Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN”


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah
ILMU BIOMEDIK DASAR
Dosen pengampu:
Kurniati Prihatin, S.Kep., Ners., M.Kep.

Disusun Oleh Kelompok 3:


1. Ahmad Afandi (001SYE22)
2. Ardana Febriansyah (006SYE22)
3. Karina Astri Morena (025SYE22)
4. Nadilla Valin Tersya (036SYE22)
5. Ni Luh Aprinindra Kusuma Dewi (038SYE22)
6. Nindi Amelia Agustina (040SYE22)
7. Nurhisan (043SYE22)
8. Raden Teguh Karunia Irawan (045SYE22)
9. Rizqiana Khairunnisa (047SYE22)
10. Stevi Komala Sari (054SYE22)
11. Zulfia Rahmah (064SYE22)

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JENJANG D3
TAHUN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas segala kemampuan rahmat dan
hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul
“ ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN “ pada mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar.
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,
serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad Swt. atas
petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa zaman kegelapan ke zaman terang benderang,
dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu kami
memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini.

Kami dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
oleh karena itu kami sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini
lebih baik lagi. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.

Mataram, 09 Desember 2022

2
DAFTAR ISI
Cover ...............................................................................................................................1

Kata Pengantar ..............................................................................................................2

Daftar Isi .........................................................................................................................3

Bab I Pendahuluan ........................................................................................................4

1. Latar Belakang .............................................................................................................4

2. Rumusan Masalah ........................................................................................................4

3. Tujuan ..........................................................................................................................4

Bab II Pembahasan .......................................................................................................5

1. Pengertian Anatomi .....................................................................................................5

2. Pengertian Fisiologi .....................................................................................................5

3. Pengertian Anatomi Fisiologi ......................................................................................5

4. Subdivisi Ilmu Anatomi ...............................................................................................5

5. Terminologi Anatomi ..................................................................................................6

6. Pengertian Sistem Integumen ......................................................................................10

7. Komponen Integumen ..................................................................................................10

8. Fungsi Integumen.........................................................................................................10

9. Struktur Kulit ..............................................................................................................11

10. Derivat-derivat Kulit ..................................................................................................13

12. Kulit sebagai Pengatur Suhu Tubuh ..........................................................................15

13. Penyakit pada Kulit ....................................................................................................16

Bab III Penutup..............................................................................................................18

1. Kesimpulan ..............................................................................................................18

Daftar pustaka ................................................................................................................19

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai makhluk hidup, manusia hendaknya mengetahui sistem anatomi dan


fisiologi manusia. Karena anatomi fisiologi itu erat sekali kaitannya seperti halnya
sistem pada tubuh kita.Didalam Anatomi Fisiologi mempelajari tentang sistem-sistem
organ tubuh manusia dimana organ adalah organ kumpulan dua jaringan atau lebih
yang bergabung dan berfungsi sebagai pusat fisiologis khusus untuk aktivitas tubuh
,setiap organ menjalankan fungsi yang sangat kompleks,setiap organ tubuh
terspesialisasi sebagai pusat fungsional yang bertanggung jawab untuk aktifitas yang
sangat penting yang tidak dapat digantikan oleh organ-organ lain.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari anatomi ?


2. Apakah pengertian dari fisiologi ?
3. Apakah pengertian dari anatomi fisiologi?
4. Apa sajakah macam-macam cabang ilmu anatomi ?
5. Apa sajakah terminologi atau istilah umum dalam anatomi fisiologi?
6. Apakah pengertian dari sistem integument ?
7. Apakah fungsi integument ?
8. Apakah struktur kulit ?
9. Apa sajakah pigmentasi pada kulit ?
10. Apa saja penyakit pada kulit ?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian anatomi fisiologi


2. Mengetahui macam macam cabang ilmu anatomi
3. Mengetahui arti dari terminologi atau istilah umum dalam anatomi
4. Mengetahui pengertian sistem integument
5. Mengetahui fungsi sistem integument
6. Mengetahui struktur kulit
7. Mengetahui pigmentasi pada kulit
8. Mengetahui penyakit pada kulit

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Anatomi

Anatomi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari ana yang artinya memisah
misahkan atau mengurai dan tomos artinya memotong motong, adalah suatu ilmu
yang mempelajari atau membahas tentang bentuk dan rangka pada tubuh manusia.
Dengan kata lain bahwa anatomi merupakan ilmu yang mempelajari susunan struktur
tubuh manusia baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal)
(Irianto Koes, 2014:32).

B. Pengertian Fisiologi

Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari dan membahas tentang fungsi organisme
serta pengaturan pada tubuh manusia. Dengan kata lain bahwa fisiologi merupakan
ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja organisme tubuh manusia baik secara
mekanis fisik maupun biokimia dalam keadaan normal (Pearce C.E, 2004:1).

C. Pengertian dari Anatomi Fisiologi

Anatomi fisiologi adalah ilmu yang mempelajari susunan struktur dan fungsi
organisme tubuh manusia baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal)
dalam keadaan normal (Irianto Koes, 2014:32).

D. Subdivisi Ilmu Anatomi

1. Anatomi makroskopis : mempelajari susunan tiap alat tubuh dengan jalan


memotong dan memisahkan bagian bagian tubuh (Alexandro Deo Lumabi, 2014).
2. Anatomi mikroskopis : mempelajari tentang susunan tiap alat tubuh dengan
menggunakan kaca pembesar atau mikroskop (Alexandro Deo Lumabi, 2014).
3. Anatomi sistemik: mempelajari tentang fungsi dari sistem dan jaringan pada
susunan tiap alat tubuh (Alexandro Deo Lumabi, 2014).
4. Anatomi regional : mempelajari tentang letak alat-alat tubuh satu dengan yang
lainnya yang berguna untuk melakukan pembedahan (operasi) ,dll (Alexandro
Deo Lumabi, 2014).

5
5. Anatomi perkembangan (embriologi) : mempelajari tentang perubahan yang
terdapat pada sel dari mulai kehamilan sampai anak lahir (Alexandro Deo Lumabi,
2014).
6. Anatomi permukaan : mempelajari tentang letak alat-alat dalam tubuh yang
diprojeksikan ke permukaan tubuh (Alexandro Deo Lumabi, 2014).
7. Anatomi perbandingan: mempelajari tentang persamaan dan perbedaan antara
susunan tubuh manusia dan makhluk yang lebih rendah (binatang) (Alexandro
Deo Lumabi, 2014).
8. Anatomi radiologi : mempelajari tentang ukuran tubuh manusia yang berbeda
antara satu bangsa dengan bangsa lain (Alexandro Deo Lumabi, 2014).

E. Terminologi Anatomi

1. Posisi anatomi

a) Posisi anatomi (berdiri): Pada posisi ini tubuh lurus dalam posisi berdiri
dengan mata juga memandang lurus. Telapak tangan menggantung pada sisi-
sisi tubuh dan menghadap ke depan. Telapak kaki juga menunjuk ke depan
dan tungkai kaki lurus sempurna. Posisi anatomi sangat penting karena
hubungan semua struktur digambarkan dengan asumsi berada pada posisi
anatomi (Dwi Nofriyanto, 2014).
b) Posisi supine (terlentang): Pada posisi ini tubuh berbaring dengan wajah
menghadap ke atas. Semua posisi lainnya mirip dengan posisi anatomi dengan
perbedaan hanya berada di bidang horisontal daripada bidang vertikal (Dwi
Nofriyanto, 2014).
c) Posisi prone (tengkurap): Pada posisi ini, punggung menghadap ke atas.
Tubuh terletak pada bidang horisontal dengan wajah menghadap ke bawah
(Dwi Nofriyanto, 2014).
d) Posisi litotomi: Pada posisi ini tubuh berbaring terlentang, paha diangkat
vertikal dan betis lurus horizontal. Tangan biasanya dibentangkan seperti
sayap. Kaki diikat dalam posisinya untuk mendukung lutut dan pinggul yang
tertekuk. Ini adalah posisi pada banyak prosedur kebidanan (Dwi
Nofriyanto, 2014).

6
2. Bidang Anatomi

a) Bidang koronal : bidang yang sejajar dengan membagi tubuh menjadi dua
bagian yaitu depan (ventral) dan belakang (dorsal) (Ari Benjamin, 2010).
b) Bidang sagital : bidang yang sejajar dengan bidang yang membagi tubuh
menjadi 2 bagian yaitu kanan dan kiri (Ari Benjamin, 2010).
c) Bidang median: bidang yang sejajar dan membagi tubuh menjadi bagian kanan
(dextra) dan kiri (sinistra) (Ari Benjamin, 2010).
d) Bidang horizontal: bidang yang membagi tubuh menjadi bagian atas (superior)
dan bawah (inferior) (Ari Benjamin, 2010).

3. Istilah Untuk Perbandingan

a) Anterior berarti ke arah depan. Contoh : lambung terletak anterior terhadap


limpa.
b) Posterior berarti menuju belakang. Contoh : jantung terletak posterior terhadap
tulang rusuk.
c) Superior berarti ke arah kepala atau arah atas. Contoh : mulut terletak superior
terhadap dagu.
d) Inferior berarti menuju kaki atau arah bawah. Contoh : pusar terletak inferior
terhadap payudara.
e) Medial/medialis berarti menuju bidang median (medekati bagian tengah
tubuh).
f) Superfisial : lebih dekat ke / dipermukaan. Contoh : otot kaki terletak
superfisial dari tulangnya.
g) Lateral/lateralis berarti menjauh dari bidang median (menjauh
dari tengah tubuh).

4. Anggota Badan

a) Proksimal berarti dekat badan.


b) Distal berarti jauh dari badan.
c) Preaksial menunjukkan sisi radial atau tibial pada anggota badan.
d) Postaksial menunjukkan sisi ulna atau fibular pada anggota badan.
e) Fleksor berarti permukaan anterior anggota badan atas dan permukaan
posterior anggota badan bawah.

7
f) Ekstensor berarti permukaan posterior anggota badan atas dan permukaan
anterior anggota badan bawah.

5. Gerakan Anatomi

a) Fleksi dan ekstensi, Fleksi : gerak menekuk atau membengkokkan. Ekstensi :


gerak meluruskan.
b) Adduksi dan Abduksi, Adduksi : Gerak mendekati tubuh. Abduksi :
gerak menjauhi tubuh.
c) Elevasi dan Depresi, Evalasi : Gerakan mengangkat. Depresi :
gerakan menurunkan.
d) Inversi dan Eversi, Inversi : Gerak memiringkan telapak kaki kedalam tubuh.
Eversi : gerak memiringkan keluar.
e) Supinasi dan pronasi, Supinasi : gerak menengadah tangan. Pronasi : gerak
menelungkupkan tangan.

6. Istilah-Istilah Anatomi Dalam Tubuh Manusia


a) Tengkorak otak = Neurocranium
• Tulang Dahi = Os Prontale
• Tulang pelipis = Os Temporale
• Tulang Ubun-ubun = Os Parictale
• Tulang Belakang Kepala = Os Oceipitale
• Tengkorak Bawah = Splanco Crani
• Tulang Rahang Atas = Os Maxilare
• Tulang Rahang Bawah = Os Mandibulare
• Tulang Pipi = Os Zygamatica
• Tulang Langit – langit = Os Galatinum
• Tulang Hidung = Os Nasale

b) Badan = The Trunk


• Tulang Leher = Vertebrae Cervicalis
• Tulang Punggung = Vertebrae Thoroclas
• Tulang Pinggang = Vertebrae Lumbalis

8
• Tulang Belakang Bersatu = Vertebrae Sacralis = Os Sacrum
• Tulang Ekor Bersatu = Vertebrae Cocygales = Cocygis
• Tukang Dada = Sternum
• Badan = Corpus Sternum
• Tulang Rusuk = Costae

c) Aggota = Extermitas
• Tangan (Lengan Atas) = Humerus
• Lengan Bawah – Lengan Hasta = Ulna
• Tulang Pengumpil = Radius
• Pangkal Tangan = Carpus
• Tapak Tangan = Meta Carpus
• Jari = Phalangus

d) Kaki = Pedes
• Tulang Paha = Femor
• Tempurung Lutut = Patela
• Tulang Kering = Tibia
• Tulang Betis = Fibula
• Pangkal Kaki = Tarsus
• Ruas Jari = Phalangus
• Tapak Kaki = Meta Tarsus
• Tulang Tumit = Calcaneus
• Tulang Dada = Os Cubeudeus

e) Panggul = Pelvis
• Tulang Pangkal Paha = Os Cocae
• Tulang Kemaluan = Os Pubis
• Tulang usus = Os Ilium
• Tulang Duduk = Os Ischium
• Tulang Belakang = Os Sacrum

