Anda di halaman 1dari 9

AFRE Accounting and Financial Review, 2(2): 133-141, 2019

http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/afre

Fenomena Akuntabilitas Terhadap Pendanaan Lembaga Swadaya


Masyarakat
Bramasta Noviantoro Putro dan Paskah Ika Nugroho
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga
Jl. Diponegoro No. 52–60 Salatiga 50711, Indonesia

Info Article Abtract


Sejarah Artikel: Public confidence in NGOs has decreased in a number of countries, reported from the trust
Diterima: 8 Juni 2018 barometer data in 2018 17 of 28 countries experienced a decline in the level of trust in
Disetujui: 29 Juni 2018 NGOs. One reason for the reduced level of public confidence in NGOs which has led to the
Tersedia daring: Juli 2018 inhibition of NGO funding is accountability. The aim of this research is to investigate the
funding and the accountability phenomenon of NGOs that carry out community develop-
ment in the East Nusa Tenggara region. This research method uses interview techniques
Keywords: with interviewees who are directly positioned as accountant advisors on the NTA. The
Downward accountability; NGO results of this study provide evidence that the level of accountability influences the level of
Accountability; Local NGOs; trust of funders in providing their funds for future NGO programs.
NGO Funding; NGO Programs
Citation: Putro, Voviantoro Bramasta dan Nugroho, Ika Paskah, (2019). Fenomena
Akuntabilitas Terhadap Pendanaan Lembaga Swadaya Masyarakat. Accounting
and Financial Review, 2 (2)
Abstraks

ISSN (print) : 2598-7763 Kepercayaan publik terhadap LSM mengalami penurunan disejumlah negara, dilansir dari
ISSN (online): 2598-7771 data barometer trust pada tahun 2018 17 dari 28 negara mengalami penurunan tingkat
kepercayaan terhadap LSM. Salah satu alasan berkurangnya tingkat kepercayaan publik
terhadap LSM yang berujung pada terhambatnya pendanaan LSM adalah masalah akunt-
abilitas. Tujuan dibuatnya penelitian ini adalah untuk menginvestigasi fenomena penda-
naan serta akuntabilitas LSM yang melakukan pembangunan masyarakat di wilayah Nusa
 Corresponding Author: Tenggara Timur. Metode penelitian ini dengan menggunakan teknik wawancara dengan
Bramasta Noviantoro Putro: narasumber yang berposisi langsung sebagai accountant advisor di NTA. Hasil penelitian
Tel. /Fax. +62 822-2114-0838 ini memberikan bukti bahwa tingkat akuntabilitas berpengaruh terhadap tingkat ke-
E-mail: percayaan para pemberi dana dalam memberikan dana mereka untuk program-program
bramastanoviantoro@gmail.com LSM kedepan.

JEL Classification: D73, H80, R14


DOI: https://doi.org/10.26905/afr.v2i2.3671

1. PENDAHULUAN ngemukakan bahwa peran LSM mempunyai pe-


ranan penting terkait pelayanan kepada warga
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ada- sipil dengan pemerintah setempat dengan mem-
lah organisasi berbasis kemasyarakatan berdasar- bantu segala masalah masyarakat termasuk kem-
kan kesamaan kehendak, aspirasi, kebutuhan, iskinan merupakan salah satu masalah yang sela-
kepentingan kegiatan, dan bertujuan untuk ber- lu diulang dalam era modern saat ini.
partisipasi dalam pembangunan (Mahardika, Terkait isu yang sering dihadapi oleh LSM,
2012). Goddard (2006) menyatakan bahwa LSM isu pendanaan dan akuntabilitas merupakan hal
mempunyai pengaruh dalam perkembangan so- yang paling banyak muncul. Pendanaan merupa-
sial serta intervensi ekonomi di seluruh dunia. kan masalah yang kompleks bagi setiap LSM baik
Agyemang, O’Dwyer, and Unerman (2019) me- yang berskala kecil maupun besar. LSM mem-

133
Fenomena Akuntabilitas Terhadap Pendanaan Lembaga Swadaya Masyarakat
Bramasta Noviantoro Putro dan Paskah Ika Nugroho

