NIM : 06520200264
KELAS : C2
TUGAS : RESUME 5 PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI
BAB IV
MODEL KOMUNIKASI
Model ialah suatu gambaran yang sistemtis dan abstrak, di mana menggambarkan
potensi-potensi tertentu yang berkaitan dengan berbagai aspek dari sebuah proses
(Book,1980).
Ada juga yang menggambarkan model sebagai cara untuk menunjukkan sebuah
objek, di mana di dalamnya dijelaskan kompleksitas suatu proses, pemikiran, dan
hubungan antara unsur-unsur yang mendukungnya.
Secara garis besar model dapat dibedakan atas dua macam, yakni model
operasional dan model fungsional. Model operasional menggambarkan proses dengan
cara melakukan pengukuran dan proyeksi kemungkinan-kemungkinan operasional, baik
terhadap iuran ataupun faktor-faktor lain yang memengaruhi jalannya suatu proses.
Sementara itu, model fungsional berusaha menspesifikasi hubungan-hubungan tertentu di
antara berbagai unsur dari suatu proses serta menggenerilisasinya menjadi hubungan-
hubungan baru. Model fungsional banyak digunakan dalam pengkajian ilmu
pengetahuan, utamanya ilmu pengetahuan yang menyangkut tingkah laku manusia
(behavior scince).
Selain dari itu, model juga dapat membantu untuk memberi gambaran fungsi
komunikasi dari segi alur kerja, membuat hipotesis riset dan juga untuk memenuhi
perkiraan-perkiraanpraktis dalam strategi komunikasi.
Model ini dinilai sebagai model klasik atau model pemula komunikasi yang
dikembangkan sejak Aristoteles, kemudian Lasswell hingga Shannon Weaver.
rapat-rapat umum yang diihadiri oleh rakyat. Atas dasar itu, Aristoteles membuat model
komunikasi yang terdiri atas tiga unsur, yakni:
Model komunikasi yang dibuat Aristoteles belum menempatkan unsur media dalam
proses komunikasi. Hal ini bisa dimengerti, karena retorika pada masa Aristoteles
merupakan seni keterampilan komunikasi yang sangat populer. Media seperti surat kabar,
radio, dan televise belum tersedia.
Kalo pertanyaan Lasswell divisualisasi dengan gambar, dapat dinilai sebagai model
komunikasi, sebab komponen-komponen yang membangun cukup signifikan. Di sini
Lasswell melihat bahwa suatu proses komunikasi selalu mempunyai efek atau pengaruh.
Oleh karena itu, tidak mengherankan kalo model Lasswell ini banyak menstimuli riset
komunikasi, khususnya di bidang komunikasi massa dan komunikasi politik.
Kritik-kritik yang kemudian muncul terdapat model ini, umumnya melihat bahwa
model Lasswell terlalu menekankan pengaruh pada khalayak, sehingga mengabaikan
faktor tanggapan balik. Satu-satunya pembelaan untuk Lasswell ialah para pakar menilai
bahwa model ini mencerminkan masanya ketika ia diformulasikan. Pada masa itu media
massa radio berhasil dimanfaatkan sebagai alat propaganda oleh pihak-pihak yang terlibat
dalam Perang Dunia Kedua seperti Amerika, Jerman, dan Jepang.
Tahun 1949, dua orang insinyur listrik yakni Claude E. Sannon dan Weaver,
berhasil menerbitkan buku The Mathematical Theory Of Communication atas dana
Rockefeller tronik Bell ini, mencoba mendiskusikan sebuah model komunikasi yang
nantinya banyak memberi pengaruh terhadap peneliti-peneliti komunikasi.
Dalam studi yang mereka lakukan, kedua toko ini tertarik pada hal-hal yang
berkaitan dengan pengiriman pesan melalui saluran-saluran elektronik seperti telepon dan
radio dari segi tehnik, mereka menanyakan berapa banyak signal (pesan) yang bisa
dipancarkan pada titik maksimum secara cermat dan teliti. Juga ditanyakan seberapa
banyak signal yang rusak karena gangguan selama proses pengiriman sampai kepada
penerima.
Sementara itu, dari segi bahasa, mereka juga menyelidiki bagaimana ketepatan
signal yang dipancarkan itu sesuai dengan arti yang sebernarnya, sehingga penerima
memperoleh pesan secata sempurna. Model komunikasi yang dibuat oleh kedua insiyur
ini seperti pada gambar diatas.
Pada gambar tersebut menjukkan proses komunikasi dimulai dari sumber yang
menciptakan pesan, kemudian ditransmit melalui saluran kawat atau gelombang udara.
Pesan ditangkap oleh pesawat penerima yang merekonstruksi kembali sinyal itu sampai
kepada tujuannya (destination). Tujuan di sini adalah penerima yang menjadi sasaran
pesan.
Dalam proses komunikasi yang digambarkan Shannon, salah unsur yang cukup
penting ialah gangguan (noise). Gangguan di sini menunjukkan adanya rintangan yang
terjadi pada saluran, sehingga menghasilkan pesan yang berbeda seperti yang ditransmit
oleh sumber. Misalnya suara gesekan di radio atau terlalu banyak bunyi yang bordering di
telepon sehingga pendengar menerima pesan tidak sempurna.
Dari tiga model analisis dasar komunikasi yang dikemukakan di atas, diperoleh
kesan bahwa semua model tersebut memiliki sifat saru arah (linier), serta terlalu menekan
peranan sumber dan media.
Model komunikasi yang terlihat pada gambar di atas mencerminkan sifat memusat
yang terjadi dari pertukaran informasi yang melingkar (cyclical).
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa proses komunikasi dimulai “dan
kemudian….” Yang mengingatkan kepada kita bahwa sesuatu telah terjadi sebelum kita
mulai mengamati suatu kejadian.
Dalam proses komunikasi yang memusat, setiap pelaku berusaha menafsirkan dan
memahami informasi yang diterimanya dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian, pelaku
komunikasi dapat memberi reaksi atau menyampaikan hasil pikirannya dengan baik
kepada orang lain. Oleh karena itu, dalam model ini tidak ditemukan arah panah yang
menunjukkan unit informasi yang berdiri sendiri dari mana dank e arah mana, melainkan
informasi itu dibagi oleh para pelaku komunikasi sampai diperoleh kepuasan atas
pengertian bersama terhadap suatu persoalan. Sekarang komunikasi tidal lagi dipandang
aliran informasi searah, melainkan suatu proses yang interaktif, menyatu, dan partisipatif.
Kata Hernando Gonzales (1985).
Komunikasi selain dapat dilihat dari berbagai dimensi, maka komunikasi dapat
dilihat dari berbagai perspektif, di antaranya dari perspektif perilaku (behavioristic
perspective), perspektif transmisi (transmissional perspective), perspektif interaksional
(interactional perspective) dan perspektif transaksional (transactional perspective).
Perspektif transaksional memberi tekanan pada proses dan fungsi untuk berbagai
dalam hal pengetahuan dan pengalaman. Komunikasi di sini dimaksudkan sebagai suatu
proses di mana semua peserta iktu aktif secara dinamis dalam memenuhi fungsi sosialnya
sebagai anggota masyarakat.
Keempat perspektif ini menempatkan komunikasi secara tegas sebagai ilmu yang
mempelajari perilaku manusia dalam berkomunikasi, apakah ini dilakukan secara
langsunng (tatap muka) atau dengan perantaraan media.
Dari berbagai model dasar komunikasi yang telah dikemukakan di atas, kini makin
banayk model komunikasi yang muncul seiring dengan perkembangan disiplin ilmu
komunikasi itu sendiri. Misalnya ada model komunikasi antarprobadi, model komunikasi
kelompok, model komunikasi massa, model komunikasi penyuluhan, model komunikasi
antaretnik/budaya, model komunikasi organisasi dan sebagainya. Hanya saja perlu
diketahui, jika kita tidak memahami tipe komunikasi sejak awal, maka model-model
komunikasi yang makin banyak ragamnya bisa menimbulkan kekacauan. Apalagi
pendidikan komunkasi pada awalnya didominasi komunikasi massa yang mengajarkan
jurnalistik dan opini public, akhirnya model-model dan teori komunikasi yang diajarkan
didominasi oleh model dan teori komunikasi massa, yakni surat kabar, radio, film, dan
televise.
Tapi dengan perkembangan ilmu komunikasi yang makin pesat, maka model
komunikasi juga makin bisa dipilah, yakni mulai dari model dasar komunikasi yang
menggambarkan hubungan antaramanusia, kemudian berkembang dalam bentuk model
komunkasi kelompok, komunikasi massa, komunikasi organisasi, komunikasi
antaretnik/budaya, dan sebagainya. Kini model komunikasi makin berkembang dari
perspektif lain, dengan munculnya model komunikasi linier, model komunikasi
interaksional, dan model komunikasi transaksional.
PERTANYAAN
JAWABAN
1. Model Komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang
memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya.
2.
PEMBICARA PESAN PENDENGAR
Model Komunikasi yang di bunakan oleh Aristoteles pada dasarnya adalah model
komunikasi paling klasik, model ini disebut model retoris (rhetorical model). Ada 3
unsur utama komunikasi yaitu pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar
(listener).
3. Teori sibernatik dengan melihat komunikasi adalah sebagai suatu proses yang
memiliki kecenderungan bergerak ke arah suatu titik temu (convergence). Dengan
kata lain, komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih saling
menukar informasi untuk mencapai kebersamaan pengertian satu sama lainnya dalam
situasi di mana mereka berkomunikasi.