Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh orang sakit kita harus
terlebihdahulu mengetahui struktur dan fungsi tiap alat dari susunan tubuh manusia yang sehat
dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia
merupakan dasar yang penting dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Dengan mengetahui
struktur dan fungsi tubuh manusia, seorang perawatan professional dapat makin jelas
manafsirkan perubahan yang terdapat pada alat tubuh tersebut.
Anatomi tubuh manusia saling berhubungan antara bagian satu dengan yang lainnya.
Struktur regional mempelajari letak geografis bagian tubuh dan setiap region atau daerahnya
misalnya lengan, tungkai, kepala, dan seterusnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Ada punmasalah yang akan dibahasdalam makalah ini sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan sistem muskuloskeletal?
2. Sebutkan jenis-jenis tulang pada manusia?
3. Sebutkan funggsi tulang?
4. Apasaja gangguan/Kelainan pada system muskuloskeletal?
1.3 TUJUAN
a Tujuan Umum
Untuk memperoleh pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi system mukuloskeletas
Menjadi suatu acuan dalam proses asuhan keperawatan
b Tujuan Khusus
Memahami anatomi system muskuloskeletas
Mengetahui fisiologi system muskuloskeletas
Dapat menjadikan suatu acuan dalam keperawatan

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 TULANG
Tulang adalah organ vital yang berfungsi untuk alat gerak pasif, proteksi alat-alat di
dalam tubuh, pembentuk tubuh metabolism kalsium, mineral dan organ hemopoetik. Komponen-
komponen utama dari jaringan tulang adalah mineral-mineral dan jaringan organik (kolagen dan
proteoglikan). Kalsium dan fosfat membentuk suatu kristal garam (hidroksiapatit), yang
tertimbun pada matriks kolagen dan proteoglikan. Matriks organic tulang disebut juga sebagai
osteoid. Sekitar 70% dari osteoid adalah kolagen tipe I yang kaku dan memberikan ketegangan
tinggi pada tulang. Materi organik lain yang juga menyusun tulang berupa proteoglikan seperti
asam hialuronat.

2. 1.1 Bagian-Bagian Dari Tulang Panjang Yaitu:

a. Diafisis ( batang ) Merupakan bagian tengah tulang yang berbentuk


silinder, bagian ini tersusun dari tulang kortikal yang memiliki kekuatan yang besar.
b. MetafisisAdalah bagian tulang yang melebar di dekat ujung akhir batang. Daerah ini
terutama disusun oleh tulang trabekula atau spongiosa yang mengandung, sumsum
merah.metafisis juga menopang sendi dan menyediakan daerah yang cukup luas untuk
perlekatan tendon pada epifisis.
c. Epifisis adalah pertumbuhan longitudinal pada anak-anak. Bagian ini akan menghilang
pada tulang dewasa. Bagian epifisis yang letaknya dekat dengan sendi tulang panjang
bersatu dengan metafisis sehingga pertumbuhan memanjang tulang terhenti. Seluruh
tulang diliputi oleh lapisan fibrosa yang disebut periosteum, yaitu: yang mengandung
selsel yang berproliferasi dan berperan dalam proses pertumbuhan transversal tulang
panjang.

2. 1.2 Sel Tulang Terdiri Dari:


o Osteoblas

2
Sel tulang yang bertagunag jawab terhadap proses formasi tulang, yaitu; berfungsi dalam
sintesis matrik tulang yang disebut osteoid, suatu komponen protein dalam jaringan
tulang. Selain itu osteoblas juga berperan memulai proses resorpsi tulang dengan cara
memebersihkan permukaan osteoid yang akan diresorpsi melalui berbagai proteinase
netral yang dihasilkan. Pada permukaan osteoblas, terdapat berbagai reseptor permukaan
untuk berbagai mediator metabolisme tulang, termasuk resorpsi tulang, sehingga osteoblas
merupakan sel yang sangat penting pada bone turnoven.

o Osteosit
Sel tulang yang terbenam didalam matriks tulang. Sel ini berasal dari osteoblas, memilliki
juluran sitoplasma yang menghubungkan antara satu osteosit dengan osteosit lainnya dan
juga dengan bone lining cell di permukaan tulang. Fungsi osteosit belum sepenuhnya
diketahui, tetapi diduga berperan pada trasmisi signal dan stimuli dari satu sel ke sel
lainnya. Baik osteoblas maupun osteosit berasal dari sel mesenkimal yang terdapat di
dalam sumsum tulang, periosteum dan mungkin endotel pembuluh darah. Sekali osteoblas
mensintesis osteosid, maka osteoblas akan berubah menjadi osteosit dan terbenam di
dalam osteoid yang disintesisnya.

o Osteoklas
Sel tulang yang bertanggung jawab terhadap proses resorpsi tulang. Pada tulang trabekular
osteoklas akan membentuk cekungan pada permukaan tulang yang aktif yang disebut:
lacuna howship. Sedangkan pada tulang kortikal, osteoklas akan membentuk kerucut
sedangkan hasil resorpsinya disebut: cutting cone, dan osteoklas berada di apex kerucut.
Osteoklas merupakan sel raksasa yang berinti banyak, tetapi berasal dari sel hemopoetik
mononuklear.

2. 1.3 Rangka Tubuh Manusia Memiliki Fungsi Utama Sebagai Berikut:

1. Memberi bentuk tubuh.

3
Rangka menyediakan kerangka bagi tubuh sehingga menyokong dan menjaga bentuk
tubuh.

2. Tempat melekatnya otot.

Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia menjadi tempat melekatnya otot.
Tulang dan otot ini bersama-sama memungkinkan terjadinya pergerakan pada manusia.

3. Pergerakan.

Pergerakan pada hewan bertulang belakang (vertebrae) bergantung kepada otot rangka,
yang melekat pada rangka tulang.

4. Sistem kekebalan tubuh.

Sumsum tulang menghasilkan beberapa sel-sel imunitas. Contohnya adalah limfosit B


yang membentuk antibodi.

5. Perlindungan.

Rangka tubuh melindungi beberapa organ vital yakni:

o Tulang tengkorak melindungi otak, mata, telinga bagian tengah dan dalam.

o Tulang belakang melindungi sumsum tulang belakang.

o Tulang rusuk, tulang belakang, dan tulang dada melindungi paru-paru dan
jantung.

o Tulang belikat dan tulang selangka melindungi bahu.

o Tulang usus dan tulang belakang melindungi sistem ekskresi, sistem pencernaan,
dan pinggul.

o Tulang tempurung lutut dan tulang hasta melindungi lutut dan siku.

o Tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki melindungi pergelangan tangan


dan pergelangan kaki.

6. Produksi sel darah.


Rangka tubuh adalah tempat terjadinya haematopoiesis, yaitu tempat pembentukan sel
darah. Sumsum tulang merupakan tempat pembentukan sel darah. Terutama di
tulang pipih contoh : tulang dada / pada corpus sterni
7. Penyimpanan.

4
Matriks tulang dapat menyimpan kalsium dan terlibat dalam metabolisme kalsium.
Sumsum tulang mampu menyimpan zat besi dalam bentuk ferritin dan terlibat dalam
metabolisme zat besi.

2. 1.4 Pengelompokan Rangka Manusia


Rangka manusia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu bagian poros tubuh
(aksial) dan bagian alat gerak (apendikular). Bagian aksial terdiri atas 80 tulang pada manusia
dewasa umumnya. Sedangkan bagian apendikular terdiri atas 126 tulang pada manusia dewasa
umumnya.

1. Skeleton Aksial
Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan
dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan
Skeleton aksial terdiri dari:

a. Tulang Tengkorak
Tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala.
Tulang tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan empat
belas tulang yang menyusun bagian wajah. tulang tengkorak bagian kepala
merupakan bingkai pelindung dari otak. Jenis-jenis tulang tengkorak adalah:
Tulang tengkorak bagian kepala terdiri dari:

bagian parietal : tulang dahi

bagian temporal : tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga

bagian occipitas : daerah belakang daritengkorak

bagian spenoid : berdekatan dengan tulang rongga mata, seperti


tulang baji

bagian ethmoid : tulang yang menyususn rongga hidung

5
Sendi yang terdapat diantara tulang-tulang tengkorak merupakan sendi
mati yang disebut sutura.

Tulang tengkorak bagian wajah terdiri dari:

rahang bawah --> menempel pada tulang tengkorak bagian


temporal. hal tersebut merupakan satu-satunya hubungan antar
tulang dengan gerakan yang lebih bebas

Rahang bawah --> menyusun sebagian dari hidung, dan langit-


langit

palatinum (tulang langit0langit) --> menyusun sebagian dari


rongga hidung dan bagian atas dari atap rongga mulut

zigomatik --> tulang pipi

tulang hidung

Tulang lakrimal --> sekat tulang hidung

6
b. Tulang dada
Tulang dada termasuk tulang pipih, terletak di bagian tengah dada. pada sisi kiri
dan kanan tulang dada terdapat tempat lekat dari rusuk. bersama-sama dengan
rusuk, tulang dada memberikan perlindungan pada jantung, paru-paru dan
pembuluh darah besar dari kerusakan.

Tulang dada tersusun atas 3 tulang yaitu:

tulang hulu / manubrium. terletak di bagian atas dari tulang dada, tempat
melekatknya tulang rusuk yang pertama dan kedua

Tulang badan / gladiolus, terletak dibagian tengah, tempat melekatnya


tulang rusuk ke tiga sampai ke tujuh, gabungan tulang rusuk ke delapan
sampai sepuluh.

7
Tulang taju pedang / xiphoid process, terletak di bagian bawah dari
tulang dada. Tulang ini terbentuk dari tulang rawan

c. Tulang Rusuk
Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. bersama-sama dengan
tulang dada membentuk rongga dada untuk melindungi jantung dan paru-paru.
Tulang rusuk dibedakan atas tiga bagian yaitu:

Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada
bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan
ujung depannya berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang
rawan

Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran
lebih pendek dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang
berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ketiga ujung
tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang melekatkannya pada
satu titik di tulang dada

8
Rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang
berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya
bebas.

Tulang rusuk memiliki beberapa fungsi diantaranya


1. melindungi jantung dan paru-paru dari goncangan.
2. melindungi lambung, limpa dan ginjal.
3. membantu pernapasan.

d. Ruas-ruas tulang belakang


Ruas-ruas tulang belakang disebut juga tulang belakang disusun oleh 33 uah
tulang dengan bentuk tidak beraturan. ke 33 buah tulang tersebut terbagai atas 5
bagian yaitu:

tujuh ruas pertama disebut tulang leher. ruas pertama dari tulang leher
disebut tulang atlas, dan ruas kedua berupa tulang pemutar atau poros.
bentuk dari tulang atlas memungkinkan kepala untuk melakukan gerakan
atau goyangan "ya" atau goyangan "tidak"

Dua belas ruas berikutnya membentuk tulang punggung. Ruas-ruas tulang


punggung pada bagian kiri dan kanannya merupakan tempat melekatnya
tulang rusuk

9
Lima ruas berikutnya merupakan tulang pinggang. Ukuran tulang pinggang
lebih besar dibandingkan tulang punggung. Ruas-ruas tulang pinggang
menahan sebagian besar berat tubuh dan banyak melekat otot-otot

Lima ruas tulang kelangkangan (sacrum), yang menyatu, berbentuk segitiga


terletak dibawah ruas-ruas tulang pinggang.

bagian bawah dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang ekor (coccyx),
tersusun atas 3 sampai dengan 5 ruas tulang belakang yang menyatu.

Ruas-ruas tulang belakang berfungsi untuk menegakkan badan dan menjaga


keseimbangan. menyokong kepala dan tangan, dan tempat melekatnya otot,
rusuk dan beberapa organ.

2. Skeleton Apendikular
Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial. Skeleton
axial terdiri dari :
a. Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas:

10
1. Humerus / tulang lengan atas. Termasuk kelompok tulang panjang /pipa, ujung
atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat. pada bagian bawah
memiliki dua lekukan merupakan tempat melekatnya tulang radius dan ulna

2. Radius dan ulna / pengumpil dan hasta. Tulang ulna berukuran lebih besar
dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat di humerus. Tulang radius
memiliki kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah dibandingkan
ulna.

3. karpal / pergelangan tangan. tersusun atas 8 buah tulang yang saling


dihubungkan oleh ligamen

4. metakarpal / telapak tangan. Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas
berhubungan dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian bawah
berhubungan dengan tulang-tulang jari (palanges)

5. Palanges (tulang jari-jari). tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun
atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah tulang.

Tulang anggota gerak atas (extremitas superior)

11
b. Tulang anggota gerak bawah disusun oleh tulang:

1. Femur / tulang paha. Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai


dari gelang panggul sampai ke lutut.

2. Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis. Bagian pangkal
berhubungan dengan lutut bagian ujung berhubungan dengan pergelangan
kaki. Ukuran tulang kering lebih besar dinandingkan tulang betis karena
berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan
tempat melekatnya beberapa otot

3. Patela / tempurung lutut. terletak antara femur dengan tibia, bentuk


segitiga. patela berfungsi melindungi sendi lutut, dan memberikan
kekuatan pada tendon yang membentuk lutut

4. Tarsal / Tulang pergelangan kaki. Termasuk tulang pendek, dan tersusun


atas 8 tulang dengan salah satunya adalah tulang tumit.

5. Metatarsal / Tulang telapak kaki. Tersusun atas 5 buah tulang yang


tersesun mendatar.

6. Palanges / tulang jari-jari tangan. Tersusunetiap jari tersusun atas 3 tulang


kecuali tulang ibu jari atas 14 tualng.

