Anda di halaman 1dari 13

DESAIN PENELITIAN

Oleh : Dr. Sitti Zakiyyah Putri,S.ST.S.Kep.M.Kes


• Setelah mempelajari Bab ini, anda diharapkan dapat :
1. Memahami pentingnya desain dalam penelitian
2. Memahami macam dan jenis desain penelitian
3. Memilih desain yang sesuai untuk suatu penelitian
1.PENTINGNYA DESAIN DALAM PENELITIAN

Agar Suatu Penelitian dapat mencapai tujuan sebagai mana yang diharapkan, perlu ditetapkan dahulu desain penelitiannya. Adapun yang
dimaksud dengan desain penelitian disini ialah macam atau jenis penelitian tertentu yang terpilih untuk dilaksanakan dalam rangka
mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan.
Jika ditinjau dari kehendak untuk mencapai tujuan penelitian, peranan desain penelitian adalah amat penting. Peranan tesebut
setidaknya dapat dibedakan atas dua macam, yakni :
a. Sebagai Alat untuk mencapai tujuan penelitian
• Memilih suatu desain penelitian berarti menetapkan macam atau jenis penelitian yang akan dilaksanakan. Peranan desain penelitian
disini adalah sama dengan peranan penelitian itu sendiri, yakni sebagai alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
a. Sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian
• Karena setiap macam atau jenis penelitian memiliki tata laksana sendiri, pemilihan terhadap suatu desain penelitian berarti sekaligus
memilih pula tatalaksananya. Tata laksana ini pada dasarnya adalah suatu pedoman yang harus di pakai sebagai pegangan dalam
melakukan penelitian.
2. MACAM DAN JENIS PENELITIAN

Macam dan jenis penelitian pada dasarnya adalah identic dengan macam dan jenis penelitian itu sendiri. Desain
penelitian dapat dibedakan atas tiga macam pula, yakni
a. Penelitian Hitorikal
• Desain Penelitian Historikal dipilih jika tujuan penelitian
adalah untuk mencari jawaban atas pertanyaan
tentang suatu keadaan yang telah lampau yang bersifat sejarah.
a. Penelitian Survei
• Desain Penelitian survei dipilih jika tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan satu atau beberapa
keadaan dan atau menjelaskan satu atau beberapa keadaan dan atau menjelaskan hubungan antara
satu keadaan dengan keadaan lainnya dari suatu peristiwa yang terjadi bukan sebagai hasil perbuatan si
peneliti.
b.1) Penelitian Deskriptif

Jika keadaan yang ingin dijelaskan tersebut berasal dari suatu pupulasi tanpa menghubungkannya dengan keadaan lain yang juga
ditemukan pada polulasi tersebut.
Fungsi penelitian deskriptif antara lakin memberikan informasi sebagai bahan perencanaan sebagai informasi awal dalam
Menyusun hipotesa
Penelitian bukanlah penelitian yang meneliti hubungan antara variable, tetapi hanya sebatas mendeskripsikan variable tersebut.
b.2) Penelitian Analitik
Penelitian Analitik adalah Penelitian yang bertujuan mencari keterkaitan antara factor-faktor penyebab, serta mampu
memprediksi kejadian suatu penyakit.
Penelitian analitik pada umumnya dibagi atas tiga pendekatan, yaitu :
a) Cross Sectional Study

Cross Sectional Study biasa disebut dengan studi potong lintang. Jenis pendekatan penelitian yang menganalisis variable dependent dan independent pada suatu
periode yang sama atau pada suatu waktu yang sama.
• Kelebihan Cross sectional study adalah
* Mudah
* Murah
* Tidak membutuhkan follow up

• Kekurangan cross sectional study adalah


* Tidak dapat digunakan untuk menentukan besar risiko
* Membutuhkan subjek yang cukup besar
* Tidak mampu menggambarkan perjalanan suatu penyakit
* Tidak efisien digunakan untuk penyakit yang jarang atau kasus-kasus yang jarang terjadi
 
b) Case control study
•Study kasus Kelola atau studi kasus control adalah satu jenis studi yang merupakan studi
observasional yang menilai hubungan paparan dan penyakit dengan cara menentukan kasus dan
kelompok control secara retrospektif.
•Penelitian ini dikatakan retrospektif karena menganalisis penyakit dan paparannya bukan pada
waktu yang sama. Penelitian ini terlebih dahulu menentukan kelompok subjek. Lalu menelusuri
secara retrospektif apakah ada factor risiko atau kausa yang berperan atas terjadinya suatu
penyakit.
c. Cohort Study

