Anda di halaman 1dari 9

BAB I

   PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah kelompok swasta  bermula dari sejarah manusia primitif yang mulai hidup berkelompok
dan terjadi perubahan sedemikian rupa hingga menjadi sekelompok manusia yang mulai
memiliki pemikiran, sosial, dan organisasi. Dimana masyarakat tersebut sejak dahulu memenuhi
kebutuhan hidup dari segala hal yang ada di alam, yang kemudian hari seiring perkembangan
waktu ketersediaan sumber daya yang ada di alam semakin sedikit dan membuat perselisihan
antar kelompok sehingga membentuk kelompok yang dikemudian hari memiliki sifat swasta.

Akuntansi sektor swasta dapat diinterprestasikan sebagai bidang akuntasi yang secara khusus


membahas penggunaan akuntansi dalam kegiatan organisasi sektor publik. Secara luas,
organisasi sektor swasta meliputi lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-departemen
dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN dan BUMD, partai politik, LSM, yayasan, dan lembaga
non profit lainnya. Akuntansi sektor swasta itu sendiri perlu dipelajari secara tersendiri karena
sebagai bagian dari upaya memenuhi kebutuhan akan terselesaikannya permasalahan negara ini

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan sektor swasta

b. Lingkungan dalam organsasi swasta

c. Karakteristik sektor swasta

d. Peran sektor swasta

     
      BAB II

PEMBAHASAN

A.    SEKTOR SWASTA

            Sektor merupakan satu kalimat artinya menunjukkan tempat atau wilayah sekitar ruang
lingkup lingkungan kecil dari suatu wilayah kecil. Sedangkan, Swasta dalam ekonomi
merupakan suatu Negara yang terdiri dari segala bidang yang tidak dikuasai oleh pemerintah.
Organisasi nirlaba maupun laba dapat termasuk swasta, antara dari perusahaan, korposi, bank,
dan organisasi non-pemerintah lainnya, termasuk juga karyawan yang tidak bekerja untuk
pemerintah.dari pengertian diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa Sektor swasta merupakan
bagian dari ekonomi di mana barang, jasa diproduksi dan didistribusikan oleh individu.
Organisasi yang bukan bagian dari pemerintah atau birokrasi Negara. Sektor swasta tunduk
kepada peraturan perundang-undangan, merupakan bagian integral dari sistem ekonomi suatu
Negara dan menggunakan sumber daya yang sama dalam mencapai tujuan organisasi. Sektor
swasta juga memiliki proses Manajemen yang sama dalam perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian untuk menghasilkan informasi yang handal dan relefan. Mempunyai daya sumber
yang terbatas (kelangkaan) ekonomis, efektif dan efisien.

           Sektor swasta juga digunakan untuk pembangunan berkelanjutan  yang


diantaranya adalah mengakhiri kemiskinan, peningkatan kesehatan global, menjamin pendidikan
universal, dan mitigasi perubahan iklim pada tahun 2030 – akan memerlukan banyak uang.
Jumlah yang dibutuhkan jauh melebihi apa yang bisa disediakan oleh pemerintah, dan selisihnya
tidak bisa ditutupi dengan dana bantuan pembangunan, yang sekarang berjumlah $ 132 milyar
per tahun. Sektor swasta, dan juga pasar finansial, merupakan hal-hal yang penting untuk
mencapai tujuan tersebut. Hingga baru-baru ini, organisasi internasional dan pemerintah telah
mempunyai peran yang cukup jelas dalam agenda pembangunan dan keberlanjutan global,
dimana partisipasi sektor swasta dalam hal ini seringkali dipandang dari kontribusinya terhadap
pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pembayaran pajak. Hal ini harus berubah,
yaitu dengan sektor swasta mengambil peran yang lebih luas dan terintegrasi dalam agenda
pembangunan.  
 Sektor swasta bisa menjadi penyandang dana, dengan memindahkan modal sebesar trilyunan
dollar ke negara-negara berkembang. Selain itu, sektor swasta juga bisa memainkan peran
pelaksana, dengan mengubah keuntungan menjadi sebuah pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan, inklusi sosial, dan perlindungan lingkungan. Prinsip-prinsip yang mendasari hal
tersebut terdapat dalam target 12.6 SDG, yang “mendorong perusahaan, khususnya perusahaan
besar dan trans-nasional, untuk melaksanakan praktek yang berkelanjutan dan untuk
mengintegrasikan informasi berkelanjutan kedalam siklus pelaporan mereka”. 
B.     LINGKUNGAN DALAM ORGANISASI SWASTA

Lingkungan Dalam Organisasi Swasta

                        Lingkungan otorisasi, misalnya dewan komisaris atau rapat umum pemegang


saham yang menentukan pendanaan dan batas-batas wewenang perusahaan. Akan tetapi, tentu
saja lingkungan otorisasi pada organisasi swasta tidak sekompleks organisasi publik.

