Anda di halaman 1dari 49

MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM MUSKULOSKELETAL


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Ajar
Ilmu Biomedik Dasar

Dosen Pembimbing : Susan Irawan Rifai, S.Kep., Ners., MAN

Disusun Oleh :
Ridho Awali Abdul Romli : 221FK03085
Rahayu Amalia : 221FK03086
Tati susanti : 221FK03087
Ipah Fitria : 221FK03088
Siti Amara Davaina : 221FK03089

Kelas : FK 2 (B)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI


NERS FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
DESEMBER, 2022

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Susan Irawan Rifai, S.Kep., Ners., MAN pada mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Susan Irawan Rifai, S.Kep., Ners.,
MAN pada mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuanan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah. Penulis menyadari
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 17 Desember 2022

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................................1
BAB II....................................................................................................................................2
PEMBAHASAN....................................................................................................................2
A. Embriologi Sistem Muskuloskeletal.........................................................................2
B. Anatomi Tulang..........................................................................................................4
1. Struktur Tulang.........................................................................................................4
2. Fisiologi Tulang.......................................................................................................5
3. Pembagian Tulang....................................................................................................7
C. Sistem Muskuler (Otot)...........................................................................................13
D. Jaringan Penyambung.............................................................................................25
1. Sendi.......................................................................................................................25
2. Ligamen..................................................................................................................36
3. Tendon....................................................................................................................40
4. Fascia dan Bursa.....................................................................................................41
BAB III.................................................................................................................................42
PENUTUP............................................................................................................................42
A. Kesimpulan...............................................................................................................42
B. Saran.........................................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................43

iv
v
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anatomi adalah ilmu yg mempelajari suatu bangun atau suatu bentuk
dengan mengurai-uraikannya ke dalam bagian-bagiannya.
Dilihat dari sudut kegunaan, bagian paling penting dari anatomikhusus
adalah yang mempelajari tentang manusia dengan berbagai macam pendekatan yang
berbeda. Dari sudut medis, anatomi terdiri dari berbagai pengetahuan tentang
bentuk, letak, ukuran, dan hubungan berbaga istruktur dari tubuh manusia sehat
sehingga sering disebut sebagai anatomideskriptif atau topografis. Kerumitan tubuh
manusia menyebabkan hanyaada sedikit ahli anatomi manusia profesional yang
benar-benar menguasai bidang ilmu ini; sebagian besar memiliki spesialisasi di
bagian tertentuseperti otak atau bagian dalam.
Anatomi tubuh sangat penting untuk dipelajari khususnya bagimahasiswa
kesehatan. Sebab ketika sudah di rumah sakit sebagai tenagakesehatan dituntut
untuk dapat melayani pasien. Untuk itulah makalah inidibuat, sebagai langkah awal
untuk mempelajari anatomi tubuh manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Proses embriologi sistem muskuloskeletal?
2. Apa saja yang ada di anatomi tulang?
3. Apa yang dimaksud sistem muskuler?
4. Apa yang dimaksud jaringan penyambung?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses embriologi sistem mukuloskeletal
2. Untuk mengetahui apa saja yang ada di dalam anatomi tulang
3. Untuk mengetahui apa itu sistem muskuler, jenis, ciri, fungsi dan cara kerja sistem
muskuler
4. Untuk mengetahui Jenis, fungsi , dan cara kerja sistem penyambung

vi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Embriologi Sistem Muskuloskeletal


Embriogenesis sistem musculoskeletal dimulai pada minggu ke-3 dan ke-4,
berkembangdari mesoderm paraksial, lempeng lateral dan Krista neuralis.
Mesoderm paraksial membentuk somitomer di daerah kepala dan somit dari daerah
oksipital ke kaudal. Somit berdiferensiasi menjadi skleretom dan dermiotom. Pada
akhir minggu ke-4, sel-sel skleretom menjadi polimorf dan membentuk mesenkim.
Sel mesenkim berpindah dan berdiferensiasi ke segala arah. Sel-sel mesenkim dapat
menjadi fibrobla, kondroblas atau osteoblas (sel pembentuk tulang). Lapisan
mesoderm somatic dinding tubuh bersama dengan sel-sel mesoderm akan
membentuk gelang panggul dan gelang bahu serta tulang-tulang gelang bahu dan
panggul serta tulang panjang dari ekstremitas. Sel-sel Kristaneuralis di daerah
kepala berdiferensiasi menjadi mesenkim dan turut serta dalam pembentukan
tulang-tulang muka dan tengkorak
EMBRIOGENESIS SISTEM RANGKA
Sistem rangka berasal dari lapisan embriogenik mesoderem paraksial,
lempeng lateral dan sel-sel kista neuralis. Akhir minggu ke 3, mesoderem paraksial
menjadi semacam balok-balok yang disebut somit.
Somit terbagi 2 :
1) Dorsolateral
Disebut demomytome, bagian myotome membentuk myoblast, dermatom
membentuk dermis
2) Ventromedial
Disebut skleroton, pada akhir mingguke 4 akanmenjadi sel-sel mesenkim
(jaringan penyambung mudigah), kemudian berpindah dan berdiferensiasi
menjadi fibroblas, kondroblas, dan osteoblas.

vii
1. Histogenesis, Tulang dan Kartilago
a. Kartilago
 Muncul ketika embrio berumur 5 minggu
 Pertumbuhan dimulai dari sel-sel mesenkim yang mengalami
kondensasi, berprolerasi, dan berdiferensiasi menjadi condroblast.
Condroblast mensekresikan serat-serat kolagen dan subtansi dasar matric
sehingga terbentuk condrosit. Selanjutnya condrosit akan terus menerus
mengeluarkanmatriks sehingga condrosit yang berdekatan akansaling
mendorong sehingga kartilago bertambah panjang.
 Sel-sel mesenkim yang letaknya diperifer akan berdiferensiasi menjadi
fibroblast. Fibroblast akan membentuk suatu jaringan ikat kolagen, yaitu
perichondrium.
b. Tulang
Pertumbuhan tulang berlangsung dengan 2 cara :
1) Osifikasi intramembranosa
2) Osifikasi intrakartilago/ endokondral
c. Osifikasi Intramembranosa
Umumnya pada tulang pipih
Osifikasi berlangsung dalam suatu membran yang dibentu oleh sel-
sel mesenkim itu sendiri. Sel-sel mesenkim berdiferensiasi menjadi
osteoblast dan mulai mensekresikan matriks dan subtansi interseluler
membentuk osteosit. Osteoblast yang terdapat diperifer tulang membentuk
lapisan- lapisan yang membuat tulang lebihtebal di bagian perifernya,
ditambah lagi dengan aktivitas osteoklas, akibatnya bagian tengah tulang
akan berrongga. Pada rongga ini sel-sel mesenkim akanberdiferensiasi
menjadi sumsum tulang.
d. Osifikasi Intrakartilago
Umumnya pada tulang panjang

viii
Diawali dengan terbentuknya tulang rawan. Pada tingkat selular, sel-
sel kartilago akan berubah menjadi osteoblas lalu osteosit Osifikasi pertama
kali terjadi di diafisis (pusat osifikasi primer) pada akhir masa embrionik.
Pada diafisis sel-sel kartilago mengalami 3 hal yaitu : hipertropi, kalsifikasi
matriks, serta kematian sel-selnya. Selainitu perikondrium akanmengalami
vaskularisasi sehingga sel-sel kartilago berubah menjadi osteoblast. Pada
waktu lahir sebagian besar diafisis telah mengalami osifikasi,sedangkan
epifisis masih berupa kartilago. Osifikasi skunder dilempeng epifisis baru
berlangsung pada tahun-tahun pertama usia bayi.
e. Perkembangan Sendi
Mulai terbentuk pada minggu ke 6 dan akhir mingguke 8 Sendi yang
terbentuk sudah seperti sendi orang dewasa.
Terdapat 3 jenis sendi berdasarkan materi penyusunnya yaitu :
 Sendi fibrosa (sutura di kranium)
 Sendi kartilago (simfisis pubis)
 Sendi sinovial (sendi lutut)

B. Anatomi Tulang
1. Struktur Tulang
Secara garis besar tulang dikenal ada dua tipe yaitu tulang korteks (kompak)
dan tulang trabekular (berongga = spongy = cancelous). Bagian luar dari tulang
merupakan tulang padat yang disebut korteks tulang dan bagian dalamnya
adalah tulang trabekular yang tersusun seperti bunga karang .
Tulang korteks merupakan bagian terbesar (80%) penyusun kerangka,
mempunyai fungsi mekanik, modulus elastisitas yang tinggi dan mampu
menahan tekanan mekanik berupa beban tekukan dan puntiran yang berat.
Tulang korteks terdiri dari lapisan padat kolagen yang mengalami mineralisasi,
tersusun konsentris sejajar dengan permukaan tulang. Tulang korteks terdapat
pada tulang panjang ekstremitas dan vertebra. Tulang spongiosa atau canselous

ix
atau trabekular mempunyai elastisitasnya lebih kecil dari tulang korteks,
mengalami proses resorpsi lebih cepat dibandingkan dengan tulang korteks.
Tulang spongiosa terdapat pada daerah metafisis dan epifisis tulang panjang
serta pada bagian dalam tulang pendek .
Secara makroskopis tulang dibedakan menjadi woven bone dan lamella
bone. Woven bone adalah bentuk tulang yang paling awal pada embrio dan
selama pertumbuhannya terdiri dari jaringan kolagen berbentuk ireguler. Setelah
dewasa woven bone diganti oleh tulang berlapis atau lamella bone yang terdiri
dari tulang korteks dan trabecular.

Gambar 1.1 Struktur Tulang Normal dengan Sistem Havers.

Korteks tulang tersusun seperti osteon atau sistem havers, yaitu lapisan
konsentris terdiri dari kanal dengan panjang > 2 mm dan lebar 2 mm dimana
didalamnya terdapat osteosit dan pembuluh darah untuk nutrisi. Trabekular
tulang tersusunan lamelar dan terdapat pembuluh darah yang berhubungan
dengan sumsum tulang. Pada kedua tempat ini yaitu bagian trabekular tulang
dan permukaan korteks tulang rentan terhadap pengeroposan tulang.

2. Fisiologi Tulang
Jaringan tulang akan mengalami remodelling yang berlangsung secara
terusmenerus. Proses tersebut adalah resorpsi dan formasi tulang, keduanya
akan terjadi secara bersamaan. Proses remodelling ini diperlukan agar tulang

x
beradaptasi terhadap gangguan mekanik serta perubahan faal tulang sehingga
susunan matriks tulang menjadi kokoh (Laily, 2011).
Integritas massa tulang dipengaruhi oleh keseimbangan antara proses
formasi dan resorpsi tulang. Berubahnya proses remodelling tulang akan
membuat keseimbangan proses penghancuran tulang dan pembentukan tulang
terganggu. Proses ini adalah dasar terjadinya hampir semua gangguan
metabolisme tulang serta osteoporosis. Proses remodelling tulang adalah hasil
dari kerjaxdua jenisxsel. Keduanya bekerja secara berlawanan dan memegang
peranan penting terhadap proses ini. Sel tersebut adalah sel osteoblas yang
bekerja membentuk matriks tulang baru dan sel osteoklas yang menghancurkan
matriks tulang (Laily, 2011).
Tulang tersusun dari matriks tulang yang mengandung 90% kolagen (Type-1
Collagen mengandung N-telopeptides, C-telopeptides dan deoxypyridinolines),
10% protein (osteocalcin, osteonectin, osteopontin), mineral tulang
(kalsium,xfosfat) dan sel-sel tulang (osteosit, osteoblas, osteoklas) (Kawiyana,
2009)
Osteoblas memiliki kemampuan untuk menghasilkan bahan organik yang
mempunyai peran penting dalam menyusun tulang, contohnya yaitu kolagen tipe
1, proteoglikan, dan osteonektin. Osteoblas dapat berubah menjadi osteosit
melalui proses yang lumayan lama, inti dari proses ini adalah osteoblas,
osteoblas akan diselubungi oleh bahan yang diproduksi olehnya dan terdapat
kalsifikasi dimana ion kalsium nantinya berkumpul dan berikatan bersama sel
osteoblas. Kemudian osteosit terbentuk. Osteosit merupakan sel yang berfungsi
menjaga matriks tulang. Sel ini akan mati apabila resoprsi tulang dilakukan oleh
osteoklas. Oleh karena itu keduanya memiliki peran penting dalam ke
mempertahankan kepadatan massa tulang. Faktor yang dilepaskan oleh
osteoklas pada fase resorpsi diduga memicu dalam perekrutan osteoblas. Selain
itu, osteoblas punya implus penting untuk diferensiasi osteoklas melalui sintesis
dan sekresi RANKL (Receptor Activator of nuclear faktor kappa ligand), CSF1
(dikenal juga dengan M-CSF/Makrofag Colony Stimulating Factor) dan sinyal

xi
stimulator lainnya. RANKL dikenal sebagai sitokin osteoklasogenik untuk
turnover tulang pada kondisi normal dan juga patologis. RANKL akan berikatan
dengan RANK pada prekursor osteoklas dan osteoklas untuk menginduksi
diferensiasi dan aktivasi sel-sel tersebut menjadi osteoklas yang meresorpsi
tulang matur. Osteoklas juga mensekresi osteoprotegerin yang memiliki peranan
dalam reseptor umpan yang larut air dengan cara memakan RANKL dan
mencegah keduanya berikatan. Oleh karena itu dalam lingkungan mikro tulang,
osteoklas dan osteoblas sangat diperlukan dalam mengatur turnover tulang.
Selain itu hormon, sitokin dan vitamin juga bekerja dalam lingkungan kecil ini
pada osteoblas dan osteoklas dalam mengatur aspek-aspek pembentukan tulang,
mineralisasi dan resorpsi yang berbeda (Percival, 1999).
Fisiologi tulang normal akan mengalamixprosesxremodelling
terusxmenerus. Siklus remodelling merupakan proses aktivasi, resorpsi dan
formasi tulang. Terdapat dua jenis jaringan tulang pada orang dewasa yakni
tulang trabekula dan tulang kortikal. Sebesar 25% dari total komponen massa
tulang terkonsentrasi di tulang belakang dan ujung tulang panjang adalah
trabekula. Proses remodelling tulang trabekula adalah 25%xdan tulang kortikal
mencapai 2% sampai 3% tiap tahunnya sehingga tulang trabekula lebih rentan
terhadap faktor yang mempengaruhi metabolisme tulang. Massa tulang
ditentukan oleh puncak massa tulang yang tercapai pada usia 20 sampai 30
tahun dan penurunan massa tulang berlangsung secara bertahap sebesar 0,5%
sampai 1% perxtahun. Laki-laki memiliki massa tulang yang lebih besar
daripada wanita. Wanita akan kehilangan setengah dari trabekula tulang dan
laki-laki kurang lebih hanya sepertiga dari trabekula. (Ormarsdottir, 2001).

3. Pembagian Tulang
a. Rangka Axial
Rangka axsial terdiri dari tulang tengkorak, tulang belakang (vertebra)
dan tulang rusuk.

xii
1) Tulang Tengkorak
Tulang tengkorak berbentuk bulat, sebagian besar tersusun atas
tulang-tulang yang pipih. Antara tulang yang satu dengan tulang yang
lainnya bersambungan sangat kuat. Fungsi dari tulang kepala
(tengkorak) adalahmelindungi otak yang merupakan organ tubuh yang
sangat penting.Tulang-tulang pada bayi yang baru dilahirkan akan terasa
lunak dan belum berkaitan erat dan rapat. Namun seiring berjalannya
waktu, tulang-tulangtengkorak mengalami pertumbuhan dan bertambah
besar, menyatu dantidak dapat digerakkan. Tulang tengkorak dapat
dibedakan menjadi dua bagian, yaitu tulang bagian kepala dan bagian
muka.
a) Tulang bagian kepala
Bagian bagian tulang bagian kepala adalah :

Gambar 2.1 tulang bagian kepala

 1 tulang oksipital ( tulang Kepala Belakang)


 2 tulang parietal (tulang ubun-ubun)
 1 tulang frontal (tulang dahi)
 2 tulang temporal (tulang pelipis)
 1 tulang etmoid (tulang tapis)
 1 tulang sfenoid (tulang Baji)

xiii
b) Tulang bagian muka
Bagian-bagian tulang bagian muka adalah:
Bagian rahang:
 2 Os maksila (tulang rahang atas)
 1 Os mandibula (tulang Rahang bawah)
 2 Os zigomatikum (tulang pipi)
 2 Os palatum (tulang Langit-langit)
Bagian Hidung
 2 Os nasale (tulang Hidung)
 1 Os vomer (sekat rongga hidung)
 2 Os lakrimalis (tulang mata)
 2 Os konka nasal (tulang karang hidung)

Sebagian besar tulang tulang tengkorak tidak dapat digerakkan.


Padatulang muka, hanya tulang rahang bawah yang dapat digerakkan
terhadaptulangrahang atas. Tulang kepala juga berfungsi sebagai
pembentukwajah.

2) Tulang Belakang (vertebral)


Pada tulang belakang terjadi pelengkungan – pelengkungan yang
berfungsi untuk menyangga berat dan memungkinkan manusia
melakukan berbagai jenis posisi dan gerakar misalnya berdiri, duduk,
atau berlariTulang belakang terdiri dari 33 ruas, yaitu :

xiv
Gambar 2.2 tulang belakang

 7 ruas tulang leher


 12 ruas tulang punggung
 5 ruas tulang pinggang
 5 ruas tulang kerangkag (sakrum)
 4 ruas tulang ekor

3) Tulang dada
Tulang dada mempunyai bagian diantaranya :

Gambar 2.3 tulang dada dan tulang rusuk

 Hulu

xv
 Badan
 Taju pedang

4) Tulang rusuk
Tulang rusuk terdiri dari 12 pasang,yang dapat dikelompokan
sabagai berikut :
 7 pasang tulang rusuk sejati. Tulang rusuk ini bagian
depanmelekat pada badan tulang dada dan bagian belakang
melekat padtulang punggung.
 3 pasang tulang rusuk palsu.tulang rusuk ini bagian depan
melekat pada tulang rusuk diatasnya dan bagian belakang
melekat padatulang punggung.
 2 pasang tulang rusuk melayang. Tulang rusuk ini bagian
belakangmelekat pada tulang punggung dan bagian depan tidak
melekat pada tulang yang lain.

5) Tulang Hiolid
Hiolid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di
antaralaring dan mandibula. Hioid berfungsi sebagai tempat pelekatan
beberapaotot mulut dan lidah.

Gambar 2.4 tulang hiolid

b. Rangka Appendikular
Rangka apendikuler terdiri atas pinggul, bahu, telapak tangan, tulang-
tulang lengan, tungkai, dan telapak kaki. Secara umum rangka

xvi
apendikulermenyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki yang dibedakan atas
rangka bagian atas dan rangka bagian bawah.Tulang rangka apendikuler
bagian atasterdiri atas beberapa tulang sebagai berikut:
1) Tulang Selangka
Tulang selangka atau tulang leher membentuk bagian depan bahu.
2) Tulang Belikat
Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian
pembentukan bahu.
Gelang bahu terdiri atas
 2 buah tulang belikat
 2 buah tulang selangka.
3) Tulang Pangkal Lengan, Pengumpil, Hasta
Tulang pangkal lengan bersama dengan tulang pengupil dan tulang
hasta menyusun alat gerak, yaitu tangan.
4) Tangan
Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan tangan,
telapaktangan, dan jari tangan. Tangan disusun oleh karpal skafoid,
lunate,triquetrum, pisiform, trapesium, trapesoid, kapitatum, hamate.
Telapaktangan (metakarpal) terdiri dari bagian dasar, batang, dan kepala.
Jaritangan terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua
ruas.

Gambar 2.5 tulang tangan

xvii
5) Kaki
Tulang apendikuler bagian bawahterdiri atas beberapa tulang
yangmenyusun kaki (alat gerak bagian bawah).Kaki terdiri atas tulang
kaki dantelapak kaki. Tulang kaki disusun olehtulang paha , tempurung
lutut, tulangkering dan tulang betis. Pergelangan kakidisusun oleh tulang
tumit, kalkaneus,talus, kuboid, navikular, kuneiformis, dan jari– jari.

Gambar 2.6 tulang kaki

C. Sistem Muskuler (Otot)


Otot merupakan suatu organ/alat yang dapat bergerak ini adalah sutau
penting bagi organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma merubah bentuk. Pada
sel-sel sitoplasma ini merupakan benang-benang halus yang panjang disebut
miofibril. Kalau sel otot yang mendapatkan rangasangan maka miofibril akan
memendek, dengan kata lain sel oto akan memendekkan dirinya kearah tertentu.
Otot merupakan jaringan pada tubuh hewan yang bercirikan mampu
berkontraksi, aktivitas biasanya dipengaruhi oleh stimulus dari sistem saraf. Unit
dasar dari seluruh jenis otot adalah miofibril yaitu struktur filamen yang berukuran
sangat kecil yang tersusun dari protein kompleks , yaitu filamen aktin dan miosin.
Pada saat berkontraksi, filameb-filamen tersebut saling bertautan yang mendapatkan
energi dari mitokondriadi sekitar miofibil.

xviii
Terdapat pula macam – macam otot yang berbeda pada vertebrata. Yang
pertama ialah otot jantung, yaitu otot yang menyusun dinding jantung. Otot polos
terdapat pada dinding semua organ tubuh yang berlubang (kecuali jantung).
Kontraksi otot polos yang umumnya tidak terkendali, memperkecil ukuran struktur-
struktur yang berlubang ini. Pembuluh darah, usus, kandung kemih dan rahim
merupakan beberapa contoh dari struktur yang dindingnya sebagian besar terdiri
atas otot poos. Sehingga kontraksi otot polos melaksanakan bermacam-macam tugas
seperti meneruskan makanan kita dari 2 mulut ke saluran pencernaan, mengeluarkan
urin, dan mengirimkan bayi ke dunia.Otot kerangka, seperti namanya, adalah oto
yang melengkat pada kerangka. Otot ini dikendalikan dengan sengaja. Kontraksinya
memungkinkan adanya aksi yang disengaja seperti berlari, berenang, mengerjakan
alat-alat, dan bermain bola. Akan tetapi, apabila otot jantung, otot polos, ataupun
otot kerangka atau lurik memeberikan suatu ciri, maka otot tersebut merupakan alat
yang menggunakan energi kimia dan makanan untuk melakukan kerja mekanisme.
1. Fungsi dan Ciri Otot
Otot dapat berkontraksi bila da rangsangan yang berangkai. Bila rangsagan
diberikan pada otot sewaktu berkontraksi, maka kontraksi otot akan bertambah
besar. Keadaan ini disebut sumasi. Bila rangsangan diberikan terus menerus,
maka kontraksi mendatar. Otot dikatakan berfungsi bila otot tersebut menjadi
pendek dan diameternya membesar.

Ditnjau dari fungsinya, maka otot-otot tersebut dibedakan atas beberapa


macam, yaitu :
a. Otot fleksor, untutk memebengkokkan bagian tubuh.
b. Otot ekstensor, untuk merentangkan atau meluruskan.
c. Otot rotator, untuk memutar bagian tubuh.
d. Otot aduktor, untutk mendekatkan anggota badan ke sumbu badan.
e. Otot defresor, untuk menurunkan anggota badan.
f. Otot dilatator, untuk melebarkan.
g. Otot konstriktor, untuk menyempitkan anggota badan.

xix
h. Otot sinergis, otot ini bekerjanya bersama-sama untuk satu arah yang sama.
i. Otot antagonis, otot ini bekerjanya berlawanan arah.
j. Otot lepator, untuk menaikan anggota badan.
k. Otot supinasi, untuk memutar telapak tangan dan menerima.
l. Otot pronasi, untuk memutar telapak tangan tertelungkup.

2. Jenis Jenis Otot


1) Otot Polos (otot volunter)
Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos
dan bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak 8
invontary, memiliki satu nukleus yangterletak di tengah sel. Otot ini
biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti 2 lambung dan usus.
Otot polos terdapat pada alat-alat dalam tubuh, misalnya pada:
1. Dinding saluran pencernaan
2. Saluran-saluran pernafasan
3. Pembuluh darah
4. Saluran kencing dan kelamin

Cara kerja Otot Polos

Bila otot polos berkontraksi, maka bagian tengahnya membesar dan


otot menjadi pendek. Kerutan itu terjadi lambat, bila otot itu mendapat suatu
rangsang, maka reaksi terhadap berasal dari susunan saraf tak sadar (otot
involunter), oleh karena itu otot polos tidak berada di bawah kehendak. Jadi
bekerja di luar kesadaran kita.

Ciri-ciri Otot Polos

 Waktu kontraksi antara 3 sampai 180 detik


 Bentuk dari otot polos seperti perahu
 Terletak pada organ dalam
 Memilliki satu inti sel yang berada ditengah

xx
 Pergerakannya dari otot polos lambat, dan mudah lelah
 Dipengaruhi oleh saraf otonom
 Otot polos biasanya berada pada bagian usus, saluran peredaran
darah, otot di saluran kemih
 Tidak diperintah pleh otak atau tidak dipengaruhi oleh otak

Gambar 3.1 otot polos

2) Otot Lurik
(Otot Rangka) Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang.
Otot ini bekerja di bawah kesadaran. Pada otot lurik, fibril-fibrilnya
mempunyai jalur-jalur melintang gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) yang
tersusun berselang-selang. Sel-selnya berbentuk silindris dan mempunvai
banvak inti. Otot rangka dapat berkontraksi dengan cepat dan mempunyai
periode istirahat berkali-kali. Otot rangka ini memiliki kumpulan serabut
yang dibungkus oleh fasia super fasialis. Gabunganotot berbentuk kumparan
dan terdiri dari bagian :
a) Vertikel (empal), merupakan bagian tengah yang mengembung
b) Urat otot (tendon), merupakan kedua ujung yang mengecil. Urat otot
(tendon) tersusun dari jaringan ikat dan bersifat keras serta liat.

Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai berikut


ini:

xxi
a) Origo merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah
kedudukannya ketika otot berkontraksi.
b) Insersio merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak
ketika otot berkontraksi.

Cara Kerja Otot Lurik

Bila otot lurik berkontraksi, maka menjadi pendek dan setiap serabut
turut dengan berkontraksi. Otot-otot jeis ini hanya berkontraksi jika di
rangsangan oleh rangsangan daraf sadar (otot valunter). Kerja otot lurik
adalah bersifat sadar, karena itu disebut otot sadar, artinya bekerja menurut
kemauan, karena itu di sebut otot sadar, artinya bekerja menurut kemauan
atau perintah otak. Reaksi kerja otot lurik terhadap perangsang cepat tapi
tidak tahan kelelahan.

Ciri ciri Otot Lurik

 Bentuk selindris
 Melekat pada rangka
 Bekerja secara sadar dengan perintah otak
 Cepat dan mudah lelah
 Bentuk yang panjang
 Memiliki banhyak inti sel (multi sel)
 Mempunyai pigmen mioglobin
 Inti sel yang berada ditepi

xxii
Gambar 3.2 otot lurik

3) Otot jantung
Otot jantung atau myocardium adalah otot yang bekerja secara terus
menerus tampa istirahat atau berhenti.Otot jantung merupakan perpaduan
antara otot lurik dan otot polos karna adanya persamaan yang ada padaotot
jantung misalnya, memiliki sisi gelap terang dan inti sel yang berada
ditengah. Otot jantung berfungsidalam memompa darah ke seluruh tubuh.
Otot jantung bekerja dibawah kesadaran manusia saraf yangmemengaruhi
otot jantung adalah saraf simpatik dan parasimpatik.

Ciri-ciri Otot Jantung


 Otot jantung yang berbentuk silindris
 Memiliki percabangan disebut sinsitium
 Otot jantung terletak pada jantung
 Memiliki satu inti sel yang berada ditengah
 Bekerja tampa kesadaran manusia
 Bekerja terus menerus dan tidak memebutuhkan istirahat

xxiii
Gambar 3.3 otot jantung

Gambar 3.4 tabel perbedaan otot polos, otot lurik, dan otot jantung

3. Otot otot Dalam Tubuh


1) Otot Bagian Kepala

Gambar 4.1 otot bagian kepala

xxiv
Otot bagian kepala dibagi menjadi 5 bagian, yaitu :

1. Otot pundak kepala, yang dibagi lagi menjadi 2 bagian yaitu :


a) Muskulus frontalis, yang berfungsi mengerutkan dahidan menarik
dahi mata.
b) Oksipitalis, terletak dibagian belakang yang berfungsi menarik kulit
kebelakang.
2. Otot wajah , yang dibagi menjadi sub-sub sebagai berikut :
a) Otot mata dan otot bola mata sebanyak 4 buah.
b) Muskulus obliges okuli / otot bola mata yang terdapat disekeliling
mata yang berfungsi memutar mata.
c) Muskulus orbicularis okuli / otot lingkar mata yang terdapat di
sekeliling mata, yang berfungsi sebagai penutup mata.
d) Muskulus levator palpebra superior, terdapat pada kelopak mata
yang fungsinya menarik,mengangkat kelopak mata keatas pada
waktu membuka mata.
3. Otot mulut / bibir dan pipi, yang terbagi atas :
a) Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris / otot sudut
mulut, yang berfungsimenarik sudut mulut kebawah.
b) Muskulus 1uadratus labii superior / otot bibir atas yang mempunyai
origo pinggir lekuk matamenuju bibir atas dan hidung.
c) Muskulus 1uadratus labii inferior, terdapat pada dagu yang
merupakan kelanjutan pada otot leher. Fungsinya adalah menarik
bibir kebawah atau membentuk mimik muka kebawah.
d) Muskulus buksinator, yang memebentuk dinding sampai rongga
mulut, fungsinya menahanmakanan waktu mengunyah.
e) Muskulus zigomatikus/otot pipi, yang berfungsi untuk
mengangkatdagu mulut keatas waktusenyum.
4. Otot pengunyah, yang terbagia atas :

xxv
a) Muskulus maseter, yang berfungsi mengngkat rahang bawah pada
waktu mulut terbuka.
b) Muskulus temporalis, yang berfungsi menarik rahang bawah ketas
dan kebelakang.
c) Muskulus pterogoid internus dan eksternus, yang berfungsi menarik
rahang bawah kedepan.
5. Otot lidah, yang terbagi atas :
a) Muskulus genioglosus, yang berfungsi mendorong lidah kedepan.
b) Muskulus stiloglosus, yang berfungsi menarik lidah keatas dan
kebelakang.

2) Otot bagian leher

Gambar 4.2 otot bagian leher

Otot bagian leher dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :


1. Muskulus platisma, trdapat di samping leher menutupi sampai bagian
dada. Fungsinya menekan mandibular, menarik bibir ke bawah dan
mengerutkan kulit bibir.
2. Muskulus sternokleido mastoid, terdapat di samping kiri dan kanan leher
yang berfungsimenarik kepala kesamping kiri, kanan, dan memutar
kepala.

xxvi
3. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis
kapitis, ketiganya terdapatdibelakang leher dengan fungsi untuk menarik
kepala belakang dan menggelengkan kepala.

3) Otot bagian perut

Gambar 4.3 otot bagian perut


Otot ini terdiri atas:

1. Muskulus abdominalis internal ( dinding perut )


2. Linea alba, yaitu garis tengah dinding perut
3. Muskulus abdominalis eksternal
4. Muskulus obliqus eksternus abdominis
5. Muskulus obliqus internus abdominis
6. Muskulus tranversus abdominis

4) Otot Tungkai Atas


Otot tungkai atas mempunyai selaput pembungkus yang sangat kuat dan
disebut fasialata yang dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:

1. Otot abductor, yang terdiri dari:


a) Muskulus abduktor maldanus sebelah dalam
b) Muskulus abduktor brevis sebelah tengah
c) Muskulus abductor longis sebelah luar

Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut muskulus abduktor


femoralis. 2 fungsinya menyelenggarakan abduksi dari femur.

2. Muskulus eksentor (qudriseps femoris)

xxvii
Atau otot berkepala empat, yang terdiri dari:
a) Muskulus rektus femoralis
b) Muskulus vastus lateralis eksternalc.
c) Muskulus vastus medialis internald.
d) Muskulus vastus intermedial
e) Otot fleksor femoris, yang terdapat dibagian belakang paha yang
terdiri dari:
 Biseps femoris (otot berkepala 2), yang fungsinya
membengkokkan paha dan meluruskantungkai bawah
 Muskulus semi membranous (otot seperti selaput), yang
fungsinya membengkokkan tungkai bawah
 Muskulus semi membranous (otot seperti urat), yang
fungsinya membengkokkan urat bawahserta memutar
kedalam
 Muskulus Sartorius (otot penjahit), yang fungsinya eksorotasi
femur yang memutarkeluar pada waktu lutut mengetul, serta
membantu gerakan fleksin femur dan membengkokkan
keluar.

5) Otot Tungkai Bawah

xxviii
Gambar 4.4 otot tungkai bawah

Terdiri dari:

1. Otot tulang kering depan muskulus tibialis anterior, fungsinya


mengangkat pinggir kakisebelah tengah dan membengkokan kaki
2. Muskulus eksensor talangos longus, yang fungsinya malurus kan jari
telunjuk ketengahan jari, jari manisdan kelingking kaki
3. Otot jempol, fungsinya dapat meluruskan ibu jari kaki
4. Urat arkiles (tendo arkhiles) yang fungsinya meluruskan kaki di sendi
tumit danmembengkokan tungkai bawah lutut
5. Otottulang betis belakang (muskulus tibialis posterior), fungsinya dapat
membengkokankaki di sendi tumit dan telapak kaki sebelah kedalam
6. Otot kedang jari bersama, fungsinya dapat meluruskan jari kaki
(muskulus ekstensor falangus). (Setiadi.2007)

Bagian-bagian otot pembentuk tubuh manusia, antara lain:

a) Sarkolema
Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang
fungsinya sebagai pelindungotot.

xxix
b) Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat
dimana miofibril danmiofilamen berada.
c) Miofibril
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
d) Miofilamen
Miofilamen adalah benang-benang atau filamen halus yang berasal
dari miofibril. Miofibrilterbagi atas 2 macam, yakni:
1) Miofilamen homogen (terdapat pada otot polos).
2) Miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung / otot cardiak
dan pada otot rangka/otot lurik).

Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut


aktomiosin (aktin danmiosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita
berkontraksi (memendek) maka protein aktin yang sedang bekerja dan
jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosinyang
sedang bekerja.

D. Jaringan Penyambung
Jaringan yang ditemukan pada sendi dan daerah daerah yang berdekatan
terutama adalah jaringan penyambung, yang tersususn dari sel-sel dan subtansi
dasar. Dua macam sel yang ditemukan pada jaringan penyambung sel-sel yang tidak
dibuatdan tetap berada pada jaringan penyambung, seperti sel mast, sel plasma,
limfosit, monosit, leukosit polimorfonuklear. Sel-sel ini memegang peranan penting
pada reaksi-reaksi imunitas dan peradangan yang terlihat pada penyakit-penyakit
reumatik. Jenis sel yang kedua dalam sel penyambung ini adalah sel yang tetap
berada dalam jaringan seperti fibroblast, kondrosit, osteoblas. Sel-sel ini mensintesis
berbagai macam serat dan proteoglikan dari substansi dasar dan membuat tiap jenis
jaringan pemyambung memiliki susunan sel yang tersendiri. Serat-serat yang
didapatkan didalam substansi dasar adalah kolagen dan elastin. Serat-serat elastin

xxx
memiliki sifat elastis yang penting. Serat ini didapat dalam ligament, dinding
pembuluh darah besar dan kulit. Elastin dipecah oleh enzim yang disebut elastase.

1. Sendi
1) Struktur dan fungsi persendian pada manusia (Artikulasio)

Artikulasio atau Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih


tulang. Tulang-tulangini dipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan
kapsul sendi, pita fibrosa,ligament, tendon, fasia, atau otot.
Sendi adalah tempat di mana dua tulang atau lebih membentuk
persendian. Sendimemungkinkan fleksibilitas dan gerakan rangka serta
memfasilitasi pelekatan di antaratulang. Sendi diklasifikasikan sesuai
dengan strukturnya (Ross and Wilson, 2011).
Artikulasi (sendi) adalah tempat bertemunya dua atau lebih tulang.
Tidak semua sendidapat melakukan pergerakan. Sendi dapat bersifat
sinovial, fibrosa, atau kartilago.(M.Black, 2015).
Sendi atau artikulasi adalah area tempat dua tulang atau lebih
bertemu. Sendi menahatulang skeleton bersama saat memungkinkan tubuh
untuk bergerak. Sendi dapatdiklasifikasikan berdasarkan pada fungsi sebagai
sinartosis, amfiartosis, atau diartosis.(LeMone, 2014).

2) Struktur Persendian

xxxi
a) Sendi Pelana
Sendi pelana yaitu permukaan tulang yang berartikulasi
berbentukkonkaf di satu sisi dan konkaf pada sisi lain, sehingga tulang
akan masuk dengan passeperti dua plana yang saling menyatu. Satu-
satunya sendi plana sejati yang ada padatubuh adalah persendian antara
tulang karpal daan metacarpal pada ibu jari.

b) Sendi Engsel
Bentuk sendi ini mirip engsel pintu sehingga memungkinkangerakan
fleksi dan ekstensi. Permukaan bundar pada sendi ini berhubungan
dengantulang yang lain sehingga gerakan hanya dalam satu bidang dan
dua arah. Terdiri darisebuah tulang yang masuk dengan pas pada
permukaan Konkaf tulang ke dua, sehinggamemungkinkan gerakan ke
satu arah. Contoh, sendi lutut dan siku.

xxxii
c) Sendi Kondiloid
Yaitu merupakan sendi biaksial yang memungkinkan gerakanke dua
arah di sudut kanan setiap tulang. Permukaan sendi berbentuk konveks
dan bersendi dengan permukaan yang konkaf seperti sendi engsel tapi
bergerak dengan dua bidang dan empat empat arah (fleksekstensi,
abduksi, dan adduksi). Contoh, sendiantara tulang radius dan tulang
karpal.

d) Sendi Ellipsoid
Permukaan sendi berbentuk konveks elips sehingga
pergerakan(fleksi, ekstensi, abduksi, dan adduksi) dapat dilakukan, tetapi
rotasi tidak bisadilakukan misalnya sendi ibu jari

xxxiii
e) Sendi Peluru
Kepala sendi berbentuk bola pada salah satu tulang cocok
denganlekuk sendi yang berbentuk seperti soket, bongkol sendi tepat
masuknya padamangkok sendi gerakan yang dapat diberikan ke seluruh
daerah.

3) Cairan Sendi
Cairan sinovial merupakan cairan seperti putih telur, kental, dan
bening yang disekresioleh membran sinovial ke rongga sinovial. Cairan ini
berfungsi untuk memberikan nutrien bagi struktur di dalam rongga sendi,

xxxiv
menyingkırkan mikroba dan sisa sel (mengandung tagosit), bekerja sebagai
lubrikan, mempertahankan stabilitas sendi, danmencegah ujung tulang agar
tidak terpisah.

4) Klasifikasi persendian secara struktural


Klasifikasi persendian secara struktural terbagi menjadi :
 Persendian fibrosa (sendi mati), yaitu persendian yang tidak dapat
digerakkan,diimana letak tulang-tulangnya sangat berdekatan dan
hanya dipisahkan oleh selapis jaringan ikat fibrosa. Contohnya :
sutura diantara tulang-tulang tengkorak.
 Persendian kartilago (sendi yang bergerak sedikit), yaitu persendian
yang tidakmemiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan jaringan
kartilago. Pergerakan dari sendi ini terbatas, dimana tulang-
tulangnya dihubungkan oleh tulang rawan hialin,contohnya tulang
iga.
 Persendian sinovial (sendi yang bergerak bebas), yaitu persendian
yang memilikirongga sendi dan diperkokoh dengan kapsul dan
ligamen artikular yangmembungkusnya. Pergerakannya bebas,
contohnya sendi bahu dan panggul, siku danlutut, sendi pada tulang-
tulang jari tangan dan kaki, pergelangan tangan dan kaki.

5) Klasifikasi persendian menurut fungsinya


Klasifikasi persendian menurut fungsinya terbagi menjadi :

1. Sendi sinartosis (sendi mati)


Sendi ini dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa atau kartilago.Sendi
jenis ini antara lain adalah :
a) Sutura, yaitu sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa
rapat yanghanya ditemukan pada tulang tengkorak. Contoh : sutura
sagital dan parietal.

xxxv
b) Sinkondrosis, yaitu sendi yang tulang-tulangnya dihubungkan
dengan kartilagohialin. Contoh : lempeng epifisis sementara antara
epifisis dan diafisis pada tulang panjang anak.
2. Sendi amfiartosis (sendi dengan pergerakan terbatas)
Sendi ini memungkinkan gerakan terbatas sebagai respon terhadap
torsi dan kompresi.Sendi jenis ini antara lain adalah :
a) Simfisis, adalah sendi yang kedua tulangnya dihubungkan dengan
diskus kartilago,yang menjadi bantalan sendi dan memungkinkan
terjadinya sedikit gerakan. Contoh :simpisis pubis.
b) Sindesmosis, terbentuk saat tulang-tulang yang berdekatan
dihubungkan denganserat-serat jaringan ikat kolagen. Contoh :
ditemukan pada tulang yang bersisihaneperti radius dan ulna, serta
tibia dan fibula.

c) Gomposis, adalah sendi dimana tulang berbentuk kerucut masuk


dengan pas dalankantong tulang, seperti pada gigi yang tertanam
pada tulang rahang.

3. Sendi diartosis (sendi dengan pergerakan bebas) disebut juga sendi


sinovial.
Sendi ini memiliki rongga sendi yang berisi cairan
sinovial.Klasifikasi persendian sinovial terdiri dari :
a) Sendi sferoidal, yang terdiri dari sebuah tulang yang masuk kedalam
rongga berbentuk cangkir pada tulang kain. Contoh : sendi panggul
dan bahu.
b) Sendi engsel, terdiri dari sebuah tulang yang masuk dengan pas pada
permukaankonkaf tulang kedua, sehingga memungkinkan gerakan
kesatu arah. Contoh : sendilutut dan siku.
c) Sendi kisar, yaitu tulang bentuk kerucut yang masuk pas cekungan
tulang keduadan dapat berputar kesemua arah. Contoh : tulang atlas,
persendian bagian kepala.

xxxvi
d) Sendi kondiloid, merupakan sendi biaksial, yang memungkinkan
gerakan keduaarah disudut kanan setiap tulang. Contoh : sendi antara
tulang radius dan tulang karpal.
e) Sendi pelana, permukaan tulang yang berartikulasi berbentuk konkaf
pada sisilain, sehingga tulang akan masuk dengan pas seperti dua
pelana yang saling menyatu.Satu-satunya sendi pelana sejati yang
ada dalam tubuh adalah persendian antara tulangkarpal dan
metakarpal pada ibu jari.
f) Sendi peluru, adalah salah satu sendi yang permukaan kedua tulang
berartikulasi berbentuk datar, sehingga memungkinkan gerakan
meluncur antara satu tulang dengantulang yang lainnya. Persendian
semacam ini disebut sendi nonaksia.Misalnya : persendian
intervertebrata, dan persendian antara tulang-tulang karpal
dantulang-tulang tarsal.

6) Pergerakan Sendi
Pergerakan sendi merupakan hasil kerja otot rangka yang melekat pada
tulangyang membentuk artikulasi dengan cara memberikan tenaga. Tulang
hanya berfungsisebagai pengungkit dan sendi sebagai penumpu.Beberapa
pergerakan sendi antara lain adalah :

1. Fleksi, adalah gerakan memperkecil sudut antara dua tulang.


Contoh : saat menekuk siku, menekuk lutut atau menekuk torso kearah
samping.
a) Dorsofleksi, adalah gerakan menekuk telapak kaki dipergelangan
kearahdepan (meninggalkan daerah dorsal kaki).
b) Plantar fleksi, adalah gerakan meluruskan telapak kaki pada
pergelangankaki
2. Ekstensi, adalah gerakan yang memperbesar sudut antara dua tulang.
3. Abduksi, adalah gerakan bagian tubuh menjauhi garis tengah tubuh,
seperti gerakanabduksi jari tangan dan jari kaki.

xxxvii
4. Aduksi, adalah gerakan bagian tubuh saat kembali keaksis utama tubuh
(kebalikandari gerakan abduksi).
5. Rotasi, adalah gerakan tulang yang berputar disekitar aksis pusat tulang
itu sendiritanpa mengalami dislokasi lateral, seperti saat menggelengkan
kepala untukmenyatakan tidak.
a) Pronasi, adalah rotasi medial lengan bawah dalam posisi anatomis,
yangmengakibatkan telapak tangan menghadap kebelakang.
b) Supinasi, yaitu rotasi lateral lengan bawah, yang mengakibatkan
telapaktangan menghadap kedepan.
c) Sirkumduksi, adalah kombinasi dari semua gerakan angular dan
berputaruntuk membuat suatu ruang berbetuk kerucut, seperti saat
mengayunkanlengan berbentuk putaran.
6. Inversi, adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan
telapak kakimenghadap kedalam atau kearah medial.
7. Eversi, adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan
telapak kakimenghadap kearah luar.
8. Protaksi, adalah memajukan bagian tubuh, seperti saat menonjolkan
rahang bawah kedepan atau memfleksi girdel pektoral untuk
membusungkan dada.
9. Retraksi, adalah gerakan menarik bagian tubuh kearah belakang, seperti
saatmeretraksi mandibula.
10. Elevasi, adalah pergerakan struktur kearah superior, seperti saat
mengatupkanmulut.
11. Depresi, adalah menggerakan suatu struktur kearah inferior, seperti saat
membukamulut.

Sebagian besar sendi kita adalah sendi sinovial. Permukaan tulang


yang bersendidiselubungi oleh tulang rawan yang lunak dan licin.
Keseluruhan daerah sendidikelilingi sejenis kantong, terbentuk dari jaringan

xxxviii
berserat yang disebut kapsul.Jaringan ini dilapisi membran sinovial yang
menghasilkan cairan sinovial untukmeminyaki sendi. Bagian luar kapsul
diperkuat oleh ligamen berserat yang melekat pada tulang, menahannya
kuat-kuat di tempatnya dan membatasi gerakan yang dapatdilakukan.

Rawan sendi yang melapisi ujung-ujung tulang mempunyai fungsi


ganda yaitu untukmelindungi ujung tulang agar tidak aus dan
memungkinkan pergerakan sendi menjadimulus/licin, serta sebagai penahan
beban dan peredam benturan. Agar rawan berfungsi baik, maka diperlukan
matriks rawan yang baik pula.

Matriks terdiri atas dua tipe makromolekul, yaitu proteoglikan


meliputi 10% beratkering rawan sendi, mengandung 70-80% air. Hal inilah
yang menyebabkan tahanterhadap tekanan dan memungkinkan rawan sendi
elastis.

Kolagen yaitu komponen ini meliputi 50% berat kering rawan sendi,
sangat tahanterhadap tarikan. Makin ke arah ujung rawan sendi makin tebal,
sehingga rawan sendiyang tebal kolagennya akan tahan terhadap tarikan. Di
samping itu matriks jugamengandung mineral, air, dan zat organik lain
seperti enzim.

