Rangka
Kelompok 1
Zhahza NurHalizah
AllRezky
Awaluddin Hidayat Aisyah Putri kirana
1. Kerangka Aksial
Ada 80 jenis tulang yang masuk ke dalam golongan rangka
aksial. Tulang-tulang tersebut antara lain 22 tulang di bagian
tengkorak atau tulang kepala, tulang hyoid yang berada di
bagian leher, 12 tulang rusuk, 24 tulang belakang, dan tulang
di telinga.
2. Kerangka Apendikular
Kemudian, untuk rangka apendikular terdiri dari 126
tulang. Rangka apendikular terbentuk mulai dari lengan,
kaki, dan tulang yang menempel dengan rangka aksial.
Beberapa tulang yang masuk ke dalam rangka
apendikular, yaitu tulang selangka, tulang belikat,
tungkai atas, tulang panggul, tulang paha femur, dan
tulang kaki.nis tulang yang masuk ke dalam golongan
rangka aksial. Tulang-tulang tersebut antara lain 22
tulang di bagian tengkorak atau tulang kepala, tulang
hyoid yang berada di bagian leher, 12 tulang rusuk, 24
tulang belakang, dan tulang di telinga.
Fungsi Rangka
3. Menyimpan Mineral
Sekitar 62% matriks tulang tersusun dari garam anorganik terutama kalsium fospat dan
kalsium karbonat. Dan ada sekitar 99% kalsium ada pada rangka tubuh. Rangka tubuh
yang terdiri dari tulang-tulang ini sebagai tempat menyimpan kalsium dan fosfor. Kalsium
berfungsi sebagai kontaksi otot dan pembekuan darah. Fosfor berfungsi sebagai
pembentukan ATP.
4. Sebagai Fungsi Imunologis
Fungsi rangka ini sebagai tempat menghasilkan sel-sel imunitas atau kekebalan tubuh
yang ada dalam sumsum tulang.
Tulang pipi
Tulang pipi atau tulang zigomatik terletak tepat di bawah kedua mata. Tulang ini berbentuk
seperti persegi panjang yang menjulur ke atas ke sisi luar mata dan ke bawah di dekat
rahang.Bagian depan tulang pipi yang lebih tebal dan bergerigi berfungsi sebagai struktur
yang menyatukan tulang wajah sekaligus melindungi arteri, saraf, vena, dan organ yang
berada di bawah permukaan kulit.
Tulang rahang atas
Rahang atas terdiri dari 2 tulang maksila berbentuk piramida yang menyatu di tengah. Kedua
tulang ini terletak di bagian tengah wajah yang memisahkan rongga hidung dan mulut.
Tulang rahang atas berisi sinus maksilaris yang ada di setiap sisi hidung.
Tulang rahang membantu menegaskan bentuk wajah. Selain itu, tulang ini merupakan tempat
tumbuhnya gigi atas serta membentuk langit-langit mulut dan bagian bawah rongga mata.
Tulang Lakrimal
Tulang lakrimal terletak di rongga mata. Tulang berbentuk persegi panjang ini terdiri
dari dua permukaan, satu menghadap hidung dan satunya lagi menghadap mata.
Tulang lakrimal termasuk bagian dari sistem produksi air mata yang membentuk
struktur dan menopang mata.
Tulang hidung
Setiap manusia memiliki dua tulang hidung yang terletak di bagian tengah atas wajah,
tepatnya di antara tulang dahi dan tulang rahang atas. Tulang ini membentuk jembatan
hidung yang ukuran serta bentuknya kecil dan lonjong, tetapi bisa berbeda-beda pada
setiap orang.Tulang hidung berfungsi untuk mengikat tulang rawan yang membentuk kontur
hidung manusia.
Tulang rahang bawah
Tulang rahang bawah atau tulang mandibula adalah tulang terbesar pada tengkorak manusia.
Bentuk tulang rahang bawah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian melengkung secara
horizontal yang membentuk garis rahang bawah dan vertikal yang terhubung pada kedua sisi
tubuh.
Tulang palatina
Tulang palatina merupakan tulang yang membantu membentuk rongga hidung, rongga bawah
mata, dan langit-langit mulut. Tulang ini berbentuk huruf L yang terletak di bagian bawah
tengkorak, tepatnya di belakang tulang rahang atas dan di depan langit-langit mulut.Secara
klinis, tulang-tulang ini adalah rumah bagi saraf palatine yang berfungsi sebagai pemberi
sinyal rasa sakit pada gigi dan mulut.
