Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen pembimbing
kami, Bapak Dosen Ns. Iwan Wahyudi ,S.Kep.,M.Kep, dan juga kepada teman-teman
seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi
yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di
dunia, melainkan Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran
yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau
pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf.
Kami selaku pembuat makalah ini menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca
agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................................2
1.3. Tujuan....................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1. Kajian Teori...........................................................................................................................3
2.1.1. Definisi Anatomi Dan Fisiologi.....................................................................................3
2.1.2. Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan...........................................................................3
BAB III................................................................................................................................................13
PENUTUP...........................................................................................................................................13
3.1. Kesimpulan..........................................................................................................................13
3.2. Saran....................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Beberapa sel akan membentuk sebuah jaringan. Jaringan merupakan gabungan dari
beberapa atau banyak sel yang memiliki fungsi yang sama dalam suatu ikatan. Beberapa
jaringan akan membentuk sebuah organ. Setiap organ dalam anatomi manusia memiliki
struktur dan fungsinya masing-masing. Organ-organ tubuh manusia ini terhubung satu sama
lain melalui sistem organ. Tubuh kita memiliki rangkaian sistem organ yang saling
mendukung agar berfungsi sempurna.
Anatomi dan fisiologi adalah dua cabang ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi
tubuh manusia. Anatomi dan fisiologi saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Anatomi dan
fisiologi adalah dasar untuk mempelajari bagian tubuh dan bagaimana fungsinya. Anatomi
dan fisiologi perlu dimengerti dan dipahami oleh tenaga kesehatan sebagai dasar dalam
memberikan pelayanan kesehatan terutama yang berhubungan dengan sistem tubuh. Anatomi
berarti akan mempelajari struktur sedangkan fisiologi akan mempelajari fungsinya.
1
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa itu anatomi dan fisiologi ?
b. Apa yang dimaksud dengan anatomi fisiologi sistem pencernaan ?
c. Apa gangguan yang terjadi pada sistim pencernaan?
d. Bagaimana cara menjaga kesehatan sistem pencernaan ?
1.3. Tujuan
Mengetahui tentang anatomi fisiologi pada sistem pencernaan berikut dengan
gangguan yang mungkin saja terjadi pada sistem pencernaan manusia serta cara menjaga
kesehatan sistem pencernaan pada manusia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Fisiologi berasal dari kata fisis (phisis) artinya cara kerja; logos (logi) atau
ilmu pengetahuan. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal atau fungsi dari tiap-
tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat-alat tubuh. Anatomi merupakan ilmu yang
mempelajari struktur tubuh. Ilmu anatomi melibatkan istilah-istilah dalam tubuh
manusia, dari bagian terkecil yang terlihat hingga bagaimana bagian- bagian tersebut
berinteraksi untuk membentuk unit fungsional. Anatomi yaitu ilmu yang mempelajari
susunan tubuh dan hubungan bagian-bagiannya satu sama lain. Fisiologi yaitu ilmu
yang mempelajari fungsi bagian-bagian tubuh.
3
Di mulut terjadi pencernaan makanan secara mekanik dan kimiawi.
Di dalam rongga mulut terdapat beberapa alat pencernaan, yaitu:
1) Lidah (Lingua) Lidah tersusun oleh otot lurik yang diselubungi oleh
selaput mukosa. Pada lidah terdapat papila-papila (tonjolan) yang
merupakan indra pengecap. Gerakan lidah berfungsi untuk membantu
mencampur makanan dengan ludah dan mendorong makanan masuk ke
kerongkongan. Lidah juga berfungsi untuk membantu ketika berbicara.
2) Kelenjar Ludah (Grandula Savinalis) Ludah dihasilkan oleh kelenjar
ludah yang berjumlah tiga pasang, yaitu:
a) Kelenjar Protis 8 Terletak pada bagian akhir dari rahang atas di depan
telinga. Menghasilkan ludah yang berbentuk cair (serosa) dan enzim
ptialin(amilum).
4
e) Membantu berbicara dengan mempermudah gerakan bibir dan lidah.
a) Mahkota gigi yang dilapisi email (zat paling keras dalam tubuh yang
terbuat dari garam kalsium). Dalam mahkota gigi terdapat dentin.
b) Tulang gigi, meliputi leher gigi yang dikelilingi gusi dan akar yang
dilapisi semen untuk melekatkan gigi dengan kuat pada rahang.
c) Rongga pulpa, terdapat di tengah-tengah gigi dan berisi pembuluh
darah dan syaraf.
5
2.1.2.2 Kerongkongan (Esofagus)
1) Kardiak
2) Fundus
3) Pilorus
6
Setelah makanan masuk ke lambung sfingter kardiak dan sfingter
pilorus menutup. Kontraksi otot lambung mengaduk-aduk makanan dan secara
mekanik memecah serta mencampurnya dengan getah lambung yang di
hasilkan oleh kelenjar lambung. Getah lambung yang berfungsi dalam proses
pencernaan secara kimiawi mengandung zat-zat berikut :
Usus halus berupa tabung yang panjangnya sekitar 6-8 m, yang terdiri
atas tiga bagian, yaitu:
7
1) Usus Dua Belas Jari (duodenum) 25 cm. Duodenum merupakanUsus dua
belas jari panjangnya muara dua saluran, yaitu saluran empedu dan saluran
pankreas. Suasana asam merangsang dinding usus duabelas jari untuk
mengeluarkan hormon sekretin dan kolesitokinin. Kolesitokinin
merangsang kelenjar empedu untuk mengeluarkan empedu. Kerja sama 12
hormon kolesitokinin dan sekretin juga merangsang pankreas agar
mengeluarkan sekretnya.
f) Lipase, enzim ini berfungsi mengubah lemak menjadi gliserol dan asam
lemak.
8
2.1.2.5 Pankreas
Pada saat lambung dan usus halus terisi kembali, terjadi rangsangan
pada kolon untuk proses defekasi. Rangsangan ini disebut refleks gastrokolik
yang secara sadar dapat dirasakan. Jika kita melakukan kontraksi (mengejan),
dinding perut dan otot bagian dalam secara refleks mengendur pula. Ini
mengakibatkan berkontraksinya otot kolon dan rektum sehingga feses
terdorong keluar.
2.1.2.9 Rektum
2.1.2.10 Anus
10
2.1.3. Gangguan Sistem Pencernaan
11
energi dan zat gizi untuk pemenuhan kebutuhan tubuh, saluran cerna juga merupakan
penentu kondisi sehat-sakit dan kualitas hidup manusia.
a. Pola makan, apakah pola makan gaya Barat yang banyak konsumsi daging atau
vegetarian?
b. Konsumsi makanan khusus, seperti bijian utuh, buah dan kacang, serta sayur dan
kacang-polong;
c. Senyawa aktif dari makanan seperti serat/ karbohidrat kompleks, lemak, protein dan
fitokimia;
d. Makanan yang mengandung mikroba.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Anatomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata "ana" artinya bagian dan
"tome" artinya memotong atau memisahkan. Anatomi merupakan ilmu yang mempelajari
tentang bagian-bagian dan struktur tubuh yang saling berkaitan. Fisiologi adalah ilmu yang
mempelajari faal atau fungsi dari tiap- tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat-alat tubuh.
Anatomi merupakan ilmu yang mempelajari struktur tubuh. Saluran pencernaan manusia
tediri dari : rongga mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (vetrikulus), usus halus, usus
besar (kolon) dan anus. Gastritis/ maag, Gangguan pencernaan yang disebabkan oleh radang
akut pada dinding lambung yang disebabkan karena makanan kotor atau kelebihan HCL.
Kolik, Rasa nyeri pada perut karena menkonsumsi makanan yang mengandung zat yang
meransang, misalnya cabe, lada, dam jahe. Keracunan makanan, Keracunan makanan dapat
terjadi karena alergi terhadap makan tertentu atau zat aditif yang terkandung di dalamnya.
Parotitis, Radang pada kelenjar parotis. Kesehatan saluran cerna merupakan kondisi yang
fundamental dibutuhkan bagi setiap manusia di segala usia. Ada beberapa faktor yang
memengaruhi keseimbangan mikrobiota usus tersebut, antara lain adalah faktor genetik, pola
hidup secara umum, kolonisasi awal saat bayi lahir, medikasi yang diperoleh, dan kondisi
sehat-sakit seseorang. Khusus untuk nutrisi, maka ada beberapa hal yang dapat memengaruhi
keseimbangan mikrobiota usus, yaitu : . Contoh makanan yang berasal dari tanaman yang
dapat mendukung mikrobiota usus dan kesehatan saluran cerna, antara lain adalah brokoli
dan kelompok kol, pisang, kacang-kacangan, dan tempe.
3.2. Saran
Setelah menyusun makalah terkait Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan kali ini
penulis berharap pembaca dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Tentunya terhadap
penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih banyak ada kesalahan
serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan
susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang
bisa membangun dari para pembaca.
13
DAFTAR PUSTAKA
Sumiyati, S., Anggraini, D. D., Kartika, L., Arkianti, M. M. Y., Sudra, R. I., Hutapea, A.
D., ... & Sitanggang, Y. F. (2021). Anatomi Fisiologi. Yayasan Kita Menulis.
AL LAHIJI, A. K., DESIANA, D., ANDARNINGSIH, E., AMINAH, S., & SYAHADATIN,
Z. MAKALAH KELOMPOK SISTEM PENCERNAAN MANUSIA.
14