                        Proses penciptaan nilai dalam organisasi swasta, menitik beratkan proses


pengambilan keputusan pada naik-turunya permintaan pasar, sehingga pengambilan keputusan
biasanya berlangsung lebih cepat. 

Organisasi Swasta

Organisasi swasta adalah organisasi yang ditujukan untuk menyediakan barang dan jasa kepada
konsumen, yang dibedakan dari kemampuanya membayar barang dan jasa tersebut sesuai dengan
hukum pasar.

Lingkungan dalam organisasi swasta:

·         Lingkungan otorisasi, misal dewan komisaris atau rapat umum pemegang saham yang
menentukan pendanaan dan batas – batas wewenang perusahaan. Akan tetapi, tentu saja
lingkungan otorisasi pada organisasi swasta tidak sekompleks organisasi publik.

·         Proses penciptaan nilai dalam organisasi swasta,menitik beratkan proses


pengambilan              keputusan pada naik-turunya permintaan pasar, sehingga pengambilan
keputusan biasanya  berlangsung lebih cepat.

Adapun manfaat sistem informasi manajemen dalam organisasi swasta antara lain adalah:

1.        Meningkatkan efisiensi operasional

Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih
efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya
low-cost leadership.

     Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat
menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut dengan jalan meningkatkan besarnya
investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu,
cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat konsumen dan pemasok dengan cara membangun
hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.

2.    Memperkenalkan inovasi dalam bisnis

Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik
dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat
memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.

Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran
(switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya.
Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi
yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen
perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan
segan untuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.

3.       Membangun sumber-sumber informasi strategis

Teknologi Sistem Informasi bagi perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis
sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Sistem informasi memungkinkan
perusahaan untuk membuat basis informasi strategsi yang dapat menyediakan informasi untuk
mendukung strategi bersaing perusahaan. informasi ini merupakan aset perusahaan yang sangat
berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan.

Contohnya adalah banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang
konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru
kepada konsumen.

C.    KARAKTERISTIK SEKTOR SWASTA

Ada beberapa karakteristik dari pelayanan privat/swasta, diantaranya yaitu : 

1. Sektor swasta lebih mendasarkan pada pilihan individu (individual choice) dalam pasar.
Organisasi di sektor swasta dituntut untuk dapat memenuhi selera dan pilihan individual untuk
memenuhi keputusan tiap-tiap individu pelanggan. Keadaan seperti itu berbeda dengan yang
terjadi pada sektor publik. Sektor publik tidak mendasarkan pada pilihan individual dalam pasar
akan tetapi pilihan kolektif dalam pemerintahan. 

2. Karakteristik sektor swasta adalah dipengaruhi hukum permintaan dan penawaran (supply and
demand). Permintaan dan penawaran tersebut akan berdampak pada harga suatu produk barang
atau jasa. Artinya pelayan di sector swasta sangat bergantung dengan opini pasar dan mekanisme
pasar, tidak layaknya pelayanan public yang tidak bisa sepenuhnya dikendalikan oleh pasar. 

3. Manajemen di sektor swasta bersifat tertutup terhadap akses publik, sedangkan sektor publik
bersifat terbuka untuk masyarakat terutama yang terkait dengan manajemen pelayanan. di sektor
swasta informasi yang disampaikan kepada publik relatif terbatas. Informasi yang disampaikan
terbatas pada laporan keuangan, sedangkan anggaran dan rencana strategis perusahaan
merupakan bagian dari rahasia perusahaan sehingga tidak disampaikan ke public. 

4. Sektor swasta berorientasi pada keadilan pasar (equity of market). Keadilan pasar berarti
adanya kesempatan yang sama untuk masuk pasar. Sektor swasta berkepentingan untuk
menghilangkan hambatan dalam memasuki pasar (barrier to entry). Keadilan pasar akan terjadi
apabila terdapat kompetisi yang adil dalam pasar sempurna, yaitu dengan tidak adanya monopoli
atau monopsoni. Sementara itu, orientasi sektor publik adalah menciptakan keadilan kebutuhan
(equity of need). 

D.    PERAN SEKTOR SWASTA

Ketidak merataan distribusi sektor keuangan merintangi pertumbuhan perusahaan-perusahaan


berukuran kecil maupun rumah tangga yang miskin. Meningkatkan akses terhadap layanan
keuangan akan membutuhkan tindakan dari sisi permintaan maupun penawaran, oleh sector
pemerintah maupun swasta. Pada Negara-negara seperti Indonesia, dengan porsi besar penduduk
penduduk yang hanya memiliki akses minim terhadap layanan keuangan dan rata-rata bahkan
belum pernah membuka rekening bank, apa peran pemerintah dan sektor swasta dalam
meningkatkan keterlibatan keuangan bagi penduduk yang lebih besar,dan sampai sejauh mana
terdapat kesempatan bagi kemitraan pemerintah swasta yang inovatif untuk mendorong
keterlibatan sector keuangan yang lebih besar bagi penduduk yang saat ini belum dilayani/belum
tersentuh oleh bank?

Pemerintah berada pada posisi yang tepat untuk mengambil prakarsa untuk meningkatkan akses
terhadap layanan keuangan diindonesia pada berbagai bidang. Selain itu, sektor swasta harus
melihat potensi pasar sangat besar bagi layanan keuangan yang belum tersentuh oleh pasar saat
ini. Bersama-sama dapat dijumpai kesempatan-kesempatan bagi solusi untuk kemitraan yang
inovatif untuk memanfaatkan segmen pasar yang baru ini.
Dari sudut pandang sector public, pertama-tama suatu strategi dan kebijakam keterlibatan sector
keuangan nasional harus ditempatkan untuk memberikan pedoman umum dan berjangka panjang
bagi penyusun kebijakan dan pemain pasar. Kedua, pengumpulan data dan analisis secara
berkala mengenai akses terhadap keuangan dari sisi permintaan dan sisi penawaran dibutuhkan
sebagai dasar bagi pembuatan kebijakan efektif. Ketiga, memperkuat kerangka hukum dan
aturan yang ada bagi berbagai lembaga keuangan resmi akan menjadi suatu langkah yang
penting dalam meningkatkan akses terhadap keuangan. Bagi setiap pemberi layanan keuangan
utama, terdapat aspek-aspek kerangka peraturan yang dapat direformasi demi peningkatan akses
terhadap keuangan tanpa melanggar prinsip kehati-hatian. Di titik ini, Indonesia dapat
mencermati contoh-contoh yang berasal dari Negara-negara berkembang lainnya untuk
mendapat ide-ide yang telah berhasil dilaksanakan ditempat lain.

Sebagai contoh, pemerintah dapat memperluas kerangka peraturan bagi pemberi layanan untuk
menggunakan perbankan (mobile banking). Saat ini peraturan Bank Indonesia memperkenankan
pemberi layanan non-bank untuk menerbitkan uang elektronik hanya untuk kepentimgan
pembayaran. Rintangan utama adalah persyaratan ijin yang dibutuhkan. Selain itu, peraturan
mengenal nasabah (know-your-customer, KYC) dapat disesuaikan agen pihak ketiga untuk
mendaftarkan nasabah baru atau memperkenankan aplikasi jarak jauh untuk rekening bank baru
dalam suatu batasan tertentu yang relatif rendah. Saat ini, nasabah harus datang ke kantor
lembaga keuangan, yang dapat menjadi hambatan bagi mereka yang hidup didaerah yang lebih
terpencil dipedesaan.

Berkaitan dengan bank-bank umum, salah satu masalah utama yang dihadapi banyak nasabah
dengan rekening yang kecil adalah biaya administrasi bulanan. Dapat diluncurkan peraturan yang
mempermudah bank-bank untuk menutup rekening tidak aktif yang belum mencapai saldo nol,
karena tidak ada kebijakan mengenai rekening tidur tampaknya merupakan salah satu alasan
yang cukup berarti mengenai adanya biaya administrasi bulanan tersebut. Reformasi kebijakan
juga dapat membantu memperluas peran bank perkreditan Rakyat (BPR), terutama untuk
membantu mereka yang beroperasi didaerah-daerah yang lebih terpencil.

