1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas segala kemampuan rahmat dan
hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul
“ ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN “ pada mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar.
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,
serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad Swt. atas
petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa zaman kegelapan ke zaman terang benderang,
dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu kami
memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini.
Kami dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
oleh karena itu kami sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini
lebih baik lagi. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
2
DAFTAR ISI
Cover ...............................................................................................................................1
3. Tujuan ..........................................................................................................................4
8. Fungsi Integumen.........................................................................................................10
1. Kesimpulan ..............................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Anatomi
Anatomi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari ana yang artinya memisah
misahkan atau mengurai dan tomos artinya memotong motong, adalah suatu ilmu
yang mempelajari atau membahas tentang bentuk dan rangka pada tubuh manusia.
Dengan kata lain bahwa anatomi merupakan ilmu yang mempelajari susunan struktur
tubuh manusia baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal)
(Irianto Koes, 2014:32).
B. Pengertian Fisiologi
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari dan membahas tentang fungsi organisme
serta pengaturan pada tubuh manusia. Dengan kata lain bahwa fisiologi merupakan
ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja organisme tubuh manusia baik secara
mekanis fisik maupun biokimia dalam keadaan normal (Pearce C.E, 2004:1).
Anatomi fisiologi adalah ilmu yang mempelajari susunan struktur dan fungsi
organisme tubuh manusia baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal)
dalam keadaan normal (Irianto Koes, 2014:32).
5
5. Anatomi perkembangan (embriologi) : mempelajari tentang perubahan yang
terdapat pada sel dari mulai kehamilan sampai anak lahir (Alexandro Deo Lumabi,
2014).
6. Anatomi permukaan : mempelajari tentang letak alat-alat dalam tubuh yang
diprojeksikan ke permukaan tubuh (Alexandro Deo Lumabi, 2014).
7. Anatomi perbandingan: mempelajari tentang persamaan dan perbedaan antara
susunan tubuh manusia dan makhluk yang lebih rendah (binatang) (Alexandro
Deo Lumabi, 2014).
8. Anatomi radiologi : mempelajari tentang ukuran tubuh manusia yang berbeda
antara satu bangsa dengan bangsa lain (Alexandro Deo Lumabi, 2014).
E. Terminologi Anatomi
1. Posisi anatomi
a) Posisi anatomi (berdiri): Pada posisi ini tubuh lurus dalam posisi berdiri
dengan mata juga memandang lurus. Telapak tangan menggantung pada sisi-
sisi tubuh dan menghadap ke depan. Telapak kaki juga menunjuk ke depan
dan tungkai kaki lurus sempurna. Posisi anatomi sangat penting karena
hubungan semua struktur digambarkan dengan asumsi berada pada posisi
anatomi (Dwi Nofriyanto, 2014).
b) Posisi supine (terlentang): Pada posisi ini tubuh berbaring dengan wajah
menghadap ke atas. Semua posisi lainnya mirip dengan posisi anatomi dengan
perbedaan hanya berada di bidang horisontal daripada bidang vertikal (Dwi
Nofriyanto, 2014).
c) Posisi prone (tengkurap): Pada posisi ini, punggung menghadap ke atas.
Tubuh terletak pada bidang horisontal dengan wajah menghadap ke bawah
(Dwi Nofriyanto, 2014).
d) Posisi litotomi: Pada posisi ini tubuh berbaring terlentang, paha diangkat
vertikal dan betis lurus horizontal. Tangan biasanya dibentangkan seperti
sayap. Kaki diikat dalam posisinya untuk mendukung lutut dan pinggul yang
tertekuk. Ini adalah posisi pada banyak prosedur kebidanan (Dwi
Nofriyanto, 2014).
