tercinta
sekaligus
pengangkatan
dirinya
sebagai
khalifah.
yang
berlaku.
cara
agar
membayar
pajak.
gerakan
ini
sangat
sesat
dan
menyesatkan.
gerakan
tersebut.
yaitu
dengan
cara
membakar
diri.
Khalifah ke 11
dari
Turki.
Ketika akan memecat keduanya dari bursa calon khalifah, dengan terangterangan Al-Muntashir mengatakan kepada kedua saudaranya itu bahwa dia
dipaksa
oleh
Wazir
Washif
dan
Panglima
Begha.
dan
kuasa
adalah
membalas
dendam."
membunuh
Al-Muntashir.
Upaya pembunuhan yang dilakukan orang-orang Turki terhadap AlMuntashir adalah dengan cara memperalat seorang dokter istana yang bernama
Ibnu Thayfur dengan imbalan
melakukan
aksinya
saat
Khalifah
Al-Muntashir
dengan
menggunakan pisau beracun. Ada juga yang menyebutkan bahwa kematian AlMuntashir karena dicekik. Riwayat lain menyatakan bahwa Al-Muntashir
meninggal
karena
memakan
buah
beracun.
Tak banyak yang bisa dilakukan Khalifah Al-Muntashir. Dia hanya memerintah
selama kurang lebih enam bulan, sampai akhirnya dibunuh oleh orang-orang
Turki
yang
dulu
membantunya
membunuh
ayah
sendiri.
pula,
kemudian
dibunuh.
Ada kisah menarik terkait hal ini. Suatu ketika, Khalifah Al-Muntashir
meminta pembantunya mengeluarkan permadani dari dalam gudang ayahnya
untuk dibentangkan. Ketika salah satu permadani itu dibentangkan, ternyata ada
bungkusan di dalamnya dengan gambar seorang laki-laki Persia dengan kepala
bermahkota.
Di
sekitarnya
terdapat
tulisan
bahasaPersia.
enam
bulan
saja."
Khalifah ke 13
Al-Mutaz
Billah,
Muhammad
bin
al-
Mutawakkil(252 H-255H)
Al-Mutaz Billah bernama Muhammad namun ada juga yang menyebutnya Zubair.Dia biasa
dipanggil dengan Abu Abdillah bin Al-Mutawakkil bin al-Mutashim bin ar-Rasyid. Dia
dilahirkan pada tahun 252 H.Ibunya adalah mantan seorang budak yang berasal dari Romawi
yang bernama Qabihah.Dia dilantik sebagai khalifah tatkala al-Mustain mengundurkan diri
dari kursi khilafah.Dia dilantik pada tahun 252 H pada saat umurnya baru menginjak sembilan
belas tahun.Dalam sejarah tidak ada seorang pun yang menjadi khalifah yang umurnya lebih
mudah darinya.
Dia berparas tampan, Ali bin Harb, salah seorang guru al-Mutaz dalam bidang hadits
mengatakan : Saya tidak pernah melihat seorang khalifah pun yang lebih tampan
daripadanya.
Dia adalah khalifah pertama yang menghiasi kendaraannya dengan emassetelah khalifah
sebelumnya hanya menghiasinya dengan perak yang sangat tipis.
Pada masa kekhilafahannya Asynas, orang yang diangkat oleh al-Watsiq sebagai
penguasa di Sulthanah meninggal dunia.Dia meninggalkan uang sebanyak lima ratus ribu
dinar.Yang dia ambil pada masanya.Kemudian dia memberhentikan Muhammad bin Abdullah
ath-Thahir dari jabatannya.Selanjutnya dia mencopot saudaranya sendiri al-Mutaz Abu
Ahmad lalu dia diasingkan ke Wasith.Dia juga memecat Bugha asy-Syarabi.Bugha kemudian
melakukan pemberontakan setahun setelah pemecatannya karena dia menolak pemecatan
tersebut.Dia terbunuh dalam peperangan dan kepalanya di bawa kehadapan al-Mutaz.
Pada bulan Rajab di tahun ini pula al-Mutaz mencopot adiknya al-Muayyid dari
posisinya, kemudian dia menyiksa dan memborgolnya hingga beberapa hari kemudian dia
mati.Al-Mutaz merasa khawatir kalau sekiranya orang-orang mengatakan bahwa dialah
pembunuhnya atau dia sengaja telah merencanakan tindakan jahat kepada saudaranya
tersebut.Maka dia bersegera mendatangkan para hakim agar para hakim tersebut menyaksikan
bahwa dia bukanlah pembunuhnya.
Al-Mutaz sangat tidak senang terhadap orang-orang Turki.Kejadian tersebut bertepatan
dengan kesepakatan para pemimpin mereka untuk datang menemui al-Mutaz dan berkata :
Wahai Amirul Mukminin sesungguhnya kami memerlukan biaya untuk memindahkan Shalih
bin Yusuf.
Al-Mutaz yang takut kepada Shalih bin Washif segera meminta uang yang banyak
kepada ibunya untuk membantu mereka memindahkan Shalih bin Washif, namun ibunya
menolak dengan sangat.Pada saat itu harta di Baitul Mal telah habis terkura.
Karena permintaannya yang tidak di gubris, akhirnya orang-orang Turki segera
melakukan kesepakatan untuk menggulingkan kekuasaan al-Mutaz.Hal tersebut juga
mendapat sambutan dari Shalih bin Washif dan Muhammad bin Bugha.Akhirnya mereka
segera datang menuju al-Mutaz.Orang-orang Turki tersebut meminta kepada orang yang ada
diistana untuk mengeluarkan al-Mutaz.Akhirnya al-Mutaz keluar dan berkata : Saya baru
meminum obat dan saya sekarang dalam keadaan lemah.
Hingga akhirnya orang-orang itu meminta menyerangnya dan mereka menyeret kakinya
serta memukulinya dengan jarum penyemat.Orang-orang tersebut kemudian membiarkan alMutaz di tengah terik matahari, kemudian mereka juga menampari wajah al-Mutaz seraya
berkata : Katakan olehmu bahwa kamu mengundurkan diri.
Lalu mereka menghadirkan hakim Ibnu Abi Syaiwarib dan beberpa orang saksi untuk
bersaksi pada pencopotan al-Mutaz dari khilafah.Setelah itu mereka menghadirkan
Muhammad bin al-Watsiq dari Baghdad ke pusat pemerintahan yang pada saat itu berada di
Samura.Muhammad sendiri sebelumnya merupakan orang yang sengaja disingkirkan oleh alMutaz.Kemudian al-Mutaz menyerahkan khilafah kepadanya dan membaiat Muhammad bin
al-Watsiq.
Akan tetapi para pemberontak tersebut masih melakukan aksinya dengan biadab,
mereka memasukkan al-Mutaz kedalam kamar mandi dan membiarkannya selama lima
hari.Setelah
keluar
al-Mutaz
sangat
kehausan,
namun
orang-orang
tersebut
membiarkannya.Setelah itu dia dikeluarkan dari kamar mandi tersebut dan memberinya
minum es.Setelah meminum air yang sangat dingin tersebut dia pun meninggal.Maka alMutaz adalah orang pertama yang meninggal karena kehausan.
Peristiwa tersebut terjadi pada bulan Syaban pada tahun 255 H.Sedangkan ibunya yang
bernama Qabihah menyembunyikan dirinya pada saat anaknya terbunuh.Namun pada bulan
Ramadhan dia muncul kembali dan memberikan uang kepada Shalih bin Washif dalam jumlah
yang sangat besar.Jumlahnya adalah sejuta tiga ratus ribu dinar.Dia juga memberikan Zamrud,
mutiara dan yaqut merah serta perhiasan lainnya.Qabihah membuat alat kecantikan wanita
dengan harga dua juta dinar.
Tatkala Ibnu Washif melihat perbuatannya tersebut dia berkata : Semoga Allah
menjelekkannnya.(Makna Qabihah disini adalah jelek)Dan biarkan anaknya mati terbunuh
demi membela uang yang hanya berjumlah lima puluh ribu dinar dan saat itu dia
memilikinya.
Akhirnya orang-orang mengambilnya dan dia diasingkan ke Makkah.Qabihah tinggal di
Makkah dalam waktu beberapa lama.Dan dia baru pulang ke Samura pada saat pemerintahan
al-Mutamid.Dia meninggal pada tahun 264 H.
Beberapa tokoh yang meninggal di masa pemerintahannya antara lain : Sari Saqathi,
Harun bin Said al-Ayli, ad-darimi pengarang kitab hadits al-Musnad (yang dikenal dengan
musnad ad-Darimi)serta al-Atabi pengarang kitab al-Masail al-Atbiyyah sebuah buku yang
sangat berpengaruh di kalangan madzhab Maliki.Dan masih banyak tokoh lainnya.