Anda di halaman 1dari 9

MODEL-MODEL KOMUNIKASI

Menurut Sereno dan Mortensen model komunikasi merupakan deskripsi ideal


mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Model adalah gambaran
informal untuk menjelaskan atau menerapkan teori. Dengan kata lain, model adalah teori
yang lebih disederhanakan. Model dapat berfungsi sebagai basis bagi teori yang lebih
kompleks, alat untuk menjelaskan teori dan menyarankan cara-cara untuk memperbaiki
konsep. Kita dapat menggunakan kata-kata, angka, simbol, dan gambar untuk melukiskan
model suatu objek, teori atau proses.

FUNGSI DAN MANFAAT MODEL

Gordon Wiseman dan Larry barker mengemukakan bahwa model komunikasi mempunyai
tiga fungsi :

1. Melukiskan proses komunikasi


2. Menunjukkan hubungan visual
3. Membantu dalam menemukan dan memperbaiki komunikasi

Deutch menyebutkan bahwa model mempunyai empat fungsi :

1. Mengorganisasikan (kemiripan data dan hubungan) yang tadinya tidak teramati.


2. Heuristik (menunjukan fakta-fakta dan metode baru yang tidak diketahui).
3. Prediktif memungkinkan peramalan dari sekedar tipe ya atau tidak hingga yang
kuantitatif yang berkenaan dengan kapan dan berapa banyak.
4. Pengukuran, mengukur fenomena yang di prediksi.

Pembuatan model jelas memberikan manfaat kepada para ilmuwan. Model menyediakan
kerangka rujukan untuk memikirkan masalah.

TIPOLOGI MODEL

Model verbal adalah model atau teori yang dinyatakan dengan kata-kata, meskipun
bentuknya sangat sederhana. Model verbal sangat berguna terutama untuk menyatakan
hipotesis atau menyajikan hasil penelitian. Model verbal ini sering dibantu dengan grafik,
diagram, atau gambar. Contohnya adalah model struktur organisasi, yang dilihat dari
perspektif komunikasi organisasi, tingkat-tingkat jabatan dan hubungan kerja (komunikasi
formal) berbagai jabatan tersebut.
Model fisik secara garis besar terbagi dua, yakni model ikonik yang penampilan
umumnya (rupa, bentuk, tanda) menyampaikan objek yang dimodelkan. Seperti model
pesawat terbang, maket sebuah gedung atau kompleks. Model Gerbner merupakan perluasan
dari model Lasswell, model Westley dan MacLean dari model Newcomb dan model DeFleur
dari model Shannon dan Weaver. Schramm yang mengemukakan teori peluru komunikasi
(the bullet theory of communication) sebagai model verbal mengenai efel komunikasi pada
tahun 1950-an harus merevisi modelnya tersebut dalam dekade berikutnya.

MODEL-MODEL KOMUNIKASI: SUATU PERKENALAN

 Model S – R
Model stimulus – respon (S – R) adalah model komunikasi paling dasar. Model ini
depengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Model tersebut
menggambarkan stimulus – respons. Model ini menunjukan komunikasi sebagai aksi reaksi
yang sederhana. Bila seorang lelaki berkedip kepada seorang wanita, dan wanita itu
kemudian tersipu malu, itulah pola S – R.
Pola S – R dapat pula berlangsung negatif, misalnya orang pertama menata kedua orang
dengan tajam, dan kedua orang itu balik menatap, atau enunduk malu, atau malah
memberontak.
 Model Aristoteles
Model Aristoteles adalah model komunikasi paling klasik, yang sering juga disebut
model retoris. Komunikasi terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya
kepada khalayak dalam upaya mengubah sikap mereka. Tepatnya, ia mengemukakan tiga
unsur dasar dalam proses komunikasi, yaitu pembicara (speaker), pesan (message), dan
pendengar (listener).
Model Lasswell
Model komunikasi Lasswell berupa ungkapa verbal, yakni :
- Who
- Says What
- In Which Channel
- To Whom
- With What Effect?
Model ini dikemukakan oleh Harold Lasswell tahun 1948 yang menggambarkan
proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang diembannya alam masyarakat.
Lasswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi, yaitu :
1. Pengawasan lingkungan, yang mengingatkan angota-anggota masyarakat akan bahaya
dan peluang dalam lingkungan.
2. Kolerasi, berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan.
3. Transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke genrasi lainnya.

Lasswell berpendapat bahwa terdapat tiga kelompok spesialis yang bertanggung


jawab melaksanakan fungsi-fungsi ini. Misalnya, pemimpin politik dan diplomat termasuk ke
dalam kelompok pengawas lingkungan, jurnalis dan penceramah membantu mengkolerasikan
atau mengumpulkan respons orang-orang terhadap informasi baru. Anggota keluarga dan
pendidik sekolah mengalikan warisan sosial. Lasswell mengakui bahwa tidak semua
komunikasi bersifat dua arah dengan suatu aliran yang lancar dan umpan balik yang terjadi
antara pengirim dan penerima.
Model lasswell sering diterapkan dalam komunikasi massa. Model tersebut
mengisyaratkan bahwa lebih dari satu saluran dapat membawa pesan. Unsur sumber (who)
merangsang pertanyaan. Sedangkan unsur pesan (says what) merupakan bahan untuk analisis
isi. Saluran komunikasi (in which channel) dikaji dalam analisi media. Unsur penerima (to
whom) dikaitkan dengan analisis khalayak, sementara unsur pengaruh (with what effect) jelas
berhubungan dengan studi mengenai akibat yang ditimbulkan pesan komunikasi massa pada
khalayak pembaca, pendengar atau pemirsa.
Model Lasswell dikritik karenamodel itu tampaknya mengisyaratkan kehadiran
komunikator dan pesan yang bertujuan. Model itu juga dianggap terlalu menyedehanakan
masalah. Tetapi, seperti model yang baik, model Lasswell memfokuskan perhatian pada
aspek-aspek penting komunikasi.

Model Shannon dan Weaver


Model awal komunikasi dikemukakan Claude shannon dan Warren Weaver pada
tahun 1949 dalam buku The Mathematical Theory of Communication. Model yang sering
disebut model matematis atau model teori infrmasi itu mungkin adalah model yang
pengaruhnya paling kuat atas model dan teori komunikasi lainnya. Shannon adalah seorang
insinyur pada Bell Telephone dan ia berkepentingan dengan menyampaikan pesan yang
cermat melalui telepon. Model Shannon dan Weaver ini menyoroti problem penyampaian
pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Model Shannon dan Weaver mengasumsikan
bahwa sumber informasi menghasilkan pesan untuk dikomunikasikan dari seperangkat pesan
yang dimungkinkan. Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai
dengan saluran yang digunakan. Saluran (channel) adalah medium yang mengirimkan sinyal
(tanda) dari transmitter ke penerima (receiver). Suatu konsep penting dalam model Shannon
dan Weaver ini adalah gangguan (noise), yakni rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki
yang dapat menggangu kecermatan pesan yang disampaikan.
Model Shannon dan Weaver dapat diterapkan kepada konteks-konteks komunikasi
lainnya seperti komunikasi antarpribari, komunikasi publik atau komunikasi massa.
Meskipun model ii sangat terkenal dalam penelitian komukasi selama bertahun-tahun,
tulisan-tulisan Shannon dan Weaver sulit dipahami. Misalnya formula Shannon untuk
informasi (1948) adalah sebagai berikut:

H= [ P1 log P1 + P2LogP2+...=P11 logP21]


ATAU
H = ∑p1 log p1
Dalam upaya menguraikan informasi sebagai reduksi ketidakpasitian, Shannon
menggunakan istilah entropi, dan dalam formula itu, H adalah simbol matematis bagi entropi,
∑ adalah simbol untuk “jumlah,” P1 adalah probabilitas suatu peristiwa yang terjadi, dan log
P1 adalah informasi i yang diperlukan untuk meramalkan terjadinya peristiwa i.

Model Scaramm

Wilbur Schramm membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model


komunikasi manusia yang sederhana (1954). Menurut Wilburg Schramm, komunikasi
senantiasa membutuhkan setidaknya tiga unsur: sumber (source), pesan (message), dan
sasaran (destination). Sumber boleh jadi seorang individu atau suatu organisasi seperti surat
kabar, stasiun televisi. Menurut Schramm, setiap orang dalam proses komunikasi adalah
sekaligus sebagai enkoder dan dekoder. Kita secara konstan menyandi balik tanda-tanda dari
lingkungan kita, menafsirkan tanda-tanda tersebut. Schramm berpendapat, meskipun dalam
komunikasi lewat radio atau telepon encoder dapat berupa mikrofon dan decoder adalah
earphone, dalam komunikasi manusia, sumber dan enkoder adalah satu orang, sedangkan
decoder dan sasaran adalah seseorang lainnya, dan sinyalnya adalah bahasa. Namun menurut
Schramm, umpan balik juga dapat berasal dari pesan kita sendiri, misalnya kesalahan ucapan
atau kesalahan tulisan yang kemudian kita perbaiki.
Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) memandang komunikasi dari perspektif psikologi-sosial.
Modelnya menyerupai diagram jaringan kelompok yang dibuat oleh para psikolog sosial dan
menyerupai formulasi awal mengenai konsistensi kognitif. Dalam model komunikasi tersebut
sering juga disebut model ABX atau model simetri Newcomb menggambarkan bahwa
seseorang A, menyampaikan informasi terhadap seorang lainnya, B, mengenai sesuatu, X,
model tersebut mengasumsikan bahwa orientasi A kepada B dan terhadap X saling
bergantung dan ketiganya merupakan suatu sistem yang terdiri dari empat orientasi.

1. Orientasi A terhadap X, yang meliputi sikap tehadap X sebagai objek yang harus didekati
atau dihindari dan atribut kognitif (kepercayaan dan tatanan kognitif).
2. Orientasi A terhadap B, dalam pengertian yang sama.
3. Orientasi B terhadap X.
4. Orientasi B terhadap A.
Dalam model Newcomb, komunikasi adalah cara lazim dan efektif yang
memungkinkan orang-orang mengorientasikan diri terhadap lingkungan mereka. Ini adalah
suatu model tindakan komunikatif dua orang yang disengaja (intensional).

Model Westley dan MacLean


Tahun 1957, Bruce WestLey dan Malcolm MacLean, keduanya teoritikus komunikas,
merumuskan suatu model yang mencakup komunikasi antarpribadi dan komunikasi massa
dan memasukkan umpan balik sebagai bagian integral dari proses komunikasi. Westley
dan MacLean ini dipengaruhi oleh model Newcomb, selain juga oleh Lasswell dan yang
lainnya. Mereka menambahkan jumlah peristiwa, gagasan, objek dan orang yang tidak
terbatass yang kesemuanya merupakan ”objek orientasi” menempatkan suatu peran C
diantara A dan B, dan menyediakan umpan balik. Model Westley dan MacLean mencakup
beberapa konsep penting yaitu umpan balik, perbedaan kemiripan komunikasi antarpribadi
dengan komunikasi massa, dan pemimpin endapat yang penting sebagai unsur tambahan
dalam komunikasi massa.Dalam model WesstLey dan MacLean ini terdapat lima unsur yaitu:
 Objek orientasi
 Pesan
 Sumber
 Penerima
 Umpan balik
Model Gerbner

Model Gerbner (1956) merupakan perluasan dari model Lasswell. Model ini terdiri
dari model verbal dan model diagramatik. Model verbal Gerbner adalah sebagai berikut:

1. Seseorang (sumber, komunikator)


2. Mempersepsi suatu kejadian
3. Dan bereaksi
4. Dalam suatu situasi
5. Melalui suatu alat (saluran, media, rekayasa fisik, fasilitas administratif dan kelembagaan
untuk distribusi dan kontrol)
6. Untuk menyediakan materi
7. Dalam suatu bentuk
8. Dan konteks
9. Yang mengandung isi
10. Yang mempunyai suatu konsekuensi

Sementara itu, model diagramatik Gerbner adalah seperti yang tampak berikut ini:

1. Seseorang diperhatikan sebagai M yang berarti manusia (man) atau sebagai M bila urutan
komunikasinya melibatkan alat mekanisme. M mungkin pengirim atau penerima pesan-
perannya dimaknai berdasarkan letaknya dalam urutan komunikasi.
2. E’ adalah kejadian (event) sebagaima dipersepsi oleh M.
3. S/E adalah pernyataan mengenai peristiwa.
4. SSE adalah sinyal mengenai pernyataan mengenai kejadian.
5. SSSE adalah hasil yang dikomunikasikan.

Model Berlo

Model lain yang dikenal luas adalah model David K. Berlo, yang ia kemukakan pada
tahun 1960. Model ini dikenal dengan model SMCR, kepanjangan dari Source (sumber),
Message (pesan), Channel (saluran), dan Receiver (penerima). Sebagaimana dikemukakan
Berlo, sumber adalah pihak yang menciptakan pesan, gagasan ke dalam kode simbolik,
seperti bahasa atau isyarat. Saluran adalah medium yang membawa pesan. Dan penerima
adalah orang yang menjadi sasaran komunikasi.
Menurut model Berlo, sumber dan penerima pesan dipengaruhi oleh factor-faktor:

1. Keterampilan komunikasi.
2. Sikap.
3. Pengetahuan.
4. Sistem sosial.
5. Budaya.

Pesan dikembangkan berdasarkan elemen, struktur, isi, pelaku, dan kode. Salurannya
berhubungan dengan panca indra:

1. Melihat.
2. Mendengar.
3. Menyentuh.
4. Membaui.
5. Merasai.

Model ini lebih bersifat organisasional dari pada mendeskripsikan proses karena tidak
menjelaskan umpan balik. Salah satu kelebihan model Berlo adalah model ini tidak terbatas
pada komunikasi public atau komunikasi massa, namun juga komunikasi antarpribadi dan
berbagai bentuk komunikasi tertulis. Model Berlo juga bersifat heurisstik (merangsang
penelitian), karna merinci unsur-unsur penting dalam proses komunikasi.

Model DeFleur

Menurut DeFleur komunikasi bukanlah pemindahan makna. Alaih-alih, komunikasi


terjadi lewat operasi seperangkat komponen dalam suatu sistem teoritis, yang konsekuensinya
adalah isomorfisme (isomorphism) di antara respons internal (makna) terhadap seperangkat
simbol tertentu pada pihak pengirim dan penerima. Isomorfisme makna merujuk pada upaya
membuat makna terkoordinasi antara pengirim dan khalayak. Fungsi receiver dalam model
DeFleur adalah menerima informasi dan menyandi baliknya mengubah peristiwa fisik
menjadi pesan.

Model Tubbs

Model komunikasi berikut dikembangkan oleh Stewart L. Tubbs. Model komunikasi


ini menggambarkan komunikasi paling mendasar, yaitu komunikasi dua orang (diadik). Peran
dalam model Tubbs dapat berupa pesan verbal juga nonverbal, bisa disengaja ataupun tidak
disengaja. Salurannya adalah alat indra, terutama pendengaran, penglihatan dan perabaan.
Gangguan dalam model Tubbs terbagi dua, gangguan teknis dan gangguan semantik.
Gangguan teknis adalah faktor yang menyebabkan si penerima merasakan perubahan dalam
informasi atau rangsangan yang tiba, misalnya kegaduhan. Gangguan ini dapat juga berasal
dari pengirim pesan, misalnya orang yang mengalami kesulitan berbicara atau yang berbicara
terlalu pelan hingga nyaris tidak terdengar. Gangguan semantik adalah pemberian makna
yang berbeda atas lambang yang disampaikan pengirim. Ringkas kata, meskipun dalam
model itu komunikator 1 dan komunikator 2 memilih unsur-unsur yang sama juga
didefinisikan sam: masukkan, penyaringan, pesan, saluran, gangguan, unsur-unsur tersebut
tetap berbeda dalam muatannya.

Model Gudykunst dan Kim

Model William B. Gudykunst dan Young Yun Kim. sebenarnya merupakan model
komunikasi antarbudaya, yakni komunikasi antara orang-orang yang berasal dari budaya
berlainan, atau komunikasi dengan orang asing (stranger). Model komunikasi ini pada
dasarnya sesuai untuk komunikasi tatap muka, khususnya antara dua orang. Meskipun
disebut model komunikasi antarbudaya atau model komunikasi dengan orang asing, model
komunikasi tersebut dapat merepresentasikan komunikasi antara siapa saja, karena pada
dasarnya tidak ada dua orang yang mempunyai budayam sosialbudaya dan psikobudaya yang
persis sama.

Model interaksional

Model interaksional merujuk pada model komunikasi yang dikembangkan oleh para
ilmuwan sosial yang menggunakan perspektif interaksi simbolik dengan tokoh utamanya
Herbert dan muridnya Blumer. Model interaksional sangat sulit digambarkan dengan
diagramatik. Model verbal lebih disesuaikan dengan model ini. Komunikasi menurut model
interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui
interaksi sosial, tepatnya melalu pengambilan peran orang lain (role-taking). Diri (self)
berkembang lewat interaksi dengan orang lain, dimulai dengan lingkungan terdekatnya
seperti keluarga.

Anda mungkin juga menyukai