Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“NGT dan STERILISASI”

Dosen Pembimbing :

Desri Nova H, S.ST, M.Biomed

Di susun oleh :

Chelsea Anggraeni ( 19003014 )

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


STIKes CERIA BUANA BUKITTINGGI
Kata Pengantar

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami selaku penulis dapat menyusun
dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas mengenai Ngt dan
Sterilisasi. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar kita dapat memperoleh suatu ilmu yang
berguna dalam bidang studi keperawatan dan dengan adanya makalah ini di harapkan dapat
membantu dalam proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan para pembaca.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan tantangan dan hambatan, akan
tetapi berkat bantuan dan dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari dosen pembimbing
tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga
bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari walaupun sudah berusaha dengan kemampuan kami yang maksimal,
mencurahkan segala pikiran dan kemampuan yang kami miliki, makalah ini masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, baik dari segi bahasa, pengolahan maupun dalam
penyusunan.Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya dapat
membangun demi tercapainya suatu kesempurnaan. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kita sekalian.

Bukittinggi, 21 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................…....i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1

1.3 Tujuan Makalah.............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 NGT................................................................................................................................2

2.2 Langkah Pemasangan NGT............................................................................................5

3.1 Sterilisasi........................................................................................................................7

3.2 Metode Sterilisasi............................................................................................................7

BAB III PENUTUP

4.1 Kesimpulan.................................................................................................................11

4.2 Saran...........................................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Lata Belakang

NGT  adalah kependekan dari Naso Gastric Tube.  Alat ini adalah alat yang
digunakan untuk memasukkan nutsrisi cair dengan selang plastic yang dipasang melalui
hidung sampai lambung.

Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan suatu benda dari semua, baik
bentuk vegetatif maupun bentuk spora. Proses sterilisasi dipergunakan pada bidang
mikrobiologi untuk mencegah pencernaan organisme luar, pada bidang bedah untuk
mempertahankan keadaan aseptis, pada pembuatan makanan dan obat-obatan untuk
menjamin keamanan terhadap pencemaran oleh mikroorganisme dan di dalam bidang-
bidang lain pun sterilisasi ini juga penting.

1.2 Rumusan Masalah

1.Apa itu NGT ?


2.Bagaimana cara melaksanakan NGT ?
3.Apa itu Sterilisasi ?
4.Apa saja metode sterilisasi ?

1.3 Tujuan Masalah

1.Kita dapat mengetahui NGT.


2.Kita dapat mengetahui cara-cara pelaksanaan NGT.
3.Dapat mengetahui sterilisasi.
4.Dapat mengetahuimetode-metode sterilisasi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 NGT

NGT  adalah kependekan dari Naso Gastric Tube.  Alat ini adalah alat yang digunakan
untuk memasukkan nutsrisi cair dengan selang plastic yang dipasang melalui hidung sampai
lambung.

Nasogastric Tubes (NGT) sering digunakan untuk menghisap isi lambung, juga
digunakan untuk memasukan obat-obatan dan makananan. NGT ini digunakan hanya dalam
waktu yang singkat.

Ukuran NGT diantaranya di bagi menjadi 3 kategori yaitu:

·Dewasa ukurannya no 14-20

·Anak-anak ukurannya no 8-16

·Bayi ukuran no 5-7

MACAM-MACAM  NGT :

1.Selang NGT dari karet

2.Selang NGT dari bahan plastic

3.Selang NGT dari bahan silicon

2
Indikasi pasien yang di pasang NGT adalah diantaranya :

·Pasien tidak sadar (koma)

·Pasien karena kesulitan menelan

·Pasien Pra atau Post operasi esophagus atau mulut

·Pasien dengan masalah saluran pencernaan atas : stenosis esofagus, tumor mulut atau faring atau
esofagus, dll

·Bayi prematur atau bayi yang tidak dapat menghisap.

Tujuan dan Manfaat Tindakan Naso Gastric Tube digunakan untuk:

·Mengeluarkan isi perut dengan cara menghisap apayang ada dalam


lambung(cairan,udara,darah,racun)
·Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang mengalami kesulitan menelan
( memenuhi kebutuhan cairan atau nutrisi) dll.

Keadaan yang tidak diperbolehkan untuk dipasang NGT :

·Pada pasien yang memliki tumor di rongga hidung atau esophagus

·Pasien yang mengalami cidera serebrospinal

·Pasien dengan trauma cervical

·Pasien dengan fraktur facialis

3
Peralatan yang dipersiapkan diantaranya adalah :

1. Handscun bersih

2. Handuk kecil

3. Perlak

4. Bengkok

5. Jelli atau lubricant

6. Spuit 50 cc – 100 cc

7. Stetoskop

8. Tongue spatel

9. Plaster

10.Pen light

11. Gunting

12. Klem

13. Baskom berisi air

4
2.2 Langkah Pemasangan NGT

Langkah –langkah dalam pemasangan NGT diantaranya dengan:

1. Siapkan peralatan di butuhkan seperti yang telah disebutkan diatas termasuk


plester 3 untuk tanda, fiksasi di hidung dan leher dan juga ukuran selang NGT

2. Setelah peralatan siap minta izin pada pasien untuk memasang NGT dan jelaskan
pada pasien atau keluarganya tujuan pemasangan NGT tapi sebelumnya jangan lupa
cuci tangan

3. Setelah minta izin bawa peralatan di sebelah kanan pasien. Secara etika perawat
saat memasang NGT berada di sebelah kanan pasien

4. Cek kondisi lubang hidung pasien , perhatikan adanya sumbatan

5. Untuk menentukan insersi NGT, instruksikan klien untuk rileks dan bernapas
secara normal dengan menutup salah satu hidung.  Kemudia ulangi pada lubang
hidung lainnya (bagi pasien sadar)

6. Pakai handscun kemudian posisikan pasien dengan kepala hiper ekstensi

7. Pasang handuk didada pasien untuk menjaga kebersihan kalau pasien muntah

8. Letakkan bengkok di dekat pasien

9. Setelah selesai tandai selang dengan plaster untuk batas selang yang akan
dimasukkan

10. Olesi jelly pada NGT sepanjang 10-20 cm

5
11.Instruksikan pada pasien bahwa selang akan dimasukan dan instruksikan pada
pasien untuk mengatur posisi ekstensi

12. Masukkan selang dengan pelan-pelan, jika sudah sampai epiglottis suruh
pasien untuk menelan dan posisikan kepala pasien fleksi, setelah sampai batas
plester cek apakah selang sudah benar-benar masuk dengan pen light jika ternyata
masih di mulut tarik kembali selang dan pasang lagi

13. Jika sudah masuk cek lagi apakah selang benar-benar masuk lambung atau
trakea dengan memasukkan angin sekitar 5-10 cc dengan spuit. Kemudian
dengarkan dengan stetoskop, bila ada suara angin berarti sudah benar masuk
lambung. Kemuadian aspirasi kembali udara yang di masukkan tadi

14. Jika sudah sampai lambung akan ada cairan lambung yang teraspirasi

15. Kemudian fiksasi dengan plester pada hidung, setelah fiksasi lagi di leher. Jan
gan lupa mengklem ujung selang supaya udara tidak masuk

16. Evaluasi pasien setelah terpasang NGT

17. Setelah selesai rapikan peralatan dan permisi pada pasien atau keluarga.

18. Cuci tangan

19. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan

20. Selang NGT maksimal dipasang 3 x 24 jam jika sudah mencapai waktu harus
dilepas dan di pasang NGT yang baru.

6
3.1 Pengertian Sterilisasi

Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan suatu benda dari semua, baik bentuk
vegetatif maupun bentuk spora. Proses sterilisasi dipergunakan pada bidang mikrobiologi untuk
mencegah pencernaan organisme luar, pada bidang bedah untuk mempertahankan keadaan
aseptis, pada pembuatan makanan dan obat-obatan untuk menjamin keamanan terhadap
pencemaran oleh mikroorganisme dan di dalam bidang-bidang lain pun sterilisasi ini juga
penting. Steralisasi juga dikatakan sebagai tindakan untuk membunuh kuman patogen atau
kuman apatogen beserta spora yang terdapat pada alat perawatan atau kedokteran dengan cara
merebus, stoom, menggunakan panas tinggi, atau bahkan kimia. Jenis sterilisasi antara lain
sterilisasi cepat, sterilisasi panas kering, steralisasi gas (Formalin H2, O2), dan radiasi ionnisasi.

