Anda di halaman 1dari 4

1. Bagaimana privatisasi menurut BUMN?

Privatisasi Menurut Pasal 74 Undang-Undang BUMN


1. Memperluas kepemilikan masyarakat atas Persero
2. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan
3. Menciptakan struktur keuangan dan manajemen keuangan yang baik/kuat
4. Menciptakan struktur industri yang sehat dan kompetitif
5. Menciptakan Persero yang berdaya saing dan berorientasi global
6. Menumbuhkan iklim usaha, ekonomi makro dan kapasitas pasar

2. Apa dampak privatisasi di indonesia?


Dampak kebijakan privatisasi BUMN jelas terlihat pada perubahan kebijakan pemerintah dan kontrol
regulasi. Dimana dapat dikatakan sebagai sarana transisi menuju pasar bebas, aktivitas ekonomi
akan lebih terbuka menuju kekuatan pasar yang lebih kompetitif, dengan adanya jaminan tidak ada
hambatan dalam kompetisi, baik berupa aturan, regulasi maupun subsidi. Kebijakan privatisasi
dikaitkan dengan kebijakan eksternal yang penting seperti tarif, tingkat nilai tukar, dan regulasi bagi
investor asing. Juga menyangkut kebijakan domestik, antara lain keadaan pasar keuangan, termasuk
akses modal, penerapan pajak dan regulasi yang adil, dan kepastian hukum serta arbitrase untuk
mengantisipasi kemungkinan munculnya kasus perselisihan bisnis.

Dampak lain yang sering dirasakan dari kebijakan privatisasi yaitu menyebarnya kepemilikan
pemerintah kepada swasta, mengurangi sentralisasi kepemilikan pada suatu kelompok atau
konglomerat tertentu. Sebagai sarana transisi menuju pasar bebas, aktivitas ekonomi akan lebih
terbuka menuju kekuatan pasar yang lebih kompetitif, dengan jaminan tidak ada hambatan dalam
kompetisi, baik berupa aturan, regulasi maupun subsidi. Untuk itu diperlukan perombakan
hambatan masuk pasar dan adopsi sebuah kebijakan yang dapat membantu perkembangan dan
menarik investasi swasta.

3. Apa peran bumn dalam pemulihan ekonomi?

BUMN memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, agar menjadi lebih
maksimal. Maka BUMN harus memenuhi syarat, yaiut:
 Dikelola berdasarkan prinsip dan kultur kororasi yang sehat
 Dikelola denga manajemen professional, integritas dan leadership yang kuat.
 Menerapkan pola tata Kelola perusahaan yang baik (GCG). Secara konsisten
 Mampu terus menciptakan nilai tambahdan inovasi
 Siap bersaing di era kompetisi global dan juga jiwa survive
 Memiliki tanggung jawab social, baik dalam hal kepedulian terhadap lingkungan hidup.

4. mohon dijelaskan poin-poin pada slide yang menerangkan mengenai pelajaran praktis dari Bank
Dunia.
 Transparansi adalah kunci untuk meningkatkan akuntabilitas publik dan mencegah korupsi
 Ada kebutuhan untuk pendekatan yang sistematis, bukan pendekatan ad hoc untuk
reformasi manajemen sektor publik, berdasarkan pengembangan kelembagaan dan strategi
reformasi jangka panjang yang komprehensif;
 Langkah-langkah diperlukan pada tahap awal untuk menegakkan peraturan kehati-hatian,
termasuk batasan konsentrasi pinjaman dan pinjaman pihak terkait, dengan pinjaman luar
yang dikondisikan pada langkah-langkah tersebut;
 Kepemilikan negara perlu diperkuat melalui tata kelola yang lebih kuat, pembatasan
anggaran yang lebih ketat, divestasi sektor, dan pembatasan ruang lingkup izin perbankan;
 Prioritas tinggi harus diberikan untuk melatih pengawas bank, pengacara dan hakim,
akuntan, auditor dan profesional terampil lainnya. Selain itu, pengawasan bank perlu
ditingkatkan, dan standar akuntansi internasional perlu ditegakkan – tidak hanya diadopsi –
sebagai prasyarat eksternal, dan;
 Fokus keseluruhan harus pada implementasi seperti halnya pada pengesahan undang-
undang.
5. Apa saja metode yang terdapat di privatisasi?
 Penjualan langsun seluruh perusahaan kepada public ( direct sale of Entire)
 Penjualan Sebagian perusahaan kepada public (partial sale of company to public)
 Menjual perusahaan milik negara kepada perusahaan lain atau konsorsium.
 Deregulasi
 Pencabutan subsidi-subsidi
 Skema voucher
 Kontrak luar
 Kontrak manajemen
 Franchise
 Korporatisasi