9
F. Pengertian Sistem Integumen

Sistem integumen merupakan sistem yang membentuk lapisan terluar pada tubuh.
Integumen terdiri dari kulit beserta derivat-derivatnya yang terspesialisasi seperti
rambut, kuku, dan beberapa jenis kelenjar. Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat
pada bagian luar menutupi dan melindungi permukaan tubuh.
Kulit merupakan alat pertahanan eksternal yang dirancang untuk mencegah
penetrasi mikroba apabila jaringan tubuh terpajan ke lingkungan eksternal. Tubuh
mengadakan kontak langsung dengan lingkungannya melalui integumennya yakni
kulit. Oleh karena itu kulit memiliki peran untuk melindungi tubuh dari kerusakan
mekanis atau fisik yang diakibatkan lingkungan sekitar.

G. Komponen Integumen

Integumen terdiri dari beberapa komponen, komponen tersebut adalah:


1. Kulit, merupakan organ terbesar tubuh. Pada laki-laki dengan berat badan 75 kg,
kulit dapat memiliki berat lebih kurang 4,5 kg yang menutupi area seluas 1,67 m2.
2. Kuku jari, yakni salah satu bentuk derivatif kulit yang ditemukan hanya pada ordo
primata.
3. Rambut, adalah spesialisasi kulit yang hanya terdapat pada kelas mamalia.
4. Kelenjar kulit, meliputi kelenjar minyak, kelenjar keringat, dan kelenjar susu.

H. Fungsi Integumen

Adapun fungsi dari sistem integumen adalah sebagai berikut:


1. Melindungi, kulit melindungi tubuh dari ancaman mikroorganisme, kehilangan
cairan, dan dari zat-zat kimia penyebab iritasi maupun mekanik. Kulit juga
mengandung pigmen melanin yang mampu melindungi dari radiasi sinar
ultraviolet.
2. Mengatur suhu tubuh, pembuluh darah serta kelenjar keringat pada kulit berfungsi
untuk mempertahankan serta mengatur suhu tubuh.
3. Pengekskresi zat berlemak, air, serta ion-ion Na+.
4. Metabolisme, proses sintesis vitamin D yang penting untuk tulang dilakukan di
kulit dengan bantuan sinar matahari.
10
5. Komunikasi, kulit menerima stimulus dari lingkungan dengan reseptor khusus
yang dapat mendeteksi suhu, sentuhan, tekanan, dan nyeri. Kulit juga merupakan
media ekspresi wajah dan refleks vaskuler yang penting dalam komunikasi.

I. Struktur Kulit

Kulit dapat dibedakan menjadi dua lapisan yaitu lapisan Epidermis dan Dermis. Tepat
dibawah dermis terdapat lapisan hipodermis yang banyak disusun oleh jaringan
adiposa (jaringan lemak).
1. Epidermis

Epidermis merupakan lapisan yang mengandung sel pigmen berfungsi


memberi warna pada kulit. Epidermis berfungsi melindungi kulit dari kerusakan
oleh sinar matahari. Epidermis tersusun atas 5 lapisan utama yaitu:

a. Stratum Germinativum

Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah, berbatasan


langsung dengan dermis. Melekat pada jaringan ikat. Pada lapisan ini terjadi
pembelahan sel yang sangat cepat dimana sel yang baru dibentuk akan
didorong masuk ke lapisan berikutnya. Sel-sel yang dihasilkan dari
pembelahan tersebut dapat mencapai berjuta-juta sel setiap harinya.

b. Stratum Spinosum

Lapisan ini disatukan oleh tonjolan yang menyerupai spina. Spina ini
merupakan bagian penghubung intraseluler yang disebut desmosom.

c. Stratum Granulosum

Lapisan ini merupakan daerah sel-sel mulai mati karena akumulasi


molekul bakal keratin yang memisahkan sel-sel ini dari daerah dermal.
Stratum ini merupakan prekursor pembentukan keratin. Keratin adalah protein
keras dan resilien, bersifat anti air dan melindungi permukaan kulit yang
terbuka. Namun keratin yang terdapat pada epidermis merupakan keratin yang
lunak yang berkadar sulfur rendah. Berbeda dengan keratin yang ada pada
kuku dan rambut.

