NIM : 041076902
TUGAS 3 USAHA-USAHA MILIK NEGARA DAN DAERAH
1. Makna reformasi Pengelolaan BUMN/BUMD
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku kegiatan ekonomi yang
penting di dalam perekonomian nasional, yang bersama-sama dengan pelaku ekonomi lain yaitu
swasta (besar-kecil, domestik-asing) dan koperasi, merupakan pengejawantahan dari bentuk
bangun demokrasi ekonomi yang akan terus kita kembangkan secara bertahap dan berkelanjutan.
Sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi, keberadaan BUMN memiliki peran yang tidak kecil
guna ikut mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945.
Untuk itu, BUMN paling tidak diharapkan (1) dapat meningkatkan penyelenggaraan
kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan jasa dalam jumlah dan mutu yang memadai
bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak; (2) memberikan sumbangan kepada penerimaan
negara; dan (3) meningkatkan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional. Untuk
mengoptimalkan keberadaan BUMN itu, langkah pengembangan dan pembinaan BUMN secara
umum diarahkan untuk dapat menyinergikan kebijakan industrial dan pasar tempat BUMN
tersebut beroperasi dengan kebijakan restrukturisasi dan internal perusahaan sesuai dengan
potensi daya saing perusahaan.
4. Analisislah Strategi reformasi badan usaha milik negara saat ini sesuai kajian saudara
Ke depan, perlu dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan kebijakan reformasi BUMN
yang menyelaraskan secara optimal kebijakan internal perusahaan dan kebijakan industrial serta
pasar tempat beroperasinya BUMN itu, memisahkan fungsi komersial dan pelayanan masyarakat
pada BUMN, serta mengoptimalkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good
corporate governance) secara utuh dalam rangka revitalisasi BUMN. Dalam rangka pelaksanaan
ketiga kebijakan ini, untuk tahun 2005 dan tahun-tahun berikutnya, langkah tindak lanjut yang
akan dilakukan antara lain:
1) meningkatkan upaya revitalisasi bisnis yaitu meningkatkan nilai pemegang saham
(shareholder value) BUMN yang ada;
2) meningkatkan efektifitas manajemen BUMN, baik di tingkat komisaris, direksi, maupun
karyawan;
3) meningkatkan kualitas operasi, pelayanan dan pendapatan BUMN;
4) menyempurnakan sistem pengadaan barang dan jasa di lingkungan BUMN sehingga
tercipta tingkat efisiensi yang semakin tinggi;
5) melanjutkan pelaksanaan restrukturisasi, termasuk pemetaan secara bertahap masing-
masing BUMN di berbagai sektor;
6) meningkatkan sosialisasi tentang privatisasi BUMN di semua pemilik kepentingan
(stakeholders) agar pelaksanaan privatisasi menghasilkan pendapatan yang optimal; dan
7) melanjutkan privatisasi BUMN. Kebijakan privatisasi akan lebih ditujukan untuk
meningkatkan nilai perusahaan (value creation) dan daya saingnya di pasar global tanpa
mengabaikan pemenuhan anggaran untuk APBN. Dengan demikian maka program
privatisasi akan lebih mengutamakan peningkatan pendapatan negara dibanding hanya
sekedar pemenuhan kewajiban setoran ke APBN. Setoran ke APBN akan dipacu melalui
peningkatan deviden perusahaan dan pajak.