12
Tulang anggota gerak bawah (ekstremitas inferior)

c. Tulang gelang bahu disebut juga tulang pectoral bahu tersusun atas 4 buah
tulang yaitu 2 tulang belikat (skapula) dan 2 tulang selangka ( klavikula).

Tulang gelang bahu (klavikula dan scapula / belikat dan selangka)


Tulang selangka berbentuk seperti huruf "S", berhubungan dengan tulang lengan
atas (humerus) untuk membentuk persendian yang menghasilkan gerakan lebih
bebas, ujung yang satu berhubungan dengan tulang dada sedangkan ujung
lainnya berhubungan dengan tulang belikat. Tulang belikat (skapula) berukuran
besar, bentuk segitiga dan pipih, terletak pada bagian belakang dari tulang rusuk.

13
Fungsi utama dari gelang bahu adalah tempat melekatnya sejumlah otot yang
memungkinkan terjadinya gerakan pada sendi.

d. Gelang Panggul
Tulang gelang panggul terdiri atas dua buah tulang pinggung. Pada anak anak
tulang pinggul ini terpisah terdiri atas tiga buah tulang yaitu :
1. illium (bagian atas)
2. tulang ischiun (bagian bawah) dan
3. tulang pubis (di bagian tengah).

Dibagian belakang dari gelang panggul terdapat tulang sakrum yang merupakan
bagian dari ruas-ruas tulang belakang. Pada bagian depan terdapat simfisis pubis
merupakan jaringan ikat yang menghubungkan kedua tulang pubis. Fungsi gelang
panggung terutama untuk mendukung berat badan bersama-sama dengan ruas
tulang belakang. melindungi dan mendukung organ-organ bawah, seperti kandung
kemih, organ reproduksi, dan sebagai tempat tumbuh kembangnya janin.

2.2 JENIS TULANG


Jenis tulang yang menyusun tubuh manusia secara umum dibedakan atas 4 kelompok yaitu:

Tulang panjang : terdapat pada t. lengan atas (humerus), t. radius / pengumpil, t.


ulna / hasta, t. metakarpal / telapak tangan

Tulang pendek: terdapat pada tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki

14
Tulang pipih : terdapat pada tulang rusuk, t. dada, t. tengkorak, dan gelang bahu

Tulang tidak beraturan: terdapat pada beberapa tulang tengkorak, dan ruas-ruas
tulang belakang.

2.3 STRUKTUR TULANG


Tulang keras memiliki dua macam bentuk yaitu tulang kompak yang padat dan keras dan
tulang spons yang berlubang-lubang dan rapuh. Tulang kompak bentuknya padat, keras dan
membentuk perlindungan luar untuk jaringan tulang lainnya.
Tulang spons terletak di bagian dalam dari tulang kompak, rapuh dan memiliki banyak pori
atau rongga-rongga. tulang spons terdapat pada ujung-ujung dari tulang kompak.
Jaringan tulang disusun oleh beberapa bentuk sel tulang, yang terdapat dalam cairan
ekstraseluler (matriks) berupa garam-garam anorganik (sebagain besar berupa kalsium dan
fosfor). garam-garam organik inilah yang memberikan kekuatan pada tulang dan serabut

15
kolagen yang memberikan sifat elastis pada tulang.

2.4 SEL TULANG


Ada lima jenis sel tulang dalam jaringan tulang, yaitu:

Sel Osteogenik: yang memberikan tanggapan terhadap trauma, seperti fraktur (patah
tulang). Sel ini memberikan perlindungan pada tulang dan membentuk sel-sel baru,
sebagai pengganti sel-sel yang rusak

Sel osteoblast: merupakan sel-sel pembentuk sel tulang. Sel ini melakukan kegiatan
sintesis dan sekresi mineral-mineral keseluruh subtansi dasar dan subtansi pada daerah
yang memiliki kecepatan metabolisme yang tinggi

Sel osteosit: merupakan sel tulang dewasa yang terbentuk dari sel osteoblas. Sel-sel
tulang ini membentuk jaringan tulang disekitarnya. Sel osteosit memelihara kesehatan
tulang, menghasilkan enzim dan mengendalikan kandungan mineral dalam tulang, juga
mengontrol pelepasan kalsium dari tulang ke darah.

16
Sel osteoklas: merupakan sel tulang yang besar, berfungsi untuk menghancurkan jaringan
tulang. Sel osteoklas berperan penting dalam pertumbuhan tulang, penyembuhan, dan
pengaturan kembali bentuk tulang

sel pelapis tulang: dibentuk oleh osteoblas disepanjang permukaan tulang orang dewasa.
sel tulang ini mengatur pergerakan kalsiun dan fosfat dari dan kedalam tulang.

2.5 OSIFIKASI
Osifikasi adalah proses pembentukkan tulang keras dari tulang rawan (kartilago). Ada
dua jenis osifikasi yaitu osifikasi intramembran dan osifikasi endokondral. Tulang keras
dapat terbentuk baik melalui proses osifikasi intamembran, osifikasi endokondral atau
kombinasi keduanya.
osifikasi intra membran berasal dari mesenkim yang merupakan cikal bakal dari tulang.
pada proses perkembangan hewan vertebrata terdapat tiga lapisan lembaga yaitu ektoderm,
medoderm, dan endoderm. mesenkim merupakan bagian dari lapisan mesoderm, yang
kemudian berkembang menjadi jaringan ikat dan darah. Tulang tengkorak berasal langsung
dari sel-sel mesenkim melalui proses osifikasi intramembran.
Osifikasi endokondral adalah pergantian tulang rawan menjadi tulang keras selama
proses pertumbuhan. proses osifikasi ini bertanggung jawab pada pembentukkan sebagian
besar tulang manusia. Pada proses ini sel-sel tulang (osteoblas) aktif membelah dan muncul
dibagian tengah dari tulang rawan yang disebut center osifikasi. Osteoblas selanjutnya
berubah menjadi osteosit, sel-sel tulang dewasa ini tertanam dengan kuat pada matriks
tulang.
Sebagian besar tulang juga dapat terbentuk dari gabungan osifikasi intramembran dan
osifikasi endokondral. pada proses ini sel mesenkim berkembang menjadi kondroblast yang
aktif membelah. sel-sel kondroblas yang besar mensekresikan matriks yang berupa kondrin.
kondroblas berubah menjadi osteoblas yang menghasilkan osteosit dan menghasilkan mineral
untuk membentuk matriks tulang.
Tulang keras dewasa merupakan jaringan hidup yang tersusun atas komponen organik
dan komponen mineral. Komponen organik terdiri atas protein berupa serabut kolagen,
matriks ekstraseluler dan fibroblast, dengan sel-sel hidup yang menghasilkan kolagen dan
matriks.
komponen mineral tersusun atas kalsium karbonat yang memberikan kekuatan dan
kekakuan pada tulang. Selama kehidupan individu, osteoblas terus mensekresikan mineral,

17
sedangkan osteoklast terus mengabsorb mineral. pasien rawat inap dan astronot, tulangnya
serikali rapuh disebabkan proses reabsorbsi oleh osteoklast lebih cepat dibandingkan proses
sekresi oleh osteoblast. Tulang-tulang orang yang telah berumur rapuh disebabkan komponen
mineral dalam tulang tersebut mulai menurun produksinya.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh dengan baik
secara keseluruhan maupun bagian bagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan
yang lain.Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan dari tiap tiap
jaringan tubuh atau bagian dari alat alat tubuh dan sebagainya.
Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan, berlangsung terus sampai dekade
kedua dalam susunan yang teratur.

18
Sistem muskuloskeletal merupakan suatu system yang dibentuk oleh tulang, sendi dan
otot.
Tulang (system skelet)
Ada 206 tulang dalam tubuh manusia, terbagi 4 kategori :
1. Tulang panjang
2. Tulang pendek
3. Tulang pipih
4. Tulang tak teratur, tulang pada wajah dan vertebra.

3.2 SARAN

Saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi perbaikan makalah ini.
Bagi para pembaca dan rekan-rekan lainnya, jika ingin menambah wawasan dan ingin
mengetahui lebih jauh maka kami mengharapkan dengan rendah hati agar membaca
buku-buku ilmiah.

DAFTAR PUSTAKA

Apley, A. Graham , Buku Ajar Ortopedi dan Fraktur Sistem Apley, Widya Medika, Jakarta, 1995.

Carpenito, Lynda Juall, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, EGC, Jakarta, 1999.

Dudley, Hugh AF, Ilmu Bedah Gawat Darurat, Edisi II, FKUGM, 1986.

Ignatavicius, Donna D, Medical Surgical Nursing : A Nursing Process Approach, W.B. Saunder
Company, 1995.

Keliat, Budi Anna, Proses Perawatan, EGC, Jakarta, 1994.

Long, Barbara C, Perawatan Medikal Bedah, Edisi 3 EGC, Jakarta, 1996.

19
Oswari, E, Bedah dan Perawatannya, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1993.

Price, Evelyn C, Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis, Gramedia, Jakarta 1997.

20

Anda mungkin juga menyukai