Dijukan Untuk Memenuhi Tugas Revisi Makalah Mata Kuliah Biologi Umum
Disusun Oleh :
1. Diana (1503-8420-5076)
2. Jumaira (1503-8420-5010)
3. Nolis Febry Anggraini (1503-8420-5048)
4. Septrina Rahma Yola (1503-8420-5055)
5. Siti Hidayati (1503-8420-5023)
6. Ulli Pena Ardo Prianto (1503-8420-5079)
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji dan syukur hanyalah untuk Allah SWT, karena telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP”.
Penulis menydari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan terdapat
banyak kesalahan dalam penulisan maupun kata. Penulis memohon maaf dan juga
bimbingan semua pihak semoga kedepannya menjadi lebih baik.
Dalam penulisan mkalah ini, kami berharap semua pihak yang membaca dapat
menarik hikmah dan kebaikannya, serta mengaplikasikan keanekaragaman makhluk
hidup dalam proses belajar mengajar.
Hormat saya,
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Keanekaragaman makhluk hidup menunjukkan sejumlah variasi yang ada pada mahluk
hidup baik variasi gen, jenis dan ekosistem yang ada disuatu lingkungan tertentu.
Keanekaragaman makhluk hidup yang ada dibumi kita ini merupakan hasil proses evolusi
yang lama, sehingga melahirkan bermacam-macam mahluk hidup. Setiap makhluk hidup
memeiliki ciri dan tempat hidup yang berbeda. Melalaui pengamatan, kita dapat
membedakan jenis-jenis mahluk hidup. Pembedaan makhluk hidup dibuat berdasarkan
bentuk, ukuran, warna, tempat hidup, fungsi organ, tingkah laku, cara berkembang biak, dan
jenis makanan.
Berdasarkan adanya keanekaragaman makhluk hidup, maka dibuatlah klasifikasi
makhluk hidup agar kita dimudahkan untuk mengenali dan mengetahui dengan baik dan
benar tentang suatu makhluk hidup. Serta dengan adanya klasifikasi, munculah sistem
penamaan makhluk hidup dan aturan pemberian nama ilmiah suatu makhluk hidup.
Di Indonesia, tanaman atau hewan yang memiliki karakteristik keanekaragaman sangat
tinggi dan dilindungi dengan berbagai macam cara, mulai dari membuat taman nasional,
cagar alam, suaka margasatwa, dan lain sebagainya.
Usaha-usaha yang digunakan untuk melindungi taman tersebut memiliki manfaat yang
sangat berguna bagi masyarakat dengan bagaimana masyarakat itu sendiri menggunakannya
dengan baik atau tidak sebagian besar manfaat usaha tersebut timbul karena adanya kerja
sama dengan baik antara pengurus usaha tersebut dengan masyarakat disekitarnya.
1
1.3 Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keanekaragaman Individu
Kata Individu berasal dari bahasa Latin : in = tidak + dividuus = dapat dibagi. Di bumi ini
tidak ada dua individu makhluk hidup apa pun yang benar-benar sama. Setiap individu makhluk
hidup memiiki ciri-ciri antara individu makhluk tersebut. Ciri-ciri khusus yang dimiliki makhluk
hidup itu merupakan “faktor pembeda” antara individu-individu makhluk hidup lain.
Keanekaragaman individu ini mencakup ;
Keanekaraman tingkat gen : merupakan tingkat keanekaragaman paling rendah. Gen
adalah materi hereditas di dalam kromosom yang mengendalikan sifat makhluk hidup. Gen
terdapat di setiap inti sel makhluk hidup. Gen pada makhluk hidup memiliki perangkat dasar
yang sama, tetapi memiliki susunan yang berbeda. Hal ini menyebabkan setiap makhluk
hidup memiliki fenotipe maupun genotipe yang berbeda. Keanekaragaman gen juga dapat
dikemukakan melaui hibridisasi atau perkawinan silang antara species satu dengan species
yang berbeda sifat atau melaui proses domestikasi.
3
Contoh : perbedaan warna pada bunga, variasi kelapa (kelapa kopyor, kelapa gading,
kelapa hijau), variasi mangga (mangga golek, mangga arum manis, mangga kuini).
Keanekaragaman tingkat jenis : Adanya perbedaan yang bisa ditemukan pada kelompok
atau komunitas pada berbagai spesies yang hidup disuatu habitat tertentu. Umumnya tingkat
spesies dianggap sebagai yang paling alami untuk melihat keragaman seluruh organisme.
Selain itu spesies juga merupakan focus utama dari mekanisme evolusi, dan asal muasal.
