Anda di halaman 1dari 9

PEDAGOGIS : Pembentukan dan

pembinaan karakter, serta moral peserta


didik

PSIKOLOGIS : Kemampuan dan


keterampilan atau kecakapan
mengfungsikan peran otak kiri dan kanan

DIDAKTIS : Gaya atau cara menyajikan


materi kepada peserta didik
Menurut Sagala (2009:32) :
1. Guru harus memiliki pemahaman wawasan akan landasan dan filsafat
pendidikan.
2. Guru harus memahami keberagaman dan potensi peserta didik,
sehingga dapat mendesign pembelajaran sesuai dengan keunikan
masing-masing peserta didik.
3. Guru harus mampu mengembangkan kurikulum/silabus dalam
bentuk pengalaman belajar.
4. Guru harus mampu menyusun rencana dan strategi pembelajaran
berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
5. Guru harus mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik
dengan suasana dialog dan interaktif.
6. Guru harus mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar.
7. Guru harus mampu mengembangkan bakat dan minat peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
1. Guru harus mampu merumuskan tujuan pembelajaran secara cepat.
2. Guru harus mampu memilih strategi atau metode pembelajaran yang
sesuai.
3. Guru harus mampu memberikan bimbingan atau bahkan konseling.
4. Guru harus mampu memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta
didik.
5. Gurus harus mampu menciptakan iklim belajar yang kondusif.
6. Guru harus mampu berinteraksi secara tepat dengan peserta didiknya.
7. Guru harus mampu menilai hasil pembelajaran yang adil.
1. Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki peserta
didik.
2. Pengetahuan dan keterampilan yang disampaikan harus bersifat
praktis.
3. Mengajar harus memperhatikan tingkat perbedaan individual peserta
didik.
4. Kesiapan dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam
belajar.
5. Tujuan pengajaran harus diketahui peserta didik.
6. Mengajar harus mengikuti prinsip psikologis belajar.
INSTRUKSIONAL : Pendidik
harus mampu membentuk
masyarakat belajar, ditandai
dengan adanya perubahan
tingkah laku dari peserta
didik

MANAJEMEN
&ADMINISTRATIVE : Pendidik
harus mampu melaksanakan
administrasi sekolah yang
BIMBINGAN :
meliputi kurikulum, siswa, Memberikan bimbingan
personal, dana, hubungan dan konseling kepada
sekolah dan masyarakat, peserta didik
layanan khusus,
ketatausahaan, sarana
1. 1. Layanan instruksional berkaitan dengan Proses Belajar Mengajar dan
kurikulum. Dalam PBM yang akan disampaikan adalah kurikulum (ilmu
pengetahuan). Jadi sebelum melaksanakan PBM, guru harus berpedoman
kepada kurikulum. Kewajiban guru adalah mengembangkan kurikulum yang
ada.
2. Dalam proses pembelajaran, guru harus mampu membentuk masyarakat
belajar, dan menjadikan peserta didik merubah tingkah laku yang lebih
dewasa. Itu sebabnya dalam proses pembelajaran guru harus secara serta
merta melaksanakan kegiatan mengajar, membimbing, melatih, mengarahkan,
menilai dan mengevaluasi dalam waktu yang nyaris bersamaan.

Contohnya: Jika dalam PBM ada peserta didik yang belum mengerti dengan apa
yang dijelaskan oleh guru. Maka guru wajib mengulanginya lagi sapai peserta didik
tersebut paham dan mengerti.
Administrasi adalah bagian dari pengelolaan (manajemen), lebih bersifat fisik.
Guru diwajibkan melaksanakan administrasi sekolah karena administrasi sekolah
meliputi :
1. Administrasi kurikulum.
2. Administrasi peserta didik.
3. Administrasi personal.
4. Administrasi dana.
5. Administrasi hubungan sekolah dan masyarakat.
6. Administrasi layanan khusus.
7. Administrasi ketatausahaan.
8. Administrasi sarana.

Contohnya: Pada saat penerimaan peserta didik baru, para guru aktif
mengkordinir calon peserta didik baru dalam mengisi formulir pendaftaran.
Perserta didik berhak menikmati fasilitas sekolah, baik dalam bidang olahraga,
pelajaran dan lain-lain.
Bimbingan dan konseling adalah layanan yang dapat digunakan peserta didik
untuk berkonsultasi tentang masalah yang dialami peserta didik. Tujuan
bimbingan dan konseling secara umum adalah membantu peserta didik
mengenal bakat, minat, dan kemampuannya serta memilih dan menyesuaikan
diri dengan kesempatan pendidikan untuk merencanakan karir yang sesuai
dengan tuntutan dunia kerja. Sedangkan tujuan secara khusus adalah membantu
peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek
pribadi dan sosial, belajar dan karir.

Misalkan dalam sebuah kelas terdapat beberapa anak yang bolos dalam jam
pelajaran. Maka sebagai seorang guru berhak membina dan memberi
pengarahan terhadap peserta didik tersebut. Selanjutnya guru bersangkutan
memberikan solusi bagaimana cara memecahkan permasalahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai