Anda di halaman 1dari 4

STIKES PATRIA HUSADA BLITAR

Standart Operation Procedure (SOP) : MEMASANG NGT

Pengertian Nutrisi entral adalah nutriem yang diberikan melalui saluran


gastrointestinal (Potter and Perry, 1999).
Pemasangan NGT adalah pemasangan selang plastik lunak melalui
nasofaring klien kedalam lambung (Potter and Perry, 2003).
Indikasi  Klien tidak sadar/koma
 Klien dengan masalah saluran pencernaan (stenosis oesofagus,
tumor saluran pencernaan)
 Klien ketidak mampuan menelan/atau tidak mungkin
dilakukan peroral
 Klien post operasi pada saluran pencernaan
Tujuan 1. Memasukan makanan cair atau obat-obatan cair atau padat
yang sudah dicairkan.
2. Mengeluarkan cairan atau isi lambung dan gas yang ada
dalam lambung.
3. Mengirigasi karena adannya perdarahan/ keracunan dalam
lambung
4. Mencegah/ mengurangi mual dan muntah setelah
pembedahan atau trauma.
5. Mengambil spesimen pada lambung untuk pemeriksaan
laboratorium.
Petugas Dosen S1 STIKes Patria Husada Blitar
Mahasiswa S1 keperawatan semester 9
Persiapan alat 1. Sonde lambung/ pipa penduga dalam tempatnya
2. Tongue spatel
3. Mangkuk berisi air
4. Corong spuit 20 cc, 30 cc atau 50 cc
5. Pinset anatomi 1 buah
6. Klem
7. Plester guntig
8. Jelly
9. Stetoskop
10. Tissue,handuk
11. Bengkok
12. Sketsel
13. Perlak dan alasnya
Persiapan lingkungan Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
Prosedur 1. Dekatkan alat kesamping klien
2. Identifikasi klien
3. Jelaskan prosedur dan tujuan kepada klien
4. Cuci tangan
5. Memakai APD (pelindung mata, masker bedah 3 ply,
penutup kepala, gown)
6. Cuci tangan
7. Bantu klien pada posisi high fowler
8. Pasang handuk di dada klien, letakan tissue wajah dalam
jangkauan klien
9. Memasang sarung tangan
10. Anjurkan klien untuk rileks dan bernafas dengan menutup
satu hidung kemudian mengulangi satu yang lain.
11. Mengukur panjang selang yang akan dimasukan dengan ;
ukur jarak dari puncak hidungkedaun telinga bawah dan ke
processus xiphoideus di sternum dan beri tanda dengan
plester.
12. Oleskan jeli pada NGT sepanjang 10-20 cm
13. Posisikan klien ekstensi, lanjutkan memasukan selang
sepanjang rongga hidung
14. Dorong klien untuk menelan dengan memberikan sedikit air
minum (jika perlu). Tekankan pentingnya bernafas dengan
mulut.
15. Jika ada hambatan atau klien tersedak, sianosis, hentikan
mendorong selang. Periksa posisi selang di belakang
tenggorokan dengan menggunakan tongue spatel dan senter.
16. Jika sudah selesai memasang NGT sampai ujung yang telah
ditentukan, anjurkan klien rileks dan bernafas normal.
17. Periksa letak selang dengan
 Memasang spuit pada ujung NGT, memasang bagian
diafragma stetoskop pada perut di kuadran kiri atas klien
(lambung) kemudian suntikan 10-20 cm udara bersama
dengan auskultasi abdomen.
 Mengaspiras pelan-pelan untuk mendapatkancairan isi
lambung
 Memasukan ujung bagian luar selang NGT kedalam
magkuk yang berisi air, jika terdapat gelembung udara
berarti selang masuk kedalam paru-paru. Jika tidak
terdapat gelembung udara selang masuk kedalam
lambung.
18. Fiksasi selang NGT dengan plester dan hindari penekanan
pada hidung
19. Evaluasi klien setelah terpasang NGT
20. Bereskan semua peralatan dan cuci tangan dengan air
mengalir
21. Melepaskan APD
22. Cuci tangan
23. Dokumentasikan
Evaluasi  Bekerja dengan cekatan, hati-hati, telit
 Memperhatikan body mechanism
 Menjaga privasy pasien
 Sabar, sopan, komunikatif
Daftar pustaka Kusyati, ENI.2006. Keterampilan Dan Prosedur
Laboratorium Keperawatan Dasar. Jakarta :EGC

Potter and Perry. 1999. Buku Ajar Fundamental Keperawatan


: Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi IV. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai