Anda di halaman 1dari 41

Tugas Presentasi

Rangka
Kelompok 1

Guru Pembimbing: Samsar S.pd


ANGGOTA KELOMPOK

Cellsy Safitri Farhan Abdul Mussawir Anatasya suciwati

Zhahza NurHalizah
AllRezky
Awaluddin Hidayat Aisyah Putri kirana

Wd.Suci Zahra Jumadil hidayat Wulan Wildan Ningsih


Perbedaan Rangka dan Tulang

Rangka adalah tulang-tulang manusia yang


bersambungan dan tersusun secara teratur. Susunan
tulang-tulang yang saling berhubungan ini membentuk
suatu sistem fungsi, sehinga tubuh dapat berdiri,
membungkuk, duduk, dan lain sebagainya.

Tulang adalah organ keras dari semua jaringan dalam


tubuh yang bersifat kuat dan kaku serta sulit
dibengkokkan. Tulang merupakan jaringan yang tersusun
oleh sel dan matriks kolagen.
Jenis Rangka

Sistem rangka pada manusia dibagi menjadi dua, yaitu


rangka aksial yang membentuk sumbu vertikal tubuh dan
rangka apendikular. Berikut ini penjelasannya:

1. Kerangka Aksial
Ada 80 jenis tulang yang masuk ke dalam golongan rangka
aksial. Tulang-tulang tersebut antara lain 22 tulang di bagian
tengkorak atau tulang kepala, tulang hyoid yang berada di
bagian leher, 12 tulang rusuk, 24 tulang belakang, dan tulang
di telinga.
2. Kerangka Apendikular
Kemudian, untuk rangka apendikular terdiri dari 126
tulang. Rangka apendikular terbentuk mulai dari lengan,
kaki, dan tulang yang menempel dengan rangka aksial.
Beberapa tulang yang masuk ke dalam rangka
apendikular, yaitu tulang selangka, tulang belikat,
tungkai atas, tulang panggul, tulang paha femur, dan
tulang kaki.nis tulang yang masuk ke dalam golongan
rangka aksial. Tulang-tulang tersebut antara lain 22
tulang di bagian tengkorak atau tulang kepala, tulang
hyoid yang berada di bagian leher, 12 tulang rusuk, 24
tulang belakang, dan tulang di telinga.
Fungsi Rangka

1. Memberikan Bentuk Tubuh dan Menegakkan Tubuh


Rangka memberikan bentuk tubuh serta menegakkan tubuh seseorang. Tinggi dan rendahnya
postur tubuh bergantung pada rangka. Susunan tulang-tulang tengkorak dan tulang pada
bagian depan memberikan fungsi untuk membentuk tubuh manusia.

2. Tempat Pembentukan Sumsum Kuning


Sumsum kuning adalah adalah tempat menyimpan lemak. Lemak sebagai sumber energi
cadangan pada manusia ini terdapat pada rangka manusia. Jadi secara tak langsung
berfungsi sebagai tempat penyimpanan energi pada tubuh.

3. Menyimpan Mineral
Sekitar 62% matriks tulang tersusun dari garam anorganik terutama kalsium fospat dan
kalsium karbonat. Dan ada sekitar 99% kalsium ada pada rangka tubuh. Rangka tubuh
yang terdiri dari tulang-tulang ini sebagai tempat menyimpan kalsium dan fosfor. Kalsium
berfungsi sebagai kontaksi otot dan pembekuan darah. Fosfor berfungsi sebagai
pembentukan ATP.
4. Sebagai Fungsi Imunologis
Fungsi rangka ini sebagai tempat menghasilkan sel-sel imunitas atau kekebalan tubuh
yang ada dalam sumsum tulang.

5. Sebagai Tempat Melekatnya Otot


Fungsi rangka manusia selanjutnya adalah sebagai tempat melekatnya otot-otot. Rangka
dan otot sebagai dua bagian tubuh yang tak terpisahkan. Rangka dan otot bekerjasama
dalam memudahkan manusia bergerak, misalnya menggerakkan lengan, kaki, leher dan
sebagainya. Tanpa adanya otot, rangka tubuh tidak dapat bergerak dan tubuh akan kaku.
6. Sebagai Pelindung Organ-organ
Rangka tubuh manusia yang merupakan susunan tulang adalah bagian tubuh yang paling
keras. Maka dari itu fungsi rangka juga dapat melindungi organ-organ yang ada dalam
pada tubuh manusia.
7. Tempat Menghasilkan Sel Darah Merah
Komponen sel-sel darah merah berasal dari rangka tubuh. Fungsi rangka ini memberikan
tempat sebagai pembentukan darah merah dan darah putih. biasanya rangka yang
mampu menjadi tempat pembentukan sel-sel darah ini pada tulang pipa dan tulang
paha.
Susunan Rangka orang Dewasa
Susunan rangka orang dewasa terdiri dari berbagai tulang
yang membentuk kerangka tubuh. Ini adalah susunan
utama rangka orang dewasa:

•Tulang Tengkorak (Cranium): Melindungi otak dan


membentuk tengkorak kepala.
•Tulang Tulang Belakang (Vertebrae): Membentuk tulang
belakang atau columna vertebralis yang melindungi
sumsum tulang belakang.
•Tulang Dada (Ribs): Terdapat 12 pasang tulang rusuk yang
melindungi organ dalam dada seperti jantung dan paru-
paru.
•Tulang Bahu (Clavicle) dan Lengan Atas (Humerus): Membentuk
kerangka lengan atas.
•Tulang Lengan Bawah (Radius dan Ulna): Membentuk kerangka
lengan bawah.
Tulang Pinggul (Pelvis): Membentuk dasar tulang belakang dan
menghubungkan kaki dengan tubuh.
•Tulang Panggul (Femur): Merupakan tulang paha, tulang
terpanjang dalam tubuh.
•Tulang Kaki (Fibula dan Tibia): Membentuk kerangka kaki.
•Tulang Kaki (Metatarsals) dan Jari Kaki (Phalanges): Membentuk
kerangka kaki dan jari kaki.
•Tulang Bahu (Scapula): Membentuk kerangka bahu.
•Tulang Tangan (Metacarpals) dan Jari Tangan (Phalanges):
Membentuk kerangka tangan dan jari tangan.
Bagian-bagian Tulang Tengkorak
Bagian Tulang Kepala:
1. Tulang depan
Tulang depan atau tulang dahi mampu menopang bagian depan dan
belakang tengkorak. Bagian luar dalam struktur tulang ini berbentuk pipih dan
bagian dalamnya cekung. Fungsi utama tulang depan adalah melindungi otak
dan menopang struktur kepala, seperti rongga hidung dan mata.
2. Tulang parietal
Tulang parietal merupakan sepasang tulang pipih yang terletak di kedua sisi
kepala, tepatnya di belakang tulang depan. Tulang ini sering disebut juga
dengan tulang ubun-ubun.
3. Tulang temporal
Tulang temporal atau tulang pelipis terletak di bawah setiap tulang parietal.
Tulang ini merupakan sepasang tulang yang berbentuk tidak beraturan dan
mengelilingi bagian tengah dan dalam telinga. Bagian bawahnya terhubung
dengan tulang rahang yang membantu mulut terbuka dan tertutup.
4. Tulang oksipital
Tulang oksipital adalah tulang pipih berbentuk trapesium yang terletak di bagian tengkorak paling
belakang. Tulang ini memiliki lubang yang bertindak sebagai penghubung antara sumsum tulang
belakang dan otak.
Secara khusus, tulang oksipital berfungsi melindungi bagian di otak yang memproses penglihatan. Selain
itu, tulang ini juga berperan dalam pergerakan tubuh, keseimbangan, serta kemampuan melihat dan
berinteraksi.
5. Tulang sphenoid
Tulang sphenoid atau tulang baji termasuk tulang tidak beraturan yang berada di tengah tengkorak,
tepatnya bawah tulang dahi dan di depan tulang oksipital. Tulang ini mencakup lebar tengkorak dan
membentuk sebagian besar dasar tengkorak manusia.
Sama seperti tulang kepala lainnya, tulang spenoid memiliki fungsi untuk melindungi struktur otak dan
saraf. Selain itu, bagian belakang tulang ini juga berperan dalam proses mengunyah dan berbicara.
6. Tulang etmoid
Tulang etmoid adalah salah satu tulang paling kompleks yang terletak di antara kedua mata. Tulang ini
hanya seukuran es batu, beratnya ringan, dan berbentuk seperti spons yang membantu membentuk
rongga mata dan rongga hidung.
Rongga sinus yang terdapat di dinding tulang etmoid juga memiliki fungsi penting, termasuk memproduksi
lendir untuk menangkap alergen berbahaya, meringankan kepala, dan membentuk nada vokal.
Bagian Tulang Wajah:

Tulang pipi
Tulang pipi atau tulang zigomatik terletak tepat di bawah kedua mata. Tulang ini berbentuk
seperti persegi panjang yang menjulur ke atas ke sisi luar mata dan ke bawah di dekat
rahang.Bagian depan tulang pipi yang lebih tebal dan bergerigi berfungsi sebagai struktur
yang menyatukan tulang wajah sekaligus melindungi arteri, saraf, vena, dan organ yang
berada di bawah permukaan kulit.
Tulang rahang atas
Rahang atas terdiri dari 2 tulang maksila berbentuk piramida yang menyatu di tengah. Kedua
tulang ini terletak di bagian tengah wajah yang memisahkan rongga hidung dan mulut.
Tulang rahang atas berisi sinus maksilaris yang ada di setiap sisi hidung.
Tulang rahang membantu menegaskan bentuk wajah. Selain itu, tulang ini merupakan tempat
tumbuhnya gigi atas serta membentuk langit-langit mulut dan bagian bawah rongga mata.
Tulang Lakrimal
Tulang lakrimal terletak di rongga mata. Tulang berbentuk persegi panjang ini terdiri
dari dua permukaan, satu menghadap hidung dan satunya lagi menghadap mata.
Tulang lakrimal termasuk bagian dari sistem produksi air mata yang membentuk
struktur dan menopang mata.
Tulang hidung
Setiap manusia memiliki dua tulang hidung yang terletak di bagian tengah atas wajah,
tepatnya di antara tulang dahi dan tulang rahang atas. Tulang ini membentuk jembatan
hidung yang ukuran serta bentuknya kecil dan lonjong, tetapi bisa berbeda-beda pada
setiap orang.Tulang hidung berfungsi untuk mengikat tulang rawan yang membentuk kontur
hidung manusia.
Tulang rahang bawah
Tulang rahang bawah atau tulang mandibula adalah tulang terbesar pada tengkorak manusia.
Bentuk tulang rahang bawah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian melengkung secara
horizontal yang membentuk garis rahang bawah dan vertikal yang terhubung pada kedua sisi
tubuh.

Tulang palatina
Tulang palatina merupakan tulang yang membantu membentuk rongga hidung, rongga bawah
mata, dan langit-langit mulut. Tulang ini berbentuk huruf L yang terletak di bagian bawah
tengkorak, tepatnya di belakang tulang rahang atas dan di depan langit-langit mulut.Secara
klinis, tulang-tulang ini adalah rumah bagi saraf palatine yang berfungsi sebagai pemberi
sinyal rasa sakit pada gigi dan mulut.
Bagian- bagian Tulang Badan
Tulang badan merupakan kelompok tulang yang membentuk badan. Tulang
badan dibentuk oleh berbagai ruas-ruas tulang.
Ada lima macam ruas-ruas tulang yang membentuk tulang badan, yakni:

Tulang belakang
Tulang belakang berbentuk tulang pendek dan berjumlah 33
ruas.Tulang belakang bentuknya melengkung jika dilihat dari
samping. Lengkungan itu berfungsi untuk menunjang
keseimbanganbadan.
Tulang dada
Tulang dada berbentuk pipih dengan panjang sekitar 15
sentimeter. Terletak di bagian tangah dada dan merupakan
tempat tulang rusuk sejati.

Tulang rusuk
Tulang rusuk pada manusia berjumlah 12 pasang dan
berbentuk pipih. Dalam tulang rusuk dibagi tiga jenis, yakni
tulang rusuk senjadi yang berjumlah tujuh pasang.
Selanjutnya tulang rusuk palsu berjumlah tiga pasang, dan
tulang rusuk melayang yang berjumlah dua pasang.
Gelang bahu
Gelang bahu tersusun atas dua pasang tulang,
yakni tulang selangka dan tulang belikat.

Gelang panggul
Pada gelang panggul tersusun tiga pasang tulang
yang saling berhubungan satu sama lain.
Fungsi Tulang Anggota Gerak
Tulang anggota gerak memiliki beberapa fungsi penting dalam tubuh manusia:

Dukungan Struktural: Tulang-tulang anggota gerak memberikan kerangka tubuh yang memberikan
struktur dan dukungan untuk tubuh. Mereka mencegah tubuh kita dari runtuh dan memberikan
bentuk yang tegak.

Perlindungan: Beberapa tulang, seperti tulang tengkorak dan tulang rusuk, melindungi organ-
organ vital seperti otak, mata, dan jantung dari cedera fisik.

Pergerakan: Tulang-tulang anggota gerak berperan penting dalam pergerakan tubuh. Mereka
menyediakan tempat melekatnya otot-otot yang digunakan untuk bergerak dan melakukan
aktivitas sehari-hari.

Produksi Darah: Sumsum tulang, yang terletak di dalam tulang panjang, adalah tempat di mana
sel-sel darah, seperti sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit, diproduksi.
Penyimpanan Mineral: Tulang juga bertindak sebagai penyimpanan mineral penting,
seperti kalsium dan fosfor. Tubuh dapat mengambil mineral ini dari tulang saat
dibutuhkan untuk berbagai fungsi biologis.

Pembuatan Sel Darah: Tulang menghasilkan sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), dan trombosit dalam sumsum tulang. Ini adalah proses yang disebut
hematopoiesis.

Dukungan untuk Tubuh: Tulang-tulang anggota gerak mendukung tubuh saat berdiri dan
berjalan. Mereka juga membantu dalam menjaga keseimbangan dan stabilitas tubuh.

Perubahan Bentuk: Tulang-tulang anggota gerak dapat berubah bentuk dan ukuran
seiring pertumbuhan dan perkembangan individu, terutama selama masa kanak-kanak
dan remaja.

Penyimpanan Energi: Lemak dapat disimpan dalam sumsum tulang sebagai sumber
energi cadangan
Jenis Jenis Tulang Berdasarkan Bentuk
1. Tulang Panjang
Tulang panjang memiliki rongga dan
memiliki tanggung jawab sebagai
penopang dari kerangka tubuh manusia.
Contoh dari tulang panjang antara lain
adalah tulang paha (femur), tulang betis
(fibula), tulang kering (tibia), tulang
telapak kaki (metatarsal), dan tulang
telapak tangan (metacarpal), jari-jari
(phalang), serta tulang yang membentuk
lengan yaitu humerus, ulna, dan radius.
2. Tulang Sesamoid
Tulang sesamoid merupakan tulang yang tertanam
pada tendon atau jaringan ikat yang
menghubungkan jaringan otot dengan tulang. Tulang
bulat kecil ini pada umumnya dapat ditemukan pada
tendon tangan, lutut, ataupun kaki. Tulang sesamoid
berfungsi untuk melindungi tendon dari tekanan
pada sendi dan meningkatkan efisiensi sendi. Contoh
tulang ini adalah tempurung lutut (patella). Tulang
bulat kecil ini pada umumnya dapat ditemukan pada
tendon tangan, lutut, ataupun kaki. iki rongga dan
memiliki tanggung jawab sebagai penopang dari
kerangka tubuh manusia
3. Tulang Pipih

Macam tulang berdasarkan bentuknya yang berikutnya


adalah tulang pipih. Tulang ini akan memiliki ukuran yang
sangat tipis, teteapi ukuran dan bentuknya juga akan sangat
bervariasi. Tulang ini akan memiliki area di permukaan yang
melindungi otot yang terdapat pada tulang tersebut. Contoh
tulang pipih antara lain tulang rusuk (rib), tulang tengkorak
(cranial), tulang dada (sternum), dan tulang belikat
(scapula).
4. Tulang Pendek

Tulang pendek biasanya memiliki ukuran kira-kira


sepanjang lebar dan memiliki bentuk seperti dadu
² ataupun bundar. Tulang ini memiliki tugas pokok untuk
memungkinkan Anda menggerakkan tubuh. Contoh dari
tulang pendek ini antara lain tulang yang akan
membentuk pergelangan kaki (tarsal) dan tulang
membentuk pergelangan tangan (carpal).
5. Tulang Tak Beraturan
Tulang tak beratur ini memiliki bentuk yang tidak sesuai dengan tulang
panjang, pendek ataupun pipih. Contoh tulang yang termasuk dalam
kategori ini adalah tulang belakang (vertebrae), tulang sacrum, tulang
ekor (coccygeal), serta sebagian tulang yang membentuk wajah
seperti tulang baji (sphenoid), tulang pipi (zygomatic), dan tulang
ethmoid. Tulang ini memiliki tugas pokok untuk memungkinkan Anda
menggerakkan tubuh. Contoh dari tulang pendek ini antara lain tulang
yang akan membentuk pergelangan kaki (tarsal)
dan tulang membentuk pergelangan tangan
(carpal).
Jenis Tulang Berdasarkan Zat Penyusun
Tulang keras
Sering juga disebut osteon. Tulang keras adalah tulang sejati yang berfungsi
mendukung dan melindungi organ tubuh. Tulang ini berperan penting dalam
menyokong sebagian besar aktivitas manusia. Sebab, osteon membentuk rangka
tubuh manusia. Adapun zat penyusun tulang keras adalah osteoblas (sel pembentuk
tulang). Biasanya dijumpai dalam ruang antarsel. Fungsi Tulang pada Makhluk Hidup
Osteoblas mengandung banyak zat kapur dan sedikit zat perekat. Oleh sebab itu, jenis
tulang ini bersifat keras dan kaku
Tulang rawan
Sering juga disebut kartilago.Tulang rawan adalah jenis tulang yang disusun oleh
sel tulang rawan. Berbeda dengan tulang keras, jenis tulang ini bersifat lentur,
karena ada ruang di antara sel tulang rawannya. Jika tulang keras adalah
pembentuk rangka manusia ketika dewasa, tulang rawan menjadi penyangga
tubuh di tahap embrio. Seiring berjalannya waktu, tulang rawan akan digantikan
oleh osteon, meski tak semua
Tulang Kompak

Tulang kompak atau bisa juga disebut tulang kortikal merupakan tulang padat di
dalam tubuh. Matriks dari tulang ini sangat kokoh.
Isi di dalam tulang ini berupa organik substansi dasar serta garam organik secara
penuh. Hanya tersisa ruang kosong yang kecil berisi osteosit atau sel tulang.
Tulang kompak atau bisa juga disebut tulang kortikal merupakan tulang padat di
dalam tubuh. Matriks dari tulang ini sangat kokoh.
Isi di dalam tulang ini berupa organik substansi dasar serta garam organik secara
penuh. Hanya tersisa ruang kosong yang kecil berisi osteosit atau sel tulang.
Tulang kortikal memberi dukungan struktural pada pembentukan tubuh hewan.
Dalam tulang ini terdapat sistem haversian yang terkemas dengan rapat.
Fungsinya adalah untuk membentuk apa yang tampak menjadi massa padat.
Haversian atau anal oteonik juga mengandung pembuluh darah yang sejajar.
Pembuluh darah tersebut berada sejajar dengan sumbu tulang dan saling
berhubungan.

Zat Penyusun Tulang Kompak


Pada tulang kortikal terdapat dua lapisan fibrovaskular yang mengelilinginya.
Dalam fibrovaskular tersebut terdapat sel-sel tetap osteogenik.
Di lapisan terluar, ada periosteum. Sedangkan pada jaringan dalam, ada
endosteum yang terletak antara kompakta dan ruang medular.
Jika melihat dari pengertian tulang kompak yang padat, ketebalannya
merupakan hasil dari deposisi subperiosteal tulang.
Proses Pembentukan Tulang
Proses terbentuknya tulang dikenal juga dengan istilah osteogenesis atau osifikasi.
Proses osifikasi terjadi karena peranan sel pembentuk tulang yang dikenal dengan
istilah sel osteoblas. Selain sel osteoblas, ada juga sel osteosit atau sel tulang
dewasa dan sel osteoklas yang memiliki fungsi untuk memecah sekaligus menyerap
kembali tulang-tulang yang rusak. Osifikasi atau proses pembentukan tulang
sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu osifikasi intramembran dan osifikasi
endokondral.

● Osifikasi Intramembran
Proses pembentukan tulang ini terbilang jarang terjadi. Hal ini disebabkan
karena pembentukan tulang jenis intramembran hanya terjadi pada tulang
tengkorak yang rata, seperti parietal, sebagian tulang maxilla, dan sebagian
tulang temporal. Tulang yang terbentuk dari proses ini kemudian diendapkan di
antara dua membran berserat.
Ada empat tahap dalam proses pembentukan tulang tipe osifikasi
intramembran. Di antaranya:
1. Pembentukan Pusat Osifikasi
Dalam tahap pembentukan pusat osifikasi, sel induk yang berada dalam
mesenkim dibedakan menjadi sel-sel osteoblas. Nantinya sel-sel tersebut akan
membentuk pusat osifikasi.

2. Pembentukan Matriks
Di tahap ini, sel osteoblas memproduksi serat berupa protein yang membentuk
osteoid atau matriks tulang. Kemudian osteoid akan tercampur bersama kalsium
untuk membentuk tulang berkalsium. Tulang berkalsium ini nantinya akan
menyerap sel-sel osteoblas yang berubah bentuknya menjadi osteosit.

3. Periosteum dan Weaving


Di tahapan selanjutnya, osteoid akan diletakan secara acak di sekitar pembuluh
darah secara terus-menerus. Lalu struktur yang dikenal dengan nama trabeculae
terbentuk di sekitar pembuluh darah dan ditemukan pori-pori di lokasi pembuluh
darah.
4. Pembentukan Tulang Keras
Dalam tahap ini terjadi proses pembentukan tulang keras dengan tipe osifikasi
intramembran. Proses ini terjadi ketika trabeculae menebal di dalam tulang
spongiosa dan sel-sel osteoblas yang berada di sekelilingnya akan terus membentuk
osteoid.

● Osifikasi Endokondral
Seer Training Module oleh National Cancer Institute menjelaskan bahwa proses pembentukan
tulang dengan tipe osifikasi endokondral meliputi penggantian model tulang rawan dengan
tulang biasa. Proses ini umumnya terjadi pada tulang panjang seperti tulang tungkai.
Kebanyakan tulang pada rangka tubuh manusia terbentuk melalui proses osifikasi endokondral.
Maka dari itu, tulang yang melalui proses pembentukan ini dikenal juga dengan nama tulang
endokondral. Dalam prosesnya, tulang akan terbentuk dari model tulang lunak hialin.
Perikondrium yang berada di sekitar model tulang rawan hialin terinfiltrasi dengan pembuluh
darah dan osteoblas selama tiga bulan setelah pembuahan. Sel osteoblas nantinya membentuk
bone collar pada tulang keras di sekitar diafisis.
Di waktu yang bersamaan, tulang rawan di tengah diafisis perlahan mulai hancur. Lalu osteoblas
menembus tulang rawan yang hancur dan menggantinya dengan tulang spongiosa. Dari proses
di atas, terbentuklah pusat osifikasi primer yang akan berlanjut menuju ke ujung tulang.
Pengertian Sendi

Sendi (bahasa Inggris: joint) atau artikulasi (bahasa Inggris: articulation)


merupakan hubungan antartulang di dalam tubuh yang membuat tulang-tulang
dapat berfungsi sebagai suatu sistem rangka. Sistem muskuloskeletal
(gabungan sistem otot dan rangka) pada hewan vertebrata (termasuk manusia)
umumnya terdiri dari tulang, otot, dan sendi (dibantu oleh tendon, ligamen dan
tulang rawan) yang memungkinkan hewan vetebrata untuk bergerak dan
berpindah tempat dengan cepat. Sendi tulang sendiri menyatukan tulang-tulang
yang ada sebagai sebuah sistem rangka yang utuh, sehingga memungkinkan
terbentuknya pergerakan terbatas pada bagian-bagian tubuh dengan bantuan
otot. Sendi\ terutama terdapat pada makhluk hidup berangka, seperti manusia
dan hewan vertebrata.
Jenis Sendi beserta Contohnya

1. Sendi Mati
Sendi mati memiliki nama lain sinartrosis. Hubungan antartulang
seperti ini tidak dapat digerakkan sama sekali.

2. Sendi Kaku
Sendi kaku atau amfiartrosis adalah hubungan antartulang yang
masih memungkinkan gerak, tetapi sangat terbatas. Penghubung
antar tulang pada amfiartrosis adalah tulang rawan.
Contoh sendi kaku adalah ruas-ruas tulang belakang, hubungan
antartulang gelang panggul, dan hubungan antara tulang rusuk
dengan tulang dada.
3. Sendi Gerak
Sendi gerak adalah hubungan antartulang yang dapat digerakkan dengan bebas.
Nama lainnya adalah diartrosis.Sendi gerak memungkinkan tulang bisa bergerak
karena struktur tertentu dan dimungkinkan adanya bentuk-bentuk tertentu dari
ujung-ujung tulang yang berhubungan.
Sendi gerak sendiri terdiri atas beberapa macam berdasarkan arah geraknya.
Jenis-Jenis Sendi Gerak
1. Sendi Peluru
Sendi peluru adalah bentuk hubungan dua tulang yang memungkinkan gerakan ke
segala arah. Contoh sendi peluru adalah hubungan antara tulang paha dengan
tulang panggul serta tulang lengan atas dengan tulang belikat.

2. Sendi Engsel
Sendi engsel adalah bentuk hubungan dua tulang yang gerakannya
hanya ke satu arah. Gerakan sendi engsel dapat digambarkan seperti
pintu yang hanya bisa dibuka ke satu arah saja.Contoh sendi engsel
adalah pada siku dan lutut.
.3. Sendi Putar
Sendi putar adalah hubungan antara dua tulang yang memungkinkan tulang yang
satu mengitari ujung tulang lainnya sehingga memungkinkan gerak rotasi.
Contoh sendi putar adalah hubungan antara tulang atlas dengan tulang
tengkorak. Hubungan keduanya menyebabkan kepala kita bisa berputar.

4. Sendi Pelana
Sendi pelana adalah hubungan dua tulang dan kedua ujung tulang berbentuk
pelana kuda. Gerakan sendi pelana adalah dua arah, ke depan dan ke belakang
atau ke kiri dan ke kanan.
Contoh sendi pelana adalah hubungan antara tulang-tulang di telapak tangan
dan ruas tulang jari tangan.

5. Sendi Geser
Sendi geser adalah bentuk hubungan dua tulang yang memungkinkan sedikit
gerakan. Bentuk sendi geser bisa dilihat pada hubungan antara tulang-tulang
pergelangan tangan dan pergelangan kaki.Contoh sendi geser yaitu sendi tulang
karpal tangan,tulang tarsal kaki dan antara tulang belakang.
Gangguan Rangka Tubuh
1. Osteoporosis
Osteoporosis terjadi ketika kepadatan tulang berkurang, sehingga menjadi sangat rapuh.
Kondisi ini membuat tulang menjadi rentan patah, terutama di bagian pinggul,
pergelangan tangan, dan tulang belakang. Kondisi ini tidak muncul secara tiba-tiba.
Osteoporosis, akan berkembang seiring berjalannya waktu dan biasanya baru terdeteksi
saat seseorang jatuh ringan, namun tulangnya sudah patah atau retak.

