Anda di halaman 1dari 5

Standar Operasional Prosedur (SOP)

JUDUL:
Pemasangan Naso Gastric Tube (NGT)

Tanggal Terbit Disahkan oleh


Ka. Prodi PSIK

Hikayati
Nip. 19760220 200212 2 001

Memasang slang / pipa khusus melalui saluran pencernaan atas secara


PENGERTIAN
langsung yang berakhir di lambung
1. Memasukkan makanan, obat pasien yang tidak bisa makan melalui
mulut

TUJUAN 2. Mencegah distensi gaster


3. Melakukan bilas lambung
4. Mengambil spesimen asam lambung untuk diperiksa di laboratorium
1. Pasien yang tidak dapat makan melalui mulut
2. Pasien yang Illeus atau Peritonitis trauma abdoment (untuk
KEBIJAKAN
dekompresi
3. Pasien perdarahan lambung/bilas lambung
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Selang NGT (no. 14-20 untuk dewasa, 8-16 untuk anak-anak, 5-7
untuk bayi)
2. Klem
3. Spuit 10 cc
4. Stetoskop atau gelas berisi air matang
5. Plester & gunting
6. Kain kassa
7. Pelumas (jelly)
8. Perlak atau pengalas
9. Bengkok atau baskom muntah.
10. Sarung tangan
PROSEDUR
PELAKSANAAN A. Tahap PraInteraksi
1. Melakukan pengecekan program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien

B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien

C. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy
2. Mengatur posisi pasien dalam posisi semi fowler atau fowler
(jika tidak ada kontra indikasi)
3. Memakai sarung tangan
4. Membersihkan lubang hidung pasien
5. Memasang pengalas diatas dada
6. Meletakkan bengkok atau baskom muntah di depan pasien.
7. Mengukur panjang selang yang akan dimasukkan
dengan cara menempatkan ujung selang dari hidung
klien ke ujung telinga atas lalu dilanjutkan sampai processus
xipodeus.
8. Mengolesi ujung NGT dengan jelly sepanjang 20-30 cm.
9. Meminta pasien untuk relaks dan tenang, masukkan selang
secara perlahan sepanjang 5-10 cm lalu meminta pasien
untuk menundukkan kepala (fleksi) sambil menelan.
10. Masukkan selang sampai batas yang ditandai.
11. Jangan memasukkan selang secara paksa jika ada tahanan.
a. Jika pasien batuk atau bersin, hentikan lalu ulangi lagi.
Anjurkan pasien untuk melakukan teknik nafas dalam.
b. Jika tetap ada tahanan, tarik selang perlahan-lahan dan
masukkan selang krmbali ke lubang hidung yang lain
secara perlahan.
c. Jika pasien terlihat akan muntah, tarik tube dan inspeksi
tenggorokan lalu melanjutkan memasukkan selang secara
perlahan.
12. Mengatur pasien pada posisi fleksi kepala, dan masukkan
perlahan ujung NGT melalui hidung (bila pasien sadar
menganjurkan pasien untuk menelan ludah berulang-ulang)
13. Menchek letak tube:
a. memasang spuit pada ujung NGT; memasang stetoscope
pada perut bagian kiri atas klien (daerah gaster), kemudian
suntikan 10-20 cc udara bersamaan dengan auskultasi
abdomen
b. aspirasi pelan-pelan untuk mendapatkan isi iambung c.
bila tube tidak dilambung, masukan lagi 2,5-5 cm tube-nya.
14. Menutup ujung NGT dengan spuit/klem atau disesuaikan
dengan tujuan pemasangan
15. Fiksasi tube dengan plester
a. memotong 5-7,5 cm plester; membelah menjadi 2 salah
satu ujungnya sepanjang 3,5 cm; memasang ujung yang
lainya di batang hidung klien; lingkarkan/silangkan plester
pada tube yang keluar dari hidung dan tempelkan pada
batang hidung.
b. tempelkan ujung NGT pada baju klien dengan
memasang plester pada ujungnya dan penitikan pada baju.

D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan

Catat jam, hari, tanggal, serta respon pasien setelah dilakukan


DOKUMENTASI
tindakan NGT.

Standar Operasional Prosedur (SOP)


JUDUL:
Pemberian Makanan melalui NGT (Enteral Feeding)

Tanggal Terbit Disahkan oleh


Ka. Prodi PSIK

Hikayati
Nip. 19760220 200212 2 001

PENGERTIAN Makanan cair / obat melalui naso gastric tube (NGT)


5. Mempertahankan status nutrisi
TUJUAN
6. Pemberian obat
Pasien yang tidak dapat makan melalui mulut
KEBIJAKAN

PETUGAS Perawat
PERALATAN 11. Slang NGT
12. Klem
13. Spuit 10 cc
14. Stetoskop atau gelas berisi air matang
15. Plester & gunting
16. Kain kassa
17. Pelumas (jelly)
18. Perlak atau pengalas
19. Bengkok
20. Sarung tangan
21. Makanan cair/ obat
22. Corong
23. Kasa

B. Tahap PraInteraksi
1. Melakukan pengecekan program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien

E. Tahap Orientasi
4. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
6. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien

F. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy
2. Mengatur posisi pasien dalam posisi semi fowler/fowler
(jika tidak ada kontra indikasi)
3. Memakai sarung tangan
PROSEDUR 4. Memasang pengalas di atas dada
PELAKSANAAN 5. Memastikan letak NGT dengan cara aspirasi isi lambung
6. Memasang corong
7. Memasukkan air matang, membuka klem, tinggikan 30
cm, sebelum habis klem kembali
8. Memasukkan makanan cair, membuka klem,
meninggikan 30 cm, klem kembali sebelum habis
9. Memasukkan air matang, membuka klem, tinggikan 30
cm, sebelum air habis klem kembali
10. Menutup ujung NGT dengan spuit/klem
11. Membersihkan sisa makanan pada pasien
12. Merapikan pasien

G. Tahap Terminasi
6. Melakukan evaluasi tindakan
7. Berpamitan dengan klien
8. Membereskan alat-alat
9. Mencuci tangan
10. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
Catat jam, hari, tanggal, serta respon pasien setelah dilakukan
Dokumentasi tindakan.

Anda mungkin juga menyukai