6. Apa aitu Public Private Partnership (PPP)?

7. Apa alasan pemerintah mempunyai peran penting dalam penyediaan infranstruktur public?
Pemerintah memainkan peran penting dalam penyediaan infrastruktur publik dengan alasan
bahwa:
 Sektor swasta tidak dapat memperhitungkan eksternalitas yakni manfaat ekonomi dan
sosial, oleh karena itu diperlukan keterlibatan sektor publik.
 Tanpa keterlibatan pemerintah, infrastruktur yang seharusnya tersedia bebas untuk semua
orang tidak akan dibangun, terutama dimana ini melibatkan jaringan seperti jalan raya atau
pelayanan seperti lampu penerangan jalan.
 Persaingan dalam penyediaan infrastruktur mungkin tidak efisien, dan monopoli
penyediaannya membutuhkan beberapa bentuk kontrol publik.
 Bahkan dimana persaingan dimungkinkan, sektor publik harus tetap menyediakan merit
goods, yakni sesuatu yang sebaliknya akan kurang disediakan seperti sekolah, bagi yang kaya
akan dapat membayar sekolah swasta, tapi yang miskin tidak dapat memperoleh
pendidikan.
 Infrastruktur membutuhkan sebuah investasi awal yang tinggi yang hanya pengembalian
jangka sangat panjang yang dapat diharapkan. Merupakan hal yang sulit untuk
mengumpulkan modal swasta untuk investasi ini tanpa dukungan dari sektor publik.

8. Apa bahaya dari privatisasi?

 Tersentralisasi
 Pengalihan kepemilikan
 Menghapus kepemilikan umum atau kepemilikan negara
 Negara sibuk mencari pendapatan baru
 Dana tidak dikelola dengan baik
 Menghalangi masyarakat untuk memperoleh hak nya
 Privatisasi media massa.

9. Kenapa privatiasi mampu dijalankan di negara berkembang?

dibalik alasan formal privatisasi yang dinyatakan oleh banyak negara-negara berkembang (seperti
meningkatkan efisiensi, meningkatkan kepemilikan publik, mengurangi defisit, meningkatkan
kompetisi, serta perbaikan service quality), terdapat beberapa alasan kritis yang sesungguhnya
menjadi penyebab mengapa privatisasi dijalankan di negara berkembang. Pertama adalah faktor
ideologi, dimana dengan dominanya ideology neoliberal (new right) yang mendewakan kebijakan
pro pasar (deregulasi, free trade, pemotongan subsidi, direct foreign investment), dipicu oleh
langkah konservatif Thatcher dan Reagan di awal dekade 1980 an, maka negara-negara berkembang
yang banyak dikendalikan oleh teknokrat lulusan AS atau Inggris (Eropa Barat pada umumnya)
terbawa arus untuk menjalankan privatisasi.

Kedua adalah faktor tingginya hutang luar negri di negara-negera berkembang, sehingga mereka
dipaksa oleh lembaga seperti IMF/IFC/ADB untuk melakukan privatisasi sebagai bagian dari
komitmen hutang yang diberikan. Disini alasan privatisasi bukanlah ideologi, melainkan adanya
tekanan eksternal.

Ketiga, privatisasi dilaksanakan untuk kepentingan kelompok politik tertentu (vested political) dan
kelompok ekonomi tertentu (economic interest gainer). Di negara maju seperti Inggris, privatisasi
dipakai sebagai alat politik untuk memenangkan pemilu dan bahkan melemahkan kelompok oposisi
seperti terjadi pada era Thatcher. Di negara-negara berkembang seperti Asia dan Amerika Latin,
kelompok ekonomi dan politik tertentu memperkaya diri dengan kebijakan privatisasi yang
undervalue.

10. Dalam hal politik, apakah privatisasi mampu dikuasai oleh kekuasaan politik?
Privatisasi menjadi strategi pemerintah dalam menghindari intervensi kekuasaan politik yang selama
ini menjadi “ancaman” bagi perusahaan milik negara (BUMN). Adanya kemungkinan dan potensi
keterlibatan partai politik dalam penempatan orang per orang dalam struktur direksi BUMN
merupakan salah satu indikasi betapa BUMN di Indonesia cukup rawan terhadap ancaman dari
berbagai kelompok kepentingan. Terjadinya perbedaan pendapat dan dukungan terhadap setiap
calon oleh kelompok politik tertentu, yang akan menduduki posisi puncak disalah satu BUMN,
merupakan ajang perebutan lahan di BUMN yang sangat rentan

Anda mungkin juga menyukai