peroleh segala jenis pendanaan dari luar negeri tetapi para pendonor perlu menerima standar
seperti World Bank, Lembaga Donor Nasional akuntabilitas yang tinggi dari publik.
seperti Ford Foxundation, dan pendanaan dari Pentingnya Trust Issues yang ada pada saat
pemerintah dan individu serta dari anggota or- ini sedang dihadapi LSM yang berlokasi di Nusa
ganisasi itu sendiri (Ali, 2016). Masalah umum Tenggara Timur (NTT) yang berada di bawah pe-
yang dihadapi adalah timbulnya ketergantungan ngawasan pemerintah Australia bernama Nusa
LSM kepada para pemberi dana asing. Tenggara Association (NTA) Incorporated. NTA su-
Perihal pendanaan dalam LSM tidak dapat dah berdiri sejak tahun 1988 yang merupakan
terlepas dari pentingnya akuntabilitas LSM ter- hasil dari kerja sama antara Pemerintah Australia
hadap pemberi dana. Dalam hal akuntabilitas, se- dengan Indonesia dalam menumpas kemiskinan
buah LSM dituntut untuk memaparkan berbagai dan masalah kemarau panjang yang terjadi di
informasi pendanaan sampai pengeluaran kegiat- NTT (YouTube ACFID, 2018). Dalam menjalan-
an proyek yang sudah maupun belum terealisasi- kan setiap kegiatan proyek yang ada, NTA mene-
kan kepada pemangku kepentingan (stakeholder) rima donasi terbesar dari pihak Pemerintah Fed-
terutama masyarakat miskin. Tujuan dari akunta- eral Australia melalui DFAT (Department of Fore-
bilitas secara umum adalah untuk meyakinkan ign Affairs and Trade) yaitu departemen luar negeri
penerima dana bahwa LSM tersebut sudah me- dan perdagangan Australia yang dikelola secara
menuhi kewajibannya terhadap pemberi dana. langsung oleh ANCP (Australian NGO Cooperation
Namun, sebagian besar LSM menolak memberi- Program).
kan informasi baik secara lengkap maupun seba- Menurut penelitian Uddin & Belal (2019)
gian kepada pihak tertentu. Zadek (2003) ber- para donor menetapkan dan menuntut akuntabil-
pendapat bahwa LSM tidak bersedia memapar- itas atau transparasi informasi terkait implemen-
kan informasi organisasi mereka adalah karena tasi program untuk memverifikasi kesesuaian
prestasi dan niat baik mereka dianggap sudah pendanaan. LSM yang bersangkutan jika tidak
cukup menjadi dasar akuntabilitas. Di sisi lain, dapat mematuhinya pendanaan akan dihentikan.
Lee (2004) pendanaan juga mempengaruhi ting- Tujuan dibuatnya penelitian ini adalah un-
kat akuntabilitas terutama jika pendanaan yang di tuk menginvestigasi fenomena pendanaan serta
peroleh dari suatu pihak terutama dari pihak pe- akuntabilitas LSM yang didanai oleh Pemerintah
merintah akan mempengaruhi pihak donatur. Federal Australia yang melakukan pembangunan
Dalam hal ini legimitasi dari sebuah LSM diper- masyarakat di wilayah Nusa Tenggara Timur
tanyakan. yaitu Flores, Kupang dan Timor Barat. Hal pen-
Bagi LSM, trust (kepercayaan) mempunyai danaan dan akuntabilitas sekarang ini menjadi
peran penting untuk meyakinkan penggalangan persoalan kritis di dunia yang mengakibatkan
dana dari berbagai pihak. Tingkat kepercayaan LSM mengalami kendala dalam menjalankan tu-
atas kinerja LSM di Indonesia cenderung berfluk- gas serta tanggung jawabnya dalam memberikan
tuatif. Menurut data dari Edelman barometer se- pelayanan kepada masyarakat umum.
jak tahun 2015 hingga tahun 2018 tingkat ke- Dalam hal menjawab research question, pe-
percayaan publik terhadap LSM cenderung men- nulis menerapkan studi kualitatif dan studi kasus
galami penurunan. Berbeda dengan tingkat ke- dengan melibatkan wawancara dengan narasum-
percayaan publik terhadap tiga institusi publik ber seputar akuntabilitas dari LSM Australia.
lainnya seperti bisnis, media dan sektor publik Narasumber adalah auditor dan accounting advisor
masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan dari LSM Australia tersebut dan mema-parkan
LSM. Penulis mengamati bahwa tingkat keper- perihal akuntabilitas di LSM sesuai dengan pen-
cayaan di Indonesia pantas dikatakan baik, na- galamannya bekerja di LSM Australia sejak 2006
mun kondisi LSM secara global sedang mengala- hingga saat ini.
mi krisis kepercayaan. Hal ini harus menjadi per-
hatian utama, khususnya Indonesia karena krisis 2. PENGEMBANGAN KERANGKA PENELI-
kepercayaan ini akan menghambat pendanaan TIAN
(Fund) dari para pendonor, terutama pendonor
asing dari negara lain. Agar akuntabilitas LSM di Lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau
Indonesia lebih baik lagi ada beberapa syarat, me- Non-Government Organization (NGO) merupakan
nurut Antlov (2005), yaitu Funding Agencies (pem- suatu organisasi yang didirikan oleh seorang
beri dana) harus mulai menyadari bahwa akunta- ataupun sekelompok orang yang secara sukarela
bilitas bukan hanya sebatas pelaporan keuangan, membantu dalam bentuk pelayanan kepada ma-