Kepunahan spesies adalah agen utama dalam mengatur keanekaragaman hayati yang ada.
Keanekaragaman hayati tingkat jenis menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang
terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau
familia yang sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-perbedaan sifat.
Contoh : Famili Fellidae : kucing, harimau, singa. Famili Palmae : kelapa, aren, palem,
siwalan, lontar. Famili Papilionaceae : kacang tanah, kacang buncis, kacang panjang,
4
kacang kapri. Familia graminae : rumput teki, padi, jagung. Genus Ipomoea : ketela
rambat (Ipomoea batatas) dan kangkungan (Ipomoea crassicaulis). Genus Ficus :
pohon beringin (Ficus benjamina) dan pohon Preh (Ficus ribes).
B. Keanekaragaman Populasi
Kata Populasi berasal dari bahasa Latin : populus = rakyat, penduduk .Populasi itu suatu
kelompok individu sejenis atau se-spesies. Di dunia ini terdapat banyak sekali populasi makhluk
hidup yang bervariasi (beranekaragam) jenis atau spesiesnya. Apabila berbicara tentang
populasi makhluk hidup, kita harus menyebutkan nama jenis individu makhluk hidup yang
merupakan anggota populasi itu, dan kita membatasi mengenai waktu dan tempatnya. Populasi
makhluk hidup selalu menyangkut tentang nama jenis individu, waktu dan tempat(ekosistem).
5
Dalam keanekaragaman makhluk hidup terdapat kurva bentuk bel (Genta) atau disebut
Kurva Normal, adalah suatu kurva yang menggambarkan (menunjukkan) wilayah distribusi
frekuensi variasi (keanekaragaman) dalam suatu populasi. Melihat bentuknya yang demikian
itu, maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa nilai variabel di ujung-ujung kurva
distribusi,memperoleh frekuensi yang paling rendah (sedikit). Sedang nilai variabel yang
ditengah-tengah kurva distribusi, memperoleh frekuensi yang tinggi (banyak).
Klasifikasi merupakan suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi
golongan atau unit tertentu. Urutan klasifikasi yang sekarang digunakan dari tingkat tertinggi ke
rendah adalah Domain (Daerah), Kingdom (Kerjaan), Phylum/ Divisio, Class (Kelas), Ordo
(Bangsa), Family (Suku), Genus (Marga), Species (Jenis).
6
7
A. Tujuan dan Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
5. Berdasarkan manfaat
Sistem ini mengklasifikasikan makhluk hidup atas 2, yiatu tumbuhan dan hewan,
yang merupakan klasifikasi paling kuno. Aristosteles (384 SM - 322 SM),
mengelompokkan hewan dalam bukunya “Sejarah Hewan”, dan muridnya Theophrastus
(sekitar 371 SM – 287 SM) secara bersamaan menulis tentang klasifikasi tumbuhan.
Makhluk Hidup
8
Pada tahun 1674, Antonie van Leeuwenhoek, yaitu "bapak mikroskopi", mengirim
copy dari pengamatan perdananya tentang organisme mikroskopik bersel tunggal kepada
Royal Society, di London. Hingga saat ini, keberadaan organisme mikroskopik tersebut
tidak diketahui. Pada awalnya organisme-organisme ini diklasifikasikan menjadi hewan
dan tumbuhan. Lalu, di pertengahan tahun 1800-an dikotomi kingdom tumbuhan dan
hewan semakin buram batasannya dan ketinggalan zaman. Pada tahun 1866, setelah
proposal yang diajukan Richard Owen dan John Hogg, Ernst Haeckel mengajukan
kingdom ketiga. Haeckel merevisi kandungan kingdom ini berkali-kali sebelum akhirnya
memutuskan dasar klasifikasinya, yaitu apakah bersel tunggal (Protista) atau bersel
banyak (hewan dan tumbuhan).
Kingdom Animalia
9
Kingdom Monera
Empire Prokaryote
Kingdom Protista
Makhluk hidup
Empire Eukaryote Kingdom Plantae
Kingdom Animalia
Kingdom Monera
Kingdom Plantae
Kingdom Animalia
10
Indonesia sedang berusaha mengadaptasikan klasifikasi Domain, namun klasifikasi
menurut ketentuan terakhir (yang terbaru) adalah klasifikasi Cavalier-Smith ini.
Makhluk Hidup
Prokaryote Eukaryote
Kingdom Eubacteria
Para makhluk hidup di Kingdom Eubacteria berupa makhluk hidup sel
tunggal (uniseluler). Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Eubacteria
memiliki sel prokariotik (sel sederhana yang tidak mempunyai kapsul sebagai lapisan
terluarnya dan dinding sel didalamnya). Eubacteria juga dikenal dengan istilah bakteri.
Organisme yang dikelompokkan ke dalam kingdom ini memiliki peptidoglikan di dalam
dinding sel mereka.
Kingdom Archaebacteria
Pada tahun 1977 seorang mikrobiolog bernama Carl Woese dan peneliti lain
dari University of Illinois menemukan suatu kelompok bakteri yang memiliki ciri unik
dan berbeda dari anggota kingdom Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan
Archaebacteria. Archaebacteria lebih mendekati makhluk hidup eukariota dibandingkan
bakteri lain yang merupakan prokariota. Hal itu menyebabkan sistem klasifikasi 6
kingdom pemisah kingdom Archaebacteria dari anggota kingdom Monera lain yang
disebut Eubacteria. Namun hingga sekarang yang diakui sebagai sistem klasifikasi
standar adalah sistem lima kingdom yang ditemukan oleh Whittaker.
11
Makhluk hidup di kingdom Archaebacteria tidak jauh berbeda dengan yang ada di
kingdom Eubacteria karena mereka dulunya satu kingdom. Namun Archaebacteria
umumnya tahan di lingkungan yang lebih ekstrem.
Kingdom Protista
Makhluk hidup yang ada dalam kerajaan Protista memiliki sel eukariotik. Protista
memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi.
Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari
Protista menyerupai tumbuhan (ganggang atau Protophyta), Protista menyerupai jamur,
dan Protista menyerupai hewan (Protozoa, Protos: pertama, zoa: hewan). Protozoa
mempunyai klasifikasi berdasarkan sistem alat geraknya,
yaitu Flagellata/Mastigophora (bulu cambuk,
contoh Euglena, Volvox, Noctiluca, Trypanosoma,
dan Trichomonas), Cilliata/ Infusiora (rambut getar,
contoh Paramaecium), Rhizopoda/ Sarcodina (kaki semu, contohAmoeba),
dan Sporozoa (tidak mempunyai alat gerak, contoh Plasmodium). Ganggang
dikelompokkan berdasarkan pigmen / jenis chlorophyl, yaitu Chrolophyta (warn; hijau),
Euglenoid, Chrysophyta (warna; keemasan/kuning), Rhodophyta (warna; merah),
Phaeophyta (warna; coklat), dan Phyropyta (warna; api).
Kingdom Fungi (Jamur)
Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tidak bisa membuat makanan sendiri. Cara
makannya bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga
hidupnya bersifat parasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali
jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air (Oomycota). Beberapa kelompok kelas antara
lain:
a. kelas Myxomycetes (jamur lendes) contohnya Physarum policephalius.
b. kelas Phycomycetes (jamur ganggang) contoh nya jamur tempe (Rhizopus oryzae, mucor
mue)dan spesies jamur lainnya
Kingdom Plantae (Tumbuhan)
12
Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta),
tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae).
Tumbuhan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya terdiri dari banyak sel yang
berdiferensiasi membentuk jaringan. Tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat
membuat makanannya sendiri (bersifat autotrof).
Sejak pertengahan 1970-an, semakin banyak riset di bidang komparasi gen pada level
molekular (dimulai dengan gen ribosomal RNA) sebagai faktor utama dalam klasifikasi;
kemiripan genetik ditekankan terhadap penampilan luar dan perilaku. Tingakatan
taxonomi, termasuk kingdom, adalah kelompok organisme dengan nenek moyang yang
sama, baik monofilik (semua keturunan dari satu nenek moyang yang sama)
atau parafilik (hanya beberapa keturunan dari satu nenek moyang yang sama).
Berdasarkan studi RNA, Carl Woese membagi prokaryote (Kingdom Monera)
menjadi dua kelompok, yaitu Eubacteria dan Archaebacteria, karena ada banyak
perbedaan genetik antara dua kelompok ini. Eukaryote , seperti tumbuhan, fungi dan
hewan mungkin nampak serupa, tapi mirip dalam genetiknya di tingkatan molekular
dibandingkan Eubacteria atau Archaebacteria. (Ditemukan juga bahwa eukaryote lebih
dekat secara genetik dengan Archaebacteria daripada dengan Eubacteria.) Woese
menciptakan sistem "tiga kingdom utama" atau "urkingdom".
Kingdom Bacteria
Kingdom Fungi
13
Domain Eukarya
Kingdom Plantae
Kingdom Animalia
14
Peraturan nama ilmiah memuat aturan sebagai berikut :
1. Setiap organisme mempunyai nama ilmiah tertentu.
2. Untuk nama ilmiah digunakan bahasa latin atau yang dilatinkan.
3. Tidak ada dua organisme atau lebih yang mempunyai nama spesies yang sama
(tautonim) atau hampir sama.
4. Nama genus harus terdiri dari satu kata dan penulisannya selalu dimulai dengan
huruf besar.
5. Nama spesies terdiri dari dua kata.kata pertama merupakan nama genus dan kata
kedua merupakan petunjuk spesies.
Contoh nama ilmiah padi : Oryza(1) sativa(2)
1 = nama genus.
2 = nama petunjuk spesies.
6. Penulisan nama spesies harus ditulis miring atau digaris bawahi. Garis bawah kata
pertama dan kedua secara terpisah.
7. Nama penemu boleh dicantumkan dibelakang nama spesies, seperti : Oryza sativa
L, Rosa hybrida Hort, dsb.
8. Untuk pemberian nama suku (family) terdiri dari satu kata majemuk dibentuk dari
salah satu nama genus yang dibawahnya ditambah akhiran –aceae untuk
tumbuhan dan akhiran –idea untuk hewan.
Contoh :
Solanum + aceae = Solanaaceae .
Felis + idea = Felidae .
d. Tingkatan / Takson Mahluk Hidup .
Kelompok taksonomi pada takson yang sama memiliki kategori yang sama. Urutan
takson yang tertinggi sampai terendah sebagai berikut :
Kingdom
Phylum/ Divisio
Class
Ordo
15
Family
Genus
Species
Setiap takson memiliki persamaan dan perbedaan ciri. Makin tinggi takson makin
sedikit persamaan ciri yang dimilikinya dan dengan demikian makin banyak pula
perbedaannya. Sebaliknya makin rendah takson, maka makin banyak persamaannya
dan makin sedikit perbedaanya.
e. Konsep Spesies
Konsep spesies menurut para ahli taksonomi merupakan gabungan populasi alami
yang secara morfologi dan ekologi serupa dan yang dapat melakukan perkawinan
(interbreeding) serta menghasilkan keturunan yang fertile. Contohnya, kuda dan
kedelai dapat melakukan perkawinan dan menghasilkan bagal, tetapi bagal ini mandul
maka kuda dan kedelai bukan termasuk satu spesies.
16
Bagian timur indonesia ditempati fauna tipe Australia yang terdiri atas burung
dengan warna menyolok misalnya Kasuari, burung nuri, parkit, cendrawasih,
dan merpati berjambul, beberapa jenis hewan berkantung misalnya kanguru,
wallabi, dan kanguru pohon. Dibagian tengah , seperti sulawesi terdapat hewan
yang khas yaitu anoa,dan dipulau komodo terdapat komodo (biawak besar).
3. Persebaran Fauna di Zona Peralihan
Sebelah timur dari garis wallace , jumlah hewan kawasan Oriental akan
menyusut secara mencolok. Sebaliknya, sebelah barat jumlah hewan kawasan
Australia menurun secara jelas. Beberapa jenis mamalia berkantung memasuki
daerah wallace dan burung pelatuk oriental menuju ke sebelah timur garis
wallace. Menurut Weber, daerah Indonesia tersebut adalah daerah peralihan
bertahap antara kawasan Oriental dan Australia. Daerah yang merupakan
daerah peralihan adalah Sulawesi.
4. Flora Malesiana
Flora malesiana meliputi tumbuh tumbuhan yang berada diwilayah Indonesia,
Malaysia, Filipina, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon. Flora malesiana
dapat dikatakan sebagai sumber plasma nutfah karena keanekaragaman
yang tinggi. Umumnya, hutan hutan di Indonesia didominasi oleh tumbuhan
Dipterocarpaciaea (tumbuhan berbiji bersayap), seperti meranti. Tumbuhan khas
malesiana yang terkenal adalah Rafflesia arnoldii.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keanekaragaman mahluk hidup dimuka bumi ini ditunjukkan dengan adanya berbagai
variasi bentuk, ukuran ,warna dan sifat mahluk hidup lainnya. Indonesia terletak didaerah
tropis yang memiliki karakteristik keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi di
bandingkan dengan daerah subtropik dan kutub.
Keanekaragaman makhluk hidup dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor genetic
dan faktor lingkungan. Terdapat interaksi antara faktor genetic dan faktor lingkungan dalam
mempengaruhi sifat mahluk hidup.
Adanya sistem klasifiksi memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup, serta
adanya sistem penamaan kita dapat mengetahui nama-nama makhluk hidup sesuai ketentuan.
3.2 Saran
Isi makalah dan beberapa pembahasan di atas tiadak sepenuhnya sempurna, untuk itu
penulis mohon kepada para pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran yang baik.
Harap mahklum jika terdapat adanya beberapa kejanggalan dan ketidaksempurnaan makalah.
Atas perhatian para pembaca, penulis mengucapkan terima kasih
18
.
1. Eggy Amelia Putri Apakah ada pengaruh kegiatan manusia terhadap
keanekaragaman makhluk hidup?
2. Ririn Syintia Nendela Mengapa terjadi tingkat keanekaragaman tingkat
ekosistem?
3. Devi Syahputri Manfaat apa saja yang dihasilkan dari keanekaragaman
makhluk hidup?
4. Riska Atmanegara Factor apa saja yang menyebabkan terjadinya
ekosistem?
5. Sandi Oktora Bagaimana caranya agar kegiatan manusia tidak
memepengaruhi keanekaragaman makhluk hidup?
6. Rosyanti Sitorus Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman
tingkat ekosistem sehingga adanya ekosistem laut dan
ekosistem sawah?
7. Riana Putri Meilany Apa perbedaan keanekaragaman tingkat gen, spesies,
dan ekosistem?
8. Siti Nurhasidah Apa saja tingkatan yang ada pada keanekaragaman
makhluk hidup?
9. Maryanik Nanda W. Apa faktor yang menyebabkan variasi dalam satu jenis?
19
contohnya, membakar hutan sehingga makhluk hidup
yang ada didalamnya tidak memiliki tempat tinggal, dan
ada yang meningkatkan makhluk hidup contohnya,
adanya penghijauan hutan, penangkaran hewan,
perkawinan silang makhluk hidup, serta perlindungan
hewan langka. Jadi, tidak mungkin aktivitas manusia
tidak mempengaruhi keanekaragaman makhluk hidup,
karena kita manusia hidup berdampingan dengan alam
yang didalamnya terdapat banyak sekali
keanekaragaman makhluk hidup. Dengan adanya faktor
lain yang mempengaruhi kanekaragaman makhluk
hidup, ada beberapa aktivitas manusia yang bisa
meningkatkan keanekaragaman makhluk hidup, maka
kita sebagai manusia harus berusaha menjaga dan
melestarikannya.
6. Nolis Febry Anggraini, Keanekaragaman ekosistem terjadi karena adanya
Jumaira kebergaman kondisi lingkungan dan keanekaragam
makhluk hidupnya. Tiap-tiap ekosistem memiliki
keanekaragaman tertentu, misalnya ciri fisik, kimiawi
dan biologis serta flora dan fauna yang bebeda pula.
Interaksi dari makhluk hidup dan lingkungan sekitarnya,
menyebabkan terjadinya ekosistem. Ekoistem sawah dan
ekosistem laut memiliki perbedaan komponen biotic dan
abiotiknya, jika dalam ekosistem sawah komponen
biotiknya adalah : tumbuhan padi, burung pipit,
belalang, tikus, elang, dan ular. Dan komponen biotic
ekosistem laut berupa, ikan, terumbu karang, organisme-
organisme yang hidup dilaut. Sudah tentu komponen
abiotik antara kedua ekosistem tersebut berbeda pula,
karena interaksi yang terjadi didalamnya juga berbeda.
7. Diana, Jumaira Keanekaragaman tingkat gen ialah, adanya variasi
gen yang terdapat pada suatu jenis makhluk hidup.
Variasi genetik ini muncul pada individu yang
bermutasi padasusunan gen dan kromosomnya,
serta organism yang terjdi melalui rekombinasi.
Keanekaragaman tingkat jenis ialah, perbedaan
yang terjadi pada berbagai spesies yang hidup
dalam suatu habitat. Biasanya memiliki beberapa
kesamaan dalam bentuk morfologinya tetapi
fungsionalnya berbeda.
Keanekaragaman tingkat eksistem ialah, interaksi
makhluk hidup dengan lingkungannya yang
memberikan suatu cirri tertentu terhadap
habitatnya.
8. Ulli Pena Ardo Prianto Adanya tingkatan keanekaragaman gen, jenis dan
ekosistem. Serta adanya tingkatan takson, yaitu : tingkat
20
kingdom, phylum/ divisio, class, ordo, family, genus,
dan species.
9. Septrina Rahma Yola Hal yang mempengaruhi keanekaragaman dalam satu
jenis ialah, varietas, dan tingkatan taksonominya.
21
DAFTAR PUSTAKA
iii