Anda di halaman 1dari 7

NAMA: NUNUNG BADRULLAH

NIM: 50400120083
KELAS: MDB/6
TUGAS PERTEMUAN KE 13

A. Daur Pengembangan Sistem Informasi Manajemen


Daur hidup pengembangan sistem atau siklus hidup pengembangan sistem (juga
dikenal dengan istilah bahasa Inggris: systems development life cycle, disingkat SDLC)
adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang
digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk
pada sistem komputer atau informasi. Sebuah daur merupakan pola yang diambil untuk
mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana
(planning), analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba
(testing) dan pengelolaan (maintenance). Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC
mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-
metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian
pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak.

Membangun sebuah sistem seperti hanya mengolah sebuah siklus kehidupan,


dimana ada awal kita menerapkan sistem sampai bagaimana kita meremajakan lagi
memperbaharui sistem lamanya dengan sistem baru. Penerapan SIM dalam sebuah
organisasi baik organisasi pemerintah maupun perusahaan perusahaan swasta itu juga
memiliki suatu dampak daur hidup, kita perlu memahami ini supaya kita bisa
menggunakan semua sistem secara tepat sesuai kebutuhan organisasi supaya kita bisa
gunakan sistem itu secara efektif.

Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus
hidup sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan
purwarupa (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-
oriented system life cycle).

Daur hidup pengembangan sistem juga dikenal dengan nama-nama lain,


seperti daur/siklus hidup pengembangan perangkat lunak (software development life
cycle) dan daur/siklus hidup sistem (systems life cycle).

Siklus hidup pengembangan sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian


aktivitas yang dilaksanakan oleh professional dan pemakai sistem informasi untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi. Siklus hidup
pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam tahap yaitu:

a. Perencanaan Sistem Pada tahapan ini dibentuk struktur kerja strategis yang luas,
pandangan sistem informasi baru yang jelas akan memenuhi kebutuhan-
kebutuhan pemakai informasi, proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan
berdasarkan prioritasnya. Proyek dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk
pengembangan, sumber daya baru direncanakan untuk, dan disediakan untuk
mendukung pengembangan sistem. Pada tahap ini direncanakan dari aspek teknis
(sarana prasarana yang dipergunakan untuk mengembangkan sistem), aspek
ekonomi (anggaran yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem), dan aspek
sumber daya manusia (siapa yang akan mengembangkan; manajemen puncak,
analis, dan programmer, dan siapa sasaran dari sistem yang dikembangkan).
b. Analisis Sistem Pada tahapan ini dilakukan proses penilaian, identifikasi dan
evaluasi komponen dan hubungan timbale balik yang terkait dalam
pengembangan sistem, definisi masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala
sistem, ditambah identifikasi biaya, keuntungan. Ruang lingkup analisis sistem
ditentukan pada tahap ini. Profesional sistem mewawancarai calon pemakai dan
bekerja dengan pemakai yang bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah
dan menentukan kebutuhan pemakai. Selain itu analis juga akan menguji
kelayakan sistem dari aspek ekonomi, teknis dan SDM sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai oleh sistem.
c. Perencanaan Sistem Secara Umum/Konseptual Tahapan ini dibentuk alternative
perancangan konseptual untuk perluasan pandangan kebutuhan pemakai
(berdasarkan umur, status, profesi, gender pengguna). Alternatif perancangan
konseptual memungkinkan manajer dan pemakai untuk memilih rancangan
terbaik yang cocok untuk kebutuhan mereka. Pada tahap ini analis sistem mulai
merancang proses dengan mengidentifikasikan laporan dan output yang akan
dihasilkan oleh sistem yang diusulkan. Sistem dibuat desain antarmuka
(interface), hak dan wewenang pengguna, content sistem, dikonsep bagaimana
sistem nantinya akan bekerja.
d. Evaluasi dan Seleksi Sistem. Pada tahap ini, nilai kualitas sistem dan
biaya/keuntungan dari laporan dengan proyek sistem dinilai secara hati-hati dan
diuraikan dalam laporan evaluasi dan seleksi sistem. Karena akhir tahap
perancangan sistem menyediakan point utama untuk keputusan investasi.
Evaluasi dilaksanakan tidak hanya pada tahap ini tetapi juga dilaksanakan disetiap
tahapan SDLC. Semua aspek sistem di evaluasi: teknis, ekonomi, laporan uji
kelayakan, dsb.
e. Perancangan Sistem Pada tahap ini menyediakan spesifikasi untuk perancangan
sesuai konseptual. Semua komponen dirancang dan dijelaskan secara detil.
Perencanaan output (layout) dirancang untuk semua layar, form-form tertentu dan
laporan-laporan yang dicetak. Semua output ditinjau ulang dan disetujui oleh
pemakai dan didokumentasikan. Akhir tahap ini laporan rancangan sistem secara
detil dihasilkan. Tahap ini sistem yang msh dalam bentuk konsep diwujudkan
dalam bentuk desain. Siapa pengguna dan apa hak dan wewenang pengguna.
Semua kebutuhan yang sudah dikumpulkan disusun satu persatu. Semua
komponen baik manajemen, analis dan programen bekerja sama mewujudkan
konsep tersebut.
f. Implementasi Sistem dan Pemeliharaan Sistem Tahap ini sistem siap untuk dibuat
dan diinstalasi, beberapa tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk
implementasi sistem baru. Laporan implementasi yang dibuat pada tahap ini ada
dua bagian, yaitu rencana implementasi dalam bentuk Gantt Chart atau program
dan evaluation review technique (PERT) chart dan penjadwalan proyek serta
teknik manajemen. Evaluasi dibutuhkan pada tahap ini untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan sistem dikembangkan. Jika masih terdapat kekurangan maka
akan dilakukan perbaikan sampai sistem tersebut berjalan sesuai dengan rencana.
Setelah itu sistem akan diinstalasi dan dilakukan perawatan agar sistem dapat
bekerja dengan optimal.

B. Tahap Investigasi Dalam Daur Pengembangan Sim


Ada beberapa tahap dalam menginvestigasi daur pengembangan Sistem
Informasi Manajemen:
1. Investigasi, ialah Ketika kita ingin menerapkan sistem investigasi maka banyak
pertanyaan yang dikaji, misalnya apakah perusahaan kita betul betul sudah
membutuhkan sim didalam meningkatkan efektivitas efesiensi dan produktivitas.
Dalam tahap investigasi ini juga mencakup studi kelayakan yang di ajukan untuk
menjawab dan memberi solusi berbagai masalah yang di hadapi.
2. Analisis, adalah bagaimana kita menganalisis hasil investigasi.

3. Desain, ialah sebagaimana kita melakukan perancangan desain sistem mana yang
cocok untuk mengetahui setelah melakukan investigasi dan analisis.

4. Implementasi, adalah sebagaimana kita menerapkan

5. Pemeliharaan, ialah sebagaimana kita memelihara agar sistem tetap berjalan


sesuai dengan keinginan
C. Aspek Kelayakan Sim

1. Kelayakan tekhnologi

Perkembangan tekhnologi di bidang SIM ini bergerak dengan cepat oleh karena itu kita
perlu melihat yang mana di perlukan. Teknologi yang perlu kita perhatikan yaitu
perangkat keras yang perlu di perhatikan dalam membangun SIM misalnya seberapa
banyak komputer yang kita perlukan kemudian bagaimana membangun jaringan kita
apakah menggunakan wifi atau yang lainnya.

2. Studi kelayakan (Feasibility study)

Adalah suatu studi yang akan digunakan untuk menentukan kemungkinan apakah
pengembangan proyek sistem layak diteruskan atau dihentikan. Studi kelayakan disebut
juga dengan istilahHigh point review. Pada bidang pendidikan, kebutuhan akan teknologi
informasi (TI) semakin meningkat, karena dengan terdapatnya TI dapat memudahkan
proses pembelajaran. Pada penelitian ini memiliki tujuan untuk memperoleh informasi
tentang hasil kelayakan untuk penerapan model sistem informasi manajemen (SIM)
penilaian autentik berbasis aplikasi web pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah
Kejuruan. Penilaian autentik sendiri merupakan salah satu komponen pada contextual
teaching and learning (CTL).

Secara substansi, penilaian autentik merupakan penilaian akademik para peserta


didik yang memiliki 3 aspek penilaian (sikap, pengetahuan dan keterampilan) dan
memiliki 4 jenis penilaian (kinerja, tertulis, projek dan portfolio). Untuk metode
penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif, dimana untuk
menghitung kelayakan penerapan model SIM penilaian autentik berbasis aplikasi web ini
menggunakan metode Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)
yang memiliki 4 konstruk variabel bebas (performance expectancy, effort expectancy,
social influence, dan facilitating condition) dan memiliki 1 konstruk variabel terikat
yaitu behaviroal intention. Dari hasil perhitungan statistik dengan menggunakan metode
regresi linier, menunjukan bahwa seluruh konstruk dapat menerima atau terdapat
pengaruh positif dengan behavior intention dengan memperoleh penilaian uji T sebesar
0,581.
DAFTAR PUSTAKA

https://youtu.be/CQQ_uY36b8w

https://youtu.be/nFvHE7IEdNI

https://youtu.be/oPV4vaeR5RA

Anda mungkin juga menyukai