Penyusun
Kerangka Tubuh
MEGA AMALIA PUTRI 545160089
DANNY DJOHAN THEODORE 545160072
ANGGI ARTARO AMSOLA 545160077
CALVIN FERDINAND 545160045
Tulang Penyusun Rangka Tubuh
1. Tulang Tengkorak
Berbentuk pipih yang saling berhubungan dan membentuk sebuah rongga. Tulang tengkorak melindungi otak yang berada di dalam rongga
tersebut. Tulang tengkorak terdiri atas:
Tulang tempurung kepala
Tulang wajah.
Tulang tempurung kepala (Kranium) atau yang disebut juga tulang tengkorak bagian kepala ini terdiri atas beberapa tulang yang saling
berhubungan namun tidak dapat digerakkan. Pada bayi, dua buah tulang ubun-ubunnya belum menutup dengan sempurna.
Tulang ubun-ubun akan menutup dengan sempurna seiring pertambahan usianya. Fungsi utama
tulang tempurung kepala ini adalah untuk melindungi otak. Hubungan antar bagian tulang tengkorak
bagian kepala ini merupakan hubungan antar tulang yang tidak dapat digerakkan. Tulang tempurung
kepala terdiri 6 bagian tulang yaitu:
Tulang kepala belakang
Tulang ubun-ubun
Tulang dahi
Tulang baji
Tulang tapis
Tulang pelipis
Tulang Wajah
Tulang tengkorak bagian muka ini berperan dalam pembentukan wajah manusia.
Semua bagian tulang wajah ini menyatu dan tidak dapat digerakkan kecuali tulang rahang
bawah. Tulang wajah terdiri atas 7 bagian tulang yaitu:
Tulang pipi
Tulang mata
Tulang hidung
Tulang rahang atas
Tulang rahang bawah
Tulang langit-langit
Tulang pangkal lidah
2. Tulang badan
Terdiri atas 5 kelompok yaitu kelompok tulang belakang atau punggung, kelompok tulang dada, kelompok
tulang rusuk, kelompok tulang bahu dan kelompok tulang panggul. Tiga kelompok tulang, masing-masing
adalah kelompok tulang belakang, tulang dada dan tulang rusuk, saling berhubungan sehingga membentuk
rongga. Di dalam rongga tersebut terdapat organ vital manusia yaitu jantung dan paru-paru. Dilihat dari bentuk
dan posisinya maka dapat dilihat bahwa kelompok tulang ini, jika dilihat sebagai satu kesatuan memiliki fungsi
untuk melindungi organ di dalamnya, seperti jantung, paru-paru, organ-organ perut seperti bagian-bagian usus
halus, bagian-bagian usus besar, ginjal, dan sebagainya.
Kelompok tulang belakang
Tulang belakang, yang merupakan pembeda antara hewan vertebrata dan invertebrata, merupakan salah satu susunan
terpenting dalam sistem rangka manusia. Kelainan tulang belakang atau penyakit tulang belakang akan mempengaruhi
sistem gerak dan kesehatan manusia secara keseluruhan. Tulang belakang tersusun atas 33 ruas tulang-tulang pendek.
Ruas-ruas tulang belakang saling berhubungan melalui sebuah saluran di tengah yang juga berfungsi untuk
melindungi sumsum tulang belakang di sepanjang tulang belakang. Ruas-ruas ini membentuk sumbu tumbuh yang nampak
melengkung jika dilihat dari samping. Jumlah ruas tulang belakang berjumlah 33 ruas yang terbagi dalam lima bagian
tulang, yaitu:
Tulang leher, bagian paling atas disebut tulang atlas dan bagian yang kedua disebut tulang pemutar.
Tulang punggung, tempat melekatnya tulang rusuk.
Tulang pinggang
Tulang kemudi (kelangkang), pada orang dewasa, 5 ruas tulang kelangkang dan 4 ruas tulang ekor menjadi satu.
Tulang ekor (tulang tungging)
Kelompok tulang dada
Tulang dada berbentuk pipih dengan panjang + 15 cm. Tulang dada merupakan tempat tulang rusuk bagian depan melekat. Tulang dada
mempunyai bagian yang terdiri atas:
Bagian hulu, tempat tulang selangka melekat
Bagian badan, tempat 7 pasang tulang rusuk melekat
Bagian taju pedang, berbentuk pipih dan ujungnya menyerupai mata pedang
Supaya dapat menjalankan fungsinya dengan baik, tulang membutuhkan asupan mineral dan nutrisi
yang mencukupi supaya terhindar dari timbulnya kelainan dan penyakit pada tulang yang dapat
menyebabkan cacat fisik serta penurunan kualitas dan fungsi tulang. (Baca: Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan manusia)
Posisi Tubuh yang Menyebabkan
gangguan dan kelainan pada keraangka
Posisi duduk membungkuk Kebiasaan duduk membungkuk yang membuat
anak merasa nyaman dengan posisi tersebut. Atau dapat pula terjadi karena
pemakaian kursi yang tidak ergonomis. Kemungkinan lain, kursi yang digunakan
lebih tinggi dibanding mejanya hingga anak akan membungkukkan badannya
saat menulis. Meja yang terlalu rendah juga akan memaksa anak duduk
membungkuk saat menulis ataupun kala melakukan aktivitas di meja tersebut.
Bila kebiasaan ini dibiarkan dapat memunculkan ketegangan otot pada
wilayah leher dan punggung yang berujung pada keluhan rasa pegal-pegal
atau kaku. Bila keluhan ini dibiarkan dalam waktu lama dapat menyebabkan
terjadinya kyphosis. Untuk mengoreksinya (bila tergolong ringan), dapat
dilakukan dengan latihan guna memperbaiki postur tubuh sekaligus
menguatkan otot. Di samping melakukan senam untuk mendukung penguatan
otot di sekitar wilayah punggung dan bahu. Sedangkan bila tergolong berat
perlu dilakukan operasi.
Posisi duduk miring Kursi yang tidak ergonomis atau ketinggian kursi yang tidak
sama dapat menyebabkan anak duduk dengan kemiringan tertentu. Bila
berlangsung terus-menerus, lambat laun akhirnya membentuk jadi kebiasaan.
Otot-otot dan tulang belakangnya dipaksa bekerja ekstrakeras untuk melakukan
penyesuaian dengan posisi tubuh. Akibatnya, terjadilah ketegangan otot. Jadi
wajar, bila muncul keluhan rasa kaku atau pegal di wilayah punggung dan
pinggang karena otot-otot yang tegang. Bila posisi ini berlangsung terus-menerus
dapat menyebabkan kelainan postur yang dikenal dengan nama skoliosis. Namun,
bila bengkoknya kurang dari 20 derajat cukup dilakukan senam untuk menguatkan
otot dan pembentukan postur. Sedangkan bila tergolong skoliosis menengah, perlu
dibantu alat dan bila tergolong berat harus dioperasi.
Membawa beban berat Membawa beban yang berat pada satu sisi,
misalnya, membawa tas pada bahu kanan terus-menerus juga dapat
menimbulkan ketegangan otot di wilayah bahu kanan. Ditandai
dengan rasa pegal-pegal atau kaku, nyeri pada wilayah tersebut.
Bahkan, bila kondisi ini berlangsung terus-menerus dalam jangka waktu
lama dapat menyebabkan terjadinya perubahan postur meski bukan
selalu skoliosis. Bila perubahan postur tersebut sampai mengakibatkan
bahu tinggi sebelah, kepala menjadi miring dan panggul tinggi sebelah
maka perlu melakukan pemeriksaan rontgen. Bila diketahui tulang
belakangnya melengkung hingga membentuk huruf "S", maka dapat
dinyatakan menderita skoliosis. Langkah selanjutnya, tinggal
menentukan derajat kemiringan lengkungan tersebut guna
menentukan terapi atau tindakan yang harus dilakukan.
Menulis sambil tiduran Posisi menulis sambil tiduran di lantai dapat menyebabkan
keluhan nyeri pada leher, bahu, dan punggung karena ketegangan otot kendati
tidak sampai menyebabkan skoliosis. Akan tetapi, bila posisi tiduran, tengkurap,
atau sikap duduk yang salah dibiarkan terus-menerus dan membentuk kebiasaan
dapat berdampak buruk pada kesehatan. Posisi tengkurap, contohnya, akan
menekan dada dan juga paru-paru yang berarti akan menghambat sirkulasi
oksigen. Padahal, kelancaran pasokan oksigen sangat diperlukan otak dalam
berkonsentrasi. Akibat lainnya adalah mudah mengantuk. Selain itu, posisi tiduran
atau tengkurap juga menyebabkan jarak pandang mata dan buk
Penyakit yang memnyebabkan
kelainan pada tulang
Kelainan tulang belakang adalah kondisi yang terjadi ketika tulang belakang
melengkung melebihi batas normal atau tidak selaras sehingga terlihat bengkok.
Padahal seharusnya tulang belakang itu berbentuk lurus.
Terdapat tiga jenis kelainan tulang belakang yang paling umum, yaitu:
Lordosis: kondisi saat tulang belakang melengkung ke depan secara berlebihan.
Biasanya lordosis memengaruhi punggung bawah dan leher.
Kifosis: kondisi saat lengkungan pada punggung atas lebih dari 50 derajat.
Biasanya orang dengan kifosis postur tubuhnya terlihat seperti
membungkuk. Wanita lansia termasuk yang paling sering mengalami kifosis,
karena biasanya dipicu oleh gejala osteoporosis.
Skoliosis: kondisi saat lengkungan tulang belakang justru menyamping, terkadang
berbentuk seperti huruf S atau C. Seseorang dikatakan mengalami skoliosis ketika
sudut lengkungannya mencapai lebih dari 10 derajat. Orang dengan skoliosis
umumnya terlihat dari bahu atau pinggulnya yang tidak rata.
Rakitis adalah pelunakan tulang pada anak-anak karena kekurangan atau
gangguan metabolisme vitamin D, magnesium, fosfor atau kalsium, berpotensi
menyebabkan patah tulang dan kelainan bentuk. Rakitis adalah salah satu penyakit
anak yang paling sering di banyak negara berkembang. Penyebab utama adalah
kekurangan vitamin D, namun kekurangan kalsium yang memadai dalam diet juga
dapat menyebabkan rakitis (kasus diare berat dan muntah dapat menjadi penyebab
kekurangan). Meskipun dapat terjadi pada orang dewasa, sebagian besar kasus
terjadi pada anak-anak menderita gizi buruk, biasanya akibat kelaparan atau
kelaparan selama tahap awal masa kanak-kanak.
Kelainan tulang ini biasanya ditandai dengan berbagai gejala seperti:
- Rasa sakit atau nyeri pada tulang lengan, kaki, panggul, atau tulang belakang
- Pertumbuhan terhambat sehingga anak bertubuh pendek
- Mudah mengalami patah tulang
- Mengalami kram otot
- Munculnya kelainan bentuk tulang seperti tulang dada menonjol, tulang belakang
melengkung, atau benjolan di tulang rusuk
Rakitis paling sering menyerang anak berusia 6 sampai 36 bulan. Anak-anak
paling rentan terkena rakitis karena mereka masih tumbuh dan rentan kekurangan
nutrisi tertentu, salah satunya vitamin D.
Penyakit Paget tulang
Penyakit Paget adalah kelainan yang menyebabkan tulang di bagian tubuh tertentu
jadi lebih tebal dan lebih besar. Penyakit ini nantinya bisa mengganggu proses
daur ulang jaringan tulang baru untuk menggantikan jaringan tulang yang lama.
Suatu jenis sel yang disebut osteoklas merupakan sel yang bisa merusak jaringan
tulang. Osteoklas yang terlalu aktif menyebabkan pembentukan tulang bekerja
dengan cepat untuk mengganti tulang yang hilang.
Jaringan tulang baru yang tidak teratur ini membuat tulang rapuh dan mudah
patah. Kondisi ini biasanya terjadi pada tulang belakang, panggul, kaki, atau
tengkorak. Namun, tak menutup kemungkinan area tulang yang lain pun bisa
terpengaruh.