6
2. Bidang Anatomi
a) Bidang koronal : bidang yang sejajar dengan membagi tubuh menjadi dua
bagian yaitu depan (ventral) dan belakang (dorsal) (Ari Benjamin, 2010).
b) Bidang sagital : bidang yang sejajar dengan bidang yang membagi tubuh
menjadi 2 bagian yaitu kanan dan kiri (Ari Benjamin, 2010).
c) Bidang median: bidang yang sejajar dan membagi tubuh menjadi bagian kanan
(dextra) dan kiri (sinistra) (Ari Benjamin, 2010).
d) Bidang horizontal: bidang yang membagi tubuh menjadi bagian atas (superior)
dan bawah (inferior) (Ari Benjamin, 2010).
4. Anggota Badan
7
f) Ekstensor berarti permukaan posterior anggota badan atas dan permukaan
anterior anggota badan bawah.
5. Gerakan Anatomi
8
• Tulang Belakang Bersatu = Vertebrae Sacralis = Os Sacrum
• Tulang Ekor Bersatu = Vertebrae Cocygales = Cocygis
• Tukang Dada = Sternum
• Badan = Corpus Sternum
• Tulang Rusuk = Costae
c) Aggota = Extermitas
• Tangan (Lengan Atas) = Humerus
• Lengan Bawah – Lengan Hasta = Ulna
• Tulang Pengumpil = Radius
• Pangkal Tangan = Carpus
• Tapak Tangan = Meta Carpus
• Jari = Phalangus
d) Kaki = Pedes
• Tulang Paha = Femor
• Tempurung Lutut = Patela
• Tulang Kering = Tibia
• Tulang Betis = Fibula
• Pangkal Kaki = Tarsus
• Ruas Jari = Phalangus
• Tapak Kaki = Meta Tarsus
• Tulang Tumit = Calcaneus
• Tulang Dada = Os Cubeudeus
e) Panggul = Pelvis
• Tulang Pangkal Paha = Os Cocae
• Tulang Kemaluan = Os Pubis
• Tulang usus = Os Ilium
• Tulang Duduk = Os Ischium
• Tulang Belakang = Os Sacrum
9
F. Pengertian Sistem Integumen
Sistem integumen merupakan sistem yang membentuk lapisan terluar pada tubuh.
Integumen terdiri dari kulit beserta derivat-derivatnya yang terspesialisasi seperti
rambut, kuku, dan beberapa jenis kelenjar. Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat
pada bagian luar menutupi dan melindungi permukaan tubuh.
Kulit merupakan alat pertahanan eksternal yang dirancang untuk mencegah
penetrasi mikroba apabila jaringan tubuh terpajan ke lingkungan eksternal. Tubuh
mengadakan kontak langsung dengan lingkungannya melalui integumennya yakni
kulit. Oleh karena itu kulit memiliki peran untuk melindungi tubuh dari kerusakan
mekanis atau fisik yang diakibatkan lingkungan sekitar.
G. Komponen Integumen
H. Fungsi Integumen
I. Struktur Kulit
Kulit dapat dibedakan menjadi dua lapisan yaitu lapisan Epidermis dan Dermis. Tepat
dibawah dermis terdapat lapisan hipodermis yang banyak disusun oleh jaringan
adiposa (jaringan lemak).
1. Epidermis
a. Stratum Germinativum
b. Stratum Spinosum
Lapisan ini disatukan oleh tonjolan yang menyerupai spina. Spina ini
merupakan bagian penghubung intraseluler yang disebut desmosom.
c. Stratum Granulosum
11
d. Stratum Lusidum
Lapisan ini terdiri dari sel-sel berbentuk perisai yang jernih dan tembus
cahaya.
e. Stratum Korneum
2. Dermis
a. Lapisan papilar
b. Lapisan retikular
Adalah lapisan kulit paling dalam yang mengandung banyak arteri, vena,
kelenjar keringat, kelenjar minyak, serta reseptor tekanan. Lapisan papilar dan
retikular mengandung banyak serat kolagen dan elastisyang menyebabkan
kulit lebih elastis. Pada orang usia lanjut serat ini menjadi sangat berkurang
sehingga kulitnya mudah keriput.
