Tengkorak terdiri atas delapan tulang kepala dan empat belas tulang wajah.
Pada tengkorak juga terdapat tiga tulang kecil di rongga telinga medial kanan dan kiri
serta tulang hioid yang menopang dasar lidah. Tulang kepala membentuk rangka otak
yang membungkus dan melindungi otak, mata dan telinga. Nama beberapa di ataranya
dan os etmoidale merupakan bagian dasar rangka otak dan orbit (soket) mata. Seluruh
sendi pada os cranial merupakan sendi yang tidak dapat digerakkan,yang disebut
Cranium dibentuk oleh beberapa tulang yang dihubungkan satu sama lain oleh
tulang bergerigi yang disebut sutura, banyaknya delapan buah dan terdiri dari 3 bagian
(Syaifuddin, 2006).
Tulang frontal membentuk dahi, langit-langit ronggga nasal, dan langit-langit orbita
(kantong mata). Tulang frontal pada tahap kehidupan embrio terbentuk menjadi dua
belahan yang pada masa kanak-kanak awal berfungsi dengan penuh. Tubrositas frontal
adalah dua tonjolan yang berbeda ukuran dan biasanya lebih besar pada tengkorak
muda. Arkus supersiliar adalah dua lengkungan yang mencuat dan menyatu secara
medial oleh suatu elevasi halus yang disebut glabella. Tepi supraorbital, yang terletak di
bawah lengkungan supersiliar dan membentuk tepi orbita bagian atas. Foramen
supraorbital (atau takik pada beberapa tengkorak) merupakan jalan masuk arteri dan
Tulang parietal membentuk sisi dan langit-langit cranium. Yang terdiri atas sutura
sagital, sutura koronal, dan sutura lamboidal. Sutura sagital adalah sutura yang
menyatukan tulang parietal kiri dan kanan. Sutura koronal menyambung tulang parietal
(Sloane, 2003).
Tulang kepala belakang terletak di belakang kepala pada os oksipital, terdapat sebuah
lubang cocok sekali dengan lubang yang terdapat dalam ruas tulang belakang yang
disebut foramen magnum. Foramen ini menghubungkan rongga cranial dengan rongga
spinal (Sloane, 2003). Tulang oksipital membentuk bagian dasar dan dan bagian
Tulang ini terdapat ditengah dasar tengkorak, bentuknya seperti kupu-kupu yang
mempunyai 3 pasang sayap. Di bagian depan terdapat sebuah rongga yang disebut
kavum sfenoidalis yang berhubungan dengan rongga hidung. Di bagian atasnya agak
meninggi dan berbentuk seperti pelana yang disebut sela tursika yaitu tempat letaknya
Terletak di sebelah depan dari os sfenoidal, diantara lekuk mata, terdiri dari tulang tipis
yang tegak dan mendatar. Bagian yang mendatar mempunyai lubang-lubang kecil
(lempeng tapis) yaitu tempat lalunya saraf pencium ke hidung sedangkan bagian yang
tegak di sebelah depannya membentuk sekat ronggga hidung. Di samping dua tulang di
atas dasar tengkorak ini juga dibentuk oleh bagian tulang-tulang laing diantaranya
tulang-tulang kepala belakang, tulang dahi dan tulang pelipis. Adapun bentuk dari dasar
tengkorak ini tidak rata tetapi mempunyai lekukan yang terdiri dari lekukan depan,
3) Temporal
Temporal dibentuk oleh tulang pelipis (os temporal) dan sebagian dari tulang dahi,
tulang ubun-ubun dan tulang baji. Tulang pelipis terdapat disebelah kiri dan kanan
a) Bagian tulang karang (Skuamosa), yang membentuk rongga-rongga yaitu rongga
b) Bagian tulang keras (os petrosum) yang menjorok ke bagian tulang pipi dan mempunyai
dan mempunyai taju, bentuknya seperti puting susu yang disebut prosesus mastoid
(Syaifuddin, 2006).
Facial bones terdiri atas empat belas tulang, tulang-tulang ini tidak bersentuhan
dengan otak. Tulang tersebut disatukan sutura yang tidak dapat bergerak.
1) Tulang-tulang nasal membentuk penyangga hidung dan berartikulasi dengan septum
nasal.
3) Tulang-tulang Zigomatik (malar) membentuk tonjolan pada tulang pipi. Setiap prosesus
b) Prosesus zigomatikus, memanjang ke luar untuk bersatu dengan tepi infraorbital pada
d) Sinus Maksilar, yang kosong sampai ke rongga nasal, merupakan bagian dari sinus
paranasal.
5) Tulang lakrimal, berukuran kecil dan tipis, serta terletak di antara tulang ethmoid dan
maksila pada orbita. Tulang lakrimal berisi suatu celah untuk lintasa duktus lakrimal,
b) Ramus mandibular yang terletak di kedua sisi rahang memiliki dua prosesus yaitu
prosesus kondiloid yang berfungsi untuk artikulasi dengan tulang temporal pada fosa
mandibular dan prosesus koronoid yang berfungsi sebagai tempat perlekatan otot
Sendi lain di antara tulang wajah merupakan sutura. Maksila adalah tulang rahang atas,
yang juga membentuk bagian palatum durum anterior (langit-langit). Soket akar gigi