Bagian- bagian Tulang Badan
Tulang badan merupakan kelompok tulang yang membentuk badan. Tulang
badan dibentuk oleh berbagai ruas-ruas tulang.
Ada lima macam ruas-ruas tulang yang membentuk tulang badan, yakni:
Tulang belakang
Tulang belakang berbentuk tulang pendek dan berjumlah 33
ruas.Tulang belakang bentuknya melengkung jika dilihat dari
samping. Lengkungan itu berfungsi untuk menunjang
keseimbanganbadan.
Tulang dada
Tulang dada berbentuk pipih dengan panjang sekitar 15
sentimeter. Terletak di bagian tangah dada dan merupakan
tempat tulang rusuk sejati.
Tulang rusuk
Tulang rusuk pada manusia berjumlah 12 pasang dan
berbentuk pipih. Dalam tulang rusuk dibagi tiga jenis, yakni
tulang rusuk senjadi yang berjumlah tujuh pasang.
Selanjutnya tulang rusuk palsu berjumlah tiga pasang, dan
tulang rusuk melayang yang berjumlah dua pasang.
Gelang bahu
Gelang bahu tersusun atas dua pasang tulang,
yakni tulang selangka dan tulang belikat.
Gelang panggul
Pada gelang panggul tersusun tiga pasang tulang
yang saling berhubungan satu sama lain.
Fungsi Tulang Anggota Gerak
Tulang anggota gerak memiliki beberapa fungsi penting dalam tubuh manusia:
Dukungan Struktural: Tulang-tulang anggota gerak memberikan kerangka tubuh yang memberikan
struktur dan dukungan untuk tubuh. Mereka mencegah tubuh kita dari runtuh dan memberikan
bentuk yang tegak.
Perlindungan: Beberapa tulang, seperti tulang tengkorak dan tulang rusuk, melindungi organ-
organ vital seperti otak, mata, dan jantung dari cedera fisik.
Pergerakan: Tulang-tulang anggota gerak berperan penting dalam pergerakan tubuh. Mereka
menyediakan tempat melekatnya otot-otot yang digunakan untuk bergerak dan melakukan
aktivitas sehari-hari.
Produksi Darah: Sumsum tulang, yang terletak di dalam tulang panjang, adalah tempat di mana
sel-sel darah, seperti sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit, diproduksi.
Penyimpanan Mineral: Tulang juga bertindak sebagai penyimpanan mineral penting,
seperti kalsium dan fosfor. Tubuh dapat mengambil mineral ini dari tulang saat
dibutuhkan untuk berbagai fungsi biologis.
Pembuatan Sel Darah: Tulang menghasilkan sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), dan trombosit dalam sumsum tulang. Ini adalah proses yang disebut
hematopoiesis.
Dukungan untuk Tubuh: Tulang-tulang anggota gerak mendukung tubuh saat berdiri dan
berjalan. Mereka juga membantu dalam menjaga keseimbangan dan stabilitas tubuh.
Perubahan Bentuk: Tulang-tulang anggota gerak dapat berubah bentuk dan ukuran
seiring pertumbuhan dan perkembangan individu, terutama selama masa kanak-kanak
dan remaja.
Penyimpanan Energi: Lemak dapat disimpan dalam sumsum tulang sebagai sumber
energi cadangan
Jenis Jenis Tulang Berdasarkan Bentuk
1. Tulang Panjang
Tulang panjang memiliki rongga dan
memiliki tanggung jawab sebagai
penopang dari kerangka tubuh manusia.
Contoh dari tulang panjang antara lain
adalah tulang paha (femur), tulang betis
(fibula), tulang kering (tibia), tulang
telapak kaki (metatarsal), dan tulang
telapak tangan (metacarpal), jari-jari
(phalang), serta tulang yang membentuk
lengan yaitu humerus, ulna, dan radius.
2. Tulang Sesamoid
Tulang sesamoid merupakan tulang yang tertanam
pada tendon atau jaringan ikat yang
menghubungkan jaringan otot dengan tulang. Tulang
bulat kecil ini pada umumnya dapat ditemukan pada
tendon tangan, lutut, ataupun kaki. Tulang sesamoid
berfungsi untuk melindungi tendon dari tekanan
pada sendi dan meningkatkan efisiensi sendi. Contoh
tulang ini adalah tempurung lutut (patella). Tulang
bulat kecil ini pada umumnya dapat ditemukan pada
tendon tangan, lutut, ataupun kaki. iki rongga dan
memiliki tanggung jawab sebagai penopang dari
kerangka tubuh manusia
3. Tulang Pipih
Tulang kompak atau bisa juga disebut tulang kortikal merupakan tulang padat di
dalam tubuh. Matriks dari tulang ini sangat kokoh.
Isi di dalam tulang ini berupa organik substansi dasar serta garam organik secara
penuh. Hanya tersisa ruang kosong yang kecil berisi osteosit atau sel tulang.
Tulang kompak atau bisa juga disebut tulang kortikal merupakan tulang padat di
dalam tubuh. Matriks dari tulang ini sangat kokoh.
Isi di dalam tulang ini berupa organik substansi dasar serta garam organik secara
penuh. Hanya tersisa ruang kosong yang kecil berisi osteosit atau sel tulang.
Tulang kortikal memberi dukungan struktural pada pembentukan tubuh hewan.
Dalam tulang ini terdapat sistem haversian yang terkemas dengan rapat.
Fungsinya adalah untuk membentuk apa yang tampak menjadi massa padat.
Haversian atau anal oteonik juga mengandung pembuluh darah yang sejajar.
Pembuluh darah tersebut berada sejajar dengan sumbu tulang dan saling
berhubungan.
● Osifikasi Intramembran
Proses pembentukan tulang ini terbilang jarang terjadi. Hal ini disebabkan
karena pembentukan tulang jenis intramembran hanya terjadi pada tulang
tengkorak yang rata, seperti parietal, sebagian tulang maxilla, dan sebagian
tulang temporal. Tulang yang terbentuk dari proses ini kemudian diendapkan di
antara dua membran berserat.
Ada empat tahap dalam proses pembentukan tulang tipe osifikasi
intramembran. Di antaranya:
1. Pembentukan Pusat Osifikasi
Dalam tahap pembentukan pusat osifikasi, sel induk yang berada dalam
mesenkim dibedakan menjadi sel-sel osteoblas. Nantinya sel-sel tersebut akan
membentuk pusat osifikasi.
2. Pembentukan Matriks
Di tahap ini, sel osteoblas memproduksi serat berupa protein yang membentuk
osteoid atau matriks tulang. Kemudian osteoid akan tercampur bersama kalsium
untuk membentuk tulang berkalsium. Tulang berkalsium ini nantinya akan
menyerap sel-sel osteoblas yang berubah bentuknya menjadi osteosit.
● Osifikasi Endokondral
Seer Training Module oleh National Cancer Institute menjelaskan bahwa proses pembentukan
tulang dengan tipe osifikasi endokondral meliputi penggantian model tulang rawan dengan
tulang biasa. Proses ini umumnya terjadi pada tulang panjang seperti tulang tungkai.
Kebanyakan tulang pada rangka tubuh manusia terbentuk melalui proses osifikasi endokondral.
Maka dari itu, tulang yang melalui proses pembentukan ini dikenal juga dengan nama tulang
endokondral. Dalam prosesnya, tulang akan terbentuk dari model tulang lunak hialin.
Perikondrium yang berada di sekitar model tulang rawan hialin terinfiltrasi dengan pembuluh
darah dan osteoblas selama tiga bulan setelah pembuahan. Sel osteoblas nantinya membentuk
bone collar pada tulang keras di sekitar diafisis.
Di waktu yang bersamaan, tulang rawan di tengah diafisis perlahan mulai hancur. Lalu osteoblas
menembus tulang rawan yang hancur dan menggantinya dengan tulang spongiosa. Dari proses
di atas, terbentuklah pusat osifikasi primer yang akan berlanjut menuju ke ujung tulang.
Pengertian Sendi
1. Sendi Mati
Sendi mati memiliki nama lain sinartrosis. Hubungan antartulang
seperti ini tidak dapat digerakkan sama sekali.
2. Sendi Kaku
Sendi kaku atau amfiartrosis adalah hubungan antartulang yang
masih memungkinkan gerak, tetapi sangat terbatas. Penghubung
antar tulang pada amfiartrosis adalah tulang rawan.
Contoh sendi kaku adalah ruas-ruas tulang belakang, hubungan
antartulang gelang panggul, dan hubungan antara tulang rusuk
dengan tulang dada.
3. Sendi Gerak
Sendi gerak adalah hubungan antartulang yang dapat digerakkan dengan bebas.
Nama lainnya adalah diartrosis.Sendi gerak memungkinkan tulang bisa bergerak
karena struktur tertentu dan dimungkinkan adanya bentuk-bentuk tertentu dari
ujung-ujung tulang yang berhubungan.
Sendi gerak sendiri terdiri atas beberapa macam berdasarkan arah geraknya.
Jenis-Jenis Sendi Gerak
1. Sendi Peluru
Sendi peluru adalah bentuk hubungan dua tulang yang memungkinkan gerakan ke
segala arah. Contoh sendi peluru adalah hubungan antara tulang paha dengan
tulang panggul serta tulang lengan atas dengan tulang belikat.
2. Sendi Engsel
Sendi engsel adalah bentuk hubungan dua tulang yang gerakannya
hanya ke satu arah. Gerakan sendi engsel dapat digambarkan seperti
pintu yang hanya bisa dibuka ke satu arah saja.Contoh sendi engsel
adalah pada siku dan lutut.
.3. Sendi Putar
Sendi putar adalah hubungan antara dua tulang yang memungkinkan tulang yang
satu mengitari ujung tulang lainnya sehingga memungkinkan gerak rotasi.
Contoh sendi putar adalah hubungan antara tulang atlas dengan tulang
tengkorak. Hubungan keduanya menyebabkan kepala kita bisa berputar.
4. Sendi Pelana
Sendi pelana adalah hubungan dua tulang dan kedua ujung tulang berbentuk
pelana kuda. Gerakan sendi pelana adalah dua arah, ke depan dan ke belakang
atau ke kiri dan ke kanan.
Contoh sendi pelana adalah hubungan antara tulang-tulang di telapak tangan
dan ruas tulang jari tangan.
5. Sendi Geser
Sendi geser adalah bentuk hubungan dua tulang yang memungkinkan sedikit
gerakan. Bentuk sendi geser bisa dilihat pada hubungan antara tulang-tulang
pergelangan tangan dan pergelangan kaki.Contoh sendi geser yaitu sendi tulang
karpal tangan,tulang tarsal kaki dan antara tulang belakang.
Gangguan Rangka Tubuh
1. Osteoporosis
Osteoporosis terjadi ketika kepadatan tulang berkurang, sehingga menjadi sangat rapuh.
Kondisi ini membuat tulang menjadi rentan patah, terutama di bagian pinggul,
pergelangan tangan, dan tulang belakang. Kondisi ini tidak muncul secara tiba-tiba.
Osteoporosis, akan berkembang seiring berjalannya waktu dan biasanya baru terdeteksi
saat seseorang jatuh ringan, namun tulangnya sudah patah atau retak.
2. Osteoartritis
Osteoartritis adalah gangguan pada tulang yang cukup sering terjadi. Kondisi muncul
ketika pelindung yang ada di ujung tulang menipis, sehingga membuat kedua tulang
bergesekan satu sama lain tanpa bantalan. Osteoartritis bisa memicu rasa nyeri dan
pembengkakan di sendi yang terdampak. Jika tidak segera diobati, kondisi ini bahkan bisa
mengubah bentuk sendi dan membuat tulang serta tulang rawan lebih berisiko untuk
patah.
3. Cedera Saraf Tulang Belakang
Cedera pada tulang bisa terjadi akibat kecelakaan, jatuh saat olahraga, atau
karena tertimpa benda-benda tertentu. Cedera ini biasanya menyebabkan patah
tulang, sendi geser, nyeri otot, hingga otot sobek. Cedera tulang dibagi menjadi
dua, yaitu akut dan kronis:ma lain tanpa bantalan. Osteoartritis bisa memicu rasa
nyeri dan pembengkakan di sendi yang terdampak. Jika tidak segera diobati,
kondisi ini bahkan bisa mengubah bentuk sendi dan membuat tulang serta tulang
rawan lebih berisiko untuk patah.
4. Skoliosis
Jika dilihat dari belakang, tulang punggung kita akan terlihat lurus. Namun, pada
penderita skoliosis, penyakit yang menyebabka kelainan pada tulang belakang,
susunan yang seharusnya lurus itu akan melengkung membentuk huruf S atau
huruf C. Umumnya, penyebab skoliosis tidak dapat diketahui secara pasti.
Tips Menjaga Kesehatan Tulang