Sebagai penjamin simpanan bank, Lembaga penjamin simpanan (LPS) telah berprestasi baik
sejak pendiriannya di tahun 2005 dalam menutup BRI yang mengalami masalah dan membayar
kembali simpanan yang dijamin.Selain memastikan bahwa LPS terus mendapat pendanaan  yang
memadai, juga terdapat kebutuhan akan komunikasi yang lebih baik akan batas jaminan
simpanan kepada para penabung, terutama didaerah-daerah dengan pemahaman keuangan yang
masih rendah.

Indonesia memiliki sejumlah besar koperasi simpan pinjam yang memberikan layanan keuangan
kepada rumah tangga penghasilan rendah. Dibutuhkan pengawasan koperasi yang memadai
untuk memastikan sector koperasi yang sehat dan memangkas risiko yang dihadapi oleh
penabung UMKM dan rumah tangga miskin yang disebabkan oleh kepailitan suatu koperasi.
Selain itu, penyesuaian lain terhadap kebijakan dapat memperkenanakan suku bunga berbasis
pasar yang lebih lentur, kemudahan untuk membuka kantor cabang baru, dan memberikan
kriteria yang lebih longgar bagi pelaporan dan pengungkapan.

Pemerintah juga dapat mempertimbangkan revitalisasi rancangan UU keuangan lain (lembaga


keuangan mikro non-bank dan non-koperasi) untuk mendapatkan akses terhadap layanan
keuangan, dan membantu daya jangkau mereka diluar daerah operasi tradisional mereka dipulau
jawa dan Bali.

Sektor swasta dan pemerintah harus bekerja sama dalam memaksimalkan penggunaan teknologi
baru untuk menawarkan solusi-solusi inovatif untuk meningkatkan akses terhadap
keuangan.Sebagai contoh, Indonesia telah maju dengan cepat dalam mengembangkan layanan
perbankan lewat ponsel. Tetapi Indonesia dapat melangkah lebih maju dengan memanfaatkan
potensi pemberi layanan telekomonikasi untuk manjangkau masyarakat miskin yang belum
tersentuh bank didaerah daerah pedesaan. Akan tetapi, peraturan yang membatasi para pemberi
layanan tersebut untuk memenuhi kebuthan masyrakat miskin: tidak ada fasilitas layanan
penarikan uang maupun pengiriman uang antar individu. Pada bagian ini, Bank Indonesia
menjadi penentu dalam mereformasi peraturan untuk memberdayakan pemberi layanan uang
elektronik non-bank dan memperkenakan bank-bank dan non-bank untuk memberikan layanan
yang lebih luas  melalui solusi perbankan lewat ponsel yang berbiaya rendah.

     BAB III

   PENUTUP

1.3 KESIMPULAN

            Sebagian besar kegiatan ekonomi suatu Negara didasarkan pada keputusan-keputusan


yang dibuat dalam sektor perekonomian swasta. Sumber-sumber daya dipergunakan di dalam
perekonomian yang pada dasarnya adalah usaha swasta. Hal diatas juga memperlihatkan posisi
dari pemerintah, yang biasanya menjadi pengawas terhadap peraturan-peraturan dan juga sebagai
wasit. Kesejahteraan  akan tercapai bagi semua orang apabila sumber-sumber daya yang diproses
menjadi barang-barang dan jasa-jasa dan berhasil dijual dipasar-pasar.
1.4 SARAN

            Swasta diharapkan pemerintah lebih dapat menciptakan peluang yang dapat


menggairahkan insvestasi swasta karena insvestasi sektor swasta lebih banyak memilikipotensi
dalam menciptakan kesempatan kerja dan hendaknya pemerintahbterus mendorong pertumbuhan
insvestasi tersebut lebih kearah bersifat padat karya. Dengan semakin meningkatkan insvestasi
swasta perusahaa-perusahaan swasta yang memperbesar hasil produksinya ataupun tercipta
perusahaan baru yang mana tenaga kerja pun akan semakin banyak dibutuhkan sehingga
lapangan usaha menjadi terbuka yang pada akhirnya meningkatkan kesempatan kerja itu sendiri.

                                                           
DAFTAR PUSTAKA

http://bent4indonesa.wordpress.com/2010/03/25/peran-pemerintah-dan-swasta-dalam-
optimalisasi-pelayanan-publik/

http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-hak-milik-swasta-dan-sektor-swasta/

https://brainly.co.id/tugas/14454028

Anda mungkin juga menyukai