengan input/masukan dari sponsor proyek
dan banyak orang—mengarah terhadap pengembangan
sebuah konsep untuk sistem yang baru. Sistem tersebut
kemudian digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan
sebuah set/kumpulan analisis bisnis yang menjelaskan
bagaimana bisnis akan dioperasikan bila sistem yang baru
telah dikembangkan. Kumpulan/set yang secara khas
memasukkan model-model yang mewakili data dan
kebutuhan proses-proses untuk mendukung dasar-dasar
proses bisnis tersebut.
Lanjut.

• Analisis/analysis, konsep sistem/system


concept dan model-model digabungkan ke
dalam sebuah dokumen yang disebut system
proposal/ proposal sistem, yang mana akan
diberikan kepada sponsor proyek dan para
pengambil keputusan lainnya (seperti anggota
komite persetujuan) yang akan memutuskan
apakah proyek harus dilanjutkan ke depannya.
Desain / design
• Berupa tatap muka penggunanya/ user interface,
forms/data formulirnya, dan laporan-laporan yang
akan digunakan; dan program-program yang
spesifik, basis data/ databases, dan file-file yang
nantinya dibutuhkan. Meskipun sebagian besar dari
keputusan-keputusan yang strategis yang
berhubungan dengan sistem dibuat pada proses
pengembangan konsep sistem selama fase analisis,
tahapan dalam fase desain menentukan secara tepat
bagaimana sistem akan dioperasikan.
Lanjut.
• Pada fase desain ini terdapat empat tahapan:
• Design strategy/ strategi desain harus
ditentukan. Hal ini mengklarifikasikan apakah
sistem akan dikembangkan oleh programer
dari dalam perusahaannya sendiri, apakah
akan dikembangkan oleh pihak luar yang
dikontrak perushaan (biasnya konsultan), atau
apakah perusahaan akan membeli paket
software yang sudah jadi.
Lanjut.
• Fase selanjutnya masuk pada pengembangan dasar
Desain Arsitektur/Architecture Design untuk sistem
yang menjelaskan tentang perangkat keras, perangkat
lunak, dan infrasruktur jaringan yang akan digunakan.
Dalam banyak kasus, sistemnya dapat menambah atau
merubah infrastruktur yang sudah ada di dalam
organisasi.
• User Interface/ antarmuka pengguna menentukan
bagaimana para pengguna dapat menggunakan
sistemnya (sebagai contoh, metode-metode navigasi
seperti tombol-tombol menu dan tampilan pada layar)
dan forms/ form-form dan laporan-laporan yang akan
digunakan pada sistem.
Lanjut.
• Pengembangan database and file
spesification/ spesifikasi file dan basis data.
Hal ini menjelaskan secara tepat data apa saja
yang akan disimpan/digunakan dan di mana
akan disimpan/ digunakan.
• Para tim analis mengembangkan program
design/desain program, yang merupakan
program-program yang dibutuhkan untuk
dicatat dan tepatnya apa yang akan dilakukan
olen tiap-tiap program.
Implementasi / implementation
• Tahap akhir pada SDLC adalah fase
implementasi, berjalan selama sistem benar-
benar dibuat (atau fokus/perhatian, dalam
hal desain paket software dan dipasang).
• Inilah fase yang membutuhkan banyak
perhatian, karena pada proses keseluruhan
sistem inilah bagian yang paling lama dan
paling mahal pada proses pengembangan.
Lanjut.
Fase ini memiliki tiga tahapan:
• Pada tahap awal disebut system construction/
konstruksi sistem. Sistemnya dibuat dan diuji untuk
memastikan bahwa sistem berjalan sesuai dengan
desain yang dibuat.
• Saat biaya untuk menetapkan gangguan-ganguan bisa
menjadi besar, pengujian adalah salah satu tahap
yang paling kritis dalam implementasi.
• Sebagian besar organisasi-organisasi menghabiskan
banyak waktu dan perhatian pada pengujian
dibandingkan dengan pembuatan program-program
pada awal pengerjaan.
Lanjut.
• Pemasangan sistem/ system is installed. Pemasangan/
installation adalah proses-proses yang mana sistem lama
dimatikan dan sistem yang baru digunakan.
• Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk
mengkonversi sistem yang lama ke sistem yang baru.
• Satu dari aspek-aspek yang paling penting pada saat
konversi adalah training plan/ perenacanaan pelatihan,
digunakan untuk mengajari para pengguna bagaimana
menggunakan sistem baru dan membantu pengelolaan
perubahan yang dimunculkan dari sistem yang baru.
Lanjut.

• Para tim analis membuat sebuah support


plan/ perencanaan pendukung untuk sistem
tersebut.
• Perencanaan ini biasanya terdapat sebuah
tinjauan pos-implementasi formal atau non
formal, sebagaimana suatu cara sistematis
untuk mengidentifikasi perubahan mayor dan
minor yang dibutuhkan pada sistem yang baru

Anda mungkin juga menyukai