Anda di halaman 1dari 15

MASALAH PENELITIAN

KEPERAWATAN

KELOMPOK 9 (KEPERAWATAN 6A)

 
TESSA OKTAVIAN (1814201010)
NADYA AHSA NINISA (1814201038)
FEBRI WULANDARI (1814201040)
A. Pegumpulan Data Penelitian Kualitatif

1. Wawancara

Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi


untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab
antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian.
Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk
memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah
isu atau tema yang diangkat dalam penelitian. Atau,
merupakan proses pembuktian terhadap informasi atau
keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain
sebelumnya.
Jenis-jenis Wawancara

1. wawancara mendalam (in-depth interview)


2. wawancara terarah (guided interview)
3. Wawancara tidak terpimpin
4. Wawancara terpimpin
5. Wawancara bebas terpimpin
6. Free talk dan diskusi
Teknik Wawancara

1. Hubungan baik antara pewawancara dengan


sasaran
 Lebih dahulu mengadakan pembicaraan pendahuluan atau
“warming up” untuk perkenalan sekaligus untuk menjelaskan
tujuan wawancara
 Menggunakan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti.
Apabila mungkin gunakan bahasa sehari hari responden, atau
mungkin bahasa daerah
 Masalah dengan permasalahan yang sesuai dengan minat atau
keahlian responden, sehingga mereka tertarik lebih dahulu
 Menciptakan suasana yang bebas dan santai, sehingga
responden tidak merasa tertekan atau terpaksa
 Hindarkan kesan-kesan yang terburu-buru, tidak sabar, dan
sikap yang kurang menghargai (sinis)
2. Keterampilan sosial interviewer

 Bersikap ramah, sopan, dan berpakaian rapi


 Menggunakan bahasa yang sopan, ringkas dan mudah di
tangkap
 Bersikap luwes, supel, dan bijaksana
 Menggunakan nada suara yang menarik, tidak terlalu
keras tetapi jangan terlalu lembut
3. Pedoman dan cara pencatatan wawancara

 Pencatatan langsung
 Pencatatan dari ingatan
 Pencatatan dengan alat recording

 Pencatatan dengan field rating (dengan angka)

 Pencatatan data wawancara dengan kode (field coding)


2. Observasi

Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan


menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman,
pendengaran, untuk memperoleh informasi yang
diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil
observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek,
kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi
seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh
gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk
menjawab pertanyaan penelitian.
Beberapa bentuk observasi, yaitu:

 Observasi partisipasi (participant observation) adalah


metode pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan
penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian
informan.
 Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang
dilakukan tanpa menggunakan pedoman observasi,
sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya
berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan.
 Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh
sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat
menjadi objek penelitian.
3. FGD (focus group discussion)

Diskusi terpusat (Focus Group Discussion), yaitu upaya


 menemukan makna sebuah isu oleh sekelompok orang
lewat diskusi untuk menghindari diri pemaknaan yang
salah oleh seorang peneliti. Dengan beberapa orang
mengkaji sebuah isu diharapkan akan diperoleh hasil
pemaknaan yang lebih objektif.
4. Studi dokumen

informasi juga bisa diperoleh lewat fakta yang tersimpan


dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat,
cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data berupa
dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali infromasi
yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki
kepekaan teoretik untuk memaknai semua dokumen
tersebut sehingga tidak sekadar barang yang tidak
bermakna.
B. Analisa Data dan Representasi Data
Penelitian Kuliatatif

1. Langkah umum analisa data

langkah-langkah dalam analisis data:


 Pengumpulan Data
 Tahap Editing
 Tahap Koding
 Tahap Pengujian
 Tahap Mendeskripsikan Data

 Tahap Pengujian Hipotesis


2. Peran peneliti

 Peneliti menentukan berbagai pertimbangan tentang


koding, kategorisasi
 Peneliti bertanggung jawab untuk meyakinkan kebenaran
penelitiannya
 Peneliti melibatkan diri dalam menganalisa dan sebagai
saksi utama tentang keterpercayaan hasil penelitiannya
3. Analisis dan representasi data pada pendekatan
fenomenologi, grounded theory, etnografi, studi kasus, dan
naratif

 Fenomenologi : Analisis fenomenologi lebih spesifik pada


analisis struktutur.
 Grounded theory : Teori ini memilki prosedur untuk
mengembangkan kategori informasi( open coding),
interkoneksi  antar kategori (aksial coding), membangun
sebuah “cerita” yang menghubungkan antar katergori
(selektif coding), dan berakhir dengan satu set proposal
teoritis diskursif, dengan teori proposisi
 Etnografi : Ada tiga aspek analisis data yang
direkomendasikan oleh Wolcott (1994) deskrpsi, analisis, dan
interpretasi atau berbagi kelompok budaya. Wolcott (1990b)
percaya bahwa permulaan yang baik untuk menulis etnografi
adalah menggambarkan sebuah kebudayaan kelompok.
 Studi kasus : Analis ini memfokuskan analisanya untuk
membuat detail deskripsi pada sebuah kasus.. Jika hal
ini  menyajikan kronologi kejadian, direkomendasikan agar
menganalisis berbagai sumber data.
 Naratif : Data yang dikumpulkan dalam studi naratif dari
suatu cerita perlu dianalisis untuk mengungkapkan kronoligi
kejadian sebuah peristiwa.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai