Anda di halaman 1dari 6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMASANGAN NGT (NASO GASTRIC TUBE)

KELOMPOK 5:
1. Rati Mardatillah R011191050
2. Hikma Tillah R011191058
3. May Shafarah Amila R R011191064
4. Mutiara Aisyah Putri R R011191062
5. Andi Anugrahtama R011191060

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HASAHUDDIN

TAHUN 2021
SOP PEMASANGAN NGT (NASO GASTRIC TUBE)

Pengertian Pemasangan selang nasogastrik (NG) meliputi penempatan selang plastik


yang lentur melalui nasofaring klien ke dalam lambung. Selang mempunyai lumen
pipa yang memungkinkan baik pembuangan sekresi lambung dari dan memasukkan
larutan ke dalam lambung.
Tujuan 1. Mengeluarkan cairan dan udara dari traktus gastrointestinalis.
2. Mencegah/memulihkan mual dan muntah.
3. Menentukan jumlah tekanan dan aktivitas motorik traktus gastrointestinalis.
4. Mengatasi obstruksi mekanis dan perdarahan saluran cerna bagian atas.
5. Memberikan obat-obatan dan makanan langsung ke dalam saluran cerna.
6. Mengambil spesimen cairan lambung untuk pemeriksaan laboratorium.
Indikasi 1. Pasien tidak sadar (koma).
2. Pasien dengan masalah saluran cerna bagian atas (mis. Stenosis esofagus,
tumor pada mulut, tumor pada faring atau tumor pada esofagus).
3. Pasien dengan kesulitan menelan.
4. Pasien paska bedah mulut, faring atau esophagus.
5. Pasien yang mengalami hematemesis.
6. Pasien IFO (Intoksikasi Fosfat Organik).
7. Membantu diagnosis dengan Analisa cairan isi lambung
Kontraindikasi 1. Pasien dengan obstruksi pada rongga hidung, nasopharynx.
2. Pasien dengan radang tenggorokan.
3. Pasien dengan tumor esophagus.

Komplikasi 1. Iritasi hidung, sinusitis, epistaksis, rhinorrhea, fistula esofagotrakeal akibat


pemasangan NGT jangka lama.
2. Pnemunia Aspirasi.
3. Hipoksia, sianosis.
Peralatan 1. Sonde lambung steril/Selang Nasogastrik (Nasogastric Tube)
- Dewasa: Ukuran 16-18
- Anak-anak: ukuran 12-14
2. Mangkok berisi air hangat
3. Spuit 5 cc/3cc, 20cc, 30cc, 50cc
4. Pinset anatomi 1 buah dan kain kasa secukupnya
5. Klem Arteri
6. Plester, gunting
7. Lumbricant/jelly
8. Stetoskop
9. Gelas ukuran
10. Serbet/tisuue
11. Makanan cair/buah/kacang hijau yang di perlukan dalam tempatnya
12. Air matang dalam gelas
13. Obat-obatan yang di perlukan ( di haluskan terlebih dahulu )
14. Bengkok
15. Korentang dalam tempatnya
16. Sampiran/sketsel
17. Perlak dan alasnya
18. Spatel lidah
19. Handscoen steril
20. pH steril/kertas lakmus

Prosedur Persiapan
tindakan Pasien
Tindakan Rasional
1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan Setiap tindakan keperawatan yang
tindakan pada pasien (Prosedur dilakukan harus sesuai dengan program-
pemasangan NGT) program yang telah direncanakan
sebelumnya yang didasarkan pada
kebutuhan dan kondisi pasien.
2. Meminta persetujuan pasien terhadap Untuk mendapatkan kerja sama pasien
prosedur tindakan yang akan dilakukan saat melakukan intervensi tersebut, dan
mempermudah perawat.
3. Menyiapkan posisi pasien dalam Posisi yang tepat dan nyaman
keadaan berbaring atau posisi semi memudahkan proses pemasangan NGT
fowler
Persiapan
Lingkungan
1. Menggunakan sketsel saat melakukan Tindakan pertama yang harus dilakukan
prosedur dalam setiap tindakan keperawatan adalah
keperawatan adalah tetap menjaga tetap
menjaga privacy klien privacy klien
karena klien karena klien mempunyai h
mempunyai hak untuk dilindungi
privasinya.

2. Menciptakan lingkungan yang tenang Memberikan rasa nyaman kepada


Pasien
Tahap Kerja
1. Mencuci tangan dan memakai Mencuci tangan & memakai handscoen
handscoen melindungi diri perawat dan klien dari
mikroorganisme penyebab penyakit.

2. Membersihkan lubang hidung di Kondisi lubang hidung yang bersih dan


bersihkan lapang juga dapat memudahkan untuk
dilakukan pemasangan NGT

3. Meletakkan bengkok/troley di dekat Memudahkan untuk melakukan dan


pasien mengambil peralatan saat proses
pemasangan NGT 2.
4. Memasang pengalas di bagian dada Pengalas yang diletakan di atas dada klien
pasien bertujuan untuk menjaga kebersihan atau
mencegah tumpahan atau kotoran
mengenai baju/ tubuh klien.
5. Mengukur sonde lambung dari hidung ke Tidak kering akibat terlalu lama terkena
telinga lalu ke processus xyphoideus lalu Air
di beri tanda ( di plester )
6. Melicinkan ujung pipa dengan Jelly berfungsi sebagai lubrikan yang
lumbricant / jelly membantu untuk memudahkan /
melicinkan jalan masuk NGT ketika
dipasang.

7. Memasukkan sonde melalui hidung Untuk mempermudah sonde masuk ke


perlahan-lahan sampai pasien di suruh dalam lambung.
menelan ( jika pasien sadar )
8. Mengecek sonde apakah telah masuk Untuk mengecek atau memastikan
ke lambung dengan cara memasukkan sonde sudah berada di dalam
udara menggunakan spuit 5cc/3cc ke lambung dengan melakukan
dalam lambung dan di auskultasi auskultasi.
dengan stetoskop atau dengan
mengisap cairan lambung dengan spuit
dan mengukur tingkat keasaman
lambung dengan pH strip
9. Setelah memastikan sonde berada pada Untuk memastikan kembali sonde
lambung dengan memasukkan udara sudah berada tepat di lambung,
dan melakukan auskultasi. Tindakan dibuktikan dengan kertas lakmus
selanjutnya adalah melakukan aspirasi yang digunakan untuk menguji
dengan spoit untuk mengambil cairan cairan yang telah diaspirasi
pada lambung yang akan di uji dengan berwarna hijau
kertas lakmus
10. Bila sonde di pasang permanen fiksasi Agar sonde tidak terlepas atau
dengan plester tercabut yang bisa menganggu
kenyamanan pasien.

11. Klien di rapihkan dan di selimuti Agar pasien tetap merasa nyaman
dengan baik

12. a. Lakukan irigasi teratur dengan Agar tidak menimbulkan komplikasi


volume cairan sedikit untuk selama pemasangan NGT, dan
mempertahankan kepatenan pasien merasa nyaman.
b. Lakukan perawatan mulut lebih
sering
c. Berikan krim atau gliserin pada
bibir untuk mempertahankan
kelembaban
Tahap Terminasi
Berpamitan dengan klien Menerapkan komunikasi teraupetik
Membersihkan alat-alat & Membuang Menciptakan lingkungan yang bersih
kotoran pada tempatnya
Mencuci tangan Mencegah tranmisi mikroorganisme
Mendokumentasikan pada status pasien Memudahkan saat pemeriksaan lebih
tindakan yang telah di lakukan, makanan lanjut
dan obat yang masuk

LINK VIDEO:
https://youtu.be/lAkCMHpepkg
DAFTAR PUSTAKA
Pramana, T. Y., Darmayani, A. and Munawaroh, S. (2019) ‘Pemasangan Nasogastric Tube (Ngt)’, Buku
Pedoman Keterampilan Klinis, pp. 1–22. Available at: https://skillslab.fk.uns.ac.id/wp-
content/uploads/2019/02/smt-4-MANUAL-PEMASANGAN-NGT-2019.pdf.
Charteris, W. P. (2010) ‘Nursing management of nasogastric tube feeding in adult patients’,
Singapore Ministry of Health, (July).
Nurachmah, E., & Mulyono, S. (2010). Pemasangan NGT Dan Pemberian Makanan Melalui NGT.
(Patent No. 047733).

Anda mungkin juga menyukai