KELOMPOK 6
5
KEJAHATAN DAN HUKUMAN
Kecuali jika risiko deteksi tinggi dan skala hukuman cukup proporsional untuk mencegah
penipuan atau kegiatan kriminal, maka tidak ada insentif bagi pelaku untuk berhenti.
Di beberapa negara yang dinilai oleh Transparency International18 sebagai salah satu yang
lebih korup; kerentanan terhadap penipuan, pencurian, dan korupsi menjadi semakin
besar, seperti disebutkan di atas, baik karena kebiasaan bahwa kontrak dan transaksi
komersial disertai dengan suap dan pembayaran, atau karena kegiatan kriminal
mendominasi ekonomi sedemikian rupa sehingga menjadi merugikan diri sendiri
6
LEMAHNYA
PENGENDALIAN
INTERNAL Kegagalan untuk mempertahankan
pengendalian internal yang tepat dapat
menimbulkan individu
untuk mengeksploitasi kelemahan yang
diketahui untuk melakukan penipuan
7
PENIPUAN DAN
PENGELUARAN
Jika penipuan dan korupsi harus dihindari,
atau setidaknya risikonya diminimalkan,
maka pentingnya menguji sistem dan
prosedur secara ketat sebelum
'ditayangkan’ tidak dapat diremehkan.
8
PERUBAHAN SIFAT PENIPUAN: PENCURI IDENTITAS,
TEKNOLOGI INFORMASI DAN
01
mencari kelemahan dan
02
menyadari banyak cara yang
03
mempromosikan pelatihan dan
kerentanan dalam cara skema dilakukan aktivitas tidak kepekaan terhadap ruang lingkup
dirancang dan jujur penipuan, pencurian dan
diimplementasikan; korupsi
04
memahami berbagai layanan
05
Dapat menyarankan insentif
06
perlu menyadari sejauh mana nilai,sikap
masyarakat, norma, konvensi sosial,
anti penipuan khusus yang untuk menghindari perilaku memperkuat atau melemahkan
tersedia tidak jujur pengaturan hukum formal dan lainnya untuk
menangani penipuan, pencurian,
dan korupsi
Jurnal: PENGARUH AUDIT INTERNAL DAN PENCEGAHAN FRAUD
TERHADAP KINERJA KEUANGAN Studi Pada PT. Jasa Raharja (Persero)
Cabang Sukabumi
Penulis : Deni Setiawan Agusta, STIE PASIM SUKABUMI, Jurnal Mahasiswa
Akuntansi,2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui audit internal, pencegahan fraud, dan kinerja keuangan, untuk
mengetahui pengaruh audit internal terhadap kinerja keuangan, untuk mengetahui pengaruh pencegahan fraud
terhadap kinerja keuangan, dan untuk mengetahui pengaruh pengaruh audit internal dan pencegahan fraud
terhadap kinerja keuangan pada PT. Jasa Raharja (Persero).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) audit internal dan pencegahan fraud sebagaimana dihasilkan dari
jawaban responden bahwa secara rata-rata keseluruhan memberikan tanggapan setuju atau sudah baik terhadap
Kinerja Keuangan pada PT. Jasa Raharja (Persero). 2) audit internal berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap kinerja keuangan pada PT. Jasa Raharja (Persero). 3) pencegahan fraud berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja keuangan pada PT. Jasa Raharja (Persero). 3) Audit Internal dan Pencegahan Fraud
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Keuangan pada PT. Jasa Raharja (Persero).
KESIMPULAN
Penipuan, pencurian, dan korupsi tersebar luas di semua masyarakat,
meskipun bentuknya berbeda dan berubah seiring waktu. Pengaturan
rasional birokrasi dirancang untuk membuat ketidakjujuran lebih
sulit, yang mereka lakukan sampai tingkat tertentu. Tetapi pengaturan
yang mereka perkenalkan juga menyediakan banyak sarana untuk
ketidakjujuran, sehingga tanda tangan untuk menyetujui pembayaran
keduanya merupakan perlindungan terhadap penipuan, tetapi juga
merupakan sarana bagi pemalsu untuk melakukan penipuan.
Terima Kasih