12
Lapisan ini mengandung banyak sel lemak, juga beisi banyak pembuluh
darah dan ujung saraf.
J. Derivat-derivat Kulit
Rambut berada hampir di seluruh tubuh. Sebagian berupa rambut vellus, yang
kecil dan tak berwarna. Rambut terminal biasanya kasar dan dapat dilihat,
tertanam di kulit kepala, alis dan bulu mata.
Rambut berasal dari folikel rambut yang sudah terbentuk sebelum lahir.
Rambut terdiri akar yakni bagian yang tertanam dalam folikel, batang rambut
yang berada di atas permukaan kulit. Akar dan batang rambut disusun atas:
Rambut di kulit kepala tumbuh dalam masa 2 sampai 6 tahun dan memasuki
fase selama 3 bulan sebelum rontok. Rambut tubuh tumbuh sepanjang 0,05
inci/minggu. Sedangkan rambut kepala butuh waktu 7 minggu
untuk tumbuh 1 inci.
2. Kuku
13
Badan kuku tumbuh dari akar kuku yang tertanam di dalam kulit. Kutikel
adalah lipatan epidermis berlekuk yang menutup akar kuku. Hiponikium adalah
stratum korneum tebal di bawah ujung lepas kuku. Sedangkan lunula adalah area
berwarna putih berbentuk melengkung dekat kutikel.
• Kelenjar keringat ekrin, kelenjar ini tersebar luas di seluruh tubuh. Tidak
berhubungan dengan folikel rambut. Sekresi kelenjar ini berguna
mempertahankan suhu tubuh.
• Kelenjar keringat apokrin, kelenjar ini penyebarannya terbatas. Ditemukan
di aksila, areola payudara, dan regia anogenital. Kelenjar apokrin di ketiak
dan anogenital pada masa pubertas menghasilkan sekresi sebagai respon
stres atau gembira. Biasanya tidak berbau, namun akan berbau saat
bereaksi dengan bakteri. Kelenjar apokrin seruminosa, tertelatak di telinga
sebagai getah telinga dan kelenjar siliaris Moll yang terletak pada mata.
Sementara kelenjar mamae adalah kelenjar apokrin yang termodifikasi
menghasilkan susu.
14
K. Kulit Sebagai Pengatur Suhu Tubuh
Bila suhu pusat tubuh meningkat, maka perubahan suhu ini akan diterima oleh
termoreseptor pusat. Sinyal ini di teruskan ke pusat integrasi termoregulatori
hipotalamik yang kemudian mengurangi pengiriman sinyalnya lewat saraf simpatetik
ke pembuluh darah bawah kulit. Akibatnya, darah panas mengalir ke bawah kulit.
Disamping itu, sinyal juga di sampaikan ke kelenjar keringat untuk mengekskresikan
keringat ke permukaan kulit. Berikutnya adalah menguapkan keringat dengan
mengambil panas dari darah yang mengakibatkan suhu pusat tubuh kembali normal.
Proses yang sama terjadi apabila tubuh menghadapi suhu lingkungan yang panas,
hanya perubahan suhu inimula-mula diterima oleh termoreseptor periferal pada kulit.
Selanjutnya termoreseptor periferal akan menyampaikan sinyalnya ke pusat
pengintegrasi termoregulatori hipotalamik yang meneruskannya ke pembuluh darah
bawah kulit dan kelenjar keringat. Proses selanjutnya sama seperti bila suhu pusat
tubuh meningkat.
Sebaliknya apabila tubuh menghadapi suhu lingkungan yang dingin, maka
hipotalamus akan mengatur penurunan kehilangan panas dan meningkatkan produksi
panas. Penurunan kehilangan panas dilakukan melalui perintah ke pembuluh darah
dibawah kulit, dan kelenjar keringat akan menghentikan ekskresi keringat.