7) Bagian-bagian Sendi
a) Sendi-sendi Kepala
Sendi temporomandibular, antara tulang temporal dan kepala
mandibula,adalah satu-satunya sendi kepala yang bisa bergerak dan
uniknya gerakan bisa terjadi pada tiga bidang : ke atas dan ke bawah, ke
depan dn ke belakang, dan dari sisi ke sisi.Fontanela anterior merupakan
fontanela terbesar dan terletak pada pertemuan duatulang parietal dengan
tulang frontal. Fontanela ini berbentuk permata dan tidakmenutup
sempurna sampai usia 15-18 bulan. Fontanela posterior terdapat pada

xxxix
pertemuan tulang parietal dengan tulang oksipital. Fontanela ini
berbentuk segitiga danmenutup beberapa saat setelah bayi lahir.
b) Sendi Batang Tubuh
Terdapat sejumlah sendi di antara semua vertebra dari servikal kedua
sampaisakrum. Sendi kartilaginosa terdapat di antara badan vertebra, dan
sendi sinovial, diantara lengkung vertebra. Karena jumlah sendi sangat
banyak, kolumna spinalis secarakeseluruhan mempunyai gerakan yang
cukup bermakna. Ligamen longitudinalanterior dan posterior
membentang dari ujung atas kolumna spinalis sampai sakrumdan
berfungsi memperkuat kolumna. Ligamen-ligamen yang lain terletak di
antaralengkung vertebra.
Di antara tulang iga dan vertebra terdapat sendi kostovertebral yang
memungkinkangerakan meluncur. Pada sendi sternokostal juga terjadi
gerakan yang sama.
c) Sendi Ekskremitas Atas
Sendi sternoklavikular, dibentuk oleh ujung sternal klavikula,
manubriumsterni, dan tulang rawan iga pertama. Sendi ini
memungkinkan gerakan meluncur padaklavikula. Sendi
akromioklavikular, terletak di antara ujung akromial klavikula
danakromion skapula dan biasanya berhubungan dengan gerakan bahu.
Sendi bahu,adalah sendi bola dan mangkuk dan merupakan sendi yang
paling bebas gerakannya pada tubuh manusia. Sendi ini dibentuk oleh
kepala humerus yang masuk ke dalammangkuk glenoid yang kecil dan
dangkal. Permukaan sendi ini dilapisi tulang rawandan mangkuk glenoid
diperbesar dan diperdalam oleh suatu batas fibrokartilago(labrum
glenoid) yang melingkari mangkuk tersebut. Sendi siku, adalah
kombinasi sendi pelana dan sendi pivot. Terdapat ligamen-ligamen yang
kuat di antara ketigatulang tersebut dan sebuah ligamen sirkular
(ligamen anular) yang mempertahankankepala radius pada ceruk radial
ulna. Ujung bawah radius juga membentuk sendi pivotdengan ulna.

xl
Sendi pergelangan tangan, dibentuk oleh ujung bawah radius dengan
tulang-tulang skafoid, lunatum, dan triquetrum. Bersama dengan sendi-
sendi si antara tulangkarpalia, dapat dilakukan gerakan fleksi, ekstensi,
aduksi (deviasi ulna), abduksi(deviasi radius), dan sirkumduksi. Sendi-
sendi metakarpofalangeus, juga dapatmelakukan semua gerakan seperti
sendi pergelangan tangan, tetapi sendi-sendiinterfalangeus merupakan
sendi pelana dan hanya memberi gerakan fleksi danekstensi.
d) Sendi Ekskremitas Bawah
Sendi sakroiliaka, merupakan sendi sinovial yang memungkinkan
sedikitgerakan rotasi ketika batang tubuh melakukan fleksi dan ekstensi.
Simfisis pubis,merupakan sendi tulang rawan yang sangat sedikit
gerakannya. Namun, selama masahamil, sendi dan ligamen panggul
mengendur untuk memungkinkan gerakan yangsedikit lebih besar. Sendi
pinggul (pangkal paha), merupakan sendi bola dan mangkukyang
dibentuk oleh kepala femur yang masuk ke dalam asetabulum yang
berbentukmangkuk. Permukaan sendi ini dilapisi tulang rawan sendi dan
asetabulum (sepertihalnya mangkuk glenoid) diperdalam oleh suatu
batas fibrokartilago yang disebutlabrum asetabular. Ligamen kepala
femur melekat pada celah kecil kasar (fovea) dekat pusat kepala femur
dan membentang ke asetabulum. Sendi ini memiliki kapsul fibrosayang
kuat dan banyak ligamen, yang salah satunya ligamen iliofemoral,
terletak didepan sendi dan mencegah ekstensi sendi pinggul melebihi
garis lurus terhadap batangtubuh. Sendi lutut, merupakan sendi terbesar
pada tubuh manusia. Sendi ini merupakansendi gabungan: sebuah sendi
kondilar yang terjadi antara kondilus femur dan tibiadan sebuah sendi
plana antara patela dan femur. Sendi ini mempunyai sebuah
kapsulfibrosa di bagian depan struktur yang dimasuki patela dan yang
dilapisi membransinovial.
Sendi tibiofibular atas, merupakan sendi plana sinovial yang
memungkinkansedikit gerakan meluncur sedangkan pada ujung bawah

xli
kedua tulang tersebut terdapat sedikit terdapat sedikit rotasi fibula ketika
sendi pergelangan kaki bergerak. Sendi pergelangan kaki, merupakan
sendi pelana yang dibentuk oleh tibia, fibula, dan talus. Gerakan sendi
ini adalah fleksi dan ekstensi yang biasanya disebut
dorsifleksi(mengangkat kaki) dan fleksi plantar (mengangkat tumit).
Sendi-sendi antara tulangtarsalia dan antara tarsus dan metatarsus,
merupakan sendi luncur dan gerakannyaterbatas. Sendi
metatarsofalangeal dan interfalangeal memungkinkan gerakan yangmirip
dengan sendi-sendi pada tangan.

2. Ligamen
Ligamen adalah suatu susunan serabut yang terdiri dari jaringan ikat
keadaannya kenyal dan fleksibel. Ligament mempertemukan kedua ujung tulang
dan mempertahankan stabilitas. Contoh ligamen medial, lateral, collateral dari
lutut yang mempertahankan diolateral dari sendi lutut serta ligament cruciate
anterior dan posterior di dalam kapsul lutut yang mempertahankan posisi
anterior posterior yang stabil. Ligamen pada daerah tertentu melengket pada
jaringna lunak untuk mempertahankan struktur. Contoh ligament ovarium yang
melaluiujung tuba ke peritoneum.
1) Anatomi dan Fisiologi Ligamen
Ligamen adalah pita jaringan ikat yang menghubungkan tulang atau
menyokong organ dalam. Beberapa ligamen berbeda struktur fibrosanya,
beberapa menjadi lipatan fascia atau peritoneum berindurasi, yang lain
merupakan milik pembuluh atau organ-organ fetus (Dorland W. N., 2002).
Ligamen disusun oleh jaringan ikat berupa pita-pita berkas kolagen
kuat yang berfungsi melekatkan tulang pada tulang dan untuk membatasi
derajat gerak pada sendi. Ligamen bisa merupakan struktur tersendiri atau
tersisip di dalam simpai. Biasanya terdapat beberapa serat elastin di antara
berkas kolagen ligamen (Fawcett, 2002). Ligamen termasuk ke dalam

xlii
jaringan ikat padat teratur (textus connectivus typus regularis) yang
memiliki daya regang yang besar. Ligamentum melekat pada tulang dan
mengalami daya tarikan yang kuat secara terus menerus. Serat kolagen yang
tersusun padat dan sejajar memberikan tahanan yang kuat terhadap daya
tarikan pada satu arah atau sumbu. Karena susunan serat kolagen padat maka
terdapat substantia fundamentalis yang sedikit, dan jenis sel yang dominan
adalah fibroblast, yang terletak diantara 10 deretan serat kolagen. Serat
kolagen merupakan protein fibrosa tebal kuat yang tidak bercabang. Serat
kolagen penyusun ligamen merupakan serat kolagen tipe I (Eroschenko,
2010).
2) Ligamen di Lutut
Fungsi stabilisasi pasif sendi lutut dilakukan oleh ligamen. Ligamen-
ligamen yang terdapat pada sendi lutut adalah ligamen cruciatum yang
terdiri dari ligamen cruciatum anterior dan ligamen cruciatum posterior,
ligamen collateral yang terdiri dari ligamen collateral medial dan ligamen
collateral lateral, ligamen patellaris, ligamen popliteal oblique, dan ligamen
transversal.

Ligamen pada sendi lutut

Ligamen cruciatum merupakan ligamen terkuat pada sendi lutut


meskipun tidak menutupi kapsul sendi. Dinamakan ligamen cruciatum
karena saling menyilang antara satu dengan yang lain. Ligamen ini berada di
bagian depan dan belakang sesuai perlekatannya pada tibia. Fungsi dari

xliii
ligamen ini adalah menjaga gerakan sendi pada lutut, membatasi gerakan
ekstensi, juga menjaga gerakan sliding ke depan dan belakang femur pada
tibia dan sebagai stabilisator sendi lutut (Putz, 2008).

Ligamen cruciatum anterior membentang dari bagian anterior fossa


intercondyloid tibia lalu melekat pada bagian lateral condylus femur yang
berfungsi untuk mencegah gerakan slide tibia ke anterior terhadap femur,
menahan eksorotasi tibia pada saat fleksi lutut, mencegah hiperekstensi lutut
dan membantu saat rolling dan gliding sendi lutut (Putz, 2008).

Ligamen cruciatum posterior merupakan ligamen yang lebih pendek


tetapi lebih kuat dibanding dengan ligamen cruciatum anterior. Ligamen ini
berbentuk kipas membentang dari bagian posterior tibia ke bagian depan
atas dari fossa intercondyloid tibia dan melekat pada bagian luar depan
condyles medialis femur. Ligamen ini berfungsi untuk mengontrol gerakan
slide tibia ke belakang terhadap femur, mencegah hiperekstensi lutut dan
memelihara stabilitas sendi lutut (Putz, 2008)

Ligamen collateral medial merupakan ligamen yang lebar, datar, dan


membranous band nya terletak pada sisi tengah sendi lutut. Ligamen ini
terletak lebih posterior di permukaan medial sendi lutut, yang melekat diatas
epycondilus medial femur bawah di bawah tuberculum adductor dan ke
bawah menuju condylus medial tibia serta pada medial meniscus. Seluruh
ligamen collateral medial meregang pada gerakan penuh ROM ekstensi
lutut, ligamen collateral medial ini juga melekat pada meniscus medialis.
Ligamen ini sering mengalami cedera, cedera ligamen ini sering menyertai
cedera meniscus medialis dan fungsinya untuk menjaga gerakan ekstensi
dan mencegah gerakan ke arah luar (Putz, 2008).

Ligamen collateral lateral merupakan ligamen yang kuat dan melekat


diatas ke belakang epycondylus femur dan dibawah permukaan luar caput
fibula. Fungsi ligamen ini adalah untuk mengontrol gerakan ekstensi dan

xliv
mencegah gerakan ke arah medial. Dalam gerak fleksi lutut ligamen ini
melindungi sisi lateral lutut (Putz, 2008).

Ligamen patellaris merupakan ligamen kuat dan datar yang melekat


pada lower margin patella dengan tuberositas tibia, dan melewati bagian
depan atas patella dan serabut superficial yang berlanjut pada pusat serabut
pada tendon quadriceps femoris (Putz, 2008).

Ligamen popliteal oblique merupakan ligamen yang lebar dan datar.


Menutupi bagian belakang sendi dan melekat diatas upper margin fossa
intercondyloid dan permukaan belakang femur dan dibawah margin
posterior caput tibia. Pada bagian tengah terpadu dengan tendon otot 13
semimembranous dan bagian luar dengan lateral head otot gastrocnemius
(Putz, 2008).

3) Anterior Cruciate Ligament (ACL)


Anterior Cruciate Ligament (ACL) membentang secara miring dari
aspek posterior dan lateral tulang femur, berorigin pada aspek medial dari
condylus lateral femur dan berinsersi pada area intercondylar tibia di sebelah
belakang dari meniscus medial. Ligamen ini memiliki panjang kira kira 31
hingga 38 mm. Ligamen ACL terdiri dari dua berkas yang terpisah, yaitu
berkas anteromedial (AM) dan berkas posterolateral (PL), dinamakan
berdasarkan letak insersi relatifnya pada tibia. Pada saat lutut dalam posisi
ekstensi maksimal, kedua berkas ligamen berjajar paralel dan pada saat lutut
dalam posisi fleksi, kedua berkas ligamen saling menyilang. Berkas PL
mencapai ketegangan maksimal saat posisi lutut ekstensi sementara berkas
AM mencapai ketegangan maksimal saat posisi lutut fleksi 60° (Hewison,
2015)

xlv
Berkas AM dan PL dari ACL

ACL dipertimbangkan sebagai stabilisator utama sendi lutut, karena


berkontribusi terhadap 85% stabilitas lutut, memungkinkan gerakan fleksi
dan rotasi lutut yang halus. Dan sebagai konsekuensinya, ACL menjadi
ligamen pada lutut yang paling sering mengalami cedera dan menjadi fokus
studi dalam beberapa dekade terakhir (Abulhasan & Grey, 2017). ACL
berperan untuk mencegah terjadinya translasi anterior tibia terhadap femur.
Selain itu juga berperan penting dalam mencegah rotasi internal tibia yang
berlebihan (Hewison, 2015).

3. Tendon
Tendon adalah ikatan jaringan fibrous yang padat yang merupakan ujung
dari otot yang menempel pada tulang. Tendon merupakan ujung dari otot dan
menempel kepada tulang. Tendon merupakan ekstensi dari serabut fibrous yang
bersambungan dengan aperiosteum. Selaput tendon berbentuk selubung
dari jaringan ikat yang menyelubungi tendon tertentu terutama pada pergelangan
tangan dan tumit. Selubung ini bersambungn dengan membrane sinovial yang
menjamin pelumasan sehinggga mudah bergerak.

xlvi
4. Fascia dan Bursa
1) Fascia
Fascia adalah suatu permukan jaringan penyambung longgar yang
didapatkan langsung di bawah kulit, sebagai fascia superficial atau sebagai
pembungkus tebal, jaringan penyambung fibrous yang membungkus otot,
saraf dan pembuluh darah. Yang demikian disebut fascia dalam.
2) Bursae
Bursae adalah kantong kecil dari jaringna ikat di suatu tempat
dimana digunakan di atas bagian yang bergerak. Misalnya antara tulang dan
kulit, tulang dan tendon, otot-otot. Bursae dibatasi membrane sinovial dan
mengandung caiaran sinovial.
Bursae merupakan bantalan diantara bagian-bagian yang bergerak
seperti olekranon bursae terletak antara prosesus olekranon dan kulit

xlvii
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Otot merupakan suatu organ/alat yang dapat bergerak ini adalah sutau
penting bagi organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma merubah bentuk. Pada
sel-sel sitoplasma ini merupakan benang-benang halus yang panjang disebut
miofibril. Kalau sel otot yang mendapatkan rangasangan maka miofibril akan
memendek, dengan kata lain sel oto akan memendekkan dirinya kearah tertentu.
Jaringan yang ditemukan pada sendi dan daerah daerah yang berdekatan
terutama adalah jaringan penyambung, yang tersususn dari sel-sel dan subtansi
dasar. Dua macam sel yang ditemukan pada jaringan penyambung sel-sel yang tidak
dibuatdan tetap berada pada jaringan penyambung, seperti sel mast, sel plasma,
limfosit, monosit, leukosit polimorfonuklear.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini saya dan Pembaca dapat lebih
mengetahui mengenai Anatomi dan Fisiologi Sistem Muskuloskeletal sertadapat
menerapkannya di dunia Keperawatan sebagai bekal untuk Asuhan Keperawatan
yang baik.

xlviii
DAFTAR PUSTAKA

Arthur J. Vander (1986). Human Physiology, 4 ed. Mc Graw: Hill Internasional Editions.
Razak. Datu (2004). Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Unhas. Jakarta: Gitamedia.

Kus. Irianto (2004). Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis. Gramedia:
Jakarta.

Setiadi.2007 Anatomi Fisiologi Manusia. Yogyakarta. Graham Ilmu

Syaifuddin (1997). Anatomi dan Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta: EGC.

Wulangi. S Kartolo (2000). Prinsip-prinsip Fisiologi DepDikBud: Bandung

xlix

Anda mungkin juga menyukai