3.2 Metode Sterilisasi

1. Sterilisasi secara Fisik


Sterilisasi secara fisik dipakai bila selama sterilisasi dengan bahan kimia tidak akan berubah
akibat temperatur tinggi dan tekanan tinggi. Cara membunuh mikroorganisme tersebut adalah
dengan panas. Berikut penjelasan mengenai cara membunuh mikroorganisme :

1. Pemanasan kering
Prinsipnya adalah protein mikroba pertama-tama akan mengalami dehidrasi sampai kering dan
selanjutnya teroksidasi oleh oksigen dari udara sehingga menyebabkan mikrobanya
mati. Digunakan pada benda atau bahan yang tidak mudah menjadi rusak, tidak menyala, tidak
hangus atau tidak menguap pada suhu tinggi. Umumnya digunakan untuk senyawa yang tidak
efektif untuk disterilkan dengan uap air, seperti minyak lemak, minyak mineral, gliserin
(berbagai jenis minyak), petrolatum jelly, lilin, wax, dan serbuk yang tidak stabil dengan uap air.
Metode ini efektif untuk mensterilkan alat-alat gelas dan bedah. Contohnya alat ukur dan
penutup karet atau plastik. Selain itu, bahan atau alat harus dibungkus, disumbat atau ditaruh
dalam wadah tertututp untuk mencegah kontaminasi setelah dikeluarkan dari oven.

7
2. Pemanasan basah

Prinsipnya adalah dengan cara mengkoagulasi atau denaturasi protein penyusun tubuh
mikroba sehingga dapat membunuh mikroba. Sterilisasi uap dilakukan menggunakan autoklaf
dengan prinsipnya memakai uap air dalam tekanan sebagai pensterilnya. Temperatur sterilisasi
biasanya 121℃, tekanan yang biasa digunakan antara 15-17,5 psi (pound per square inci) atau 1
atm. Lamanya sterilisasi tergantung dari volume dan jenis. Alat-alat dan air disterilkan selama 1
jam, tetapi media antara 20-40 menit tergantung dari volume bahan yang disterilkan. Sterilisasi
media yang terlalu lama akan menyebabkan :

 Penguraian gula
 Degradasi vitamin dan asam-asam amino
 Inaktifasi sitokinin zeatin riboside
 Perubahan pH yang berakibatkan depolimerisasi agar

Bila ada kelembapan, bakteri akan terkoagulasi dan dirusak pada temperatur yang lebih
rendah dibandingkan jika tidak ada kelembapan. Mekanisme penghancuran bakteri oleh uap air
panas adalah terjadinya denaturasi dan koagulasi beberapa protein esensial dari organisme
tersebut.

Metode sterilisasi uap umumnya digunakan untuk sterilisasi sediaan farmasi dan bahan-
bahan lain yang tahan terhadap temperatur yang dipergunakan dan tahan terhadap penembusan
uap air, larutan dengan pembawa air, alat-alat gelas, pembalut untuk bedah, penutup karet dan
plastic serta media untuk pekerjaan mikrobiologi. Uap jenuh pada suhu 121 oC mampu
membunuh secara cepat semua bentuk vegetatif mikroorganisme dalam 1 atau 2 menit. Uap
jenuh ini dapat menghancurkan spora bakteri yang tahan pemanasan.
8
1. Pemanasan dengan Bakterisida

Digunakan untuk sterilisasi larutan berair atau suspensi obat yang tidak stabil dalam
autoklaf. Tidak digunakan untuk larutan obat injeksi intravena dosis tunggal lebih dari 15 ml,
injeksi intratekal, atau intrasisternal. Larutan yang ditambahkan bakterisida dipanaskan dalam
wadah bersegel pada suhu 100 oC selama 10 menit di dalam pensteril uap atau penangas air.
Bakterisida yang digunakan 0,5% fenol, 0,5% klorobutanol, 0,002 % fenil merkuri nitrat dan
0,2% klorokresol.

2. Air mendidih
Digunakan untuk sterilisasi alat bedah seperti jarum spoit. Hanya dilakukan dalam keadaan
darurat. Dapat membunuh bentuk vegetatif mikroorganisme tetapi tidak sporanya.

3. Pemijaran

Dengan cara membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset,
batang L, dan sebagainya.

4. Sterilisasi dengan radiasi


Prinsipnya adalah radiasi menembus dinding sel dengan langsung mengenai DNA dari inti
sel sehingga mikroba mengalami mutasi. Digunakan untuk sterilisasi bahan atau produk yang
peka terhadap panas (termolabil). Ada dua macam radiasi yang digunakan yakni gelombang
elektromagnetik (sinar x, sinar γ) dan arus partikel kecil (sinar α dan β). Sterilisasi dengan radiasi
digunakan untuk bahan atau produk dan alat-alat medis yang peka terhadap panas (termolabil).

1. Tyndalisasi
Konsep kerja metode ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air dan tidak tahan
tekanan atau suhu tinggi lebih tepat disterilkan dengan metode ini. Misalnya susu yang
disterilkan dengan suhu tinggi akan mengalami koagulasi dan bahan yang berpati disterilkan
pada suhu bertekanan pada kondisi pH asam akan terhidrolisis. Tyndalisai merupakan proses
memanaskan medium atau larutan menggunakan uap selama 1 jam setiap hari selama 3 hari
berturut- turut
9

1. Pasteurisasi
Proses pemanasan pada suhu dan waktu tertentu (650C selama 30’ atau 720C selama 15’
untuk membunuh pathogen yang berbahaya bagi manusia.

1. Sterilisasi secara Kimia


Sterilisasi secara kimia dapat memakai antiseptik kimia. Pemilihan antiseptik terutama
tergantung pada kebutuhan daripada tujuan tertentu serta efek yang dikehendaki. Perlu juga
diperhatikan bahwa beberapa senyawa bersifat iritatif, dam kepekaan kulit sangat bervariasi. Zat-
zat kimia yang dapat di pakai untuk sterilisasi antara lain halogen (senyawa klorin, yodium),
alkohol, fenol, hydrogen peroksida, zat warna ungu Kristal, derivate akridin, rosalin, deterjen,
logam-logam berat, aldehida, ETO, uap formaldehid ataupun beta-propilakton (Volk, 1993)

1. Sterilisasi secara Mekanik


Sterilisasi secara mekanik dapat dilakukan dengan penyaringan. Penyaringan dengan
mengalirkan gas atau cairan melalui suatu bahan penyaring.

 
10

BAB III

PENUTUP

4.1 Saran

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu
saya sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari seluruh pihak demi
sempurnanya makalah ini. Saran yang dapat penulis berikan adalah agar mahasiswa dapat
memahami tentang proses sterilisasi serta macam-macam sterilisasi. Pada makalah
berikutnya menjadi lebih baik lagi.

4.2 Kesimpulan

Nasogastric Tubes (NGT) sering digunakan untuk menghisap isi lambung, juga
digunakan untuk memasukan obat-obatan dan makananan. NGT ini digunakan hanya
dalam waktu yang singkat.
Sterilisasi adalah suatu proses penghancuran secara lengkap semua mikroba hidup
dan spora-sporanya. Ada 5 metode umum sterilisasi, yaitu : sterilisasi uap (panas
lembab), sterilisasi panas kering, sterilisasi dengan penyaringan (filtrasi), sterilisasi gas,
sterilisasi dengan radiasi.
11

Anda mungkin juga menyukai