11
d. Stratum Lusidum

Lapisan ini terdiri dari sel-sel berbentuk perisai yang jernih dan tembus
cahaya.

e. Stratum Korneum

Lapisan ini merupakan lapisan terluar dari epidermis yang melindungi


tubuh terhadap lingkungan. Lapisan ini disebut lapisan bertanduk karena
tersusun dari sel-sel berkeratin yang merupakan sel mati. Keratin yang bersifat
tahan air akan melindungi jaringan lebih dalam terhadap kekurangan air.
Lapisan ini terus-menerus mengalami gesekan dan mengelupas, namun akan
terus diganti oleh sel-sel yang lebih dalam yaitu stratum germinativum.

2. Dermis

Dermis merupakan lapisan kulit yang lebih sensitif. Mengandung pembuluh


darah, limfa, saraf, kelenjar, dan folikel rambut yang muncul ke permukaan dalam
bentuk papillae. Lapisan ini dipisahkan dari epidermis dengan adanya membran
dasar atau lamina. Membran ini terdiri dari dua jaringan ikat.

a. Lapisan papilar

Lapisan dermal ini terletak paling atas yang terlihat bergelombang.


Merupakan jaringan ikat areolar renggang dengan fibroblas, sel mast, dan
makrofag. Papila dermal adalah proyeksi seperti kerucut yang menjorok ke
arah epidermis.

b. Lapisan retikular

Adalah lapisan kulit paling dalam yang mengandung banyak arteri, vena,
kelenjar keringat, kelenjar minyak, serta reseptor tekanan. Lapisan papilar dan
retikular mengandung banyak serat kolagen dan elastisyang menyebabkan
kulit lebih elastis. Pada orang usia lanjut serat ini menjadi sangat berkurang
sehingga kulitnya mudah keriput.

c. Lapisan subkutaneus (hipodermis)

12
Lapisan ini mengandung banyak sel lemak, juga beisi banyak pembuluh
darah dan ujung saraf.

J. Derivat-derivat Kulit

Kulit memiliki beberapa derivatif, yaitu:


1. Rambut

Rambut berada hampir di seluruh tubuh. Sebagian berupa rambut vellus, yang
kecil dan tak berwarna. Rambut terminal biasanya kasar dan dapat dilihat,
tertanam di kulit kepala, alis dan bulu mata.

Rambut berasal dari folikel rambut yang sudah terbentuk sebelum lahir.
Rambut terdiri akar yakni bagian yang tertanam dalam folikel, batang rambut
yang berada di atas permukaan kulit. Akar dan batang rambut disusun atas:

a) Kutikula, lapisan terluar yang tersusun sel mati yang bersisik.


b) Korteks, merupakan lapisan yang terkeratinisasi, membentuk bagian utama
batang rambut. Pada bagian ini terdapat pigmen yang menetukan warna
rambut.
c) Sebuah medula, terdiri dari dua sampai tiga lapis sel.

Rambut di kulit kepala tumbuh dalam masa 2 sampai 6 tahun dan memasuki
fase selama 3 bulan sebelum rontok. Rambut tubuh tumbuh sepanjang 0,05
inci/minggu. Sedangkan rambut kepala butuh waktu 7 minggu
untuk tumbuh 1 inci.

2. Kuku

Kuku adalah lempeng pelindung yang berasal dari perpanjangan epidermis ke


dermis. Kuku mengandung keratin keras yang berlekuk yang terletak di atas kuku.
Kuku mendapat nutrisi dari pembuluh darah. Kuku dapat tumbuh 0,5 mm
perminggu dan lebih cepat di musim panas. Bagian-bagian kuku antara lain: akar
kuku, badan kuku, kutikel, hiponikium, dan lunula.

13
Badan kuku tumbuh dari akar kuku yang tertanam di dalam kulit. Kutikel
adalah lipatan epidermis berlekuk yang menutup akar kuku. Hiponikium adalah
stratum korneum tebal di bawah ujung lepas kuku. Sedangkan lunula adalah area
berwarna putih berbentuk melengkung dekat kutikel.

3. Kelenjar pada Kulit


a) Kelenjar Keringat (Sudorifera)

Terbagi atas dua jenis berdasarkan strukturnya:

• Kelenjar keringat ekrin, kelenjar ini tersebar luas di seluruh tubuh. Tidak
berhubungan dengan folikel rambut. Sekresi kelenjar ini berguna
mempertahankan suhu tubuh.
• Kelenjar keringat apokrin, kelenjar ini penyebarannya terbatas. Ditemukan
di aksila, areola payudara, dan regia anogenital. Kelenjar apokrin di ketiak
dan anogenital pada masa pubertas menghasilkan sekresi sebagai respon
stres atau gembira. Biasanya tidak berbau, namun akan berbau saat
bereaksi dengan bakteri. Kelenjar apokrin seruminosa, tertelatak di telinga
sebagai getah telinga dan kelenjar siliaris Moll yang terletak pada mata.
Sementara kelenjar mamae adalah kelenjar apokrin yang termodifikasi
menghasilkan susu.

b) Kelenjar Minyak (Sebasea)

Kelenjar ini mengeluarkan sebum yang dialirkan ke folikel rambut.

• Kelenjar sebasea adalah kelenjar holokrin.


• Sebum adalah campuran lemak, zat lilin, minyak dan pecahan-pecahan sel.
• Jerawat adalah gangguan pada kelenjar sebasea dimana kulit menjadi
terinfeksi karena reaksi kelenjar minyak dengan bakteri menyebabkan kulit
menjadi meradang dan bernanah.

14
K. Kulit Sebagai Pengatur Suhu Tubuh

Bila suhu pusat tubuh meningkat, maka perubahan suhu ini akan diterima oleh
termoreseptor pusat. Sinyal ini di teruskan ke pusat integrasi termoregulatori
hipotalamik yang kemudian mengurangi pengiriman sinyalnya lewat saraf simpatetik
ke pembuluh darah bawah kulit. Akibatnya, darah panas mengalir ke bawah kulit.
Disamping itu, sinyal juga di sampaikan ke kelenjar keringat untuk mengekskresikan
keringat ke permukaan kulit. Berikutnya adalah menguapkan keringat dengan
mengambil panas dari darah yang mengakibatkan suhu pusat tubuh kembali normal.
Proses yang sama terjadi apabila tubuh menghadapi suhu lingkungan yang panas,
hanya perubahan suhu inimula-mula diterima oleh termoreseptor periferal pada kulit.
Selanjutnya termoreseptor periferal akan menyampaikan sinyalnya ke pusat
pengintegrasi termoregulatori hipotalamik yang meneruskannya ke pembuluh darah
bawah kulit dan kelenjar keringat. Proses selanjutnya sama seperti bila suhu pusat
tubuh meningkat.
Sebaliknya apabila tubuh menghadapi suhu lingkungan yang dingin, maka
hipotalamus akan mengatur penurunan kehilangan panas dan meningkatkan produksi
panas. Penurunan kehilangan panas dilakukan melalui perintah ke pembuluh darah
dibawah kulit, dan kelenjar keringat akan menghentikan ekskresi keringat.

L. Pigmentasi Kulit

Lapisan stratum germinativum epidermis mengandung pigmen melanosit. Melanin


adalah suatu pigmen yang memiliki kisaran warna dari kuning sampai hitam. Melanin
dibentuk di dalam melanosit, dengan batuan enzim tirosinase, terhadap asam amino
tirosin. Jika enzim ini tidak ada, maka kulit tidak akan mempunyai
pigmen (albinisme).

Melanin
Pigmentasi melanin secara umum diatur oleh Melanosit Stimulating Hormon
(MSH) yang diproduksi oleh kelenjar pituitari anterior. Dermis juga kaya akan
pembuluh limfe dan serabut saraf. Banyak ujung saraf berakhir pada dermis berubah
menjadi reseptor khusus, sehingga mampu mendeteksi perubahan yang terjadi pada
lingkungan kemudian disambungkan ke otak.
15
Adapun ujung-ujung saraf tersebut yaitu:
a) Ruffini, peka terhadap panas
b) Paccini, peka terhadap tekanan
c) Crausse, peka terhadap dingin
d) Meisner, peka terhadap sentuhan berat
e) Merkle, peka terhadap sentuhan ringan
Produksi melanin meningkat apabila kulit terpapar sinar matahari langsung.
Jumlah melanosit 1.000/mm2 sampai 2.000/mm2, perbedaan genetik dalam besarnya
jumlah produksi melanin dan pemecahan pigmen yang lebih melebar mengakibatkan
perbedaan ras. Pigmentasi terbesar terjadi pada puting susu, areola, area sirkumanal,
skrotum, penis, dan labia mayora dan tempat pigmen terendah yaitu telapak tangan
dan kaki.
Pada orang berkulit putih (Caucasian), darah dalam pembuluh dermal dibawah
lapisan epidermis dapat terlihat menghasilkan pewarnaan lebih merah muda.
Sementara karoten, pigmen kuning, hanya ditemukan pada stratum korneum dalam sel
lemak dermis dan hipodermis.

M. Penyakit Pada Kulit

1. Ecezema
Merupakan inflamasi superficial, tidak menular, kronis, ditandai erytema,
melepuh, kerak, rasa gatal. Merupakan jenis eksem berupa peradangan kulit di
sekitar lekukan kulit, menyebabkan rasa gatal yang disebabkan alergi.
2. Urticaria
Merupakan inflamasi akibat reaksi kulit terhadap suatu allergen, yang disebabkan
makanan, obat, logam dan vaksin. Reaksi yang ditimbulkan meningkatkan
permeabilitas sel, menimbuklkan edema, gatal, dan iritasi.
3. Jerawat
Merupakan inflamatoris pada kelenjar minyak yang aktif. Kelenjar sebasea
meningkatkan produksi sebum, yang bereaksi dengan mikroorganisme
mengahsilkan jerawat.
4. Dermatitis

16
Peradangan kulit kepala, wajah, atau bagian lain yang disebabkan level hormon,
nutrisi, infeksi, dan stres.
5. Psoriasis
Inflamatori kronik yang memiliki ciri-ciri penebalan dan kemerahan.
6. Onikomikosis
Peradangan kuku yang disebabkan infeksi jamur.
7. Impertigo
Infeksi permukaan kulit oleh streptococci atau staphylococcihemolytic.
8. Folliculitis
Infeksi folikel rambut oleh staphylococci

Penyakit kulit yang disebabkan virus, antara lain:


• Herpes simplex ; melepuh, memerah.
• Herpes zoster ; ruam saraf, sinaganaga.
• Veruca vulgaris ; kutil

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa anatomi fisiologi manusia
adalah ilmu yang mempelajari susunan struktur dan fungsi organisme tubuh manusia baik
dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal) dalam keadaan normal. Ilmu anatomi
tidak hanya 1 melainkan memiliki cabang lainnya. Dalam anatomi fisiologi ini akan
menemui macam macam terminologi menurut pengelompokannya, diantaranya :

1. Posisi anatomi

2. Bidang Anatomi

3. Istilah untuk perbandingan

4. Anggota Badan

5. Gerakan anatomi

6. Terminologi bangunan pada tulang dan organ

18
DAFTAR PUSTAKA

Delvin, V.J.: Spine Secrets, 1st Ed. Elsevier, Philadelphia, 2003

Drake, R.L et al: Gray’s Anatomy for Students, 1st Ed. Elsevier Churchill Livingstone,
Philadelphia, 2005

Larsen, W.J.:Anatomy. Development, Function & Clinical Correlaations, 9st Ed.


Sauders, Philadelphia, 2002

Stranding, S: Gray’s Anatomy. The Anatomical Basic of Clinical Practice, 39 th Ed.


Elsevier Churchill Livingstone, Philadelphia, 2006

Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia (Dari Sel ke Sistem). Jakarta: EGC

Sinaga, Erlintan, M. Silitonga. 2011. Anatomi Fisiologi Manusia. Medan: UNIMED

Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC

Sobotta, Frithjof Hammersen. 1993. Histologi Atlas Bewarna Anatomi Mikroskopik Edisi
III. Jakarta: EGC

Tim Dosen. 2015. Penuntun Praktikum Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia.
Medan: FMIPA UNIMED

19

Anda mungkin juga menyukai