L. Pigmentasi Kulit
Melanin
Pigmentasi melanin secara umum diatur oleh Melanosit Stimulating Hormon
(MSH) yang diproduksi oleh kelenjar pituitari anterior. Dermis juga kaya akan
pembuluh limfe dan serabut saraf. Banyak ujung saraf berakhir pada dermis berubah
menjadi reseptor khusus, sehingga mampu mendeteksi perubahan yang terjadi pada
lingkungan kemudian disambungkan ke otak.
15
Adapun ujung-ujung saraf tersebut yaitu:
a) Ruffini, peka terhadap panas
b) Paccini, peka terhadap tekanan
c) Crausse, peka terhadap dingin
d) Meisner, peka terhadap sentuhan berat
e) Merkle, peka terhadap sentuhan ringan
Produksi melanin meningkat apabila kulit terpapar sinar matahari langsung.
Jumlah melanosit 1.000/mm2 sampai 2.000/mm2, perbedaan genetik dalam besarnya
jumlah produksi melanin dan pemecahan pigmen yang lebih melebar mengakibatkan
perbedaan ras. Pigmentasi terbesar terjadi pada puting susu, areola, area sirkumanal,
skrotum, penis, dan labia mayora dan tempat pigmen terendah yaitu telapak tangan
dan kaki.
Pada orang berkulit putih (Caucasian), darah dalam pembuluh dermal dibawah
lapisan epidermis dapat terlihat menghasilkan pewarnaan lebih merah muda.
Sementara karoten, pigmen kuning, hanya ditemukan pada stratum korneum dalam sel
lemak dermis dan hipodermis.
1. Ecezema
Merupakan inflamasi superficial, tidak menular, kronis, ditandai erytema,
melepuh, kerak, rasa gatal. Merupakan jenis eksem berupa peradangan kulit di
sekitar lekukan kulit, menyebabkan rasa gatal yang disebabkan alergi.
2. Urticaria
Merupakan inflamasi akibat reaksi kulit terhadap suatu allergen, yang disebabkan
makanan, obat, logam dan vaksin. Reaksi yang ditimbulkan meningkatkan
permeabilitas sel, menimbuklkan edema, gatal, dan iritasi.
3. Jerawat
Merupakan inflamatoris pada kelenjar minyak yang aktif. Kelenjar sebasea
meningkatkan produksi sebum, yang bereaksi dengan mikroorganisme
mengahsilkan jerawat.
4. Dermatitis
16
Peradangan kulit kepala, wajah, atau bagian lain yang disebabkan level hormon,
nutrisi, infeksi, dan stres.
5. Psoriasis
Inflamatori kronik yang memiliki ciri-ciri penebalan dan kemerahan.
6. Onikomikosis
Peradangan kuku yang disebabkan infeksi jamur.
7. Impertigo
Infeksi permukaan kulit oleh streptococci atau staphylococcihemolytic.
8. Folliculitis
Infeksi folikel rambut oleh staphylococci
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa anatomi fisiologi manusia
adalah ilmu yang mempelajari susunan struktur dan fungsi organisme tubuh manusia baik
dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal) dalam keadaan normal. Ilmu anatomi
tidak hanya 1 melainkan memiliki cabang lainnya. Dalam anatomi fisiologi ini akan
menemui macam macam terminologi menurut pengelompokannya, diantaranya :
1. Posisi anatomi
2. Bidang Anatomi
4. Anggota Badan
5. Gerakan anatomi
18
DAFTAR PUSTAKA
Drake, R.L et al: Gray’s Anatomy for Students, 1st Ed. Elsevier Churchill Livingstone,
Philadelphia, 2005
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia (Dari Sel ke Sistem). Jakarta: EGC
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC
Sobotta, Frithjof Hammersen. 1993. Histologi Atlas Bewarna Anatomi Mikroskopik Edisi
III. Jakarta: EGC
Tim Dosen. 2015. Penuntun Praktikum Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia.
Medan: FMIPA UNIMED
19