1. Cranium
Tulang tengkorak atau tulang cranium adalah sistem kerangka di tubuh manusia
yang paling kompleks atau rumit. Secara lengkap, kepala manusia terdiri dari
cranium dan mandibulla (rahang bawah). Fungsi utama rangka cranium adalah
untuk melindungi otak. Selain itu, organ-organ indera juga dilindungi oleh cranium
(olfaktori, optik, pengecap), fungsi keseimbangan, fungsi pendengaran, pembentuk
wajah, jalur masuk udara dan makanan, melindungi gigi, dan tempat melekat otot
wajah (muscle).
Selain sutura, terdapat beberapa foramen juga pada cranium. Foramen adalah
lubang-lubang kecil pada tulang sebagai tempat lewatnya pembuluh darah atau
saraf.
Tulang frontal adalah tulang yang membentuk sebagian besar dari bagian anterior
cranium. Tulang frontal yang di bagian paling anterior adalah frontal squama
(dahi). Bagian tulang frontal yang berada di bagian atas dari orbit (rongga mata)
bernama supraorbital margins, dan di bagian ini terdapat supraorbital foramen
(notch) yang fungsinya sebagai jalur pembuluh darah dan saraf yang melalui daerah
frontal. Selain itu pada bagian yang berada diantara kedua supraorbital margins
disebut dengan Glabella Tulang frontal terhubung dengan beberapa tulang lain
melalui (contoh) sutura :
Tulang parietal adalah tulang yang membentuk sebagian besar dari bagian superior
(atas) dan lateral (samping) cranium. Tulang parietal ada sepasang, di bagian
sinister dan dexter dari cranium. Tulang parietal merupakan tulang yang
membentuk sebagian besar dari cangkang yang melindungi otak (cranial vaut).
Beberapa tulang lain yang berbubungan dengan tulang parietal melalui sutura :
Di bagian anterior dari tulang parietal terdapat bagian paling tipis dari tempurung
kepala, dimana bagian tersebut adalah pertemuan dari beberapa tulang di kedua
bagian lateral cranium (sphenoid, frontal, parietal, dan temporal) yang berbentuk
“H”. Di bagian ini terdapat pembuluh darah middle meningeal artery.
1.1.3 Tulang Temporalis
Tulang temporal terletak di sisi lateral (samping) dari cranium dan tulang ini
berjumlah sepasang yang terletak di bagian sinister dan dexter dari cranium. Tulang
ini letaknya dibawah tulang parietal dan terhubung melalui sutura squamous.
Tulang temporal terbagi menjadi 4 bagian, yaitu :
Tulang occipitalis adalah tulang yang membentuk sebagian besar dari bagian
posterior (belakang) cranium. Di tulang ini terdapat external occipital protuberance
yang tonjolannya terasa di bagian posterior kepala. Selain itu, tulang ini juga
memiliki 2 buah occipital condyles yang mengapit foramen magnum atau foramen
terbesar yang ada di cranium. Foramen magnum ini berfungsi sebagai jalur dari
saraf vertebrae (tulang belakang). Tulang occipital juga membentuk dasar dari
posterior cranial fossa (tempat dari cerebellum).
1.1.5 Tulang Sphenoid
Tulang sphenoid adalah tulang yang letaknya berada di tengah cranium sehingga
tulang ini disebut debagai “pasak tengah” dari cranium. Tulang ini berbentuk
sekilas seperti kupu-kupu. Tulang sphenoid memiliki beberapa bagian, yaitu,
sphenoid sinuses, bagian dorsal mata, greater wings, lesser wings, dan body. Tulang
sphenoid bagian greater wings bersama dengan bagian petrous dari tulang temporal
membentuk middle cranial fossa sebagai tempat dari lobus temporal otak.
Sedangkan bagian lesser wings membantu membentuk anterior cranial fossa.
Tulang ethmoid terletak diantara tulang nasal dan tulang sphenoid. Bagian atas
tulang ethmoid dibentuk oleh sepasang tulang cribiform plates yang memilki
olfactory foramina (jalur saraf olfaktori) karena tulang ini berhubungan dengan
rongga penciuman. Selain itu, dibawah cribiform plates terdapat perpendicular
plates yang membagi nasal menjadi dua bagian,
1.2 Tulang Pembentuk Wajah
Tulang maxilla atau rahang bawah meliputi sebagian besar dari bagian tengah
wajah, dan tulang ini juga berjumlah sepasang. Tulang maxilla memiliki beberapa
bagian, diantaranya adalah :
- Alveolar margins : daerah pada tulang maxilla yang dekat dengan gigi.
- Alveolar process : tempat menempelnya gigi.
- Anterior nasal spine : bagian pertemuan antara dua tulang maxilla yang
letaknya ada dibawah rongga hidung.
Maxilla berhubungan dengan tulang frontal melalui frontal process dan dengan
tulang zygomatic melalui zygomatic process.
1.2.2 Tulang Zygomatic
Tulang zygomatic atau tulang pipi berhubungan dengan tulang temporal sehingga
membentuk zygomatic arch dan berhubungan dengan tulang frontal pada bagian
superior, dengan tulang temporal pada bagian posterior, dan dengan tulang maxilla
di bagian anterior. Tulang zygomatic berjumlah sepasang.
Tulang vomer adalah tulang yang bentuknya pipih dan pendek, letaknya dibawah
perpendicular plate (tulang yang membagi hidung menjadi dua buah bagian).
1.2.6 Tulang Palatine
Kedua bagian diatas juga membantu membentuk bagian samping dari rongga
hidung dan orbit. Lalu ada juga bagian yang disebut dengan pyramida process.
Inferior nasal conchae adalah bagian dari rongga hidung yang bentuknya
melengkung dan berjumlah sepasang. Inferior nasal conchae terletak di bawah
middle nasal conchae dan bersama mereka membantu membentuk bagian samping
dari rongga nasal.
- Neil S. Norton, P. (2017). Netter's Head and Neck Anatomy for Dentistry
3rd Edition. Philadelphia, PA: Elsevier.