Anda di halaman 1dari 20

PERUBAHAN FISIOLOGI DAN PSIKOLOGIS

PADA MASA KEHAMILAN

Dosen Pengampu : Isrowiyatun Daiyah.,S.ST.,M.Keb

Disusun Oleh :
Fauziyah Renada Rahmi P07124119024
Khairina P07124119034
Mahda Nurliana Hutabarat P07124119041
Marsilla Saputri P07124119042
Yesse Asmilia Sanjaya P07124119099

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN
JURUSAN DIII KEBIDANAN
SEMESTER 2 A
2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan Makalah“Perubahan Fisiologi Dan Psikologis Pada Masa
Kehamilan”

Dalam penyusunan Makalah ini, penulis tidak lupa


mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas Makalah ini sehinggga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Makalah ini. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima
kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah membimbing kami.

Dalam penyusunan Makalah ini penulis berharap semoga Makalah ini


dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca umumnya.

Banjarbaru,31 Januari 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

1. Sampul…......................................................................................... 1
2. Kata Pengantar. ............................................................................... 2
3. Daftar isi. ......................................................................................... 3
4. BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang. .............................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah… ..................................................... 5
1.3 Tujuan… ........................................................................ 5
1.4 Metode Penulisan… ...................................................... 5
1.5 Sistematika Penulisan… ................................................ 5
5. BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Kehamilan .................................................. 8
2.2 Tanda-tanda Kehamilan................................................ 9
2.3 Perubahan-perubahan Fisiologi .................................... 13
5. BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan… ............................................................... 18
3.2 Penutup… ..................................................................... 18

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Kehamilan merupakan episode dasar dramatis terhadap kondisi biologis,
perubahan psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah
mengalaminya. Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks,
memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan
yang terjadi.

Hubungan episode kehamilan dengan reaksi psikologi yang terjadi yaitu :


š Trimester pertama : sering terjadi fluktuasi lebar aspek emosional sehingga
periode ini mempunyai risiko tinggi untuk terjadinya pertengkaran atau rasa tidak
nyaman.
š Trimester kedua : fluktuasi emosional sudah mulai mereda dan perhatian wanita
hamil lebih berfokus pada berbagai perubahan tubuh yang terjadi selama

4
kehamilan, kehidupan seksual, keluarga dan hubungan batiniah dengan bayi yang
dikandungnya.
š Trimester ketiga : berkaitan dengan bayangan risiko kehamilan dan proses
persalinan sehingga wanita hamil sangat emosional dalam upaya mempersiapkan
atau mewaspadai segala sesuatu yang mungkin akan dihadapi.
Kehamilan bagi keluarga dan khususnya seorang wanita merupakan peristiwa
yang penting, meskipun demikian kehamilan juga merupakan saat – saat krisis
bagi keluarga di mana terjadi perubahan identitas dan peran ibu, ayah, serta
anggota keluarga lainnya. Tugas ibu pada masa kehamilan :
1. Menerima kehamilannya.
2. Membina hubungan dengan janin.
3. Menyesuaikan perubahan fisik.
4. Menyesuaikan perubahan hubungan suami istri.
5. Persiapan melahirkan dan menjadi orang tua.
6. Kehamilan dapat sebagai :

a. Krisis
Krisis merupakan ketidakseimbangan psikologis yang dapat disebabkan oleh
situasi atau oleh tahap perkembangan.

b. Stresor
Model konseptual menyatakan bahwa krisis psikologis dan sosial
dipertimbangkan, sebagai kejadian yang kritis tapi tidak selalu ditunjukkan
dengan masalah psikologis dan interpersonal yang nyata. Setiap perubahan yang
terjadi pada seseorang dapat merupakan stressor. Kehamilan membawa
perubahan yang signifikan pada ibu sehingga dapat dinyatakan sebagai stressor,
yang juga mempengaruhi psikologis anggota keluarga lainnya.

5
c. Transisi Peran
Terjadi perubahan interaksi rutin dalam keluarga, dengan adanya anggota
keluarga yang baru sehingga terjadi perubahan peran masing-masing anggota
keluarga ; ayah, ibu, dan anggota keluarga yang lainnya.

1.2. Rumusan Masalah


Maka rumusan masalahnya akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Fisiologi Dan Psikologis Pada Masa Kehamilan
2. Pengertian Kehamilan
3. Tanda – Tanda Kehamilan

1.3.Tujuan
1. Agar para mahasiswa dapat mengetahui apa itu Fisiologi Dan Psikologis
Pada Masa Kehamilan
2. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi

1.4 Metode Penulisan


Metode penulisan dengan mengumpulkan refrensi yang berhubungan
dengan pembahasan makalah ini.

1.5 Sistematika Penulisan


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Metode Penulisan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kehamilan
2.2 Tanda-tanda Kehamilan

6
2.3 Perubahan-perubahan Fisiologi
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

7
BAB II
PERUBAHAN FISIOLOGI DAN PSIKOLOGIS PADA MASA
KEHAMILAN

2.1 Pengertian Kehamilan


Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis, akan tetapi pentingnya diagnosis
kehamilan tidak dapat diabaikan (Cunningham, etc) alih bahasa Hartono, dkk,
2006 : 23).

2.2 Tanda – Tanda Kehamilan


2.2.1 Gejala Kehamilan Tidak Pasti :
1. Tidak haid adalah gejala pertama yang dirasakan oleh seorang wanita yang
menyadari kalau dirinya sedang hamil. Penting untuk dicatat tanggal hari
pertama haid terakhir guna menentukan usia kehamilan dan memperkirakan
tanggal kelahiran. Rumus sederhana menentukan tanggal kelahiran yaitu
tanggal ditambah 7 sedangkan bulan dikurangi 3, dihitung dari tanggal pertama
haid terakhir.
2. Mual dengan diikuti muntah ataupun tidak sering terjadi pada bulan bulan
pertama kehamilan.
3. Mengidam atau menginginkan sesuatu baik itu makanan, minuman atau hal hal
yang lain.
4. Gangguan buang air besar karena pengaruh hormonal.
5. Sering kencing terutama bila kehamilan sudah besar.
6. Kadang kadang wanita hamil bisa pingsan di keramaian terutama pada bulan
bulan awal kehamilan.
7. Tidak ada nafsu makan, mungkin ada hubungannya dengan mual mual diatas.

2.2.2 Tanda Kehamilan Pasti :


1. Perubahan warna kulit menjadi lebih gelap dari sebelumnya yang kira kira
terjadi diatas minggu ke 12 kehamilan.
2. Keputihan atau keluarnya cairan berlebihan dari vagina karena pengaruh
hormonal.

8
3. Perubahan payudara menjadi lebih tegang dan membesar.
4. Pembesaran perut terutama tampak jelas setelah kehamilan 14 minggu.
5. Tes kehamilan memberikan hasil positif.
6. Pada perabaan di bagian perut dirasakan adanya janin serta gerak janin.
7. Bila didengarkan menggunakan alat Doppler maka akan terdengar detak
jantung janin.
8. Pada pemeriksaan USG dilihat gambaran janin.
9. Pada pemeriksaan rontgen terlihat gambaran rangka janin.

2.3 Perubahan – Perubahan Fisiologi


1 Rahim atau Uterus
Perubahan fisiologis selama kehamilan pada uterus adalah uterus akan
membesar pada bulan – bulan pertama dibawah

pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat.


Berat uterus normal ± 30 gram, pada akhir kehamilan (40 minggu) menjadi 100
gram, dengan panjang ± 20 cm dan dinding ± 22,5 cm. Hubungan antara
besarnyauterus dengan tuanya kehamilan sangat penting diketahui, antara lain
untuk membuat diagnosis apakah wanita tersebut hamil fisiologik, atau hamil
ganda, atau menderita penyakit seperti mola hidatidosa dan sebagainya (Hanifa,
Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 89). Sumber lain juga menyebutkan "rahim yang
semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan mengalami hipertropi dan

9
hiperflasia sehingga beratnya menjadi seberat 1000 gram saat akhir kehamilan"
(Manuaba, 1998 : 106).

2. Serviks uteri
Perubahan fisiologis selama kehamilan pada serviks uteri terjadi juga karena
pengaruh hormon estrogen. Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan
adanyahipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak (Hanifa, Abdul
Bari dan Trijatmo, 2005 : 89).

3. Vagina dan Vulva


Perubahan fisiologis selama kehamilan pada vagina dan vulva juga terjadi
akibat hormonestrogen yang mengalami perubahan.
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vaginadan vulva tampak lebih merah,
agak kebiru-biruan (livide). Tanda ini disebut tandaChadwick.
Warna porsiopun tampak livide (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 95).

4. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. korpus
luteum graviditatisberdiameter kira-kira 3 cm. Kemudian mengecil
setelah plasenta terbentuk (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 95).

5. Mamma
Mamma akan membesar dan tegang akibat
hormon somatomammotropin, estrogen, danprogesteron, akan tetapi belum
Mengeluarkan air susu.
Dibawahpengaruh progesterondan somatomammotropin terbentuk lemak disekitar
kelompok-kelompok alveolussehingga mamma menjadi lebih besar.
Papila mamma akab lebih membesar, lebih tegak, dan tampak lebih hitam, seperti
seluruh aerola mamma karena hiperpigmentasi(Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo,
2005 : 95). Sumber lain menyebutkan "sedikit pembesaran payudara, peningkatan
sensitivitas dan ras geli mungkin dialami khususnya oleh primigravida, pada
kehamilan minggu ke-4. Cairan yang jenrnih ditemukan dalam payudara pada usia
kehamilan 4 minggu dan kolostrum dapat diperah keluar pada usia kehamilan16
minggu (Farrer, 2001 : 64).

10
6. Sirkulasi Darah
Perubahan fisiologis selama kehamilan pada terjadi pula pada sirkulasi darah.
Perubahan sirkulasi darah ini terjadi akibat adanya sirkulasi
ke plasenta, uterus yang terus membesar dengan pembuluh darah yang membesar
pula, mamma dan alat lainnya yang memang berfungsi berlebihan dalam
kehamilan. Volume darah ibu bertambah secara fisiologik dengan adanya
pencairan darah yang disebut hidremia. Volume darah akan bertambah banyak
kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan cardiac
output yang meninggi sebanyak kira-kira 30% (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo,
2005 : 96).
7. Sistem Respirasi
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang mengeluh
tentang rasa sesak dan pendek napas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32
minggu ke atas oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar
kearah diafragma sehinggadiafragma kurang leluasa bergerak. Untuk memenuhi
kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira 20%, seorang wanita hamil selalu
bernafas lebih dalam (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 96).

8. Traktus digestivus
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nusea).
Mungkin ini akibat kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-
otot traktus digestivusmenurun, sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga
berkurang. Tidak jarang dijumpai pada bulan-bulan pertama kehamilan gejala
muntah (emesis). Biasanya terjadi pada pagi hariyang dikenal sebagai morning
sickness (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 96).

9. Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan
oleh uterus yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini
hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidarum keluar dari rongga
panggul. Pada akhir kahamilan bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas

11
panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai
tertekan kembali (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 97.

10. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu.
Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melalnophore stimulating
hormone (MSH) yang meningkat. Di daerah leher sering
terdapat hiperpigmentasi yang sama, juga di daerah aerola mamma.Linea
alba pada kehamilan menjadi hitam, dikenal dengan linea grisea. Tidak jarang
dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak, warnanya berubah
agak hiperemik dan kebiru-biruan, disebut striae albikantes (Hanifa, Abdul Bari
dan Trijatmo, 2005 : 96). Sumber lain menyebutkan "pigmentasi yang lebih gelap
terjadi pada puting dan aerola mammae, wajah (kloasma-topeng kehamilan) dan
garis tengah abdomen (dari bagian atas umbilikus hingga rambut pubis)-linea
nigra (Farrer, 2001 : 65).

11. Metabolisme dalam Kehamilan


Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi,
sistem endokrin juga meninggi, dan tampak lebih jelas kelenjar gondoknya
(glandula tireoidea) (Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 98). Secara umum
dampak dari metabolisme ini akan terjadi kenaikan berat badan. Berat badan
wanita hamil akan naik kira-kira diantara 6,5-16,5 kg rata-rata 12,5 kg. Kenaikan
berat badan ini terutama terjadi dalam kehamilan 20 minggu terakhir. Kenaikan
berat badan ini disebabkan oleh hasil konsepsi (fetus, plasenta, danlikuor amnii)
dan dari ibu sendiri (uterus dan mamma yang membesar, volume darah yang
meningkat, lemak dan protein lebih banyak dan akhirnya adanya retensi air)
(Hanifa, Abdul Bari dan Trijatmo, 2005 : 98).

12. Edema
Edema tungkai bawah pada trimester terakhir dapat merupakan hal fisiologis.
Namun bila disertai edema di tubuh bagian atas seperti muka dan lengan, terutama

12
bila diikuti peningkatan tekanan darah, maka dapat dicurigai adanya preeklamsia
(Manjoer, dkk, 2001 : 258).

13. Tulang dan Gigi


Persendian panggul akan terasa lebih longgar, karena ligamen-ligamen
melunak (softening). Juga terjadi sedikit pelebaran pada ruang persendian.
Apabila pemberian makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan janin, kalsium
maternal pada tulang-tulang panjang akan berkurang untuk memenuhi kebutuhan
ini. Bila konsumsi kalsium cukup, gigi tidak akan kekurangan kalsium (Mochtar,
1998 : 38).

2.4 Perubahan – perubahan Psikologis


2.4.1 Trimester I
Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian terhadap
kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Sebagian besar wanita merasa sedih dan
ambivalen tentang kenyataan bahwa ia hamil.
Perasaan ambivalen ini biasanya berakhir dengan sendirinya seiring ia menerima
kehamilannya, sementara itu, beberapa ketidaknyamanan pada trimester pertama,
seperti mual , kelemahan, perubahan nafsu makan, kepekaan emosional, semua ini
dapat mencerminkan konflik dan defresi yang ia alami dan pada saat bersamaan
hal-hal tersebut menjadi pengingat tentang kehamilannya.

Trimester pertama sering menjadi waktu yang menyenangkan untuk melihat


apakah kehamilan akan dapat berkembang dengan baik. Hal ini akan terlihat jelas
terutama pada wanita yang telah beberapa kali mengalami keguguran dan bagi

13
para tenaga kesehatan profesional wanita yang cemas akan kemungkinan terjadi
keguguran kembali atau teratoma. Berat badan sangat bermakna bagi wanita hamil
selama trimester pertama. Berat badan dapat menjadi salah satu uji realitas tentang
keadaannya karena tubuhnya menjadi bukti nyata bahwa dirinya hamil.
Pembuktian kehamilan dilakukan berulang-ulang saat wanita mulai
memeriksa dengan cermat setiap perubahan tubuh, yang merupakan bukti adanya
kehamilan. Bukti yang paling kuat adalah terhentinya menstruasi.
Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara wanita yang satu
dan yang lain. Meski beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat seksual,
tetapi secara umum trimester pertama merupakan waktu terjadinya penurunan
libido dan hal ini memerlukan komunikasi yang jujur dan terbuka terhadap
pasangan 4 masing-masing. Banyak wanita merasakan kebutuhan kasih sayang
yang besar dan cinta kasih tanpa seks. Libido secara umum sangat dipengaruhi
oleh keletihan, nausea, depresi, payudara yang membesar dan nyeri, kecemasan,
kekhawatiran, dan masalah-masalah lain merupakan hal yang sangat normal
terjadi pada trimester pertama.
a. Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya.
b. Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
c. Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya sedang hamil.
d. Mengalami gairah seks yang lebih tinggi tapi libido turun.
e. Khawatir kehilangan bentuk tubuh.
f. Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga.
g. Ketidakstabilan emosi dan suasana hati.
h. Mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya hamil
i. Hasrat untuk melakukan hubungan seks pada trimester pertama berbeda2,
kebanyakan wanita hamil mengalami penurunan pada periode ini
Pada trimester I atau bulan-bulan pertama ibu akan merasa tidak berdaya dan
merasa minder karena ibu merasakan perubahan pada dirinya. Segera setalah
konsepsi kadar hormon estrogen dan progesterone meningkat, menyebabkan mual
dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan pembesaran payudara

14
2.4.2 Trimester II
Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni
periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan
yang normal dialami saat hamil. Namun, trimester kedua juga merupakan fase
ketika wanita menelusur ke dalam dan paling banyak mengalami kemunduran.
Trimester kedua sebenarnya terbagi atas dua fase: pra-quickening dan pasca-
quickening. Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah,
yang menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologis
utamannya pada trimester kedua, yakni mengembangkan identitas sebagai ibu
bagi dirinya sendiri, yang berbeda dari ibunya.

Pada trimester kedua, mulai terjadi perubahan pada tubuh. Orang akan
mengenali Anda sedang hamil . Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama
trimester kedua, kurang labih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam
hubungan seksual mereka dibanding pada trimester pertama dan sebelum hamil.
Trimester kedua relatif terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, dan ukuran
perut wanita belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina semakin banyak pada
masa ini, kecemasan, kekhawatiran dan masalah – masalah yang sebelumnya
menimbulkan ambivalensi pada wanita tersebut mereda .
Selain itu tanda – tanda lain adalah :
1. Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai bisa menerima kehamilannya.
2. Mulai merasakan gerakan bayi dan merasakan kehadiran bayi sebagai
seseorang di luar dirinya.
3. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban.
4. Libido dan gairah seks meningkat.

15
5. Ibu merasakan adanya perubahan pada bentuk tubuh yang semakin
membesar sehingga ibu merasa tidak menarik lagi dan merasa suami tidak
memperhatikan lagi
6. Ibu merasakan lebih tenang dibandingkan dengan timester I karena nafsu
makan sudah mulai timbul dan tidak mengalami mual muntah sehingga
ibu lebih bersemangat
7. Biasanya ibu lebih bisa menyesuaikan diri dengan kehamilan selama
trisemester ini dan ibu mulai merasakan gerakan janinnya pertama kali.

2.4.3 Trimester III


Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai
makhluk yang terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang
bayi. Ada perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapanpun. Hal ini
membuatnya berjaga-jaga sementara ia memperhatikan dan menunggu tanda dan
gejala persalinan muncul.

Trimester ketiga merupakan waktu, persiapan yang aktif terlihat dalam


menanti kelahiran bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian utama wanita
terfokus pada bayi yang akan segera dilahirkan. Pergerakan janin dan pembesaran
uterus, keduanya menjadi hal yang terus menerus mengingatkan tentang
keberadaan bayi. Wanita tersebut lebih protektif terhadap bayinya. Sebagian besar
pemikiran difokuskan pada perawatan bayi. Ada banyak spekulasi mengenai jenis
kelamin dan wajah bayi itu kelak. Sejumlah ketakutan muncul pada trimester
ketiga. Wanita mungkin merasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupannya

16
sendiri. Seperti: apakah nanti bayinya akan lhir abnormal, terkait persalinan dan
pelahiran (nyeri, kehilangan kendali, hal-hal lain yang tidak diketahui), apakah ia
akan menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena
perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan mengalami
cedera akibat tendangan bayi.
Ia juga mengalami proses duka lain ketika ia mengantisipasi hilangnya
perhatian dan hak istimewa khusus lain selama kehamilan, perpisahan antara ia
dan bayinya yang tidak dapat dihindari, dan perasaan kehilangan karena uterusnya
yang penuh secara tiba-tiba akan mengempis dan ruang tersebut menjadi kosong.
Depresi ringan merupakan hal yang umum terjadi dan wanita dapat menjadi lebih
bergantung pada orang lain lebih lanjut dan lebih menutup diri karena perasaan
rentannya.
Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin
kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan, dan
memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsisten dari pasangannya. Pada
pertengahan trimester ketiga, peningkatan hasrat seksual yang terjadi pada
trimester sebelumnya akan menghilang karena abdomennya yang semakin besar
menjadi halangan. Alternatif untuk mencapai kepuasan dapat membantu atau
dapat 6 Menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak nyaman dengan cara-
cara tersebut. Berbagi perasaan secara jujur dengan pasangan dan konsultasi
mereka dengan anda menjadi sangat penting.
Perubahan lainnya adalah :
- Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
- Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak
normal.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Selama menjalani masa kehamilannya, seorang ibu hamil mengalami
perubahan psikologis, sehingga mempengaruhi kondisi janin yang
dikandungnya.

2. Terdapat beberapa kiat yang dapat membantu ibu hamil menghadapi


perubahan psikologis selama hamil

3.2 Saran

Seorang ibu hamil dan keluarganya harus mempersiapkan diri menghadapi


perubahan-perubahan selama masa kehamilan dan setelah persalinannya,
mencakup perubahan fisik, psikologis, peran, dan perubahan-perubahan lainnya.

18
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

Berdasarkan Pengamatan yang kami lakukan,kami mendapatkan


hasil sebagai berikut :
1. Ibu sedang mengandung anak pertama.
2. Usia kehamilan ibu 37 minggu (Trimester III).
3. Ibu merasa senang dengan kehamilannya karna mengandung
anak pertama nya yang diidamkan dan didukung oleh
keluarga.
4. Keluhan ibu selama kehamilan pada saat Trimester III adalah
ibu mengalami sakit pinggang.
5. Ibu khawatir dalam menghadapi persalinan karna kali
pertama dan jauh dari orangtua.
6. Ibu mengharapkan janin yang ia kandung kelak akan menjadi
anak yang Sholehah.
7. Menurut hasil USG,janin yang Ibu kandung berjenis kelamin
Perempuan.
8. Persiapan ibu menghadapi persalinan adalah dengan
menyiapkan diri secara mental,maupun finansial.
9. Selama kehamilan,ibu juga mengalami perubahan mood dan
menjadi sensitif.
10. Selama kehamilan,ibu sehat dan tidak merasakan kesulitan.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://www.ebookspdf.org/view
http://id.wikipedia.org/wiki/ Kehamilan com
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan Jakarta: Salemba Medika
Ambarwati, 2008.
http://parekita.wordpress.com/2008/10/17/kehamilan.com

20

Anda mungkin juga menyukai