PENDAHULUAN
tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya sebab
keseluruhan. Gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang berfungsi untuk
kesehatan gigi sedini mungkin agar dapat bertahan lama dalam rongga
mulut.
gusi.(3) Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi yaitu email,
dentin dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas jasad renik dalam
jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya.
Akibatnya terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran infeksi
1
Penyakit karies pada anak, banyak dan sering terjadi namun
kurang mendapat perhatian dari orang tua karena anggapan bahwa gigi anak
akan digantikan gigi tetap. Orang tua kurang menyadari bahwa dampak
perawatan untuk mencegah karies sejak dini pada anak. Dampak yang
terjadi bila sejak awal sudah mengalami karies adalah selain fungsi gigi
dan akibat yang lebih parah bisa terjadi malnutrisi, anak tidak dapat belajar
Akibat lain dari kerusakan gigi pada anak adalah penyebaran toksin atau
menyebabkan daya tahan tubuh anak menurun dan anak akan mudah
terkena penyakit. Bila gigi sulung sudah berlubang dan rusak maka dapat
Proses karies dan faktor risiko terjadinya karies gigi tetap dan
gigi sulung tidak berbeda namun demikian proses kerusakan gigi sulung
lebih cepat menyebar, meluas dan lebih parah dibandingkan gigi tetap. Hal
ini selain disebabkan karena faktor dari dalam sendiri yaitu struktur enamel
gigi sulung yang kurang solid dan lebih tipis serta morfologi gigi sulung
faktor luar yang menjadi faktor risiko anak terhadap proses kerusakan gigi
2
seperti keadaan kebersihan mulut anak yang umumnya lebih buruk dan anak
lebih banyak dan sering makan dan minum kariogenik dibandingkan orang
dewasa. Besar kecilnya faktor risiko terhadap timbulnya karies gigi sulung
tua dalam merawat kesehatan gigi. Pengetahuan dan kebiasaan yang perlu
dimiliki orang tua antara lain yang berkaitan dengan cara membersihkan
diri, jenis makanan yang menguntungkan kesehatan gigi dan cara makan
lemak dan protein. Dari berbagai penelitian tampak ada hubungan antara
intake karbohidrat dengan karies dan hubungan yang lebih kompleks dengan
lemak, protein, vitamin dan mineral. Selain itu ternyata ada hubungan
gigi adalah jenis sukrosa. Proses karies selain ditentukan oleh jenis
tersebut. Karbohidrat dalam bentuk tepung atau cairan atau yang bersifat
karies. Dari penelitian Alfano (1980) tehadap tikus ternyata makanan yang
3
Rugg-Gunn menyatakan bahwa banyaknya intake gula harian lebih besar
karena snack lebih sering dimakan dalam frekuensi tinggi dan makanan
orang lain yang paling utama dan pertama bertanggung jawab adalah orang
anak juga dalam hal makanan. Perilaku anak kecil lebih banyak dipengaruhi
pengetahuan dan sikap ibu.(8) Hasil penelitian Sanjur dan Scoma (1971)
disukai oleh ibu juga tidak disukai oleh anaknya dan ketidaktahuan ibu
4
yang telah terbiasa mereka pelajari untuk menyukainya sejak masa kanak-
dari jumlah penduduk (Ibone Effendi dan Mooler, 1973). Prevalensi karies
gigi dan penyakit periodental tidak berbeda tahun 1973 dan 1983.(11) Sampai
sekarang ini di Indonesia data tentang frekuensi karies gigi sulung anak usia
prasekolah masih langka. Data yang adapun tidak dapat dipakai sebagai
indikator kesehatan gigi anak karena tidak mewakili keadaan gigi sulung di
rampan gigi sulung yang cukup luas (Armasastra dan Antonraharjo, 1986).
gigi sulung anak usia 3-5 tahun sebesar 75% dengan def-t rata-rata 5,2
frekuensi karies gigi sulung anak usia balita karena minum susu botol di
karies gigi sulung merupakan indikator kesehatan gigi anak usia prasekolah
keberhasilan upaya kesehatan gigi anak usia prasekolah dan usia balita.(6)
Anak usia 2-4 tahun umumnya sudah mempunyai gigi sulung yang lengkap
5
termasuk kesehatan gigi masih sangat tergantung pada orang dewasa
terutama ibu yang merawatnya. Kesehatan gigi anak usia ini dipengaruhi
oleh perilaku ibu khususnya dalam menjaga kebersihan gigi maupun dalam
frekuensi konsumsi makanan jajanan kariogenik dan status karies gigi pada
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
2-4 tahun
6
3. Mengetahui hubungan pengetahuan ibu dalam pemberian makanan
tahun
kariogenik dengan tingkat keparahan karies gigi pada anak usia 2-4
tahun
jajanan dengan tingkat keparahan karies gigi pada anak usia 2-4
tahun
dengan tingkat keparahan karies gigi pada anak prasekolah usia 2-4
tahun
1. Bagi peneliti
karya ilmiah.
7
2. Bagi masyarakat
balita
4. Bagi mahasiswa
8
BAB II
Tinjauan Pustaka
KARIES
Definisi
dentin, dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik
Penyakit jaringan keras gigi adalh sesuatu yang bersifat relative. Sebuah lesi
atau cacat pada gigi belum akan membuat “lubng” kecuali berkembang
1
Dental Cavities, MedlinePlus Medical Encyclopedia, akses Mei 20, 2016.
9
2.2 Mekanisme Karies
Email sehat
Plak: lapisan lunak, putih atau kuning yang melekat pada gigi terutama
terdiri dari bakteri. Juga berisi dari sisa-sisa saliva berbagai sel-sel darah
baru mulai tumbuh pada permukaan gigi-gigi suatu lapisan komponen saliva
dijumpai pada cairan ini pori-pori kecil yang dijumpai pada email yang
dan positif (luar email). Keseimbangan potensi listrik antara kedua kutub
permukaan gigi merupakan hasil sampingan bakteri didalam plak pada gigi
yang tidak dapat menahan efek asam, plak, keasaman akan dapat merembes
masuk kedalam email. Hal ini akan mengakibatkan transfer ion Ca yang
tidak teratur pada pori-pori email tanpa adanya pergantian ion Ca yang
hilang. Kehilangan ion Ca yang banyak membentuk bercak putih pada email
yang terkalsifikasi.
10
Celah hitam: fenomena bercak putih, bila berlangsung bertahun-tahun
tampak noda-noda putih seperti kapur sudah menjadi daerah yang berwarna
cokelat gelap. Celah hitam terutama tampak jelas pada daerah pit dan fisur.
asam pada email yang terus berlangsung akan terus mengakibatkan kavitas
pembuluh yang lebih besar bagi toksin bakteri mmengalir lebih cepat
plak akan menurun sampai di bawah 5 dalam tempo 1-3 menit. Penurunan
lingkaran yang bersitumpang. Karies baru akan timbul hanya kalau keempat
Email menjadi keropos dan lambat laun akan terjadi lubang pada permukaan
11
dentin dan akhirnya sampai ke jaringan pulpa. Kalau proses sampai ke
jaringan pulpa maka lambat laun pulpa akan mati dan membusuk dan proses
radang akan menjalar terus sampai ke tulang alveola. Pada ujung akar akan
timbul sebuah kantong yang berisikan nanah dan bakteri, kantong ini
sekitar gigi maupun organ-organ tubuh lainnya seperti ginjal, jantung, mata.
a. Faktor dalam
2
Anderson, T. "Dental treatment in Medieval England", British Dental Journal, 2004, 197.
12
Proses mineralisasi email tidak hanya melalui pulpa dan dentin
tahan terhadap asam. Selain unsur fluor, ada unsur lain yang
karies.(6)
Proses karies pada gigi tetap sama dengan pada gigi sulung.
Tebal email gigi sulung yang hanya setengah dari gigi tetap
13
3. Morfologi gigi sulung
permukaan :
1. Permukaan oklusal
2. Permukaan halus
pembersihannya.(6)
14
umumnya susunan gigi molar sulung rapat sedangkan gigi
gigi baik.(6)
5. Saliva
gigi.(6)
6. Mikroorganisme
15
Ternyata banyak mikroorganisme asidogenik di dalam mulut
ada mikroorganisme.
7. Substrat
16
Makanan pokok manusia ialah karbohidrat, lemak dan protein.
masa pre dan pasca erupsi (Altano, 1980 dan Menaker, 1980 ).
8. Waktu
17
keduanya. Faktor ini juga tampak jelas pada percobaan
binatang.(6)
1978).
Faktor waktu ini jelas terlihat pada anak yang diberi minum
susu atau cairan manis lainnya melalui botol. Ketika anak tidur
2. Faktor Luar
1. Usia
18
Sejalan dengan pertambahan usia seseorang, jumlah kariespun
kuat pengaruhnya.(6)
2. Jenis kelamin
3. Suku bangsa
19
jangkauan pelayanan kesehatan gigi yang berbeda di setiap
suku tersebut.
4. Letak geografis3
lain-lain.(6)
3 Budi Martono, Pengaruh terhadap karies gigi (Jakarta: Pustaka sinar Harapan, 1994), hlm. 16.
20
perkembangan anak. Demikian juga keadaan kesehatan gigi
tempat karies itu timbul. Dengan demikian lesi bisa dimulai pada pit dan
fisur atau pada permukaan halus. Lesi permukaan halus dimulai pada email
atau sementum, dentin, dan akar yang terbuka (karies akar). Kemungkinan
lain karies bisa timbul pada tepian restorasi. Ini disebut karies rekuren atau
karies sekunder.
disebut disebut karies ringan adalah Jika yang terkena karies adalah daerah
gigi molar permanen. Yang disebut karies moderat jika karies meliputi
permukaan oklusal dan proksimal gigi posterior. Dan yang dikatakan karies
parah jika karies yang menyerang gigi anterior, suatu daerah yang biasanya
bebas karies.
21
meliputi permukaan gigi yang biasanya bebas karies. Keadaan ini terutama
dapat dijumpai pada gigi sulung bayi yang selalu mengisap dot yang berisi
1. Klas I. lesi klas I terjadi pada ceruk dan fisura dari semua gigi.
halus atau lesi mesial dan distal biasanya berada dibawah titik
3. Klas III. Bila lesi klas II mengenai gigi posterior, lesi klas II
III bisa terjadi pada permukaan mesial atau distal dari incisivus
atau kaninus. Seperti klas II lesi ini juga terjadi pada titik kontak,
tetapi berbeda dengan lesi pada gigi molar yang bentuknya elips,
4. Klas IV. Kavitas tersbut sebenarnya adalh kelanjutan dari lesi klas
III. Karies yang luas atau abrasi yang hebat bisa melemahkan
22
sudut insisal dan menyebabkan terjadinya fraktur. Oleh sebab itu,
sudut insisal.
6. Klas VI. Tipe kavitas ini terjadi pada ujung tonjol gii posterior dan
Macam-macam karies:4
terluar.
4
Summit, James B., J. William Robbins, and Richard S. Schwartz. "Fundamentals of Operative Dentistry: A
Contemporary Approach." 2nd edition. Carol Stream, Illinois, Quintessence Publishing Co, Inc, 2001, p. 30.
ISBN 0-86715-382-2.
23
3. Karies profunda: gigi berlubang yang sudah mengenai jaringan
pulpa.
Oleh karena itu, semakin cepat kita bertindak maka resiko terjadinya karies
permukaan email tetap ututh. Akan tetapi karena karies email itu porus,
maka asam, enzim dan rancang chemis lainnya dari permukaan gigi akan
mencapai dentin bagian luar dan menimbulkan respons dari kompleks pulpa
transluseen ini akan dapat terlihat bersama-sama daerah dentin translusen ini
karena itu tubulus tersebut tidak lagi mengandung prosesus odontoblas yang
vital. Jadi merupakan suatu “dead track”. Pada permukaan invivo, tubulus
24
Sekali kavitasi email terjadi, maka bakteri akan langsung masuk ke dentin
dibagi menjadi tiga komponen: pada ujung depan daerah dentin yang
DEMINERALISASI
Apatit Ca10(PO4)6(OH)2
Ha akan bereaksi dengan hidrogen jika PH nya 5,5 H+ akan bereaksi secara
permukaan kristal
25
Kristal HA akan terlarut (deminetralisasi)
REMINERALISASI
Proses Remineralisasi akan terjadi bila PH telah netral adan ion Ca2+ dan
Tiap apatit yang hancur akan mengalami penetralan oleh buffer atau ion
(Remineralisasi)
putih yang telah sembuh bisa dianggap sebagi suatu jaringan parut dan
26
1. Indeks def-t
skor dari indeks karies. Indeks karies gigi yaitu angka yang
orang. Indeks karies gigi tetap disebut DMF (D, decayed = gigi
1938 (Muhler, 1954) dan untuk gigi sulung disebut def, oleh
dengan gigi karies yang tidak dapat ditambal lagi atau gigi
dicabut (M, untuk gigi tetap; e, untuk gigi sulung) dan jumlah
gigi karies yang sudah ditambal (F, untuk gigi tetap; f, untuk
gigi sulung). Indeks DMF atau def gigi disebut DMF-T (DMF-
27
rendahnya prevalensi karies di suatu daerah atau negara adalah
Keparahan Kategori
karies
28
Cara lebih sederhana sehingga memudahkan penelitian dengan
yaitu memberi skor debris (DI) dan calculus indeks (CI) kepada
· Kriteria obyekif
pribadi
Penentuan skor :
DI adalah skor dari endapan lunak yang terjadi karena adanya sisa
Skor debris
29
Skor 2 = debris sampai mencapai pertengahan permukaan gigi
DI =
CI adalah skor dari endapan keras (karang gigi) atau debris yang
Calculus Indeks
gigi
30
CI =
sebagai hiburan, tidak terbatas pada suatu waktu, tempat dan jumlah yang
5 "Dental Health", hosted on the British Nutrition Foundation website, 2004. Page accessed August 13, 2006.
31
dikonsumsi. Bagi masyarakat Indonesia, jajan sudah menjadi kebiasaan
Indonesia.
produk-produk makanan yang siap disantap dan minuman awet yang dapat
sebagai salah satu alternatif pemenuhan kebutuhan tubuh akan zat gizi
makan.
penyakit yang sifatnya akut atau kronis. Efek negatif jajanan bisa diderita
dalam jangka waktu yang singkat maupun sepanjang hayat. Berikut ini
dapat juga mengurangi nafsu makan karena seringkali anak menjadi terlalu
kenyang, lebih-lebih jika jajan berkali-kali dalam sehari.(15) Hal ini dapat
32
Higiene sanitasi dan keamanan makanan jajanan yang kurang
rasa maupun pewarna dapat menjadi pencetus gejala alergi, diare, pusing,
pengolahan bahan yang tidak tepat dapat menyebabkan hilangnya zat gizi
tertentu.(16)
dibuat dari tepung-tepungan dan gula tetapi miskin akan zat gizi tertentu.
33
Altano (1980) dan Menaker (1980) menyatakan adanya hubungan antara
dengan terjadinya karies gigi ada kaitannya dengan pembentukan plak pada
permukaan gigi. Plak terbentuk dari sisa-sisa makanan yang melekat di sela-
sela gigi dan pada plak ini akhirnya akan ditumbuhi bakteri yang dapat
sampai dengan 4,5. Pada keadaan demikian maka struktur email gigi akan
menyebabkan produksi asam oleh bakteri menjadi lebih sering lagi sehingga
keasaman rongga mulut menjadi lebih asam dan semakin banyak email yang
terlarut.
1. Bentuk fisik
34
Sebaliknya makanan yang kasar dan berserat menyebabkan
2. Jenis
3. Frekuensi konsumsi
35
Frekuensi makan dan minuman tidak hanya menentukan
besar dari total diet karena snack lebih sering dimakan dalam
aktivitas karies.
lengket
makanan
makanan.
36
2.8 Perilaku Anak dalam Makan
lain yang paling utama dan pertama bertanggung jawab adalah orang tuanya
sendiri. Perilaku anak kecil lebih banyak dipengaruhi oleh orang-orang yang
dianggapnya penting seperti ibu, begitu juga dalam hal makanan. Apa yang
anak pelajari tentang apa dan bagaimana makan akan membentuk pola
makan tertentu sampai dia dewasa. Ibu mempunyai peran penting dalam
membentuk pola makan anak terutama pada fase perkembangan anak usia di
bawah 5 tahun.
selain ASI. Pada usia 1-3 tahun anak bersifat konsumen pasif. Makanan
tergantung pada apa yang disediakan ibu. Gigi susu juga telah tumbuh tetapi
belum dapat digunakan mengunyah makanan yang terlalu keras. Ibu hanya
perkembangan anak usia 4-6 tahun, anak mulai bersifat konsumen aktif
37
dimana mereka telah dapat memilih makanan yang disukai. Pada usia ini
disiplin tidak terlalu ketat. Kebiasaan seperti ini berlaku juga dalam
keinginan anak tanpa melihat apakah makanan tersebut sehat dan baik
makanan yang manis dengan atau tanpa mereka sadari. Melalui penambahan
gula pada susu, makanan bayi, penggunaan obat-obatan dalam bentuk sirup,
Cara mengatur pola makan yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut
38
benar di jaga, karena sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri.
memberikan rasa manis tapi tidak menghasilkan asam ketika diragikan oleh
memiliki nilai kalori (non nutritif) .Selain itu ada beberapa kudapan yang
aman untuk di konsumsi: 1) Keju aman dari segi kesehatan gigi tapi
daripada permen tapi mengandung kadar gula tinggi dan kudapan aman. 3)
Beberapa buah yang sangat asam (lemon, apel asam, jeruk, anggur), jika
*roti dan biskuit asal tidak diberi selai/madu. *Beberapa jenis sayuran
mentah seperti wortel dan tomat. Selain itu keju dan kacang-kacangan
merupakan makanan pelindung tapi jika dimakan setelah makan gula, telah
39
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
perkembangan gigi dari sang anak. Terlebih disaat anak beranjak usia 2
sampai 4 tahun. Sebagai orang tua kita harus menyediakan makanan dan
asupan gizi yang tepat bagi seorang anak. Diet tersebut juga dapat
mempengaruhi karies yang akan terjadi pada usia 2 sampai 4 tahun tersebut.
3.2 SARAN
pada usia 2 sampai 4 tahun. Karena pada usia ini sangat rentan untuk
sangat tinggi.
40
DAFTAR PUSTAKA
22:56.
Pukul 14:56.
2016.
41