134
Accounting and Financial Review
Vol. 2 (2) 2019: 133-141

syarakat tanpa bertujuan untuk memperoleh ke- maupun menolak segala pihak pendonor tidak
untungan (not-for-profit) dari kegiatan tersebut. disebutkan dalam undang-undang sehingga
LSM memiliki instrumen hukum yaitu Undang- memberikan kebebasan bagi LSM dalam memilih
Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi dan memanajemen pendanaan yang ada.
Kemasyarakatan. instrumen hukum lainnya ada- NTA memiliki beberapa pendonor dan se-
lah Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 8 ta- bagian besar berlokasi Australia seperti DFAT,
hun 1990 tentang Pembinaan LSM. NTA adalah Rotary Club, lembaga Filantropi, perusahaan dan
LSM yang bekerja sama dengan LSM di Indonesia Masyarakat secara umum, selain itu NTA juga
diantaranya Yayasan Pengembangan Pulau Ma- menerima donor dari DFAT Indonesia untuk
syarakat Semau (YPMPS) di Timor barat dan Ya- program WASH. NTA menerima dana dari DFAT
yasan Pengembangan Masyarakat Flores (YPMF) 1 tahun sekali berdasarkan grant, NTA juga me-
di Flores. NTA berperan dalam Pembangunan, nerima dana hibah dari Rotary Club dibeberapa
kemiskinan, pendidikan, dan ekonomi di NTT kota di Australia untuk membantu pembangunan
dan Flores NTA bekerja sama dengan YPPS dan infastruktur dan pendidikan.
YPMF dengan menyalurkan dana hibah ke sasar-
an yang tepat. Funding
Menurut Assa’di (2009) Pendanaan meru-
Pemberi dan Dana Hibah pakan bagian penting bagi keberlangsungan
Dalam melaksanakan kegiatan yang ada, LSM, yaitu untuk kebutuhan pelaksanaan kegi-
LSM memerlukan banyak dana, oleh karena itu atan, operasional, gaji, dan lainnya. Oleh karena
peran pendonor sangat penting. Sumber dana itu, LSM memprioritaskan pendanaan sebagai
LSM didapat dari banyak pihak Donor baik di aspek penting bagi eksistensi lembaga. Fakih
dalam maupun di luar negeri, yaitu sumbangan (2000) menyatakan bahwa LSM mengalami keter-
individu/masyarakat (filantropi), APBN/APBD gantungan yang besar terhadap para pendonor
dari pemerintah, lembaga donor internasional terutama pendonor dari luar negeri. Dana yang
(Ford Foundation), lembaga pembangunan inter- diterima bisa berupa hibah tetapi ada juga yang
nasional, pemerintah luar negeri, LSM luar negeri bersifat sebagai hutang negara.
yang memiliki kerja sama dengan LSM dalam Uhlin (1997) berpendapat bahwa dana ban-
negeri bahkan melalui usaha ekonomi LSM itu tuan, baik hibah ataupun hutang negara banyak
sendiri. menimbulkan masalah. Masalah pertama adalah
Di Indonesia rata-rata penerimaan sum- ketergantungan, hal ini disebabkan karena sejak
bangan dana berasal dari luar negeri. Penelitian tahun 1970 sampai sekarang aliran dana yang di-
yang dilakukan oleh Ibrahim (2010) pada 25 Or- dapat dari berbagai kalangan mengalir sangat
ganisasi Sumberdaya Masyarakat Sipil (OSMS) deras terutama dari luar negeri sehingga sering
menghasilkan bahwa mayoritas lembaga non pro- disebut sebagai Easy Money. Dampaknya, para
fit masih mengandalkan sumber dana dari luar pengurus LSM menggantungkan segala kegiatan
negeri yang mencapai 65 persen, sementara sum- mereka baik yang sedang terlaksana maupun
ber dalam negeri 35 persen. Secara lebih rinci, belum kepada pemberi dana terutama dari luar
sumber dalam negeri ini terutama adalah hasil negeri. Sedangkan dari berbagai pengalaman
usaha sendiri 33 persen, sumbangan perusahaan yang sudah dihadapi oleh banyak LSM penda-
dan dana abadi masing-masing 17 persen, donasi naan dari luar negeri tidak dapat selalu berke-
individu (filantropi) menyumbang 14 persen, si- lanjutan (sustainable). Masalah kedua adalah tidak
sanya dalam jumlah yang kecil bersumber dari dapat terlaksananya sebagian kegiatan yang su-
APBD/APBN dari pemerintah 5 persen, sumba- dah direncanakan oleh LSM dikarenakan Organ-
ngan ORNOP 3 persen, dan sumber lainnya 11 isasi tersebut selalu mengikuti arah keinginan
persen. dari pemberi dana (donor driven).
LSM memiliki cara masing-masing untuk Pada penelitian ini diyakini bahwa Penda-
menerima maupun menolak donor. Ada yang naan (DN) sangat tergantung pada Akuntabilitas
menolak donor dari World bank di sebabkan jika (AK) sebuah LSM. Selain itu Akuntabilitas (AK)
ada ketimpangan pembangunan akibat hutang akan mempengaruhi Pemberi Dana (PD) untuk
yang dipinjamkan, ada juga yang menolak memutuskan pemberian dana hibah atau Penda-
APBD/APBN dikarenakan jika diterima maka in- naan (DN). Dalam hal ini dampak dari Akuntabil-
dependensi dalam mengkritik kinerja pemerintah itas (AK) terhadap Pendanaan (DN) juga terjadi
akan terpengaruh. Peraturan dalam menerima secara tidak langsung melalui Pemberi Dana (PD)

135
Fenomena Akuntabilitas Terhadap Pendanaan Lembaga Swadaya Masyarakat
Bramasta Noviantoro Putro dan Paskah Ika Nugroho

