Anda di halaman 1dari 4

NAMA : AGUS ALI SUBA

PRODI : PGSD
TUGAS : PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
1. Tentukan persamaan dan perbedaan muatan pendidikan karakter dalam gamitan dan
kurikulum merdeka belajar

2. Mengapa pendidikan karakter sangat penting dalam pembelajaran Bahasa Indonesia,


bagi siswa SD. Jelaskan menurut Pendapat anda

3. Bagaimana prinsip - prinsip Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD menurut kurikulum


Merdeka Belajar. Jelaskan menurut pendapat anda

4. Jelaskan menurut anda tentang kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia yang di


laksanakan di sekolah dasar yang berlandaskan humanisme, progresivisme, dan
kontruksionalisme.

Jawab

1. Perbedaan dan persamaan dalam muatan pendidikan karakter antara Kurikulum 2013
dan Kurikulum Merdeka Belajar dapat bervariasi tergantung pada implementasi dan
panduan yang diterapkan oleh pemerintah atau institusi pendidikan. Namun, berikut ini
adalah beberapa potensi perbedaan dan persamaan:

2. 1. Pendidikan Karakter Terintegrasi:

- Persamaan: Pendidikan karakter diintegrasikan dalam berbagai mata pelajaran.


- Perbedaan: Terkadang, implementasi pendidikan karakter dalam praktek bisa
bervariasi antar sekolah dan guru.

2. Penekanan pada Nilai - nilai Nasional:

- Persamaan: Menekankan nilai-nilai nasional seperti gotong royong, kejujuran,


dan disiplin.
- Perbedaan: Prioritas nilai-nilai tertentu dapat berbeda antar wilayah atau
sekolah.

3. Kurikulum Struktural:

- Persamaan: Mengikuti struktur kurikulum yang telah ditetapkan.


- Perbedaan: Pengembangan dan implementasi kurikulum bisa berbeda di setiap
sekolah.

4. Pembinaan Karakter Melalui Ekstrakurikuler:


- Persamaan: Pendidikan karakter juga diterapkan melalui kegiatan
ekstrakurikuler.
- Perbedaan: Jenis kegiatan dan fokus karakter bisa berbeda antar sekolah.

5. Inovasi dalam Metode Pembelajaran:

- Persamaan: Keduanya dapat menggunakan metode pembelajaran inovatif.


- Perbedaan: Kurikulum Merdeka Belajar lebih terbuka terhadap eksperimen
dan inovasi dalam metode pembelajaran.

6. Fokus pada Pembelajaran Berbasis Proyek:

- Persamaan: Mungkin ada elemen pembelajaran berbasis proyek di kedua


kurikulum.
- Perbedaan: Kurikulum Merdeka Belajar mungkin lebih menekankan
pembelajaran berbasis proyek sebagai cara untuk mengembangkan karakter dan
keterampilan.

Perlu dicatat bahwa implementasi kurikulum dapat sangat bervariasi, dan faktor
seperti kebijakan sekolah, dukungan guru, dan kondisi lokal dapat
mempengaruhi cara pendidikan karakter diintegrasikan dalam kurikulum.
2. Karena karakter sangat penting bagi penerus bangsa, oleh karena itu penanaman
pendidikan karakter pada generasi bangsa khususnya anak-anak yang masih duduk di
bangku SD perlu di perhatikan, karena mereka akan menentukan nasib bangsa. Kemudian
penanaman pendidikan karakter dilakukan karena pada kenyataannya di lapangan, karakter
generasi muda masih membutuhkan bimbingan dan peningkatan karakter sehingga hal ini
menunjukkan perlunya perhatian khusus untuk meningkatkan dan menekankan pendidikan
karakter pada siswa di SD.

3. Ada 5 prinsip yang dapat digunakan yaitu sebagai berikut :

a. Kondisi Peserta didik

Dalam prinsip ini, pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap


perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar
serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan yang beragam sehingga
pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
b. Pembelajaran Sepanjang Hayat

Dalam prinsip ini, pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas
untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.

c. Holistik

Dalam prinsip ini, proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan


karakter peserta didik secara holistik.

d. Relevan

Dalam prinsip ini, pembelajaran yang relevan yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks, lingkungan dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan masyarakat
sebagai mitra.

e. Berkelanjutan

Dalam prinsip ini, Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan. Prinsip
ini membangun pemahaman bermakna kemudian memberikan dukungan penuh kepada
siswa dari awal untuk menjadikan siswa menjadi seorang pelajar yang mandiri dan merdeka

4. Menurut saya itu sangat baik, karena dalam Humanisme, Progresivisme, dan
Kontruksionalisme sangat menunjang kemajuan dalam proses pembelajaran. Dengan
ketiga landasan tersebut memiliki hal positif terhadap siswa dan guru. Seorang guru di
haruskan untuk bisa menjadi kreatif, fasilitator, dan bagaimana cara menyikapi seorang
siswa yang cepat dan lambat dalam memahami pelajaran. Kemudian untuk siswa
sendiri adalah untuk meningkat kognitif atau cara berfikir kritis serta membuat siswa
memiliki kemampuan untuk belajar sendiri (Mandiri) dan masih banyak lagi.

Anda mungkin juga menyukai