Oleh : Kelompok 3
Anggota Kelompok
Dina Aulia
lia Divia
Au Zega Aman
hani
am a d da R
R
Anggota Kelompok
Lovia Hesi
paza Mars
ory A Ladyra ya
K Andr
iani
Anggota Kelompok
Najwa Syaf
ar da rina
jla W Indriani Fitri
Na h Sari
nna
Ja
Fungsi tulang
Sebelum membahas macam-macam bentuk tulang, ketahui terlebih
dahulu fungsinya. Berikut ini fungsi tulang:
1. Sebagai Penunjang
3. Sebagai Pergerakan
Tulang tengkorak
Tulang tengkorak memiliki 22 jenis yang terbahi menjadi dua
bagian, yaitu:
Pelindung otak (neurocranium)
Tulang pelindung otak terdiri dari:
Tulang ubun-ubun atau parietal
Tulang kepala belakang atau occipital
Tulang baji atau sphenoid
Tulang pelipis atau temporal
Tulang dahi atau frontal
Tulang tapis atau ethmoid
Wajah (viscerocranium)
Tulang pembentuk wajah atau viscerocranium, terbagi menjadi:
Tulang pipi atau zygomatic
Tulang mata atau laximal
Tulang rongga mata atau orbital
Tulang air mata atau lacrimal
Tulang hidung atau nasal
Tulang rahang bawah atau mandibula
Tulang rahang atas atau maxilla
Tulang langit-langit atau pallatum
Tulang lidah hyoideum
Tulang palatina
Tulang telinga
Telinga memiliki tulang pendengaran untuk
menyalurkan gelombang suara dari lingkungan
eksternal ke telinga bagian dalam. Berikut
beberapa tulang telinga manusia:
Tulang palu atau malleus
Tulang pelana atau inkus
Tulang sanggurdi atau stapes
Tulang dada
Tulang dada merupakan tulang pipih yang
terletak pada interior torak atau garis tengah
dada dan memiliki bentuk seperti huruf “T”.
Terdiri dari:
Tulang hulu atau manubrium
Tulang taju pedang atau xiphoid
Tulang badan atau corpus sterni
Tulang rusuk
Tulang rusuk dirancang untuk melindungi
organ tubuh dalam bagian atas, yang terdiri
dari:
Tulang rusuk sejati atau costae vera
Tulang rusuk palsu atau costae sporia
Tulang rusuk melayang atau costae
fluctuantes
Tulang belakang
Di bagian belakang tubuh manusia, terdapat 33
tulang individu yang ditumpuk satu sama lain
menjadi lima wilayah. Nama-nama tulang
belakang, yaitu:
Tulang leher atau cervical
Tulang punggung atau thoracic
Tulang pinggang atau lumbar
Tulang kelangkang
Tulang ekor atau cocyx
Tulang dada Tulang gerak atas
Anggota tulang gerak atas, terdiri dari:
Tulang selangka atau klavikula
Tulang lengan atas atau humerus
Tulang jari atau phalanx
Tulang pergelangan tangan atau carpal
Tulang telapak tangan atau metacarpal
Tulang hasta atau ulna
Tulang pengumpil atau radius
Tulang gerak bawah
Tulang gerak bawah memungkinkan tubuh manusia untuk
duduk, berdiri, berjalan, dan berlari. Nama-nama tulang
gerak bawah, yaitu:
Tulang paha atau femur
Tulang kering atau fibula
Tulang tempurung lutut atau patella
Tulang betis atau tibia
Tulang telapak kaki atau metatarsal
Tulang jari-jari kaki atau phalanx
Tulang panggul atau koksa
Tulang pergelangan kaki atau tarsal
Otot
otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang
berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. Otot
diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan
otot jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme
maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut.Otot
merupakan kumpulan jaringan otot yang saling berkontraksi
sehingga menghasilkan gerakan. Otot terdiri atas serabut sel otot
yang keseluruhan dilapisi oleh jaringan pelindung
.
Otot melakukan kontraksi dan relaksasi menggunakan ATP.[1]
Rangka tubuh makhluk hidup terdiri atas tulang dan sendi, namun
tidak dapat bergerak sendiri, energi kimia berupa ATP akan diubah
menjadi energi mekanik sehingga menghasilkan pergerakan berupa
pergantian kontraksi dan relaksasi. umumnya, hasil kontraksi otot
ini akan memunculkan panas tubuh
Otot berfungsi sebagai pergerakan, stabilitas atau keseimbangan
dan termogenesis. Berdasarkan histologi otot dan lokasi jaringan
otot di klasifikasikan menjadi 3 yaitu: otot rangka, otot jantung dan
otot polos.[2] Otot merupakan mesin yang dapat mengubah energi
kimia menjadi energi mekanik yang dapat terwujud dalam suatu
aktivitas fisik. Dalam hal ini otot dapat berkontraksi dan berelaksasi
dikarenakan adanya ketersediaan energi dari sistem energi.
Kontraksi otot yang terjadi pada tubuh manusia mampu melakukan
kerja seperti mesin.[3]
Mekanisme gerak
Gerak terjadi oleh adanya kerja sama antara rangka dan otot. Otot
menempel pada tulang dan menghubungkan tulang yang satu
dengan tulang lainnya. Otot mempunyai kemampuan berkontraksi
yang dapat menggerakkan tulang dengan mekanisme tertentu
sehingga otot disebut alat gerak aktif, sedang tulang disebut alat
gerak pasif.
Gangguan pada sistem gerak
Beberapa jenis gangguan sistem gerak manusia, yakni:
1. Osteoporosis Adalah kondisi kesehatan yang melemahkan tulang,
sehingga lebih rapuh dan mudah patah. Tekanan ringan seperti
membungkuk atau batuk bisa membuat tulang patah. Penyebabnya
karena tidak terjadi pembentukan tulang baru.
Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, joging, bermain tenis, atau menaiki
tangga, dapat membantu membentuk tulang yang kuat dan memperlambat
proses kerapuhan tulang pada tubuh.