(indirect effect AK terhadap DN melalui PD) dan menjalankan fungsi di bawah arahan dewan.
(Gambar 1). NTA menjalankan misi kemanusiaan di kepu-
lauan NTT, NTA bekerja sama dengan LSM yang
PD berada di NTT yaitu Yayasan Pengembang-an
AK DN Pulau Masyarakat Semau (YPMPS) di Timor barat
dan Yayasan Pengembangan Masyarakat Flores
(YPMF) di Flores, NTA bekerja sama de-ngan
Gambar 1. Model Hubungan Akuntabilitas, Pendanaan YPPS dan YPMF dengan menyalurkan dana hi-
dan Pemberi Dana bah ke sasaran yang tepat. NTA berperan dalam
hal Pembangunan, kemiskinan, pendidikan, dan
3. DATA DAN METODE
ekonomi di NTT dan Flores NTA dengan ber-
fokus pada 3 program yaitu: 1) Proyek Aglicultur-
Penelitian ini menerapkan metode studi
al dan lainnya (termasuk menganyam syal ikat
kasus (case study) secara kualitatif. Menurut Su-
ikat unik di kawasan tertentu) yang bertujuan
giyono (2000) penelitian kualitatif adalah peneli-
untuk meningkatkan pendapatan mereka. 2)
tian yang dikhususkan untuk menyelidiki, mene-
Pemanenan dan penggunaan air tawar melalui
mukan dan menjelaskan kualitas dari kuantitatif.
pembangunan tangki air hujan dan sumur di luar
Pendekatan penelitian kualitatif dipilih karena
atap untuk meningkatkan hasil kesehatan dan
diharapkan peneliti akan dapat memperoleh pe-
serta infrastruktur skala kecil lainnya termasuk
mahaman mendalam mengenai fenomena yang
pagar untuk ternak dan penyediaan toilet rumah
menjadi fokus penelitian (Baxter dan Jack, 2008).
tangga. 3) Bantuan untuk sekolah dan guru-guru
Penggunaan metode kualitatif yang digu-
berupa buku-buku perpustakaan dan pelatihan
nakan dalam penelitian ini bertujuan untuk me-
dan pemberian beasiswa untuk anak-anak dari
nganalisa fenomena akuntabilitas pada penda-
keluarga yang sangat miskin.
naan yang terjadi pada LSM NTA. Data primer
Dalam melaksanakan semua program-pro-
diperoleh melalui wawancara sementara data
gam yang ada, NTA memiliki beberapa pendonor
sekunder yang diperoleh adalah berupa laporan
yang memberi donasi besar diantaranya adalah
kegiatan dan laporan keuangan, serta kegiatan
pihak Pemerintah Federal Australia dan DFAT
yang sudah maupun belum terealisasikan yang
(Department of Foreign Affairs and Trade).
didapat langsung dari LSM NTA. Wawancara
NTA memfokuskan diri kepada 2 bentuk
akan dilakukan dengan narasumber yang berpo-
akuntabilitas LSM yaitu upward accountability dan
sisi sebagai Auditor dan Accounting Advisor yang
downward accountability seperti yang telah ditulis
sudah bekerja di NTA dari tahun 2006–sekarang.
oleh Stecher dan Kirby (2004). Upward accountabil-
Data yang diperoleh dapat menunjukan aktivitas
ity dalam LSM adalah mengenai bagaimana se-
penggunaan pendanaan dari para pemberi hibah
buah LSM mempertanggung jawabkan segala
dan menunjukan tingkat akuntabilitas dari LSM
proyek-proyek yang mereka jalankan kepada
tersebut. Analisis dilakukan berdasarkan wawan-
para pemberi dana. Sementara downward account-
cara. Langkah analisis data meliputi tahapan
ability adalah tanggung jawab sebuah LSM kepa-
pengumpulan data, reduksi data, verifikasi dan
da masyarakat (Masdar, 2015). Kestabilian dari
penarikan kesimpulan.
penerimaan dana hibah memiliki korelasi lang-
sung dengan akuntabilitas (direct correlation).
4. HASIL
Upward accountability menurut narasumber
adalah Pemerintah memiliki peranan penting
Karakteristik LSM NTA
dalam menentukan persetujuan pemberian dana
NTA adalah LSM yang dibentuk oleh Aus- hibah kepada NTA. Berikut ini adalah pendapat
tralia dan Indonesia selama survei besar tentang yang disampaikan oleh narasumber:
potensi sosial-ekonomi Provinsi Nusa Teng-gara “NTA harus mengajukan permohonan dana hibah
Timur pada tahun 1988. NTA dimiliki oleh Aus- (grant) kepada Pemerintah Federal Australia guna
tralia yang berpusat di Ibu Kota Australia tepat- mendanai proyek-proyek pembangunan di Flores,
nya kota Canberra ACT (Australia Capital Territo- Kupang dan Timor Barat. NTA menerima dana ban-
ry). NTA diatur oleh dewan-dewan yang berbasis tuan dari Pemerintah Federal Australia yang dalam
di Canberra ACT. Dibawah dewan-dewan ter- hal ini adalah DFAT (Department of Foreign Affair
dapat 3 komite yaitu Komite Keuangan, Komite and Trade atau departemen luar ne-geri dan perda-
Operasi dan Keanggotaan dan Komite pemasa- gangan Australia) dengan metode matching-grant,
ran. Komite tersebut mengembangkan kebijakan
136
Accounting and Financial Review
Vol. 2 (2) 2019: 133-141

yang mana setiap $1 dana yang dihasilkan dari peng- hibah untuk proyek-proyek pembangunan NTA.
galangan dana NTA maka Pemerintah Australia akan Hal ini didukung oleh tabel rasio dana hibah
memberikan tiga kali lipat. Dengan demikian, berkat yang diterima dan juga rasio gaji. Ini menunjukan
bantuan dana hibah dari Pemerintah Federal Austral- kredibilitas dan reputasi NTA dimata pemberi
ia, dana pembangunan NTA di Indonesia Timur men- dana hibah (pemerintah dan donor lainnya)
jadi lebih besar dan semakin banyak desa terpencil
yang menerima bantuan dalam rangka memperbaiki
taraf hidup mereka. Setiap tahunnya NTA harus me-
laporkan seluruh biaya pembangunan proyek di NTT
kepada Pemerintah Federal Australia dalam bentuk
acquittal report. Selain itu NTA juga melaporkan
penggunaan dana untuk proyek-proyek pembangunan
di desa miskin di NTT kepada donor lainnya seperti
Rotary Club, kelompok masyarakat dan individual di
Australia. Secara rutin NTA melakukan presentasi
dan pelaporan kepada donor lainnya serta menerima
aspirasi dari masyarakat Australia untuk membantu
mengurangi dampak kemiskinan terhadap penduduk Gambar 2. Rasio Biaya Proyek Terhadap Dana Hibah NTA
desa miskin di NTT. Inilah bentuk upward accounta- Berdasarkan gambar 2 dapat disimpulkan
bility dari NTA terhadap DFAT dan donor `lainnya” bahwa pergerakan rasio biaya proyek terhadap
Sedangkan terkait downward accountability dana hibah NTA cukup stabil sejak 2015–2017
narasumber berpendapat bahwa kerjasama dan bahkan mengalami penurunan. Ini berarti bahwa
koordinasi dengan LSM local (Yayasan) adalah biaya proyek pembangunan NTA mengalami
salah satu bentuk downward accountability yang penu-runan sebagai akibat dari efisiensi dan
efektif dalam melaksanakan semua proyek- pro- pengelolaan proyek yang sangat baik oleh para
yek dilakukan oleh NTA. Berikut adalah pen- relawan. Disisi lain penerimaan dana hibah men-
dapat dari narasumber terkait downward accounta- galami peningkatan
bility:
“NTA melakukan proyek-proyek pembangunan kema-
nusiaan di desa-desa terpencil di wilayah Flores, Ku-
pang dan Timor Barat. Di sana NTA bekerja sama
dengan LSM lokal yang bernama Yayasan Pengem-
bangan Masyarakat Flores (YPMF) dan Yayasan Pe-
ngembangan Masyarakat Pulau Semau (YPMPS).
Selain itu, NTA juga membuka kantor NTA Kupang
sebagai kepanjangan tangan dari NTA Pusat di Can-
berra, Aus-tralia. Tugas dari YPMF dan YPMPS
adalah mempersiapkan proposal pembangunan yang Gambar 3. Rasio Gaji Yang Diberikan
dia-jukan oleh para anggota masyarakat di desa ter-
pencil di NTT yang dihasilkan dari musyawarah. Biaya gaji yang diberikan bukan diperun-
Selain itu yayasan juga melaporkan biaya-biaya proyek tukan pegawai NTA pusat di Canberra melainkan
pembangunan ini kepada NTA Pusat melalui NTA untuk staff dan karyawan di NTA Kupang yang
Kupang. Laporan dari Yayasan kemudian diperiksa seluruhnya adalah putera daerah NTT (local re-
oleh Manajemen NTA di Canberra dan Auditor /Acco- sources), penyebab terjadi kenaikan rasio gaji ada-
unting Adviser. Setiap tahun Manajemen NTA dan lah karena adanya penyesuaian gaji untuk mem-
Petugas Pemeriksa NTA melakukan kunjungan peni- bantu para karyawan dalam masalah krisis eko-
likan (monitoring visit) pada bulan Mei dan November nomi dan inflasi di Indonesia. Penyesuaian gaji
untuk memastikan seluruh dana hibah digunakan ini disesuaikan secara berkala sesuai dengan
sesuai dengan proposal pembangunan proyek yang su- iklim Ekonomi di Indonesia dan di Dunia.
dah disetujui. Seluruh laporan proyek disimpan di
penyimpanan arsip di NTA Pusat di Canberra. Demi- 5. PEMBAHASAN
kianlah bentuk downward accountability NTA ter-
hadap masyarakat dan yayasan di Flores, Kupang dan Posisi Penerimaan Dana Hibah
Timor Barat”.
Dana hibah memiliki peran yang sangat
Sebagai tambahan narasumber juga me-
penting bagi LSM dalam melaksanakan segala
nyinggung mengenai stabilitas penerimaan dana
137
Fenomena Akuntabilitas Terhadap Pendanaan Lembaga Swadaya Masyarakat
Bramasta Noviantoro Putro dan Paskah Ika Nugroho

kegiatan. Selama ini dana hibah yang diterima dang operasional, manajemen, keuangan dan
oleh NTA mengalami peningkatan yang cukup akuntabilitas dari NTA. Akreditasi diadakan oleh
stabil. Berikut adalah penjelasan dari narasumber Pemerintah Federal Australia setiap lima tahun sekali
mengenai dana hibah yang diterima NTA: terhadap seluruh LSM Australia yang mengadakan
“Selama ini NTA menerima dana hibah dari DFAT proyek pembang-unan kemanusiaan di luar negeri dan
(dahulu bernama AusAID) untuk mendanai pemba- bertaraf internasional. Tim NTA bekerjasama secara
ngunan proyek-proyek di NTT. Dari tabel diatas dapat ber-gotong royong, baik para relawan NTA di Aus-
dilihat peningkatan peneri-maan dana hibah dari tralia maupun di Kupang. Seluruh data, informasi dan
DFAT dan donor lainnya. Hal ini menunjukkan bah- laporan dikirimkan ke Pemerintah Federal untuk se-
wa NTA memiliki kredibilitas yang cukup tinggi di lanjutnya dilakukan pemeriksaan (desk audit) dan
mata pemberi dana hibah seperti DFAT dan donor wawancara oleh Petugas dari DFAT. NTA adalah
lainnya. Tingkat kredibilitas tinggi ini didukung oleh anggota dari ACFID (Australian Council For Inter-
tertib administrasi keuangan NTA dan penye-rapan national Development) yang adalah lembaga payung
dana yang maksimal untuk pembangunan. Selain itu, yang mengawasi dan memantau kegiatan seluruh
di desa-desa terpencil di NTT telah terjadi perubahan LSM Australia yang mengadakan proyek pembangu-
yang sangat signifikan dan peningkatan taraf hidup nan kemanusiaan non-pemerintah di luar negeri. NTA
yang sangat baik.” tergolong sebagai LSM kecil menengah di dalam kate-
Terkait dengan stabilitas biaya mengenai gori LSM ACFID yang dinilai sangat baik oleh
proyek NTA narasumber berpendapat bahwa de- ACFID dan DFAT dalam menjalankan misi kemanu-
presiasi nilai tukar rupiah atau IDR memberi siaan di Indonesia bagian Timur”.
dampak positif terhadap biaya pembangunan Prestasi NTA dimata ACFID
NTA. Hal ini mengakibatkan biaya-biaya pemba-
ngunan masih dalam koridor anggaran. Berikut Di bulan Agustus 2018 NTA dipilih oleh
ini adalah penjelasan detail dari narasumber: ACFID untuk mewakili seluruh LSM dalam
“Biaya pembangunan proyek NTA di desa-desa ter- kategori kecil menengah Australia yang telah
pencil di NTT dapat dinilai stabil sekalipun nilai tukar berhasil menjalankan Quality Principle 3 Code of
Rupiah (IDR) mengalami depresiasi cukup besar Conduct karena telah mewujudkan prinsip kua-
terhadap Dollar Australia (AUD) selama beberapa de- litas pembangunan dengan benar dan bertang-
kade. Hingga saat data dan informasi NTA dikum- gung jawab. Fakta ini telah direkam di dalam
pulkan, seluruh biaya pem-bangunan proyek NTA video YouTube pada situs https;//youtu.be/h2
dinilai stabil dan tidak mengalami perubahan yang 136w ZUI”
signifikan. Namun demikian masyarakat miskin di NTA Dimata Masyarakat Miskin di NTT.
Flores, Kupang dan Timor Barat merasakan perubahan
taraf hidup yang sangat signifikan pada beberapa Dari video YouTube diatas dapat disim-
dekade terakhir ini. Pembangunan di desa-desa miskin pulkan bahwa NTA telah melalui proses yang
di NTT ini terdiri dari pembangunan di bidang cukup panjang dalam mengadakan pembangun-
infrastruktur kecil, peningkatan penda-patan masya- an masyarakat miskin di NTT (Flores, Kupang
rakat dan pendidikan. Selain itu tentu saja pemba- dan Timor Barat) selama tiga dekade. Kedewa-
ngunan sarana penampungan air dan sanitasi serta saan dan kematangan NTA sebagai sebuah LSM
kesehatan masyarakat”. Australia yang berusaha meningkatkan taraf
hidup masyarakat miskin di desa-desa terpencil
Mempertahankan Akuntabilitas NTA Dimata
Pemberi Dana di NTT telah terbukti dengan tercatatnya pening-
katan di berbagai bidang kemasyarakatan seperti
Narasumber berpendapat bahwa memper- pendidikan, pertanian, peternakan, perkebunan,
tahankan akuntabilitas NTA dimata pemberi usaha kecil, dan kesehatan.
dana hibah, terutama pemerintah Australia ada- Dampak positif yang ditinggalkan oleh
lah hal yang tidak mudah, berbagai proses admi- NTA terhadap desa-desa miskin di daerah ter-
nistratif dan audit yang harus dipenuhi oleh NTA pencil di NTT dirasakan sangat besar dan sangat
agar dapat menerima dana hibah tersebut. Nara- signifikan. Inilah gambaran akuntabilitas NTA di
sumber menjelaskan NTA berhasil lulus akre- mata masyarakat miskin di NTT.
ditasi DFAT dari 2007:
“Untuk dapat menerima dana hibah dari DFAT Proses Alokasi Dana Proyek Pembangunan
(AusAID) setiap tahunnya, NTA harus melalui proses NTA
akreditasi ketat yang dilakukan oleh Pemerintah Fe- Narasumber berpendapat bahwa musya-
deral Australia. Persyaratan akreditasi mencakup bi- warah adalah cara yang efektif dalam menen-

138
Accounting and Financial Review
Vol. 2 (2) 2019: 133-141

tukan sasaran alokasi dana. Berikut adalah pen- Sistem Pengawasan Alokasi Dana Hibah NTA.
jelasan dari narasumber:
Menurut narasumber, alokasi dana diawasi
“Setiap tahun NTA mengadakan rapat musyawarah
oleh board dan dewan eksekutif NTA di Canberra
yang diadakan di balai desa bersama masyarakat desa
dan narasumber sendiri sebagai auditor dan
miskin di Flores, Kupang dan Timor Barat. Tim NTA
accounting advisor. Berikut penjelasan narasumber:
Australia bertindak sebagai panel yang mendengarkan
“Alokasi dana hibah yang telah disetujui di mu-
aspirasi dari kelompok-kelompok masyarakat NTT
syawarah diawasi secara seksama oleh board dan
yang diajukan pada setiap sesi musyawarah. Setiap
dewan eksekutif NTA terutama dalam hal peng-
kelompok diberikan kesempatan untuk melakukan pre-
gunaannya dan kesesuaian dengan proposal yang telah
sentasi proyek yang mereka usulkan seperti misalnya
disetujui. Setiap alokasi dana hibah juga diperiksa oleh
pembangunan penampungan/bak air (water tank), toi-
auditor & accounting adviser. Pengawasan dan peni-
let, pagar, perpustakaan, pengadaan buku, pelatihan
pustakawan (librarian), pelatihan petani dan peternak, likan dilaporkan di dalam rapat dewan setiap bulan”.
dan lain sebagainya. Selain itu, NTA juga menga- Bentuk Upward dan Downward Accountability
dakan program kredit dana bergulir (rotating credit) NTA
untuk membantu masyarakat miskin dalam menja-
lankan usaha kecil dengan memberikan pinjaman dana Menurut narasumber, upward accoun-tability
bergulir tanpa bunga bagi kelompok-kelompok masya- NTA kepada DFAT adalah dalam bentuk acqu-
rakat yang beranggotakan 10 orang, Setiap enam ittal report/laporan penggunaan dana. Berikut
bulan NTA Pusat dan NTA Kupang memeriksa pro- penjelasan dari narasumber:
gres pengembalian dari dana bergulir ini. Berdasarkan “NTA diwajibkan untuk melaporkan kegiatan-
dari Dari 10 orang anggota kelompok, hanya satu nya ke ACNC (Australian Charities and Not-for-
anggota saja yang boleh meminjam setiap periodenya profit Commission) yaitu lembaga Pemerintah
dan sebelum anggota tersebut melunasi hutang dana Federal Australia yang membawahi 56.000 LSM
bergulir ini, maka anggota lainnya tidak diperbolehkan sosial kemanusiaan Australia. NTA juga diwa-
untuk melakukan pinjaman.” jibkan melaporkan pajak ke ATO (Australian Tax
Proses verifikasi pengiriman dana NTA ke Office atau Kantor Pajak Australia) dari hasil pe-
Flores Kupang Timur Barat. Narasumber ikut
ngumpulan dana hibah (grant) dan sumbangan
ambil bagian dalam merencanakan dan mengatur
dari donor lainnya. Laporan dari NTA kepada
system pengiriman dari Australia ke Indonesia.
Pemerintah Federal Australia sangat menentukan
Berikut ini adalah uraian penjelasan dari nara-
sumber: per-olehan dana hibah untuk mendanai proyek-
“Dari hasil musyawarah dan proyek-proyek yang proyek pembangunan di NTT. Laporan ini berupa
disetujui oleh NTA, dana hibah diki-rimkan ke laporan kegiatan dan proyek NTA di NTT beserta
masyarakat miskin di NTT melalui NTA Kupang. laporan keuangan dan pertumbuhan ekonomi
Pengiriman dana hibah dijadwalkan oleh NTA daerah terpencil sebagai dampak dari misi pemba-
Pusat di Canberra berdasarkan rapat dewan ek- ngunan NTA di NTT.”
sekutif (Executive Committee) NTA di dalam per- Disisi lain narasumber berpendapat bahwa
downward accountability NTA adalah dalam wujud
temuan anggaran proyek pembangunan. Pengi-
laporan pembangunan proyek didalam rapat
riman dana hibah ke NTA Kupang dilakukan se-
musyawarah kepada masyarakat dan pemerintah.
cara berkala atas persetujuan dari dewan ekse- Berikut penjelasan lebih lanjut dari narasumber:
kutif. Selanjutnya NTA Kupang melaporkan ke- “Sedangkan progres dan pencapaian pembangu-nan
pada NTA Pusat tentang penerimaan dana yang desa-desa miskin NTA di NTT dilaporkan oleh mas-
nantinya akan dilengkapi dengan laporan perse- yarakat secara berkelompok melalui YPMF dan
tujuan pembiayaan (agreed disbursement). Sete- YPMPS dan disampaikan kepada NTA Pusat melalui
lah sebuah proyek selesai, maka YPMF dan NTA Kupang. Setiap bulan YPMF dan YPMPS
YPMPS akan melaporkan seluruh kegiatan mengirimkan laporan progres pembangunan desa-desa
proyek kepada NTA Pusat melalui NTA Kupang. miskin di NTT. Setiap enam bulan sekali yayasan
Seluruh laporan penggunaan dana hibah dipe- merangkum seluruh pencapaian dan progres pemba-
ngunan dalam laporan kegiatan (activity report) dan
riksa oleh dewan eksekutif dan auditor/ accoun-
mengirimkannya ke NTA Pusat melalui NTA Ku-
ting adviser NTA”. pang. Pada saat yang sama, setiap enam bulan sekali,
tim dari NTA Canberra akan datang ke NTT un-tuk
melakukan pemeriksaan langsung dan penilikan dari

139
Fenomena Akuntabilitas Terhadap Pendanaan Lembaga Swadaya Masyarakat
Bramasta Noviantoro Putro dan Paskah Ika Nugroho

proyek-proyek pembangunan sesuai dengan proposal menerima dana hibah dari Pemerintah Federal Aus-
yang diajukan oleh masyarakat setempat.” tralia.”
Hal-hal yang Menjadi Pertimbangan Dana Hi- Dukungan Dari Pemberi Hibah dan Donor
bah Untuk Membantu NTA Dalam Pembiayaan Lainnya.
Proyek Pembangunan di NTT
Narasumber berpendapat bahwa baik Lem-
Narasumber berpendapat bahwa dampak baga filantropi, perorangan ataupun Rotary Club
positif dari proyek pembangunan NTA terhadap menilai bahwa NTA telah memberikan dampak
pertumbuhan ekonomi dan sosial di desa–desa yang positif terhadap pertumbuhan sosial, buda-
pelosok NTT merupakan penentu utama pembe- ya, Pendidikan dan ekonomi di NTT. Berikut
rian dana hibah. Berikut penjelasan dari nara- penjelasan lebih lanjut dari narasumber:
sumber: “Baik lembaga filantropi dan Rotary Club mau-pun
“Pemerintah Federal Australia melihat dampak positif peorangan menilai bahwa NTA adalah se-buah LSM
dari proyek pembangunan desa-desa ter-pencil di NTT yang memiliki kredibilitas yang tinggi dan telah
selama tiga dekade dan memberikan apresiasi yang menjalankan misinya dengan sangat baik. Saat ini
sangat besar kepada NTA yang telah meningkatkan NTA didukung oleh Rotary Club dari berbagai kota di
pertumbuhan ekonomi dan sosial di daerah tersebut. Australia seperti Canberra, Sydney (New South Wa-
Secara berkala NTA melaporkan setiap pertumbuhan les), Adelaide (South Australia), Darwin (Northern
ekonomi dan sosial yang mengubah peradaban di Teritory) dan Melbourne (Victoria) yang telah mem-
daerah terpencil di NTT dari kehidupan masyarakat berikan dana hibah bernilai puluhan ribu dollar Aus-
yang sederhana menjadi komunitas yang mengikuti tralia (AUD). Bantuan ini dialokasikan pada pemba-
perkembangan zaman dan teknologi kompu-ter. Dari ngunan bak air, toilet, perpustakaan, fasilitas seko-lah
sisi pendidikan, NTA telah mendirikan taman kanak- dan usaha kecil masyarakat desa. Selain itu, akademisi
kanan dan lembaga PAUD (pendidikan anak usia dini) dari beberapa universitas di Australia juga melibatkan
agar anak-anak setempat dapat memulai langkah awal diri sebagai relawan untuk membantu misi pemba-
belajar mereka di sekolah selama dekade terakhir ini. ngunan NTA dengan cara memberikan pelatihan dan
Sebelumnya pada dua dekadi pertama misi NTA di berbagi pengetahuan serta pengalaman dalam ber-
NTT tidak ada TK ataupun PAUD di wilayah bagai bidang seperti teknologi pertanian, perkebunan,
terpencil ini. Hal ini membawa perubahan besar bagi peternakan, pengololaan sekolah, perpustakaan, usaha
generasi muda NTT terutama anak-anak kecil yang kecil-me-nengah, dan lain-lain.”
akan mulai memasuki dunia pendidikan sekolah. Dari
sisi pertanian dan perkebunan, NTA membantu para 5. SIMPULAN DAN SARAN
petani di desa-desa terpencil dalam me-ngembangkan
usaha pertanian dan perkebunan cokelat/kakao (cocoa) Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah
dan jambu mete (cashew nut) sebagai peninggalan NTA dianggap sudah memenuhi karakteristik
masa penjelajahan samudera Pemerintah Portugis di akuntabilitas dikarenakan mendapatkan aliran
wilayah timur Indonesia sejak abad ke enam belas”. dana tetap dari para donor baik dari pihak
Kinerja dan Perfomansi NTA Dalam Pemba- pemerintah federal Australia, Rotary club, Ke-
ngunan Di Wilayah Flores Kupang Timor Barat. lompok Masyarakat, Individu serta dari DFAT
sejak tahun 2007. Tingkat kredibilitas yang tinggi,
Narasumber menjelaskan bahwa kinerja penerapan upward, downward accountability hingga
dan perfomansi NTA di Indonesia timur dinilai menerima prestasi dalam mewakili LSM tingkat
sangat baik oleh Pemerintah Federal Australia. kecil menenga oleh ACFID dapat berdampak baik
Berikut penjelasan dari narasumber: dalam mendapatkan kepercayaan lebih dari para
“Pemerintah Federal Australia melalui DFAT dan pemberi dana untuk mempertahankan pendapa-
ACNC menilai kineja dan performansi NTA di dalam tan dana demi program-program NTA kedepan.
pembangunan di wilayah Indonesia Timur tertumana Penelitian ini dapat memperingatkan dan
Flores, Kupang dan Timor Barat sangat berarti, sig- menjadi tolak ukur agar NTA dapat memper-
nifikan dan berdampak positif bagi masyarakat miskin tahankan akuntabilitasnya yang tinggi. Keter-
di wilayah tersebut. Oleh karena itu dana hibah dari batasan dalam penelitian ini adalah data wa-
DFAT terus mengalir dan menjadi salah satu sumber wancara yang didapat hanya sesi tanya jawab da-
dana hibah terbesar bagi NTA bernilai ratusan ribu
lam media online saja, sehingga hasil wawancara
dollar Australia (AUD) setiap tahunnya. Selain itu
yang didapat kurang kompleks. Saran dari pene-
NTA telah memenuhi persyaratan akreditasi DFAT
liti untuk penelitian selanjutnya adalah diusa-
selama ini dan secara rutin dan berkesinam-bungan
hakan bertatap muka secara langsung dalam sesi

140
Accounting and Financial Review
Vol. 2 (2) 2019: 133-141

wawancara dengan narasumber agar data yang 1990 tentang Pembinaan LSM.
diperoleh dapat lebih maksimal serta bisa men- Stecher, Brian and Sheila Nataraj Kirby, Nataraj
dapat data tambahan. Sheila. (2004). Organizational improvement
and accountability: lessons for education from
DAFTAR PUSTAKA other sectors. Rand Corporation.
Sugiyono. 2000. Metode Penelitian. Bandung: CV
Agyemang, G., O’Dwyer, B. and Unerman, Alvabeta.
J. (2019). NGO accountability: retrospective Uddin, M.M. and Ataur Rahman Belal, R.A.
and prospective academic contribute- (2019). Donors’ influence Strategies and
ons, Accounting, Auditing & Accountability Beneficiary Accountability: An NGO Case
Journal, 32 (8): 2353-2366. Study. Journal Accounting Forum, 43 (1)
Ali, T. M. (2016). Government Funding to the Uhlin, A. (1997). Oposisi Berserak: Arus Deras Dem-
NGOs: A Blessing or a Curse? Research in okratisasi Gelombang Ketiga di Indonesia. Mi-
Business and Social Science. 5 (6): 51-61. zan.
Antlov, H. (2005). Ngo Governance and Account- Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang
ability in Indonesia: Challenges in A Newly Yayasan.
Democratizing Country. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang
Assa’di, H. (2009). Independensi Lembaga Swa- Organisasi Kemasyarakatan.
daya Masyarakat (LSM) di Tengah Kepent- Zadek, S. (2003). In Defense of Non-Profit Ac-
ingan Donor. Transdisiplin Sosiologi, Komu- countability. 34-36.
nikasi, dan Ekologi Manusia. 3 (2): 231-258.
Baxter, Pamela dan Jack, Susan. (2008). Qualita-
tive Case Study Methodology: Study De-
sign and Implementation for Novice Re-
searchers. The Qualitative Report, 13 (4): 544-
559.
Fakih, M. (2000). Masyarakat Sipil Untuk Transfor-
masi Sosial: Pergolakan Ideologi LSM Indone-
sia. Yogyakarta: INSISTPress.
Goddard, A. (2006). Accounting and Navigating
Legitimacy in Tanzanian NGOs. Account-
ing, Auditing & Accountability Journal. 19 (3):
377-404.
Ibrahim, R. (2010). Kode Etik LSM & Undang-
undang Organisasi Masyarakat Sipil, Pen-
galaman Beberapa Negara. Jakarta: Sekretariat
Konsil LSM Indonesia.
Lee, J. (2004). NGO Accountability: Rights and
Responsibilities.
Mahardika, F. (2012). Lembaga Swadaya Masya-
rakat (LSM) Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1985 Tentang Organisasi
Kemasyarakatan (Studi Tentang Peran
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Da-
lam Perlindungan Perempuan Korban Tin-
dak Pidana Kesusilaan di Purwokerto).
Masdar, Hj. Noor Muafiza. (2015). The Practices
of Upward Accountability in the Malaysian
NGO. International Accounting and Busi-
ness Conference 2015, IABC. Procedia Eco-
nomics and Finance 31: 152–160
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun
1990 Tentang Pembinaan Lembaga Swadaya
Masyarakat.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 tahun
141

Anda mungkin juga menyukai