Cohort Study adalah rancangan yang berfungsi untuk mempelajari kelompok terpapar dengan kelompok yang tidak terpapar yang diamati sampai batas tertentu.
•Penelitian kohort pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kelompok , yaitu kohort prospektif dan kohort retrospektif.
Kelebihan cohort study adalah :
Mampu menghitung laju insiden suatu penyakit
Mampu mempelajari sejumlah efek secara bersamaan dari suatu paparan
Kekurangan kohort study adalah
Kohort prospektif lebih mahal
Membutuhkan waktu yang lama
Kohort retrospektif memerlukan data yang lengkap
Tidak efisien pada kasus yang langka
Kemungkinan subjek hilang selama penelitian
•  
C. Penelitian Eksperimen

Desain Penelitian eksperimen dipilih jika tujuan penelitian adalah untuk menjeaskan sesuatu dan atau hubungan
antara sesuatu dengan sesuatu lainnya dari suatu peristiwa yang terjadi karena hasil Tindakan (intervensi) si peneliti.

Jika Intervensi tersebut ditujukan terhadap satu kelompok dan kemudian dibandingkan hasil sebelum dan sesudah
intervensi, penelitian ini disebut penelitian BEFORE-AFTER STUDY.

Jika dilakukan perbandingan hasil dari dua kelompok, yang satu mndapat intervensi dan yang lainnya tidak,
penelitian ini disebut sebagai penelitian EKSPERIMEN atau INTERVENSI.
Eksperimen dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1). Eksperimen Murni
Eksperimen murni adalah eksperimen yang menggunakan metode acak atau randominasi yang bisa dilakukan di laboratorium
yang artinya semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sample.
2). Eksperimen Semu (Eksperimen kuasi)
Eksperimen semu yaitu eksperimen yang tidak memakai Teknik randominasi atau dalam menentukan tujuan subjek penelitian
secara nir acak.
Jika penelitian ekserimen yang murni sering menggunakan hewan dalam percobaannya, hal ini berbeda dengan eksperimen
semu, yaitu dilakukan pada kelompok populasi yang biasa dikatakan intervensi komunitas, contohnya analisis biaya Kesehatan
bagi masyarakat.
3.MEMILIH MACAM DAN JENIS DESAIN PENELITIAN

Sekalipun TUJUAN penelitin amat besar peranannya dalam menentukan pilihan terhadap desain, bukan
berarti tujuan adalah satu-satunya factor yang mempengaruhi pilihan tersebut. Disamping tujuan,
ternyata ditemukan dua factor lain yang juga berperanan cukup besar dalam memilih desain penelitian .
Kedua factor tersebut adalah KEMAMPUAN yang dimiliki serta DATA yang tersedia.
Dari uraian yang seperti ini jelasah bahwa untuk memilih macam dan jenis desain penelitian ada tiga factor yang mempengaruhi, yakni
a. Faktor tujuan Penelitian
• Peranan tujuan dalam menentukan desain penelitian adalah sangat penting, karena memang tercapai atau tidaknya tujuan penelitian
tersebut amat ditentukan oleh desain yang dipilih

b. Faktor Kemampuan yang dimiliki


• Pengertian kemampuan disini termasuk masalah dana, tenaga, sarana, dan waktu yang tersedia. Ambil contoh desain penelitian longitudinal
misalnya, sekali pun mungkin yang paling sesuai untuk mencapai tujuan, tetapi karena waktu yang tersedia tidak memungkinkan, desain ini
menjadi tidak dipilih

c. Faktor data yang tersedia


• Faktor data yang dimaksud disini, disamping menyangkut tersedia atau tidaknya data tersebut, juga menyangkut kesahihan data. Jika data tidak
ada atau tidak dapat dipercaya, tentu desain penelitian historical tidak dapat dipilih
Wassalam

Anda mungkin juga menyukai