PADA ANATOMI
Dosen pengampu :
Disusun oleh :
UNIVERSITAS JAMBI
2024/2025
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, Taufik,
serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini kami buat untuk memberikan penjelasan tentang “Arah gerak, istilah letak/sikap
pada Anatomi”. Semoga makalah yang kami buat ini dapat membantu menambah wawasan
kita menjadi lebih luas lagi. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
menyusun makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Yonifia anjanika, S.Pd. dan kepada pihak yang telah membantu ikut serta dalam penyelesaian
makalah ini. Atas perhatian dan waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.
Ditulis oleh :
Kelompok 2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................
1.3 Tujuan Masalah ...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................
2.1 Pengertian Anatomi ............................................................................................
2.2 Pengertian Arah Gerak Pada Anatomi.................................................................
2.3 Istilah Letak / Sikap Pada Anatomi ......................................................................
BAB III PENUTUP ...................................................................................................
3.1 Kesimpulan .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Menjelaskan tentang sikap pada arah gerak yang salah dan benar dalam anatomi
BAB II
PEMBAHASAN
Anatomi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari struktur dan organisasi
tubuh makhluk hidup, baik itu manusia . Anatomi mencakup pemahaman tentang
bagaimana bagian-bagian tubuh saling berhubungan dan berfungsi bersama-sama untuk
menjaga kehidupan organisme tersebut. Ini mencakup studi tentang sistem organ,
jaringan, sel, dan komponen-komponen lainnya yang membentuk struktur tubuh.
Anatomi penting untuk memahami cara kerja tubuh dan merupakan dasar bagi berbagai
disiplin ilmu kesehatan seperti kedokteran, kedokteran gigi, fisioterapi, dan lainnya.
1. Struktur Tubuh : Anatomi mempelajari struktur tubuh mulai dari level yang paling
sederhana, seperti sel, hingga level yang kompleks, seperti sistem organ. Ini meliputi
pengetahuan tentang bagaimana organ, jaringan, dan sel-sel tubuh tersusun dan
berinteraksi satu sama lain.
2. Sistem Organ : Tubuh manusia terdiri dari berbagai sistem organ yang bekerja bersama-
sama untuk menjaga kehidupan. Sistem organ utama meliputi sistem pencernaan,
pernapasan, peredaran darah, saraf, endokrin, otot-skeletal, ekskresi, reproduksi, dan
banyak lagi.
3. Jaringan : Anatomi mempelajari berbagai jenis jaringan dalam tubuh, seperti otot,
tulang, kulit, saraf, dan banyak lagi. Setiap jenis jaringan memiliki struktur dan fungsi
yang khas yang mendukung kerja organ dan sistem tubuh.
4. Sistem Skeletal : Anatomi mempelajari kerangka tubuh atau sistem rangka, termasuk
tulang, sendi, dan tulang rawan. Sistem ini memberikan struktur, dukungan, dan
perlindungan bagi organ-organ tubuh serta memungkinkan gerakan.
5. Sistem Otot : Anatomi mempelajari otot-otot tubuh, termasuk struktur, fungsinya, dan
cara kerja otot-otot tersebut dalam menghasilkan gerakan.
6. Sistem Saraf : Anatomi mempelajari sistem saraf, yang terdiri dari otak, sumsum tulang
belakang, saraf tepi, dan saraf-saraf lainnya. Sistem saraf mengontrol persepsi, gerakan,
dan fungsi tubuh lainnya.
7. Sistem Peredaran Darah : Anatomi mempelajari sistem peredaran darah, yang terdiri
dari jantung, pembuluh darah, dan darah. Sistem ini mengangkut oksigen, nutrisi, dan
zat-zat lain ke seluruh tubuh serta mengangkut limbah metabolik.
8. Penggunaan Alat-Alat Anatomi : Dalam mempelajari anatomi, seringkali digunakan
alat-alat seperti model tubuh, gambar, atlas anatomi, dan teknologi medis seperti
pemindaian MRI dan CT untuk memahami struktur tubuh secara detail.
e. Rotasio : gerak memutar, ke arah luar (eksorotasi) dan ke arah dalam (endorotasi)
g. Supinasio : gerakan rotasi pada lengan bawah dengan telapak tangan mengarah ke
depan/atas
h. Pronasio : gerakan rotasi pada lengan bawah dengan punggung tangan mengarah ke
depan/atas.
Pengertian istilah pada anatomi merujuk pada pemahaman tentang kata-kata atau
frasa yang digunakan untuk mendeskripsikan struktur, posisi, dan hubungan antar
bagian tubuh manusia . Istilah-istilah anatomi digunakan secara khusus dan standar
dalam komunikasi ilmiah, pengajaran, dan praktik klinis di bidang kedokteran, biologi,
dan ilmu kesehatan lainnya.
4. Kaudal (Caudalis): lebih dekat pada kaki/ ekor (bagian ekor). Contoh: Pusar terletak
inferior terhadap payudara.
5. Anterior (depan): lebih dekat ke depan. Contoh: Lambung terletak anterior terhadap
limpa.
7. Superficialis/ Superfisial (dangkal/ mendekati): Mendekati/ lebih dekat ‘ke’ atau ‘di’
permukaan. Contoh: Otot kaki terletak superfisial dari tulangnya.
8. Profundus/ Profunda (Dalam): menjauhi/ lebih jauh dari permukaan. Contoh: Tulang
hasta dan pengumpil terletak lebih profunda dari otot lengan bawah.
9. Medial (Medialis—tengah): lebih dekat ke bidang median/ garis tengah. Contoh: Jari
manis terletak medial terhadap jari jempol.
10. Lateral (Lateralis—luar): menjauhi/ lebih jauh dari bidang median/ garis tengah.
Contoh: Telinga terletak lateral terhadap mata.
11. Proksimal (Proximalis—atas): lebih dekat dengan batang tubuh atau pangkal
anggota (Mendekati badan). Contoh: Siku terletak proksimal terhadap telapak tangan.
12. Distal (Distalis—bawah): lebih jauh dari batang tubuh atau ujung anggota. Contoh:
Pergelangan tangan terletak distal terhadap siku.
13. Internus/ Internal: bagian dalam atau Externus/ Eksternal: bagian luar
14. Dexter/ Dextra: bagian kanan atau Sinister/ Sinistra: bagian bagian kiri.
16. Asendens: bagian yang naik atau Desendens: bagian yang turun.
17. Ventral: bagian depan ruas tulang belakang (letak lebih dekat ke perut) (Ventralis
anterior: lebih ke depan (venter= perut, anticus= depan)).
18. Dorsal: bagian belakang ruas tulang belakang (letak lebih dekat ke punggung)
(Dorsalis posterior: lebih ke belakang (dorsum= punggung, posticus= belakang)).
19. Viseral: selaput bagian dalam atau Parietal: selaput bagian luar.
23. Volaris/ Volar: ke arah telapak tangan (sisi belakang tangan/ kaki depan).
29. Fleksor: permukaan anterior anggota badan atas dan permukaan posterior anggota
badan bawah.
30. Ekstensor: permukaan posterior anggota badan atas dan permukaan anterior
anggota badan bawah
2.4 Sikap pada arah gerak yang salah dan benar dalam anatomi
Dalam anatomi, sikap tubuh atau posisi tubuh yang tepat sangat penting untuk
mencegah cedera dan memastikan pengamatan yang akurat. Berikut adalah contoh
sikap yang salah dan benar dalam konteks arah gerak:
1. Berkurangnya Fokus pada Arah Gerak : Mengabaikan arah gerak yang benar dapat
mengakibatkan cedera atau ketidaknyamanan, terutama saat melakukan latihan fisik
atau manipulasi tubuh.
2. Pergerakan yang Terlalu Kuat atau Berlebihan : Melakukan pergerakan yang terlalu
kuat atau berlebihan tanpa memperhatikan arah gerak yang benar dapat menyebabkan
cedera pada otot, sendi, atau tulang.
3. Pengabaian Prinsip Ergonomi : Sikap yang tidak ergonomis atau tidak alami dalam
melakukan gerakan dapat menyebabkan stres berlebih pada tubuh dan meningkatkan
risiko cedera jangka panjang.
1. Memperhatikan Arah Gerak yang Tepat : Memastikan bahwa setiap gerakan atau
manipulasi tubuh dilakukan sesuai dengan arah gerak yang benar untuk menghindari
cedera dan memaksimalkan efektivitas latihan.
2. Memperhatikan Teknik Pernafasan : Menjaga teknik pernapasan yang baik dalam setiap
gerakan atau posisi tubuh untuk memastikan suplai oksigen yang cukup ke otot dan
mengurangi risiko kelelahan.
3. Memahami Batasan Tubuh Sendiri : Memahami batasan fisik dan kemampuan tubuh
sendiri serta menghormati batasannya dalam melakukan gerakan atau latihan.
4. Menggunakan Bantuan Profesional : Jika memungkinkan, mendapatkan bimbingan
atau instruksi dari ahli anatomi atau pelatih profesional untuk memastikan bahwa
gerakan dilakukan dengan benar dan aman.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tenatng struktur tubuh manusia dengan
cara membagi tubuh manusia sampai bagian paling kecil kemudian di pelajari dan di
periksa oleh para ilmuwan.
Arah gerak merujuk pada cara menggambarkan pergerakan atau posisi bagian-
bagian tubuh relatif terhadap satu sama lain dalam tiga dimensi. Ini sangat penting
untuk berkomunikasi dengan jelas tentang posisi dan gerakan tubuh dalam konteks
anatomi.Gerakan anggota badan atau gerakan suatu persendian disebut berdasarkan
arah atau posisinya terhadap badan atau aksis sendi.