Anda di halaman 1dari 4

RINGAKASAN MATERI MODEL-MODEL KOMUNIKASI

Model ialah suatu gambaran yang sistematis dan abstrak, dimana menggambarkan
potensi-potensi tertentu yang berkaitan dengan berbagai aspek dari sebuah proses (Book,
1980). Ada juga ynag menggambarkan model sebagai cara untuk menunjukkan sebuah objek,
dimana didalamnya dijelaskan kompleksitas susatu proses, pemikiran, dan hubungan antara
undur-unsur yang mendukungnya. Model dibangun agr kita dapat mengidentifikasi,
menggambarkan atau mengategorisasikan komponen-komponen yang relevan dari suatu
proses. Sebuah model dapat dikatakan sempurna jika ia mampu memperlihatkan semua
aspek-aspek yang mendukung sebuah proses.
Secara garis besar model apat dibedakan menjadi dua macam yakni :
A. Model Operasinal
Menggambarkan proses dengan cara melakukan pengukuran dan proyeksi
kemungkina-kemungkian operasional baik terhadap luaran maupun faktor-faktor lain
yang mempengaruhi jalannya suatu proses.
B. Model Fungsional
Berusaha menspesifikasi hubungan-hubungn tertentu diantara berbagai unsur disuatu
proses serta menggeneralisasinya menjadi hubungan-hubungan baru. Model ini
bnayak digunakan dlaam pengkakajian ilmu pengetahuan, utamanya banyak
pengetahuan yang menyangkut tingkah laku manusia (behaviora science) .

Model Analisis Dasar Komunikasi


1. Aristoteles
Model ini dinilai sebagai model klasik atau model pemula komunikasi yang di
kembangkan sejak Aristoteles, kemudian Lasswell hingga Shannon dan Weaver.
Aristoteles membuat model komuniaksi yang terdiri dari 3 unsur, yakni :

Siapa Mengatakan Apa Kepada Siapa


Sumber Pesan Penerima
Model ini belum mendapatkan unsur media unsur media dalam proses komunikasi
yang sangat populer. Model dasar komunikasi yang dibuat Aristoteles telah
mempengaruhi Harold D. Lasswell, seorang sarjana politik Amerika yang kemudian
membuat model komunikasi yang dikenal dengan formula Lasswell (1948).
2. Harold D.Lasswell
Salah satu model komunikasi yang tua tetapi masih digunakan orang untuk
tujuan tertentu adalah model komunikasi yang dikemukakan oleh Harold Lasswell
(Forsdale 1981 ), seorang ahli ilmu politik dari Yale University. Dia menggunakan
lima pertanyaan yang perlu di tanyakan dan di jawab dalam melihat
proseskomunikasi, yaitu who (siapa), says what (mengatakan apa), in which
medium atau dalam media apa, to whom atau kepada siapa, dan dengan what
effect atauapa efeknya.
Bila dilihat lebih lanjut maksud dari model Lasswell ini akan kelihatan bahwa yang
dimaksud dengan pertanyaan :
a. who tersebut adalah menunjuk kepada siapa orang yang mengambil inisiatif untuk
memulai komunikasi yang memulai komunikasi ini dapat berupa seseorang dan
dapat juga sekelompok orang seperti organisasi atau persatuan.
b. says what atau apa yang dikatakan. Berhubungan dengan isi komunikasi atau apa
pesan yang disampaikan dalam komunikasi tersebut.
c. to whom ini maksudnya menanyakan siapa yang menjadi audience atau penerima
dari komunikasi.
d. through what atau melalui media apa. Yang dimaksudkan dengan media adalah
alat komunikasi, seperti berbicara, gerakan badan, kontak mata, sentuhan, radio,
televisi, surat, buku, dan gambar. Tidak semua media cocok untuk maksud
tertentu.
e. what effect atau apa efeknya dari komunikasi tersebut. Pertanyaan mengenai efek
komunikasi ini dapat menanyakan 2 hal yaitu apa yang ingin dicapai dengan hasil
komunikasi tersebutdan kedua, apa yang dilakukan orang sebagai hasil dari
komunikasi.
Akan tetapi perlu diingat, bahwa kadang-kadang tingkah laku seseorang tidak hanya
disebabkan oleh faktor hasil komunikasi tetapi juga dipengaruhi faktor lain.
3. Model Komunikasi oleh Shannon dan Weaver
Information Source Transmitter Receiver Destination

Signal Received
Signal

Message Message

Noise
Source

Model ini menunjukkan proses komunikasi dimulai dari sumber yang menciptakan
pesan, kemudian ditransmit melalui saluran kawat atau gelombang udara. Pesan
ditangkap oleh pesawat penerima yang merekonstruksi kembali sinyal itu sampai
kepada tujuannya (destination). Tujuan di sini adalah penerima yang menjadi sasaran
pesan.

Model Komunikasi Partisipasi


D. Lawrence Kincaid dan Everett M. Rogers mengembangkan sebuah model
komunikasi berdasarkan prinsip pemusatan yang dikembangkan dari teori informasi dan
sibermetik (melihat komunikasi sebagai suatu sistem dimana semua unsur berperan dalam
memproduksi keluaran) setelah melihat berbagai kelemahan model komunikasi satu arah
yang telah mendominasi berbagai riset komunikasi sebelumnya.
Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih saling menukar
informasi untuk mencapai kebersamaan pengertian satu sama lainnya (kombinasi estimasi
seorang dengan orang lain terhadap suatu pesan) dalam situasi dimana mereka
berkomunikasi.
Menurut Kincaid, komunikasi sebagai suatu proses yang memusat menuju ke arah
pengertian bersama dapat dicapai mesi kebersamaan pengertian pada suatu objek atau pesan
tidak pernah sempurna secara penuh. Penyebabnya adalah tidak ada dua orang yang benar-
benar memiliki pengalaman yang sama persis kecuali dengan pendekatan yang lebih erat,
yakni dengan toleransi pada tingkat yang lebih tinggi.
Dalam proses komunikasi yang memusat, setiap pelaku berusaha menafsirkan dan
memahami informasi yang diterimanya dengan sebaiknya. Dalam model ini tidak ditemukan
arah panah yang menunjukkan unit informasi yang berdiri sendiri dari mana dan kemana,
melainkan informasi itu dibagi oleh para pelaku komunikasi sampai diperoleh kepuasan atas
pengertian bersama terhadap suatu persoalan.
Pandangan para pakar komunikasi melihat bahwa ada perbedaan orientasi antara
model komunikasi yang telah ada, yakni model komunikasi kontemporer (paradigma baru)
yang memberi tekanan pada khalayaknya dan bersifat dua arah (dialogis), interaktif (saling
mempengaruhi) dan saling membagi yang mengarah pada saling pengertian (mutual
understanding). Dalam komunikasi yang multidimensional, semua elemen berada dalam
posisi sama untuk dapat mempengaruhi dan dipengaruhi.
Komunikasi dapat dilihat dari berbagai perspektif, seperti perspektif perilaku
(behavioristic perpective), perspektif transmisi (transmissional perspective), perspektif
interaksional (interactional perspective) dan perspektif transaksional (transactional
perpective).
Terdapat model komunikasi yang muncul seiring berkembangnya disiplin ilmu
komunikasi, seperti model komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi
massa, komunikasi penyuluhan, komunikasi antaretnik/budaya , komunikasi organisasi dan
sebagainya. Pendidikan komunikasi pada awalnya didominasi komunikasi massa yang
mengajarkan jurnalistik dan opini publik, akhirnya model-model dan teori komunikasi massa,
yakni surat kabar, radio, film, dan televisi.
Perkembangan komunikasi makin dipilah bersama dengan perkembangan ilmu
komunikasi, yakni mulai dari model dasar komunikasi yang menggambarkan hubungan
antarmanusia, kemudian bentuk kelompok, komunikasi massa, komunikasi organisasi,
komunikasi antaretnik/budaya, dan sebagainya. Kini makin berkembang dari perspektif lain,
dengan munculnya model komunikasi linear, interaksional, dan transaksional.
Model Proses Komunikasi
Model sirkular dibuat oleh Osgood bersama Schramm (1954), krdua tokoh ini
mencurahkan perhatian mereka pada peranan sumber dan penerima sebagai pelaku utama
komunikasi.

Message

Endocer Endocer
Interpreter Interpreter
Decoder Decoder

Message

Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses yang dinamis, di mana pesan ditransit
melauli proses enconding dan decoding. Enconding adalah translasi yang di lakukan oleh
sumber atas sebuah pesan, dan decoding adalah translasi yang dilakukan oleh penerima
terhadap pesan yang berasal dari sumber. Hubungan antara encoding dan enconding adalah
hubungan antara sumber dan penerima secara simulan dan saling memengaruhi satu sam lain.
Sebagai proses yang dinamis, interpreter pada model sirkular ini berfungsi ganda
sebagai pengirim dan penerima pesan.
Pada tahap awal, sumber berfungsi sebagi encoder dan penerima sebagai decoder.
Tetapi pada tahap berikutnya penerima berfungsi sebagai pengirim(encoder) dan sumber
sebagai penerima (decoder), dengan kaa lain sumber pertama akan menjadi penerima kedua
dan penerima pertama akan berfungsi sebagai sumber kedua, dst.
Oleh karena itu, proses komunikasi dapat dimulai dan berakhir kapan sja dan diman saja.

Sumber : Buku Pengantar Ilmu Komunikasi edisi kedua Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M.Sc.

Anda mungkin juga menyukai