Gordon Wiseman dan Larry barker mengemukakan bahwa model komunikasi mempunyai
tiga fungsi :
Pembuatan model jelas memberikan manfaat kepada para ilmuwan. Model menyediakan
kerangka rujukan untuk memikirkan masalah.
TIPOLOGI MODEL
Model verbal adalah model atau teori yang dinyatakan dengan kata-kata, meskipun
bentuknya sangat sederhana. Model verbal sangat berguna terutama untuk menyatakan
hipotesis atau menyajikan hasil penelitian. Model verbal ini sering dibantu dengan grafik,
diagram, atau gambar. Contohnya adalah model struktur organisasi, yang dilihat dari
perspektif komunikasi organisasi, tingkat-tingkat jabatan dan hubungan kerja (komunikasi
formal) berbagai jabatan tersebut.
Model fisik secara garis besar terbagi dua, yakni model ikonik yang penampilan
umumnya (rupa, bentuk, tanda) menyampaikan objek yang dimodelkan. Seperti model
pesawat terbang, maket sebuah gedung atau kompleks. Model Gerbner merupakan perluasan
dari model Lasswell, model Westley dan MacLean dari model Newcomb dan model DeFleur
dari model Shannon dan Weaver. Schramm yang mengemukakan teori peluru komunikasi
(the bullet theory of communication) sebagai model verbal mengenai efel komunikasi pada
tahun 1950-an harus merevisi modelnya tersebut dalam dekade berikutnya.
Model S – R
Model stimulus – respon (S – R) adalah model komunikasi paling dasar. Model ini
depengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Model tersebut
menggambarkan stimulus – respons. Model ini menunjukan komunikasi sebagai aksi reaksi
yang sederhana. Bila seorang lelaki berkedip kepada seorang wanita, dan wanita itu
kemudian tersipu malu, itulah pola S – R.
Pola S – R dapat pula berlangsung negatif, misalnya orang pertama menata kedua orang
dengan tajam, dan kedua orang itu balik menatap, atau enunduk malu, atau malah
memberontak.
Model Aristoteles
Model Aristoteles adalah model komunikasi paling klasik, yang sering juga disebut
model retoris. Komunikasi terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya
kepada khalayak dalam upaya mengubah sikap mereka. Tepatnya, ia mengemukakan tiga
unsur dasar dalam proses komunikasi, yaitu pembicara (speaker), pesan (message), dan
pendengar (listener).
Model Lasswell
Model komunikasi Lasswell berupa ungkapa verbal, yakni :
- Who
- Says What
- In Which Channel
- To Whom
- With What Effect?
Model ini dikemukakan oleh Harold Lasswell tahun 1948 yang menggambarkan
proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang diembannya alam masyarakat.
Lasswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi, yaitu :
1. Pengawasan lingkungan, yang mengingatkan angota-anggota masyarakat akan bahaya
dan peluang dalam lingkungan.
2. Kolerasi, berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan.
3. Transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke genrasi lainnya.
Model Scaramm
1. Orientasi A terhadap X, yang meliputi sikap tehadap X sebagai objek yang harus didekati
atau dihindari dan atribut kognitif (kepercayaan dan tatanan kognitif).
2. Orientasi A terhadap B, dalam pengertian yang sama.
3. Orientasi B terhadap X.
4. Orientasi B terhadap A.
Dalam model Newcomb, komunikasi adalah cara lazim dan efektif yang
memungkinkan orang-orang mengorientasikan diri terhadap lingkungan mereka. Ini adalah
suatu model tindakan komunikatif dua orang yang disengaja (intensional).
Model Gerbner (1956) merupakan perluasan dari model Lasswell. Model ini terdiri
dari model verbal dan model diagramatik. Model verbal Gerbner adalah sebagai berikut:
Sementara itu, model diagramatik Gerbner adalah seperti yang tampak berikut ini:
1. Seseorang diperhatikan sebagai M yang berarti manusia (man) atau sebagai M bila urutan
komunikasinya melibatkan alat mekanisme. M mungkin pengirim atau penerima pesan-
perannya dimaknai berdasarkan letaknya dalam urutan komunikasi.
2. E’ adalah kejadian (event) sebagaima dipersepsi oleh M.
3. S/E adalah pernyataan mengenai peristiwa.
4. SSE adalah sinyal mengenai pernyataan mengenai kejadian.
5. SSSE adalah hasil yang dikomunikasikan.
Model Berlo
Model lain yang dikenal luas adalah model David K. Berlo, yang ia kemukakan pada
tahun 1960. Model ini dikenal dengan model SMCR, kepanjangan dari Source (sumber),
Message (pesan), Channel (saluran), dan Receiver (penerima). Sebagaimana dikemukakan
Berlo, sumber adalah pihak yang menciptakan pesan, gagasan ke dalam kode simbolik,
seperti bahasa atau isyarat. Saluran adalah medium yang membawa pesan. Dan penerima
adalah orang yang menjadi sasaran komunikasi.
Menurut model Berlo, sumber dan penerima pesan dipengaruhi oleh factor-faktor:
1. Keterampilan komunikasi.
2. Sikap.
3. Pengetahuan.
4. Sistem sosial.
5. Budaya.
Pesan dikembangkan berdasarkan elemen, struktur, isi, pelaku, dan kode. Salurannya
berhubungan dengan panca indra:
1. Melihat.
2. Mendengar.
3. Menyentuh.
4. Membaui.
5. Merasai.
Model ini lebih bersifat organisasional dari pada mendeskripsikan proses karena tidak
menjelaskan umpan balik. Salah satu kelebihan model Berlo adalah model ini tidak terbatas
pada komunikasi public atau komunikasi massa, namun juga komunikasi antarpribadi dan
berbagai bentuk komunikasi tertulis. Model Berlo juga bersifat heurisstik (merangsang
penelitian), karna merinci unsur-unsur penting dalam proses komunikasi.
Model DeFleur
Model Tubbs
Model William B. Gudykunst dan Young Yun Kim. sebenarnya merupakan model
komunikasi antarbudaya, yakni komunikasi antara orang-orang yang berasal dari budaya
berlainan, atau komunikasi dengan orang asing (stranger). Model komunikasi ini pada
dasarnya sesuai untuk komunikasi tatap muka, khususnya antara dua orang. Meskipun
disebut model komunikasi antarbudaya atau model komunikasi dengan orang asing, model
komunikasi tersebut dapat merepresentasikan komunikasi antara siapa saja, karena pada
dasarnya tidak ada dua orang yang mempunyai budayam sosialbudaya dan psikobudaya yang
persis sama.
Model interaksional
Model interaksional merujuk pada model komunikasi yang dikembangkan oleh para
ilmuwan sosial yang menggunakan perspektif interaksi simbolik dengan tokoh utamanya
Herbert dan muridnya Blumer. Model interaksional sangat sulit digambarkan dengan
diagramatik. Model verbal lebih disesuaikan dengan model ini. Komunikasi menurut model
interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui
interaksi sosial, tepatnya melalu pengambilan peran orang lain (role-taking). Diri (self)
berkembang lewat interaksi dengan orang lain, dimulai dengan lingkungan terdekatnya
seperti keluarga.