2. Osteoartritis
Osteoartritis adalah gangguan pada tulang yang cukup sering terjadi. Kondisi muncul
ketika pelindung yang ada di ujung tulang menipis, sehingga membuat kedua tulang
bergesekan satu sama lain tanpa bantalan. Osteoartritis bisa memicu rasa nyeri dan
pembengkakan di sendi yang terdampak. Jika tidak segera diobati, kondisi ini bahkan bisa
mengubah bentuk sendi dan membuat tulang serta tulang rawan lebih berisiko untuk
patah.
3. Cedera Saraf Tulang Belakang
Cedera pada tulang bisa terjadi akibat kecelakaan, jatuh saat olahraga, atau
karena tertimpa benda-benda tertentu. Cedera ini biasanya menyebabkan patah
tulang, sendi geser, nyeri otot, hingga otot sobek. Cedera tulang dibagi menjadi
dua, yaitu akut dan kronis:ma lain tanpa bantalan. Osteoartritis bisa memicu rasa
nyeri dan pembengkakan di sendi yang terdampak. Jika tidak segera diobati,
kondisi ini bahkan bisa mengubah bentuk sendi dan membuat tulang serta tulang
rawan lebih berisiko untuk patah.

4. Skoliosis
Jika dilihat dari belakang, tulang punggung kita akan terlihat lurus. Namun, pada
penderita skoliosis, penyakit yang menyebabka kelainan pada tulang belakang,
susunan yang seharusnya lurus itu akan melengkung membentuk huruf S atau
huruf C. Umumnya, penyebab skoliosis tidak dapat diketahui secara pasti.
Tips Menjaga Kesehatan Tulang

1. Berolahraga secara rutin


Kebiasaan jarang bergerak atau berolahraga dapat membuat otot dan
tulang menjadi lemah. Beberapa riset menyebutkan bahwa orang yang
jarang berolahraga terlihat lebih rentan mengalami masalah pada
tulang, seperti osteoporosis.

2. Rutin sarapan dan tidak telat


Mungkin masih banyak orang yang sering melewatkan sarapan
dan menunda hingga merasa lapar. Padahal, makan pagi atau
sarapan penting dilakukan agar tubuh memperoleh nutrisi dan
energi yang dibutuhkan untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
3. Berjemur di bawah sinar matahari pagi
Sinar matahari pagi merupakan sumber vitamin D alami yang diperlukan
tubuh untuk membantu penyerapan kalsium. Jika kekurangan vitamin D,
Anda akan lebih rentan mengalami kekurangan kalsium sehingga tulang
pun akan lebih mudah keropos.

4. Membatasi konsumsi minuman beralkohol dan tidak merokok


Kebiasaan hidup yang kurang sehat, seperti sering merokok dan
mengonsumsi minuman beralkohol, terbukti dapat menyebabkan
hilangnya kepadatan tulang. Selain itu, kebiasaan tersebut juga dapat
membuat tubuh rentan mengalami kekurangan kalsium dan vitamin D,
sehingga tulang akan lebih rapuh.
5. Mengonsumsi suplemen
Tak hanya mengonsumsi makanan bergizi, Anda juga dapat memenuhi asupan
kalsium dan vitamin D dengan mengonsumsi suplemen untuk menjaga kesehatan
dan kekuatan tulang.
KESIMPULAN

Kesimpulan dari perbedaan antara rangka dan tulang adalah bahwa


rangka adalah kerangka dasar tubuh manusia atau hewan yang
mencakup semua struktur tulang, sendi, dan jaringan non-tulang,
sementara tulang adalah komponen utama dalam rangka yang
terdiri dari jaringan tulang yang kuat dan keras. Rangka memberikan
dukungan struktural, melindungi organ vital, dan memungkinkan
gerakan tubuh, sementara tulang juga memiliki peran penting dalam
menghasilkan sel darah, menyimpan mineral, dan memberikan
dukungan mekanis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai