Anda di halaman 1dari 3

ACARA 3

MODEL KOMUNIKASI

A. Pendahuluan
Menurut Sereno dan Mortensen model komunikasi merupakan deskripsi
ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Model
komunikasi adalah suatu gambaran proses komunikasi yang memiliki hubungan
antara satu komponen dengan komponen lainnya secara sederhana. Menurut
Werner J. Severin dan James W. Tankard Jr mengatakan model membantu
merumuskan teori dan menyarankan adanya suatu hubungan. Model adalah
kerangka kerja konseptual yang menggambarkan penerapan teori untuk kasus-
kasus tertentu. Hal tersebut membantu mengorganisasikan data-data sehingga dapat
tersusun kerangka konseptual tentang apa yang diucapkan atau ditulis. Kekhasan
suatu model komunikasi juga dipengaruhi oleh latar belakang keilmuan (pembuat)
model tersebut, paradigma yang digunakan, kondisi teknologis, dan semangat
zaman yang melengkapinya.
Model komunikasi linear merupakan suatu proses penyampaian informasi
secara satu arah tanpa adanya feedback atau umpan balik atas pesan yang
disampaikan oleh komunikator pada komunikan. Model komunikasi sirkuler yaitu
dalam proses penyampaian pesan posisi komunikan dan komunikator relatif sama.
Hal tersebut sebagai penentu keberhasilan komunikasi karena terjadi umpan balik
antara komunikan dan komunikator. Fungsi model komunikasi terdiri dari 1)
Melukiskan proses komunikasi 2) Menunjukkan hubungan visual 3) Membantu
dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi. Terdapat ratusan
model-model komunikasi yang telah di buat para pakar. Dibawah ini model-model
komunikasi yang sangat populer:
1. Model S-R
Model Stimulus respons (S - R) adalah model komunikasi paling dasar.
Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran
behavioristic. Model tersebut menggambarkan hubungan stimulus – respons.
2. Model Aristoteles
Model Aristoteles adalah model komunikasi paling klasik, yang sering juga
disebut model retoris (rhetorical model). Tepatnya ia mengemukakan tiga unsur
dalam proses komunikasi, yaitu pembicara (speaker), pesan (message), dan
pendengar (listener).
3. Model Lasswell
Model komunikasi ini, merupakan ungkapan verbal yakni Who (siapa), Say
What (apa yang dikatakan), In Which Channel (saluran komunikasi), To Whom
(kepada siapa), With What Effect (unsur pengaruh).
4. Model Shannon dan Weaver
Model ini menjelaskan bahwa komunikasi merupakan informasi sebagai
pesan ditransmisikan dalam bentuk pesan kepada penerima (reciever) untuk
mencapai tujuan komunikasi tertentu yang dalam prosesnya memiliki kemungkinan
terjadinya noise atau gangguan.
5. Model Gerbner
Model dari Gerbner lebih kompleks dibandingkan model dari Shannon dan
Weaver, namun masih menggunakan kerangka model proses linier. Model ini
memandang proses komunikasi terdiri dari dua dimensi berbeda, dimensi persepsi
atau penerimaan, dan dimensi komunikasi atau alat dan kontrol
6. Model Newcomb
Model Newcomb adalah suatu model tindakan komunikatif dua orang yang
disengaja (intensional). Dalam komunikasi tersebut terbentuk pola hubungan yang
seimbang dan tidak seimbang.
7. Model Berlo
Model ini di kenal dengan model SMCR, kepanjangan dari Source
(sumber), Message (pesan), Channel (saluran), dan Receiver (penerima). Salah satu
kelebihan model Berlo adalah bahwa model ini tidak terbatas pada komunikasi
publik atau komunikasi massa namun juga komunikasi antar pribadi dan berbagai
bentuk komunikasi tertulis.
8. Model Westley dan Maclean
Terdapat unsur-unsur komunikasi seperti objek orientasi, pesan, sumber,
penerima dan umpan balik. Model ini terdiri dari dua arah yaitu secara
antar pribadi dan komunikasi massa. Penerima pesan mendapatkan feedback dapat
dikatakan sebagai komunikasi secara langsung sampai mendapatkan kesepakatan
bersama.
9. Model DeFleur
Model ini lebih menggambarkan model komunikasi massa dari pada
komunikasi antarpribadi. Adapun perangkat media yang digunakan dan terjadi
umpan balik. Gangguan komunikasi dapat muncul dari pengirim, transmitter,
saluran dan penerima. Terjadinya gangguan menyebabkan komunikasi berjalan
lebih dinamis.
10. Model Hoeta Soehoet
Dalam model ini memiliki lima tahap dalam proses komunikasi meliputi
proses komunikasi dalam diri komunikator, proses komunikasi antara komunikator
dan komunikan, proses komunikasi dalam diri komunikan, proses komunikasi
antara komunikan dan komunikator, proses komunikasi dalam diri komunikator.

B. TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikan mampu memahami materi model komunikasi

Anda mungkin juga menyukai